Anda di halaman 1dari 10

OMNICHANNEL MARKETING STRATEGY

OMNICHANNEL RETAILING
FROM FMCG INDOFOOD

Lecturer:
Dr. Doni Purnama Alam Syah, S.Kom,MM

Student:
2540133594 – Evangeline Stefanie Suryanto
LF76

Creativepreneurship Department
Bina Nusantara University
Bandung

1
Table of Content

Table of Content..............................................................................................................................2

Company Profile of PT.Indofood.....................................................................................................3

Competitors of The Company (Direct & Indirect)...........................................................................4

The Consideration of The Company................................................................................................5

How Company Create Their Omnichannel Strategy........................................................................6

How Company Manage Customers by Omnichannel Marketing Strategy.....................................7

Branding and Communication of The Company..............................................................................8

Lesson Learned From PT. Indofood.................................................................................................9

References.....................................................................................................................................10

2
Company Profile of PT.Indofood

PT Indofood Sukses Makmur,Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industry
makanan dan minuman. Perusahaan ini merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Grup dan bergerak sebagai perusahaan terkemuka dalam produksi mie instant dan makanan
olahan lain di Indonesia.PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar
yang sangat terkenal di Indonesia yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki cabang hampir di semua
daerah di Indonesia dengan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan
olahan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman dan halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk
yang selalu prima.

Indofood adalah perusahaan makanan perdana di Indonesia, dan menguasai pasaran dalam negeri
melalui berbagai produknya, termasuk mi instan, tepung terigu, berbagai merek minyak dan lemak
nabati, makanan bayi, serta makanan ringan. Indofood juga memproduksi produk bumbu
makanan.Merek-merek yang memainkan peranan penting dalam menopang stabilitas bisnis Indofood
dan kekuatan fundamental Indofood antara lain mi instan Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura, minyak
sayur Bimoli dan Sunrise, margarin Royal Palmia dan Simas, makanan ringan Chiki, Chitato danJet-Z,
produk makanan bayi Promina dan Sun, serta kecap Indofood dan Piring Lombok.

Saat ini, Indofood adalah perusahaan pembuat mi instan terbesar dan pembuat bumbu terbesar di
dunia, dengan kapasitas produksi sekitar 13 milyar bungkus mie dan 3,6 juta ton tepung terigu per
tahun. Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia. Produk yang menjadi andalan dari
perusahaan ini adalah produk mie instan yang dikenal dengan merek “Indomie”. Pada saat ini Divisi
Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1.500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan pegawai pabrik dan
30% adalah staff manajemen.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi
dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk
jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah. PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan
dengan permintaan pasar.

3
Competitors of The Company
(Direct & Indirect)
PT. Indofood walau merupakan penguasa pasar mie instant di Indonesia harus tetap berhati-hati
terhadap kompetitor lainnya agar posisi mereka tidak terancam dan tergantikan oleh perusahaan lain.
Terdapat beberapa kompetitor Indofood yang ikut bersaing secara langsung maupun tidak langsung.

Kompetitor langsung dari PT. Indofood adalah perusahaan yang juga bersaing dengan produk unggulan
dari Indofood, yakni mi instannya, kompetitor tersebut antara lain adalah:

1. Wingsfood, seperti yang kita ketahui bahwa Wingsfood juga adalah salah satu perusahaan
makanan dan minuman terbesar di Indonesia selain Indofood. Perusahaan ini juga menjual mi
instan yang tidak kalah popuier dengan Indomie yakni Mie Sedaap. Selain mi instan, Wingsfood
juga memproduksi produk lain yang tidak kalah popular seperti kopi instan, minuman,
pembersih lantai dan piring serta masih banyak lagi yang sampai sekarang bersaing dengan PT.
Indofood.
2. PT. Jakarana Tama, adalah perusahaan makanan dan minuman dari Indonesia yang juga
memproduksi mi instan dan mi kering, tidak hanya itu mereka juga memproduksi
sarden dan makarel kaleng, sosis dan produk-produk lainnya terutama dalam merek "GaGa"
yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, tetapi masih kalah popular dengan produk dari
Indofood.
3. Mayora group, perseroan ini juga merupakan salah satu perusahaan yang mengambil konsep
FMCG atau Fast Moving Consumer Goods, mereka merupakan juga salah satu produsen
makanan termasuk mi instan terbaik di Indonesia yakni Bakmie Mewah dan Mie Gelas. Mereka
menjual berbagai macam produk yang juga memprodulsi barang yang dibutuhkan kosnumen
sehari-hari dengan harga yang relative rendah seperti mi instan, permen, biscuit, dan lain
sebagainya yang tentunya bisa menjadi ancaman bagi PT. Indofood.
4. PT. ABC President Indonesia, perusahaan ABC ini juga tidak kalah popular karena merupakan
salah satu produsen makanan dan minuman yang terkemuka di Indonesia. Saat ini merk ABC
juga menjadi merk terkenal dikalangan rumah tangga karena kualitasnya yang baik. Produk mi
instan ABC seperti sarimi juga menjadi pesaing langsung dari PT. Indofood.

