PENGANTAR BISNIS
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Bismillaah..
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Managing The Business
Enterprise” ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang berarti.
Kami berharap ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini di lain waktu. Tak lupa, kami haturkan beribu
maaf, jika dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan yang di sengaja
maupun yang tidak di sengaja.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan
apa yang kami susun ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta
orang lain yang ingin mengambil hikmah atau menyempurnakan lagi judul ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Wassalamu’alaikum wr.wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Bisnis adalah suatu usaha yang mana orang bekerja untuk mencari sebuah
keuntungan. Munculnya persaingan dalam bisnis, membuat setiap perusahaan
memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya. Dengan adanya
persaingan, maka sebuah perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan
ancaman, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam, yang akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu,
setiap perusahaan ditutut untuk selalu mengetahui dan memahami apa yang terjadi
di pasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan
yang ada di lingkungan bisnis. Berupaya untuk meminimalisasi kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki, dan menjaga kualitas pelayanan sehingga
mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya.
1.3 Tujuan
1. Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal
manajemen yang efektif.
2. Menjabarkan empat aktivitas yang membentuk proses manajemen.
3. Mengidentifikasi tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya.
4. Menjelaskan lima manajer yang mendasar.
5. Menggambarkan pengembangan dan menjelaskan arti penting budaya
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Langkah awal dari suatu proses manajemen adalah penetapan tujuan yang
ingin dicapai dan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan
tujuan bisnis dan strategi untuk mencapai tujuan akan sangat menentukan
keberhasilan bisnis. Langkah penyusunan strategi perusahaan meliputi penetapan
tujuan stratejik, melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan kekuatan
internal perusahaan, melakukan analisis terhadap kondisi internal perusahaan, dan
memadukan kondisi lingkungan dengan organisasi untuk memperoleh strategi
terbaik.
2. Mengatur strategi
Jenis-Jenis Strategi
1. Strategi perusahaan (corporate strategy)
Yaitu strategi yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus
pada peningkatan posisi bersaing perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan telah
berkomitmen memperluas tawaran produknya dan melayani pelanggan melalui
teknologi baru.
3. Strategi fungsional
Pada level ini para manajer dalam bidang spesifik memutuskan cara terbaik
mencapai tujuan perusahaan dengan bekerja seproduktif mungkin. Pada AmEx,
setiap unit bisnis memiliki otonomi besar dalam memutuskan cara menggunakan
situs web tunggal temoat perusahaan menempatkan keseluruhan rentang
layanannya.
Sasaran merupakan target kerja yaitu alat untuk mengukur keberhasilan atau
kegagalan yang di ukur oleh organisasi dan manjer pada tiap tingkatan.
1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para manajer di semua
tingkatan. Jika para manajer mengetahui dengan tepat arah perusahaan, akan
sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan pada berbagai unit di perusahaan.
2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.
Bidang-bidang yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas utama.
Perusahaan mengalokasikan sumber daya lebih banyak ke proyek - proyek
baru dengan potensi penjualan besar alih - alih alokasi sumber daya ke produk
yang telah mapan dengan potensi penjualan stagnan.
3. Penetapan sasaran membantu membangun budaya perusahaan. Menghasilkan
lingkungan dan budaya persaingan yang menghargai keberhasilan dan
memberikan sedikit toleransi terhadap kegagalan.
4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerjanya. Jika suatu unit
menetapkan sasaran meningkatkan penjualan mendekati 10% pada tahun
tertentu, para manajer di unit tersebut yang yang mencapai atau melampaui
tujuannya akan diberi penghargaan.
Macam-Macam Sasaran
Sasaran akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung maksud dan misi
perusahaan itu. Setiap perusahaan juga memiliki suatu misi (mission statement)
yaitu pernyataan cara perusahaan mencapai sasaran dalam lingkungan tempatnya
menjalankan bisnisnya. Setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek.
Merumuskan Strategi
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran,
memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki
cakupan yang lebih luas. Berdasarkan definisinya, strategi merupakan program
luas yang menggambarkan maksud organisasi.
1. Dari sisi proses, fungsi perencaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah
tujuan dan kegiatan organisasi.
3. Dari sisi pengambilan keputusan, perencaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai
apa yang akan di lakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, di
mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi
perencaan tersebut di buktikan di kemudian hari.
