Anda di halaman 1dari 8

Nama : Desy Fitriana Sari

Nim : 202011509
Kelas : 3B Manajemen
Matkul : Manajemen Pemasaran

ULANGAN TENGAH SEMESTER


1. Bagaimana analisis peluang dan ancaman lingkungan pemasaran eksternal (makro &
mikro) pada perusahaan (sesuai objek tugas)?
Jawab:
Analisis lingkungan pemasaran eksternal secara mikro pada PT Indofood Sukses
Makmur Tbk adalah sebagai berikut:
a. Pelanggan
Indofood selalu menyediakan kebutuhan masyarakat dan memberikan kualitas terbaiknya.
Aneka macam produknya menjadikan nilai tambah tersendiri dibandingkan dengan
perusahaan yang lain. Oleh karena itu, Indofood memiliki banyak pelanggan mulai anak-
anak sampai orang dewasa terutama bagi ibu-ibu yang selalu meyediakan kebutuhan
pokok bagi keluarga. Indofood cukup diandalkan dalam soal produk, harga dan kualitas.
Tidak heran jika pelanggan Indofood pun berasal dari semua kalangan, baik kalangan
bawah, menengah, dan atas.

b. Pesaing
Indofood sudah menjadi perusahaan yang besar dan tidak diragukan lagi kemampuannya
dalam menghadapi persaingan. Sudah terbukti bertahun-tahun Indofood tetap menjadi
andalan masyarakat. Tidak sedikit perusahaan yang mencoba untuk memberikan produk
yang sama dengan kualitas yang sama juga. Akan tetapi Indofood dengan brand nya tetap
bertahan sampai sekarang. Segala inovasi dan pemasaran mereka lakukan. Hal ini
membuktikan bahwa banyaknya pesaing tidak membuat PT Indofood Sukses Makmur
Tbk gentar, tetapi malah memicu mereka untuk semakin mengepakkan sayapnya dan siap
bersaing secara global.
c. Pemasok
PT. Indofood Sukses Makmur TBK bekerja sama dengan beberapa pemasok supplier
yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung lainnya. Contoh
supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung
produksi mie instan adalah sebagai berikut:
 Tepung terigu, berasal dari supplier Bogasari Flour Mills, Jakarta.
 Minyak goreng, berasal dari supplier Salim Ivomas, Jakarta.
 Bumbu, berasal dari supplier PT. Food Ingredient Development, Cikampek.
Dalam melakukan pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan
menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing
Pembelian, Ware House Gudang, PDQC dan Finance and Accounting. Keenam bagian ini
memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun
tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku
tersebut.
d. Perantara Pemasaran
PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki satu grup tersendiri yang didirikan untuk
menangani persoalan distribusi produk-produknya yaitu Grup Distribusi Indofood. Grup
distribusi Indofood berperan penting dalam meningkatkan penjualan produknya. PT
Indofood dalam pendistribusiannya terfokus pada stock point yang berada pada kawasan
strategis, yang dapat menjamin kelancaran distribusi produk menuju pada banyak retail.
Indofood juga menambah stock point untuk meningkatkan dan melayani retail sehingga
bisa menjangkau pedesaan.
e. Masyarakat
Dalam pemasaran produknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk tentu saja melibatkan
masyarakat. Ada beberapa lapisan masyarakat yang membantu dalam pemasaran, yaitu
sebagai berikut:
Masyarakat Umum: Lapisan masyarakat umum mempunyai peran yang condong
sebagai penikmat atau konsumen. Biasanya masyarakat tersebut berasal dari
golongan anak-anak sampai manula.
Masyarakat Keuangan: Retail seperti warung kelontong, minimarket,dan
supermarket, juga sebagai masyarakat penikmat sekaligus distributor produk
kepada konsumen tingkat akhir.
Masyarakat Media: PT Indofood Sukses Makmur Tbk menggunakan layanan
iklan di televisi, billboard, dan majalah dengan tagline yang menarik, sehingga
mampu menarik minat beli masyarakat.
Analisis lingkunga pemasaran eksternal dalam skala makro meliputi:
a. Ekonomi
Kondisi ekonomi di setiap daerah pastinya berbeda, walapun dalam suatu negara yang
sama. Oleh karena itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk membuat strategi pemasaran
untuk memasarkan produknya di berbagai daerah dan negara. Strategi yang dilakukan
adalah terus meningkatkan kualitas produk, inovasi produk-produk baru, dan pembuatan
kemasan yang menarik sehingga menarik minat beli masyarkat. Selain itu, dipastikan juga
nilai jual yang diberikan kepada masyarakat masih terjangkau sehingga masyarakat tidak
akan berfikir dua kali untuk membeli produk yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau.
b. Hukum dan Politik
Hukum dagang PT Indofood yang pada awalnya didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma berdasarkan akta pendirian no. 228 yang kemudian diubah dengan akta no.249
dan akta no.171 tanggal 14 November 1994. Pada tahun 1999, keluar UU No. 5 tentang
larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. Sebelum dikelurkan UU ini, PT
Indofood menguasai pasar 90% di sektor mie instan dan 90% tepung terigu nasional
melalui Bogasari Flour Mills. Oleh karena itu, sekarang tujuan utama didirikannya PT
Indofood adalah memproduksi makanan olahan khususnya mie instan. Pengolahan
gandum menjadi tepung terigu industri makanan terpadu distribusi, perkebunan dan
pengolahan kelapa sawit.
c. Demografi
Pemasaran produk-produk dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini
menargetkan kepada konsumen di berbagai usia, namun dengan produk yang berbeda.
Seperti mie instan, snack, minuman kemasan atau susu tidak diperuntukkan kepada batita
(bayi dibawah tiga tahun) karena mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih
baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Akan tetapi Indofood
mengeluarkan produk yang memberikan kebutuhan nustrisi pada bayi berupa bubur
makanan pendamping ASI yang ber merek Promina. Selain itu, Indofood juga
menyediakan produk bahan baku untuk semua usia berupa kecap, minyak goreng, terigu,
dan lain-lain. Dari sisi jenis kelamin, produk-produk Indofood dapat dikonsumsi oleh pria
maupun wanita. Dari sisi penghasilan, produk Indofood juga memiliki harga terjangkau
sehingga bisa dibeli oleh masyarakat di semua kalangan, baik yang berpernghasilan tinggi
maupun rendah.
d. Sosial Budaya
Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat.
PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya
mampu menguasai pasar lokal maupun internasional. Tata nilai dan sikap masyarakat ini
akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi
pada permintaan produk terhadap perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak
berbeda jauh dengan Indonesia, serta cita rasa yang telah tertanam di lidah masyarakat
Australia dengan lidah Indonesia yang hampir sama, membuat Indofood tidak perlu repot-
repot mengubah kemasan atau komposisi pembuatan produknya karena telah sesuai
dengan masyarakat Indonesia. Dilihat dari sisi aktifitas masyarakat Australia, mayoritas
adalah orang-orang yang sibuk dan ang terlalu fokus pada pekerjaan hingga melupakan
kepentingan sendiri. Sehingga produk-produk instan menjadi peluang bagi Indofood
untuk memasuki pasar Australia.
e. Teknologi
Selain produk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga melakukan inovasi dan
peningkatan teknologi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Teknologi
seperti internet dan social-network juga ditempuh PT Indofood untuk memasarkan
produknya. Indofood memakai aplikasi hasil pengembangan sendiri tim TI internalnya (in
house development) untuk mendukung kebutuhan distribusi, pemasaran, dan administrasi.
Aplikasi system Indofood menggunakan SAP. SAP merupakan software ERP (Enterprise
Resource Planning) yang terbesar didunia. Software yang berasal dari Jerman ini sudah
banyak digunakan diseluruh belahan dunia, bahkan hampir seluruh perusahaan besar
maupun menengah di Indonesia. SAP menghubungkan semua lini produksi dan seluruh
departement di perusahaan. SAP merupakan software yang sangat dinamis, dimana semua
menu dan tampilan program dapat di-costumaze menggunakan bahasa pemrograman
ABAP sesuai dengan kebutuhan perusahaan. SAP membantu system informasi tentang
tren pasar, analisa keuangan, hingga proses produksi dengan cara yang mudah dipahami
oleh user terakhir. Ini menggambarkan SAP telah berperan sebagai system informasi
strategis, yaitu mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan
organisasi untuk memperkuat posisi dalam persaingan dagang
f. Alam
PT Indofood Sukses Makmur Tbk menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan
melakukan pengolahan limbah cair yang bersumber dari proses produksi, sebagai wujud
upaya peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap pelstarian lingkungan hidup.
Proses pengolahan air limbah tersebut diolah melalui beberapa tahap sehingga dihasilkan
air yang tetap dalam kondisi baik dan tidak mencemari lingkungan serta sudah
mendapatkan sertifikat halal.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk juga melaksanakan berbagai program pengelolaan
lingkungan sebagai bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) antara
lain:
 Praktik Perkebunan yang Berkelanjutan Melalui Grup Agribisnisnya, Perseroan
terlibat aktif dalam produksi minyak sawit yang menerapkan standar tertinggi dalam
praktik industri yang berkelanjutan. PT Indofood memiliki komitmen untuk
mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (“RSPO”) dan
Indonesian Sustainable Palm Oil (“ISPO”) untuk seluruh area perkebunan dan pabrik
pengolahan. Sertifikasi ini dilakukan untuk mengurangi jejak karbon, mengurangi
pemakaian paraquat secara bertahap, sejalan dengan upaya untuk mencari bahan
herbisida alternatif dan mengambil manfaat dari produk-produk yang mengandung
potasium tinggi untuk menggantikan pupuk kimia.
 PT. Indofood secara sukarela melakukan penilaian mandiri atas Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang
sejalan dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia. Penilaian tersebut meliputi aspek yang terkait dengan dokumentasi,
perijinan lingkungan, pengendalian polusi air dan udara, pengelolaan limbah
berbahaya, serta pengawasan berbagai parameter lingkungan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku guna memastikan bahwa pengelolaan lingkungan hidup telah
dilaksanakan dengan baik.
 PT Indofood terus mengembangkan sistem pengelolaan energi melalui implementasi
program efisiensi energi dan alternatif energi yang terbarukan seperti pembangunan
atap kaca dan konversi ke lampu LED berhasil mengurangi pemakaian energi. Grup
Agribisnis melaporkan bahwa 99% dari bahan bakar yang digunakan berasal dari
produk turunan perkebunan yang terbarukan, serta cangkang dan serat sawit.
2. Bagaimana analisis kekuatan dan kelemahan lingkungan pemasaran internal pada
perusahaan (sesuai objek tugas)?
Jawab:
a. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan merupakan sebuah kondisi yang menjadi sebuah kekuatan dalam organisasi.
Faktor-faktor kekuatan merupakan suatu kompetensi khusus atau sebuah kompetensi
keunggulan yang terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri. Perusahaan Indofood
mempunyai kekuatan yang sudah teridentifikasi, yaitu:
1) Memiliki banyak anak perusahaan
2) Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang matang
3) Produk yang terpercaya baik nasional maupun internasional
4) Keahlian cita rasa
5) Memiliki SDM yang besar sehingga mampu dalam memproduksi
6) Kondisi finansial yang kuat, hal ini dapat dilihat pada perkembangan kepemilikan
saham diberbagai perusahaan
7) Struktur dan perkembangan kerja bagus
8) Sudah mendapatkan berbagai penghargaan
9) Segmentasi pasar sesuai dengan kebutuhan konsumen
10) Peningkatan penjualan pada masa pandemic
11) Peralatan R&D yang canggih dan terluas dikalangan perusahaan makanan
12) Jangkauan distribusi luas
13) Kecepatan dalam menjangkau konsumen
b. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan merupakan kondisi atau segala sesuatu hal yang menjadi kelemahan atau
kekurangan yang terdapat dalam tubuh organisasi. Pada dasarnya, sebuah kelemahan
merupakan suatu hal yang wajar ada dalam organisasi. Berikut identifikasi kelemahan
perusahaan Indofood, antara lain:
1) Terlalu banyak divisi yang mengurus perusahaan membuat perusahaan rentan
goncangan terhadap penjualan produk yang menurun
2) Tidak bisa memaksa konsumen mengkonsumsi produk Indofood yang mahal
3) Belum menggunakan bahan baku alternatif
4) Health issue masyarakat terhadap produk Indomie
5) Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar yang harganya
mahal
6) Merek Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
7) Persediaan bahan baku yang masih bergantung pada impor
8) Permintaan pasar yang belum terpenuhi
c. Peluang (Opportunities)
Peluang merupakan suatu kondisi lingkungan di luar organisasi yang sifatnya
menguntungkan bahkan dapat menjadi senjata untuk memajukan sebuah
perusahaan/organisasi. Identifikasi terhadap peluang yang dimiliki perusahaan Indofood
adalah:
1. Segmen pasar yang baru
2. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
3. Indofood memiliki komitmen yang dapat mengembangkan kualitas produk yang
hasilnya sesuai dengan selera konsumen dan dapat menciptakan kesan brand minded
konsumen
4. Menyediakan produk Indofood secara khusus dan menjangkau seluruh pasar
5. Daya beli konsumen yang meningkat pada masa pandemic
d. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan kondisi eksternal yang dapat mengganggu kelancaran berjalannya
sebuah organisasi atau perusahaan. Ancaman dapat meliputi halhal dari lingkungan yang
tidak menguntungkan bagi sebuah organisasi. Identifikasi terhadap ancaman yang ada
pada perusahaan Indofood, antara lain:
(1) Kompetitior mengeluarkan produk baru yang inovatif
(2) Harga bahan coklat mentah yang melonjak; biaya susu murni naik 50%
(3) Bea cukai yang tinggi
(4) Tidak fokus terhadap satu jenis produk
(5) Permintaan konsumen menurun
(6) Dikenakan pajak penjualan
3. Bagaimana analisis segmentasi pada perusahaan (sesuai objek tugas)?
Jawab:
A. Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie
melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai
Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, melainkan di banyak
negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika
Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi
sebuah produk mi instan yang sangat terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat
Nigeria. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket
per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie
relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2018, Indomie dihargai dengan kisaran harga
Rp. 2.100,- per bungkusnya. Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga
cita rasa Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh;
Indomie rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa
yang berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.
B. Segmentasi Demografis
1. Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa.
Bayi umur 0 - 6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif, sehingga produk ini
tidak cocok untuk bayi. Pengembangan produk Indomie tidak ditujukan untuk bayi dan
balita. Produk Indomie memliki rasa rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk balita.
Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen terbanyak yang mengonsumsi produk mi
instan. jika dilihat dari usia konsumen, tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah
kalangan remaja berusia 15-24 tahun, Namun demikian, baru-baru ini Indomie
memproduksi sebuah produk inovasi baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu
Indomie My Noodlez. My Noodlez merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat
dengan bahan-bahan yang lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut. Produk ini
dibuat untuk anak-anak yang menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa
Indomie melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak,
melalui produk Indomie My Noodlez.
2. Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja.
Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-laki dan
perempuan.
3. Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja yang
mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan bawah
hingga kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie.Hal ini
dikarenakan produk Indomiemudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang enak.
Produk Indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang belum
berumah tangga (anak-anak kos).
C. Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat. Produk
Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi
mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.
4. Bagaimana analisis targeting pada perusahaan (sesuai objek tugas)?
Jawab:
Targeting produk indomie
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih,
dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006). Produk
Indomie varian goreng dan kuah memiliki target pasar untuk semua umur kecuali bayi
dan balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya adalah anak-
anak. Indomie melakukan perubahan strategi target pasar, perusahaan melakukan
beberapa inovasi produk yang memiliki karakteristk yang berbeda yaitu Indomie Goreng,
Indomie Kuah, Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner
Indonesia, My Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini
dilakukan untuk memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.
5. Bagaimana analisis positioning pada perusahaan (sesuai objek tugas)?
Jawab:
Positioning Produk indomie
Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai
produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie
sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan
pemasaran yang gencar. Indomie sangat terkenal di Indonesia dan Nigeria. Positioning
yang dilakukan PT Indofood dengan produknya(Indomie) diantaranya:
 Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen
Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai
mi instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera
Nusantara yang hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di
Indonesia. Melalui varian ini, Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai
wisata kuliner Indonesia. Tagline yang dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE
SELERAKU”, dimana setiap orang pasti sangat mudah untuk mengingatnya.
 Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik
yang merujuk kepada mi instan.
 Produk Indomie merupakan produk mi instan yang praktis dan nikmat untuk
dikonsumsi, dapat disajikan kapan saja dengan cepat dan dapat dikonsumsi
bersama lauk pauk lainnya.
 Di Nigeria, Indomie telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan tak sedikit
warga Nigeria yang mengira bahwa Indomie merupakan produk buatan asli
Nigeria. Tagline Indomie di Indonesia berbeda. Jika di Indonesia, Indomie
mempunyai tagline “INDOMIE SELERAKU”, sedangkan di Nigeria tagline
Indomie adalah “Tasty Nutrition, Good For You”.

Anda mungkin juga menyukai