Anda di halaman 1dari 14

Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa

Vol. 5 No. 1 Mei 2023

PENGARUH FASILITAS M-BANKING DAN


KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN MENJADI NASABAH
(Studi Pada Bank BCA KCP Rajawali Bandung)
Ria Yuli Angliawati
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya, ria@ars.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Fasilitas M-Banking dan Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Bank BCA KCP Rajawali Bandung.
Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas (X) yaitufasilitas m-banking dan kualitas pelayanan.
Serta variabel terikat (Y) yaitu keputusan menjadi nasabah. Keputusan menjadi nasabah
merupakan bagian unsur terpenting dari meningkatnya jumlah nasabah, khususnya produk
tabungan tahapan BCA. Oleh karena itu, perusahaan dengan memberikan dan menyediakan
fasilitas digital berupa mobile banking dalam setiap transaksinya akan memudahkan nasabah
untuk bertransaksi online, begitupun kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan BCA ini
juga sangat lah mempengaruhi nasabah untuk mendapatkan keputusan menjadi nasabah. Penulis
menggunakan metode analisis deskriptif dan verivikatif dalam menunjang proses penelitian ini,
sumber data primer dan sekunder. Jumlah populasi1340 nasabah Tahapan BCA di KCP Rajawali
Bandung. Dengan sampel 95 responden. Analisis data yang digunkan analisis Jalur (Path
Analysis) dan pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji F yang diolah menggunkan program
SPSS Versi 25.0 Hasil dari penelitian tersebut, Pengaruh Fasilitas M-Banking dan Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Bank BCA KCP Rajawali Bandung sudah
baik, sehingga Fasilitas M-Banking dan Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah.
Kata Kunci : Fasilitas M-Banking, Kualitas Pelayanan, Keputusan Menjadi Nasabah

ABSTRACT
This study is conducted to determine the influence of M-Banking Facilities and Service Quality
on the Decision to Become a Customer at Bank BCA KCP Rajawali Bandung. In this study, the
independent variable (X) is m-banking facilities and service quality. And the dependent variable
(Y) is the decision to become a customer. The decision to become a customer is the most important
part of the increasing number of customers, especially the BCA stage savings product. Therefore,
the company by providing and providing digital facilities in the form of mobile banking in each
transaction will make it easier for customers to transact online, as well as the quality of service
provided by BCA employees also greatly influences customers to make decisions to become
customers.The author uses descriptive and verification analysis methods to support this research
process, primary and secondary data sources. The total population is 1340 of Tahapan BCA
customers at KCP Rajawali Bandung. With a sample of 95 respondents. Data analysis used Path
Analysis and hypothesis testing using t-test and F-test which is processed using SPSS Version
25.0 program. The results of this study, the influence of M-Banking Facilities and Service Quality
on the Decision to Become a Customer at Bank BCA KCP Rajwali Bandung is good, so that M-
Banking Facilities and Service Quality affect the Decision to Become a customer.
Keywords: M-Banking Facilities, Service Quality, Decision to Become a Customer

E-ISSN: 2714-8866 48
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

PENDAHULUAN 4 TMRW (UOB Indonesia) 4


Seiring dengan kemajuan teknologi yang
5 Line Bank (KEB Hana) 5
semakin berkembang di era globalisasi ini,
persaingan bisnis sangatlah tajam yang Sumber: Wantiknas.go.id (2021)
ditandai dengan adanya kemajuan
perekonomian secara global yang dapat Dengan menempati urutan pertama, Bank
mendorong pertumbuhan bisnis pada sektor BCA dinobatkan menjadi bank digital terbaik
jasa. Perbankan merupakan salah satu di Indonesia yang saat ini total jumlah
industri jasa yang mampu mendorong nasabahnya mencapai 650.000 nasabah.
pertumbuhan ekonomi Indonesia karena Posisi kedua diikuti oleh Bank Jenius, anak
perbankan telah menjadi industri jasa yang cabang dari Bank BTPN, selanjutnya Bank
telah memberikan sumbangan atau dana Jago menempati posisi ketiga, dan TMRW
terhadap pendapatan nasional dan berfungsi (anak cabang UOB Indonesia) di posisi
sebagai lembaga perantara untuk keempat, comedian Line Bank (KEB Hana)
menghimpun dana masyarakat dan berada di posisi terakhir. Mengacu hal
menyalurkan kembali kepada yang tersebut diatas, hal ini tentunya mendorong
membutuhkan dana atau kegiatan Bank BCA untuk melakukan penyesuaian
perekonomian yang bersifat produktif. secara terus menerus searah dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam
Perkembangan teknologi informasi lingkungan bisnis, sehingga jasa perbankan
memberikan dampak secara global terhadap seperti halnya Bank BCA harus mampu
perbankan yaitu sebagai layanan informasi berperan sebagai lembaga yang memberikan
melalui wireless dengan menggunakan pelayanan perbankan kepada masyarakat
teknologi yang terdapat pada smartphone yang memerlukannya.
untuk mendukung kelancaran dan
kemudahan kegiatan perbankan. Ini Bank BCA KCP Cijerah merupakan salah
merupakan kesempatan bagi dunia perbankan satu kantor cabang pembantu dari Bank BCA
untuk melangkah maju dengan memberikan yang berlokasi di daerah Cigondewah Kota
pelayanan yang lebih baik kepada para Bandung. KCP Cijerah ini merupakan kantor
nasabahnya yaitu tidak hanya menawarkan cabang pembantu terkecil yang masuk
kecepatan dalam melakukan transaksi tetapi kategori Cluster C untuk wilayah Bandung.
juga kemudahan serta kenyamanan bagi Pengkategorian cluster C ini didasarkan
nasabah untuk melakukan transaksi keuangan karena Bank BCA KCP Cijerah ini tergolong
maupun non keuangan secara online tanpa kantor cabang baru jika dibandingkan dengan
mengharuskan nasabahnya untuk datang dan Bank BCA cabang lain, kemudian baru
mengantri di bank (Rema & Setyohadi, disediakannya pengadaan mesin-mesin
2016). digital untuk bertransaksi. Mayoritas nasabah
untuk Bank BCA KCP Cijerah ini adalah para
Sejalan dengan hal tersebut, Dewan pedagang grosir, pedagang kain dan ada juga
Teknologi Informasi dan Komunikasi pegawai pabrik yang berada di sekitar daerah
Nasional yang dikutip dalam wantiknas.go.id Cigondewah. Mereka ini adalah nasabah
menyebutkan terdapat lima bank digital produk tahapan BCA karena menurutnya
terbaik di Indonesia pada saat ini, yaitu bertransaksi menggunakan buku tabungan
seperti terlihat pada tabel di bawah ini. adalah hal yang jauh lebih mudah
Tabel 1.1 dibandingkan dengan produk tabungan BCA
Bank Digital Terbaik di Indonesia Versi lainnya, misalnya tabungan Xpresi yang tidak
Wantiknas.go.id menggunakan buku tabungan.
No Nama Bank Ranking
Keputusan nasabah dalam membuka
1 Bank BCA Digital 1 rekening tabungan, merupakan dampak dari
2 Bank Jenius (BTPN) 2
adanya informasi mengenai produk dan
berbagai layanan yang membuat nasabah
3 Bank Jago 3 merasa tertarik sehingga adanya keinginan
E-ISSN: 2714-8866 49
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

untuk membeli dan menggunakan produk nasabah pasti memiliki tingkat kepuasan
tersebut. Selain itu, adanya pengaruh dari yang berbeda-beda. Pelayanan dapat
pihak lain yang merekomendasikan tabungan dikatakan berkualitas apabila pelayanan yang
sangat berpengaruh terhadap kualitas dan diberikan oleh perusahaan dapat memberikan
kemajuan produk tabungan dalam suatu kepuasan kepada nasabah atau pelanggannya.
bank. Kotler dan Armstrong (2018:166) Kuаlitаs pelаyаnаn suаtu perusаhааn
menjelaskan bahwa proses keputusan perbаnkаn аkаn memotivаsi nаsаbаh untuk
pembelian konsumen terdiri dari lima tahap menjаlin ikаtаn hubungаn yаng kuаt dengаn
yang dilakukan oleh seorang konsumen perusаhааn (Atmaja, 2018).
sebelum sampai pada keputusan pembelian
dan selanjutnya pasca pembelian. Kotler dan Sejalan dengan hal tersebut, kualitas
Keller berpendapat bahwa konsumen tidak pelayanan yang diberikan Bank BCA kepada
selalu melalui lima tahap pembelian produk, nasabah juga sangat penting guna
mereka mungkin melewatkan atau membalik memberikan respon untuk menciptakan
beberapa tahap. loyalitas dari pelanggan atau nasabah.
Kualitas pelayanan merupakan kunci untuk
Dalam upaya meningkatkan layanan konsep menciptakan nilai dan kepuasan, Dengan
dasar teknologi informasi di industri adanya nilai positif yang diberikan kepada
perbankan dan mempermudah akses nasabah nasabah, maka nasabah semakin percaya dan
atau pelanggannya, perbankan menggunakan tertarik untuk membuka rekening di tabungan
dan selalu meng-update teknologi informasi Tahapan BCA khususnya d Bank BCA KCP
dan komunikasi yang ada. Untuk mencapai Cijerah Bandung. Sebaliknya, jika nilai
prestasi yang semakin meningkat, perbankan negatif yang diberikan kepada nasabah maka
membutuhkan peranan teknologi informasi berpengaruh terhadap keputusan nasabah
untuk mempercepat pertumbuhanya, dari dalam membuka rekening.
berbagai bidang industri, perbankan
merupakan perusahaan mengadopsi terbesar Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan
teknologi informasi, penggunaannya sangat oleh peneliti terhadap tiga variabel yaitu,
meluas baik untuk efisiensi internal maupun keputusan menjadi nasabah, fasilitas m-
untuk kepentingan nasabah. Teknologi banking, dan kualitas pelayanan, maka dapat
informasi yang menjadi penunjang maju dan ditarik kesimpulan untuk ketiga variabel
berkembangnya pelayanan jasa perbankan tersebut masih belum optimal sekaligus
seperti teknologi fasilitas digital (e-banking). menunjukan bahwa ketiga variabel tersebut
masih terdapat permasalahan-permasalahan
E-Banking adalah salah satu upaya dari pihak mendasar yang seharusnya segera diperbaiki.
perbankan untuk mempermudah akses bagi Fasilitas m-banking dan kualitas pelayanan
para nasabahnya dalam bertransaksi. E- yang diberikan oleh Bank BCA merupakan
Banking menawarkan kemudahan tanpa batas faktor penting dalam kepuasan nasabah agar
kepada nasabah. Keuntungan salah satu perusahaan tersebut mendapatkan banyak
layanan e-banking yaitu internet banking nasabah baru atau masyarakat yang ingin
banyak membantu masalah pelayanan. melakukan transaksi di Bank BCA KCP
Dengan adanya layanan tersebut yang Cijerah khususnya. Situasi demikian
disediakan oleh sebuah bank, pelayanan akan memaksa Bank untuk lebih menaruh
menjadi cepat dan efektif serta bisa dilakukan perhatian pada banyak faktor yang
di mana pun dan kapan pun selama 24 jam menentukan keberhasilannya, baik faktor
sehari sehingga, nasabah tidak perlu repot- internal maupun faktor eksternal Bank.
repot lagi mengantri di depan teller saat
hendak mengirim sejumlah uang. Dengan melakukan observasi langsung di
Fasilitas menjadi salah satu aspek yang lapangan, hal ini justru membuat peneliti
menentukan service quality dan customer semakin tertarik untuk mengangkat
satisfaction, fasilitas dalam perbankan penelitian tentang fasilitas m-banking dan
mempunyai hubungan terhadap kualitas kualitas pelayanan yang ditawarkan Bank
pelayanan dan kualitas nasabah karena setiap BCA yang dengan adanya optimalisasi dari
E-ISSN: 2714-8866 50
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