Pada intinya, perencaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta
bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui
serangkaina rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan terbaik adalah ketika
apa yang dirumuskan ternyata dapat di realisasikan dan mencapai tujuan yang di
harapkan. Perencanaan yang beruk adalah ketika apa yang telah di rumuskan dan
ditetapkan ternyata tidak berjalan dalam implementasi, sehingga tujuan organisasi
tidak terwujud.
Terkait dengan hal tersebut diatas, George R. Terry menyatakan bahwa untuk
mengetahui apakah perencan itu baik atau tidak dapat dijawab melalui
pernyataan-pernyataan dasar mengenai perencaan, yaitu :
1) WHAT (apa)
Pertanyaan seputar what terkait dengan misalnya apa yang sesungguhnya yang
menjadi tujuan perusahaan dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
2) WHY (mengapa)
Pertanyaan seputar why terkait dengan pertanyaan seputar mengapa tujuan
tersebut harus dicapai dan mengapa kegiatan yang terumuskan dalam jawaban
atas pertanyaan what perlu dilakukan untuk untuk mencapai tujuan tersebut.
3) WHERE (dimana)
Pernyataan seputar where adalah mengenai dimana kegiatan tersebut akan
dilaksanakan.
4) WHEN (kapan)
Pernyataan seputar when adalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan
kapan kegiatan tersebut harus dimulai dan diahiri.
5) WHO (siapa)
Pertanyaan seputar who terkait dengan siapa yang akan melaksanakannya.
Pertanyaan ini terkait misalnya dengan kualifikasi orang yang akan melakukannya
dari sisi latar belakang personal dan keahliannya.
6) HOW (bagaimana)
Pertanyaan terahir, yaitu seputar how terkait dengan bagaimana cara yang harus
dilkukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang
lebih terkoordinasi. Perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan sangat
mungkin untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumberdaya, dan
ketidak berhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-bagian dari organisasi
bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas dan terarah.
Perencaan dalam hal ini memengang fungsi pengarahan dari apa yang harus
dicapai oleh organisasi.
Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan. Tidak ada
yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan sering kali sesuai
dengan apa yang perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula malah diluar perkiraan
kita, sehingga menimbulkan ketidak pastian bagi perusahan. Ketidak pastian
inilah yang coba diminimalkan melalui kegiatan perencaan, diharapkan ketidak
pastian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat di anti sipasi
jauh-jauh hari.
Perencaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harus dicapai oleh
perusahaan dan diawasi pelaksaannya dalam fungsi pengawasan manajemen.
Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan tersebut. Dalam pengawasan,
perusahan membndingkan antara tujuan yang ingin dicapai dengan realisasi
dilapangan, mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi,
hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk diperbaiki kinerja
perusahaan. Dengan pengertian tersebut, maka perencanaan berfungsi sebagai
menetapan standar kualitas yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Perencaan yang baik tentunya perlu dirumuskan. Perencaan yang baik paling tidak
memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu faktual atau realistis,
logis dan rasional, fleksibel, komitmen, dan komprehensif.
Perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual atau realistis. Artinya,
apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk
dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
Perencanaan yang baik juga perlu untuk memenuhi syarat logis dan rasional.
Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterim oleh akal, dan oleh sebab itu maka
perencanaan tersebut bisa dijalankan. Menyelesaikan sebuah bangunan bertingkat
hanya dalam waktu satu hari adalh sebuah perencanaan yang selain tidak relistis,
sekaligus juga tidak logis dan irasional jika dikerjakan dengan menggunakan
sumber daya orang-orang yang terbatas dan mengerjakan dengan pendekat yang
tradisional tanpa bantuan alat-alat madern.
3) Fleksibel
Perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang fleksibel. Perencaan
yang baik justru diharapkan tetap dapat beradaptasi dengan perubahan di masa
yang akan datang, sekalipun tidak berarti bahwa planning dapat kita ubah
seenaknya.
4) Komitmen
5) Komperhensif
Fungsi perencanaan sering kali dinamakan sebagi fungsi utama dari kegiatan
manajemen, karena dalam perencanaan seluruh rangkaian aktivitas yang akan
dilakukan, kapan, dimana daan bagaimana melakukannya disusun. Dapat
dikatakan, jika tidak ada fungsi perencaan, manajer tidak akan pernah tahu apa
yang harus diorganisasikan, di arahkan dan dikontrol. Kalau begitu, bagaimana
perencanaan dilakukan? Bagian ini akan menjelaskan hal ini.
Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau
dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Dalam pengertian
bahasa inggris, kadangkala dibedakan antara objectives dan goals. Objectivis
acapkali diartikan sebagai tujuan dan goals seringkali diartika sebagai target.
Bahkan lebih jauh sedangkan kedua istilah juga digantikan dengan istilah seperti
purpose, aims, destination, yang ketiganya memiliki arti yang kurang lebih juga
sama. Sepengetahuan penulis, seringkali kedua istilah ini digunakan untuk
konteks yang sama, namun kadangkala juga berbeda. Penulis cenderung untuk
menyamakan kedua istilah tersebut dengan membedakannya hanya dari segi
waktu. Dalam tulisan berikut akan dibahas sedikit mengenai pembedaan yang
dilakukan oleh penulis. Sebagai catatan, pembedaan yang dilakukan penulisan
juga menjadi sesuatu hal yang tidak mutlak dan perlu dikonsultasikan kembali
dengan ahli bahasa. Hanya saja, penulis memandang bahwa kedua istilah tersebut
sering kali digunakan secara bergantian.
2. Rencana (plans)
Hierarki Perencanaan
Rencana operasional atau rencana jangka pendek adalah rencana yang dijalankan
untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan sebagai dorongan tercapainya tujuan
jangka menengah. Bagaimana peningkatan penjualan makanan siap saji di setiap
outlet yang dimiliki perusahaan dirumuskan dalam rencana ini. Disusun oleh
manajer di tingkatan menengah dan yang lebih rendah,menetapkan target jangka
pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
Proses Manajemen
1. Perencanaan
Menetapkan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi dan bagaimana
sebaiknya melakukannya memerlukan perencanaan. Perencanaan memiliki tiga
komponen yaitu :
3. Pengarahan
4. Pengawasan
Tingkatan Manajemen
Bidang-Bidang Manajemen
3. Manajer Pemasaran
4. Manajer Informasi
5. Manajer Keuangan
6. Manajer-Manajer Lain
Sarana Manajerial
1. Man
Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia (men dan women). Berbagai
macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu
dapat kita tinjau dari sudut proses, seperti : planning, organizing, staffing,
directing, dan controlling. Dapat juga kita tinjau dari sudut bidang, seperti:
penjualan, produksi, keuangan, personalia dan sebagainya. Untuk melakukan
berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia,
manajemen tidak akan mungkin mencapai tujuannya.
2. Money
Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji
orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja pada
proses produksi, membeli bahan-bahan, peralatan dan sebagainya. Maka dari itu,
tidak dapat di hindari bahwa uang sangat di butuhkan. Uang merupakan salah
satu unsur dari sarana manajemen. Uang merupakan alat tukar atau pengukur nilai
serta sebangai transaksi jual beli. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat di ukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Maka dari itu perusahaan
memerlukan uang., karena uang sebagai biaya ataupun modal. Akan tetapi biaya
ataupun modal merupakan jumlah yang diinvestasikan dalam bentuk bahan dan
tidak dapat di investasikan dalam bentuk lainnya sebelum bahan tersebut jadi dan
terjual sehingga menjadi uang. Dan jika uang diinvestasikan di bank maka dapat
diharapkan pengembalian atas uang itu.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala ssesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji ,
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta beberapa hasil yang
akan dicapai dari suatu organisasi.
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan
yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan atau ketidaklancaran proses
manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau
ketelitian dalam menggunakan uang.
3. Materials
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.
Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam industri.
Bahan bisa berarti informasi yang diolah misalnya dalam perkantoran atau
lembaga pendidikan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan
bahan-bahan (materials), karenanya dianggap pula sebagai alat atau sarana
manajemen untuk mencapai tujuan.
4. Metode
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti
melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh
untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah
metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.
Metode merupakan suatu cara atau tata cara yang dilakukan untuk
mempermudah serta memberikan kelancaran dalam jalannya suatu pekerjaan.
Dalam melaksakan kerja, sangat dibutuhkan metode-metode kerja. Metode kerja
tersebut sangat dibutuhkan karena dengan menggunakan metode kerja yang baik
akan memberikan kemudahan serta memberikan kelancaran dalam jalanya suatu
pekerjaan. Pengertian lain dari metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang di tentukan.
5. Markets
Bagi badan yang bergerak dibidang industri, maka sarana manajemen penting
lainnya ialah pasar (markets). Markets atau pasar adalah tempat dimana organisasi
menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk barang tertentu
sangat penting sebab bila barang yang di roduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti, artinya, proseskerja tidak akan berlangsung.
Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat di kuasai
maka kualitas dan hargabarang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya
beli (kemampuan) konsumen. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan
perusahaan industri tidak mungkin akan tercpai.
6. Machine
Machine atau mesin peralatan yang dimiliki oleh kegiatan usaha yang
digunakan untuk memberi kemudahan mengelola dan menghasilkan produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dan tindakan lebih lanjut bagi perusahaan lain
untuk lebih menciptakan nilai ekonomis tinggi, sehingga dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
1. Administrasi
2. Telepon
Para manajer sering diinterupsi oleh telepon setiap lima menit. Untuk mengelola
waktu secara lebih efektif, mereka disarankan memiliki sekretaris yang menyaring
semua telepon masuk dan menentukan waktu khusus untuk membalas telepon
masuk yang penting.
3. Rapat
Banyak manajer menghabiskan paling tidak empat jam sehari untuk rapat. Untuk
membantu produktivitas waktu, orang yang menangani rapat harus merincikan
agenda yang jelas, mulai tepat waktu dan mengakhiri tepat waktu.
4. Email
Semakin banyak manajer yang sangat bergantung pada email dan bentuk
komunikasi elektronik lain, maka semakin banyak waktu yang disia - siakan.
Setiap organisasi baik besar atau kecil, berhasil atau kurang berhasil pasti
memiliki perasaan. Sama setiap individu memiliki kepribadian yang unik,
demikian pula halnya setiap perusahaan memiliki identitas unik yang disebut
sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Hal yang terpenting, budaya dapat
mengarahkan usaha karyawan dan membantu pekerjaan setiap orang menuju
tujuan yang sama.
2. Mengkomunikasikan Budaya
3. Mengelola Perubahan
Sebagai contoh, perusahaan levis strauss menganggap bahwa salah satu kunci
kesuksesan bisnisnya adalah disebabkan oleh budaya organisasi yang telah
dibangun disebuah bangunan selama kurang lebih 68 tahun. Disebabkan
perkembangan bisnis yang pesat, para eksekutif di levis strauss berfikir untuk
memindahkan perusahaannya kebangunan yang lebih luas dan besar. Apa yang
kemudian terjadi? Setelah mereka pindah kebangunan 12 lantai, para eksekutif
justru menemukan bahwa para anggota perusahaan tidak menikmati kepindahan
kegiatan dibangunan yag baru, dan kinerja perusahaan justru menurun. Akhirnya,
eksekutifdi levis strauss memindahkan kembali kegiatannya ke gedung yang lama.
Para anggota perusahaan menganggap bahwa gedung yang lama lebih membuat
mereka merasa nyaman dalam bekerja, karena kesannya yang informal, dan dapat
melakukan interaksi secara lebih mudah. Ternyata budaya informal yang
dibangun di perusahaan levis strauss memegang kunci kesuksesan bisnisnya.
Budaya organisasi akan sangat berbeda dari satu perudahaan dan perusahaan
lain. Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan akan
menentukan bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun demikian, budaya
organisasi berbeda tidak saja antara perusahaan namun juga antar bagian di
seluruh perusahaan. Bagian pemasaran dan SDM barang kali memiliki budaya
yang lebih fleksibel di bandingkan dengan bagian keuangan dan produksi. Oleh
karena kecenderungan ini ada di setiap organisasi , maka budaya organisasi
merupakan faktor yang akan menentukan bagaimana tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam perusahaan bisnis terdapat berbagai jenis strategi yang bisa digunakan
oleh semua perusahaan dan setiap perusahaan juga memiliki sasaran yang ingin
dicapai oleh perusahaannya.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://riskayanty.blogspot.com/2016/09/mengelola-perusahaan-bisnis.html
https://ngerjaintugaslagi.blogspot.com/2020/05/makalah-pengelolaan-
dan.html?m=1
https://www.brilio.net/wow/11-pengertian-manajemen-menurut-para-ahi-
dan-secara-umum-200416.html
https://iainpsblog.bogspot.com/2019/03/makalah-manajemen-
pengelolaanusaha.html?m=1