Disusun oleh:
ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Konsep - Konsep Motivasi Dasar ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Perilaku Organisasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Konsep - Konsep Motivasi Dasar bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
ii
TEORI
1. Pengertian Warisan
Pengertian warisan merupakan segala sesuatu peninggalan (bisa asset dan
bisa utang) yang ditinggalkan oleh pewaris (orang yang meninggal) dan
diwasiatkan kepada Ahli waris.
2. Wujud Warisan
Wujud warisan tersebut dapat berupa harta (harta yang bergerak dan harta
tidak bergerak) dan termasuk juga diwarisi utang (kewajiban).
3
Sistem Kolektif, Merupakan system pembagian warisan dimana
kepemilikannya masing-masing ahli waris memiliki hak untuk
mendapatkan warisan atau tidak menerima warisan. Umumnya bentuk
warisan yang digunakan dengan jenis ini adalah barang pusaka pada
masyarakat tertentu.
Sistem Mayorat, merupakan system pembagian warisan yang diberikan
kepada anak tertua yang bertugas memimpin keluarga. Contohnya pada
masyarakat lampung dan Bali.
• Hukum Waris Islam
Hukum Waris Islam hanya berlaku pada masyarakat yang memeluk agama
Islam, dimana sistem pembagian warisannya menggunakan prinsip
individual bilateral. Jadi dapat dikatakan ahli waris harus berasal dari garis
ayah atau ibu. Selain itu makna warisan adalah jika harta atau aset yang
diberikan orang yang memberikan sudah meninggal dunia, jika orangnya
masih hidup istilahnya disebut Hibah bukan warisan.
Hal yang terpenting juga adalah orang yang menjadi ahli waris harus yang
memiliki hubungan keluarga atau hubungan keturunan. Sebagai contoh
paman, anak, cucu, dan lain sebagainya.
• Hukum Waris Perdata
Hukum waris perdata adalah hukum waris yang paling umum di Indonesia
dan beberapa aturannya mirip dengan budaya barat. Warisan dapat
diberikan kepada ahli waris yang terdapat surat wasiat atau keluarga yang
memiliki hubungan keturunan atau kekerabatan, seperti anak, orang tua,
saudara, kakek, nenek hingga saudara dari keturunan tersebut.
4
ANALISIS MASALAH
5
KESIMPULAN
Usaha yang dimiliki oleh orang yang sudah meninggal akan dilanjutkan atau
diwariskan sesuai dengan hukum waris yang sudah dipilih semasa hidupnya.
Hukum waris yang dimaksud ialah hukum waris adat, hukum waris Islam dan
hukum waris perdata.
6
REFERENSI