Anda di halaman 1dari 6

Nama : Desy Fitriana Sari

Nim : 202011509

Kelas : KW Kewirausahaan Teori 07

BANK CENTRAL ASIA

Abstrak

Bank Central Asia merupakan salah satu bank swasta di Indonesia yang berperan
penting dalam pemulihan ekonomi, terutama sektor perbankan. Agar bank dapat terus
berkembang dengan lancar tingkat kesehatan bank perlu diperhatikan. Sebagai bank swasta
terbesar di Indonesia harus mampu menjaga tingkat kepuasan kerja karyawannya sebagai
modal utama. BCA telah berhasil menerapkan communication practice dan alignment
practice, didukung dengan Intellectual Capital yang dimiliki perusahaan.

PENDAHULUAN

Latar belakang

PT Bank Central Asia Tbk atau biasa disebut BCA sebagai salah satu pelaku bisnis
perbankan di Indonesia tentunya memiliki strategi–strategi dalam hal pengembangan kualitas
karyawannya. BCA selalu memberikan inovasi bagi dunia perbankan. BCA mengembangkan
berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan
menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari
Depan (Tahapan) BCA. tahun 1990an, BCA memulai layanan ATM (Anjungan Tunai
Mandiri). BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan
elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA,
mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain lain. Lalu, bagaimana profil BCA? Bagaimana
perkembangan dari tahun ke tahun? Serta Apa saja keuntungan dan kelemaahan upaya usaha
pengembangan BCA? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, penulisan
paper ini bertujuan untuk. 1)menyajikan profil perusahaan. 2) Menjelaskanperkembangan
BCA. 3) Keuntungan dan Kelemahan Usaha Pengembangan BCA.

PEMBAHASAN

Profil BCA
BCA adalah bank swasta terbesar berdasarkan aset di Indonesia dan juga yang terbaik
dari segi aset, kualitas, jumlah cabang, ATM dan layanan. Banyak nasabah yang sangat puas
saat bertransaksi di BCA karena banyaknya pilihan produk keuangan yang berbeda sesuai
dengan kebutuhan, selain mengutamakan kualitas layanan bagi nasabah. Oleh karena itu,
tidak ada keraguan karena manfaat ini. Bank Central Asia (BCA) didirikan pada tanggal 21
Februari 1957 oleh Sudono Salim dan merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan
bernama Salim Group. Namun, pemilik bank swasta ini saat ini adalah salah satu perusahaan
rokok terbesar dan terpopuler di Indonesia, PT Djarum. Selama bertahun-tahun, BCA
akhirnya dapat memperluas layanan dan fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan transaksi
keuangan masyarakat Indonesia, baik untuk bisnis maupun individu.

Visi dan misi Bank BCA adalah membangun perekonomian Indonesia menjadi lebih
baik, mampu membangun financial services hub, dan sekaligus menyelesaikan berbagai
permasalahan keuangan dengan lebih baik, dengan memahami kebutuhan nasabah dan
memberikan layanan terbaik kepada mereka. Oleh karena itu, BCA selalu berupaya untuk
memenuhi beragam kebutuhan masyarakat, tidak hanya dalam hal tabungan, tetapi juga
dengan menyediakan layanan pembayaran tagihan, pendidikan, kesehatan dan produk
keuangan. BCA adalah bank swasta terbesar berdasarkan aset di Indonesia dan juga yang
terbaik dari segi aset, kualitas, jumlah cabang, ATM dan layanan. Banyak nasabah yang
sangat puas saat bertransaksi di BCA karena banyaknya pilihan produk keuangan yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan, selain mengutamakan kualitas layanan bagi nasabah. Oleh
karena itu, tidak ada keraguan karena manfaat ini. Bank Central Asia (BCA) didirikan pada
tanggal 21 Februari 1957 oleh Sudono Salim dan merupakan bagian penting dari sebuah
perusahaan bernama Salim Group. Namun, pemilik bank swasta ini saat ini adalah salah satu
perusahaan rokok terbesar dan terpopuler di Indonesia, PT Djarum. Selama bertahun-tahun,
BCA akhirnya dapat memperluas layanan dan fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan
transaksi keuangan masyarakat Indonesia, baik untuk bisnis maupun individu.

Perkembangan BCA

Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory
berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia. Lalu pada tahun 1957 lebih tepatnya tgl 21
februari 1957 BCA resmi beroperasi dan berkantor pusat di Jakarta. Pada tanggal 2
September 1975, nama bank diubah menjadi PT Bank Central Asia (BCA). BCA
memperkuat jaringan cabang. Pada tahun 1977, BCA berkembang menjadi bank devisa. Pada
tahun 1980 an BCA memperluas jaringan cabang sejalan dengan deregulasi sektor perbankan
Indonesia. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan serta pengembangan
teknologi informasi dengan menerapkan sistem online di jaringan cabang dan meluncurkan
Tabungan Haridhepan (Thapan) BCA. Tahun 1990-an BCA sedang mengembangkan
jaringan layanan alternatif melalui Anjungan Tunai Mandiri. Peningkatan pengembangan
jaringan dan kapabilitas ATM. BCA bermitra dengan institusi terkemuka seperti PT Telkom
untuk membayar tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga akan bermitra dengan
Citibank agar nasabah BCA yang menggunakan kartu kredit Citibank dapat membayar
tagihannya melalui ATM BCA. Lalu, tahun 1998 Indonesia sedang mengalami krisis mata
uang. BCA mengalami hiruk pikuk perbankan.

Pada tahun 1998, BCA menjadi Buying Bank (BTO) dan diikutsertakan dalam
program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tahun 1999 Proses rekapitalisasi BCA diselesaikan
oleh Pemerintah Indonesia dengan BPPN menguasai 92,8% saham BCA hasil pertukaran
dengan Bank Indonesia. Dalam proses rekapitalisasi, pinjaman pihak berelasi ditukar dengan
obligasi pemerintah.

[2000-2005] BCA secara khusus meningkatkan dan mengembangkan produk dan


layanan e-banking dengan meluncurkan Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking KlikBCA,
Mobile Banking m-BCA, EDCBIZZ, dll. BCA telah mendirikan Disaster Recovery Center di
Singapura. BCA memperluas kemampuan pinjamannya, termasuk memperluas ke
pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya BCA Finance. 2007 BCA merupakan pionir
dalam menyediakan produk pinjaman ekuitas rumah dengan suku bunga tetap. BCA terus
membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi dengan meluncurkan kartu prabayar,
Flazz Card, dan menawarkan layanan weekend banking.

[2008-2009] BCA memperkuat kompetensi intinya sebagai bank transaksi sambil


secara proaktif mengelola posisi pinjaman dan likuiditasnya selama krisis global. BCA
menyelesaikan pembangunan mirrored IT system untuk meningkatkan kelangsungan bisnis
dan meminimalkan risiko operasional. BCA luncurkan layanan solitaire untuk nasabah
individu kaya. 2010an-2013an BCA memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah,
pembiayaan sepeda motor, asuransi umum dan sekuritas. Di tahun 2013, BCA menambah
kepemilikan efektif dari 25% menjadi 100% pada perusahaan asuransi umum, PT Asuransi
Umum BCA (sebelumnya bernama PT Central Sejahtera Insurance dan dikenal juga sebagai
BCA Insurance). BCA memperkuat bisnis perbankan transaksi melalui pengembangan
produk dan layanan yang inovatif, di antaranya aplikasi mobile banking untuk smartphone
terkini, layanan penyelesaian pembayaran melalui e-commerce, dan mengembangkan konsep
baru Electronic Banking Center yang melengkapi ATM Center dengan tambahan fitur-fitur
yang didukung teknologi terkini. Guna meningkatkan keandalan layanan perbankannya, BCA
telah menyelesaikan pembangunan Disaster Recovery Center (DRC) di Surabaya yang
berfungsi sebagai disaster recovery backup data center yang terintegrasi dengan dua
mirroring data center. DRC yang baru menggantikan DRC yang sebelumnya berlokasi di
Singapura.

[2014-2016] BCA telah mengembangkan `MyBCA`, layanan digital banking point


yang dapat digunakan secara otomatis (self-service); terus mengembangkan jaringan ATM
berbasis Cash Recycling Machine; dan meluncurkan Sakuku, dompet digital berbasis
aplikasi. Untuk segmen institusi, BCA meningkatkan penawaran cash management melalui
platform perbankan online, "KlikBCA Integrated Business Solutions". Layanan ini memiliki
fitur yang diminta oleh pelanggan bisnis. Pada Januari 2014, BCA menyelesaikan pembelian
saham PT Central Santosa Finance (CS Finance), perusahaan yang bergerak di bidang
pembiayaan sepeda motor, sehingga kepemilikan BCA di CS Finance meningkat dari 25%
menjadi 70%. Selain itu, BCA telah memperoleh izin penyelenggaraan jasa asuransi jiwa
melalui PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life). Sejak Juli 2016 hingga Maret 2017, BCA turut
menyukseskan program keringanan pajak dengan menjalankan peran sebagai Collecting
Bank dengan Gateway Bank.

[2017-2018] Di bidang e-commerce dan pemrosesan pembayaran non tunai, BCA


telah menjalin kerjasama dengan perusahaan fintech atau e-commerce melalui platform
application programming interface (API), memungkinkan interaksi antara sistem perusahaan
tersebut dengan sistem perbankan transaksi BCA. Berbagai metode pembayaran untuk
transaksi online terus dikembangkan. Pada tahun 2018, BCA memperkenalkan fungsi transfer
peer-to-peer berbasis teknologi kode QR melalui aplikasi "BCA mobile" dan "Sakuku". BCA
juga memperkenalkan layanan 'OneKlik', yaitu fasilitas pembayaran bagi retailer online yang
mengutamakan kecepatan dan kenyamanan bertransaksi. Menggunakan teknologi kecerdasan
buatan, BCA telah mengembangkan asisten virtual “VIRA” yang dapat diakses dari berbagai
aplikasi chat populer. Dalam kondisi yang lebih ketat, persaingan di segmen ini akan semakin
meningkat. BCA menandatangani perjanjian perpanjangan dengan PT AIA Financial (AIA
Indonesia) pada tahun 2017 untuk memperluas cakupan kerja sama di bidang bancassurance.
BCA meningkatkan investasi pada anak perusahaan CS Finance, BCA Sekuritas dan BCA
Life pada tahun 2017 untuk lebih memperkuat integrasi dan meningkatkan kerjasama
komersial antara anak perusahaan tersebut dengan BCA.

Lalu pada Oktober 2019, BCA menyelesaikan akuisisi PT Bank Royal Indonesia
dengan kepemilikan efektif 100% (langsung atau tidak langsung). Pasca akuisisi, model
bisnis Bank Royal difokuskan untuk menjadi bank digital yang bersinergi dengan jaringan
perbankan digital BCA. BCA telah menandatangani perjanjian pembelian bersyarat untuk
mengakuisisi 100% saham PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan tunduk pada
persetujuan regulator dan pemegang saham. BCA melakukan penambahan modal ke BCA
Syariah dan CCV untuk mendukung pertumbuhan bisnis masing-masing anak perusahaan.
BCA meluncurkan banyak inovasi layanan digital di tahun 2019, antara lain BCA Keyboard
(untuk akses langsung ke layanan perbankan di berbagai platform chat online), pembukaan
rekening dengan BCA Mobile dan WELMA (aplikasi mobile untuk layanan wealth
management) Did. Konsep model industri masa depan dengan penggunaan berbagai
perangkat teknologi digital. Konsep ini akan semakin meningkatkan pengalaman nasabah dan
meningkatkan efisiensi operasional cabang.

Kelebihaan BCA

Bank BCA tentunya memiliki beberapa keunggulan yang disadari oleh masyarakat Indonesia.
Berikut rincian keunggulan BCA dibandingkan bank lain:

1. Kenyamanan dan keamanan bertransaksi


Sistem keamanan BCA adalah yang terbaik dan paling berlapis dan bekerja sama
dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Kami akan menjelaskan mengapa tidak ada kecemasan saat melakukan berbagai
transaksi dengan BCA. BCA memiliki banyak fitur dan layanan yang tersedia. Selain
itu, layanan selalu berupaya memberikan kemudahan bagi nasabah dalam memproses
transaksi melalui BCA.
2. Pilihan produk berlimpah yang nyaman dan mudah digunakan
BCA menawarkan berbagai produk keuangan sesuai kebutuhan masyarakat. Hal ini
memungkinkan Anda untuk memilih jenis tabungan atau produk berdasarkan
kebutuhan pribadi Anda. Selain itu, hadirnya layanan digital turut memudahkan
transaksi online bagi nasabah. Nyaman dan mudah digunakan karena tidak terlihat
membingungkan.
3. Ada manfaat yang perlu dikhawatirkan
Bertabung dengan BCA sangat berharga baik bagi individu maupun bisnis. Karena
jika lebih banyak uang yang ditabung, tingkat suku bunga tertentu dapat membawa
manfaat tambahan.
4. Kesempatan untuk memenangkan lotere
BCA kerap menggelar berbagai acara dan hadiah menarik. Oleh karena itu, setiap
pelanggan memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah lotere.

Kekurangan BCA

Meskipun BCA memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bank lain, kami
menemukan bahwa BCA juga memiliki kekurangannya sendiri. Berikut adalah beberapa di
antaranya.

1. Suku bunga rendah


Dibandingkan bank lain, suku bunga BCA tergolong rendah. Bahkan jika angkanya
rata-rata berada di kisaran 1-2%, itu mungkin tidak menguntungkan bagi sebagian
orang.
2. Biaya transfer ke bank lain
Seperti kebanyakan bank lain, transfer ke bank lain, baik melalui ATM, internet
banking, maupun mobile banking, harus dikenakan biaya administrasi.

PENUTUP

Kesimpulan

Walaupun BCA pernah mengalami krisis moneter yang sampai mengakibatkan


nasabah panik dan menarik Kembali uang mereka, akan tetapi BCA tidak bangkrut. BCA
tetap berjalan dan bermisi untuk membangun institusi yang unggul dibidang penyleseian
pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabahnya.

Anda mungkin juga menyukai