Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

“MANAGING THE BUSINESS ENTERPRISE”

( Mengelola Perusahaan Bisnis )

Disusun Oleh :

Fanny Kania Intan (102021033)


Firda Amara (102021035)

UNIVERSITAS MANDIRI (B)

FAKULTAS EKONOMI

PROGAM STUDI MANAJEMEN

2021
KATA PENGANTAR

Bismillaah..
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Managing The Business
Enterprise” ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang berarti.

Makalah ini disusun mahasiswa semester 1 program studi manajemen dalam


rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengantar Bisnis yang di
bimbing oleh Ibu Herlina, S.Pd., M.Pd dan untuk mempermudah mahasiswa
dalam pemahaman materi mengenai pengertian manajemen dan strategi dalam
pengelolaan bisnis.

Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak


yang membantu dan membimbing penulisan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini di lain waktu. Tak lupa, kami haturkan beribu
maaf, jika dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan yang di sengaja
maupun yang tidak di sengaja.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan
apa yang kami susun ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta
orang lain yang ingin mengambil hikmah atau menyempurnakan lagi judul ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 27 Oktober 2021


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen

2.2 Menetapkan Sasaran dan Merumuskan Strategi

2.3 Empat Kegiatan yang Membentuk Proses Manajemen

2.4 Tipe-Tipe Manajer

2.5 Manajemen dan Budaya Perusahaan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis adalah suatu usaha yang mana orang bekerja untuk mencari sebuah
keuntungan. Munculnya persaingan dalam bisnis, membuat setiap perusahaan
memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya. Dengan adanya
persaingan, maka sebuah perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan
ancaman, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam, yang akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu,
setiap perusahaan ditutut untuk selalu mengetahui dan memahami apa yang terjadi
di pasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan
yang ada di lingkungan bisnis. Berupaya untuk meminimalisasi kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki, dan menjaga kualitas pelayanan sehingga
mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya.

Agar suatu perusahaan bisnis dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan


hasil yang maksimal, dan siap bersaing dengan perusahaan bisnis lain sangat
diperlukan strategi yang tepat untuk mengelola perusahaan bisnis untuk tetap
mempertahankan dan mengembangkan bisnis sebuah perusahaan. Dengan latar
belakang pentingnya pengelolaan perusahaan bisnis ini, maka kami memutuskan
untuk membuat sebuah makalah yang kami beri judul “Managing The Business
Enterprise”. Dengan begitu, kami berharap makalah ini akan membantu para
pelaku perusahaan bisnis dalam pengelolaannya agar dapat mengambil keputusan
yang tepat untuk tetap mempertahankan dan memajukan perusahaan bisnis itu
sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pengelolaan bisnis ?
2. Bagaimana cara menetapkan tujuan dan merumuskan strategi sebagai langkah
awal manajemen yang efektif ?
3. Apa saja aktivitas-aktivitas yang membentuk proses manajemen?
4. Apa arti penting budaya perusahaan ?

1.3 Tujuan
1. Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal
manajemen yang efektif.
2. Menjabarkan empat aktivitas yang membentuk proses manajemen. 
3. Mengidentifikasi tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya.
4. Menjelaskan lima manajer yang mendasar.
5. Menggambarkan pengembangan dan menjelaskan arti penting budaya
perusahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen

 Kata manajemen bersumber dari bahasa Inggris yakni “manage” yang


memiliki arti mengatur, merencanakan, mengelola, mengusahakan dan
memimpin.
 Dalam buku besar bahasa Indonesia, manajemen adalah ;
1) Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
2) Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan
organisasi.
 Menurut Merry Parker Follet (1997), manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (manajemen is the art of getting
things done trough people).
 Menurut Nickle, McHugd and McHugd (1997), manajemen adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian
kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
 Menurut Ricky W. Griffin, manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
Bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencaan, sementara efisien
berarti sesuai dengan jadwal.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen


adalah ilmu seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.2 Menetapkan Sasaran dan Merumuskan Strategi


 Menurut Buku Pengantar Bisnis (Respon Terhadap Dinamika Global)
karangan Widiyono & Mukhaer Pakkanna, penerbit Mitra Wacana
Media

Dalam mengelola usaha bisnis dibutuhkan organisasi. Dan organisasi bisnis


membutuhkan manajemen yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Suatu struktur menurut bisnis modern harus
menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai
efisiensi yang maksimal. Organisasi juga diartikan sebagai suatu keseluruhan
termasuk di dalamnya fasilitas, material, dan orang dengan perilakunya, yang
diatur menurut posisi berdasarkan tugas pekerjaan.

 Menurut Buchari Alma, struktur organisasi yang baik dalam perusahaan


akan membawa kebaikan seperti:
1. Pimpinan dengan mudah mengetahui tugas tiap bawahan.
2. Perselisihan antara pegawai seperti saling tunjuk kesalahan atau saling lempar
tanggung jawab dapat dihindari.
3. Penghematan dalam biaya-biaya perusahaan.
4. Pembagian kerja dapat diadakan dengan tepat dan jelas.

Langkah awal dari suatu proses manajemen adalah penetapan tujuan yang
ingin dicapai dan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan
tujuan bisnis dan strategi untuk mencapai tujuan akan sangat menentukan
keberhasilan bisnis. Langkah penyusunan strategi perusahaan meliputi penetapan
tujuan stratejik, melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan kekuatan
internal perusahaan, melakukan analisis terhadap kondisi internal perusahaan, dan
memadukan kondisi lingkungan dengan organisasi untuk memperoleh strategi
terbaik.

 Mengelola Perusahaan Bisnis Menurut Buku Bisnis, Edisi 8, Jilid 1


karangan Ricky W Griffin & Ronald J Ebert

Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan sasaran – tujuan yang


diharapkan (dan direncanakan) untuk dicapai oleh sebuah bisnis.

Penetapan sasaran memiliki 4 tujuan spesifik:

1) Memberikan pedoman bagi para manajer;


2) Membantu mengalokasikan sumber daya;
3) Membantu menentukan budaya perusahaan; dan
4) Membantu manajer menilai kinerja.

 Mengelola Perusahaan Bisnis Menurut Buku Pengantar Bisnis karangan


Fuad, dkk

Menurut Fuad, dkk, dalam mengelola perusahaan kecil memerlukan proses


yang sama dengan pengelolaan perusahaan yang besar, maka pemilik atau
pengelola perusahan kecil atau besar harus mempertimbangkan kemampuan
mereka dalam bidang yang terkait dengan personil, fasilitas fisik, akuntansi,
keuangan, pembelian, pengurus barang dagangan, pemasaran, advertensi, resiko,
maupun penyelenggara sehari - hari. Bilamana disadari bahwa tidak semua
bidang dikuasai maka pengelola harus merencanakan untuk mempekerjakan
orang dengan keahlian yang diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional
dan keberhasilan perusahaan.

Kebutuhan ini sedemikian pentingnya mengingat kurangnya manajemen


merupakan sebab utama dari kegagalan perusahaan kecil. Modal yang tersedia
oleh pemilik perusahaan kecil itu terbatas. Arus uang kontan untuk
penyelenggaraan kegiatan sehari - hari mungkin cukup, tetapi tidak demikian
untuk keperluan perluasan.
 Mengelola Perusahaan Bisnis Menurut Buku Mengelola Usaha Dengan
Tepat (efektif)

Aspek-aspek yang diperlukan untuk mengelola usaha:

1. Sistem yang dinamis

2. Mengatur strategi

3. Landasan menjadi pemimpin

 Keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan manajerial,


yakni:
1. Keahlian Teknis (Technical Skill)
2. Keahlian yang berhubungan dengan manusia (Human Skills)
3. Keahlian Konseptual (Conceptual Skill)

 Jenis-Jenis Strategi
1. Strategi perusahaan (corporate strategy)

Bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan


dan cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya. Sebuah perusahaan
bisa memutuskan untuk tumbuh dengan meningkatkan aktivitas atau investasinya,
atau menghemat dengan menguranginya. Di bawah Kenneth Chenault, strategi
AmEx menuntut pengukuhan operasi melalui prinsip pertumbuhan yang
disebut e-partnering yaitu membeli saham dari perusahaan-perusahaan kecil yang
dapat menyediakan teknologi yang tidak memiliki AmEx sendiri.

2. Strategi bisnis (atau strategi persaingan)

Yaitu strategi yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus
pada peningkatan posisi bersaing perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan telah
berkomitmen memperluas tawaran produknya dan melayani pelanggan melalui
teknologi baru.

3. Strategi fungsional
Pada level ini para manajer dalam bidang spesifik memutuskan cara terbaik
mencapai tujuan perusahaan dengan bekerja seproduktif mungkin. Pada AmEx,
setiap unit bisnis memiliki otonomi besar dalam memutuskan cara menggunakan
situs web tunggal temoat perusahaan menempatkan keseluruhan rentang
layanannya.

 Menetapkan Sasaran Bisnis

Sasaran merupakan target kerja yaitu alat untuk mengukur keberhasilan atau
kegagalan yang di ukur oleh organisasi dan manjer pada tiap tingkatan.

 Tujuan Penetapan Sasaran

Organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi itu menetapakan sasaran


dan rencananya. Tentu saja,organisasi berfungsi seperti itu karena melibatkan
sumber dayanya pada seluruh  tingkatan untuk mencapai sasarannya. Terdapat
empat maksud utama penetapan sasaran organisasi :

1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para manajer di semua
tingkatan. Jika para manajer mengetahui dengan tepat arah perusahaan, akan
sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan pada berbagai unit di perusahaan.
2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.
Bidang-bidang yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas utama.
Perusahaan mengalokasikan sumber daya lebih banyak ke proyek - proyek
baru dengan potensi penjualan besar alih - alih alokasi sumber daya ke produk
yang telah mapan dengan potensi penjualan stagnan.
3. Penetapan sasaran membantu membangun budaya perusahaan. Menghasilkan
lingkungan dan budaya persaingan yang menghargai keberhasilan dan
memberikan sedikit toleransi terhadap kegagalan.
4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerjanya. Jika suatu unit
menetapkan sasaran meningkatkan penjualan mendekati 10% pada tahun
tertentu, para manajer di unit tersebut yang yang mencapai atau melampaui
tujuannya akan diberi penghargaan.

