Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM PERUSAHAAN

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

Dosen Pengampu : Dra. Nengah Ganawati, M.Si.

Disusun Oleh :

1. Ni Putu Vira Diah Nathania (1832121603)


2. Kadek Winda Pardana Putri (1832121595)
3. Gus Made Sudarta (1832121007)
4. Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha (1832121008)
5. Made Mayra Sukma Dewi (1832121555)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan perlu melakukan suatu proses manajemen. Dimana proses manajemen
itu berperan penting dalam pengendalian sebuah usaha. Manajemen yang baik akan membawa
keuntungan yang besar terhadap sebuah perusahaan. Karena sistem administrasi maupun sistem
kinerja perusahaan akan tertata dengan baik.
Dalam manajemen, kita harus memahami fungsi dari manajemen itu sendiri atau suatu
rangkaian prosedur kerja, diantaranya adalah perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), pengarahan (Actuating), dan pengawasan (Controlling). Dimana satu sama lain
saling berhubungan dan fungsi ini sangat penting bagi perusahaan untuk tercapainya suatu tujuan
yang diinginkan oleh sebuah perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu manajemen ?

2. Bagaimana cara memanage perusahaan dengan fungsi-fungsi manajemen ?

3. Bagaimana struktur-struktur organisasi dalam suatu perusahaan ?

4. Apa struktur organisasi yang tepat untuk perusahaan jika kita sebagai pimpinan
perusahaan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.

2. Untuk mengetahui cara memanage perusahaan dengan fungsi-fungsi manajemen.

3. Untuk mengetahui struktur-struktur organisasi dalam suatu perusahaan.

4. Untuk mengetahui struktur organisasi yang tepat jika kita sebagai pimpinan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Manajemen memiliki kata dasar To Manage yang artinya mengurus, mengelola, mengatur
memperlakukan dan melaksanakan. Manajemen meliputi pimpinan, ketatalaksanaan, tata
pimpinan, dan pengelolaan.
Manajemen akan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti bisnis,
pemerintahan, pendidikan, dan bahkan didalam keluarga dibutuhkan sebuah manajemen. Dengan
manajemen kita bisa mendapat berbagai keuntungan, seperti pekerjaan kita akan terlaksana
dengan baik, hambatan-hambatan pekerjaan kta dapat diminimalisir, dan tujuan kita akan mudah
tercapai dengan efektif dan efisien.
Pada dasarnya manajemen hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan yang kita
inginkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien sehingga kita dapat menekan beban dan
menaikkan profit yang kita peroleh.

Definisi Manajemen
Menurut James A.F Stoner Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Goerge R. Terry Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan orang lain.
Menurut Ricky W. Griffin Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan seumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.
Jadi pengertian manajemen secara keseuruhan adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan (pengkoordinasian), dan pengawasan (pengontrolan) usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan atau sudah ditentukan sebelumnya secara efektif dalam arti
tujuan tercapai sesuai perencanaan dan efisien dalam arti tugas yang dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

2.2 Cara Memanaged Perusahaan dengan Fungsi-fungsi Manajemen

Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen yang meliputi POAC, yaitu :


1. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan
kemudian menyusun rencana strategi dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam
perusahaan kedepannya.
Fungsi-fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan edngan baik tanpa adanya
perencanaan yang matang.
Kegiatan fungsi perencanaan :
- Menetapkan arah tujuan dan target bisnis;
- Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut;
- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan;
- Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan.

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)


Organizing adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki
agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang
ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah
direncanakan sebelumnya.
Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-
orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
Kegiatan Organizing :
- Mengalokasi sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan
prosedur yang diperlukan;
- Menetapkan struktur perusahaan yang menujukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab;
- Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja;
- Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
3. Actuating (Fungsi Pengarahan ata Pengkoordinasian)
Actuating adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya
lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan atau pengkoordinasian :
- Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif
dan efisien.;
- Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan;
- Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.

4. Controlling (Fungsi Pengawan atau Pengendalian)


Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada
standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya :
- Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang
sudah ditetapkan;
- Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan;
- Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

 Penerapan POAC dalam Perusahaan


1. Planning (Perencanaan)
Pada awalnya beliau ingin membuka bisnis ekspor/impor namun berhubung
persaingannya ketat dan pertaruhannya nyawa. Kebetulan dari keluarga dan banyak teman juga
yang mengerti mengenai bisnis periklanan, jadi beliau mencoba untuk membuka bisnis
periklanan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki bisa bersaing dengan jasa periklanan yang
lain.
Awal untuk mendapatkan sebuah proyek butuh yang namanya planning atau perencanaan yaitu :
a. Memberi konfirmasi untuk mengadakan pertemuan untuk membahas iklan yang akan di
publikasikan.
b. Penentuan tema sekaligus penawaran harga dan kontrak berapa lamanya iklan tersebut
akan dipasang
c. Setelah sepakat masuk ke proses produksi.
d. Dari mulai pra produksi, desain, editing sampai finishing.

2. Organizing (Pengorganisasian/Pengkoordinasian)
Pada bagian ini suatu usaha harus memiliki tabel atau struktur organisasi untuk
memudahkan dalam menjalankan usaha advertising ini. Berikut adalah tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing penggerak Agency Advertising:

3. Actuating (Pengarahan)
Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat
mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif
untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu kegiatan periklanan., efektifitas kepemimpinan
seseorang tergantung pada kemampuannya membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan
gaya kempemimpinannya dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehinggat efektif dalam
menjalankan fungsi kepemimpinannya.

Gaya kepemimpinan situasional yang sesuai untuk kegiatan usaha jasa periklanan sangat
tergantung pada ketuanya. Bagaimanapun seorang ketua dalam usaha ini harus berperan sebagai:

a. Pemberi petunjuk, bimbingan, binaan, serta pengarahan bagi bawahannya

b. Rekan kerja yang mampu bekerja sama dengan bawahan

c. Ketua yang mampu menciptakan suasana kerja yang kundusif agar bawahannya dapat
bekerja dengan sebaik mungkin.

Factor lain yang juga mempangaruhi gaya kepemimpinan disuatu organisasi adalah orang
atau individu yang berada di dalam organisasi tersebut, maksudnya ialah orang-orang yang
berada dalam organisasi tersebut mempunyai tipe yang berbeda-beda sehingga memerlukan gaya
kempemimpinan model situasional. Kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan antara ketua dan rekan-rekannya dalam keadaan seimbang, karena sama-sama terlibat
dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sehingga komunikasi antara atasan dan
bawahan semakin meningkat.

4. Controlling (Pengawasan)

Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas


memastikan agar Agency Advertising yang akan dipublisasikan tersebut sudah sesuai dengan
standar yang ditetapkan perusahaan dan telah ditentukan dengan waktu yang tepat juga. Ketua
tidak hanya memperhatikan produknya tapi juga memperhatikan anggota yang terlibat pada
usaha tersebut. Tugasnya ialah mengingatkan jika ada yang menyimpang dari produksi iklan
yang seharusnya dapat dicapai.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum malaksanakan fungsi pengawasan (controlling)
ini. Tahapan tersebut yaitu:
a. Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan usaha periklanan

b. Menetukan pengukuran pelaksanaan kegiatan usaha tersebut

c. Menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan

d. Mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan.

Manajemen pengawasan ini erat kaitannya dengan manajemen kualitas yang mana
manajemen kualitas termasuk manajemen pengawasan (controlling) juga. Selanjutnya membuat
prosedur controlling yang efektif merupakan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk
melaksanakan kegiatan teknis maupun administratif guna menjamin terselenggaranya kebijakan
yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien. Manajemen berkewajiban menciptakan
prosedur yang baik sehingga menjamin terciptanya sistem pengendalian manajemen yang efektif
dalam meningkatkan usaha jasa periklanan ini.

2.3 Bentuk Struktur-struktur Organisasi Dalam Perusahaan

Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada


umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi
Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.

1. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur


Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk
Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti
Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki
keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja.
Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya
menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat
menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Contoh Struktur Organisasi Fungsional

2. Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur


Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak
geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala
menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan bentuk Organisasi Fungsional.

Contoh Struktur Organisasi Divisional

3. Struktur Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari


Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk
menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut.
Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena
karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas
proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini
mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor
kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-
perusahaan multinasional.

Contoh Struktur Organisasi Matriks

2.4 Struktur Organisasi yang Tepat Untuk Perusahaan

Menurut pendapat kami, struktur organisasi yang tepat untuk sebuah perusahaan apabila
kami menjadi pimpinan perusahaan yakni bentuk struktur organisasi fungsional. Mengapa
demikian ? Karena merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu
organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan
berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya
Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan
pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun
layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Agency Advertising ini perusahaan sudah menerapkan fungsi manajemen dari
mulai planning, organizing, actuating dan juga controlling. Meskipun ada sedikit masalah-
masalah yang dihadapi karena tidak semua usaha akan berjalan mulus tetapi perusahaan tersebut
sudah merencanakan atau mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Hal tersebut bisa efektif dan efisien terhadap perusahaan karena bisa
meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi.

3.2 Saran
Sudah bagus apa yang diterapkan oleh Agency Advertising ini. Tetapi ini harus juga di
buat secara konsisten. Karena tidak semua usaha bisa melakukan komitmen ketika usahanya itu
sudah bagus. Jadi bagaimana Agency Advertising ini harus komitmen apa yang sudah dibuat
kebijakan-kebijakannya agar usahanya dapat berjalan lama.
DAFTAR PUSTAKA

http://evaariyanti11.blogspot.com/2016/12/penerapan-poac-fungsi-manajemen-dalam.html

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/

http://myblogintani.blogspot.com/2016/02/makalah-pengaruh-fungsi-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai