Anda di halaman 1dari 28

PERSAINGAN EKSPOR MIE INSTAN INDONESIA DAN KOREA SELATAN KE

CHINA

(Studi Indofood dan Samyang Foods Inc)

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Pemasaran Internasional,

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Henny Welsa SE. MM

Disusun Oleh :

Nama : Made Kasman

Nim : 2018008480

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 6A12

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

0
2021

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1

BAB I.........................................................................................................................................2

PROFIL PERUSAHAAN..........................................................................................................2

A. PROFIL INDOFOOD....................................................................................................2
B. PROFIL SAMYANG.....................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................5

KAJIAN TEORI.........................................................................................................................5

A. MARKETING MIX.......................................................................................................5
B. UNSUR-UNSUR MARKETING MIX..........................................................................6
C. PERDANGANGAN INTERNASIONAL...................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................18
DATA PERUSAHAAN...........................................................................................................18
A. DATA PT INDOFOOD...............................................................................................18
B. DATA SAMYANG.....................................................................................................19
BAB IV....................................................................................................................................21
PEMBAHASAN......................................................................................................................23
BAB V......................................................................................................................................23
KESIMPULAN........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

2
BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

A. INDOFOOD
1. SEJARAH

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah sebuah perusahaan yang memproduksi
berbagai jenis makanan dan minuman. Awalnya perusahaan yang berdiri pada 1990
ini bernama PT. Panganjaya Intikusuma. Kemudian diubah menjadi Indofood Sukses
Makmur pada 1994. Kemudian di tahun selanjutnya perusahaan ini mengakuisisi
pabrik penggilingan gandum Bogasari.

Indofood terus melakukan perluasan usaha dengan mengakuisisi 80 persen saham


perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi. Di tahun
2005 perusahaan membentuk perusahaan patungan dengan Nestle, mengakuisisi
perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat, dan mengakuisisi PT Supermi Indonesia
dan PT Sarimi Asli Jaya. Indofood mempunyai visi menjadi solusi makanan seluruh
perusahaan.

Agar tetap sukses, perusahaan ini memegang nilai disiplin. Perusahaan


menjalankan bisnis dengan integritas, memperlakukan stakeholder dengan hormat dan
bersatu untuk berjuang menjadi unggul dengan inovasi yang berkelanjutan. Produk
Indofood terkenal dan sangat digemari oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.
Salah satu produk unggulan adalah mie instan bernama Indomie.

Perusahaan itu pada Mei 2013 menambah dua pabrik pengolahan kelapa sawit
baru. Kapasitas pabrik ini adalah 125 ton per jam. Kedua pabrik itu akan dibangun di
Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.

2. Visi dan misi

Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai,
arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan. Visi PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. adalah “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan
dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin

3
di industri makanan”. Misi yang ingin dicapai oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia
di bidang industri m akanan”.

3. Sejarah singkat Indomie

Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia yang merupakan produk
mi instan yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Produk ini
pertama kali dibuat pada tanggal 9 September 1970 yang kemudian dipasarkan ke
konsumen mulai tahun 1972. Pada awal penjualannya, Indomie hanya mengeluarkan
dua varian rasa, yakni rasa Ayam dan Udang.

Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan di manca negara, seperti


di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara
Eropa. Hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu
menembus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum
dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Harga Indomie yang
ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat
produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat.

B. SAMYANG FOODS Inc


1. Sejarah

Samyang adalah nama perusahaan yang memproduksi mie yang terkenal pedas
tersebut, Samyang Foods Inc. Samyang Food didirikan pada 15 September 1961 oleh
Jeon Jung Yoon. Pada tahun 1963, Samyang Food memulai debutnya sebagai mie
instan Korea pertama. Di awal tahun 1970-an, Samyang Food mengubah hutan
Daegwallyeong seluas 20 km2 menjadi padang rumput untuk memelihara ternak.

Pada 1980-an, Samyang Food mulai memproduksi produk lain seperti makanan
ringan, produk susu, dan saus. Permintaan mie instan di Korea meningkat, diikuti oleh
peningkatan ekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

 September 1961: Pertama kali mendirikan Samyang Dairy Corporation


 Oktober 1961: Mengganti nama menjadi Samyang Industrial Co., Ltd
 September 1963: Memproduksi mie instan pertama Korea
 Oktober 1965: Berubah menjadi Samyang Food Industrial Co., Ltd
 November 1967: Pindah ke Tanaman Dobong dari Pabrik Wolgok
4
 Januari 1969: Mendirikan Samyang Dairy Products
 November 1973: Memulai pembangunan padang rumput Daegwallyeong
 Januari 1978: Mendirikan Industri Minyak Samyang
 Oktober 1978: Pembukaan Perusahaan Medis Samyang
 November 1989: Skandal minyak industri
 Juni 1990: Mengganti nama menjadi Samyang Food Industrial Co., Ltd

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Marketing mix (baruan pemasaran)

Indriyo Gitosudarmo menuliskan definisi Marketing Mix menggunakan definisi


Kotler dan Armstrong yaitu, Marketing Mix is the set of marketing tools that the
firmuses to pursue its marketing objectives in the target market artinya bauran
pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Untuk menunjang
keperluan tersebut, pengusaha dapat melakukan kebijakankebijakan yang terdiri atas:
produk, price, place, dan promotion.

Philip Kotler mendefinisikan bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel


pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang dikendalikan perusahaan, dari pasar sasarannya, bauran pemasaran terdiri atas
segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya, yang dikenal dengan “empat P”, yaitu product, price, lokasi, dan
promosi”.

Keempat variabel strategi tersebut sangat mempengaruhi pemasaran, sehingga


semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi acuan atau bauran. Untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran, pedoman yang mampu diandalkan
pemimpin perusahaan itu penting. Oleh karena itu, strategi pemasaran (Marketing
Mix) yang menggunakan unsur variabel keempat tersebut sangat diperlukan dalam
kegiatan pemasaran.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, Marketing Mix


merupakan variabel yang digunakan pedoman perusahaan untuk menggerakkan
perusahaan mencapai tujuan memuaskan konsumen. Pada pemasaran jasa, pendekatan
strategis diarahkan pada kemampuan pemasar menemukan cara untuk “mewujudkan”
yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia yang tidak terpisahkan
dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan adanya variabilitas, dan
mempengaruhi gerakan permintaan dan pemasok kapasitas, mengingat jasa tidak
tahan lama.

6
Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam konteks
lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran
eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk memotivasi dosen/guru atau karyawan
administrasi dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penyedia jasa.
Pemasaran dalam bidang pendidikan menghasilkan kepuasan peserta didik serta
kesejahteraan stakeholder lembaga pendidikan dalam jangka panjang sebagai kunci
memperoleh profit.

B. Unsur-unsur marketing mix


Adapun pemaparan empat unsur Strategy Marketing Mix adalah sebagai berikut.
a. Product (produk)
1) Pengertian product

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.


Strategi produk dapat menpengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian
sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut, tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Menurut Hermawan Kertajaya, produk adalah segala sesuatu yang dapat


ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, lokasi,
organisasi dan gagasan atau buah fikiran. Sedangkan dalam buku Basu
Swatha, definisi produk adalah sebagai suatu sifat yang kompleks, baik dapat
diraba termasuk bungkusan, warna, harga, persentase perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginnannya.

2) Unsur-unsur product

Produk jasa terdiri atas produk inti dan serangkaian elemen tambahan.
Produk inti yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan, dan
serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang secara
bersamaan memperkuat nilai tambah produk, untuk membantu para pelanggan
untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif.

7
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani total produk menunjukkan adanya
kesempatan untuk menyediakan nilai tambah bagi konsumen. Nilai
ditambahkan melalui penciptaan nama merek yang kuat. Menurut Lehmann
dan Winer yang tertulis dalam buku Lupiyoadi dan Hamdani bahwa, penilaian
konsumen atas merek dibagi menjadi tiga unsur dasar, yaitu:

(1) Pentingnya situasi pemakaian


(2) Keefektifan kategori produk dalam situasi itu
(3) Efektivitas relative dari mereka dalam situasi itu.
3) Tingkatan product

Untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami


tingkatan produk, yaitu sebagai berikut.

(1) Produk Utama/Inti (Core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya


dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
(2) Produk Generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu
memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk
minimal agar dapat berfungsi).
(3) Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang
ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara layak
diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
(4) Produk Pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk
yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan,
sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan
dengan produk pesaing.
(5) Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa yang akan datang.
Sebuah lembaga yang bergerak dalam pemasaran jasa sudah sewajarnya
melakukan pengembangan produk/jasa baru. Menurut Chistopher Lovelock
(1991) yang tertulis dalam buku Lupiyoadi mengajukan enam kategori inovasi
jasa, yaitu:
(1) Inovasi utama
(2) Bisnis Start-up
(3) Produk baru untuk pasar yang sedang dilayani

8
(4) Perluasan lini produk
(5) Perbaikan produk
(6) Perubahan gaya.

Agar produk dapat berhasil, maka haruslah dilakukan penelitian dan


pengembangan produk. Dalam buku Indriyo Gito Sudarma memaparkan lima
hal yang perlu dikembangkan, yaitu:

(a) Daya saing produk berdasarkan kualitas


(b) Produk harus dapat memenuhi kebutuhan riil konsumen
(c) Produk baru harus dapat berperan positif terhadap produk yang lain
(d) Produk harus berperan positif terhadap citra perusahaan (Coorporate
Image)
(e) Hak paten produk.

Daya saing produk tentu saja akan sangat ditentukan oleh harga jual
produksinya. Biaya produksi sangat berkaitan dengan teknologi atau fasilitas
yang digunakan dalam proses produksi. Produk harus mampu memenuhi
kebutuhan riil konsumen. Apabila produk tersebut benar-benar memenuhi
kebutuhan riil konsumen, maka produk tersebut menjadi produk yang berhasil.
Produk yang terdiversifkasi serta beraneka ragam, akan membentuk citra
positif terhadap perusahaan atau korporasi. Selain itu, hak paten juga perlu
dilakukan korporasi atau perusahaan untuk melindungi atau memberi kekuatan
pada produk

b. Price (Harga)
1) Pengertian Price (harga)

Philip Kotler berpendapat bahwa, harga merupakan satusatunya unsur


bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur lainnya
menimbulkan biaya. Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran
paling fleksibel, harga mudah diubah dengan cepat, tidak seperti tampilan
produk dan perjanjian distribusi.

Di dalam ekonomi teori, pengertian harga, nilai (value), dan utility


merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility
ialah atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang

9
tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan
memuaskan konsumen (satisfaction). Value adalah nilai suatu produk untuk
ditukarkan dengan produk lain. Nilai dapat dilihat dalam situasi barter, akan
tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Jadi,
harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

2) Prinsip-prinsip penetapan harga

Secara singkat, menurut Kotler (1996) yang ditulis dalam buku Buchari
Alma prinsip-prinsip penetapan harga adalah sebagai berikut. (

(1) Mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harga,


mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat
permintaan, perkiraan biaya, menganalisa harga yang ditetapkan dan
produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga,
serta menentukan harga akhir.
(2) Tidak harus selalu berupaya mencari profit maksimum melalui
penetapan harga maksimum, tetapi dapat pula dicapai dengan cara
memaksimumkan penerimaan sekarang, memaksimumkan penguasaan
pasar atau kemungkinan lainnya.
(3) Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsive permintaan
terhadap perubahan harga.
(4) Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga,
termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya
tetap dan biaya variabel, serta biaya-biaya yang lain.
(5) Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan jasa
yang ditawarkan, sehingga harga pesaing harus turut dipertimbangkan
dalam proses penetapan harga.
(6) Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada mencakup
markup, sasaran perolehan, nilai yang dapat diterima, faktor
psikologis, diskon harga, harga promosi, serta harga bauran produk.
3) Tujuan penetapan harga

Tujuan penetapan harga yang paling umum biasanya dikaitkan dengan


pendapatan dan keuntungan, serta membangun permintaan dan
mengembangkan basis pengguna. Penentuan harga harus dimulai dengan

10
pertimbangan atas tujuan penentuan harga itu sendiri. Adapun tujuan-tujuan
tersebut menurut Adrian Payne yang ditulis dalam buku Lupiyoadi dan
Hamdani antara lain:

(1) Bertahan
Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan yang
meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar
yang tidak menguntungkan. Usaha ini demi kelangsungan perusahaan.
(2) Memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode
tertentu.
(3) Memaksimalkan penjualan
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan
melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
(4) Gengsi/Prestis
Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memosisikan jasa
perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif.
(5) Pengembalian atas eksklusif
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas
investasi yang diinginkan.

Zeithalm dan Bitner dalam buku Buchari Alma menjelaskan tiga dasar
penetapan harga yang biasanya digunakan dalam menentukan harga, yaitu :

(1) Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing) artinya,


seluruh biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa untuk mendapatkan
jasa pendidikan.
(2) Penetapan harga berdasarkan persaingan (competition based pricing),
artinya harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat
permintaan jasa, sehingga hargs pesaing turut dipertimbangkan dalam
proses penetapan harga.
(3) Penetapan harga berdasarkan permintaan (demand based), artinya
semakin tinggi mutu suatu produk/jasa, biasanya harga jasa
pendidikan yang ditawarkanpun akan semakin tinggi.
4) Faktor-faktor yang menentui pengaruh harga

11
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga jasa adalah
sebagai berikut :

(1) Elastisitas permintaan


(2) Struktur biaya
(3) Persaingan
(4) Positioning dari jasa yang ditawarkan
(5) Sasaran yang ingin dicapai perusahaan
(6) Siklus hidup jasa
(7) Sumber daya yang digunakan
(8) Kondisi ekonomi.

Adapun pedoman dalam memilih metode penentuan harga yang tepat


diantaranya adalah :

(1) Besarnya anggaran iklan/promosi yang diinginkan


(2) Jenis produk
(3) Sasaran pangsa pasar
(4) Saluran pemasaran (Distribusi)
(5) Pandangan tentang laba
(6) Keragaman atau keunikan produk
(7) Ada atau tidaknya jasa tambahan
(8) Siklus hidup penggunaan produk
(9) Amortisasi investasi atau penghapusan atau pernyataan tidak berlaku
(10) Ancaman pesaing baru.
c. Place (lokasi)
1) Pengertian Place

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani berpendapat bahwa, lokasi dalam jasa


merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi.
Dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada
konsumen dan di mana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan
dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau
kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi,
yaitu konsumen mendatangi pemberi jasa, pemberi jasa mendatangi
konsumen, dan pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung.

12
Penyampaian jasa juga dapat dilakukan melalui organisasi maupun orang lain.
Dalam penyampaian jasa, ada tiga pihak yang terlibat yaitu, penyedia jasa,
perantara, dan konsumen.

Kotler menyatakan bahwa saluran distribusi terdiri atas seperangkat


lembaga yang melakukan segala kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Oleh
karena itu, manajemen harus dapat memilih saluran distribusi dengan
memperhatikan kemungkinan lingkungan penjualan sekarang dan kemudian
hari. Lokasi merupakan lokasi melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai lokasi untuk memajangkan barang-barang dagangnya. Konsumen
dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual, baik jenis, jumlah,
maupun harganya.

2) Faktor-faktor pertimbangan pemilihan lokasi

Berikut beberapa faktor pertimbangan pemilihan lokasi :

(1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi


umum
(2) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan
(3) Lalu lintas, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: Banyaknya
orang yang lalu-lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya
impulse buying dan kepadatan, kemacetan lalu lintas dapat pula
menjadi hambatan.
(4) Lokasi parkir yang luas dan aman
(5) Ekspansi, tersedia lokasi yang cukup untuk perluasan usaha di
kemudian hari
(6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan
(7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing
(8) Peraturan pemerintah.

3) Tipe interaksi yang berhubungan dengan pemilihan lokasi

13
Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan
mengenai di mana operasi dan stafnya akan dilokasikan. Yang paling penting
dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat. Terdapat tiga macam
tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan, yang berhubungan dengan
pemilihan lokasi, yaitu:

(1) Pelanggan mendatangi penyedia jasa,


(2) Penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau
(3) Penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara.
d. Promotion (promosi)
1) Pengertian promosi

Promosi merupakan salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh
pemasar. Sebagai salah satu elemen bauran promosi, promosi penjualan
merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi produk. Definisi promosi
penjualan menurut American Marketing Association (AMA), yang dikutip
dari buku Sutisna adalah “Sales promotion is media and non media marketing
pressure applied for a predetermined, limited period of time in order to
stimulate trial, increase consumer demand, or improve product quality.” Dari
definisi di atas menunjukkan bahwa, promosi merupakan upaya pemasaran
yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-coba dari
konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki
kualitas produk.

Menurut Buchari Alma, promosi adalah suatu bentuk komunikasi


pemasaran. Yang merupakan aktivitas pemasaran adalah berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan.

2) Tujuan promosi

Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian, dan


selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Tujuan promosi lain
menurut Alma adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan
meyakinkan calon konsumen.

14
Promosi bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan
konsumen akan manfaat produk tersebut. Promosi menurut Saladin dan
Oesman yang dikutip dalam buku Buchari Alma dan Hurriyati adalah suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal, sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

3) Elemen-elemen promosi

Seperti yang dikatakan oleh Philip Kotler dan Gary Armstrong (1991:432)
dalam buku Alma, bahwa elemen promosi ada 4, yaitu:

(1) Advertising dirumuskan sebagai berita tentang barang dan jasa oleh
John D. Burke (1980:9). Sedangkan definisi advertising menurut Burke
adalah penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada
masyarakat melalui caracara yang persuasive, dan bertujuan untuk
menjual barang, jasa, atau ide.
(2) Sales promotion menurut Kotler dan Armstrong adalah “sales
promotion consists of short term incentive to encourage purchase or
sales of a product or service”. Salles promotion mengajak konsumen
agar membeli sekarang yang ditawarkan.
(3) Public relation artinya good relation, agar masyarakat memiliki image
yang baik terhadap perusahaan. Melalui public relation dapat
membentuk pandangan baik dan mencegah berita-berita tidak baik dari
masyarakat.
(4) Personal selling adalah “oral presentation in a conversation with one
or more prospective customers for the purpose of makin sales”. Cara
penjualan personal selling adalah cara yang unik, tidak mudah diulang,
dapat menciptakan two ways communication antara ide yang berlainan
antara penjual dan pembeli. Cara ini adalah satu-satunya yang dapat
menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada lokasi dan waktu itu
juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan membeli.

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani menuliskan dalam bukunya bahwa,


dalam promosi ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu, pemilihan bauran
promosi terdiri atas :

15
(1) Iklan (advertising)
(2) Penjualan perorangan (personel selling)
(3) Promosi penjualan (sales promotion)
(4) Hubungan masyarakat (public relation)
(5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
(6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail).

C. Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam kegiatan
bernegara di zaman sekarang. Dengan adanya perdagangan internasional, aktivitas jual
beli tidak hanya terlepas di domestik saja. Hal tersebut pun akan lebih menguntungkan
pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan seperti negara, perusahaan, atau perorangan
karena pasar yang perekonomian yang dilakukan lebih luas.

Manfaat perdagangan internasional lainnya yang bisa diambil adalah hubungan antar
negara yang melakukan perdagangan baik itu bilateral maupun multilateral akan lebih
erat. Kemudian, hubungan perdagangan tersebut juga dapat saling membantu
pembangunan negara-negara yang berhubungan. Pendapatan nasional suatu negara juga
bisa meningkat karena perdagangan internasional, dan hal tersebut pun meningkatkan
kesejahteraan negara. Lalu, Manfaat utama yang diperoleh dari perdagangan internasional
adalah kebutuhan negara yang tidak bisa terpenuhi oleh negara sendiri, bisa terpenuhi
dengan negara lain. Hambatan-hambatan perdagangan internasional :

1) Tarif

Hambatan tarif merupakan salah satu contoh kasus hambatan perdagangan


internasional. Karena pemberlakuan kebijakan tarif berkaitan dengan pajak yang
diberikan terhadap barang impor yang masuk ke suatu negara. Seperti yang kita
ketahui, mengimpor suatu barang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan suatu negara.
Apalagi jika barang tersebut memang tidak bisa dipenuhi sendiri di dalam negeri.

Namun, tarif biasanya diberlakukan oleh pemerintah untuk mengurangi barang


impor masuk. Sebab, dengan naiknya biaya pajak dari barang impor tersebut, maka
harga jual barang impor tersebut juga semakin naik. Sehingga permintaan dari barang
tersebut akan semakin turun. Hal tersebut pun menguntungkan produsen dalam
negeri, sebab daya saing produk dalam negeri meningkat akibat barang impor sulit

16
didapat. Sedangkan untuk pengekspor, kebijakan tarif jelas merugikan karena produk
mereka menjadi kurang kompetitif di negara tersebut.

2) Nontarif

Hambatan perdagangan internasional yang terkait regulasi pemerintah selanjutnya


adalah hambatan non tarif. Hambatan non tarif ini biasanya berhubungan dengan
persyaratan dan regulasi yang membuat kegiatan ekspor impor menjadi lebih sulit.
Contohnya adalah seperti wajibnya penggunaan lisensi untuk barang-barang tertentu.
Atau pengemasan barang yang harus sesuai standar tertentu. Kemudian pemeriksaan
barang yang harus dilakukan di sejumlah badan juga bisa menjadi hambatan non tarif.
Tentunya dengan regulasi yang ketat dan bermacam-macam ini dapat membuat
pengekspor menjadi berpikir ulang untuk melakukan ekspor.

3) Kuota

Kuota dilakukan dengan membatasi jumlah barang impor yang masuk ke suatu
negara. Untuk membuat barang masuk tersebut pun tiap pengimpor harus memiliki
lisensi yang menetapkan jumlah barang yang boleh diimpor.

4) Pengekangan Ekspor Sukarela / Voluntary Export Restraints

Hambatan pengekangan ekspor sukarela adalah sebuah aturan yang mirip seperti
kuota, namun aturan ini diberlakukan untuk pengekspor. Dalam Voluntary Export
Restraints, para pengekspor harus menyetujui aturan untuk membatasi jumlah barang
yang diekspor ke negara tujuan.

5) Subsidi

Subsidi dilakukan dengan memberi bantuan kepada produsen lokal agar bisa
bersaing dengan produk-produk asing yang masuk. Dalam beberapa kasus, subsidi
juga dilakukan untuk melindungi kesejahteraan rakyat. Karena subsidi biasanya
dilakukan untuk barang yang tergolong penting untuk hajat hidup orang banyak
seperti minyak, gas, atau listrik misalnya. Dengan subsidi, biasanya harga barang
akan menjadi lebih stabil dan mampu bersaing dengan produk asing.

6) Anti-Dumpling

Kebijakan anti dumping adalah kebijakan yang melindungi industri dalam negeri.
Praktik dumping sendiri adalah kegiatan dimana suatu negara menjual barang dengan

17
harga yang sangat mura di negara lain. Meskipun murah, namun negara pengekspor
tetap mendapatkan untung. Dengan beredarnya barang murah dari luar negeri
tersebut, tentunya produsen lokal akan dirugikan karena sulit untuk bersaing. Untuk
mengantisipasi praktik tersebut, maka pemerintah menggunakan kebijakan anti
dumping. Kebijakan tersebut dilakukan dengan meningkatkan tarif, memberlakukan
kuota perdagangan, dan peraturan lainnya untuk membuat harga dari produk impor
tersebut menjadi mahal.

18
BAB III
DATA PERUSAHAAN

A. INDOFOOD (Indomie)
1. Product (produk)

Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia. Indomie
diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk paling sukses dari
perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan ke pasar sejak tahun 1969,
pertama kali hadir dengan Rasa Kaldu Ayam saja. Selain dipasarkan di Indonesia,
Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika
Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa,
menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang
mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan “Indomie” sudah
umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Indomie diklaim
sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya, produk mi instan ini disebut
memiliki berbagai kandungan gizi seperti enegi, protein, niasin, asam folat, pantotenat,
mineral besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A,C, B1, B6, dan B12.
Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak,
terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng,
mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.

2. Price (Harga)

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera
Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan,
tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa
Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan
selera Indonesia. Harga indomie relatif ekonomis hanya berkisar antara Rp.2000-
4000/pcs.

3. Places (tempat)

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,


menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan bahkan sudah menembus pasar
internasional. Jumlah titik stok (gudang) semakin di perbanyak secara agresif sejak

19
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani
masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

4. Promotion (promosi)

Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik
dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie
sangat dikenal dengan taglinenya, “Indomie Seleraku”. Pada tahun 2008 Indomie
melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare.

B. Samyang Foods Inc


1. Product (produk)

Samyang merupakan mi instan yang diproduksi oleh Samyang Food dari Korea
Selatan yang memiliki rasa pedas. Mie samyang sangat populer karena dinilai
memiliki cita rasa pedas yang enak. Mie samyang memiliki tekstur dan bentuk mie
yang besar dan kenyal, samyang memiliki ciri khas bumbu yang banyak dan kental
serta aroma mie khas Korea Selatan. Mie samyang memiliki massa 130g dan varian
rasa yang banyak dengan ciri khas rasa pedas.

2. Price (Harga)

Mie samyang merupakan mie yang memiliki ciri khas rasa yang pedas dan ukuran
mie yang besar dimana mie samyang memiliki massa 130g perbungkusnya. Mie
samyang memiliki banyak varian dengan kisaran harga dari Rp. 15.000 – Rp. 40.000.

3. Places (tempat)

Mie samyang adalah mie yang di produksi oleh Samyang Food Inc di Korea
Selatan. Berkat ciri khas rasa pedasnya mie samyang sangat terkenal bahkan sampai
diluar korea. Meskipun mie samyang di produksi di Korea Selatan namun tidak sulit
untuk mendapatkan mie ini karena sudah di distribusikan di seluruh dunia termasuk
kawasan Asia.

4. Promotion (promosi)

Produk mie Samyang memang sangat menyita perhatian publik. Populernya mie
ini tak lain karena adanya Samyang Challenge yang booming di beberapa sosial

20
media. Ya, dari selebgram hingga blogger dan vlogger ramai ramai melakukan
Samyang Challenge. Tantangan tersebut muncul karena rasa mie Samyang yang
pedasnya tak kira-kira. Mie ini memang sangat menggoda dengan taburan bumbu
super pedas yang bikin nangis. Banyak orang berlomba melakukan Samyang
Challenge.

21
BAB IV
PEMBAHASAN

Bauran Indomie Samyang


pemasaran
Produk Memiliki kualitas mie yang kecil Memiliki kualitas mie yang
dan kenyal, massa indomie besar, massa mie samyang
memiliki standar 85g, indomie memiliki standar 130g, mie
memiliki cita rasa gurih yang khas samyang memiliki cita rasa
pedas yang khas
Harga Indomie memiliki produk dengan Mie samyang memiliki produk
dua varian ukuran yaitu 85g-120g dengan masa 130g dengan
dengan harga mulai dari Rp. 2.500 harga mulai dari Rp. 15.000 –
– Rp. 8.000 Rp 40.000
Tempat Indomie adalah mie yang berasal Mie samyang adalah mie yang
dari Indonesia berasal dari korea selatan
Promosi Metode promosi yang digunakan Metode promosi yang
adalah terutama melalui iklan di digunakan adalah terutama
media elektronik dan cetak, melalui iklan di media
mensponsori berbagai acara, serta elektronik dan cetak,
instalasi iklan billboard secara mensponsori berbagai acara,
luas. Indomie sangat dikenal serta instalasi iklan billboard
dengan taglinenya, “Indomie secara luas. Populernya mie ini
Seleraku”. tak lain karena adanya
Samyang Challenge yang
booming di beberapa sosial
media
Mie instan adalah salah satu jenis makanan yang paling sering dikonsumsi oleh
banyak orang di dunia. Selain karena faktor praktis, banyak orang memilih untuk
mengonsumsi mie instan karena varian rasanya yang beragam dan juga nikmat. Selain itu
setiap negara juga memiliki ciri khas tersendiri mengenai produksi mie. Tidak hanya orang
dewasa mie instan digemari oleh semua kalangan masyarakat, oleh sebab itu dalam
kehidupan sehari-hari mie instan menjadi produk yang sangat digemari.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomo China mencatat rekor terbaru dalam


menikmati mie instan. Sajian yang sudah ribuan tahun dikenal Di China ini hampir tiap hari
dinikmati penduduk China. Tak heran jika jumlahnya terus bertambah tiap tahun. Menurut
catatan World Instant Noodle Corporation, penduduk China mengonsumsi 42.5 milyar
bungkus mie instan per tahun. Jumlah ini merupakan hampir 43% dari jumlah total produk
yang ada di seluruh dunia.

22
Dengan kata lain lebih dari 100 juta mie instan yang dimakan orang China per hari.
Yang lebih mengejutkan, konsumsi mie instan per kapita per tahun tidak sebesar negara Asia
lainnya. Untuk Cina 32 bungkus lebih kecil dari Korea 69 bungkus, Indonesia 63 bungkus
dan Jepang 39.9 bungkus. Tingginya nilai konsumsi mie Instan di China karena China
memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.

Tingginya nilai konsumsi mie instan di China menyebabkan banyak negara-negara


lain yang melakukan ekspor mie instan ke China. Salah satunya adalah Indonesia dan Korea
Selatan. Produk mie instan yang paling terkenal di Indonesia adalah Indomie. Indomie
merupakan mie instan yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat karena
memiliki ciri khas rasa yang gurih dan bisa dinikmati oleh semua kalangan termasuk anak-
anak. Sedangkan produk mie instan yang terkenal di korea adalah Samyang, Samyang
memiliki ciri khas rasa pedas yang banyak digemari oleh masyarakat karena ciri khas rasa
pedas yang dimiliki Samyang sangat digemari.

Meskipun sama-sama merupakan merek mie instan Indomie dan Samyang memiliki
ciri khas yang berbeda. Sebagai negara dengan nilai konsumsi mie instan terbesar di dunia
China juga memiliki banyak jenis mie instan namun tidak bisa dipungkiri bahwa ekspor mie
instan yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea Selatan karena banyaknya masyarakat China
yang menggemari rasa mie instan dari Indonesai dan Korea selatan. Maka dari itu terjadi
persaingan antara mereka mie instan lokal China dengan mie instan dari Indonesia dan Korea
Selatan.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak dan nilai konsumsi mie instan
terbesar di dunia China menerapkan kebijakan kuota untuk membatasi impor mie instan di
negara mereka dengan tujuan agar produk lokal tidak kalah saing dengan produk impor. Hal
ini karena banyak negara yang melakukan impor mie ke China termasuk Indonesia dan Korea
Selatan.

Indomie adalah merek mie instan yang paling digemari di dunia karena Indomie bisa
dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat karena ciri khas rasa gurihnya dan tingkat
kepedasan yang rendah. Berbeda dengan samyang, samyang memiliki ciri khas rasa yang
pedas sehingga tidak semua orang bisa mengkonsumsi mie samyang terutama anak-anak
karena mie samyang memiliki rasa pedas yang sangat kuat. Kelebihan dari mie samyang
adalah kemasannya yang besar dan isinya yang banyak perbungkus berbeda dengan indomie
yang memiliki kemasan yang lebih kecil dan isi yang lebih kecil dari samyang. Untuk harga

23
mie samyang memiliki harga yang termasuk mahal dari Indomie, jika perbungkus harga
Indomie berkisaran dari Rp 2.500- Rp 8.000 perbungkusnya, berbeda dengan Samyang yang
memiliki harga kisaran Rp 15.000- Rp 40.000 perbungkusnya. Oleh karena itu indomie
mampu bersaing dengan merek-merek mie instan lainnya selain rasanya yang bersahabat
harga dari indomie juga sangat-sangat terjangkau.

24
BAB V

KESIMPULAN

Perdagangan internasional sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam kegiatan
bernegara di zaman sekarang. Dengan adanya perdagangan internasional, aktivitas jual beli
tidak hanya terlepas di domestik saja. Hal tersebut pun akan lebih menguntungkan pihak-
pihak yang terlibat dalam perdagangan seperti negara, perusahaan, atau perorangan karena
pasar yang perekonomian yang dilakukan lebih luas. Manfaat perdagangan internasional
lainnya yang bisa diambil adalah hubungan antar negara yang melakukan perdagangan baik
itu bilateral maupun multilateral akan lebih erat. Hambatan perdagangan internasional yaitu :
tarif, nontarif, kuota, Pengekangan Ekspor Sukarela / Voluntary Export Restraints, subsidi
dan anti-dumpling.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak dan nilai konsumsi mie instan
terbesar di dunia China menerapkan kebijakan kuota untuk membatasi impor mie instan di
negara mereka dengan tujuan agar produk lokal tidak kalah saing dengan produk impor. Hal
ini karena banyak negara yang melakukan impor mie ke China termasuk Indonesia dan Korea
Selatan.

Persaingan ekspor mie insran antara Indonesia dan Korea selatan yang dianalisis
melalui bauran pemasaran Indomie adalah merek mie instan yang paling digemari di dunia
karena Indomie bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat karena ciri khas rasa
gurihnya dan tingkat kepedasan yang rendah. Berbeda dengan samyang, samyang memiliki
ciri khas rasa yang pedas sehingga tidak semua orang bisa mengkonsumsi mie samyang
terutama anak-anak karena mie samyang memiliki rasa pedas yang sangat kuat. Kelebihan
dari mie samyang adalah kemasannya yang besar dan isinya yang banyak perbungkus
berbeda dengan indomie yang memiliki kemasan yang lebih kecil dan isi yang lebih kecil dari
samyang. Untuk harga mie samyang memiliki harga yang termasuk mahal dari Indomie, jika
perbungkus harga Indomie berkisaran dari Rp 2.500- Rp 8.000 perbungkusnya, berbeda
dengan Samyang yang memiliki harga kisaran Rp 15.000- Rp 40.000 perbungkusnya. Oleh
karena itu indomie mampu bersaing dengan merek-merek mie instan lainnya selain rasanya
yang bersahabat harga dari indomie juga sangat-sangat terjangkau.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Samyang_Food&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=sear
ch

https://misterexportir.com/hambatan-perdagangan-internasional/

http://triazputri.blogspot.com/2012/11/marketing-mix-pada-pt-indofood.html

https://www.idntimes.com/news/world/muhammad-imam-maulana/6-negara-dengan-
konsumsi-mie-instan-terbanyak-di-dunia-ada-indonesia-c1c2-1/5

27

Anda mungkin juga menyukai