Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS SWOT PADA PERUSAHAAN KERETA API INDONESIA

OLEH :

NAMA : JULI
NIM : 1720602127
KELAS : EKONOMI SYARIAH 4

DOSEN PEMBIMBING
ZULFIKRI FEBRIADI, .MM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang           
PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi yaitu Kereta api yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan karena
kepuasan pelanggan adalah tuntutan mutlak konsumen yang tidak dapat ditawar-tawar. Banyak
hal yang harus dilakukan oleh PT. KAI yang ditandai dengan perubahan besar yang ditandai oleh
revolusi teknologi informasi, dengan adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan pelaksanaan
yang baik yang menjadi landasan penyusunan perencanaan dan strategi-strategi yang lebih baik
dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi konsumen.
PT. Kereta Api (Persero) tidak terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan pada
umumnya yaitu menyiapkan orientasi perusahaan menghadapi pasar. Menarik pelanggan untuk
memilih jasa Kereta Api adalah menjadi tugas utama perusahaan untuk dapat menjalankan
sistem transportasi ini sebagaimana semestinya, salah satunya membuat konsep manajemen
pemasaran dalam mencapai target-target penjualan dan pelayanan yang disusun dengan strategi-
strategi yang handal. Manajemen pemasaran ada bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak
dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan
yang diinginkan dari pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan upaya yang dilakukan
secara sadar untuk menghasilkan pertukaran yang dikehendaki dengan pasar (target), orientasi
perusahaan terhadap pasar haruslah jelas, tersusun, efektif dan bertanggung jawab.
Salah satunya adalah penjualan (selling) yang menjadi acuan penting dalam perusahaan
meningkatkan dan mengukur kualitas perusahaan apakah naik atau turun, statis atau dinamis, 
termasuk dibidang jasa seperti transportasi salah satunya Kereta api. Perusahaan harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif terhadap pelanggan agar produk/jasa
yang ditawarkan sesuai harapan dan mempunyai nilai manfaat bagi penggunanya agar
perusahaan bisa mengukur jalan atau tidaknya perusahaan.

B.                 Landasan Teori
1)      Analisis SWOT /TOWS
Dalam penulisan ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis
SWOT merupaka salah satu model analisis  lingkungan perusahaaan yang berfungsi untuk
menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahaan sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang
nanti cocok digunakan oleh perusahaan.
Metode analisis SWOT, yaitu pengumpulan data dari sisi lingkungan internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan. Dari sisi internal, maka akan dapat diperoleh mengenai apa yang
menjadi kekuatan (Strenght) perusahaan untuk tetap bertahan menghadapi pesaing-pesaingnya
serta untuk mengetahui kelemahan (weakness) perusahaan agar dapat dicarikan jalan keluarnya
sehingga kelemahan dapat dijadikan suatu kekuatan perusahaan. Sedangkan dari sisi eksternal
perusahaan, maka akan diperoleh informasi  tentang peluang (opportunity) yang akan
dimanfaatkan serta ancaman (threat) yang akan datang dan mesti dicarikan solusi dalam
menghadapinya.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght),dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness),dan ancaman (Treath).Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh faktor internal dan eksternal.
Analisis TOWS tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT, perbedaan kedua analisis ini
terletak pada pola pendekatan yang digunakan dalam menentukan posisi perusahaan serta
menentukan strategi perusahaan kedepannya. Pendekatan yang dilakukan pada analisis TOWS
adalah didasarka pada logika yang dapat meminimalkan ancaman dengan memaksimalkan
peluang, sehingga dapat meningkatkan kekuatan internal perusahaan untuk meminimalkan
kelemahan internal perusahaan.
2)      Analisis Internal  Eksternal
Analisis internal merupakan suatu analisis lingkungan yang terdapat dalam suatu
perusahaan. Pada dasarnya lingkungan internal ini dapt dikendalikan oleh perusahaan. Yang
termasuk dalam lingkungan internal perusahaan adalah kekuatan (Strenght) dan kelemahan
(Weakness).
Sedangkan analisis eksternal merupakan suatu analisis lingkungan yang berasal dari luar
perusahaan. Pada dasarnya lingkungan eksternal ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus lebih cermat dalam menghadapi lingkungan ini dengan cara
mencermati, mengambil peluang yang ada, dan meminimalkan ancaman perusahaan. Yang
termasuk dalam lingkungan eksternal adalah peluang (opportunity) dan ancaman (Threats).
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. KERETA API (PERSERO)

A.     Sejarah Perkeretaapian


1.      Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Perkeretaapian di Indonesia telah hadir sejak  abad 18 pada masa penjajahan, ditandai
dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jum’at tanggal 17
Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij” (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju
desa Tanggung (25 Km) dengan lebar sepur 1435 mm.
Pada peresmian pertama pengoperasian  kereta  api reguler pertama di Indonesia (Hindia
Belanda) hari Sabtu, 10 Agustus 1867, ditandai dengan pengoperasian KA Campuran (gemengde
trein) yang terdiri dari  kereta kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 ditambah dengan gerbong barang 
yang ditarik  lokomotif uap B1 buatan  Beyer Peacock & Co, Manchester, UK.
Perjalanan perdana dari Kemijen (Semarang) ke Tanggung ditempuh dalam waktu  satu
jam dengan berhenti  masing-masing  sekitar  5 menit  di dua stasiun yaitu Alastua dan
Brumbung. Kehadiran KA pertama tersebut telah memotivasi  sejumlah perusahaan lain untuk 
melakukan investasi pada  perkeretaapian di masa itu.

2.      Visi dan Misi


1. Visi Perusahaan
Menjadi penyedia  jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan
memenuhi harapan stakeholders.
2. Misi Perusahaan
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian  dan bisnis  usaha penunjangnya, melalui 
praktek  bisnis dan model  organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah  yang
tinggi  bagi stakeholders dan kelestarian  lingkungan berdasarkan 4 pilar utama  :
Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan
 Bidang usaha
         Berdasarkan pernyataan yang ada pada anggaran dasar perusahaan sebagaimana
tercantum dalam PP No. 57 Tahun 1990 Bab III Pasal 7 menjelaskan bahwa lapangan usaha yang
dikelola oleh PT. Kereta Api (persero) adalah penyediaan, penguasahaan, dan  pengembangan
dibidang jasa angkutan kereta api, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tujuan
perusahaan, yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Perhubungan termasuk pemanfaatan
asset dan fasilitas yang tersedia.
BAB III
ANAL ISIS DAN PEMBAHASAN

A.  Analisis Internal dan Eksternal


1.Analisis Internal
Dalam analisis SWOT, terdapat analisis internal yaitu suatu analisis lingkungan pada suatu
perusahaan yang meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Perusahaan dapat
memaksimalkan kekuatan namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan
dengan kekuatan yang ada. Oleh karena itu, pada dasarnya faktor-faktor internal tersebut dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
a.  Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah suatu kunci bagi perusahaan untuk bertahan didalam persaingan dengan
perusahaan lain. Dengan demikian akan berdampak pada suatu keunggulan bagi perusahaan itu
sendiri. Dalam hal ini PT. KA (Persero) memiliki kekuatan yaitu:
1) Management and Busines
Core bisnis PT KA adalah jasa angkutan penumpang dan barang dengan beberapa
pengkelasan fasilitas seperti executive, bisnis dan ekonomi, yang menjadi kekuatan usaha ini
adalah, track perjalanan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis usaha perjalan darat
yang lain, karena memiliki track / jalur khusus sehingga terbebas dari macet dan kendala
perjalanan yang lain.
2) Operating / Production Management
Semua kegiatan penjadwalan operasi kereta api disesuaikan dengan waktu-waktu trafic,
untuk kreta lokal dijadwalkan pada waktu pagi hari dan sore hari, dimana pada waktu-waktu
tersebut banyak kegiatan ekonomi yang akan dimulai (pagi hari) dan berhenti (sore hari)
sehingga ini menjadi keunggulan tersendiri bagi usaha ini.
3)  Human Resourses Management
Keunggulan dari HR Management perusahaan ini adalah adanya pengelompokkan
wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf. adanya pembagian tugas dan tanggung
jawab yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana sehingga dapat mewujudkan                
“The right man in the right place” yaitu dimana seseorang yang memiliki posisi atau jabatan
dalam suatu perusahaan disesuaikan dengan kemampuan atau bidang. Fungsi-fungsi staf
dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut bidangnya sehingga dapat diperoleh efektifitas yang
cukup tinggi sedangkan unit lini dapat memusatkan perhatiannya pada fungsi utamanya dalam
pencapaian tujuan perusahaan.

4)Financial Management
Kekuatan dari Financial Management perusahaan ini adalah rencana anggaran tahunan
daerah terdesentralisasi kepada setiap daerah operasi dimasih-masih daerah, sehingga pekerjaan
tidak menumpuk di kantor pusat.
5) Marketing Management
Keunggulan pelayan reservasi dari PT KA (Persero) adalah dapat dilakukan via online,
via telepon, dan juga bekerjasama dengan berbagai instansi untuk mempermudah masyarakat
dalam melakukan reservasi seperti dengan Bank, Pusat perbelanjaan dan instansi-instansi
pemerintah yang lain.
b. Kelemahan ( Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahan merupakan suatu
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya manusia, kemampuan, keterampilan, serta
yang menjadi penghalang serius bagi kinerja organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini
kelemahan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api dalam penjualan usaha angkutan penumpang,
antara lain :
1) Management and Busines
Kelemahan core bisnis usaha ini adalah, sistem perjalanan yang kaku dan tidak fleksibel,
tidak seperti jasa angkutan darat yang lain, karena jalur perjalanan jasa usaha ini sudah terrigid
hanya melewati rel sehingga membutuhkan moda transportasi lain sebagai penghubung dari
stasiun untuk sampai ke tujuan pelanggan.
2) Operating / Production Management
Terbatasnya rangkaian kereta api kelas bisnis, Kereta dibagi berdasarkan kelas menurut
tingkat pelayanan dan harganya,  setiap kereta mempunyai rangkaian gerbong yang telah
disesuaikan dengan kapasitas yang ada di setiap daop tersebut. Kereta kelas bisnis yang
berangkat langsung  mempunyai keterbatasan rangkaian dalam pengoperasiannya. Pada saat-saat
tertentu bahkan over load permintaan, namun keterbatasan rangkaian membuat penumpang harus
memilih alternatif lain dan mengeluhkan ketersediaan yang ada. Keterbatasan rangkaian ini
menjadi salah satu unsur yang sangat berpengaruh besar dalam  proses penyediaan jasa
tansportasi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam segmen pasar.  Tidak seimbangnya
antara permintaan dengan penjualan yang ada karena rangkaiannya terbatas.
3) Human Resourses Management
Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini maka memiliki beberapa
kelemahan seperti, Wewenang staf harus dinyatakan secara tegas agar tidak menimbulkan friksi,
Unit staf sering dapat memaksakan sarannya pada unit lini atau dapat tidak efektif jika hanya
menunggu sampai diminta untuk memberikan sarannya. Kelompok pelaksana sering bingung
untuk membedakan perintah atau bantuan nasehat. Sering kali sukar dikoordinasikan disebabkan
rumit dan kompleksnya suatu organisasi. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit
atau bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang terpenting.
4) Financial Management
Karena sistem rencana anggaran terdesentralisasi sehingga perusahaan ini memiliki
kelemahan dalah hal mengkontrol anggaran, pengawasan anggaran tidak dapat dilakukan secara
langsung maupun cepat.
5) Marketing Management
Kurang terpublishnya kemudahan dalam reservasi tiket KA kepada masyarakat menjadi
kelemahan tersendiri, sehingga distiap stasiun keberangkatan masih selalu terlihat penumpukan
pelanggan untuk melakukan reservasi.
6) Information Management
Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah banyaknya keterbatasan, dalam
hal pengaturan kedatangan maupun pada setiap pemberhentian distasiun, hal tersebut masih
sangat bergantung sekali terhadap pengaturan informasi manual dari setiap stasiun.

2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal yaitu suatu analisis lingkungan pada suatu perusahaan yang meliputi
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Perusahaan harus lebih cermat dalam
menghadapi lingkungan ini dengan mengambil peluang yang ada dan meminimalkan ancaman
yang ada  pada perusahaan. Karena pada dasaranya faktor-faktor eksternal tersebut tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
a. Peluang (opportunities)
Peluang (opportunities) adalah berbagai faktor situasi lingkungan luar perusahaan yang
menguntungkan bagi kegiatan perusahaan. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api antara lain
:
1) Supplier
PT INKA sebagai satu-satunya supplier PT KA (Persero) adalah merupan sebuah peluang
apabila kita melihat dari segi ekonomi dan efektivitas biaya operasional dalam penyediaan
kebutuhan prasarana dan sarana PT KA (Persero)
2) Custumer
Sebagai usaha jasa perjalanan massal sekaligus terjangkau PT KA (Persero) memiliki
peluang yang besar dalam menarik hati custumer karena dengan harga yang  terjangkau customer
dapat melakukan perjalan yang cukup jauh dengan cepat untuk beberapa keperluan.
3) Competitor
Karena sampai saat ini usaha perkeretaapian masih termonopoli oleh PT KA (Persero)
sehingga peluang ini sangat menguntungkan karena tidak memiliki usaha sejenis sebagai
competitor.
4)  Government
PT KA (Persero) adalah perusahaan BUMN, sehingga tidak terlalu mengejar profit seperti
perusahaan swasta, dikarenakan dukungan subsidi oleh pemerintah kepada perusahaan BUMN.

b. Ancaman (threats)
Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu bisnis
perusahaan. Ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Daop VI  yaitu :
1) Supplier
Beberapa tahun terakhir ini penyedia kebutuhan sarana dan prasarana harus didapat dari
impor negara lain, hal ini dapat menjadi ancaman kedepan bagi perusahaan ini.
2) Custumer
Pelayanan yang kurang maksimal terhadap pelanggan akan menjadi ancaman tersendiri
apabila hal ini tidak teratasi secara terus menerus.
3) Competitor
Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian juga harus dilihat
sebagai ancaman.
4) Government
Keterbatasan subsidi pemerintah untuk PT KA (Persero) menjadikan BUMN ini merugi
dalam penyelenggaraan Kereta Api Ekonomi, Padahal kelas ekonomilah yang paling banyak
menyerap kemampuan pelanggan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat menarik
beberapa kesimpulan, antara lain :
1.   Dapat disimpulkan bahwa faktor kunci Internal yang dimiliki oleh PT. Kereta Api
terdiri dari 2 faktor yaitu kekuatan dan kelemahan, kekuatan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api
yaitu :
 Memili track/jalur sendiri sehingga terbebas hambatan perjalanan
 Penjadwalan perjalanan disesuaikan dengan waktu-waktu kegiatan sosial dan ekonomi
 Setiap lini staf dikerjakan oleh yang ahli dibidangnya
 Sistem rencana anggaran yang terdesentralisasi
 Kemudahan reservasi dengan via online, telepon dll

Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api, yaitu :


 Terbatasnya rangkaian Kereta Api kelas bisnis yang berangkat dari Yogya ke Jakarta
 Sarana yang dimiliki sebagian besar sudah tua
 Koordinasi lebih sulit karena organisasi lebih kompleks
 Sulitnya pengontrolan dan pengawasan anggaran
 Kurang terpublishnya kemudahan reservasi KA
 Kererbatasan sistem informasi dalam pengaturan kedatangan KA

1.            Faktor kunci Eksternal pada PT. Kereta Api terdiri dari 2 faktor yaitu peluang dan
ancaman. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api yaitu
 Adanya PT INKA sebagai penyedia sarana dan prasarana KA
 Menjadi satu-satunya angkutan massal yang terjangkau
 Menjadi perusahan monopoli dalam penyelenggaraan jasa KA
 Mendapat subsidi dari pemerintah
Sedangkan ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api, yaitu :
 Mulai mengimport dalam penyediaan sarana dan prasarana
 Pelayan kurang maksimal terhadap customer
 Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian

Anda mungkin juga menyukai