BISNIS INTERNASIONAL
Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
1. Deskripsi :
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions
dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran
Sejarah :
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari
1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood
Sukses Makmur.
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur
terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang
dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan
tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukss Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang
Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek,
Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.
Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market
leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.
Produk - produk :
Berdasarkan AD ART perusahaan, dari sejumlah usaha inti dan anak usahanya diketahui beberapa produk
Indofood yang umumnya juga menjadi leader di bidangnya, di antaranya adalah:
Mi instan (Indomie, Sarimi, Supermi, Sakura, Pop Bihun, Mi Telur Cap 3 Ayam dan Pop Mie)
Minyak goreng dan mentega (Palmia dan Bimoli)
Dairy (Indomilk, Tiga Sapi, Cap Enaak, Indomilk Champ, Orchid Butter, Calci Skim dan Indoeskrim)
Penyedap makan (Indofood, Indofood Racik, Piring Lombok, dan Maggi)
Makan ringan (Lays, Chitato, Qtela, JetZ, Cheetos)
Minuman (Ichi Ocha, Caféla, Tekita, Club, Tropicana Twister, 7Up, Indofood Freiss dan Fruitamin)
Nutrisi & makanan khusus (SUN, Promina, Provita dan Govit)
Tepung terigu & Pasta (Segitiga Biru, Cakra Kembar, Kunci Biru, Chesa, Lencana Merah, La Fonte)
Dari semua produk di atas dapat diketahui bahwa emiten ini bergerak dalam berbagai bidang industri makanan,
seperti mie instant, makanan bayi, tepung gandum, penyedap rasa, minyak masak, kopi, dan makanan-makanan
ringan lainnya yang laris di pasaran.
3. PEMASARAN INTERNASIONAL
Produk indomie sudah bisa didapatkan di sekitar 80 negara di dunia. Langkah pemasaran dan pembangunan
brand-nya yang sangat intensif menjadikan banyak masyarakat sejumlah negara di dunia menganggap
Indomie adalah produk asli negaranya. Setelah Malaysia, Suriah, Saudi Arabia dan Nigeria, Indofood
tengah bersiap membangun fasilitas produksi di Maroko.
Penguasaan pasar di dalam negeri setidaknya bisa dilihat dari hasil peringkat yang pernah dilakukan
TheRamenRater.com, situs yang mengulas, menguji, dan mengadu semua merek mie instan di seluruh
dunia sejak tahun 2002. Pada tahun 2013 lalu, The Ramen Rater merilis daftar 10 mie instan terbaik di
Indonesia (The Ramen Rater’s Indonesia Top Ten Instant Noodles of All Time 2013). Dari 10 mie dalam
daftar tersebut, merek Indomie terutama dengan varian mie gorengnya, mendominasi rating dengan
menduduki empat posisi teratas.
Indofood menjejakkan kakinya di Nigeria lewat Dufil Group, yang merupakan kelompok usaha kerja sama
yang dijalin antra Salim Group dan Tolaram Group asal Singapura. Di sana Dufil Group membangun tiga
pabrik yakni De United Foods Industries limited yang mulai beroperasi pada 1995 di negara bagian Ota
Ogun. Pabrik ini merupakan instalasi produksi pertama Indomie di Afrika dan merupakan yang terbesar di
benua tersebut. Berikutnya Dufil kembali membangun Dufil Prima Foods Plc yang mulai beroperasi pada
tahun 2001 di Choba, Port Harcourt, Rivers State. Pabrik ketiganya yang mulai dioperasikan dengan sistem
otomatisasi telah beroperasi di Kaduna pada Mei 2012.
Di Mesir, Indomie hadir lewat perusahaan patungan Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd. Perusahaan
patungan ini kemudian mulai membangun fasilitas produksi pada 10 tahun silam, dan mulai berproduuksi
pada 2009. Saat ini pabrik Indomie di Mesir menyerap 1.000 tenaga kerja.
Sementara di Malaysia, Indofood mulai menancapkan kuku bisnisnya dengan membeli fasilitas produksi
mie instan milik perusahaan mie Malaysia Medan Pulangan Sdn Bhd senilai juta ringgit Malaysia pada Juni
2006. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan biaya transportasi dan investasi bagi kegiatan produksi
Indofood di Malaysia. Sejumlah varian Indomie hasil produksi Malaysia pun sempat dipasarkan di
Indonesia, untuk melengkapi pilihan produk yang ditawarkan bagi para konsumennya.
Saat ini, Salim Group lewat Indofood juga tengah melebarkan ekspansinya ke Maroko. Perusahaan tengah
menyelesaikan pembangunan pabrik Indomie di di kawasan Ain Johra Industrial Estate di Tiflet, Maroko.
4. STRATEGI PRODUKSI
Strategi produki yang diterapkan oleh PT. Indofood diantaranya ialah yang pertama melakukan inovasi
secara terus menerus, inovasi yang dikembangkan oleh Indofood tidak hanya dari segi kualitas namun juga
terhadap riset rasa yang terus berkembang pada masyarakat, selain itu Indomie juga mengembangkan
inovasi rasa berdasarkan wilayah. Yang kedua Indofood juga membangun pabrik di luar negeri, dalam hal
ekspansi selain mengekspor produk dari Indonesia, Indofoof juga membangun pabrik nya di berbagai
negara. Yang ketiga ialah standarisasi produk, yang mana indomie mengunggulkan cita rasa yang bisa
diterima diseluruh dunia. Sehingga produk yang dihasilkan dimanapun pabriknya, Indomie secara
konsistem menerapkan standarisasi rasa, kemasan, dan kualitas. Disamping itu Indomie juga menerapkan
mass production dengan mempertahankan bentuk kemasan dan desain produk yang cenderung monoton,
hal ini bertujuan untuk menguatkan memorisasi konsumen tentang brandnya. Dan yang keempat ialah
mempertahankan kualitas, untuk menembus pasar internasional Indomie secara konsisten menjaga mutu
produk, juga melakukan produksi dengan standar internasional. Bahan baku yang digunakan berasal dari
pertanian dan perkebunan yang telah diakui dengan standar good coming practice. Perusahaan ini telah
memenuhi syarat internasional tentang eksportir dalam bentuk sertifikasi ISO 9001:2008, HACCP (Hazard
Analysis & Critical Control Points) serta tak luput juga memperoleh sertifikat halal.