PT. Indofood juga tentunya memilki kompetitor tidak langsung yang ikut bersaing dengan mereka,
Kompetitor tidak langsung dari PT. Indofood adalah:

1. PT. Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan Unilever ini juga termasuk perusahaan FMCG yang
sudah banyak dikenal masyarakat. Produk unggulan mereka adalah sabun mandi, sabun cuci
baju, kecap, eskrim, pasta sikat gigi dan bumbu penyedap rasa. Walaupun mereka tidak
memproduksi mi instan, PT. Unilever termasuk kompetitor bagi PT. Indofood karena menjual
berbagai macam produk yang laku dikalangan rumah tangga Indonesia.
2. PT. Ultra Jaya Milk Industry. Perusahaan ini sendiri juga merupakan perusahan produsen
makanan dan minuman terbaik, produk unggulan mereka adalah susu UHT, susu kental
manis,dsb. Produk Ultrajaya ini selalu laku di pasaran.

4
3. PT. Kalbe Farma Tbk. Perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia berikutnya adalah
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Produk dari Kalbe Farma terbagi ke dalam beberapa jenis
yakni kategori obat resep, produk kesehatan, nutrisi, dan logistik. Beberapa produk obat
resep yang diproduksi Kalbe Farma antara lain obat generik tanpa merek, obat bermerek,
dan obat paten. Kalbe Farma juga memproduksi beberapa produk dengan jangkauan
pelanggan yang lebih luas seperti nutrisi bayi, balita, anak-anak, remaja, dan
dewasa. Perusahaan ini juga termasuk salah satu pesaing tidak lagsung dari Indofood
karena memproduksi produk rumah tangga terkemuka seperti PT. Indofood.

The Consideration of The Company

PT. Indofood sendiri lebih memilih melakukan Omnichannel kepada pelanggannya daripada melakukan
multi atau single channel di dalam menjalankan bisnis mereka. Omnichannel sendiri mirip dengan multi
channel tetapi lebih dikembangkan lagi, yaitu bertujuan menciptakan pengalaman terpadu dan
konsisten bagi pelanggannya., Omnichannel merupakan strategi yang digunakan sebuah organisasi
melalui lintas saluran yang meningkatkan customer journey atau perjalanan pelanggan, yakni didalam
Omnichannel lebih memfokuskan bagaimana customer mendapatkan pengalaman.

Perbedaan Multichannel dengan Omnichannel cukup banyak walaupun strategi mereka hamper mirip
karena keduanya adalah saluran komunikasi yang memiliki banyak channel yang menghubungkan antara
customer dengan sebuah perusahaan. Multichannel merupakan strategi yang menggunakan kampanye
secara offline seperti melalui iklan cetak, radio, televisi, atau telepon. Di saat ini, perkembangan
teknologi semakin canggih sehingga tentu saja jika sebuah perusahaan hanya memakai Multichannel
sebagai saluran bisnis mereka, maka bisnis mereka dapat cepat tertinggal oleh era yang serba digital ini.
Maka oleh karena itu, perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Indofood menggunakan strategi
Omnichannel agar dapat menjangkau pelanggan secara lebih luas lagi dan tidak tenggelam di era digital
ini.

Secara umum, perbedaan antara Omnichannel dan Multichannel dapat dilihat dari beberapa point
seperti berikut.

- Omnichannel saling terintegrasi sedangkan tidak saling terintegrasi


- Pada Omnichannel lebih berfokus pada costumer journey yang sama melalui banyak channel,
kualitas pesan dan channel lebih dipentingkan
- Multichannel lebih memanfaatkan channel sebanyak-banyaknya, sedangkan kuantitas channel
yang digunakan lebih penting
- Omnichannel lebih konsisten menyampaikan pesan dan image brand tidak peduli melalui
channel manapun
- Sedangkan Multichannel memastikan bahwa bisnis telah ada atau lebih memanfaatkan banyak
channel
- Omnichannel melibatkan data untuk membangun customer journey yang lebih baik

5
- Multichannel lebih mempertimbangan banyak channel dimana kemungkinan pelanggan berada

How Company Create Their Omnichannel Strategy

Agar strategi Omnichannel dapat diterapkan di dalam perusahaan, beberapa syarat harus dipenuhi
terlebih dahulu.

Pertama, pelanggan harus menjadi prioritas utama. Penjualan melalui berbagai saluran harus diatur
sedemikian rupa untuk memastikan bahwa pelanggan tidak merasakan perbedaan apa pun di antara
berbagai saluran dan menikmati kesenangan yang sama dari membeli melalui masing-masing saluran.
Misalnya, dia mungkin melakukan pembelian secara online, tetapi jika perlu, dia harus diberi pilihan
untuk mengembalikan produk melalui cara yang berbeda. Banyak toko yang tidak mengizinkan ini, jika
suatu produk dibeli melalui satu saluran, itu harus dikembalikan melalui rute yang sama.

Kondisi lain yang harus dipenuhi adalah mengadopsi perspektif prosesual tentang pengembangan
perusahaan dan integrasi penuh dari bagian-bagian penyusunnya. Kita harus berhenti melihat saluran
individu sebagai elemen yang terpisah dan melihat seluruh perusahaan sebagai sistem yang integral dan
kuat, yang meskipun terdiri dari sejumlah besar subproses tetapi tetap bersatu sebagai jumlah bagian
bagian yang terkoordinasi sepenuhnya.

Agar strategi Omnichannel dapat berfungsi dengan baik, diperlukan juga sistem IT yang terpusat dan
terintegrasi, artinya semua informasi mengenai pelanggan, produk, harga, diskon, dll disimpan dalam
satu basis data. Hal ini memungkinkan realisasi pesanan yang ditempatkan melalui saluran mana pun .
Misalnya, pelanggan mungkin memulai pembelian di toko eceran, tetapi menyelesaikannya secara
online, melalui telepon, atau sebaliknya.

Aspek signifikan terakhir dari strategi ini adalah aliran sumber daya yang terkoordinasi dan terpantau
sepenuhnya, termasuk informasi. Pelanggan dan saluran khusus telah diberikan informasi yang tepat
mengenai tingkat stok dan kondisi dan lokasi supply. Agar hal ini terjadi, sistem pemrosesan informasi
yang dipikirkan dengan baik dan fungsional harus diterapkan, yang akan memungkinkan suatu informasi
tertentu untuk mencapai penerimanya masing-masing pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat,
dan dalam kuantitas dan kualitas yang disesuaikan dengan baik. Ini juga akan memungkinkan biaya
untuk memperoleh dan memproses informasi dipertahankan pada tingkat yang wajar.

6
How Company Manage Customers by Omnichannel Marketing Strategy

Perusahaan yang menggunakan pemasaran omnichannel sebagai salurannya mengelola customernya


melalui beberapa hal, yaitu melalui customer support atau customer service seperti melalui telepon,
pesan, obrolan chat, web, email, tatap muka & media sosial. Hal tersebut memungkinkan pelanggan
untuk berinteraksi dengan perusahaan dengan cara yang menurut pelanggan paling nyaman bagi
mereka untuk berinteraksi.

Sebuah bisnis biasanya menggunakan beberapa aplikasi untuk customer service mereka seperti


WhatsApp, Call Center, Instagram, Gmail, Facebook, dan lain sebagainya. Aplikasi tersebut akan
dihubungkan oleh software omnichannel mereka dalam satu platform terpadu. Artinya semua interaksi
atau informasi pelanggan dari berbagai saluran tersebut akan disimpan dan dikelola oleh omnichannel.
Informasi yang tersimpan dapat diakses oleh tim support  bisnis tersebut untuk memberikan layanan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga bisa menyesuaikan dan mempuaskan pelanggan agar bisa
terus setia dengan perusahaan tersebut.

Perusahaan bisa mengembangkan servis mereka lebih lagi agar customer bisa terus dengan nyaman
berinteraksi dengan perusahaan. Cara nyata yang bisa dilakukan perusahaan adalah misalnya dengan
melakukan pesan broadcast kepada customernya yang bisa berisi dengan promo,diskon,produk baru,
dsb yang bisa menarik pelanggan untuk membeli. Tidak hanya itu, perusahaan bisa juga memberi
informasi tentang produk atau servis yang ditawarkan melalui media sosial dan menarik customer untuk
mendaftar membership dengan menawarkan info menarik mengenai apa yang akan didapatkan
pelanggan ketika telah masuk sebagai berlangganan dengan perusahaan tersebut.

Perusahaan bisa mengumpulkan data untuk mempelajari customer lebih lanjut agar bisa lebih
mengelola customer dengan baik. Perusahaan bisa mengumpulkan data dari berapa banyak jumlah
customer yang berlangganan seperti data tempat tinggal, pendapatan, lifestyle dan lain sebagainya. Bisa
juga dengan mengumpulkan data dari review ataupun komentar customer terkait perusahaan tersebut.

7
Branding and Communication of The Company

Branding dan komunikasi dengan customer memiliki hubungan erat untuk membentuk image dimata
pelanggan. DIsinilah cara konsumen membentuk image atau ego mereka melalui hubungan mereka
dengan brand tertentu. Hal tersebut adalah untuk memberi dan menerima pengaruh, dalam hubungan
antar individu dalam masyarakat kompleks kognitif, emosional, dan perilaku antara konsumen dan
brand tersebut. Misalnya ketika customer mencoba untuk membeli produk makanan di restoran
tertentu, dan ternyata menurutnya rasa dan kualitasnya baik sehingga customer merasa puas dan akan
membeli lagi dari restoran tersebut.

Perkembangan kualitas hubungan brand atau brand relationship berhubungan langsung dengan
pertumbuhan brand, oleh karena itu kualitas hubungan brand harus diperhatikan karena cukup
berpengaruh penting dalam mempengaruhi peningkatan kualitas hubungan customer dan merk,
pengalaman berbelanja customer, relevansi pribadi, keintiman, dan juga manfaat yang akan diterima
customer dan perusahaan.

Penggunaan Omnichannel marketing berkaitan dengan berbagai aktifitas yang terjadi di masyarakat
yakni bisa berinteraksi dengan pelanggan di waktu kapan saja dan memberikan informasi kepada
customer secara luas sesuai dengan tujuan dari penggunaan Omnichannel karena penggunaan berbagai
saluran yang kompleks ini sesuai dengan era sekarang yang modern dan serba digital sehingga bisa lebih
mudah menarik dan mendapatkan customer. Hal tersebut membuat kualitas hubungan customer dan
brand perusahaan pun dapat berkembang .

Branding relationship Indofood yang sudah ada di mata customer adalah mi instan nya yang memiliki
kualitas rasa dan varian rasa yang banyak dan baik di mata customer serta harganya yang murah.
Apalagi brand Indomie sering mengeluarkan varian rasa lokal Indonesia dan oleh karena itu, hal ini
membuat customer merasa familiar dan kedekatan/keintiman dengan brand produk Indomie tersebut
sehingga hal ini juga dapat menigkatkan hubungan dengan customer.

8
Lesson Learned From PT. Indofood

Hal-hal yang bisa diambil dari strategi marketing Omnichannel yang dilakukan oleh PT. Indofood
menurut saya ada beberapa, yakni sebagai berikut.

1. Memfokuskan produk unggulan mereka (mi instan) dan terus mengembangkan produk unggulan
tersebut menjadi lebih baik lagi, baik dari segi rasa, varian, kualitas bahkan pemasarannya
sehingga bisa menarik lebih banyak customer dan membuat image brand di mata customer
lebih baik.

2. Mengikuti perkembangan zaman, yakni PT.Indomie mengikuti dan memanfaatkan


perkembangan era digital ini untuk bisa memasarkan produknya lebih luas yakni dengan
memasarkannya di media online seperti web, media sosial, platform online dll yang membuat
perusahaan lebih bisa menjangkau dan menarik customer lebih luas.

3. Menggunakan hampir segala platform digital yang ada, bisa diketahui bahwa PT. Indofood
memakai platform digital yang ada di sekarang ini, baik itu Iklan, Instagram, Facebook, Web,
Platform jual beli online dan masih banyak lagi yang bisa membuat brand awareness kepada
customernya.

4. Memiliki sistem IT yang terpusat dan terintegrasi, yakni semua informasi mengenai pelanggan,
produk, harga, diskon, dll disimpan dalam satu basis data sehingga lebih memudahkan customer
berbelanja.

5. Memiliki hubungan baik dengan customer, dengan adanya hubungan brand yang baik dengan
customer, maka kemungkinan customer akan membeli lagi lebih besar. Hubungan ini bisa
didapatkan melalui servis yang diberikan, seperti self service, call center, support center, dan
platform lain yang memungkinkan customer untuk berinteraksi dengan perusahaan.

9
References

1. Salsabillah, S., & Rahmawati, I. D. (2022). Analysis of Calculation of Production Costs and
Operational Costs Against Sales Results of PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. 2017-2019
period. Indonesian Journal of Innovation Studies, 17, 10-21070.
2. Gao, F., & Su, X. (2017). Online and offline information for omnichannel retailing. Manufacturing
& Service Operations Management, 19(1), 84-98.
3. Weiland, D. (2016). Omnichannel as a new challenge for Logistics. Torun Business
Review, 15(4), 69-78.
4. Yim, D. S., & Han, S. S. (2016). Omnichannel's perception effect on omnichannel use and
customer-brand relationship. Journal of Distribution Science, 14(7), 83-90.

10

Anda mungkin juga menyukai