Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA MANUSIA

disusun oleh:
Mahdar Arianto 1501202068
Indrawan Dimas Laksono 1501204317
Nabilah Syaharani Dewasandra 1501202347
Muna Inayah 1501200228
Farrah Diva Astuti 1501204366

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS KOMUNIKASI BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3

A. SEJARAH BANK BCA .................................................................................................... 3

B. VISI MISI BANK BCA .................................................................................................... 4

C. STRUKTUR ORGANISASI BANK BANK BCA ........................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 12

A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN SDM ................................................................... 12

B. RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SDM ............................................................ 12

C. METODE PENGEMBANGAN SDM ............................................................................ 13

D. PROSES PENGEMBANGAN ........................................................................................ 14

E. MANFAAT PENGEMBANGAN SDM ......................................................................... 15

F. TUJUAN PENGEMBANGAN SDM .............................................................................. 16

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 18

A. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DI


PERUSAHAAN ................................................................................................................... 18

B. PROGRAM – PROGRAM PENGEMBANGAN KUALITAS KARYAWAN BCA .... 18

C. ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DI PERUSAHAAN .................. 20

KESIMPULAN ........................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Bank BCA


Bank BCA merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Jutaan orang dan
perusahaan di Indonesia menggunakan bank BCA untuk berbagai macam transaksi. Pada awal
berdirinya, Bank BCA sempat menjadi bagian dari Salim Group.
Dalam perjalanannya Bank BCA kini telah sepenuhnya menjadi milik Robert Budi Hartono
dan Michael Bambang Hartono yang juga pemilik dari salah satu produsen rokok besar di
Indonesia, Djarum. Sejarah berdirinya Bank BCA dimulai pada 21 Februari 1957. Soedono
Salim atau yang juga dikenal dengan Liem Sioe Liong merupakan pendiri Bank BCA. Namun
cikal bakal BCA berdiri terbentuk pada 1955 yang merupakan NV Perseroan Dagang dan
Industri Semarang Knitting Factory (Pabrik rajut).Setelah beroperasi selama dua tahun, NV
Perseroan Dagang dan Industri mengubah nama dan bisnis perusahaannya menjadi perbankan
dengan nama NV Bank Central Asia. Setelah mengubah namanya, Soedono Salim
memindahkan kantor pusat yang sebelumnya di Semarang ke Asemka, Jakarta tahun 1957.
Kemudian pada 2 September 1975 nama NV Bank diubah permanen menjadi PT Bank Central
Asia.
Selanjutnya pada 1977 Bank BCA melakukan merger atau penggabungan dengan dua bank
lain. Salah satunya Bank Gemari milik Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia. Merger ini membuat BCA menjadi bank devisa. Status bank devisa lalu
dimanfaatkan BCA pada 1980-an dengan mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia
agar mendapat izin mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku
internasional. Di satu sisi, BCA juga memperluas jaringan kantor cabang dan mengembangkan
berbagai produk dan layanan. Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, BCA juga
mengembangkan sistem teknologi informasi.Program Tabungan Hari Depan atau Tahapan
BCA lahir pada tahun 1980-an. Pengembangan sistem teknologi tersebut berupa Anjungan
Tunai Mandiri atau ATM. Pemaksimalan penggunaan ATM dilakukan dengan cara kerja sama
BCA dan PT Telkom. Kerja sama berupa pembayaran tagihan telepon dapat dilakukan dari
ATM BCA. Selain itu, BCA juga bekerja sama dengan Citibank untuk memudahkan para
pengguna kartu Citibank dalam membayarkan tagihannya melalui ATM BCA.

Kemudian, krisis moneter yang terjadi pada 1998 juga menghantam keras BCA. BCA sempat
mengalami bank rush atau penarikan besar-besaran uang nasabah karena dianggap tidak akan

3
dapat beroperasi lagi.Situasi dan kondisi tersebut membuat BCA masuk dalam program
rekapitalisasi dan restrukturisasi BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional).Rekapitulasi
tersebut menghasilkan pemerintah Indonesia melalui BPPN menguasai 92,8 persen saham
BCA. Pembelian saham tersebut sebagai bentuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Awal
tahun2000 nilai saham pemerintah berkurang menjadi 70,3 persen. Hal itu terjadi setelah BPPN
melakukan divestasi sebesar 22,5 persen dari seluruh saham BCA melalui IPO atau Penawaran
Saham Publik Perdana. Nilai kepemilikan saham pemerintah terus menurun sampai pada 2005
dengan nilai kepemilikan saham sebesar 5,02 persen.
Pada awal 2000 saat proses rekapitulasi terjadi, BCA telah mengembangkan banyak sistem
bisnis miliknya. Hal ini terlihat pada tahun 2007 BCA meluncurkan kartu prabayar Flazz dan
mulai menjajal layanan mobile banking, debit, tunai, internet banking, dan sebagainya.
Pengembangan bisnis juga mencakup kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk
penyaluran kredit mobil dan kredit kepemilikan rumah melalui anak perusahaannya yakni BCA
Finance. Melansir laman resminya, kini Bank BCA telah memiliki 8 anak perusahaan
perbankan yang mencakup berbagai sektor.

