OLEH :
NAMA : JULI
NIM : 1720602127
KELAS : EKONOMI SYARIAH 4
DOSEN PEMBIMBING
ZULFIKRI FEBRIADI, .MM
A. Latar Belakang
PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi yaitu Kereta api yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan karena
kepuasan pelanggan adalah tuntutan mutlak konsumen yang tidak dapat ditawar-tawar. Banyak
hal yang harus dilakukan oleh PT. KAI yang ditandai dengan perubahan besar yang ditandai oleh
revolusi teknologi informasi, dengan adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan pelaksanaan
yang baik yang menjadi landasan penyusunan perencanaan dan strategi-strategi yang lebih baik
dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi konsumen.
PT. Kereta Api (Persero) tidak terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan pada
umumnya yaitu menyiapkan orientasi perusahaan menghadapi pasar. Menarik pelanggan untuk
memilih jasa Kereta Api adalah menjadi tugas utama perusahaan untuk dapat menjalankan
sistem transportasi ini sebagaimana semestinya, salah satunya membuat konsep manajemen
pemasaran dalam mencapai target-target penjualan dan pelayanan yang disusun dengan strategi-
strategi yang handal. Manajemen pemasaran ada bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak
dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan
yang diinginkan dari pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan upaya yang dilakukan
secara sadar untuk menghasilkan pertukaran yang dikehendaki dengan pasar (target), orientasi
perusahaan terhadap pasar haruslah jelas, tersusun, efektif dan bertanggung jawab.
Salah satunya adalah penjualan (selling) yang menjadi acuan penting dalam perusahaan
meningkatkan dan mengukur kualitas perusahaan apakah naik atau turun, statis atau dinamis,
termasuk dibidang jasa seperti transportasi salah satunya Kereta api. Perusahaan harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif terhadap pelanggan agar produk/jasa
yang ditawarkan sesuai harapan dan mempunyai nilai manfaat bagi penggunanya agar
perusahaan bisa mengukur jalan atau tidaknya perusahaan.
B. Landasan Teori
1) Analisis SWOT /TOWS
Dalam penulisan ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis
SWOT merupaka salah satu model analisis lingkungan perusahaaan yang berfungsi untuk
menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahaan sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang
nanti cocok digunakan oleh perusahaan.
Metode analisis SWOT, yaitu pengumpulan data dari sisi lingkungan internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan. Dari sisi internal, maka akan dapat diperoleh mengenai apa yang
menjadi kekuatan (Strenght) perusahaan untuk tetap bertahan menghadapi pesaing-pesaingnya
serta untuk mengetahui kelemahan (weakness) perusahaan agar dapat dicarikan jalan keluarnya
sehingga kelemahan dapat dijadikan suatu kekuatan perusahaan. Sedangkan dari sisi eksternal
perusahaan, maka akan diperoleh informasi tentang peluang (opportunity) yang akan
dimanfaatkan serta ancaman (threat) yang akan datang dan mesti dicarikan solusi dalam
menghadapinya.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght),dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness),dan ancaman (Treath).Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh faktor internal dan eksternal.
Analisis TOWS tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT, perbedaan kedua analisis ini
terletak pada pola pendekatan yang digunakan dalam menentukan posisi perusahaan serta
menentukan strategi perusahaan kedepannya. Pendekatan yang dilakukan pada analisis TOWS
adalah didasarka pada logika yang dapat meminimalkan ancaman dengan memaksimalkan
peluang, sehingga dapat meningkatkan kekuatan internal perusahaan untuk meminimalkan
kelemahan internal perusahaan.
2) Analisis Internal Eksternal
Analisis internal merupakan suatu analisis lingkungan yang terdapat dalam suatu
perusahaan. Pada dasarnya lingkungan internal ini dapt dikendalikan oleh perusahaan. Yang
termasuk dalam lingkungan internal perusahaan adalah kekuatan (Strenght) dan kelemahan
(Weakness).
Sedangkan analisis eksternal merupakan suatu analisis lingkungan yang berasal dari luar
perusahaan. Pada dasarnya lingkungan eksternal ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus lebih cermat dalam menghadapi lingkungan ini dengan cara
mencermati, mengambil peluang yang ada, dan meminimalkan ancaman perusahaan. Yang
termasuk dalam lingkungan eksternal adalah peluang (opportunity) dan ancaman (Threats).
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. KERETA API (PERSERO)
4)Financial Management
Kekuatan dari Financial Management perusahaan ini adalah rencana anggaran tahunan
daerah terdesentralisasi kepada setiap daerah operasi dimasih-masih daerah, sehingga pekerjaan
tidak menumpuk di kantor pusat.
5) Marketing Management
Keunggulan pelayan reservasi dari PT KA (Persero) adalah dapat dilakukan via online,
via telepon, dan juga bekerjasama dengan berbagai instansi untuk mempermudah masyarakat
dalam melakukan reservasi seperti dengan Bank, Pusat perbelanjaan dan instansi-instansi
pemerintah yang lain.
b. Kelemahan ( Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahan merupakan suatu
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya manusia, kemampuan, keterampilan, serta
yang menjadi penghalang serius bagi kinerja organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini
kelemahan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api dalam penjualan usaha angkutan penumpang,
antara lain :
1) Management and Busines
Kelemahan core bisnis usaha ini adalah, sistem perjalanan yang kaku dan tidak fleksibel,
tidak seperti jasa angkutan darat yang lain, karena jalur perjalanan jasa usaha ini sudah terrigid
hanya melewati rel sehingga membutuhkan moda transportasi lain sebagai penghubung dari
stasiun untuk sampai ke tujuan pelanggan.
2) Operating / Production Management
Terbatasnya rangkaian kereta api kelas bisnis, Kereta dibagi berdasarkan kelas menurut
tingkat pelayanan dan harganya, setiap kereta mempunyai rangkaian gerbong yang telah
disesuaikan dengan kapasitas yang ada di setiap daop tersebut. Kereta kelas bisnis yang
berangkat langsung mempunyai keterbatasan rangkaian dalam pengoperasiannya. Pada saat-saat
tertentu bahkan over load permintaan, namun keterbatasan rangkaian membuat penumpang harus
memilih alternatif lain dan mengeluhkan ketersediaan yang ada. Keterbatasan rangkaian ini
menjadi salah satu unsur yang sangat berpengaruh besar dalam proses penyediaan jasa
tansportasi dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam segmen pasar. Tidak seimbangnya
antara permintaan dengan penjualan yang ada karena rangkaiannya terbatas.
3) Human Resourses Management
Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini maka memiliki beberapa
kelemahan seperti, Wewenang staf harus dinyatakan secara tegas agar tidak menimbulkan friksi,
Unit staf sering dapat memaksakan sarannya pada unit lini atau dapat tidak efektif jika hanya
menunggu sampai diminta untuk memberikan sarannya. Kelompok pelaksana sering bingung
untuk membedakan perintah atau bantuan nasehat. Sering kali sukar dikoordinasikan disebabkan
rumit dan kompleksnya suatu organisasi. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit
atau bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang terpenting.
4) Financial Management
Karena sistem rencana anggaran terdesentralisasi sehingga perusahaan ini memiliki
kelemahan dalah hal mengkontrol anggaran, pengawasan anggaran tidak dapat dilakukan secara
langsung maupun cepat.
5) Marketing Management
Kurang terpublishnya kemudahan dalam reservasi tiket KA kepada masyarakat menjadi
kelemahan tersendiri, sehingga distiap stasiun keberangkatan masih selalu terlihat penumpukan
pelanggan untuk melakukan reservasi.
6) Information Management
Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah banyaknya keterbatasan, dalam
hal pengaturan kedatangan maupun pada setiap pemberhentian distasiun, hal tersebut masih
sangat bergantung sekali terhadap pengaturan informasi manual dari setiap stasiun.
2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal yaitu suatu analisis lingkungan pada suatu perusahaan yang meliputi
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Perusahaan harus lebih cermat dalam
menghadapi lingkungan ini dengan mengambil peluang yang ada dan meminimalkan ancaman
yang ada pada perusahaan. Karena pada dasaranya faktor-faktor eksternal tersebut tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
a. Peluang (opportunities)
Peluang (opportunities) adalah berbagai faktor situasi lingkungan luar perusahaan yang
menguntungkan bagi kegiatan perusahaan. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api antara lain
:
1) Supplier
PT INKA sebagai satu-satunya supplier PT KA (Persero) adalah merupan sebuah peluang
apabila kita melihat dari segi ekonomi dan efektivitas biaya operasional dalam penyediaan
kebutuhan prasarana dan sarana PT KA (Persero)
2) Custumer
Sebagai usaha jasa perjalanan massal sekaligus terjangkau PT KA (Persero) memiliki
peluang yang besar dalam menarik hati custumer karena dengan harga yang terjangkau customer
dapat melakukan perjalan yang cukup jauh dengan cepat untuk beberapa keperluan.
3) Competitor
Karena sampai saat ini usaha perkeretaapian masih termonopoli oleh PT KA (Persero)
sehingga peluang ini sangat menguntungkan karena tidak memiliki usaha sejenis sebagai
competitor.
4) Government
PT KA (Persero) adalah perusahaan BUMN, sehingga tidak terlalu mengejar profit seperti
perusahaan swasta, dikarenakan dukungan subsidi oleh pemerintah kepada perusahaan BUMN.
b. Ancaman (threats)
Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu bisnis
perusahaan. Ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Daop VI yaitu :
1) Supplier
Beberapa tahun terakhir ini penyedia kebutuhan sarana dan prasarana harus didapat dari
impor negara lain, hal ini dapat menjadi ancaman kedepan bagi perusahaan ini.
2) Custumer
Pelayanan yang kurang maksimal terhadap pelanggan akan menjadi ancaman tersendiri
apabila hal ini tidak teratasi secara terus menerus.
3) Competitor
Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian juga harus dilihat
sebagai ancaman.
4) Government
Keterbatasan subsidi pemerintah untuk PT KA (Persero) menjadikan BUMN ini merugi
dalam penyelenggaraan Kereta Api Ekonomi, Padahal kelas ekonomilah yang paling banyak
menyerap kemampuan pelanggan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat menarik
beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Dapat disimpulkan bahwa faktor kunci Internal yang dimiliki oleh PT. Kereta Api
terdiri dari 2 faktor yaitu kekuatan dan kelemahan, kekuatan yang dimiliki oleh PT. Kereta Api
yaitu :
Memili track/jalur sendiri sehingga terbebas hambatan perjalanan
Penjadwalan perjalanan disesuaikan dengan waktu-waktu kegiatan sosial dan ekonomi
Setiap lini staf dikerjakan oleh yang ahli dibidangnya
Sistem rencana anggaran yang terdesentralisasi
Kemudahan reservasi dengan via online, telepon dll
1. Faktor kunci Eksternal pada PT. Kereta Api terdiri dari 2 faktor yaitu peluang dan
ancaman. Peluang yang dimiliki oleh PT. Kereta Api yaitu
Adanya PT INKA sebagai penyedia sarana dan prasarana KA
Menjadi satu-satunya angkutan massal yang terjangkau
Menjadi perusahan monopoli dalam penyelenggaraan jasa KA
Mendapat subsidi dari pemerintah
Sedangkan ancaman yang dimiliki oleh PT. Kereta Api, yaitu :
Mulai mengimport dalam penyediaan sarana dan prasarana
Pelayan kurang maksimal terhadap customer
Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator perkeretaapian