 Macam-Macam Sasaran

Sasaran akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung maksud dan misi
perusahaan itu. Setiap perusahaan juga memiliki suatu misi  (mission statement)
yaitu pernyataan cara perusahaan mencapai sasaran dalam lingkungan tempatnya
menjalankan bisnisnya. Setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek.

1. Sasaran jangka panjang berhubungan dengan periode waktu yang


panjang,umumnya lima tahun atau lebih.
2. Sasaran jangka menengah ditetapkan untuk periode antara satu sampai
lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di
beberapa bidang.
3. Sasaran jangka pendek ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan
dikembangkan pada beberapa bidang yang berbeda.

 Merumuskan Strategi
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran,
memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki
cakupan yang lebih luas. Berdasarkan definisinya, strategi merupakan program
luas yang menggambarkan maksud organisasi.

1. Menetapkan Sasaran Strategis


Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal
dari pernyataan misi perusahaan.
2. Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses
yang disebut analisis SWOT ketika mereka terus merumuskan strategi mereka.
Proses ini mencakup penilaian kekuatan (stength) dan kelemahan (weakness)
organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan.
3. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap
segala ancaman dan peluang.
4. Menyesuaikan Organisasi dengan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman
dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan.

 Perencanaan Dalam Organisasi

Hampir setiap orang maupun organisasi memiliki persencanaan. Apakah


perencaan tersebut menyangkut kepentingan kehidupan pribadinya, maupun yang
terkait dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Pengertian perencaan dilihat
dari tiga hal, yaitu dari sisi proses, fungsi manajemen, dan pengambilan
keputusan.

1. Dari sisi proses, fungsi perencaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi di mana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah
tujuan dan kegiatan organisasi.
3. Dari sisi pengambilan keputusan, perencaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai
apa yang akan di lakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, di
mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi
perencaan tersebut di buktikan di kemudian hari.

Pada intinya, perencaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta
bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui
serangkaina rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan terbaik adalah ketika
apa yang dirumuskan ternyata dapat di realisasikan dan mencapai tujuan yang di
harapkan. Perencanaan yang beruk adalah ketika apa yang telah di rumuskan dan
ditetapkan ternyata tidak berjalan dalam implementasi, sehingga tujuan organisasi
tidak terwujud.

Terkait dengan hal tersebut diatas, George R. Terry menyatakan bahwa untuk
mengetahui apakah perencan itu baik atau tidak dapat dijawab melalui
pernyataan-pernyataan dasar mengenai perencaan, yaitu :

1) WHAT (apa)
Pertanyaan seputar what terkait dengan misalnya apa yang sesungguhnya yang
menjadi tujuan perusahaan dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.

2) WHY (mengapa)
Pertanyaan seputar why terkait dengan pertanyaan seputar mengapa tujuan
tersebut harus dicapai dan mengapa kegiatan yang terumuskan dalam jawaban
atas pertanyaan what perlu dilakukan untuk untuk mencapai tujuan tersebut.

3) WHERE (dimana)
Pernyataan seputar where adalah mengenai dimana kegiatan tersebut akan
dilaksanakan.

4) WHEN (kapan)
Pernyataan seputar when adalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan
kapan kegiatan tersebut harus dimulai dan diahiri.

5) WHO (siapa)
Pertanyaan seputar who terkait dengan siapa yang akan melaksanakannya.
Pertanyaan ini terkait misalnya dengan kualifikasi orang yang akan melakukannya
dari sisi latar belakang personal dan keahliannya.

6) HOW (bagaimana)
Pertanyaan terahir, yaitu seputar how terkait dengan bagaimana cara yang harus
dilkukan untuk melakukan kegiatan tersebut.

 Fungsi dari perencaan


Pengertian di atas membawa kita ada fungsi perencanaan dalam manajemen.
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, yaitu perencanaan berfungsi sebagai arahan, perencaan
meminimalkan pemborosan dan kesia-sian, serta perencanaan menetapkan standar
dalam pengawasan kualitas

1) Perencanaan sebagai pengarah

Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang
lebih terkoordinasi. Perusahaan yang tidak menjalankan perencanaan sangat
mungkin untuk mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumberdaya, dan
ketidak berhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-bagian dari organisasi
bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas dan terarah.
Perencaan dalam hal ini memengang fungsi pengarahan dari apa yang harus
dicapai oleh organisasi.

2) Perencanaan sebagai minimalisasi ketidak pastian

Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan. Tidak ada
yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan sering kali sesuai
dengan apa yang perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula malah diluar perkiraan
kita, sehingga menimbulkan ketidak pastian bagi perusahan. Ketidak pastian
inilah yang coba diminimalkan melalui kegiatan perencaan, diharapkan ketidak
pastian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat di anti sipasi
jauh-jauh hari.

3) Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya

Perencaan juga berfungsi sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya


organisasi yang digunakan. Jika perencaan dilakukan dengan baik, maka jumlah
sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaiman penggunaannya, dan untuk
penggunaan apa saja dengan lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan.
Dengan demikian, pemborosan yang terkait dengan penggunaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan akan bisa diminimalkan sehingga tingkat efisiensi dari
perusahaan jadi meningkat.
4) Perencanaan sebagai penetaan standar dalam pengawasan kualitas

Perencaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harus dicapai oleh
perusahaan dan diawasi pelaksaannya dalam fungsi pengawasan manajemen.
Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan tersebut. Dalam pengawasan,
perusahan membndingkan antara tujuan yang ingin dicapai dengan realisasi
dilapangan, mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi,
hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk diperbaiki kinerja
perusahaan. Dengan pengertian tersebut, maka perencanaan berfungsi sebagai
menetapan standar kualitas yang ingin dicapai oleh perusahaan.

 Persyaratan perencanaan (planning requirements)

Perencaan yang baik tentunya perlu dirumuskan. Perencaan yang baik paling tidak
memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu faktual atau realistis,
logis dan rasional, fleksibel, komitmen, dan komprehensif.

1) Faktual atau Realistis

Perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual atau realistis. Artinya,
apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk
dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.

2) Logis dan Rasional

Perencanaan yang baik juga perlu untuk memenuhi syarat logis dan rasional.
Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterim oleh akal, dan oleh sebab itu maka
perencanaan tersebut bisa dijalankan. Menyelesaikan sebuah bangunan bertingkat
hanya dalam waktu satu hari adalh sebuah perencanaan yang selain tidak relistis,
sekaligus juga tidak logis dan irasional jika dikerjakan dengan menggunakan
sumber daya orang-orang yang terbatas dan mengerjakan dengan pendekat yang
tradisional tanpa bantuan alat-alat madern.

3) Fleksibel
Perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang fleksibel. Perencaan
yang baik justru diharapkan tetap dapat beradaptasi dengan perubahan di masa
yang akan datang, sekalipun tidak berarti bahwa planning dapat kita ubah
seenaknya.

4) Komitmen

Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap


seluruh anggota organisasi. Komitmen dapat dibangun dalam sebuah perusahaan
jika seluruh anggota diperusahaan berangapan bahwa perencanaan yang
dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

5) Komperhensif

Perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat konperhensif artinya


menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tak
langsung terhadap perusahaan. Perencanaan yang baik tidak hanya terkait dengan
bagian yang harus kita jalankan, tetapi juga dengan mempertimbangkan
koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.

 Melakukan perencanaan (planning process)

Fungsi perencanaan sering kali dinamakan sebagi fungsi utama dari kegiatan
manajemen, karena dalam perencanaan seluruh rangkaian aktivitas yang akan
dilakukan, kapan, dimana daan bagaimana melakukannya disusun. Dapat
dikatakan, jika tidak ada fungsi perencaan, manajer tidak akan pernah tahu apa
yang harus diorganisasikan, di arahkan dan dikontrol. Kalau begitu, bagaimana
perencanaan dilakukan? Bagian ini akan menjelaskan hal ini.

 Proses Perencanaan Melibatkan Dua Elemen Penting


1. Peran tujuan (Goals)

Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau
dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Dalam pengertian
bahasa inggris, kadangkala dibedakan antara objectives dan goals. Objectivis
acapkali diartikan sebagai tujuan dan goals seringkali diartika sebagai target.
Bahkan lebih jauh sedangkan kedua istilah juga digantikan dengan istilah seperti
purpose, aims, destination, yang ketiganya memiliki arti yang kurang lebih juga
sama. Sepengetahuan penulis, seringkali kedua istilah ini digunakan untuk
konteks yang sama, namun kadangkala juga berbeda. Penulis cenderung untuk
menyamakan kedua istilah tersebut dengan membedakannya hanya dari segi
waktu. Dalam tulisan berikut akan dibahas sedikit mengenai pembedaan yang
dilakukan oleh penulis. Sebagai catatan, pembedaan yang dilakukan penulisan
juga menjadi sesuatu hal yang tidak mutlak dan perlu dikonsultasikan kembali
dengan ahli bahasa. Hanya saja, penulis memandang bahwa kedua istilah tersebut
sering kali digunakan secara bergantian.

2. Rencana (plans)

Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang


menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasiakan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan,
hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer
perencanaan, tujuan dan rencana adalah sesuatu yang harus dirumuskan olehnya.

 Hierarki Perencanaan

1. Rencana Strategis (strategi plans or long-term plans)


Rencana jangka panjang adalah rencana yang akan di laksanakan oleh seluruh
komponen dalam organisasi atau perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi secara keseluruhan (strategic goal or organizational objectivis).
Bagaimana agar perusahaan bisa menjadi market leader dalam makanan siap saji
disusun dalam rencana trategis ini. Merefleksikan keputusan alokasi sumber daya,
prioritas perusahaan, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuh
sasaran strategi.
2. Rencana Taktis (tactical plans or mid-term plans)
Rencana taktis atau jangka menengah adalah rencana yang dijalankan untuk
mencapai tujuan jangka menengah dan sebagai dorongan tercapainya tujuan
jangka panjang. Bagaimana peningkatan pangsa pasar sebesar 30% dirumuskan
dalam perencanaan taktis atau jangka menengah ini.
3. Rencana Operasional (oprational plans or short-term plans)

Rencana operasional atau rencana jangka pendek adalah rencana yang dijalankan
untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan sebagai dorongan tercapainya tujuan
jangka menengah. Bagaimana peningkatan penjualan makanan siap saji di setiap
outlet yang dimiliki perusahaan dirumuskan dalam rencana ini. Disusun oleh
manajer di tingkatan menengah dan yang lebih rendah,menetapkan target jangka
pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.

2.3 Empat Kegiatan yang Membentuk Proses Manajemen

 Proses Manajemen

Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan,       pengawasan sumber daya finansial, manusia, serta informasi
suatu perusahaan untuk mencapai sasarannya.

1. Perencanaan
Menetapkan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi dan bagaimana
sebaiknya melakukannya memerlukan perencanaan. Perencanaan memiliki tiga
komponen yaitu :

1. Manajer menetapkan sasaran perusahaan,


2. Manajer mengembangkan strategi mencapai sasaran tersebut,
3. Manajer merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk
menjalankan strateginya.
2. Pengorganisasian

Para manajer membagikan dan menyerahkan wewenang masing-masing atau


tugas-tugas perusahaan kepada para angotanya sehingga terbagilah sistem yang
teratur serta membagi para anggota perusahaan berdasarkan tingkatan sesuai
keahliannya.

3. Pengarahan

Para manajer mempunyai wewenang memberikan perintah dan meminta hasilnya.


Akan tetapi, pengarahan memrlukan aktivitas yang lebih rumit. Dalam pemberian
pengarahan, seorang manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi para
karyawan guna mencapai sasaran perusahaannya.

4. Pengawasan

Pengawasan (controlling) merupakan proses memonitor kinerja perusahaan untuk


memastikan bahwa perusahaan tersebut mencapai sasarannya serta memberikan
penilaian dan evaluasi terhadap hasil atau produk yang dihasilkan oleh para
karyawannya.

2.4 Tipe-Tipe Manajer

Walaupun seluruh majaner melakukan perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, pengawasan, tidak seluruh manajer memiliki tingkat tanggung jawab
yang sama untuk aktivitas itu. Kita harus mengelompokkan manajer sesuai
dengan tingkatan dan bidang tanggung jawabnya.

 Tingkatan Manajemen

1. Manajemen Puncak ( Top Management )

Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja dan efektifitas


perusahaan. Mereka menetapkan kebijakan umum, merumuskan strategi,
menyetujui seluruh keputusan penting, dan mewakili perusahaan dalam
menghadapi perusahaan lain serta badan-badan pemerintah. Terdiri dari presiden,
wakil presiden, treasurer, Chief Executive Officer (CEO), dan Chief Financial
Officer (CFO).

2. Manajer Menengah ( Midle Management )

Manajer menengah bertanggung jawab menjalankan strategi, kebijakan, dan


keputusan yang dibuat oleh manajer puncak. Terdiri dari para manajer, kepala
devisi atau departemen atau kepala cabang.

3. Manajer Lini Pertama ( Supervisory or first line management )

Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja dan


bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu menyelesaikan
tugas dengan tujuan jangka pendek. Terdiri dari penyelia, manajer kantor, dan
pimpinan kelompok.

 Bidang-Bidang Manajemen

1. Manajer Sumber Daya Manusia

Sebagian besar perusahaan memiliki manajer sumber daya manusia untuk


merekrut, menerima, melatih karyawan, mengevaluasi kinerja, dan menentukan
besarnya kompensasi.
2. Manajer Operasi

Manajer operasi bertanggung jawab pada kegiatan produksi, inventori, dan


pengawasan kualitas.

3. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran bertanggung jawab menyampaikan produk-produk dari


produsen ke konsumen. Pemasaran sangat penting bagi perusahaan yang
memasarkan produk-produknya kepada konsumen.

4. Manajer Informasi

Manajer informasi merancang dan menerapkan sistem untuk menggabungkan,


mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi.

5. Manajer Keuangan

Manajer keuangan bertugas untuk merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi


dan sumber-sumber keuangannya.

6. Manajer-Manajer Lain

Beberapa perusahaan juga mempekerjakan para manajer khusus. Seperti manajer


hubungan masyarakat, manajer penelitian dan pengembangan.

 Sarana Manajerial
1. Man

Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia (men dan women). Berbagai
macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu
dapat kita tinjau dari sudut proses, seperti : planning, organizing, staffing,
directing, dan controlling. Dapat juga kita tinjau dari sudut bidang, seperti:
penjualan, produksi, keuangan, personalia dan sebagainya. Untuk melakukan
berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia,
manajemen tidak akan mungkin mencapai tujuannya.

2. Money

Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji
orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja pada
proses produksi, membeli bahan-bahan, peralatan dan sebagainya. Maka dari itu,
tidak dapat di hindari bahwa uang sangat di butuhkan. Uang merupakan salah
satu unsur dari sarana manajemen. Uang merupakan alat tukar atau pengukur nilai
serta sebangai transaksi jual beli. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat di ukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Maka dari itu perusahaan
memerlukan uang., karena uang sebagai biaya ataupun modal. Akan tetapi biaya
ataupun modal merupakan jumlah yang diinvestasikan dalam bentuk bahan dan
tidak dapat di investasikan dalam bentuk lainnya sebelum bahan tersebut jadi dan
terjual sehingga menjadi uang. Dan jika uang diinvestasikan di bank maka dapat
diharapkan pengembalian atas uang itu.

Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala ssesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji ,
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta beberapa hasil yang
akan dicapai dari suatu organisasi.

Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan
yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan atau ketidaklancaran proses
manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau
ketelitian dalam menggunakan uang.

3. Materials

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.

Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam industri.
Bahan bisa berarti informasi yang diolah misalnya dalam perkantoran atau
lembaga pendidikan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan
bahan-bahan (materials), karenanya dianggap pula sebagai alat atau sarana
manajemen untuk mencapai tujuan.

Demikian pula dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dahulu kemajuan


teknologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi mesin seperti
pada masa sebelum revolusi industri, makahan sebaliknya mesin telah berubah
kedudukannya sebagai pembantu manusia.

4. Metode

Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti
melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh
untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah
metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.

Metode merupakan suatu cara atau tata cara yang dilakukan untuk
mempermudah serta memberikan kelancaran dalam jalannya suatu pekerjaan.
Dalam melaksakan kerja, sangat dibutuhkan metode-metode kerja. Metode kerja
tersebut sangat dibutuhkan karena dengan menggunakan metode kerja yang baik
akan memberikan kemudahan serta memberikan kelancaran dalam jalanya suatu
pekerjaan. Pengertian lain dari metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang di tentukan.

Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu


tugas dengan memberikan berbagai pertimbanagan-pertimbangan untuk suatu
sasaran, pertimbangan tentang fasilitas-fasilitas yang tersedia, pertimbangan
penggunaan waktu, pertimbangan dalam penggunaan uang, serta pertimbangan
dalam kegiatan suatu usaha.

Metode dapat didefinisikan sebagai sarana yang digunakan untuk


mempermudah jalannya suatu kegiatan atau pekerjaan. Namun ada beberapa hal
yang perlu diingat dalam penggunaan metode ke dalam suatu usaha atau
kegiatan, yaitu meskipun metode yang digunakan baik bahkan dapat dibilang
sangat baik tetapi apabila hal tersebut tidak diimbangi dengan kualitas seseorang
yang melakukan metode tersebut maka hasil yang akan di dapatkan pastinya tidak
akan dapat memuaskan.

Sebagus apapun metode yang akan dilakukan atau dipergunakan maka


hasilnya kembali lagi pada siapa yang akan melaksakan atau mengguanakan
metode tersebut yaitu manusianya sendiri. Semua metode tidak akan berguna
apabila manusia yang. menjalankanya tidak mengerti silsilah atau tidak mengerti
bagaimana cara penggunaan metode tersebut. Dan metode tersebut baru akan
berhasil apabila manusia yang menjalankan atau mengerjakannya sesuai sesuai
dengan kualitas metode tersebut. Metode yang baik akan terealisasi dengan baik
apabila manusia yang mengerjakannya berkualitas dan mengerti bagaimana cara
menjalankan metode tersebut.

Jadi, suatu kegiatan atau pekerjaan dapat dikatagorikan berhasil menggunakan


suatu meode kembali lagi kepada manusia yang menggunakannya. Dapat
diartikan semuanya kembali kepada manusianya sendiri.

5. Markets

Bagi badan yang bergerak dibidang industri, maka sarana manajemen penting
lainnya ialah pasar (markets). Markets atau pasar adalah tempat dimana organisasi
menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk barang tertentu
sangat penting sebab bila barang yang di roduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti, artinya, proseskerja tidak akan berlangsung.

Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat di kuasai
maka kualitas dan hargabarang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya
beli (kemampuan) konsumen. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan
perusahaan industri tidak mungkin akan tercpai.

Salah satu masalah pokok bagi perusahaan industrial adalah mempertahankan


pasar yang sudah ada, bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil
produksinya. Oleh karena itulah, salah satu tujuan manajemen pentng khususnya
bagi perusahaan indudtri dan umumnya bagi semua badan yang bertujuan untuk
mencari laba markets atau pasar. Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya
ini harus diingat bahwa semua itu tidak tersedia secara berlimpah. Ada
keterbatasan yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan
secermat mungkin. Dengan demkian proses manajemen yang baik harus bisa
memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6. Machine

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan


membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.

Machine atau mesin peralatan yang dimiliki oleh kegiatan usaha yang
digunakan untuk memberi kemudahan mengelola dan menghasilkan produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dan tindakan lebih lanjut bagi perusahaan lain
untuk lebih menciptakan nilai ekonomis tinggi, sehingga dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

 Dasar Keterampilan Manajemen

Walaupun kisaran posisi manajemen hampir tidak terbatas, keberhasilan yang


dinikmati oleh orang-orang pada posisi tersebut dibatasi oleh keahlian dan
kemampuan mereka.

1. Keterampilan Teknis ( Technical Skills )

Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas khusus disebut


keterampilan teknis (technical skills). Seperti kemampuan programer menuliskan
kode, kemampuan akuntan untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan, dll.
Orang mengembangkan keterampilan teknis melalui kombinasi antara
pengalaman dan pendidikan. Keterampilan teknis sangat berguna terutama bagi
manajer lini pertama.

2. Keterampilan Hubungan Manusia ( Human Relation Skills )

Keterampilan hubungan manusia yaitu kemampuan untuk memahami dan bekerja


sama dengan orang lain. Seorang manajer dengan keterampilan hubungan
manusia yang buruk akan mengalami masalah dengan bawahannya.

3. Keterampilan Konseptual ( Conceptual Skills )

Keterampilan konseptual (conceptual skills) merupakan kemampuan seorang


untuk berfikir secara abstrak, untuk mendiagnosa dan menganalisis situasi yang
berbeda, serta melihat situasi di masa mendatang. Keterampilan konseptual
membantu mengetahui peluang pasar yang baru.

4. Keterampilan Pengambilan Keputusan ( Decision Making Skills )

Keterampilan pengambilan keputusan mencakup kemampuan menentukan


masalah dan menyeleksi tindakan terbaik. Proses pengambilan keputusan terdiri
dari :

1) Menentukan masalah, mengumpulkan fakta-fakta, dan mengidentifikasi


alternatif penyelesaian.
2) Mengevaluasi masing-masing alternatif dan memilih alternatif terbaik.
3) Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, meninjaunya secara berkala,
dan mengevaluasi efektivitas pilihan tersebut.

5. Keterampilan Pengelolaan Waktu ( Time Management Skills )

Keterampilan pengelolaan waktu (time management skills) berkaitan dengan


penggunaan waktu yang dimiliki oleh para manajer secara produktif.

6. Keahlian Manajemen Global ( Global Management Skills )


Yaitu keahlian manajerial yang tidak saja berfokus pada satu keadaan di Negara
tertentu, akan tetapi juga lintas Negara bahkan lintas budaya.

7. Keahlian Teknologi ( Technological Skills )

Yaitu keahlian manajerial mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan


teknologi yang terjadi.

Keseluruhan keahlian manajemen tersebut tentunya perlu untuk dimiliki oleh


setiap pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya. Terlebih jika
dikaitkan dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan
teknologi yang sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak cukup untuk
memenangkan persaingan.

 Untuk mengelola waktu secara efektif, para manajer harus


memperhatikan empat penyebab utama pemborosan waktu :

1. Administrasi

Beberapa manajer menggunakan terlalu banyak waktu memutuskan apa yang


harus dilakukan terkait surat-surat atau laporan.

2. Telepon

Para manajer sering diinterupsi oleh telepon setiap lima menit. Untuk mengelola
waktu secara lebih efektif, mereka disarankan memiliki sekretaris yang menyaring
semua telepon masuk dan menentukan waktu khusus untuk membalas telepon
masuk yang penting.

3. Rapat

Banyak manajer menghabiskan paling tidak empat jam sehari untuk rapat. Untuk
membantu produktivitas waktu, orang yang menangani rapat harus merincikan
agenda yang jelas, mulai tepat waktu dan mengakhiri tepat waktu.

4. Email
Semakin banyak manajer yang sangat bergantung pada email dan bentuk
komunikasi elektronik lain, maka semakin banyak waktu yang disia - siakan.

2.5 Manajemen dan Budaya Perusahaan

Setiap organisasi baik besar atau kecil, berhasil atau kurang berhasil pasti
memiliki perasaan. Sama setiap individu memiliki kepribadian yang unik,
demikian pula halnya setiap perusahaan memiliki identitas unik yang disebut
sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Hal yang terpenting, budaya dapat
mengarahkan usaha karyawan dan membantu pekerjaan setiap orang menuju
tujuan yang sama.

1. Mengkomunikasikan Budaya dan Mengelola Perubahan

Budaya perusahaan mempengaruhi filosofi, gaya, dan perilaku manajemen.


Dengan demikian, para manajer harus sangat cermat dalam mempertimbangkan
jenis budaya yang ingin mereka tetapkan di organisasi mereka. Selanjutnya
mereka harus berusaha memupuknya dengan cara mengomunikasikannya kepada
setiap orang yang bekerja disana.

2. Mengkomunikasikan Budaya

Manajer harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai budaya perusahaannya.


Selanjutnya manajer harus menyebarkan budaya tersebut kepada semua
bawahannya dalam organisasi itu. Jadi, komunikasi merupakan salah satu tujuan
pelatihan dan pengarahan para pendatang baru.

3. Mengelola Perubahan

Organisasi kadang-kadang harus merubah budaya mereka. Perubahan radikal


dalam dekade terakhir ini, prosesnya biasanya melalui tiga tahap :

1) Pada tingkatan tertinggi, analisa lingkungan perusahaan menyoroti perubahan


besar sebagai tanggapan yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi.
2) Manajemen puncak mulai menyusun visi bersama bagi perusahaan baru.
3) Perusahaan menetapkan sistem baru untuk menilai dan memberi kompensasi
kepada karyawannya yang menjalankan nilai-nilai baru. Beberapa perusahaan
ingin membangun budaya berdasarkan warisannya, namun beberapa
perusahaan lain tidak.

 Pentingnya Budaya Organisasi dan Kegiatan Bisnis

Sebagaimana diterangkan di muka, budaya organisasi pada dasarnya


merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah
organisasi terkait dengan lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan
kegiatannya. Budaya organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak
pengalaman menunjukkan bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja
berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan kegiatannya
sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi bagaimana kinerja yang dicapai oleh
sebuah organisasi bisnis.

Sebagai contoh, perusahaan levis strauss menganggap bahwa salah satu kunci
kesuksesan bisnisnya adalah disebabkan oleh budaya organisasi yang telah
dibangun disebuah bangunan selama kurang lebih 68 tahun. Disebabkan
perkembangan bisnis yang pesat, para eksekutif di levis strauss berfikir untuk
memindahkan perusahaannya kebangunan yang lebih luas dan besar. Apa yang
kemudian terjadi? Setelah mereka pindah kebangunan 12 lantai, para eksekutif
justru menemukan bahwa para anggota perusahaan tidak menikmati kepindahan
kegiatan dibangunan yag baru, dan kinerja perusahaan justru menurun. Akhirnya,
eksekutifdi levis strauss memindahkan kembali kegiatannya ke gedung yang lama.
Para anggota perusahaan menganggap bahwa gedung yang lama lebih membuat
mereka merasa nyaman dalam bekerja, karena kesannya yang informal, dan dapat
melakukan interaksi secara lebih mudah. Ternyata budaya informal yang
dibangun di perusahaan levis strauss memegang kunci kesuksesan bisnisnya.

Budaya organisasi pada dasarnya merupakan “apa yang dirasakan, diyakini,


dan dijalani” oleh sebuah organisasi. Bank amerika misalnya memiliki budaya
organisasi untuk bekerja secara formal, ketat, bahkan cenderung kaku dalam
menjalankan peraturan.

Budaya organisasi akan sangat berbeda dari satu perudahaan dan perusahaan
lain. Namun, pada intinya apa yang dianut oleh sebuah perusahaan akan
menentukan bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun demikian, budaya
organisasi berbeda tidak saja antara perusahaan namun juga antar bagian di
seluruh perusahaan. Bagian pemasaran dan SDM barang kali memiliki budaya
yang lebih fleksibel di bandingkan dengan bagian keuangan dan produksi. Oleh
karena kecenderungan ini ada di setiap organisasi , maka budaya organisasi
merupakan faktor yang akan menentukan bagaimana tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam perusahaan bisnis terdapat berbagai jenis strategi yang bisa digunakan
oleh semua perusahaan dan setiap perusahaan juga memiliki sasaran yang ingin
dicapai oleh perusahaannya.

Proses manajemen dapat dibagi yang terdiri dari perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengorganisasian yang memiliki fungsi
masing-masing. Serta tingkatan manajer juga dibagi menjadi manajer puncak,
manajer menengah, dan manajer lini pertama.

Mengelola perusahaan bisnis diperlukan rencana, strategi, tujuan dan sasaran,


keahlian (skill), manajemen yang baik, organisasi, dan sumber daya manusia yang
memadai. Tentunya hal tersebut harus berjalan dengan seimbang. Perusahaan
bisnis yang baik tentunya tidak hanya memikirkan keuntungan semata (walaupun
ini tujuan utama) tetapi harus memikirkan manajemennya, karena dari
manajemen yang baik dan tertata rapi, maka perusahaan akan lebih mudah
memperoleh keuntungan dan mencapai kesuksesan. Budaya juga dapat
mempengaruhi kegiatan yang berjalan dalam suatu perusahaan.

3.2 Saran

Dalam mengelola perusahaan bisnis, pemilik atau pengelola usaha dituntut


untuk dapat menentukan strategi agar dapat mengambil keputusan yang tepat
untuk tetap mempertahankan dan memajukan perusahaan bisnis itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://riskayanty.blogspot.com/2016/09/mengelola-perusahaan-bisnis.html

https://ngerjaintugaslagi.blogspot.com/2020/05/makalah-pengelolaan-
dan.html?m=1

https://www.brilio.net/wow/11-pengertian-manajemen-menurut-para-ahi-
dan-secara-umum-200416.html

https://iainpsblog.bogspot.com/2019/03/makalah-manajemen-
pengelolaanusaha.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai