Anda di halaman 1dari 4

Nama : Agatha Amorenyta Asmara Br.

Barus
NPM : 190425222

Penerapan Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial


PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan produsen berbagai jenis produk makanan seperti mie,
dairy products (produk yang berbahan dasar susu), snack, dan lain-lain yang berpusat di Jakarta,
Indonesia. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. didirikan didirikan pada tahun 1990 dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma sebelum akhirnya berganti nama seperti sekarang dan merupakan anak
perusahaan Salim Group. Dalam dekade ini, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia
di rak para pedagang eceran.

Etika bisnis adalah salah satu cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, dan masyarakat. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. menerapkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Standar perilaku: penuh kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati hak asasi manusia,
menghormati kepentingan dari para relasi dan karyawan.
2. Perusahaan indofood mematuhi ketentuan hukum dan peraturan tiap negara.
3. Karyawan: direkrut berdasarkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki, dan penugasan
diberikan tanpa membedakan SARA.
4. Pemegang saham: perusahaan indofood menyediakan informasi atas kegiatan, struktur, dan situasi
serta kinerja finansial kepada pemegang saham pada waktu secara teratur dan benar.
5. Memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang saling bermanfaat dengan para
pemasok, pelanggan, dan mitra usaha, dan mematuhi prinsip bisnis
6. Berinovasi ntuk memenuhi kebutuhan dengan merujuk pada keinginan konsumen dan masyarakat
atas standar keamanan produk secara ketat.
7. Pusahaan indofood beserta seluruh karyawan melakukan kegiatan atas dasar prinsip persaingan
yang sehat dan mengikuti semua peraturan berlaku.
8. Menghindarkan dari benturan kepentingan finansial dan kegiatan pribadi
9. Direksi Indofood bertanggung jawab agar prinsip kepatuhan, pemantauan, dan pelaporan agar
dikomunikasikan, dipahami, dan dipatuhi oleh seluruh karyawan.
10. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan pada seluruh unit operasional.
11. Indofood Call Center: memberikan respon atas aspirasi dan ekspektasi konsumen terhadap produk
sekaligus meningkatkan kepuasan mereka.
12. Alternatif kemasan plastik ramah lingkungan: penggunaan polypropylene degradable 25 kg oleh
Group Bogasari
13. Seluruh divisi dan unit operasional mematuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
dengan menerapkan Sertifikasi Sistem Manajemen K3.

Selain itu juga ada beberapa hal dan nilai – nilai etika bisnis yang harus dipertikan.
- pengendalian diri sehingga bisnis akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
- pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
- menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan
- tidak mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing
(rendah hati)
- simpatik dan ramah bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-
orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan dan sekretaris
- diperlukan kecerdasan menjalankan strategi bisnis serta mampu mewaspadai dan menghindari
berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
PT Indofood juga menerapkan prinsip etika bisnis sebagai berikut :
1. Prinsip Otonomi mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran : jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak, jujur dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding, jujur dalam hubungan kerja intern
dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai
criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) menuntut agar bisnis dijalankan
sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral tuntutan internal agar menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Daalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup bisnis di tengah-tengah persaingan pasar yang
ketat, diperlukan suatu bisnis yang tidak hanya mencari keuntungan saja namun juga mampu
memberikan timbal balik atas sumber daya alam yang digunakan demi generasi mendatang maupun
sumber daya manusia (stakeholders) yang digunakan agar mereka dapat hidup layak. Tindakan ini lebih
dikenal dengan Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan). Salah satu contoh
perusahaan yang menerapkan CSR adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Indofood melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merefleksikan misi Perseroan yakni
"memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan" dengan
landasan tujuan “menciptakan hidup yang lebih baik setiap hari”, yang kemudian dituangkan
ke dalam lima pilar :

1. Pembangunan SDM
Kepedulian Indofood diwujudkan dengan cara membuka kesempatan pendidikan formal maupun
non formal, mendukung kegiatan pengembangan riset, dan meningkatkan kompetensi para guru,
perbaikan gizi masyarakat dengan berinisiatif untuk berperan secara aktif melalui kerjasama
strategis dengan beberapa pihak yaitu: Kementerian Kesehatan RI, Kantor Utusan Khusus Presiden
RI untuk MDG’s serta beberapa lembaga dunia seperti Global Alliance for Improve Nutrition
(GAIN), DSM dan United Nations World Food Programme (WFP).
 Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)
 Indofood Riset Nugraha (IRN) : program pemberian bantuan dana untuk kegiatan penelitian
di bidang pangan
 Pembangunan “Rumah Pintar”
 Program Bantuan Sarana Pendidikan
 Layanan Klinik Mobil SUN
 Program Pencerah Nusantara, dan yang lain lagi.

2. Peningkatan Nilai Ekonomi


Program kemitraan Indofood ditujukan bagi keluarga petani, peternak, pengusaha UKM dan
masyarakat sekitar, pemberdayaan wanita melalui program pojok selera, program UKM Bogasari.

3. Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan


Program Indofood peduli dan Indofood service day.

4. Partisipasi aktif dalam Kegiatan Komunitas


Indofood senantiasa berupaya aktif dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas seperti
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan lembaga keagamaan, pendidikan, dan lembaga swadaya
masyarakat (LSM) di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan, serta program bedah rumah.

5. Menjaga Kelestarian Lingkungan


Fasilitas Pengolahan Limbah, Green Office, dan program Bank Sampah Kemasan
Kerja Sama Internasional

1. Lisensi
Indofood memasarkan salah satu produk mie nya yaitu Indomie dengan menggunakan cara
lisensi kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries Limited
(Nigeria), dan yang terbaru adalah Indoadriatic Industry (Serbia) yang ketiganya memperoleh
hak untuk menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing. Bahkan, di Nigeria, yang
merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti makanan pokok dan
dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri. Cara lisensi ini tentu sangat efektif salah satunya
dengan tujuan agar produk Indofood dapat diterima dengan baik di negara asing baik dari segi
masyarakat ataupun sesama perusahaan lain.

2. Joint Venture
a. PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di tahun 2005 mencapai kesepakatan denangan
perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak
di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia
maupun untuk ekspor.
Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT
Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik Indofood maupun Nestle percaya, mereka dapat
bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk
perusahaan dan tim yang berdedikasi untukitu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan
peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua
perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan
memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood,
Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan
lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini memulai operasinya pada 1
April 2005 dan berfokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Termasuk juga
pengembangan inovasi untuk bumbu bumbu produk mie instan Indofood.
b. PT Indofood Asahi Sukses Beverage
Pada Februari 2014, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan kerja sama (joint
venture) dengan perusahaan asal Jepang, Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd.
Perusahaan gabungan bernama PT Indofood Asahi Sukses Beverage itu pun kemudian
melahirkan produk baru berupa minuman teh hijau.
Joint Venture ini tentu bagi Indofood untuk mengembangkan produk mereka di pasar
minuman non-alkohol yang memang belum begitu lama mereka masuki.

3. Akuisisi
Pada Tahun 2007 PT Indofood mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru serta mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum, sebuah
perusahaan perkebunan yang berbasis di Singapura. Akuisisi ini tentu penting terutama untuk
resource bahan baku pembuatan mie jika dihubungkan dengan produksi mie instan. Di tahun
2013 PT Indofood juga melakukan pergerakan yang signifikandengan mengakuisisi semua
saham PT Pepsi-Cola Indobeverages. Transaksi ini menelan biaya sekitar 30 juta dollar AS.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM mengatakan pengakuisisian ini akan mengukuhkan
posisi mereka untuk menjadi salah satu pemain utama di industri minuman non-alkohol di
Indonesia dan mempercepat pertumbuhan perusahaan

HAMBATAN: Rupiah Jeblok, Laba Indofood Turun 45 Persen

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) mengalami hambatan kinerja dalam sembilan bulan
pertama tahun ini. Laba bersih perusahaan milik Grup Salim tersebut turun 45,2 persen menjadi Rp
1,68 triliun dari Rp 3,07 triliun pada periode yang sama 2014.
“Kondisi makro ekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup memberikan tantangan bagi kami.
Melemahnya harga CPO dan nilai tukar rupiah telah mempengaruhi laba bersih kami, namun core
pofit hanya turun sebesar 11,8 persen,” ucap Anthoni Salim.

Analis BNI Sekuritas, William Siregar, juga menyoroti beberapa tantangan dalam pengembangan
bisnis Indofood CPB

Pertama, bahan baku indomie yaitu gandum yang diimpor dari Australia. “Secara year to date harga
gandum meningkat dan berpotensi menurunkan margin ICBP,” ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin
(10/12).

Kedua, produk indomie buatan ICBP secara pertumbuhan permintaan tidak terlalu tumbuh signifikan
sampai 5-10 tahun kedepan. Ia menilai masyarakat sudah sadar akan kesehatan sehingga mengurangi
mengkonsumsi mie instan. “Penjualan bisa bertumbuh tapi tidak signifikan. Paling tidak tumbuh
single digit saja,” tandasnya.

Ketiga adalah persaingan ketat dimana semakin banyak produsen makanan asing yang masuk ke
Indonesia. Seperti Samyang yang bisa menjadi pesaing utama ICBP. William pun menyarankan untuk
ICBP tidak mengurangi biaya iklan demi menarik perhatian pasar akan produknya.

Terakhir, William menuturkan bahwa untuk tahun depan, akan lebih baik jika Indofood mengenalkan
produk baru yang berpotensi disukai masyarakat. Salah satunya produk susu. “Masyarakat sekarang
sudah cerdas untuk memilih mengkonsumsi produk yang diinginkan. Dan kedepan yang potensial
diminati adalah produk yang baik untuk kesehatan seperti susu,” imbuhnya.

Anda mungkin juga menyukai