kedua variabel tersebut nantinya akan memberikan kemudahan kepada para


menarik nasabah untuk mau membuka nasabah untuk melakukan transaksi
rekening di Bank BCA KCP Cijerah perbankan seperti cek saldo, transfer antar
Bandung karena mereka sadar akan rekening, pembayaran tagihan, isi pulsa, dan
perkembangan digital yang saat ini sedang lain-lain (Wibiadila 2016).
berlangsung. Nasabah nantinya akan
diarahkan untuk dapat bertransaksi secara Berbagai fasilitas dari perbankan disiapkan
online dengan dibantu dan dibimbing oleh untuk para nasabah agar nasabah dapat
karyawan BCA untuk dapat melek teknologi menggunakan fasilitasnya kapanpun,
yang salah satunya dengan adanya dimanapun, dan dalam berbagai hal. Salah
penggunaan fasilitas m-banking ini. Sehingga satu fasilitas di sektor perbankan yang paling
nantinya hal ini akan memudahkan mereka berkontribusi dalam membantu aktivitas
untuk bertransaksi secara cepat dan mudah, transaksi keuangan adalah electronic banking
mereka dapat bertransaksi kapan saja dan (e-banking). Pengembangan e-banking relatif
dimana saja. Atas dasar permasalahan lebih efisien dengan dukungan teknologi
tersebut, maka peneliti tertarik melakukan informasi. Otoritas Jasa Keuangan
penelitian dengan judul “Pengaruh Fasilitas menjelaskan bahwa: “E-Banking merupakan
M-Banking dan Kualitas Pelayanan Terhadap layanan yang memungkinkan nasabah bank
Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan untuk memperoleh informasi, melakukan
Tahapan BCA di Bank BCA KCP Cijerah komunikasi, dan melakukan transaksi
Bandung”. perbankan melalui media elektronik seperti
Automatic Teller Machine (ATM), Electronic
KAJIAN LITERATUR Data Capture (EDC) / Point Of Sales (POS),
Fasilitas M-Banking Internet banking, SMS banking, Mobile
Menurut Sakti & Mahfudz (2018) fasilitas banking, e-commerce, phone banking, dan
merupakan segala sesuatu yang video banking”. Melalui E-Banking, nasabah
memperlancar usaha atau pekerjaan untuk bank pada umumnya dapat mengakses
mencapai tujuan. Fasilitas adalah segala produk dan jasa perbankan dengan
sesuatu yang dapat memudahkan dan menggunakan berbagai peralatan elektronik
melancarkan pelaksanaan suatu usaha dan (intelligent electronic device), seperti
merupakan sarana dan prasarana yang personal computer (PC), personal digital
dibutuhkan dalam melakukan atau assistant (PDA), anjungan tunai mandiri
memperlancar suatu kegiatan. Perkembangan (ATM), kios atau telepon.
pesat teknologi informasi dan globalisasi
mendukung bank untuk meningkatkan A. Dimensi Layanan M-Banking
pelayanan kepada nasabah secara aman, Menurut Nurdin et al. (2020) ada beberapa
nyaman dan efektif, diantaranya melalui dimensi untuk mengetahui fasilitas layanan
media elektronik atau dikenal dengan E- e-banking :
Banking. 1) Kecepatan (Speed)
E-Banking merupakan sebuah fasilitas atau yaitu dapat memudahkan nasabah dalam
layanan perbankan menggunakan alat melakukan transaksi maupun
komunikasi bergerak seperti handphone mengakses sistem layanan dengan lebih
dengan penyediaan fasilitas untuk cepat sehingga menigkatkan kepuasan
bertransaksi perbankan melalui aplikasi pada nasabah terdahap kecepatan dan
handphone. Dengan adanya handphone dan kemudahan bertransaksi.
layanan Mobile Banking transaksi perbankan 2) Keamanan (Security)
yang biasanya dilakukan secara manual, yaitu dapat menjamin kerahasiaan data
artinya kegiatan yang sebelumnya dilakukan transaksi dan data nasabah sehingga
nasabah dengan mendatangi bank, kini dapat nasabah mereka puas atas jaminan
dilakukan tanpa harus mengunjungi gerai keamanan menggunakan fasilitas m-
bank, hanya dengan menggunakan banking.
handphone nasabah dapat menghemat waktu 3) Akurasi (Accuracy)
dan biaya. Layanan Mobile Banking yaitu dapat memberikan informasi data
E-ISSN: 2714-8866 51
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

transaksi dan data keuangan nasabah perusahaan (perception of performance


secara akurat sehingga nasabah merasa based) yang dialami konsumen, berasal dari
puas atas tingkat keakurasian layanan m- perbandingan antara perasaan yang
banking. seharusnya diharapkan diterima konsumen
4) Kepercayaan (Trust) dari pelayanan perusahaan (expectation)
yaitu kepercayaan nasabah terhadap dengan persepsi konsumen tentang kinerja
bank dimana dilakukannya layanan dari pelayanan yang diperolehnya
fasilitas m-banking. (perception). Hal ini berarti, kualitas
pelayanan dipandang sebagai derajat serta
B. Keunggulan dan Kelemahan Electronic arah perbedaan antara persepsi konsumen
Banking (E-Banking) dengan harapannya.
1) Keunggulan Electronic Banking (E- Kualitas pelayanan menurut (Janahi & Al
Banking) Mubarak, 2017: 2) adalah salah satu proses
• Dapat bertransaksi kapan saja dan organisasi yang digunakan perusahaan untuk
dimana saja. beradaptasi menumbuhkan persaingan,
• Aman, Electronic Banking mendorong kesempatan bisnis,
dilengkapi dengan security user ID meningkatkan keuntungan, membuat pasar
dan PIN untuk menjamin keamanan ekonomi menjadi lebih baik dan
dan menggunakan Key Token alat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
tambahan untuk mengamankan Kualitas pelayanan ini merupakan kunci
transaksi. Pengiriman data dengan untuk menciptakan nilai dan kepuasan.
melalui acak terlebih dahulu. Apabila pelayanan yang diterima atau
• Sangat efisiensi, hanya dengan dirasakan sesuai dengan apa yang
menggunakan perintah melalui diharapkan, maka pelayanan dipersepsikan
komputer atau handphone, nasabah baik atau memuaskan. Jika pelayanan yang
dapat langsung melakukan transaksi diterima melampaui harapan pelanggan,
perbankan tanpa harus datang ke maka pelayanan yang dipersepsikan sangat
kantor bank. Efisiensi waktu dan baik dan memuaskan. Sebaliknya, jika
efisiensi biaya. pelayanan yang diterima dibawah atau jauh
2) Kelemahan Electronic Banking (E- dari harapan, maka kualitas pelayanan
Banking) dipersepsikan buruk atau mengecewakan.
• Technology Risk, yang berhubungan Dengan demikian, baik buruknya kualitas
dengan kehandalan dan keamanan pelayanan tergantung pada kemampuan
sistem dari berbagai bentuk pemberi pelayanan dalam memenuhi harapan
manipulasi ataupun pembobolan. pelanggannya secara konsisten. Kualitas
• Reputation Risk, yang berkaitan erat pelayanan sangat ditentukan oleh pelanggan.
dengan corporate image dari bank itu Kualitas harus dimulai dari kebutuhan dan
sendiri apabila layanan e-bankingnya berakhir dari pada persepsi pelanggan (Rut,
tidak berjalan dengan baik. 2017).
• Outsourcing Risk, dimana bank
kerap menggunakan jasa pihak ketiga 1) Dimensi Kualitas Pelayanan
sebagai internet service provider Menurut Kotler (2018: 284), terdapat 5
(ISP) sehingga terdapat dimensi kualitas pelayanan adalah sebagai
kemungkinan layanan ISP pada suatu berikut:
waktu dapat mengalami gangguan. a. Bukti fisik (Tangible)
• Legal Risk, dimana aspek hukum e- Layanan yang dapat dilihat atau dicium
banking saat ini masih belum diatur dan disentuh, adalah aspek-aspeknya
secara jelas dan lengkap. berwujud menjadi faktor penting untuk
pengukuran layanan.
Kualitas Pelayanan b. Kehandalan (Reliability)
Menurut Tjiptono (2017), kualitas pelayanan Sesuai dengan perusahaan yang
sebagai suatu persepsi tentang kinerja dijanjikan oleh perusahaan tepat waktu.

E-ISSN: 2714-8866 52
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

Indikator penting ini, apakah kepuasan g. Kredibilitas


yang diharapkan akan berkurang jika apa Jujur dan dapat dipercaya, kredibilitas
yang diberikan tidak sesuai dengan mencakup nama baik perusahaan,
harapannya. reputasi perusahaan, karakteristik
c. Ketanggapan (Responsiveness) pribadi, dan interaksi dengan pelanggan
Keterampilan perusahaan dilakukan perusahaan.
langsung oleh karyawannya untuk dapat h. Keamanan
memberikan layanan yang cepat dan Aman dari rasa bahaya, risiko, dan
responsif. Responsif ini dapat keraguan. Dalam aspek ini termasuk
menumbuhkan efek positif pada kualitas keamanan fisik, keuangan, dan
yang diberikan. kerahasiaan.
d. Jaminan (Assurance) i. Empati
Pengetahuan dan kebutuhan karyawan Berusaha keras untuk memahami
untuk menciptakan kepercayaan dan kebutuhan dan keinginan yang
kebutuhan di perusahaan yang diinginkan oleh para pelanggannya.
ditawarkan oleh karyawan perusahaan. j. Fisik
e. Empati (Empathy) Berupa dalam aspek fasilitas, display,
Kebutuhan dilakukan langsung oleh dan alat yang digunakan oleh karyawan
perusahaan untuk memperhatikan perusahaan untuk melayani nasabah.
individu, termasuk kepekaan terhadap
kebutuhan keuangan. Keputusan Pembelian (Keputusan
Menjadi Nasabah)
2) Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan Menurut Kotler & Armstrong (2018:48),
Dalam hal ini kualitas pelayanan keputusan pembelian (purchase decision)
memiliki 10 faktor yang menilai kualitas adalah tahap dalam proses pengambilan
pelayanan (Subagja & Susanto, 2019: 71-72) keputusan pembeli dimana konsumen
yaitu:
benar-benar membeli. Pengambilan
a. Keandalan
Kinerja yang konsisten yaitu bahwa keputusan merupakan suatu kegiatan
perusahaan harus memberikan layanan individu yang secara langsung terlibat
yang tepat pada waktu yang tepat, dan mendapatkan dan mempergunakan
juga perusahaan menepati janjinya. barang yang ditawarkan. Selanjutnya,
b. Responsif Amira (2018) menyebutkan bahwa
Kesediaan dan kesiapan karyawan untuk keputusan pembelian adalah proses
memberikan layanan terbaik. pengintegrasian yang mengkombinasi
c. Kompetensi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi
Memiliki keterampilan dan pengetahuan dua atau lebih perilaku alternatif dan
yang akan dibutuhkan untuk melayani memilih salah satu diantaranya. Dapat
pelanggan.
disimpulkan proses pengambilan
d. Aksesibilitas
Kemudahan menghubungi dan rapat. Ini keputusan pembeli yang dipengaruhi oleh
berarti bahwa lokasi fasilitas mudah sikap pengetahuan dimana konsumen
diakses, waktu tunggu tidak lama, dan benar-benar membeli.
saluran komunikasi perusahaan mudah
dihubungi. 1) Proses Pengambilan Keputusan
e. Kesopanan Perilaku proses pembelian pelanggan yang
Termasuk rasa hormat, sopan santun, merupakan suatu rangkaian tindakan fisik
dan keramahan karyawan perusahaan. maupun mental yang dialami konsumen
f. Komunikasi ketika dari pra pembelian hingga pasca
Biarkan konsumen mendapatkan pembelian. Tahap – tahap proses keputusan
informasi yang mereka butuhkan dan pembelian menurut Kotler dan Amstrong
ingin mendengarkan keluhan atau (2018:98) terdiri dari:
permintaan dari pelanggan. a. Pengenalan Masalah
E-ISSN: 2714-8866 53
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

Keputusan pembelian diawali dengan 2) Dimensi Keputusan Pembelian


adanya kebutuhan dan keinginan (Keputusan Menjadi Nasabah)
pelanggan, dimana dalam hal ini Menurut Kotler dan Keller yang dialih
konsumen menyadari adanya perbedaan bahasakan oleh Tjiptono (2017:184)
antara keadaan yang sebenarnya dengan menjelaskan bahwa dimensi keputusan
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:
tersebut dapat digerakkan oleh a. Pilihan Produk
rangsangan dari dalam diri pelanggan itu Konsumen dapat mengambil keputusan
sendiri maupun berasal dari luar diri untuk membeli tujuan lain. Dalam hal ini
konsumen. perusahaan harus memusatkan
b. Pencarian Informasi perhatiannya kepada orang-orang yang
Setelah konsumen menyadari adanya berminat membeli sebuah produk serta
kebutuhan terhadap sesuatu produk, alternatif yang mereka pertimbangkan.
selanjutnya konsumen akan mencari Misalnya: kebutuhan suatu produk,
informasi yang berasal dari keberagaman varian produk dan kualitas
pengetahuannya maupun berasal dari luar. produk.
Sumber informasi konsumen digolongkan b. Pilihan Merek
kedalam empat kelompok, yaitu: 1) Pembeli mengambil keputusan tentang
Sumber pribadi seperti keluarga, teman, merek mana yang akan dibeli. Setiap
tetangga, dan kenalan; 2) Sumber merek memiliki perbedaan-perbedaan
komersial seperti iklan, wiraniaga, tersendiri. Dalam hal ini perusahaan
penyalur, dan kemasan; 3) Sumber publik harus mengetahui bagaimana konsumen
seperti media masa dan organisasi memilih sebuah merek. Misalnya:
penentu peringkat konsumen; 4) Sumber kepercayaan dan popularitas merek.
pengalaman seperti pengalaman dalam c. Pilihan Penyalur
penanganan, pengkajian, dan pemakai Pembeli harus mengambil keputusan
produk. penyalur mana yang akan dikunjungi.
c. Evaluasi Alternatif Setiap pembeli mempunyai
Setelah informasi diperoleh, konsumen pertimbangan yang berbeda-beda untuk
berbagai alternatif pilihan dalam menentukan penyalur bisa dikarenakan
memenuhi kebutuhan tersebut, misalnya faktor lokasi yang dekat, harga yang
restoran, terkait dengan lokasi, variasi murah, persediaan barang yang lengkap
makanan, kebersihan, dan harga. dan lain-lain. Misalnya: kemudahan
d. Keputusan Pembelian mendapatkan produk dan ketersediaan
Apabila tidak ada faktor lain yang produk.
mengganggu setelah konsumen d. Waktu
menentukanpilihan yang telah ditetapkan, Pembelian keputusan konsumen dalam
maka pembelian yang aktual adalah hasil pemilihan waktu pembelian bisa
akhir dari pencarian dan evaluasi yang berbeda-beda, misalnya: ada yang
telah dilakukan. membeli sebulan sekali, tiga bulan
e. Evaluasi Pasca Pembelian sekali, enam bulan sekali atau satu tahun
Apabila produk yang dibeli tidak sesuai sekali.
dengan yang diharapkan oleh konsumen, e. Jumlah Pembelian
maka konsumen akan merubah sikapnya Konsumen dapat mengambil keputusan
menjadi sikap negatif, bahkan tidak akan tentang seberapa banyak produk yang
melakukan pembelian produk tersebut akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal
lagi. Sebaliknya, produk yang dibeli ini perusahaan harus mempersiapkan
sesuai dengan yang diharapkan dan banyaknya produk sesuai dengan
memuaskan konsumen, maka keinginan keinginan yang berbeda dari para
untuk membeli produk tersebut lagi akan pembeli. Misalnya: kebutuhan akan
semakin kuat. produk. Sedangkan menurut Kotler &
Keller dalam Tjiptono (2017:184)
menyatakan bahwa keputusan
E-ISSN: 2714-8866 54
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

pembelian memiliki dimensi antara lain


sebagai berikut: Populasi
• Pilihan Produk (Product Choise), Menurut Sugiyono (2019:126), “populasi
Konsumen dapat mengambil adalah wilayah generalisasiyang terdiri atas:
keputusan untuk membeli sebuah obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
produk atau menggunakan uangnya karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
untuk tujuan yang lain. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
• Pilihan Merek (Brand Choise), kesimpulannya”. Sesuai dengan ruang
Konsumen harus mengambil lingkup penelitian yang akan dijadikan
keputusan tentang merek nama yang sebagai subjek penelitian adalah nasabah
akan dibeli setiap merek memiliki yang bertransaksi di bulan Maret - Desember
perbedaan tersendiri. melalui Teller dan Customer Service Bank
• Pilihan Penyalur (Dealer Choice), BCA KCP Rajawali Kota Bandung.
Konsumen harus mengambil Berdasarkan data yang ada jumlah populasi
keputusan tentang penyalur mana sejumlah 1340 nasabah.
yang akan dikunjungi.
• Waktu Pembelian (Purchase Sampel
Timing), Keputusan konsumen Sampel adalah bagian dari jumlah dan
dalam pemilihan waktu pembelian karakteristik yang dimiliki oleh populasi
bisa berbeda-beda. (Sugiyono, 2019:127). Penarikan sampel
• Jumlah Pembelian (Purchase perlu dilakukan mengingat jumlah populasi
Amount), Konsumen dapat yang terlalu besar, sedangkan waktu, biaya
mengambil keputusan tentang dan kemampuan terbatas. Dalam menarik
seberapa banyak produk yang akan sampel dari populasi, sampel yang
dibelanjakan pada suatu saat. representatif harus diupayakan agar setiap
• Metode Pembayaran (Payment subjek dalam populasi memiliki peluang
Method), Konsumen dapat yang sama menjadi unsur sampel. Keabsahan
mengambil keputusan tentang sampel terletak pada sifat dan
metode pembayaran yang akan karakteristiknya, mendekati populasi atau
dilakukan dalam pengambilan tidak, bukan besar atau banyaknya.
keputusan menggunakan produk atau Sehubungan dengan jumlah populasi yang
jasa. ada maka penulis tetapkan untuk mengambil
sampel.
METODE PENELITIAN
Teknik sampel yang digunakan dalam
Desain Penelitian
penelitian ini adalah purposive sampling,
Metode penelitian yang digunakan dalam
yaitu teknik penentuan sampel dengan
penelitian ini adalah metode deskriptif
pertimbangan tertentu. Rumus yang
dengan pendekatan kuantitatif atau
digunakan untuk menentukan besarnya
verifikatif. Metode deskriptif digunakan
ukuran sampel yang diteliti adalah Solvin,
sebagai gambaran fakta-fakta yang ada secara
yaitu ukuran sampel yang merupakan
faktual dan sistematis terhadap variabel yang
perbandingan dari ukuran populasi dengan
akan diteliti. Sedangkan metode verifikatif
persentase kelonggaran ketidaktelitian,
dimaksudkan untuk mengetahui
karena dalam pengambilan sampel yang
keterhubungan antara variabel independent
masih dapat ditolerir atau diinginkan. Taraf
terhadap variabel dpenden. Menurut
kesalahan ditetapkan seesaw α = 10%.
Sugiyono (2019), metode verifikatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Tenik Analisis Data
mengetahui hubungan antara dua variabel
a) Deskriptif
atau lebih untuk mencoba menghasilkan
Setelah semua angket yang sebelumnya
informasi ilmiah baru yaitu hipotesis yang
telah teruji valid dan reliabel,maka langkah
berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis
selanjutnya adalah mengolah dan
diterima atau ditolak.

E-ISSN: 2714-8866 55
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

menganalisis data angket. Adapun Langkah- dapat diketahui bahwa fasilitas m-banking
langkah dalam pengolahan data sebagai pada Bank BCA KCP Rajawali Bandung
berikut: 1) editing (pemeriksaan angket yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Hal
terkumpul), coding (pembobotan dari setiap tersebut dapat dilihat dari rekapitulasi
item instrument), tabulating (menghitung tanggapan responden.
hasil skor), melakukan analisis deskriptif.
b) Verifikatif Pada variabel fasilitas m-banking diketahui
Menurut Sugiyono (2019) metode bahwa nilai rata-rata tertinggi yaitu dimensi
verifikatif merupakan penelitian yang keamanan (security) yaitu penjaminan data
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nasabah pada fasilitas m-banking. Sedangkan
dua variabel atau lebih untuk mencoba untuk pernyataan terendah adalah Saya dapat
menghasilkan informasi ilmiah baru yaitu menjamin kerahasiaan data nasabah dalam
hipotesis yang berupa kesimpulan apakah fasilitas m-banking, sedikitnya ada
suatu hipotesis diterima atau ditolak. Tujuan kekhawatiran dari konsumen mengenai data
dari metode verifikatif adalah sebagai alat yang ada di m bangking ketika kartu yang
penguji suatu dugaan sementara dengan digunakan oleh konsumen sudah hangus, hal
perhitungan statistik. Adapun Teknik analisis itu bisa berakibat fatal terhadap penggunaan
data dengan menggunakan analisis verifikatif kartu baru yang di daur ulang yang bisa
diantaranya: 1) Metode Succesive Internal, mengakibatkan data pribadi akan bocor.
Pengukuran data hasil penelitian masih
ordinal, maka supaya data dapat diolah lebih b. Gambaran Kualitas Pelayanan
lanjut, data tersebut wajib ditransformasikan Kualitas pelayanan sebagai suatu persepsi
menjadi skala interval dengan cara tentang kinerja perusahaan (perception of
menggunakan method of succesive interval performance based) yang dialami konsumen,
(MSI). berasal dari perbandingan antara perasaan
yang seharusnya diharapkan diterima
Hal ini diperlukan mengingat analisa yang konsumen dari pelayanan perusahaan
telah digunakan adalah analisis jalur. 2) (expectation) dengan persepsi konsumen
Analisis Jalur (path analysis), Path analysis tentang kinerja dari pelayanan yang
merupakan teknik analisis yang digunakan diperolehnya (perception). Hal ini berarti,
untuk menganalisis hubungan sebab akibat kualitas pelayanan dipandang sebagai derajat
yang berkaitan erat antar variabel yang serta arah perbedaan antara persepsi
disusun berdasarkan urutan temporer dengan konsumen dengan harapannya.
menggunakan koefisien jalur sebagaibesaran
nilai dalam menentukan besarnya pengaruh Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan
variabel independen “exogenous” terhadap responden kualitas pelayanan yang diberikan
variabel dependen.berdasarkan tujuan oleh Bank BCA KCP Rajawali Bandung
dilakukannya penelitian ini, maka variabel bahwa kualitas pelayanan yang diberikan
yang diteliti adalah variabel Kualitas Produk kepada nasabah di Bank BCA KCP Rajawali
dan Harga terhadap Keputusan Pembelian. sangat baik. Dari hasil penelitian ini pula
diketahui bahwa dimensi keandalan
PEMBAHASAN (reliability) dimana karyawan Bank BCA
1) Pembahasan Deskriptif menerapkan pelayanan dengan standar 5S
a. Gambaran Fasilitas M-Banking (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
Fasilitas m-banking merupakan sebuah mendapatkan rata-rata tertinggi dengan
fasilitas atau layanan perbankan yang ramahnya para karyawan Bca tentu sangat
disediakan oleh Bank BCA yang membuat konsumen merasa terlayani dengan
menggunakan alat komunikasi bergerak baik, mulai dari satpam yang terkenal ramah
seperti handphone dengan penyediaan ketika diminta bantu oleh konsumen
fasilitas untuk bertransaksi perbankan yangkesulitan sampai teller atau cs yang sangat
melalui aplikasi pada handphone. baik dan ramah dengan tutur kata yang lembut
Berdasarkan paparan data hasil penelitian, dan sopan, sehingga tidak salah Bca terkenal
akan keramahannya. Sedangkan hasil terendah
E-ISSN: 2714-8866 56
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

pernyataan pada tingkat kepedulian (emphaty) Terhadap Keputusan Menjadi


dimana karyawan memberikan pelayanan dari Nasabah
awal hingga akhir kepada nasabah tidak sampai Berdasarkan hasil penelitian yang telah
akhir, banyaknya nasabah mengakibatkan dilakukan, menunjukan bahwa adanya
penumpukan di area tunggu teller tidak jarang hubungan antara fasilitas m-banking terhadap
ada yang sampai meluber keluar hal ini sulit keputusan menjadi nasabah pada Bank BCA
untuk teratasi karena Bca hanya memfasilitasi KCP Rajawali Bandung. Hal ini dapat terlihat
ruang tunggu duduk didalam saja yang dari diperolehnya nilai korelasi sebesar
mengakibatkan adanya lansia yang berdiri 0,604. berdasarkan perhitungan hipotesis
kesakitan terlalu lama menunggu dan parsial mengenai fasilitas m-banking
kepanasan ketika menunggu diluar. terhadap keputusan menjadi nasabah pada
Bank BCA KCP Cijerah diperoleh nilai
c. Gambaran Keputusan Menjadi thitung lebih besar dari nilai ttabel (8,019 ≥
Nasabah 1,986) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
Keputusan untuk melakukan pembelian maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
suatu produk akan dipengaruhi oleh secara parsial fasilitas m-banking
karakteristik konsumen itu sendiri, sehingga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
setiap individu memiliki cara tersendiri menjadi nasabah.
dalam melakukan keputusan pembelian
(keputusan menjadi nasabah). Berdasarkan Berdasarkan uji hipotesis di atas,
hasil rekapitulasi tanggapan responden menunjukan bahwa fasilitas m-banking
mengenai keputusan menjadi nasabah berpengaruh signifikan terhadap keputusan
tahapan BCA di Bank BCA KCP Rajawali menjadi nasabah pada Bank BCA KCP
Bandung dapat ditarik kesimpulan bahwa Rajawali Bandung, dengan demikian
keputusan menjadi nasabah di Bank BCA hipotesis kelima yang diajukan sebelumnya
KCP Rajawali Bandung saat ini dikatakan dapat diterima. Hasil penelitian di atas
baik. diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Abdilla (2017) yang menunjukan bahwa
Dari hasil penelitian ini pula diketahui bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan
tingkat keputusan menjadi nasabah dengan terhadap keputusan menjadi nasabah.
dimensi kepedulian (emphaty) Bank BCA
melayani nasabah dengan menerapkan b. Pengaruh Kualitas Pelayanan
standar pelayanan 5S (salam, senyum, sapa, Terhadap Keputusan Menjadi
sopa, dan santun) mendapatkan rata-rata Nasabah
tertinggi Ramahnya para karyawan Bca tentu Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sangat membuat konsumen merasa terlayani dilakukan, menunjukan bahwa adanya
dengan baik, mulai dari satpam yang terkenal hubungan antara kualitas pelayanan terhadap
ramah ketika diminta bantu oleh konsumen keputusan menjadi nasabah pada Bank BCA
yang kesulitan sampai teller atau cs yang sangat KCP Rajawali Bandung. Hal ini dapat terlihat
baik dan ramah dengan tutur kata yang lembut dari diperolehnya nilai korelasi sebesar
dan sopan, sehingga tidak salah Bca terkenal 0,301.
akan keramahannya. Sedangkan hasil terendah
pernyataan pada tingkat respon (emphaty) Berdasarkan perhitungan hipotesis parsial
dengan banyaknya nasabah yang datang tentu mengenai kualitas layanan terhadap
tidak bisa terlayani semuanya sehingga keputusan menjadi nasabah pada Bank BCA
pelayanan akan sedikit lambat dilakukan
KCP Rajwali diperoleh nilai thitung lebih
apalagi sekarang ini banyak para lansia yang
besar dari nilai ttabel (3,992 ≥ 1,986) dan
menggunakan layanan Bca sehingga pelayanan
menjadi kurang cepat dan terkesan lama dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0
lambat. ditolak dan H1 diterima, artinya secara
parsial kualitas layanan berpengaruh
2) Pembahasan Verifikatif signifikan terhadap keputusan menjadi
a. Pengaruh Fasilitas M-Banking nasabah.
E-ISSN: 2714-8866 57
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

kualitas pelayanan memberikan pengaruh


Berdasarkan uji hipotesis di atas, terhadap keputusan menjadi nasabah baik
menunjukan bahwa kualitas layanan parsial maupun simultan. Maka dilakukan uji
berpengaruh signifikan terhadap keputusan hipotesis sebagai berikut:
menjadi nasabah pada Bank BCA KCP a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial X1
Rajawali Bandung, dengan demikian dan X2 (Uji t)
hipotesis kelima yang diajukan sebelumnya H0: PYX1 = 0, fasilitas m-banking tidak
dapat diterima. Hasil penelitian di atas berpengaruh signifikan terhadap keputusan
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh menjadi nasabah di Bank BCA KCP Rajawali
Febrian (2020) yang bahwa kualitas layanan Bandung.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap H1: PYX1 ≠ 0, fasilitas m-banking
keputusan menjadi nasabah. berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah di Bank BCA KCP Rajawali
c. Pengaruh Fasilitas M-Banking dan Bandung.
Kualitas Pelayanan Terhadap H0: PYX2 = 0, kualitas pelayanan tidak
Keputusan Menjadi Nasabah berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah di Bank BCA KCP Rajawali
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Bandung.
dilakukan, menunjukan bahwa adanya H1: PYX2 ≠ 0, Kualitas Pelayanan
hubungan antara fasilitas m-banking dan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
kualitas pelayanan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank BCA KCP Rajawali
menjadi nasabah pada Bank BCA KCP Bandung.
Rajawali Bandung.
Tabel 1.1 Pengujian Parsial Pengaruh X1
Sementara itu, perhitungan hipotesis dan X2 Terhadap Y
simultan mengenai fasilitas m-banking dan
kualitas pelayanan terhadap keputusan Stru Koefisi t- t- P- Kesimpu
k en hitun tabel Valu lan
menjadi nasabah pada Bank BCA KCP tural Jalur g e
Rajawali, diperoleh hasil Fhitung lebih besar pyx1 0,604 8,019 1,986 0,000 H1
diterima,
dari Ftabel (98,263 ≥ 3,95) dan nilai terdapat
signifikansi 0,000 ≤ 0,05, maka H0 ditolak pengaruh
positif
dan H1 diterima, artinya secara simultan antara X1
dan Y
fasilitas m-banking dan kualitas pelayanan pyx2 0,301 3,992 1,986 0,000 H1
secara signifikan terhadap keputusan menjadi diterima,
nasabah pada Bank BCA KCP Rajawali. terdapat
pengaruh
Berdasarkan uji hipotesis tersebut, positif
menunjukan bahwa fasilitas m-banking dan antara X2
dan Y
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan menjadi nasabah pada
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa
Bank BCA KCP Rajawali Bandung, dengan
thitung dari X1 yaitu 8,019, X2 yaitu 3,992.
demikian hipotesis keenam yang diajukan
Selanjutnya dengan rumus (n-k-l) 100-2-1 : 92
sebelumnya dapat diterima.
yang berada pada tingkat probalitas 0,05
didapatlan nilai ttabel yaitu 1,986 maka
Hasil penelitian di atas diperkuat oleh
keputusannya sebagai berikut:
penelitian yang dilakukan oleh Windi S
(2021) yang menyatakan bahwa kualitas dan 1. thitung dari X1 yaitu 8,019 lebih dari ttabel
fasilitas layanan memiliki efek stimulan pada yaitu 1,986 yang artinya terdapat
kepuasan pelanggan. pengaruh positif dan signifikan antara X1
terhadap Y. Berdasarkan hasil tersebut
3) Uji Hipotesis maka hipotesis no.4 fasilitas m-banking
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk (X1) berpengaruh secara langsung
membuktikan Fasilitas M-banking dan terhadap keputusan menjadi nasabah (Y)
di Bank BCA KCP Rajawali Bandung
E-ISSN: 2714-8866 58
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

2. Sedangkan untuk thitung dari X2 yaitu 3,196 PENUTUP


lebih besar dari ttabel 1,986 artinya terdapat 1) Kesimpulan
pengaruh positif dan signifikan antara X2 Berdasarkan hasil penelitian dan
terhadap Y. Berdasarkan hasil tersebut pembahasan yang telah diuraikan pada bab
maka hipotesis no.5 kualitas pelayanan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
(X2) berpengaruh secara langsung sebagai berikut :
terhadap keputusan menjadi nasabah (Y) a. Tanggapan responden terhadap fasilitas
di Bank BCA KCP Rajawali Bandung. m-banking pada Bank BCA KCP
Rajawali sudah tergolong sangat baik.
b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Namun masih ada hal yang dinilai kurang
(Uji F) adalah kurangnya jaminan keamanan data
H0 : PYX1X2 = 0 : Artinya secara simultan, pribadi apabila kartu yang digunakan
fasilitas m-banking dan kualitas pelayanan untuk M-banking hilang, sehingga rawan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadi pembobolan.
keputusan menjadi nasabah di Bank BCA b. Tanggapan responden terhadap kualitas
KCP Rajawali Bandung. pelayanan pada Bank BCA KCP Rajawali
sudah tergolong sangat baik. Namun ada
H1 : PYX1X2 ≠ 0 : Artinya secara simultan, hal yang dinilai kurang adalah kurangnya
fasilitas m-banking dan kualitas pelayanan kepekaan dari karyawan BCA kepada
berpengaruh secara signifikan terhadap nasabah sehingga terkadang banyak orang
keputusan menjadi nasabah di Bank BCA yang berdiri menunggu transaksi dilayani
KCP Rajawali Bandung. di dalam ruangan.
Hasil Fhitung dibandingkan dengan c. Tanggapan responden terhadap keputusan
Ftabel dengan kriteria : menjadi nasabah pada Bank BCA KCP
1) Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha Rajawali sudah tergolong baik. Namun
5% ada hal yang dinilai kurang adalah
2) Tolak H1 jika Fhitung < Ftabel pada alpha pelayanan terhadap nasabah yang baru
5% menjadi nasabah maupun lansia.
d. Fasilitas m-banking secara parsial
Uji statistik yang digunakan adalah : berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah pada Bank BCA KCP Rajawali.
Tabel 3.2 Hasil Uji Simultan Dengan berkembangnya digitalisasi saat
ANOVAa ini, merupakan nilai plus untuk perbankan
Sum of Mean agar bisa menampilkan fasilitas-fasilitas
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressio
produk secara digital (m-banking),
2033,045 2 1016,523 98,623 ,000b
n sehingga memudahkan akses transaksi
Residual 948,260 92 10,307 untuk para nasabahnya.
Total 2981,305 94
e. Kualitas pelayanan secara parsial
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
b. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah pada Bank BCA KCP Rajawali
Bandung. Dengan memberikan kualitas
Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas,
pelayanan yang excellent diharapkan akan
diketahui bahwa nilai Fhitung yang diperoleh
dapat menarik nasabah untuk membuka
sebesar 98,623. Nilai ini akan dibandingkan
rekeningnya di Bank BCA KCP Rajawali
dengan nilai Ftabel sebesar 3,095. Sesuai
Bandung karena nasabah merasa puas
dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0
dengan pelayanan yang diterima.
ditolak H1 diterima, artinya secara simultan
f. Fasilitas m-banking dan kualitas
fasilitas m-banking dan kualitas pelayanan
pelayanan secara simultan berpengaruh
berpengaruh terhadap keputusan menjadi
terhadap keputusan menjadi nasabah pada
nasabah di Bank BCA KCP Rajawali
Bank BCA KCP Rajawali Bandung.
Bandung.

E-ISSN: 2714-8866 59
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

2) Saran EcodomicaVol2, No. 1, April 2018


Berdasarkan pada kesimpulan yang diperoleh B. Jaya Sakti, and M. Mahfudz, "Analisis
dari penelitian ini, peneliti mempunyai saran Pengaruh Kualitas Layanan, Ketepatan
yang diharapkan dapat dijadikan bahan Waktu Pengiriman Dan Fasilitas
pertimbangan ataupun bagi perusahaan, Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi
yakni saran sebagai berikut: pada J&T Express Kota
a. Sebaiknya agar lebih aman kedepannya Semarang)," Diponegoro Journal of
harus lebih meningkatkan penjaminan Management, vol. 7, no. 4, pp. 137-
data dengan cara mengingatkan seluruh 144, Jun. 2018.
nasabah akan pentingnya kartu yang H Febrian. (2020). Analisis Pengaruh
dipakai supaya tidak hangus, dan apabila Layanan Mobile Banking dan Internet
kartu tersebut hangus diharapkan nasabah Banking Terhadap Keputusan
untuk segera lapor ke bank terdekat Nasabah Dalam Memilih BSM Batu
dengan sesegera mungkin mengganti Sangkar. Skripsi Pada Program Studi
kartu yang baru dan mengganti nomor Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
yang ada di data rekening. & Bisnis Islam IAIN Bukit Tinggi.
b. Sebaiknya BCA harus mengadakan ruang H Rut. (2017). Pengaruh Kualitas Produk,
tunggu untuk diluar dengan halaman Pelayanan dan Promosi Terhadap
parkir yang luas dengan menyediakan 15 Keputusan Membuka Rekening
kursi tambahan untuk menyempurnakan Tahapan BCA di Surabaya. Skripsi
pelayanan agar lebih baik supaya tidak Pada Fakultas Ekonomi Universitas
ada lansia yang berdiri atau orang yang Diponegoro Semarang.
menunggu berdiri, dengan demikian hal Janahi, M. A., & Almubarak, M. (2017).
ini bisa membuat konsumen akan semakin “The Impact of Customer Service
terorganisir dan keliatan rapih. Quality on Customer Satisfaction in
c. Sebaiknya BCA harus mengadakan Islamic Banking”. Journal of Islamic
pelayanan untuk lansia atau orang yang Marketing, 8,595-604.
baru membuat rekening dengan bantuan Kotler, P., dan Armstrong, G. 2018. Principles
satpam saja tidak cukup, pelayanan of Marketing, 12 th Edition, Jilid 1.
khusus ini akan mempercepat pelayanan Jakarta: Erlangga.
itu sendiri dan konsumen bisa semuanya Nurdin, N., et al. (2020). Knowledge
terlayani dengan cepat. Management Lifecycle in Islamic
bank: the case of syariah banks in
REFERENSI Indonesia. International Journal of
A Abdilla. (2017). Pengaruh Fasilitas dan Knowledge Management Studies,
Pelayanan Bank Terhadap Minat 11(1), 59-80
Transaksi di bank Syariah Pada https://doi.org/10.1504/ijkms.2020.10
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan 5073
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Rema, Y. O., & Setyohadi, B, D. (2016).
raden Intan Lampung. Skripsi Pada Faktor-Faktor Yang. Mempengaruhi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Penerimaan Mobile banking studi
Universitas Islam Negeri Raden Intan kasus : bri cabang bajawa. Skripsi.
Lampung. Tjiptono, F. (2017). Pemasaran Jasa Edisi
Amira, D. (2018). “Pengaruh motivasi kerja, Lima. Yogyakarta: Andi Offiset
manajemen waktu, dan stress kerja Subagja, I. K., & Susanto, P. H. (2019).
terhadap kinerja pekerja paruh waktu Pengaruh Kualitas Pelayanan,
yang berstatus mahasiswa di kota Kepuasan Nasabah Dan Citra
Malang”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perusahaan Terhadap Loyalitas
FEB Universitas Brawijaya.7(1), 1-11. Nasabah Pt. Bank CentralAsia Tbk
Atmaja Jaka 2018. “Kualitas Pelayanan Dan Sugiyono. 2019. Metode Penelitian
Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Pada Bank BJB”. Jurnal Wibiadila, Ikbar and , Dr. Noer Sasongko,

E-ISSN: 2714-8866 60
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj
Service Management Triangle: Jurnal Manajemen Jasa
Vol. 5 No. 1 Mei 2023

SE, M.Si, Ak (2016) Pengaruh


Kegunaan, Kemudahan, Risiko, dan
Kualitas Layanan terhadap Minat
Nasabah dalam Menggunakan Mobile
Banking (Survei Pada Nasabah Bank
Mandiri Kantor Cabang Solo). Skripsi
thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

BIODATA PENULIS
Dosen Prodi Akuntansi Universitas ARS.
Latar pendidikan Magister Manajemen di
Universitas BSI. Bidang penelitian yang
digeluti saat ini adalah manajemen
pemasaran dan manajemen SDM.

E-ISSN: 2714-8866 61
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsj

Anda mungkin juga menyukai