B. VISI MISI BANK BCA

1. Visi

Bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting
perekonomian Indonesia.

2. Misi

● Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi


keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
● Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat
demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
● Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

4
C. Struktur organisasi bank Bank BCA

Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Bank Central Asia

D. Logo BCA

Bank Central Asia atau BCA, merupakah salah satu bank dengan logo biru yang paling kita
kenal. Logo BCA ini menyatu dengan identitas korporasi sebagai visi misi Bank BCA ke
depannya. Secara visual, identitas korporasi Bank BCA yang berdiri sejak tahun 1957 masih
menggunakan logo BCA yang sama.

Gambar 1. 2 Logo Bank Central Asia

5
Seiring pertumbuhannya, tampilan logo BCA diperbarui dalam sebuah konsep desain grafis
yang disebut blueliner. Konsep ini tak mengubah bentuk aslinya, dan tetap mempertahankan
versi asli logo BCA.

Blueliner yang diaplikasikan dalam logo BCA, menunjukkan bentuk komunikasi yang solid
dan korespondensi mencerminkan semangat baru pada logo BCA. Ini dilakukan sebagai upaya
untuk mewujudkan visi dan misi Bank BCA.

Selanjutnya dalam implementasi konsep Blueliner membuat logo BCA semakin memiliki
warna, dedikasi dan kontribusi terhadap industri perbankan dan perekonomian Indonesia.

E. Budaya BCA
1. Fokus Pada Nasabah
Perhatian/kepedulian yang diikuti dengan usaha memberikan layanan untuk memenuhi
harapan dan/atau kebutuhan nasabah secara spesifik.
2. Integritas
Sikap yang teguh dalam menjunjung tinggi kejujuran dan keterbukaan, yang diikuti
dengan tindakan konsisten dan konsekuen pada peran/ tugas dalam berbagai situasi dan
kondisi untuk membangun kepercayaan nasabah.
3. Kerjasama Tim
Interaksi dan sinergi yang didasari atas pemahaman diri sendiri dan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
4. Berusaha Mencapai Yang Terbaik
Usaha berkelanjutan untuk mencapai yang terbaik guna memberikan nilai tambah bagi
nasabah.
5. Menghormati Hak Asasi Manusia
Komitmen BCA dalam menghormati HAM diwujudkan dalam Kebijakan HAM.
Kebijakan HAM yang dimiliki menjadi payung besar dari beberapa aspek HAM, di
antaranya terkait pekerja, vendor, mitra kerja, nasabah, dan masyarakat pada umumnya. Di
tahun 2021, BCA melakukan due diligence HAM secara berkala sesuai dengan konteks
tanggung jawab sosial dan bisnis bank termasuk kepada vendor.
Dalam kebijakan HAM, BCA secara tegas mengungkapkan penerapan praktik non
diskriminasi dan adanya kesetaraan gender di tempat kerja. Sejalan dengan kebijakan non
diskriminasi yang tertuang dalam SK HAM BCA, serta code of conduct BCA, dan

6
Perjanjian Kerja Bersama, BCA melarang adanya tindak pelecehan seksual maupun non-
seksual di lingkungan kerja, dan tidak akan memberikan toleransi terhadap perilaku
tersebut.
BCA memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik (difabel)
dan menghormati hak-hak mereka. Saat ini, BCA telah mempekerjakan 10 (sepuluh) orang
Tenaga Kerja Alih Daya penyandang disabilitas yang bekerja sebagai Call Center Officer
di Sentra Layanan Digital.
BCA berkomitmen untuk menjaga komunikasi dengan pekerja, melalui beberapa sarana,
salah satunya adalah Halo SDM (66900) yang dapat dihubungi pekerja untuk mendapatkan
informasi tentang ketenagakerjaan atau hubungan industrial. Sarana ini dapat diakses
melalui jaringan telepon internal BCA dengan jaminan kerahasiaan informasi penelepon.

6. Memperhatikan Kesejahteraan Pekerja


Dalam manajemen sumber daya manusia, terdapat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang
berisi hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan, informasi seperti kesetaraan dan keadilan
dalam penilaian kinerja, kebijakan promosi dan pendidikan, serta kebebasan berserikat.
BCA mengembangkan budaya kerja yang positif melalui program Team Engagement
(TE) untuk mengukur tingkat keterikatan pekerja tetap, kontrak, maupun peserta Magang
Bakti BCA yang minimal sudah bekerja satu tahun dan berbagai kegiatan fun yang
dilakukan secara bersama-sama. Semangat One BCA: One Goal, One Soul, One Joy
merupakan slogan yang disuarakan untuk membuat BCA menjadi satu kesatuan yang utuh.

a. Pengembangan Kompetensi dan Kesejahteraan Pekerja


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan motor penggerak di perusahaan dalam
memberikan layanan dan menjaga kelangsungan bisnis bank. Komitmen BCA yaitu
berupaya menciptakan sumber daya unggul, salah satunya dengan memberikan berbagai
jenis pelatihan dan mendukung mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Seiring dengan perubahan ke arah digitalisasi, BCA telah menerapkan
metode pembelajaran e-learning, video learning, video conference, gamification, dan
micro learning.
BCA memberikan remunerasi tanpa diskriminasi terhadap suku, ras atau golongan.
Gaji pokok untuk semua pekerja tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin tetapi
berdasarkan kinerja mereka di setiap level jabatan. Gaji pokok setiap pekerja berada di
atas Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berlaku di seluruh wilayah kantor cabang di

7
Indonesia. Selain gaji dan tunjangan, BCA memberikan bonus tambahan berupa saham
BCA untuk meningkatkan rasa kepemilikan pekerja terhadap Perusahaan. BCA juga
memfasilitasi kegiatan kelompok untuk mendukung hobi dan minat pribadi pekerja di
luar rutinitas kerja. Selain itu, pekerja juga diberikan fasilitas Layanan Konseling BCA
untuk berkonsultasi dengan para konselor profesional atau psikolog konselor
berpengalaman untuk memberikan layanan terbaik bagi pekerja.

b. Tabungan Pensiun
Kebijakan tabungan hari tua pekerja mencakup skema pembayaran iuran yang
ditanggung oleh Perusahaan dan pekerja. Program tabungan hari tua (dana pensiun)
berlaku untuk seluruh pekerja mulai dari level staf hingga EVP dan dikelola oleh lembaga
dana pensiun yang dibentuk oleh BCA. BCA juga mengikutsertakan seluruh pekerja
dalam program BPJS Ketenagakerjaan hari tua dan pensiun. Dengan skema iuran bulanan
yang dibayarkan oleh perusahaan dan pekerja.

c. Serikat Pekerja dan Perjanjian Kerja Bersama


Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, BCA menjamin
kebebasan bagi seluruh pekerja untuk bergabung dengan Serikat Pekerja. Serikat Pekerja
merupakan mitra strategis manajemen dalam membina hubungan industrial yang baik
dan harmonis, sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan peningkatan
produktivitas yang optimal. Dalam upaya membangun hubungan industrial yang baik
dengan pekerja, BCA memiliki Perjanjian Kerja Bersama yang ditinjau setiap dua tahun
oleh perwakilan dari Serikat Pekerja bersama-sama dengan manajemen. 100% hak dan
kewajiban pekerja tetap BCA dilindungi melalui Perjanjian Kerja Bersama ini.

d. Akses ke Fasilitas Kesehatan


Fasilitas kesehatan disediakan di seluruh kantor BCA, antara lain asuransi, klinik
kesehatan, dan spanduk edukasi kesehatan. Seluruh pekerja berhak atas rawat inap, rawat
jalan, nifas, kacamata, perawatan gigi, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
kesehatan berkala, dan pap smear. BCA juga memberikan perlindungan BPJS Kesehatan
bagi keluarga pekerja. BCA juga aktif mensosialisasikan pola hidup sehat (health
awareness) melalui Seminar Kesehatan bersama pekerja dan keluarganya. BCA
memberikan fasilitas konsultasi melalui kunjungan ke dokter rujukan BCA. BCA juga
menyediakan Medical Check-Up (MCU) setahun sekali bagi pekerja berusia 40 tahun ke

8
atas. BCA juga telah melakukan pemetaan terhadap penyakit akibat kerja yang sering
diderita oleh pekerja.

e. Lingkungan Kerja yang Layak dan Aman


Keselamatan kerja tercermin dalam penataan ruang kantor yang mengacu pada
kelengkapan dan fasilitas kerja dan lingkungan yang memadai, serta fasilitas keamanan.
Seluruh manajemen gedung kantor cabang melakukan simulasi kebakaran dan gempa
bumi secara berkala. Selain itu, seluruh pekerja akan mendapatkan sosialisasi, pelatihan
fire drill, dan pelatihan evakuasi bencana alam. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan
mencegah jatuhnya korban jiwa, infrastruktur gedung perkantoran BCA telah dilengkapi
dengan fasilitas berupa alarm sebagai sistem peringatan dini.

f. Sosialisasi Pencegahan Penularan COVID-19


BCA telah menyediakan call center COVID-19 untuk seluruh pekerja. Selain itu,
pedoman penanganan COVID-19 telah diterbitkan untuk membantu insan BCA dalam
memahami tata cara penanganan kasus suspek, kasus terduga, kontak dekat, dan kasus
terkonfirmasi. Dalam upaya memutus penyebaran COVID-19, BCA juga melakukan
contact tracing.

F. Produk/Jasa BCA
Produk dan layanan BCA yaitu memberikan solusi untuk kebutuhan finansial dengan
komitmen “Senantiasa di Sisi Anda”. untuk produk yang ditawarkan oleh BCA adalah sebagai
berikut.
1. Produk Simpanan
● Tahapan ● Simpanan Pelajar
● Tahapan Xpresi ● TabunganKu BCA
● Tahapan Berjangka ● LAKU
● Tahapan Gold ● BCA Dollar
● Tapres ● Deposito Berjangka BCA

2. Produk Pinjaman
● Kredit Pemilikan Rumah BCA ● KPR Xtra
● Kredit Pemilikan Apartemen ● KPR Refinancing BCA

9
● Kredit Kendaraan Bermotor ● Kredit Sepeda Motor

3. Layanan Elektronik
● ATM BCA (multifungsi, no tunai, ● SMS Top Up.
dan setoran tunai). ● BCA Mobile.
● EDC BCA. ● SMS BCA.
● Debit BCA. ● SMS Push Notification Service via
● Tunai BCA. SMS/email.
● Flazz. ● E-Tax (pembayaran pajak lokal:
● Self Service Passbook Printer Ppn, Pph, dan lainnya).
(SSPP). ● Sakuku.
● Internet Banking (KlikBCA ● BCA KlikPay.
Individu dan KlikBCA Bisnis, Klik ● DUITT.
Bisnis Integrated Solution). ● eBranch BCA.
● Mobile Banking (m-BCA). ● VIRA (Virtual Assistant Chat
● Contact Center (Halo BCA). Banking BCA).
● Phone Banking (BCA by Phone
Business dan BCA by Phone).

4. Produk Kartu Kredit BCA


● BCA Card Platinum.
● BCA Mastercard Black.
● BCA Visa Batman.
● BCA JCB Black.

5. Produk Pengiriman Uang


● Remittance. Remittance BCA melayani transaksi pengiriman uang dalam valuta asing
kepada penerima di dalam atau luar negeri. BCA Full Payment ini akan diterima dalam
jumlah utuh tanpa potongan oleh penerima, dengan biaya USD 10 (ekuivalen) + biaya
telex Rp50.000.
● Fire Cash. Layanan khusus nasabah yang akan dan sering menerima uang dari luar
negeri untuk keluarga.

10
6. Produk Asuransi
● Asuransi ● Maxi Kid Investa.
● Provisa Max/Provisa Platinum ● Maxi Retirement.
Max. ● Maxi Legacy.
● Provisa Syariah. ● BCA Life Heritage Protection.
● Provisa Platinum Syariah. ● Asuransi Kebakaran.
● Provisa Platinum Max. ● Asuransi Kendaraan Bermotor.
● Maxi Health. ● Asuransi Kecelakaan Diri.

7. Produk Investasi
a. Reksa Dana
● Danareksa Gebyar Dana Likuid. ● Schroder Dana Prestasi Plus.
● First State Indonesian Money ● Schroder Dana Prestasi.
Market Fund. ● Schroder 90 Plus Equity fund.
● Schroder Dana Likuid. ● Schroder Dana Istimewa.
● Batavia Terproteksi Gebyar I. ● BNP Paribas Spektra.
● Batavia Terproteksi Gebyar II. ● Schroder Dana Terpadu II.
● Batavia Terproteksi Genyar III. ● Schroder Syariah Balanced Fund.
● Ashmore Dana Ekuitas Nusantara. ● Danareksa Gebyar Indonesia II.
● Ashmore Dana Progresif Nusantara. ● Nikko Gebyar Indonesia Dua.
● Batavia Dana Saham. ● Panin Gebyar Indonesia II.
● Batavia Dana Saham Optimal. ● Schroder Prestasi Gebyar Indonesia
● BNP Paribas Pesono. II.
● BNP Paribas Ekuitas. ● Schroder Dana Mantap Plus II.
● Danareksa Mawar Konsumer 10. ● BNP Paribas Prima USD.
● First State IndoEquity Sectoral ● Schroder USD Bond fund.
Fund.

b. Obligasi
● Obligasi Negara Ritel (ORI). ● Sukuk Negara Tabungan (ST).
● Saving Bond Retail (SBR). ● Project Based Sukuk (PBS).
● Obligasi Negara Fixed Rate (FR). ● Obligasi Negara Valas Syariah
● Obligasi Negara Valas (INDON). (INDOIS).
● Sukuk Negara Ritel (SR).

11
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengembangan SDM


Menurut Gouzali Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), merupakan kegiatan yang
harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan
keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
Pengembangan juga diartikan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui
pendidikan dan latihan. Pelatihan digunakan untuk menutup gap antara kecakapan dan
kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan serta untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Pengembangan dilakukan untuk menyiapkan karyawan yang akan memegang tanggung jawab
pekerjaan di masa yang akan datang. pengembangan biasanya diberikan kepada karyawan
melalui jalur selektif untuk dipersiapkan mengisi formasi-formasi jabatan yang kosong, baik
karena pensiun atau mutasi, atau juga untuk mempersiapkan karyawan yang akan
dipromosikan untuk menduduki jabatan/posisi yang sudah disiapkan berdasarkan sistem karier
yang berlaku di organisasi atau perusahaan masing-masing.

B. Ruang Lingkup Pengembangan SDM


Menurut Hasibuan, jenis pengembangan dibagi menjadi 2, yaitu pengembangan secara
informal dan formal.
Pengembangan secara informal,yaitu karyawan atas keinginan dan usahanya sendiri melatih
dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya
dengan pekerjaan atau jabatannya.
Pengembangan secara formal, yaitu karyawan atau pegawai ditugaskan organisasi untuk
mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan oleh organisasi maupun yang
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan.
Ditinjau dari masa pelaksanaannya, pelatihan sebagai bagian dari tugas pengembangan,
Sedarmayanti mengemukakan ruang lingkup pengembangan SDM adalah sebagai berikut:

12
1. Pre service training (pelatihan pratugas) adalah pelatihan yang diberikan kepada calon
karyawan yang akan mulai bekerja, atau karyawan yang baru bersifat pembekalan, agar
mereka dapat melaksanakan tugas yang akan dibebankan kepada mereka.
2. Inservice Training(pelatihan dlmtugas),adalah pelatihan dalam tugas yang dilakukan untuk
karyawan yang sedang bertugas dalam organisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan
dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Post Service Training(pelatihan purna/panca tugas)adalah pelatihan yang dilaksanakan
organisasi untuk membantu dan mempersiapkan karyawan dalam menghadapi pensiun,
misalnya pelatihan wirausaha.

C. Metode Pengembangan SDM


Metode pengembangan terdiri atas metode latihan atau training dan metode pendidikan atau
education.
1. Metode Latihan atau Training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai
faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang
peserta dan lain-lain. Metode-metode latihan menurut Andrew F. Sikula:
a. On the Job, yaitu para peserta latihan langsung bekerja di tempat untuk belajar dan
meniru satu pekerjaan di bawah bimbingan seorang pengawas.
b. Vestibule, adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang biasanya
diselenggarakan dalam suatu industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada
karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjaan tersebut.
c. Demonstration and example adalah metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan
dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan suatu pekerjaan melalui contoh-contoh
atau pekerjaan yang didemonstrasikan.
d. Simulation, merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan
situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja.
e. Apprenticeship, adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga
para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
f. Classroom methods, merupakan metode pertemuan dalam kelas meliputi lecture
(pengajaran), conference (rapat),programmed instruction, metode studi kasus, role
playing, metode diskusi, dan metode seminar.

13
2. Metode Pendidikan atau Education
Metode pendidikan dalam arti sempit untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan
manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Metode pendidikan/development
menurut Andrew F.Sikula adalah sebagai berikut:
a. Training methods / classroom methods, merupakan metode latihan dalam kelas yang juga
dapat digunakan sebagai metode pendidikan, karen manajer adalah juga karyawan.
b. Under studies adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung
bagi seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
c. Job rotation and planned progression adalah teknik pengembangan yang telah dilakukan
dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan ke jabatan lainnya secara periodik
untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan.
d. Coaching- counseling. Coaching adalah suatu metode pendidikan dengan cara atasan
mengajarkan keahlian dan keterampilan kerja kepada bawahannya.Counseling adalah
suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai
hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya, ketakutannya, dan aspirasinya.
e. Junior board of executive or multiple management, merupakan suatu komite penasehat
tetap yang terdiri dari calon-calon manajer yang ikut memikirkan atau memecahkan
masalah- masalah perusahaan untuk kemudian direkomendasikan kepada manajer lini
(Top Management).
f. Committee assignment yaitu komite yang dibentuk untuk menyelidiki,
mempertimbangkan, menganalisis dan melaporkan suatu masalah kepada pimpinan.
g. Business games adalah pengembangan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing
memecahkan masalah tertentu. Permainan disusun dengan aturan-aturan tertentu yang
diperoleh dari teori ekonomi atau studi operasi-operasi bisnis.
h. Sensitivity training dimaksudkan untuk membantu para karyawan agar lebih mengerti
tentang diri sendiri, menciptakan pengertian yang lebih mendalam di antara para
karyawan, dan mengembangkan keahlian setiap karyawan yang spesifik.
i. Other development method, metode lain ini digunakan untuk tujuan pendidikan terhadap
manajer.

D. Proses Pengembangan
Proses atau langkah-langkah pengembangan hendaknya dilakukan sebagai berikut:

14
1. Sasaran.
Setiap pengembangan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas sasaran yang ingin
dicapai. Penetapan sasaran didasarkan pada kebutuhan jabatan atau pekerjaan dari karyawan
yang bersangkutan.
2. Kurikulum
Kurikulum atau mata pelajaran yang akan diberikan harus mendukung tercapainya
sasaran dari pengembangan itu. Kurikulum harus ditetapkan secara sistematis, jumlah jam
pertemuan, metode pengajaran, dan sistem evaluasinya harus jelas agar sasaran dari
pengembangan tersebut optimal.
3. Sarana
Mempersiapkan tempat dan alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pengembangan.
4. Peserta
Menetapkan syarat dan jumlah peserta yang dapat mengikuti pengembangan. Misalnya
usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikannya.
5. Pelatih
Menunjuk pelatih atau instruktur yang memenuhi persyaratan untuk mengajarkan setiap
mata pelajaran sehingga sasaran pengembangan tercapai.
6. Pelaksanaan
Melaksanakan proses belajar mengajar artinya setiap pelatih mengajarkan materi
pelajaran kepada peserta pengembangan.

E. Manfaat Pengembangan SDM


1. Peningkatan produktivitas kerja organisasi.
2. Terwujudnya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan.
3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena melibatkan
melibatkan para pegawai yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
operasional dan tidak sekedar diperintahkan oleh manajer.
4. Meningkatkan semangat kerja seluruh karyawan dengan komitmen organisasinal yang lebih
tinggi.
5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang
partisipatif.
6. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif.
7. Penyelesaian konflik secara fungsional.

15
F. Tujuan Pengembangan SDM
1. Produktivitas kerja
Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan
kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill
karyawan yang semakin baik.
2. Efisiensi
Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan
baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin.
3. Kerusakan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kerusakan barang, produksi, dan
mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya.
4. Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga
jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
5. Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan
kepada nasabah perusahaan.
6. Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
7. Karier
Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin
besar, karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerjanya lebih baik.
8. Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan
yang lebih baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill-nya lebih baik.
9. Kepemimpinan
Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human
relation-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal
dan horizontal semakin harmonis.

16
10. Balas jasa
Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah, insentif dan benefits) karyawan akan
meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.
11. Konsumen
Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat
konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.

17
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kebijakan dan Program Pelatihan dan Pengembangan di Perusahaan


Pengembangan SDM atau pengembangan kualitas karyawan menjadi salah satu aspek
penting bagi BCA untuk meraih keunggulan kompetitif dalam bersaing di industri perbankan
di Indonesia. BCA menyadari pentingnya sumber daya manusia sebagai aset dan urat nadi
perusahaan. Sumber daya manusia merupakan sebuah aspek penting dalam meraih keunggulan
bersaing dalam bisnis perbankan. Untuk itu, BCA melihat bahwa pengembangan sumber daya
manusia atau karyawan menjadi hal yang sangat mutlak untuk dilakukan agar selalu bisa
memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Sebagai perwujudan hal tersebut, BCA
memberikan program – program pelatihan dan pendidikan.

B. Program – Program Pengembangan Kualitas Karyawan BCA


Program – program yang dilakukan oleh BCA dalam mengembangkan kualitas
karyawannya adalah :
1. Training Reguler :Training reguler merupakan training rutin yang diselenggarakan BCA
dan wajib diikuti seluruh karyawan BCA dengan berbagai tingkat eselon, dengan frekuensi
1x/tahun. Tujuan dari training reguler ini adalah untuk menambah pengetahuan karyawan
terkait dengan hal – hal yang berhubungan dengan perbankan dan pekerjaan yang dilakukan
sehari – harinya.
2. Pendidikan Pra Jabatan : Pendidikan Pra Jabatan merupakan pendidikan yang dilakukan
oleh karyawan yang mendapatkan promosi jabatan.Tujuan dari program ini adalah agar
karyawan bisa mengetahui job desc baru di jabatannya yang baru, sehingga nantinya ketika
bertugas di unit kerja tidak mengalami kendala dan beradaptasi dengan cepat.
3. E – Learning : E – Learning merupakan program pelatihan BCA yang berbasis aplikasi.
yang wajib diikuti oleh karyawan dengan ketentuan minimal 2 modul terselesaikan tiap
bulannya. Tujuan dari E – Learning ini adalah memudahkan karyawan dalam menyerap
ilmu – ilmu perbankan dalam waktu yang cepat dan efisien.
4. Coaching :Budaya Coaching mulai diterapkan BCA pada 2013, dan berlaku di berbagai
jenjang organisasi, baik untuk karyawan baru atau karyawan lama. Untuk karyawan baru
akan dilatih dan diberikan pendampingan oleh kepala bagian atau karyawan yang satu
tingkat di atasnya. Hal ini bertujuan agar karyawan baru cepat beradaptasi dengan situasi

18
kerja di BCA. Sedangkan untuk karyawan lama coaching akan diberikan oleh kepala
bagiannya. Coaching ini bertujuan untuk menanamkan budaya mengajar kepada seluruh
karyawan BCA dan juga sebagai pemberian ilmu dari atasan ke bawahan secara langsung.
5. SSRP (Smart Solution Reward Program) :SSRP merupakan program pengembangan BCA
berbentuk kompetisi yang bertujuan untuk memilih duta – duta BCA pada beberapa posisi.
Program SSRP ini dilakukan sekali dalam setahun. Tujuan dari program SSRP ini selain
memilih duta – duta terbaik BCA juga memacu karyawan untuk terus berkembang dan
meraih prestasi dalam dunia kerja. Selain itu dengan program SSRP, karyawan dituntut
untuk mengetahui BCA lebih jauh lagi, siap dalam menghadapi tekanan, berpikir cepat dan
tepat.
6. Speech Competition :Speech Competition merupakan program pelatihan sekaligus
pengembangan karyawan dengan sistem seperti presentasi yang dibuat oleh BCA. Materi
presentasi yang disampaikan berhubungan dengan pelayanan perbankan, motivasi atau
permasalahan – permasalahan perbankan berikut dengan solusinya. Tujuan dari speech
competition ini adalah untuk melatih komunikasi karyawan ketika berhadapan dengan
nasabah.
7. COP (Community Of Practice) :Community of practice merupakan sebuah program diskusi
sharing dan transfer knowledge antar karyawan. COP ini diadakan di tiap - tiap kantor
cabang BCA. Program COP ini diselenggarakan setiap 2 bulan sekali..Tujuan dari COP
adalah sebagai sarana bagi karyawan untuk berbagi pengetahuan dan keahlian diantara unit
kerja. Selain itu, COP juga bermanfaat untuk memfasilitasi interaksi antar karyawan di
dalam suatu unit kerja, sehingga dapat memperkuat kebersamaan dan memperkokoh budaya
BCA.
8. VBT (Video Based Training):Video based training merupakan sebuah program pelatihan
dengan berbasis video dan games yang digelar 3 bulan sekali di kantor cabang. Program
VBT ini merupakan program pelatihan yang dibuat untuk menyesuaikan dengan mulai
banyaknya generasi Y dalam angkatan kerja BCA, sehingga terkadang diperlukan cara –
cara yang inovatif dan kreatif serta berbasis teknologi yang sesuai
9. dengan cerminan generasi Y.
10. Dialog Layanan :Dialog layanan merupakan program BCA yang khusus dibuat untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Peserta dialog layanan ini adalah
karyawan – karyawan frontliner BCA yang dalam kesehariannya bekerja dengan langsung
berhadapan dengan nasabah.Dialog layanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

19
pelayanan BCA kepada nasabah, dan khusus membahas permasalahan – permasalahan
dalam pelayanan
11. terhadap nasabah.
12. Work Life Balance :BCA meyakini bahwa dengan keseimbangan antara kehidupan kerja
dan kehidupan pribadi maka akan tercipta karyawan yang produktif dan berkualitas. Work
Life Balance merupakan salah satu bentuk program pelatihan BCA dimana karyawan tidak
hanya memenuhi tuntutan professional, tapi juga kebutuhan karyawan secara pribadi.
13. Program – program yang ada pada Work Life Balance antara lain adalah Ring The Bells,
Beautiful Life & Counseling, Rebuilding Passion & Productivity, dan New Me.

C. Analisis Pelatihan dan Pengembangan di Perusahaan


Pengembangan Kualitas Karyawan BCA
BCA sebagai salah satu perusahaan perbankan terbesar di Indonesia tentunya sangat
memperhatikan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan yang diberikan terhadap
nasabahnya.BCA menerapkan strategi bisnis relationship banking dalam setiap pelayanan
yang diberikan.BCA menyadari bahwa sumber daya manusia menjadi salah satu faktor
utama dalam menerapkan strategi bisnis tersebut. Melalui pengembangan sumber daya
manusia atau karyawan yang berkesinambungan dan dengan metode – metode yang tepat,
BCA meyakini hal tersebut akan membantu dalam proses penerapan strategi bisnis
perusahaan dan kesuksesan mencapai tujuan – tujuan perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian dan data – data yang diperoleh oleh peneliti selama
melakukan penelitian, didapatkan informasi bahwa BCA memiliki fokus untuk
mengembangkan karyawannya melalui berbagai program – program pengembangan, yaitu
melalui program – program pelatihan dan pendidikan serta kegiatan – kegiatan
pengembangan diri karyawan. Melalui program – program tersebut BCA mampu
meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawannya, sehingga kinerja karyawan
meningkat.
Dalam upaya mengembangkan karyawannya, BCA melakukan tahapan – tahapan agar
program pengembangan yang diberikan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
perusahaan. Tahapan – tahapan tersebut dimulai dari identifikasi kebutuhan dan tujuan,
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan program – program pengembangan serta tujuan
dari program – program tersebut, setelah itu melakukan evaluasi terhadap perkembangan
dan kinerja karyawan kemudian pemberian penilaian dan reward. Penilaian dan reward yang

20
diberikan oleh BCA dilihat berdasarkan oleh kinerja dan perkembangan karyawan selama
setahun, ditambah dengan partisipasi karyawan dalam mengikuti program – program
pengembangan dan prestasi yang didapat oleh karyawan.
Program pengembangan yang dilakukan oleh BCA disusun berdasarkan tingkat jabatan
atau eselon, dengan berbagai fokus yang berbeda dalam tiap eselon. Untuk eselon 7
difokuskan kepada pelayanan nasabah dan pengetahuan produk BCA, eselon 6 difokuskan
kepada materi – materi perbankan sesuai dengan bidangnya (credit, marketing, operasional),
eselon 5 difokuskan pada coaching, kepemimpinan dan motivasi karyawan dan eselon 4
difokuskan pada pengetahuan perbankan global, kebijakan ekonomi, profit dan statistik. Hal
itu menunjukkan BCA memiliki tujuan yang bertahap dari setiap program pengembangan
di tiap eselon.
Strategi BCA dalam melaksanakan program – program pengembangan adalah BCA tidak
hanya terpaku dengan pendidikan dan pelatihan secara formal saja, namun juga mengemas
program tersebut dengan cara yang unik, sehingga karyawan menjadi tertarik dalam
mengikuti setiap program – program pengembangan yang dilakukan. Hal itu terlihat pada
program Video Based Training dan Community Of Practice. Selain itu, BCA juga
mengemas program pengembangan menjadi seperti kompetisi dimana karyawan bisa
terpacu untuk saling bersaing secara sehat. Dengan kemasan seperti kompetisi, BCA
menjadi lebih mudah untuk melihat potensi – potensi dari internal perusahaan untuk
dipersiapkan kepada posisi yang lebih tinggi.
Berdasarkan penjelasan – penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pengembangan kualitas karyawan BCA adalah melalui pelaksanaan program – program
pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. BCA memposisikan diri sebagai mitra belajar bagi karyawan, sehingga
karyawan tertarik dalam mengikuti program – program pengembangan. Kemudian BCA
juga memberikan reward bagi karyawan yang memiliki nilai baik dan berprestasi dalam
mengikuti program pengembangan, reward tersebut berupa bonus atau insentif, kenaikan
gaji dan promosi jabatan, sehingga karyawan termotivasi dalam mengikuti program –
program pengembangan.

21
KESIMPULAN

Strategi pengembangan kualitas karyawan yang dilakukan oleh BCA adalah dengan
memposisikan diri sebagai Learning Organizations bagi karyawannya. BCA memberikan
program – program pengembangan berupa pendidikan dan pelatihan yang berjenjang dan
berkesinambungan dengan materi – materi yang disesuaikan dengan tugas pokok karyawan di
masing – masing tingkatan jabatan. Hal ini dilakukan untuk mencapai keunggulan bersaing
dalam bisnis perbankan sekaligus mencapai tujuan dan strategi bisnis relationship banking
yang diterapkan BCA, dimana sumber daya manusia yang berkualitas menjadi kunci
tercapainya tujuan tersebut. Setiap pengembangan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas
sasaran yang ingin dicapai. untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, maka BCA menyusun
kurikulum atau mata pelajaran yang akan diberikan secara sistematis, jumlah jam pertemuan,
metode pengajaran, dan sistem evaluasinya dengan jelas agar sasaran dari pengembangan
tersebut optimal.
pengembangan yang dilakukan oleh BCA disusun berdasarkan tingkat jabatan atau eselon,
dengan berbagai fokus yang berbeda dalam tiap eselon. Untuk eselon 7 difokuskan kepada
pelayanan nasabah dan pengetahuan produk BCA, eselon 6 difokuskan kepada materi – materi
perbankan sesuai dengan bidangnya (credit, marketing, operasional), eselon 5 difokuskan pada
coaching, kepemimpinan dan motivasi karyawan dan eselon 4 difokuskan pada pengetahuan
perbankan global, kebijakan ekonomi, profit dan statistik, hal ini menunjukkan bahwa BCA
dengan serius mengembangkan sumber dayanya dengan secara tepat dan bertahap sesuai
dengan kebutuhan yang dibutuhkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT. Raja Grafindo


Persada, Jakarta, 2013., hlm. 5
Ibid, hlm. 6
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta,
2009, hlm. 69
Ust. Abu Fahmi, dkk, HRD Syariah Teori dan Implementasi: Manajemen Sumber Daya
Manusia Berbasis Syariah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2014, hlm. 172
M. Ma’ruf Abdullah, Manajemen Bisnis Syariah, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014,
hlm. 161
M. Kadarisman, Op.Cit., hlm. 29
Ibid, hlm. 31
Malayu S.P. Hasibuan, Op. Cit., hlm. 76-82
Ibid, hlm. 75
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta,
2009, hlm. 184
Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit., hlm. 70-72
Wardana, R. (2020, Juni 17). Perkembangan Bank BCA dan Berbagai Produknya. From
Lifepal: https://lifepal.co.id/media/bank-bca/

23

Anda mungkin juga menyukai