Anda di halaman 1dari 12

Kompensasi Pensiun &

Tabungan Hari Tua

COVINDA NUR AFRA AULIA (1961201086)


EVALIA SITA MULYANI (1961201138)
DEFINISI
Kompensasai pensiun karyawan merupakan dana yang dibayarkan secara
reguler dengan interval tertentu kepada seorang karyawan atau pekerja dan
keluarganya setelah berhenti dari organisasi atau perusahaan yang sudah
bekerja untuk masa tertentu.

Pensiun merupakan salah satu program perusahaan atau organisasi dalam


rangka memberikan jaminan keamanan finansial bagi karyawan atau pekerja
yang sudah tidak produktif.

Kompensasi tabungan hari tua merupakan kompensasi tidak langsung karena


pemberiannya diakhir masa tugas karyawan tersebut.

Dari sudut pandang organisasai atau perusahaan insentif ini dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas. Sedangkan tabungan hari tua sifatnya sebagai
investasi untuk menopang kebutuhan hidup ketika karyawan tidak lagi aktif
bekerja di perusahaan.
MENURUT UNDANG-UNDANG

Di dalam undang-undang nomor 3 tahun 1992 telah


ditetapkan dan diatur tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
atau Jamsostek. Programjamsostek ini mencakup kegiatan
pelayanan sebagai kompensasi tidak langsung terdiri dari
Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Dana
Jamsostek akan dibayar oleh perusahaan dengan atau tanpa
mengurasngi upah/gaji pekerja.
SISTEM PEMBAYARAN PENSIUN

Ada dua sistem pembayan pensiun yaitu


 Pay As You Go:
Sistem pembayaran pensiun dimana biaya untuk pembayaran pensiun
dipenuhi secara langsung oleh pemerintah melalui APBN ketika pegawai
memasuki masa pensiun.
Konsekuensinya, beban pemerintah akan semakin berat sejalan dengan
semakin bertambahnya jumlah PNS pensiun.
 Fully Funded:
Sistem pendanaan pensiun dimana dana pembayaran pensiun di masa
yang akan datang dipenuhi dengan cara diangsur bersama melalui iuran
oleh masing-masing pegawai dan pemerintah sebagai pemberi kerja
selama pegawai masih aktif bekerja.
Konsekuensinya, membutuhkan pengaturan sistem pengelolaan dana,
badan yang mengelola, besaran kewajiban iuran pemerintah dan juga
harus diatur ketegasan penentuan bawas waktu.
Syarat Pokok Memperoleh Hak Pensiun

 Telah mencapai usaia sekurang-kurangnya 50 tahun


 Memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun
 Telah diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri

Sistem Pembiayaan
Berdasarkan Pasal 2 UU No. 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan
Pensiun Janda/Duda, pensiun pegawai, pensiun janda/duda dan
tunjangan dan bantuan-bantuan di atas pensiun yang dapat diberikan
berdasarkan ketentuan dalam perundangan adalah:
A. Bagi pegawai negeri atau bekas pegawai negeri yang terakhir sebelum
berhenti sebagai pegawai negeri atau meninggal dunia, berhak untuk
menerika gaji atas beban APBN. Menjelang pembentukan peraturan
pemerintah dibiayai sepenuhnya oleh Negara, sedangkan
pengeluaraan lainnya untuk pembiayaan itu dibebankan atas
anggaran termaksud.
B. Bagi pegawai negeri/bekas pegawai negeri tang tidak termasuk hurus
a) diatas, dibiayasi oleh suatu dana pensiun yang dibentuk dengan
dan penyelenggaraanya diatur dengan PP.
IURAN PROGRAM PENSIUN

Sesuai dengan Peratauran Pemerintah Nomor 25 tahun 1981


Pasal 6, peserta diwajibkan untuk membayar iuran setiap
bulan sebesar 4 ¾ %. Sejak 1 April 1994 s/d saat ini sebagian
pembiayaan pensiun pegawai negeri berasal dari akumulasi
iuran peserta. Sebagian pembiayaan berasal dari subsidi
pemerintah untuk pembayaran pensiun yang dianggarkan
setiap tahun dalam APBN dengan pola sharing antara
pemerintah dan PT TASPEN yang berasal dari iuran peserta
sesuai dengan kesungguhan Pasal 32 Ayat 4 UU Nomor 43
Tahun 1999.
BESARAN MANFAAT PENSIUN

Pegawai: 2,5 % dasari dasar pensiun untuk setiap tahun masa kerja dengan
ketentuan sebanyak-banyaknya 75% dan sekurang-kurangnya 40% dari
dasar pensiun tapi tidak boleh kurang dari gaji pokok paling rendah menurut
peraturan yang berlaku.

Janda/Duda: 36% dari dasar pensiun dengan ketentuan tidak boleh kurang
dari 75% dari gaji pokok terendang. Jika istri lebih dari satu akan dibagi rata.

Tewas: 72% dari dasar pensiun dengan ketentuan tidak boleh kurang dari
gaji pokok terendah.

Metode perhitungan tersebut tidak mengkaitkan pembayaran iuran dengan


besarnya manfaat yang dibayarkan sehingga akan menimbulkan uncetainly
bagi pensiunan , pemerintah mapun PT TASPEN.
Perhitungan Usia Pensiun

Bedasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969


cara menghitung usia pegawai untuk mendapatkan pensiun
itu adalah:

Ditentukan atas dasar tanggal lahair pada pengangkatkan


pertama jika tanggal kelahiran hanya menyebutkan tahun
maka tanggal kelahiran dianggap 1 Desember tahun tersebut.
Jika tanggal kelahiran menyebutkan bulan dan tahun saja
maka tanggal kelahiran akhir bulan tahun yang
bersangkutan.
CONTOH

Surat Keputusan Pengangkatan Pertama seorang pegawai mencantumkan


kelahirannya tahun 1940 maka tanggal lahir untuk menghitung pensiun
yg digunakan adalah 1 Desember 1940.
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 menyebutkan masa kerja
yang dapat dihitung untuk penetapan pensiun adalah:
 Waktu kerja sebagai karyawan atau pegawai
 Waktu kerja sebagai anggota ABRI
 Waktu kerja sebagai tenaga kerja yang menerima penghasilan dari
dana APBN atau BUMN
 Waktu kerja sebagai pegawai pada sekolah swasta bersubsidi
 Masa berjuang pada masa perjuangan psikis dan sebagai veteran
pejuang kemerdekaan.
PROSES PEGAWAI NEGERI JIKA AKAN PENSIUN

 Perusahaan harus memberi tahu kepada pegawai yang bersangkuran


bahwa ia akan pensiun, paling lambat 1 tahun 3 bulan sebelumnya.
 Pegawai yang menerima pemberitahuan, harus mengajukan
permintaan pensiun 1 tahun sebelumnya.
 Yang berhak memberhentikan adalah pejabat yang berwenang
menerbitkan surat keputusannya dan paling lambat 3 bulan sebelum
yang bersangkuran diberhentikan.
Syarat yang diperlukan:
 Daftar susunan keluarga yang sah
 Surat permintaan pembayaran pensiun pertama
 Salinan surat keputusan yang sah tentang pengangkatan tertulis telah
mengembalikan barang milik kantor/perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai