CRITICAL REVIEW
ARTIKEL MERANCANG DAN MENGELOLA JASA
“BANK BCA”
Disusun oleh :
Erika Sekarayu W.N. (20180410052)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini persaingan didunia bisnis semakain ketat, tingginya tingkat persaingan
ini menyebabkan bermunculan jasa jasa serupa dan jasa yang memiliki fungsi hampir
sama dengan produk tersebut. dengan tingginnya tingkat persaingan setiap perusahaan
harus memutar otak untuk melakukan diferensiasi dan tepat dalam menerapkan
marketing mix. Salah satunya adalah dalam industri perbankan
Berbagai macam layanan perbankan telah beredar di pasaran, ini
mengakibatkan konsumen memiliki berbagai alternatif pilihan dalam menentukan jasa
layanan yang akan dipilih oleh konsumen. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
perusahaan agar konsumen bisa menentukan pilihannya untuk memilih layanan yang
diinginkan.
Seperti yang kita ketahui, Bank Central Asia adalah salah satu bank swasta
terbesar di indonesia. Bank bca menyediakan layanan dan juga produk untuk
konsumennya.
Untuk menjadi sebuah bank swasta terbesar di indonesia terdapat poin poin
startegi yang diterapkan oleh bank BCA terhadap produk dan layanannya yaitu
dengan menentukan karakteristik dan klasifikasi layanan, melakukan diferensiasi.
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
BAB II
4
PEMBAHASAN
Bisnis perbankan merupakan bisnis yang padat modal dan padat karya. Hal
ini berhubungan dengan interaksi yang tinggi antara produsen dengan konsumen.
Tidak semua bisnis jasa merupakan industri padat karya Seorang nasabah bank sering
kali hanya mengenal karyawan bank yang bersangkutan dan tidak begitu
memperdulikan lembaga banknya sendiri. Personal relationship (hubungan pribadi)
antara penyelenggara jasa dengan penerima jasa merupakan hal yang penting dalam
industri perbankan. Itulah sebabnya, dalam industri perbankan nasabah sering pindah
bank mengikuti karyawan bank tertentu dan sering terjadi pembajakan karyawan.
6
diberikan oleh BCA yang digabungkan dengan teknologi modern saat ini.
Teknologi yang serba canggih dari bank ini memberikan kemudahan bagi
pelanggan mereka.
Beberapa produk yang dimiliki bank BCA yang dikombinasikan dengan tenologi
modern diantaranya adalah klik BCA dan BCA Mobile yang digunakan untuk
akses perbankan secara elektronik. BCA menghadirkan fasilitas pembayaran dan
pembelian secara online melalui ATM pada hatun 1996 dan menjadi bank online
pertama di Indonesia Berbagai kemudahan layanan tersebut membuat masyarakat
cenderung memilih BCA.
3. Promosi yang besar-besaran
Gebyar BCA adalah salah satu promosi yang dilakukan oleh bank BCA untuk
menarik lebih banyak konsumen di Indonsia. BCA tidak tanggung-tanggung
melakukan promosi besar baik berupa iklan, even promo, kerjasama dan juga
program yang besar seperti Gebyar BCA. Dengan promosi tersebut masyarakat
akan semakin antusias menggunakan layanan BCA padalah pada awalnya
mungkin mereka hanya tertarik pada hadiah yang diberikan BCA.
4. Kerjasama dengan pihak lain
Bank BCA menggunakan strategi promosi dengan menggandeng beberapa
perusahaan atau organisasi di Indonesia untuk pemasaran produk dan
meningkatkan brand mereka. Dengan kerjasama tersebut maka akan membuat
banyak orang tertarik untuk menjadi nasabah BCA.
7
tim IT Service Management memiliki fungsi yang cukup vital, yakni menangani
pengelolaan operasional manajemen teknologi informasi dan menyelaraskan layanan
IT dengan kebutuhan pengguna. Mengingat fungsinya yang vital, maka BCA
mengajukan sertifikasi dari lembaga yang berkompeten di bidangnya untuk menilai
kualitas layanan dari unit kerja IT Service Management.
8
Semua ini kami lakukan dengan menjaga konsistensi brand presence BCA
melalui Communication Campaign mix media dalam mempertahankan brand
awareness dan selalu ada di benak nasabah juga melalui berbagai relevant touch point
lainnya. Selain itu secara real bca berupaya selalu hadir dan memiliki peran di setiap
aspek kehidupan nasabah melalui produk, layanan, maupun inovasi yang terus
dilakukan, seperti layanan e-banking (BCA Mobile, BCA Klikpay, Flazz,
penambahan jumlah ATM ), kredit konsumen (Kartu Kredit BCA, KKB BCA, KPR
BCA), maupun branch presence (kehadiran cabang BCA) yang selalu berbenah diri
sesuai dengan kebutuhan nasabah
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tedapat beberapa strategi jasa yang dapat diterapkan dalam mengahadapi
dunia persaingan terutama dengan munculnya jasa jasa yang memiliki fungsi yang
sama. Pada Bank BCA startegi jasa yang diterapkan adalah melakukan diferensiasi.
Selain itu bank BCA juga menganalisis bagaimana cara untuk meningkatkan
kualitas dan bagaimana cara untuk mengembangan strategi mereke sehingga Bank
BCA dapat lebih unggul daripada para pesaingnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://mosof.blogspot.com/2014/03/sifat-sifat-industri-perbankan.html#.Xezp04MzbIV
https://ahliperbankan.com/studi-kasus-pemasaran-strategi-marketing-bank-bca/
https://biz.kompas.com/read/2017/11/23/083218828/terus-tingkatkan-kualitas-service-
management-system-bca-meraih-sertifikat-iso.
http://mirantidwiseptiani.blogspot.com/2013/09/segmentasi-targeting-dan-diferensiasi.html
https://swa.co.id/swa/trends/management/strategi-bca-melakukan-brand-management
11
SIFAT-SIFAT INDUSTRI PERBANKAN
Bank adalah bisnis jasa (service). Jasa adalah sesuatu yang ditawarkan oleh satu pihak kepada
pihak yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan terjadinya
perpindahan pemilikan (transfer of ownership) akan sesuatu. Proses produksinya dapat dikaitkan
dengan produk-produk fisik. Sebagai bisnis jasa, Bank juga memiliki empat karakteristik khusus :
1. Intangibility (tidak berwujud) : pelayanan jasa perbankan tidak dapat diraba, dilihat atau
dipasang.
2. Inseperatability (tidak dapat dipisahkan) : jasa perbankan tidak dapat dibuat terlebih dahulu
baru dikonsumsi, tetapi harus dilakukan pada saat yang bersamaan. Proses produksi terjadi
pada saat yang sama dengan proses konsumsi. Pelayanan jasa Perbankan baru dapat
dilakukan bila ada kehadiran dari personal Bank tersebut. Akibatnya, pengendalian kualitas
(quality control) sangat sulit dilakukan. Sehubungan dengan hal inilah maka Bank tidak segan
mengeluarkan biaya besar untuk meningkatkan kemampuan karyawannya.
4. Perishability (mudah rusak) : jasa tidak dapat disimpan karena proses produksi terjadi pada
saat konsumsi.
Industri perbankan merupakan industri yang memiliki interaksi yang tinggi antara produsen
dengan konsumen. Akibatnya, kualitas jasa bank sangat ditentukan oleh manusia, baik
penyelenggara jasa (bank) maupun penerima jasa (nasabah). Kualitas jasa perbankan
ditentukan oleh kemampuan personil bank dalam menyelesaikan permintaan nasabah, misalnya
kecepatan dan kecermatan, tetapi kualitas tersebut juga ditentukan oleh karakteristik dari
nasabah, baik umur, sifat, maupun pengetahuan nasabah tentang bank. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa sifat varibilitas jasa sangat menonjol di industri ini.
Bisnis perbankan merupakan bisnis yang padat modal dan padat karya. Hal ini berhubungan
dengan interaksi yang tinggi antara produsen dengan konsumen. Tidak semua bisnis jasa
merupakan industri padat karya. Misalnya software house. Walaupun merupakan industri jasa,
proses produksinya relatif dapat dipisahkan dari proses konsumsi. Anda tidak menyusun
program di depan klien, tetapi menyusunnya di rumah, mempresentsikan ke klien, lalu
diaplikasikan.
Seorang nasabah bank sering kali hanya mengenal karyawan bank yang bersangkutan dan tidak
begitu memperdulikan lembaga banknya sendiri. Personal relationship (hubungan pribadi)
antara penyelenggara jasa dengan penerima jasa merupakan hal yang penting dalam industri
perbankan. Itulah sebabnya, dalam industri perbankan nasabah sering pindah bank mengikuti
karyawan bank tertentu dan sering terjadi pembajakan karyawan.
Make money from your Website or Blog with BidVertiser
12
yang menduduki urutan tertinggi di Indonesia ini berhasil mendapatkan nasabah yang cukup
banyak dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik dan juga strategi pemasaran yang
tepat.
Bank BCA melalui strategi pemasarannya telah berhasil sukses dalam segala hal.
Jika Anda masuk di bank tersebut, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.
Pelayanan bank memang menjadi salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk menarik
lebih banyak konsumen. Masyarakat Indonesia yang cenderung menyukai kesopanan, hal
ini yang menjadi salah satu inti pelayanan bank BCA.
Bank Cantral Asia atau yang dikenal dengan BCA ini didirikan pada tanggal 21 Februari
1957. Sekalipun bank BCA saat ini bisa berjaya, namun dulu BCA juga pernah mengalami
masalah terutama saat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997.
Bank ini mengalami dampak yang cukup luar biasa dengan adanya krisis moneter, tapi
bukan hanya satu bank, hampir semua bank yang ada di Indonesia mengalami dampak
yang sama akibat terjadinya krisis tersebut.
Kondisi krisi menyebabkan aliran dana tunai dalam perusahaan atau pada bank BCA
menjadi terpengaruh. Dalam hal ini banyak dana pihak ketiga yang ditarik dari bank BCA,
namun seiring dnegan pemulihan kesehatan bank pasca krisis tersebut banyak hal yang
berubah.
Bank BCA justru tumbuh pesat hingga saat ini, bahkan bayak dana pihak ketiga yang
kembali pada tingkat yang sama. Untuk strategi pemasaran yang efektif, hal ini sangat
dibutuhkan bukan hanya BCA saja. Hampir semua bank yang menginginkan pertumbuhan
yang baik pada banknya, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana bank tersebut
melakukan pemasaran yang tepat.
Bank BCA menerapkan strategi pemasaran yang sangat kreatif dan juga lebih inovatif.
Dengan strategi pemasaran yang tepat inilah bank BCA mendapatkan banyak penghargaan
sebagai bank terbesar dan terbaik di Indonesia. Bank ini memiliki banyak keunggulan,
terutama dalam hal teknologi atau sistem infomasi yang digunakan.
Berikut beberapa strategi pemasaran bank BCA yang mengantarkannya menjadi sukses:
Dalam hal pelayanan baik dilakukan secara offline dan online, bank BCA selalu memberikan
yang terbaik. Pelayanan yang dilakukan di kantor cabang di seluruh Indonesia dilakukan
dengan cukup baik.
Mulai dari petugas parkir yang cukup ramah, security dan semua staff bank yang
professional dan memberikan kenyamanan pada konsumen. Jika konsumen mendapatkan
kenyamanan dan kepuasan maka mereka akan senang menggunakan jsa perbankan di
BCA. Strategi memberikan kepuasan dan kenyaman pada konsumen inilah yang turut
menjadikan BCA tumbuh menjadi bank yang besar dan kuat.
Bank BCA dikenal sebagai bank yang memberikan layanan electronik money yang sangat
memuaskan bagi pelanggannya. Ada cukup banyak layanan yang diberikan oleh BCA yang
13
digabungkan dengan teknologi modern saat ini. Teknologi yang serba canggih dari bank ini
memberikan kemudahan bagi pelanggan mereka.
Beberapa produk yang dimiliki bank BCA yang dikombinasikan dengan tenologi modern
diantaranya adalah klik BCA dan BCA Mobile yang digunakan untuk akses perbankan
secara elektronik. BCA menghadirkan fasilitas pembayaran dan pembelian secara online
melalui ATM pada hatun 1996 dan menjadi bank online pertama di Indonesia Berbagai
kemudahan layanan tersebut membuat masyarakat cenderung memilih BCA.
Gebyar BCA adalah salah satu promosi yang dilakukan oleh bank BCA untuk menarik lebih
banyak konsumen di Indonsia. BCA tidak tanggung-tanggung melakukan promosi besar baik
berupa iklan, even promo, kerjasama dan juga program yang besar seperti Gebyar BCA.
Dengan promosi tersebut masyarakat akan semakin antusias menggunakan layanan BCA
padalah pada awalnya mungkin mereka hanya tertarik pada hadiah yang diberikan BCA.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) termasuk salah satu brand yang memiliki nilai merek
besar, sehingga masuk dalam peringkat 10 Besar. Apa saja yang dilakukan BCA untuk tetap
konsisten meningkatkan brand value korporat dan produknya? Suwignyo Budiman, Direktur
BCA, mengungkapkan berbagai strategi yang dilakukan BCA kepada Rif'atul Mahmudah
dari SWA Online berikut ini:
14
merek/brand equity yang baik dan dapat menjadi salah satu intangible asset bagi
perusahaan.
Untuk itu dalam mengelola merek baik korporat maupun produk kami tidak hanya terpaku
pada satu cara melainkan kegiatan yang integratif melalui media tradisional, digital, maupun
memberikan pengalaman langsung kepada nasabah maupun audience melalui berbagai
kegiatan di cabang maupun touch point lainnya.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah mengukur keberhasilan dari kegiatan yang kami
lakukan, kami membiasakan diri untuk melakukan post activity survey maupun direct
observation untuk mendapatkan customer feedback. Perkembangan digital/social media
memudahkan kami mendapatkan customer feedback untuk segera ditindaklanjuti sebagai
upaya perbaikan dan mempertahankan yang sudah diterima nasabah dengan baik.
15
Konsumen Indonesia dengan berbagai latar belakang budaya, pendidikan dan lainnya
membuat mereka kental akan pengaruh “group reference”, memiliki tingkat socializingyang
kuat dan kecenderungan untuk berbagi informasi dalam group sehingga berbagai bentuk
komunitas sedemkian menjamurnya di Indonesia.
Hal ini berdampak baik bagi proses/strategi komunikasi bagi para pemasar karena
kecendurangan ini bisa menghasilkan word of mouth yang bisa menjadi sangat efektif dalam
membantu penetrasi pasar sebuah merek. Word of mouth yang positif dapat menciptakan
brand asosiasi yang positif dan pada akhirnya bisa mendongkrak nilai merek, demikian pula
sebaliknya.
Untuk itu para pemasar perlu lebih berhati-hati dalam melakukan brand management agar
terhindar atau lebih siap menghadapai negative word of mouth yang juga bisa menurunkan
nilai merek, khususnya dengan perkembangan social media saat ini dimana penyebaran
word of mouth dapat terjadi lebih cepat dengan eksposur berlipat. (***)
16
17