Anda di halaman 1dari 142

PENGARUH E-SATISFACTION DAN E-TRUST TERHADAP E-

LOYALTY KONSUMEN WANITA PADA ONLINE


MARKETPLACE SOCIOLLA
(Studi Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh :

VIVI YUNDA SARI


160907128

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program


Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara oleh:
Nama : Vivi Yunda Sari
NIM : 160907128
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Judul : Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap E-Loyalty
Konsumen Wanita Pada Online Marketplace Sociolla
(Studi Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan)

Yang dilaksanakan pada,


Hari : Kamis
Tanggal : 19 November 2020
Jam : 10.00 WIB - Selesai

Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA ( )


NIP: 195908161986111003

Penguji I : Feby Aulia Safrin, S.AB, MA ( )


NIP: 199202212018052001

Penguji II : Nana Dyki Dirbawanto, SE, MBA ( )


NIP: 198901202019031009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Vivi Yunda Sari


NIM : 160907128

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap E-Loyalty Konsumen Wanita


Pada Online Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen Sociolla di Kota
Medan)” merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh
sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
sesuai dengan ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku.

Medan, 14 Desember 2020

Vivi Yunda Sari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

PENGARUH E-SATISFACTION DAN E-TRUST TERHADAP E-LOYALTY


KONSUMEN WANITA PADA ONLINE MARKETPLACE SOCIOLLA
(Studi pada Konsumen Sociolla di Kota Medan)

Nama : Vivi Yunda Sari


NIM : 160907128
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pembimbing : Feby Aulia Safrin, S.AB, MA

Di era teknologi yang semakin canggih, kini pasar online telah


berkembang pesat dan mengubah pola bisnis selama beberapa tahun terakhir.
Munculnya e-commerce sebagai wadah penjual dan pembeli untuk saling
berinteraksi telah menciptakan budaya baru dalam transaksi jual-beli. Kemudahan
dalam penggunaan internet seperti dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan
berbagai macam device membuat e-commerce semakin merajai teknologi masa
kini. Hadirnya e-commerce sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
sehingga waktu yang dibutuhkan dalam berbelanja lebih efisien. Tersedianya
berbagai pilihan e-commerce juga menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat
menyukai melakukan belanja online.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar e-satisfaction berpengaruh terhadap e-loyalty, untuk
mengetahui seberapa besar e-trust berpengaruh terhadap e-loyalty dan untuk
mengetahui seberapa besar e-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama
berpengaruh terhadap e-loyalty.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara menyebar kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
wanita yang pernah berbelanja di Sociolla minimal 2 kali dengan jumlah sampel
sebanyak 96 sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik non-probability sampling dengan pendekatan purposive
sampling.
Hasil penelitian berupa e-satisfaction (X1) adalah sebesar 7,364, dimana
nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu 0,677, yang berarti bahwa e-satisfaction
memiliki pengaruh yang positif dan juga signifikan terhadap e-loyalty. E-trust
(X2) adalah 0,827, dimana nilai ttabel yaitu sebesar 0,677, yang mana memiliki arti
bahwa e-trust memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap e-
loyalty. Nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 107,29, dimana nilai Fhitung
lebih besar dari nilai Ftabel yaitu sebesar 3,09 yang berarti bahwa e-satisfaction dan
e-trust secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap e-loyalty.

Kata Kunci : E-Satisfaction, E-Trust, E-Loyalty.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

THE EFFECTS OF E-SATISFACTION AND E-TRUST TO FEMALE


CONSUMERS E-LOYALTY AT ONLINE MARKETPLACE SOCIOLLA
(Study in Sociolla Consumers in Medan city)

Name : Vivi Yunda Sari


NIM : 160907128
Study Program : Business Administration
Faculty : Social and Political Science
Supervisor : Feby Aulia Safrin, S.AB, MA

In an era of increasingly sophisticated technology, now the online


marketplace has grown rapidly and changed business patterns over the last few
years. The emergence of e-commerce as a forum for sellers and buyers to interact
each other has created a new culture in buying and selling transactions. The ease
of using the internet, as it can be accessed anytime and anywhere with a variety of
devices, has made e-commerce dominate today's technology. The presence of e-
commerce itself is to fulfill daily needs so that the time needed to shop is more
efficient. The availability of various e-commerce options is also one of the reasons
why people like doing online shopping.
The purpose of this research was to find out how much e-satisfaction
affects e-loyalty, to find out how much e-trust affects e-loyalty and to find out how
much e-satisfaction and e-trust together affects e-loyalty.
This research used the type of associative research with quantitative
approach. Data was collected by distributing questionnaires. The population in
this research was female consumers who have shopped at Sociolla at least 2 times
with samples obtained as many as 96 people. The sampling technique in this
research used a non-probability sampling technique with a purposive sampling
approach.
The results showed that e-satisfaction (X1) is 7,364 where is the value of
tcount is bigger than ttable value that is 0,677, that means e-satisfaction has a
positive influence to e-loyalty. E-trust (X2) is 0,827, where is the value of ttable is
0,677, which means e-trust has a positive influence but not significant to e-loyalty.
The value of Fcount is 107,29, where is the value of Fcount is bigger than Ftable value
that is 3,09 which means e-satisfaction and e-trust together have a positive and
significant effects on e-loyalty.

Keywords : E-Satisfaction, E-Trust, E-Loyalty.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap E-Loyalty Konsumen

Wanita Pada Online Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen Sociolla di

Kota Medan)” dengan sebaik-baiknya.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

kelulusan untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Adminsitrasi

Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Saya

sebagai penulis sepenuhnya sadar bahwa sebuah keberhasilan dalam penyusunan

skripsi ini adalah rahmat yang diberikan Allah SWT dan juga bantuan, dukungan,

uluran tangan dan pikiran dari semua pihak yang selama ini selalu ada bersama

penulis. Oleh karena itu perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Muryanto Amin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si, selaku sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis.

4. Ibu Feby Aulia Safrin, S.AB, MA, selaku dosen pembimbing yang senantiasa

memberikan arahan, bimbingan dan saran kepada penulis.

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Bapak Nana Dyki Dirbawanto, SE, MBA, selaku dosen penguji yang telah

memberikan banyak masukan dalam menyempurnakan skripsi ini.

6. Bapak Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing

akademik bagi penulis selama menempuh pendidikan di Ilmu Administrasi

Bisnis.

7. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bapak Ahmad Farid, S.H, selaku Staf

Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang selalu ada dan

membantu penulis dalam banyak hal.

8. Seluruh staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas ilmu yang

diberikan kepada penulis selama kuliah di FISIP USU.

9. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktu untuk penulis.

10. Orang tua tercinta. Terima kasih atas doa yang tulus, dukungan yang ikhlas

dan nasihat yang bermanfaat yang selama ini diberikan kepada penulis dalam

menghadapi segala tantangan dalam kehidupan. Semoga penulis selalu bisa

membanggakan dan membahagiakan mereka.

11. Haji Saputra Dalimunthe, yang telah memberikan banyak bantuan kepada

penulis dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala informasi yang

diberikan, bantuan dan saran dalam penulisan skripsi, serta motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini lebih cepat daripada batas akhirnya.

12. Artha Esra Melisa dan Reren Yolanda Repa, sahabat penulis sejak awal

perkuliahan hingga berjuang bersama di FISIP USU, yang telah berbuat

banyak untuk mendukung kelancaran perkuliahan penulis di FISIP USU.

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13. Sahabat seperjuangan di FISIP USU: Irgo Andreas Tambunan, Juan Setyo

Epiphan Sinurat, Fernaldi Torres, beserta teman-teman Administrasi Bisnis

FISIP USU angkatan 2016 lainnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan melipat

gandakan segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini

dapat membawa manfaat bagi para pembaca.

Medan, 14 Desember 2020

Penulis

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

HALAMAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................7

BAB II KERANGKA TEORI ............................................................................9


2.1 Kepuasan Pelanggan Online (E-Satisfaction) ................................9
2.1.1 Definisi E-Satisfaction .......................................................9
2.1.2 Konsep E-Satisfaction ......................................................10
2.1.3 Manfaat E-Satisfaction .....................................................12
2.1.4 Indikator E-Satisfaction....................................................13
2.2 E-Trust..........................................................................................13
2.2.1 Definisi E-Trust ................................................................13
2.2.2 Dimensi E-Trust ...............................................................15
2.2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi E-Trust ......................17
2.2.4 Cara meningkatkan E-Trust Konsumen ...........................18
2.2.5 Indikator E-Trust ..............................................................19
2.3 Loyalitas Pelanggan Online .........................................................19
2.3.1 Definisi E-Loyalty ............................................................19
2.3.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi E-Loyalty Konsumen 22
2.3.3 Manfaat E-Loyalty ............................................................24
2.3.4 Standar Pengukuran E-Loyalty .........................................25
2.3.5 Indikator E-Loyalty ..........................................................27
2.4 E-Commerce.................................................................................27
2.4.1 Definisi E-Commerce .......................................................27
2.4.2 Kategori E-Commerce ......................................................30
2.4.3 Komponen E-Commerce ..................................................31
2.4.4 Manfaat E-Commerce.......................................................32
2.4.5 Proses Transaksi E-Commerce .........................................33
2.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................34
2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................37

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................38


3.1 Bentuk Penelitian .........................................................................38
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................38
3.2.1 Lokasi ...............................................................................38

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2.2 Waktu Penelitian ..............................................................38
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................39
3.3.1 Populasi ............................................................................39
3.3.2 Sampel ..............................................................................39
3.4 Hipotesis .......................................................................................40
3.5 Definisi Konsep ............................................................................41
3.6 Definisi Operasional.....................................................................41
3.7 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................43
3.7.1 Sumber Data .....................................................................43
3.7.2 Skala Instrumen Pengumpulan Data ................................44
3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................45
3.8.1 Uji Instrumen....................................................................45
3.8.1.1 Uji Validitas .......................................................45
3.8.1.2 Uji Reliabilitas ...................................................46
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................46
3.8.2.1 Uji Normalitas ....................................................46
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas ..........................................47
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas ........................................48
3.8.3 Uji Regresi Linear Berganda ............................................48
3.8.4 Uji Determinasi (R2).........................................................48
3.8.5 Pengujian Hipotesis ..........................................................49
3.8.5.1 Uji Parsial (Uji t) ................................................49
3.8.5.2 Uji Simultan (Uji f) ............................................49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................50


4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................50
4.2 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................51
4.2.1 Visi ...................................................................................51
4.2.2 Misi...................................................................................52
4.3 Struktur Organisasi.......................................................................52
4.4 Karakteristik Responden ..............................................................52
4.4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................53
4.4.2 Usia Responden ................................................................53
4.4.3 Pekerjaan Responden .......................................................54
4.4.4 Pendapatan Perbulan Responden......................................54
4.4.5 Intensitas Belanja .............................................................55
4.5 Persepsi Terhadap E-Satisfaction.................................................55
4.6 Persepsi Terhadap E-Trust ...........................................................60
4.7 Persepsi Terhadap E-Loyalty........................................................65
4.8 Hasil Uji Statistik dan Interpretasi Data Kuantitatif Pengaruh
E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap E-Loyalty ..........................70
4.8.1 Uji Instrumen....................................................................70
4.8.1.1 Uji Validitas .......................................................70
4.8.1.2 Uji Reliabilitas ...................................................77
4.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................79
4.8.2.1 Uji Normalitas ....................................................79
4.8.2.2 Uji Heterokedastisitas ........................................81
4.8.2.3 Uji Multikolinearitas ..........................................82

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.8.3 Uji Regresi Linear Berganda ............................................83
4.8.4 Pengujian Hipotesis ..........................................................85
4.8.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)............................85
4.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .......................87
4.9 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ....................................................88
4.10 Pembahasan ..................................................................................89
4.10.1 Pengaruh E-Satisfaction Terhadap E-Loyalty
Konsumen Wanita Pada Online Marketplace
Sociolla (Studi Pada Konsumen Sociolla Medan) .......... 89
4.10.2 Pengaruh E-Trust Terhadap E-Loyalty Konsumen
Wanita Pada Online Marketplace Sociolla (Studi
Pada Konsumen Sociolla Medan) ...................................91
4.10.3 Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap
E-Loyalty Konsumen Wanita Pada Online
Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen
Sociolla Medan) .................................................................. 92

BAB V PENUTUP ............................................................................................95


5.1 Kesimpulan ..................................................................................95
5.2 Saran.............................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................97


LAMPIRAN

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

HALAMAN
Tabel 1.1 Beauty E-Commerce Terpercaya di Indonesia .................................5
Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................42
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ...................................................................44
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden...............................................................53
Tabel 4.2 Usia Responden ..............................................................................53
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden......................................................................54
Tabel 4.4 Pendapatan Perbulan Responden ....................................................54
Tabel 4.5 Intensitas Belanja Responden .........................................................55
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
senang berbelanja di marketplace Sociolla atas pelayanan
yang mereka dapatkan ....................................................................56
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Sociolla
memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang
konsumen harapkan ........................................................................56
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
berminat untuk berbelanja kembali di marketplace Sociolla .........57
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang keaslian
produk yang dijual Sociolla ketika diterima sesuai dengan
yang konsumen harapkan ...............................................................58
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang harga
produk di marketplace Sociolla sesuai dengan kualitas
yang diharapkan..............................................................................58
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
Merasa lebih nyaman ketika berbelanja di marketplace
Sociolla ...........................................................................................59
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
berniat merekomendasikan kepada keluarga dan teman-
teman untuk berbelanja di marketplace Sociolla............................60
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya bahwa pihak Sociolla memiliki perhatian untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya ........................60
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya bahwa Sociolla memberikan kenyamanan dalam
bertransaksi .....................................................................................60
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya pihak Sociolla akan menjaga keamanan informasi
pribadi mereka ketika bertransaksi online ......................................62
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya pihak Sociolla tidak akan menyalahgunakan
informasi pribadi mereka ................................................................63
Tabel 4.17 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya bahwa pihak Sociolla memenuhi tanggung
jawabnya terhadap pelanggan jika terjadi masalah
dalam transaksi ...............................................................................63

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.18 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya Sociolla akan mengirimkan produk yang sesuai
dengan deskripsi yang tertulis di dalam website ............................64
Tabel 4.19 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
Akan berbelanja lagi ke marketplace Sociolla di kemudian
hari” ................................................................................................65
Tabel 4.20 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Sociolla
adalah pilihan pertama konsumen ketika ingin membeli
produk kecantikan secara online ....................................................66
Tabel 4.21 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
akan merekomendasikan Sociolla kepada keluarga dan
teman-teman yang ingin berbelanja produk kecantikan
secara online ...................................................................................66
Tabel 4.22 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
akan meningkatkan volume belanja saya di marketplace
Sociolla...........................................................................................67
Tabel 4.23 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
tidak tertarik berbelanja di online marketplace lainnya
walaupun harganya lebih murah ....................................................68
Tabel 4.24 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
akan berlangganan di Sociolla .......................................................69
Tabel 4.25 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
akan memberi komentar positif mengenai Sociolla kepada
orang lain........................................................................................69
Tabel 4.26 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
akan menulis ulasan positif yang mendukung Sociolla pada
website-nya .....................................................................................70
Tabel 4.27 Uji Validitas E-Satisfaction (X1) ...................................................71
Tabel 4.28 Uji Validitas E-Trust (X2) .............................................................73
Tabel 4.29 Uji Validitas E-Loyalty (Y) ............................................................75
Tabel 4.30 Uji Reliabilitas E-Satisfaction (X1) ...............................................77
Tabel 4.31 Uji Reliabilitas E-Trust (X2)..........................................................78
Tabel 4.32 Uji Reliabilitas E-Loyalty (Y) ........................................................78
Tabel 4.33 Uji Normalitas ................................................................................82
Tabel 4.34 Uji Multikolinearitas ......................................................................84
Tabel 4.35 Regresi Linear Berganda ................................................................85
Tabel 4.36 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ..........................................................87
Tabel 4.37 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .........................................89
Tabel 4.38 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................90

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

HALAMAN
Gambar 1.1 Aktivitas Penggunaan E-Commerce di Indonesia ................1
Gambar 1.2 Pengeluaran Konsumen Pada E-Commerce di
Indonesia Berdasarkan Kategori ..........................................3
Gambar 2.1 Struktur Sistem E-Commerce Berbasis Web .....................29
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..............................................................37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sociolla ..............................................52
Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram ..................80
Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal
Probability Plot ..................................................................81
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas .......................................................83

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era teknologi yang semakin canggih, kini pasar online telah

berkembang pesat dan mengubah pola bisnis selama beberapa tahun terakhir.

Munculnya e-commerce sebagai wadah penjual dan pembeli untuk saling

berinteraksi telah menciptakan budaya baru dalam transaksi jual-beli. Hal tersebut

juga telah mengubah pola bisnis konvensional menjadi lebih modern tanpa

menghilangkan esensinya. Berbagai elemen bisnis seperti produsen, distributor

dan juga konsumen menjadikan internet sebagai alat untuk komunikasi serta

transaksi yang telah menciptakan platform baru untuk strategi bersaing (Chang

dan Wang, 2011).

Gambar 1.1
Aktivitas Penggunaan E-Commerce di Indonesia

Sumber : Digital Report We Are Social

Kemudahan dalam penggunaan internet seperti dapat diakses kapanpun

dan dimanapun dengan berbagai macam device membuat e-commerce semakin

merajai teknologi masa kini. Berdasarkan Gambar 1.1, aktivitas penggunaan e-

commerce untuk mengunjungi online retail store sebesar 45% dimana hal tersebut

berbanding lurus dengan aktivitas pencarian produk atau jasa untuk dibeli.

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

Keputusan pembelian secara online via laptop atau komputer mendapat persentase

sebesar 31% dimana hal ini juga berbanding lurus dengan keputusan pembelian

via mobile device. Pembelian terhadap produk maupun jasa secara online

mendapat persentase sebesar 40%. Hadirnya e-commerce sendiri untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari sehingga waktu yang dibutuhkan dalam berbelanja lebih

efisien. Tersedianya berbagai pilihan e-commerce juga menjadi salah satu alasan

mengapa masyarakat menyukai melakukan belanja online.

E-commerce juga memfokuskan diri pada transaksi bisnis dengan

menggunakan internet dan memberikan jaminan tingkat kepercayaan konsumen

terhadap keberadaan internet. Melalui kepercayaan, seorang konsumen akan

memberikan dukungan terkait dengan keputusan pembelian yang akan ditetapkan.

Kepercayaan adalah satu dari kunci keberhasilan e-commerce. Tanpa ada

kepercayaan dari konsumen, maka mustahil transaksi online akan terjadi (Siagian

& Cahyono, 2014). Maka dari itu hambatan paling besar jangka panjang terhadap

keberhasilan internet sebagai media komersial pada pasar adalah kurangnya

kepercayaan konsumen terhadap online marketplace.

Siagian & Cahyono (2014) mengatakan bahwa melakukan transaksi online

merupakan cara yang mudah dan canggih, tetapi kepercayaan konsumen pada

situs online sangat rentan dan susah untuk didapatkan. Dalam penelitian ini

terdapat satu hal yang dapat meningkatkan e-trust konsumen, yaitu e-satisfaction.

E-satisfaction di sini diartikan sebagai kepuasan konsumen setelah melakukan

pembelian online pada suatu online marketplace. E-satisfaction sangat penting

bagi para produsen untuk meningkatkan e-loyalty para konsumennya. Hal ini

didukung oleh penelitian dari Setyaningsih (2014) yang menunjukkan bahwa e-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

satisfaction berpengaruh pada e-loyalty. Namun hasil sebaliknya ditemukan oleh

penelitian Revita (2016) yang menunjukkan bahwa baik buruknya e-satisfaction

tidak menyebabkan e-loyalty menjadi baik maupun buruk.

Loyalitas pelanggan atau e-loyalty diperlukan oleh perusahaan karena

tanpa adanya loyalitas dari pelanggan, perusahaan tidak akan dapat berkembang

dengan baik. Menurut Kotler dan Keller (2013) loyalitas adalah komitmen

pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau

melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten di masa yang

akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai

potensi untuk menyebabkan perilaku pelanggan beralih.

Gambar 1. 2
Pengeluaran Konsumen pada E-Commerce di Indonesia
Berdasarkan Kategori

Sumber : Digital Report We Are Social

Ada berbagai macam kategori pengeluaran konsumen dalam e-commerce

Indonesia. Satu diantaranya yang memiliki banyak peminat adalah kategori

fashion dan beauty. Bicara mengenai fashion dan beauty memang tidak ada

habisnya, selalu ada inovasi-inovasi yang unik dan baru dari pelaku bisnis pada

kategori ini. Target market yang luas membuat bisnis tersebut kian bersinar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Berdasarkan Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa kategori fashion dan beauty

menduduki posisi pertama dengan jumlah pengeluaran tertinggi dibandingkan

kategori lainnya yaitu $2.466 pertahunnya. Angka ini merepresentasikan bahwa

kebutuhan konsumen akan fashion dan beauty cukup penting.

Di Indonesia, dalam hal memilih produk kecantikan khususnya adalah

sesuatu yang mudah namun ada beberapa hal yang menyebabkan pemilihan itu

menjadi susah. Hal tersebut disebabkan para konsumen dihadapkan pada

banyaknya pilihan yang ditawarkan dan menyebabkan konsumen kebingungan

dalam memilih website manakah yang menjual produk berkualitas baik serta aman

digunakan.

Website kecantikan yang terkenal tentu sudah memiliki tingkat

kepercayaan konsumen yang tinggi. Apalagi jika di dalamnya ada komunitas

kecantikan dan saling sharing. Situs-situs belanja online sangat banyak yang

bertujuan untuk mempermudah akses bagi para konsumen. Sehingga industri

kecantikan mulai tertarik menciptakan sebuah marketplace tersendiri mengenai

produk-produk yang akan mereka jual di situs belanja online seperti produk

kecantikan yang selalu dicari oleh kaum wanita.

Salah satu inovasi terbesar yang telah hadir dari industri kecantikan adalah

sebuah online marketplace yaitu “Sociolla”, yang belakangan ini sedang booming

di kalangan beauty influencer yang isinya menjual berbagai brand yang dapat

memudahkan konsumen dalam mencari produk kecantikan baik dari lokal

maupun luar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

Tabel 1.1
Beauty E-Commerce Terpercaya di Indonesia

No. E-Commerce Tahun Pengunjung


Didirikan Web Bulanan
1 Sephora 1970 173.000
2 Althea Korea 2015 10.950
3 Allyoung Indonesia 2017 21.377
4 Sociolla 2015 4.838.300
5 Benscrub 2014 11.116
Sumber: IDN Times 2019

Berdasarkan data dari IDN Times, terdapat lima beauty e-commerce

terpercaya di Indonesia yaitu Sephora, Althea Korea, Allyoung, Sociolla dan

Bensrub. Dari tabel 1.1 terlihat bahwa Sociolla bukanlah merupakan e-commerce

pertama yang berada di Indonesia. Walaupun Benscrub didirikan lebih awal

daripada Sociolla, tingkat pertumbuhan Sociolla lebih cepat daripada Benscrub.

Hal itu dikarenakan produk yang dijual oleh Benscrub cenderung merupakan

produk western, Australian dan New Zealand. Sedangkan Sociolla menjual

beragam produk lokal, western, Korea dan Jepang. Keragaman dan kesesuaian

produk dengan masyarakat Indonesia menjadikan Sociolla lebih disukai, sehingga

dapat berkembang dengan cepat.

Dikutip dari website resminya, perusahaan Sociolla mengklaim bahwa

mereka bukan hanya sekadar perusahaan e-commerce, tetapi juga ingin menjadi

inkubator bagi industri kecantikan. Sebagai ekosistem, mereka ingin bisa

berkolaborasi dengan berbagai pihak. Dan sebagai suatu perusahaan, mereka juga

ingin bisa memfasilitasi seluruh stakeholder terutama yang ada di beauty

industry agar bisa sama-sama tumbuh. Jadi, tidak hanya e-commerce yang

tumbuh, tetapi secara keseluruhan industrinya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Tidak hanya hadir secara online, Sociolla juga mulai merambah ke offline

store. Bisnis mereka yang lainnya bergerak di media yang bernama Beauty

Journal. Media tersebut awalnya dari sebuah blog dan telah berkembang

menjadi marketing agency yang membantu hampir seluruh brand baik lokal

maupun yang dari luar negeri untuk mengedukasi pelanggan dan memberikan

informasi yang benar.

Di kota Medan, Sociolla tergolong sebagai aplikasi yang masih asing

hingga saat ini, meskipun online marketplace tersebut sudah berdiri sejak tahun

2015. Namun, tidak menutup kemungkinan jika Sociolla akan menjadi aplikasi

yang akan banyak diminati kedepannya sebagai tempat pembelian produk

kecantikan ternama dengan mudah, cepat, serta terjamin keaslian dan kualitasnya,

mulai dari makeup, skin care, hair care, bath & body, accessories dan fragrance.

Hal ini tergantung bagaimana strategi perusahaan dalam menarik minat konsumen

terhadap produk yang mereka pasarkan di online marketplace tersebut.

Dalam hal ini pemilik situs online juga harus memerhatikan beberapa hal

untuk meyakinkan pengunjung website agar mendapat kepercayaan konsumen

yang akhirnya menimbulkan loyalitas pelanggan. Hal tersebut membuat penulis

tertarik untuk meneliti Sociolla yang pada dasarnya merupakan sebuah aplikasi

belanja online yang sangat bagus namun peminatnya masih sedikit di kota Medan.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, penulis akan

meneliti bagaimana e-satisfaction dan e-trust dapat memengaruhi e-loyalty

konsumen dalam berbelanja online. Atas dasar hal tersebut penulis memilih untuk

meneliti dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Terhadap E-Loyalty Konsumen Wanita Pada Online Marketplace Sociolla (Studi

Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan).”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh e-satisfaction terhadap e-loyalty konsumen wanita

dalam berbelanja di Sociolla?

2. Bagaimana pengaruh e-trust terhadap e-loyalty konsumen wanita dalam

berbelanja di Sociolla?

3. Bagaimana pengaruh e-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama terhadap

e-loyalty konsumen wanita dalam berbelanja di Sociolla?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui apakah variabel E-Satisfaction (X1) dan

variabel E-Trust (X2) dapat menimbulkan E-Loyalty (Y) pada konsumen.”

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat bagi:

1. Online marketplace Sociolla, penelitian ini dapat diterapkan secara nyata dan

menjadi bahan masukan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan

bahwasannya platform ini memang benar terpercaya baik dalam sistem

transaksi maupun dalam hal menyediakan produk yang benar-benar original.

2. Penulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengembangkan

wawasan dan sebagai proses menambah pengetahuan dan pembelajaran

dalam proses pembelian online sebagai pengalaman dalam menerapkan teori-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

teori yang telah dipelajari pada masa perkuliahan serta sebagai informasi pada

penelitian selanjutnya.

3. Program studi, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penulis

lain untuk digunakan sebagai bahan pendukung dan pertimbangan dalam

penelitian berikutnya.

4. Konsumen online, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam

berbelanja online berbasiskan tingkat kepercayaan dan kepuasan pelanggan

yang sudah tercipta pada rating penjualan di salah satu online marketplace

yang akan dipilih, agar nantinya konsumen dapat lebih bijak dalam membeli

produk online shop dengan kualitas yang terjamin.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Kepuasan Pelanggan Online (E-Satisfaction)

2.1.1 Definisi E-Satisfaction

Secara umum, kepuasan pelanggan ditentukan oleh terpenuhi atau

tidaknya harapan pelanggan. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan

harapan. Menurut Richard L. Oliver (2015) kepuasan pelanggan yaitu perasaan

senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari membandingkan antara

kinerja (hasil) produk yang dipersepsikan dan ekspektasinya.

Seorang pelanggan puas atau tidak, sangat tergantung pada kinerja produk

(Perceived Performance) dibandingkan ekspektasi pelanggan bersangkutan dan

apakah sang pelanggan menginterpretasikan adanya deviasi atau gap di antara

kinerja dan ekspektasi tersebut. Windasuri & Hyacintha (2016) menambahkan

kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap

pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.

Harapan akan kinerja produk dan jasa yang dirasakan pelanggan biasanya

terbentuk melalui pengalaman pertama mereka dalam membeli suatu barang dan

jasa, komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan

pesaingnya. Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentunya harus

memerhatikan harapan pelanggan serta kepuasan pelanggannya.

Dalam konteks online, kepuasan dikonsepkan sebagai penilaian konsumen

atas pengalaman mereka berbelanja secara konvensional. Kepuasan yang sedang

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10

berlangsung menumbuhkan kepercayaan yang merupakan hasil dari kepuasan

yang konsisten dengan transaksi-transaksi individual dari waktu ke waktu.

Ranjbarian et al (2012) berpendapat bahwa e-satisfaction atau kepuasan

pelanggan online adalah hasil dari persepsi konsumen terhadap kenyamanan

online, perdagangan/cara transaksi, desain situs, keamanan dan pelayanan.

Sehingga dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa e-

satisfaction merupakan perasaan yang menguntungkan pelanggan terkait

hubungannya dengan perusahaan. E-satisfaction dianggap sebagai kepuasan

pelanggan tentang pengalaman online (termasuk pengalaman browsing dan

pengalaman pembelian) dengan situs e-commerce yang diberikan. Tingkat

kepuasan konsumen yang tinggi atas transaksi yang dilakukan secara online

cenderung akan meningkatkan komitmen konsumen dalam berbelanja.

2.1.2 Konsep E-Satisfaction

Ada beberapa konsep inti mengenai objek pengukuran dalam kepuasan

pelanggan menurut (Tjiptono, 2016):

1. Kepuasaan pelanggan keseluruhan

Cara yang paling sederhana dalam mengukur kepuasan pelanggan adalah

langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas dengan produk atau

jasa tertentu. Ada dua proses pengukurannya, yaitu mengukur tingkat

kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan bersangkutan dan

menilai serta membandingkannya dengan tingkat kepuasan pelanggan

keseluruhan produk atau jasa pesaing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

2. Harapan

Dalam konsep ini, kepuasan pelanggan diukur berdasarkan kesesuaian atau

ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual perusahaan.

3. Minat pembelian ulang

Kepuasan konsumen diukur dengan menanyakan apakah pelanggan akan

berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan tersebut.

4. Kemudahan

Faktor kemudahan yang dimaksudkan adalah kemudahan pelanggan dalam

mendapatkan produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan semakin puas apabila

mudah dijangkau, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk maupun

layanan.

Kemudian kepuasan pelanggan dapat dilihat dari beberapa pengukuran

seperti yang didefinisikan dalam jurnal (Ranjbarian et al., 2012), faktor – faktor

dimensi yang pendorong e-satisfaction adalah sebagai berikut:

1. Convenience

E-ritel dipromosikan secara luas sebagai jalan nyaman untuk belanja. Belanja

online dapat menghemat waktu dan tenaga dengan membuatnya mudah untuk

menemukan pedagang, mencari barang, dan mendapatkan penawaran.

Konsumen tidak perlu meninggalkan rumah mereka atau melakukan

perjalanan untuk menemukan dan memperoleh barang secara online. Mereka

juga dapat menelusuri barang berdasarkan kategori atau toko online.

2. Merchandising

Persepsi positif merchandising secara online merupakan satu set elemen yang

bisa berdampak positif pada tingkat e-satisfaction. Merchandising

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

didefinisikan di sini sebagai faktor yang terkait dengan penjualan dan

penawaran online, terpisah dari desain situs dan kenyamanan berbelanja. Ini

termasuk penawaran produk dan informasi produk yang tersedia secara

online.

3. Serviceability

Umpan balik pada desain situs web, harga yang kompetitif, ketersediaan

barang, kondisi barang, pengiriman tepat waktu, kebijakan barang kembali,

konfirmasi e-mail pada pesanan pelanggan, kegiatan promosi merupakan

faktor yang mempengaruhi e-satisfaction. Tingkat e-satisfaction juga

ditentukan oleh kualitas e-services, tingkat harga dan proses pembelian.

Pengiriman produk memiliki pengaruh kuat pada kepuasan pelanggan dan

niat pembelian kembali di masa depan.

2.1.3 Manfaat E-Satisfaction

Pelanggan yang sangat puas umumnya lebih lama setia, membeli lebih

banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan meningkatkan

produksi yang ada, membicarakan hal-hal yang menyenangkan tentang

perusahaan dan produk-produknya, tidak banyak memberi perhatian pada merek

pesaing dan tidak terlalu peka terhadap harga, menawarkan ide produk baru atau

layanan kepada perusahaan, dan lebih sedikit biaya untuk melayani pelanggan ini

ketimbang pelanggan baru karena transaksinya bersifat rutin.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut menunjukkan bahwa e-satisfaction

sangat bermanfaat bagi perusahaan online, baik untuk membangun loyalitas

konsumen maupun kepercayaan kepada perusahaan. E-satisfaction berpotensi

memberikan beberapa manfaat, diantaranya, menurut (Tjiptono, 2016):

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

a) Kepuasan pelanggan akan berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan.

b) Kepuasan pelanggan berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan,

terutama melalui pembelian ulang, cross-selling dan up-selling.

c) Kepuasan pelanggan menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan

terutama biaya-biaya komunikasi pemasaran, penjualan dan layanan

penjualan.

d) Kepuasan pelanggan menekan volatilitas dan toleransi harga, terutama

kesediaan pelanggan untuk membayar harga pemasok.

e) Pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product line extensions, brand

extensions, dan new add-on services yang ditawarkan perusahaan.

2.1.4 Indikator E-Satisfaction

Menurut Bulut (2015) e-satisfaction memiliki indikator sebagai berikut:

 Konsumen merasa senang terhadap layanan yang diberikan.

 Konsumen merasa bahagia melakukan pembelian melalui website.

 Konsumen merasa keputusan untuk membeli online adalah keputusan yang

bijak.

 Konsumen minat melakukan pembelian ulang melalui website tersebut.

2.2 E-Trust

2.2.1 Definisi E-Trust

Menurut Gunawan (2013) kepercayaan (trust) didefinisikan sebagai

bentuk sikap yang menunjukkan perasaan suka dan tetap bertahan untuk

menggunakan suatu produk atau merek. Kepercayaan akan timbul dari benak

konsumen apabila produk yang dibeli mampu memberikan manfaat atau nilai

yang diinginkan konsumen pada suatu produk.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Kepercayaan (trust) konsumen pada dasarnya merupakan bentuk

dukungan konsumen terhadap upaya yang dilakukan untuk mendapatkan segala

sesuatu yang diinginkan, melalui kepercayaan seorang konsumen akan

memberikan dukungan terkait dengan keputusan pembelian yang akan ditetapkan.

Trust merupakan unsur penting dalam pemasaran online. Sejalan dengan

pendapat Mohammad et al (2013) yang menyatakan bahwa kepercayaan

merupakan atribut penting yang harus diadopsi ke dalam aplikasi e-commerce.

Hal tersebut penting, mengingat semua proses transaksi online dilakukan tanpa

tatap muka dan mengandalkan sistem layanan yang harus dapat dipercaya agar

semua proses transaksi yang saling menguntungkan dapat terus berjalan dengan

baik.

Adapun menurut pendapat Andromeda (2015), kepercayaan konsumen

terhadap website online shopping terletak pada popularitas website online

shopping itu sendiri. Semakin bagus suatu website, konsumen akan lebih yakin

dan percaya terhadap reliabilitas website tersebut.

Keputusan pembelian dalam perilaku konsumen juga tidak hanya tentang

apa yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen saja. Hal lain yang terkait juga

yakni dimana, bagaimana dan dalam kondisi macam apa barang dan jasa yang

akan dibeli. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan trust yang akan

menggiring konsumen kepada keputusan pembelian.

Selama ini, kepercayaan konsumen selalui mempunyai peran penting

dalam menjaga hubungan bisnis, apalagi pada bisnis e-commerce yang rata-rata

menuntut konsumennya untuk membayar sebelum menerima pesanan, padahal

konsumen tidak bisa melihat ataupun menyentuh produk nyata yang ditawarkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

kecuali lewat gambar. Sehingga dalam perbelanjaan online, e-trust ini seringkali

diukur dengan seberapa besar kemampuan produk asli memenuhi persepsi

kualitas yang ada di benak konsumen (Liao, 2013).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian e-trust atau kepercayaan elektronik adalah aspek dasar dari sebuah

bisnis, di mana sebuah transaksi bisnis akan terjadi apabila terdapat kepercayaan

di antara masing-masing pihak. Kepercayaan tersebut tidak muncul secara tiba-

tiba, tetapi harus dibangun sejak awal. Kepercayaan ini juga merupakan

penggerak dalam suatu hubungan yang efektif.

2.2.2 Dimensi E-Trust

Menurut McKnight, Kacmar dan Choudry (2006), kepercayaan dibangun

antara pihak-pihak yang belum saling mengenal baik dalam interaksi maupun

proses transkasi. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada dua dimensi

kepercayaan konsumen, yaitu:

a) Trusting Belief

Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin

terhadap orang lain dalam suatu situasi. Trusting belief adalah persepsi pihak

yang percaya (konsumen) terhadap pihak yang dipercaya (penjual toko maya)

yang mana penjual memiliki karakteristik yang akan menguntungkan

konsumen. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada tiga elemen yang

membangun trusting belief, yaitu benevolence, integrity, competence.

o Benevolence

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Benevolence (niat baik) berarti seberapa besar seseorang percaya kepada

penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence

merupakan kesediaan penjual untuk melayani kepentingan konsumen.

o Integrity

Integrity (integritas) adalah seberapa besar keyakinan seseorang terhadap

kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah

dibuat kepada konsumen.

o Competence

Competence (kompetensi) adalah keyakinan seseorang terhadap

kemampuan yang dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam

melakukan sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen tersebut.

Esensi dari kompetensi adalah seberapa besar keberhasilan penjual untuk

menghasilkan hal yang diinginkan oleh konsumen. Inti dari kompetensi

adalah kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Trusting Intention

Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap

bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, ini terjadi secara pribadi dan

mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention didasarkan pada

kepercayaan kognitif seseorang kepada orang lain. McKnight et al (2002)

menyatakan bahwa ada dua elemen yang membangun trusting intention yaitu

willingness to depend dan subjective probability of depending.

o Willingness to depend

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Willingness to depend adalah kesediaan konsumen untuk bergantung

kepada penjual berupa penerimaan resiko atau konsekuensi negatif yang

mungkin terjadi.

o Subjective probability of depending

Subjective probability of depending adalah kesediaan konsumen secara

subjektif berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual, melakukan

transaksi, serta bersedia untuk mengikuti saran atau permintaan dari

penjual.

2.2.3 Faktor- Faktor yang Memengaruhi E-Trust

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kepercayaan

seseorang. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada faktor-faktor yang dapat

memengaruhi kepercayaan konsumen yaitu perceived web vendor reputation dan

perceived web site quality.

a. Perceived web vendor reputation

Reputasi merupakan suatu atribut yang diberikan kepada penjual berdasarkan

pada informasi dari orang atau sumber lain. Reputasi dapat menjadi penting

untuk membangun kepercayaan seorang konsumen terhadap penjual karena

konsumen tidak memiliki pengalaman pribadi dengan penjual, Reputasi dari

mulut ke mulut yang juga dapat menjadi kunci ketertarikan konsumen.

Informasi positif yang didengar oleh konsumen tentang penjual dapat

mengurangi persepsi terhadap resiko dan ketidakamanan ketika bertransaksi

dengan penjual. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan

konsumen tentang kompetensi, benevolence, dan integritas pada penjual.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

b. Perceived web site quality

Perceived web site quality yaitu persepsi akan kualitas situs dari toko maya.

Tampilan toko maya dapat memengaruhi kesan pertama yang terbentuk.

Menampilkan website secara professional mengindikasikan bahwa toko maya

tersebut berkompeten dalam menjalankan operasionalnya. Tampilan website

yang professional memberikan rasa nyaman kepada pelanggan, dengan begitu

pelanggan dapat lebih percaya dan nyaman dalam melakukan pembelian.

2.2.4 Cara Meningkatkan E-Trust Konsumen

Proses yang paling penting dalam pembelian melalui media internet adalah

dengan meningkatkan kepercayaan dari konsumen, terutama konsumen yang baru

pertama kali mengunjungi toko maya. Adapun beberapa cara untuk meningkatkan

kepercayaan konsumen yaitu:

a. Hubungan Antarindividu

Interaksi interpersonal dengan orang lain maupun organisasi haruslah

diperluas karena kepercayaan dapat dibangun dengan interaksi yang lebih

jauh yang mampu membuat individu memiliki harapan dengan orang lain

atau pihak lain.

b. Penggunaan Media

Kurangnya hubungan antar individu saat berinteraksi secara online

disebabkan karena mereka tidak melihat satu sama lain. Penggunaan media

juga penting diperhatikan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Penggunaan media seperti video, foto atau lainnya dapat meningkatkan

kepercayaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

c. Desain Web

Desain toko maya dapat meningkatkan keinginan dan ketertarikan pengguna

internet. Hal ini juga dipertimbangkan untuk mengembangkan kepercayaan

konsumen terhadap toko maya yang memiliki desain yang baik.

Jika seorang konsumen mempunyai pengalaman positif terhadap produk,

maka memungkinkan terciptanya kepercayaan konsumen pada perusahaan.

Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat

kepercayaan pada produk.

2.2.5 Indikator E-Trust

Indikator-indikator variabel e-trust mengacu pada teori Robbins (2015),

meliputi:

 Integrity: kejujuran (honest) dan bersikap dengan yang sebenarnya (truth-

fullness).

 Competence: pengetahuan dan keterampilan teknis serta standar pribadi.

 Consistency: andal, dapat diramalkan dan dipertimbangkan yang baik dalam

menangani situasi.

 Loyalty: kesediaan untuk melindungi dan memelihara hubungan sebaik

mungkin.

 Openness: kesediaan untuk berbagi gagasan informasi dengan bebas.

2.3 Loyalitas Pelanggan Online (E-Loyalty)

2.3.1 Definisi E-Loyalty

Setiap perusahaan selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi

konsumen, pelayanan yang baik akan berdampak terdadap loyalitas konsumen.

Menurut Tjiptono (2016), loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai pembelian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

ulang dapat merupakan hasil dominasi pasar oleh perusahaan yang berhasil

membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif tersedia. Dari pengertian ini

juga dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya

kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut

hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan

tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka

panjang yang dilakukan oleh konsumen.

Komitmen yang menyertai pembelian berulang tersebut adalah keadaan

dimana konusmen tidak mau berpindah walaupun produk maupun jasa tersebut

sedang langka dipasaran dan konsumen dengan sukarela merekomendasikan

produk maupun jasa tersebut kepada rekan, keluarga taau konsumen yang lain.

Dalam konteks e-commerce, loyalitas pelanggan disebut dengan e-loyalty.

Menurut Hur et al (2011), mendefinisikan e-loyalty sebagai niatan pelanggan

untuk mengunjungi website kembali dengan atau tanpa terjadinya transaksi online.

Definisi ini menganggap loyalitas pelanggan sebagai sikap membangun dan

berpotensi juga menguntungkan untuk keadaan konvensional.

Mayoritas pelaku usaha pasti setuju dengan pendapat bahwa dalam sebuah

bisnis, hal yang paling utama bukanlah tentang meningkatkan penjualan atau

mencapai target yang diinginkan, tetapi bisnis adalah tentang mendapatkan

pelanggan dan juga menjaga loyalitas dari pelanggan yang dimiliki. Karena

percuma jika hanya mengejar target penjualan semata, semua perusahaan tentu

mampu melakukannya. Tapi untuk urusan menjaga loyalitas, hal itu tentu sudah

sangat berbeda. Menjaga loyalitas jauh lebih berharga dibanding hanya fokus

pada beberapa produk yang mampu dijual di setiap harinya. Karena dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

menjaga loyalitas pelanggan, itu artinya kita sedang menjaga bisnis tersebut tetap

berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut Jeon (2017), e-loyalty didefinisikan sebagai sikap konsumen

yang menguntungkan penjual online, yang menghasilkan pembelian ulang, e-

loyalty merupakan dampak dari kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan.

Memiliki pelanggan yang loyal sangat menguntungkan bagi perusahan online,

mengingat persaingan penjualan online yang tinggi, konsumen yang loyal akan

merekomendasikan kepada teman maupun keluarga mereka untuk ikut melakukan

pembelian.

Loyalitas pelanggan menurut Jill Griffin (dalam customer loyalty) adalah:

How to earn it to keep. Bahwa loyalitas pelanggan cenderung lebih dekat dengan

perilaku bukan sikap. Dengan demikian jika seorang pelanggan telah membeli dua

atau tiga kali produk yang sama maka otomatis telah dimasukkan sebagai

pelanggan yang loyal (Hermawan, 2007).

Timbulnya loyalitas pelanggan, otomatis akan meningkatkan profit

perusahaan karena konsumen yang loyal akan rela mengeluarkan biaya yang lebih

tinggi untuk produk yang ditawarkan, dan lebih toleran jika ada masalah yang

datang terhadap pelayanan dan kinerja suatu produk.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa e-

loyalty adalah bentuk kepercayaan dan komitmen konsumen terhadap suatu

produk yang berdampak pengunjungan website kembali yang dapat berpotensi

untuk melakukan pembelian ulang. Adapun ciri utama e-loyalty yaitu, adanya

kemauan mengunjungi kembali (revisit) dan kemauan membeli (purchase

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

intention) dari sebuah website serta tetap menggunakan website bersangkutan

meskipun ada alternatif website lain.

2.3.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi E-Loyalty Konsumen

Menurut Vanessa Gaffar (2007) loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh lima

faktor, yaitu:

 Kepuasan (Satisfaction). Kepuasan pelanggan merupakan pengukuran gap

antara harapan pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima atau yang

dirasakan.

 Ikatan emosi (Emotional Bonding). Konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah

merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen dapat

diidentifikasikan dalam sebuah merek, karena sebuah merek dapat

mencerminkan karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang tercipta dari

sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan

konsumen lain yang menggunakan produk atau jasa yang sama.

 Kepercayaan (Trust). Kemauan seseorang untuk memercayakan perusahaan

atau sebuah merek untuk melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.

 Kemudahan (Choice reduction and habit). Konsumen akan merasa nyaman

dengan sebuah kualitas produk dan merek ketika situasi mereka melakukan

transaksi memberikan kemudahan. Bagian dari loyalitas konsumen adalah

seperti pembelian produk secara teratur dapat didasari pada akumulasi

pengalaman setiap saat.

 Pengalaman dengan perusahaan (History with company). Sebuah pengalaman

seseorang pada perusahaan dapat membentuk perilaku. Ketika mendapatkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

pelayanan yang baik dari perusahaan, maka akan mengulangi perilaku pada

perusahaan tersebut.

Menurut Kotler (2009) ada enam alasan mengapa perusahaan harus

menjaga dan mempertahankan konsumennya:

a. Konsumen yang sudah ada memiliki prospek yang lebih besar untuk

memberikan keuntungan kepada perusahaan.

b. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjaga dan mempertahankan

konsumen yang sudah ada, jauh lebih kecil daripada mencari konsumen baru.

c. Konsumen yang percaya kepada suatu lembaga dalam urusan bisnis,

cenderung akan percaya juga pada urusan bisnis yang lain.

d. Jika sebuah perusahaan lama memiliki banyak konsumen, maka perusahaan

tersebut akan mendapatkan keuntungan karena adanya efisiensi. Konsumen

lama kemungkinan tidak memiliki banyak tuntutan, perusahaan cukup

menjaga dan mempertahankan mereka. Untuk melayani mereka bisa

digunakan karyawan-karyawan baru dalam rangka melatih mereka, sehingga

biaya pelayanan lebih murah.

e. Konsumen lama tentunya telah banyak memiliki pengalaman positif yang

berhubungan dengan perusahaan, sehingga mengurangi biaya psikologis dan

sosialisasi.

f. Konsumen lama akan berusaha membela perusahaan dan mereferensikan

perusahaan tersebut kepada teman-teman maupun lingkungannya.

Jika sebuah perusahaan memiliki konsumen yang loyal, perusahaan

tersebut akan mendapatkan beberapa keuntungan. Griffin (2005) mengemukakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki

konsumen yang loyal antara lain:

 Mengurangi biaya pemasaran

 Mengurangi biaya transaksi

 Mengurangi biaya turn over konsumen

 Meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar

perusahaan.

 Word of Mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa konsumen yang loyal

juga berarti mereka yang merasa puas.

 Mengurangi biaya kegagalan

2.3.3 Manfaat E-Loyalty

Menurut (Anderson & Srinivasan, 2003), ada beberapa keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan bila memiliki konsumen yang loyal, yaitu :

1. Sales Growth

Pertumbuhan penjualan yang berlangsung dalam jangka panjang tidak dapat

dicapai oleh perusahaan tanpa adanya loyalitas konsumen terhadap produk

atau jasa yang dihasilkan perusahaan, menaikkan pangsa pasar dan

menurunkan biaya untuk mendapatkan konsumen-konsumen yang loyal

terhadap perusahaan dan menginformasikan kepada calon-calon konsumen

baru perusahaan. Dengan demikian, akan mengurangi biaya untuk

mendapatkan konsumen (promosi), bahkan akan mendapat laba perusahaan,

artinya konsumen-konsumen yang loyal terhadap perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

2. Profitability

Sejalan dengan meningkatnya penjualan, perusahaan memiliki peluang besar

untuk memperoleh laba apabila produk perusahaan memiliki pertumbuhan

penjualan yang baik.

3. Referral

Konsumen yang loyal dan terpuaskan kebutuhannya dengan produk atau jasa

yang dihasilkan perusahaan akan memberikan saran penggunaan produk dan

jasa kepada orang lain.

2.3.4 Standar Pengukuran E-Loyalty

(Hur et al., 2011) mengonsepkan e-loyalty ke dalam empat bagian

(dimensi), yaitu, congnitive, affective, conative, dan action yang merupakan

penerapan dari dimensi loyalitas ke dalam website. Penjelasan mengenai bagian-

bagian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Cognitive

Didefinisikan sebagai preference (preferensi), preferensi ini dapat terhadap

website lain ataupun layanan lain yang tersedia di dalam satu perusahaan.

Indikator yang digunakan untuk menunjukkan tingkat preferensi konsumen

adalah:

o Menggunakan layanan lain yang ditawarkan perusahaan

o Preferensi konsumen terhadap website

2. Affective

Didefinisikan sebagai positive attitude, hal ini dihasilkan dari preferensi yang

tercipta, sehingga akan menimbulkan sikap mereferensikan. Sebagai contoh,

pelanggan yang menyarankan orang lain untuk menggunakan website

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

perusahaan berdasarkan kepuasan atau kesukaan yang lebih (preferensi) dari

pada website atau layanan lain yang diterapkan sebagai pembanding. Adapun

tingkat affective konsumen ditunjukkan dengan indikator :

o Konsumen mulai mengunjungi website

o Mengajak konsumen untuk mengunjungi website

o Mereferensikan website pada orang lain

3. Conative

Pelanggan bersedia untuk mengunjungi kembali website perusahaan. Hal ini

bisa didasari oleh pengalaman sebelumnya yang dapat berupa

kecocokan/kepuasan/kesukaan, sehingga ada keinginan atau harapan untuk

mendapatkan pengalaman baik yang sama dengan kembali mengunjungi

website (revisit), tetapi hal ini tidak terikat dengan perilaku pembelian,

ditunjukkan dengan indikator :

o Aktif mengunjungi website

o Mengunjungi website kembali walau tanpa terikat proses pembelian

4. Action

Merupakan tingkatan tertinggi dari loyalitas, yaitu ketika pelanggan kembali

mengunjungi website dengan kesiapan untuk melakukan pembelian secara

online. Semakin tingginya action yang diberikan ditunjukkan dengan indikator

o Kunjungan konsumen untuk kembali membeli produk melalui website

o Berkala mengunjungi website

Menurut (Hur et al., 2011) menggunakan 3 dari 4 dimensi tersebut tanpa

menyertakan action untuk melakukan penelitian terhadap e-loyalty pada website

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

non e-commerce atau website yang tidak melayani transaksi online, tetapi

berperan dalam sebuah proses bisnis perusahaan.

2.3.5 Indikator E-Loyalty

Menurut Bulut (2015) e-loyalty memiliki indikator sebagai berikut:

 Akan melakukan pembelian kembali di perusahaan online.

 Akan mengunjungi perusahaan online lagi di masa depan.

 Berniat untuk merekomendasikan website yang biasa digunakan kepada orang

sekitar.

 Lebih memilih menggunakan toko online daripada toko tradisional.

2.4 E-Commerce

2.4.1 Definisi Electronic Commerce (E-commerce)

Menurut Pradana, dkk (2012) Electronic Commerce atau biasa disingkat

E-Commerce merupakan sebuah sistem atau paradigma baru dalam dunia bisnis.

Paradigma ini telah berhasil menggeser paradigma traditional commerce menjadi

Electronic Commerce dengan memanfaatkan teknologi ICT (Information and

Communication Technology). Menurut Pradana, dkk (2012) definisi e-commerce

secara umum adalah "Proses membeli, menjual, baik dalam bentuk barang, jasa

ataupun informasi, yang dilakukan melalui media internet.”

Saat ini, e-commerce memang menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan

dan kerap digeluti masyarakat di Indonesia. Peminatnya yang banyak membuat

bisnis ini sebagai salah satu ladang untuk mendapatkan keuntungan yang

menjanjikan. E-commerce adalah bagian dari e-business, di mana cakupan e-

business lebih luas, tidak sekadar perniagaan saja, tetapi juga kolaborasi antar

mitra bisnis, lowongan pekerjaan, pelayanan nasabah dan lain sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Banyak perusahaan yang saat ini memperkenalkan produk yang mereka

jual melalui internet. Menurut Laudon dan Laudon (2014) pada umumnya e-

commerce berarti transaksi yang terjadi dalam internet dan web. Transaksi

komersial melibatkan pertukaran nilai (misalnya uang) melintasi batas-batas

organisasi atau individu sebagai imbalan atas barang dan jasa.

Sedangkan menurut Hermawan (2010) e-commerce adalah suatu jenis dari

mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis

berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan

digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi

(business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati

kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan.

Dari ketiga pendapat yang dikemukakan para ahli di atas, tampak jelas

bahwa e-commerce adalah suatu transaksi atau pertukaran yang sepenuhnya hanya

dapat terlaksana apabila dilengkapi dengan perangkat teknologi dan alat

komunikasi. Melalui e-commerce transaksi dapat dilakukan kapan saja, oleh siapa

saja dan dari mana saja yang dapat dijangkau oleh jaringan komunikasi.

Menurut Suyanto (2003), definisi e-commerce dapat ditinjau dari beberapa

perspektif, yaitu:

1. Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan,

informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan

elektronik lainnya.

2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang

menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya

layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan

kecepatan layanan pengiriman.

4. Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli

dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online

lainnya.

Media yang populer dalam aktivitas e-commerce adalah world wide web

(WWW). Oleh karenanya, menurut Aberg dan Shahmehri (2000) perbaikan terus

menerus mengenai pelayanan yang disediakan oleh sistem web e-commerce akan

mempunyai pengaruh yang besar pada tingkat penjualan dan kepuasan konsumen.

Adapun struktur sistem e-commerce berbasis web sebagaimana disajikan pada

gambar berikut.

Gambar 2.1 Struktur Sistem E-Commerce Berbasis Web

Sumber: Aberg dan Shahmehri (2000)

Berdasarkan gambar 2.1 di atas dapat dijelaskan bahwa konsumen dapat

berinteraksi dengan perusahaan penyedia layanan e-commerce melalui tiga jalur

(interface), yaitu web browser, telepon atau fasilitas chating (chat window).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Semua informasi mengenai konsumen akan disimpan pada user model dan

informasi ini dijadikan oleh perusahaan sebagai database profil konsumen.

Informasi profil konsumen tersebut sangat berarti bagi perusahaan dalam

kaitannya untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen.

2.4.2 Kategori E-Commerce

Laudon dan Laudon (2014) elektronik commerce menjadi tiga yaitu

Business to Customer (B2C) e-commerce, Business to Business (B2B) e-

commerce dan Customer to Customer (C2C).

1. B2C (Bussiness to Customer)

Perdagangan elektronik melibatkan produk ritel dan layanan kepada pembeli

individual.

2. B2B (Bussiness to Bussiness)

Perdagangan elektronik yang melibatkan penjual barang dan jasa antara

pembisnis.

3. C2C (Customer to Customer)

Perdagangan elektronik yang melibatkan konsumen yang menjual langsung

kepada konsumen.

Menurut Muhammad (2002), dalam dunia e-commerce, terdapat beberapa

model bisnis yang dapat dikategorikan menjadi sembilan model bisnis.

Kesembilan model ini adalah:

1. Virtual Storefront, yaitu menjual produk fisik atau jasa secara online,

sedangkan pengirimannya menggunakan sarana-saranan tradisional.

2. Marketplace Concentrator, yaitu memusatkan informasi mengenai produk

dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

3. Information Broker, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga

dan ketersediaannya dan kadang menyediakan fasilitas transaksi.

4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat

pembelian, namun kativitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi.

5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang

produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi

konsumen.

6. Reverse Auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai

penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang dispesifikasi oleh

pembeli.

7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak,

multimedia dan produk digital lainnya lewat internet.

8. Content Provider, yaitu menyediakan layanan dan dukungan bagi para

pemakai perangkat lunak dan perangkat keras,

9. Online Service Provider, yaitu menyediakan layanan dan dukungan bagi para

pemakai perangkat lunak dan perangkat keras.

2.4.3 Komponen E-Commerce

Menurut Hidayat (2008), E-Commerce memiliki beberapa komponen

standar yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi bisnis yang dilakukan secara

offline, yaitu:

1. Produk: Banyak jenis produk yang bisa dijual melalui internet seperti

komputer, buku, musik, pakaian, mainan dan lain-lain.

2. Tempat menjual produk (a place to sell): tempat menjual adalah internet yang

berarti harus memiliki domain dan hosting.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

3. Cara menerima pesanan: e-mail, telepon, sms dan lain-lain.

4. Cara pembayaran: cash, cek, bankdraft, kartu kredit, internet payment

(misalnya paypal).

5. Metode pengiriman: pengiriman bisa dilakukan melalui paket, salesman atau

di download jika produk yang dijual memungkinkan untuk itu (misalnya

software).

6. Customer service: e-mail, formulir online, FAQ, telepon, chatting dan lain-

lain.

2.4.4 Manfaat E-Commerce

Menurut Suyanto (2003) E-commerce memiliki beberapa manfaat, baik itu

organisasi, perusahaan dan masyarakat itu sendiri, berikut beberapa manfaat dari

e-commerce:

a. Bagi organisasi pemilik e-commerce

1. Memperluas marketplace hingga ke pasar nasional dan internasional.

2. Dengan capital outplay yang minim, sebuah perusahaaan dapat dengan

mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan

partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia.

3. E-commerce menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian,

penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.

4. E-commerce mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan

produk dan jasa.

b. Bagi konsumen

1. E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan

transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

2. E-commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka

bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.

3. E-commerce menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada

pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan

perbandingan secara cepat.

4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detil dalam

hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

c. Bagi masyarakat

1. E-commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan

tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus

kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.

2. E-commerce memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan

wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan

susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.

2.4.5 Proses Transaksi E-Commerce

Menurut Suyanto (2003), agar sebuah perdagangan antar pembeli dan

penjual dapat dilakukan, maka harus ada satu proses tertentu. Proses transaksi E-

Commerce bisa mencakup tahap-tahap sebagai berikut:

1. Show. Penjual menunjukkan produk atau layanannya di situs yang dimiliki,

lengkap dengan detail spesifikasi produk dan harganya.

2. Register. Konsumen melakukan register untuk memasukkan data-data

identitas, alamat pengiriman dan informasi login.

3. Order. Setelah konsumen memilih produk yang diinginkan, konsumen pun

selanjutnya melakukan order pembelian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

4. Payment. Konsumen melakukan pembayaran.

5. Verification. Verifikasi data konsumen sepeti data-data pembayaran (No.

rekening atau kartu kredit).

6. Deliver. Produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh penjual ke

konsumen.

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian pertama dilakukan oleh Revita (2016) bertujuan untuk menguji

pengaruh e-satisfaction dan e-trust terhadap e-loyalty konsumen wanita

dalam sosial media. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel e-

trust merupakan variabel penghubung antara variabel e-satisfaction dan e-

loyalty yang berarti semakin puas seorang konsumen maka tingkat

kepercayaan konsumen pada bisnis online semakin besar sehingga akan

meningkatkan loyalitas konsumen terhadap bisnis online. Tidak hanya itu,

dalam penelitian ini terbukti bahwa variabel e-satisfaction mempengaruhi

variabel e-trust secara signifikan yang berarti semakin konsumen merasa puas

dengan sebuah bisnis online maka tingkat kepercayaan konsumen akan bisnis

online akan semakin besar. Sama halnya dengan variabel e-trust yang

mempengaruhi variabel e-loyalty secara signifikan yang memiliki arti bahwa

semakin konsumen mempercayai sebuah bisnis online maka konsumen akan

semakin loyal kepada bisnis online sehingga tidak akan beralih. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Revita adalah

obyek yang diteliti dalam hal ini cakupan konsumen wanita pada bisnis

online menggunakan sosial media instagram dalam memasarkan produknya

dari Tokopedia dan Bukalapak. Sedangkan dalam penelitian ini yang diteliti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

adalah konsumen wanita yang berbelanja di online marketplace Sociolla yang

hanya menyediakan produk kecantikan saja didalamnya.

2. Penelitian kedua dilakukan oleh Akbar et al yang bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh e-service quality terhadap e-customer satisfaction dan e-

customer loyalty pada pelanggan situs berbelanja online Lazada. Hasil yang

diperoleh pada penelitian ini adalah e-service quality berpengaruh positif dan

signifikan terhadap e-customer satisfaction, e-customer satisfaction

berpengaruh positif dan signifikan terhadap e-customer loyalty, e-service

quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap e-customer loyalty dan e-

service quality memiliki pengaruh tidak langsung terhadap e-Customer

loyalty melalui e-customer satisfaction. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu yang diteliti oleh Akbar et al terletak pada variabel X, Y

dan situs e-commerce yang dijadikan penelitian. Dimana pada variabel X

hanya terdiri dari 1 variabel yakni e-service quality sedangkan dalam

penelitian ini terdiri dari 2 variabel X, yaitu e-satisfaction dan e-trust. Pada

variabel Y dalam penelitian yang dilakukan oleh Akbar et al terdiri dari 2

variabel yakni e-customer satisfaction dan e-customer loyalty sedangkan

dalam penelitian ini variabel Y hanya 1 yakni e-loyalty.

3. Penelitian ketiga dilakukan oleh Ting et al bertujuan untuk mengetahui

pengaruh e-service quality, e-satisfaction and e-loyalty dari pembeli online di

Malaysia. Hasil dari penelitian ini adalah e-service quality, e-satisfaction dan

e-loyalty menjadi hal yang sangat penting bagi penjual online untuk menarik

dan mempertahankan pembeli online di lingkungan virtual ini. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ting et al

adalah alat analisis dan variabel X yang digunakan. Dimana dalam penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

yang dilakukan oleh Ting et al alat analisis yang digunakan menggunakan

analisis faktor sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analaisi regresi

berganda. Variabel X yang digunakan e-service quality, e-satisfaction and e-

loyalty sedangkan dalam penelitian ini variabel X yang digunakan e-

satisfaction dan e-trust sementara variabel e-loyalty menempati variabel Y.

4. Penelitian keempat dilakukan oleh Ambardy et al bertujuan untuk

mengetahui apakah adanya pengaruh dari e-service quality terhadap e-

satisfaction dan dampaknya terhadap e-loyalty. Hasil dari penelitian ini

diketahui bahwa e-service quality memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap e-loyalty melalui e-satisfaction. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ambardy adalah alat analisis yang

digunakan menggunakan analisis jalur sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda dan memperhitungkan dampak e-

loyalty konsumen atas pengaruh e-service quality terhadap e-satisfaction

sedangkan dalam penelitian ini tidak memperhitungkan dampak e-loyalty

melainkan e-loyalty dijadikan variabel Y.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Chi et al (2015) memaparkan tentang faktor

apa yang antara e-satisfaction dan e-trust yang dapat memengaruhi e-loyalty

konsumen wanita pada bisnis online karena pada bisnis online, wanita

memiliki peran yang cukup besar dalam pengambilan keputusan pembelian

bila dibandingkan dengan pria. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

faktor online concerns dan online experience terbukti mempengaruhi

meningkatkan e-satisfaction dan e-trust konsumen sehingga turut

meningkatkan e-loyalty konsumen wanita pada bisnis online. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Chi et al. adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

variabel bebas (X) dalam penelitian tersebut yaitu e-satisfaction (X1) dan e-

trust (X2) dan koresponden yang dituju adalah Female Online Shopper,

sedangkan dalam penelitian ini hanya berbeda dalam hal platform online

marketplace yang akan diteliti.

Sehingga penelitian yang berjudul “Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust

Terhadap E-Loyalty Konsumen Wanita Pada Online Marketplace Sociolla (Studi

Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan)” ini bukan mengulangi penelitian-

penelitian terdahulu, tetapi penelitian ini benar-benar memiliki perbedaan dari

penelitian sebelumnya.

2.6 Kerangka Berpikir

Gambar 2.2
Kerangka Berpikir

E-Satisfaction (X1)

E-Loyalty (Y)

E-Trust (X2)

Sumber: Penulis (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini adalah

penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018)

menyatakan bahwa penelitian asosiatif adalah penelitian yang dilakukan dengan

membandingkan dua variabel atau lebih. Pendekatan kuantitatif adalah

pengukuran data dan statistik objek melalui hitung – hitungan. Menurut Sugiyono

(2018), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi

atau sample tertentu, teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan

untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung (Sukardi, 2008).

Adapun yang dijadikan tempat penelitian ini yaitu di kota Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari April 2020 sampai Mei 2020.

38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Sociolla khususnya wanita di kota

Medan.

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non

probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Menurut Sugiyono

(2018), pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

berdasarkan kriteria-kriteria atau pertimbangan tertentu. Karena jumlah populasi

dalam penelitian ini tidak diketahui, maka penentuan jumlah sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode menurut Rao Purba (2006)

dalam Kharis (2011) menggunakan rumus sebagai berikut:

Z2
𝑛=
4(Moe)2

Keterangan :

N : Jumlah sampel

Z : 1,96 score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan

ditentukan 95%)

Moe : Margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

(1,96)2
𝑛=
4(10%)2

𝑛 = 96,04

𝑛 = 96 sample

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 orang. Untuk memudahkan

perhitungan, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden.

Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:

1. Konsumen wanita pengguna online marketplace Sociolla.

2. Usia pengguna minimal 17 tahun.

3. Konsumen yang minimal 2 kali berbelanja di Sociolla.

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2018), hipotesis adalah harapan-harapan yang

dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara variabel di dalam masalah

yang diteliti. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian.

H01: E-satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

Ha1: E-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen..

H02: E-trust tidak berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

Ha2: E-trust berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

H03: E-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

Ha3: E-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap e-loyalty konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

3.5 Definisi Konsep

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari setiap konsep yang akan

diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep dari penelitian ini, yaitu:

a. E-Satisfaction (X1)

Menurut Ranjbarian et al (2012), e-satisfaction adalah hasil dari persepsi

konsumen terhadap kenyamanan online, perdagangan/cara transaksi, desain

situs, keamanan dan pelayanan.

b. E-Trust (X2)

Menurut Pi, Liao dan Chen (2012), e-trust adalah keadaan psikologis

pengguna internet saat menghadapi risiko dalam menggunakan sebuah media

online, berdasarkan harapan positif dari niat dan perilaku penyedia layanan

online itu sendiri.

c. E-Loyalty (Y)

Menurut Hapsari et al (2017) e-loyalty adalah niat konsumen untuk kembali

bekerja sama, merekomendasikan kepada orang lain dan tetap setia kepada

suatu brand atau perusahaan e-commerce.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Sugiyono (2018) adalah suatu atribut atau

nilai dari obyek yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala


E-satisfaction E-satisfaction adalah - Merasa senang Likert
(X1) perasaan senang terhadap pelayanan
seseorang yang timbul yang diberikan
ketika berbelanja - Kesesuaian harapan
setelah pembeliannya di - Minat berbelanja
website tertentu karena kembali
kinerja yang dihasilkan - Kesediaan
produk sesuai atau merekomendasikan
melebihi ekspektasi
pelanggan, sehingga
menyebabkan
pembelian berulang
pada website tersebut.
E-trust (X2) E-trust adalah - Kepercayaan tentang Likert
pelanggan bersedia perusahaan memiliki
untuk menerima reputasi yang baik
kerentanan di dalam - Bersedia
transaksi online memberikan
berdasarkan ekspektasi informasi pribadi
positif mengenai kepada perusahaan
tindakan yang akan online
datang. - Merasa aman dalam
bertransaksi
- Keyakinan
bahwasannya pihak
situs akan membantu
jika terjadi masalah.
E-loyalty (Y) E-loyalty adalah - Keinginan tinggi Likert
preferensi dan melakukan transaksi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

komitmen konsumen ulang dan rutin


untuk mengunjungi - Menempatkan situs
website kembali dengan sebagai pilihan
atau tanpa terjadinya pertama
transaksi online yang - Merekomendasikan
merupakan dampak dari situs kepada orang
kepuasan terhadap lain
kualitas yang website - Tidak rentan
berikan, sehingga berpindah ke situs
adanya keinginan untuk lain
merekomendasikan
website tersebut kepada
orang lain.
Sumber : Penulis (2020)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Sumber Data

Dalam data riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan data-

data yang digunakan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka

memecahkan permasalahan penelitian. Namun data itu sendiri dibedakan menjadi

data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang didapat dari penelitian

ini adalah:

1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam peneliti ini diperoleh langsung dari

konsumen Sociolla untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang telah

disusun di dalam kuesioner yang disebarkan pada konsumen wanita pengguna

Sociolla di kota Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

2. Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku, pendapat para ahli, serta

skripsi yang memiliki relevansi dengan fenomena yang akan diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau

dokumentasi tertulis, gambar, atau benda lainnya yang berkaitan dengan

fenomena yang diteliti.

3.7.2 Skala Instrumen Pengumpulan Data

Skala instrumen digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Penggunaan skala likert menurut Sugiyono (2018) adalah untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Setiap pertanyaan memiliki penentuan skor dari setiap instrumennya yakni

sebagai berikut :

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert

No Alternatif Skor
1. Sangat Setuju ( SS ) 5
2. Setuju ( S ) 4
3. Netral ( N ) 3
4. Tidak Setuju ( TS ) 2
5. Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1
Sumber : Penulis (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.8.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk menguji pernyataan dalam kuesioner atau

angket yang dibuat oleh peneliti dalam meneliti “Pengaruh E-Satisfaction dan E-

Trust Terhadap E-Loyalty Konsumen Wanita Pada Online Marketplace Sociolla

(Studi Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan)” Apakah kuesioner tersebut

layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Uji instrumen dilakukan

melalui validitas dan reliabilitas.

3.8.1.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2011) uji validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang

bersangkutan mampu mengukur apa yang diukur. Suatu instrumen yang valid atau

sah mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas

instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut :

rxy = n∑xy − (∑x) (∑y)


N=
√{(N∑x2 − (∑∑x)2)} − {n∑y2 − (∑y2)}

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi suatu butir atau item

N : Jumlah responden

n : Jumlah data observasi

x : Skor item

y : Skor total item

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Syarat kevaliditasian suatu item adalah apabila r hitung > r tabel pada

taraf signifikan (= 0,05) maka instrumen itu dianggap valid dan jika r hitung < r

tabel

maka instrumen dianggap tidak valid.

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2018) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh

mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif

konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut reliabel.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

Statistics 26.0 for windows. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara

pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan dan dipakai adalah

Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60. Berdasarkan output diperoleh koefisien reliabilitas tinggi

(>0,60) maka variabel-variabel yang digunakan adalah reliable.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang

termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Tujuan uji normalitas

adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati

distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kolmogrov Smirnov. Jika tingkat signifikan >5% artinya variabel residual

berdistribusi normal. Selain itu, dapat juga menggunakan grafik histogram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

3.8.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2012) uji normalitas bertujuan apakah dalam model

regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai kontribusi atau

tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati

normal. Kriteria pengambilan keputusan pada uji kenormalan adalah sebagai

berikut :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi kenormalan sebuah

data.

2. Jika terdapat data yang memiliki pola penyebaran yang tidak stabil dan

cenderung menjauhi arah garis diagonal pada Q-Q plot maka data tersebut

tidak memenuhi asumsi normalitas dan dapat dikatakan bahwa data tersebut

tidak normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas digunakan peneliti untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan kolerasi yang kuat antara variabel E-Satisfaction (X1),

variabel E-Trust (X2), E-Loyalty (Y) (Gujarati, 2013). Cara yang digunakan untuk

menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi Varina (Variance Inflasi

Factor / VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5 (Hines dan Montgomery, 2013).

Variabel independen yakni presentasi kerja memiliki nilai VIF dalam batas

toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), sehingga tidak terjadi

multikolenearitas dalam variabel independen penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika residual dari pengamatan satu ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedestisitas dan jika varian berbeda disebut heterokedestisitas.

Model yang baik adalah tidak terjadi homokedestisitas (Juliandi, 2013).

3.8.3 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui bagaimana hubungan

antara variabel. Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012) regresi yang memiliki

satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Model persamaan

regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + .......

Keterangan :

Y : E-loyalty

a : Konstanta

b1, b2 : Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas

X1 : Variabel independen pertama (Variabel Stimulus)

X2 : Variabel independen kedua (Variabel Respons)

3.8.4 Uji Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016), uji koefisien determinasi bertujuan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Dengan ketentuan sebagai berikut : Jika R2 berkisar antara nol sampai

dengan satu (0≤ R2 ≤ 1) maka R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat, bila R2 semakin besar mendekati 1 maka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

dan bila R2 mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.8.5 Pengujian Hipotesis

3.8.5.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen

secara parsial. Menurut Sugiyono (2018) uji t merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel

atau lebih. Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi

dari kedua variabel yang diteliti. Pengambilan keputusan berdasarkan:

H0 ditolak jika thitung < ttabel pada x = 5%

H1 diterima jika thitung > ttabel pada x = 5%

3.8.5.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki

tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan

mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. Uji F dilakukan untuk

melihat pengaruh variabel independen (bebas) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen (terikat) (Ferdinand, 2013). Pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan:

1. F hitung < Ftabel jadi H0 diterima

2. F hitung > Ftabel jadi H0 ditolak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Sociolla merupakan e-commerce berbasis Business to Customer (B2C) di

Indonesia yang menawarkan produk kecantikan original seperti makeup,

perawatan kulit, perawatan rambut, parfum dan alat kecantikan. Dikutip dari

website resminya, Sociolla sangat memerhatikan keaslian serta kualitas produk

yang dijual. Bekerja sama dengan distributor resmi baik di Indonesia maupun luar

negeri tidak tidak membuat Sociolla lepas kontrol. Sociolla memberikan jaminan

kualitas penyimpanan produk yang dilakukan langsung oleh manajemen operasi

Sociolla sesuai dengan standar internasional dan panduan penyimpanan dari

pemilik merek. Tidak hanya itu, Sociolla juga memastikan bahwa setiap produk

dari Sociolla asli dan otentik dengan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) sehingga konsumen terhindar dari produk palsu. Performa

pelayanan juga menjadi hal yang diutamakan dalam belanja online. Sociolla

memiliki fasilitas penyimpanan sendiri sehingga pengiriman produk dapat

dilakukan dengan lancar dan pengembalian produk dapat diselesaikan secara

mudah.

Kini belanja produk kecantikan yang asli di Sociolla lebih mudah dan

nyaman lewat aplikasi yang bernama SOCO. Fitur-fitur yang ada pada aplikasi

Sociolla pun sangat lengkap dan memudahkan para konsumen wanita dengan

mudah bisa mengakses dan mencari produk yang mereka inginkan.

50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51

Didirikan pada tahun 2015 oleh tiga orang yaitu Chrisanti Indiana selaku

Founder dan Credit Marketing Officer (CMO), kemudian Christoper Madiam

selaku Founder, dan John Rasjid selaku Co-Founder sekaligus Chief Executive

Officer (CEO), Sociolla berhasil menggandeng investor EV Growth dan investor

lainnya yaitu dari iStyle Inc serta investor asal Singapura dengan pendanaan

sebesar US$ 12 juta atau setara dengan Rp. 182 miliar. EV Growth sendiri

merupakan gabungan dari perusahaan East Ventures, Sinarmas Digital Ventures

dan Yahoo Japan. Dilansir dari laman technesia.com, dana yang terkumpul akan

dialokasikan untuk kepentingan perusahaan seperti pemasaran untuk merek mitra

yang mencakup pemasaran luar negeri bagi merek lokal dimana Sociolla

bertindak sebagai distributor, serta merek asing yang ingin meningkatkan brand

awareness produk mereka di Indonesia. Tidak hanya itu, dana yang terkumpul

juga akan dialokasikan untuk merekrut talent dalam bidang teknologi untuk

platform Sociolla Connect (SOCO) yang mengedepankan user experience.

Kedepannya SOCO akan mengintegrasikan dua website yaitu e-commerce

Sociolla dan Beauty Journal yang menampilkan konten mengenai kecantikan dan

gaya hidup.

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

4.2.1 Visi

1. Kami percaya dalam membentuk masa depan melalui teknologi.

2. Kami membangun suatu ekosistem digital untuk member Sociolla, pelaku

industri, dan juga komunitas kecantikan di Indonesia.

3. Kami memposisikan diri sebagai inkubator di industri kecantikan dan

perawatan diri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

4.2.2 Misi

1. Berperan aktif memenuhi kebutuhan kecantikan wanita di Indonesia.

2. Berfokus pada wanita di seluruh negeri, kami percaya bahwa setiap orang

harus memiliki akses yang sama untuk berbagi hasrat dalam kecantikan.

3. Kami menghubungkan konten, perdagangan dan komunitas melalui

berbagai platform online kami, untuk menyelesaikan perjalanan

penemuan kecantikan diri.

4. Lahir dan sekarang tumbuh dalam komunitas, kami terdorong untuk

menjadikan kecantikan lebih mudah didekati, dapat diterapkan dan

mengasyikkan.

5. Kami memahami bahwa setiap orang adalah unik dan kami ingin menjadi

bagian dari membangun pengalaman kecantikan yang lebih baik.

4.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Sociolla

SOCIOLLA

Founder & Credit Founder Co-Founder & Chief


Marketing Officer Executive Officer
(CMO) (CEO)

Sumber: Penulis (2020)

4.4 Karakteristik Responden

Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah konsumen Sociolla di

kota Medan. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang.

Penyebaran kuesioner dengan cara mendatangi responden maupun secara online

untuk menanyakan apakah merupakan konsumen Sociolla yang melakukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

pembelian pada website tersebut sebanyak minimal dua kali di kota Medan.

Karakteristik demografi responden sebagaimana diperloleh dari hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel berikut.

4.4.1 Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase

Perempuan 96 100%

Sumber : Olah Data Penulis (2020)

Pada tabel di atas diketahui karakteristik jenis kelamin responden ialah 96

orang perempuan dengan persentase 100%.

4.4.2 Usia Responden

Tabel 4.2
Usia Responden

Usia Jumlah Orang Persentase

17 – 20 tahun 20 21%

21 – 24 tahun 57 59%

25 – 28 tahun 14 15%

>28 tahun 5 5%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Pada tabel di atas diketahui karakteristik usia responden. Responden yang

berusia antara 17-20 tahun : 21% , 21-24 tahun : 59%, 25-28 tahun: 15% dan usia

>28 tahun 5%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

4.4.3 Pekerjaan Responden

Tabel 4.3
Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Orang Persentase

Pelajar/Mahasiswa 63 67%

Pegawai Swasta 11 11%

PNS 9 9%

Wiraswasta 7 7%

Ibu Rumah Tangga 6 6%

Yang lain 0 0%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Pada tabel di atas diketahui karakteristik pekerjaan responden. Responden

yang Pelajar/Mahasiswa 63 orang dengan persentase 67%, responden yang

Pegawai Swasta 11 orang dengan persentase 11%, responden yang PNS 9 orang

dengan persentase 9%, responden yang Wiraswasta 7 orang dengan persentase

7%, responden Ibu Rumah Tangga 6 orang dengan persentase 6% dan yang

terakhir responden dengan pekerjaan yang lainnya 0 orang dengan persentase 0%.

4.4.4 Pendapatan Perbulan Responden

Tabel 4.4
Pendapatan Perbulan Responden

Pendapatan Jumlah Orang Persentase

<Rp.1.000.000 47 49%

Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000 31 32%

>Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 12 13%

>Rp.5.000.000 6 6%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Pada tabel di atas diketahui karakteristik pengeluaran perbulan responden.

Responden dengan pendapatan perbulan <Rp.1.000.000 berjumlah 47 orang

dengan persentase 49%, responden dengan pendapatan perbulan Rp.1.000.000 –

Rp.3.000.000 berjumlah 31 orang dengan persentase 32%, responden dengan

pendapatan perbulan >Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 berjumlah 12 orang dengan

persentase 13% dan responden dengan pendapatan perbulan > Rp.5.000.000

berjumlah 6 orang dengan persentase 6%.

4.4.5 Intensitas Belanja

Tabel 4.5
Intensitas Belanja Responden

Intensitas Belanja Jumlah Orang Persentase

2 kali 62 64%

3 - 4 kali 20 21%

>4 kali 14 15%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Pada tabel di atas diketahui intensitas belanja responden. Responden

dengan intensitas belanja 2 kali berjumlah 62 orang dengan persentase 64%,

responden dengan intensitas belanja 3–4 kali berjumlah 20 orang dengan

persentase 21%, responden dengan intensitas belanja >4 kali berjumlah 14 orang

dengan persentase 15%.

4.5 Persepsi Terhadap E-Satisfaction

Peneliti meminta responden memberikan jawabannya mengenai beberapa

item pernyataan mengenai variabel E-Satisfaction. Skala penilaian yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

digunakan adalah skala likert berjenjang 1-5. Skala tersebut menujukkan

tanggapan responden mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Tabel 4.6
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen senang
berbelanja di marketplace Sociolla atas pelayanan yang mereka dapatkan

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 29 30%

Setuju 53 55%

Netral 10 10%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Sumber : Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya membeli produk di marketplace Sociolla karena pelayanan yang

didapatkan. Sebanyak 30% berpendapat sangat setuju. Sedangkan 0% berpendapat

sangat tidak setuju. Ini berarti pelayanan yang diberikan oleh pihak Sociolla sudah

sangat memuaskan sehingga membuat konsumen merasakan senang saat

melakukan belanja di online marketplace tersebut.

Tabel 4.7
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Sociolla memberikan
pelayanan yang sesuai dengan apa yang konsumen harapkan

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 29 30%

Setuju 43 45%

Netral 16 17%

Tidak Setuju 7 7%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya membeli produk di marketplace Sociolla karena pelayanan yang

diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Sebanyak 45% berpendapat setuju.

Sedangkan hanya 1% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa

ekspektasi konsumen terhadap pelayanan yang akan didapatkan saat berbelanja di

Sociolla sudah terpenuhi sehingga pelayanan dari online marketplace tersebut

tidak perlu diragukan lagi.

Tabel 4.8
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen berminat untuk
berbelanja kembali di marketplace Sociolla

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 26 27%

Setuju 40 42%

Netral 24 25%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk berbelanja kembali di marketplace Sociolla. Sebanyak 42%

berpendapat setuju. Sedangkan 2% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti

dari segi pelayanan maupun kualitas produk yang Sociolla berikan sudah cukup

baik sehingga konsumen akan dengan senang hati untuk kembali berbelanja di

online marketplace tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

Tabel 4.9
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang keaslian produk yang dijual
Sociolla ketika diterima sesuai dengan yang konsumen harapkan

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 31 32%

Setuju 38 40%

Netral 19 20%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas keaslian produk yang dijual Sociolla sesuai dengan yang

diharapkan. Sebanyak 40% berpendapat setuju. Sedangkan hanya 3% berpendapat

sangat tidak setuju. Ini berarti pengalaman konsumen dalam berbelanja di online

marketplace tersebut hampir sepenuhnya sudah memenuhi ekspektasi, baik itu

dari segi bentuk dan juga keasliannya, maka otomatis kualitas dari produk yang

dijual pada website tersebut sudah sesuai dengan standarisasi dari perusahaan

masing-masing.

Tabel 4.10
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang harga produk di
marketplace Sociolla sesuai dengan kualitas yang diharapkan

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 30 31%

Setuju 45 47%

Netral 14 15%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas harga produk di marketplace Sociolla sesuai dengan kualitas

yang diharapkan. Sebanyak 47% berpendapat setuju. Sedangkan 0% berpendapat

sangat tidak setuju. Ini berarti adanya hubungan erat antara harga terhadap

kualitas suatu produk. Karena, harga yang lebih tinggi akan menarik konsumen

dengan jaminan kualitas lebih baik.

Tabel 4.11
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen merasa lebih
nyaman ketika berbelanja di marketplace Sociolla

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 20 21%

Setuju 38 40%

Netral 28 29%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Sumber : Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas merasa lebih nyaman ketika berbelanja di marketplace

Sociolla. Sebanyak 40% berpendapat setuju. Sedangkan 2% berpendapat sangat

tidak setuju. Ini berarti, aplikasi Sociolla sangat memudahkan konsumennya

dalam berbelanja di website-nya sehingga mereka akan merasa nyaman tiap kali

melakukan belanja online.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

Tabel 4.12
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen berniat
merekomendasikan kepada keluarga dan teman-teman untuk berbelanja di
marketplace Sociolla

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 24 25%

Setuju 33 34%

Netral 32 33%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk merekomendasikan kepada keluarga dan teman-teman untuk

berbelanja di marketplace Sociolla. Sebanyak 34% berpendapat setuju. Sedangkan

hanya 2% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti kepuasan yang timbul

setelah berbelanja di online marketplace Sociolla membuat konsumen senantiasa

merekomendasikan kepada orang lain soal dimana produk yang telah mereka beli.

4.6 Persepsi Terhadap E-Trust

Tabel 4.13
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen percaya bahwa
pihak Sociolla memiliki perhatian untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
pelanggannya

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 27 28%

Setuju 42 44%

Netral 20 21%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas pihak Sociolla memberikan pelayanan terbaik bagi

pelanggannya. Sebanyak 44% berpendapat setuju. Sedangkan 3% berpendapat

sangat tidak setuju. Ini berarti hampir seluruhnya konsumen mendapatkan

pelayanan yang baik ketika berbelanja melalui online marketplace Sociolla.

Tabel 4.14
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen percaya bahwa
Sociolla memberikan kenyamanan dalam bertransaksi

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 28 29%

Setuju 43 45%

Netral 17 18%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas Sociolla memberikan kenyamanan dalam bertransaksi.

Sebanyak 45% berpendapat setuju. Sedangkan 0% berpendapat sangat tidak

setuju. Ini berarti konsumen sudah percaya ketika melakukan proses transaksi,

pihak Sociolla akan menjaga seketat mungkin agar informasi pribadi tiap-tiap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

konsumennya tetap terjaga dan tidak disalahgunakan hingga mereka tidak perlu

khawatir ketika melakukan transaksi secara online.

Tabel 4.15
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen percaya pihak
Sociolla akan menjaga keamanan informasi pribadi mereka ketika
bertransaksi online

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 19 20%

Setuju 51 53%

Netral 20 21%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas pihak Sociolla akan menjaga keamanan informasi pribadi

ketika bertransaksi online. Sebanyak 53% berpendapat setuju. Sedangkan hanya

3% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti hampir seluruhnya konsumen

percaya bahwasannya pihak Sociolla sebaik mungkin akan menjaga informasi

pribadi setiap konsumen yang bertransaksi agar tetap aman, guna meningkatkan

kenyamanan konsumen ketika melakukan pembayaran secara online.

Tabel 4.16
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen percaya pihak
Sociolla tidak akan menyalahgunakan informasi pribadi mereka

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 20 21%

Setuju 41 43%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

Netral 27 28%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas pihak Sociolla tidak akan menyalahgunakan informasi pribadi.

Sebanyak 43% berpendapat setuju. Sedangkan 3% berpendapat sangat tidak

setuju. Ini berarti Sociolla adalah perusahaan yang amanah dalam menjaga setiap

informasi pribadi konsumen, tidak semata-mata menggunakannya demi

kepentingan pribadi. Dengan demikian, konsumen percaya jika Sociolla adalah

website yang sangat aman untuk melakukan belanja online.

Tabel 4.17
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen percaya bahwa
pihak Sociolla memenuhi tanggung jawabnya terhadap pelanggan jika
terjadi masalah dalam transaksi

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 24 25%

Setuju 44 46%

Netral 20 21%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas pihak Sociolla memenuhi tanggung jawabnya terhadap

pelanggan jika terjadi masalah dalam transaksi. Sebanyak 46% berpendapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

setuju. Sedangkan hanya 1% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti pihak

Sociolla harus cepat tanggap dan bertanggung jawab jika konsumen mengeluhkan

jika ada kesalahan pada saat proses transaksi, dengan demikian rasa percaya

konsumen terhadap pihak Sociolla akan semakin meningkat.

Tabel 4.18
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen percaya Sociolla
akan mengirimkan produk yang sesuai dengan deskripsi yang tertulis di
dalam website

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 31 32%

Setuju 46 48%

Netral 12 13%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas Sociolla akan mengirimkan produk yang sesuai dengan

deskripsi yang tertulis di dalam website. Sebanyak 48% berpendapat setuju.

Sedangkan 0% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti perusahaan sudah

cukup baik dan tetap harus meningkatkan ketelitian dalam membaca setiap

pesanan guna menarik kesan konsumen untuk percaya bahwa setiap produk yang

dipesan ketika sampai di tangan benar-benar sesuai dengan deskripsi yang tertulis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

4.7 Persepsi Terhadap E-Loyalty

Tabel 4.19
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen akan berbelanja
lagi ke marketplace Sociolla di kemudian hari

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 20 21%

Setuju 37 39%

Netral 33 34%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk berbelanja lagi ke marketplace Sociolla. Sebanyak 39%

berpendapat setuju. Sedangkan hanya 1% berpendapat sangat tidak setuju. Ini

berarti Sociolla telah memenuhi kriteria-kriteria yang dapat menimbulkan

kepuasan konsumen ketika berbelanja di website tersebut sehingga mereka setuju

untuk kembali berbelanja di online marketplace Sociolla di lain waktu.

Tabel 4.20
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Sociolla adalah pilihan
pertama konsumen ketika ingin membeli produk kecantikan secara online

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 20 21%

Setuju 34 35%

Netral 26 27%

Tidak Setuju 14 15%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas Sociolla adalah pilihan pertama ketika ingin membeli produk

kecantikan secara online. Sebanyak 35% berpendapat setuju. Sedangkan 2%

berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti daya tarik Sociolla cukup kuat untuk

memikat hati konsumen agar setia berbelanja di Sociolla dan menempatkan

Sociolla di pilihan pertama ketika ingin membeli produk kecantikan secara online.

Tabel 4.21
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen akan
merekomendasikan Sociolla kepada keluarga dan teman-teman yang ingin
berbelanja produk kecantikan secara online

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 19 20%

Setuju 44 46%

Netral 25 26%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk merekomendasikan Sociolla kepada keluarga dan teman-

teman yang ingin berbelanja produk kecantikan secara online. Sebanyak 46%

berpendapat setuju. Sedangkan hanya 3% berpendapat sangat tidak setuju. Ini

berarti Sociolla telah mendapatkan tempat di hati konsumennya sehingga mereka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

bersedia untuk merekomendasikan Sociolla ke orang-orang terdekatnya atas dasar

keinginannya sendiri.

Tabel 4.22
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen akan
meningkatkan volume belanja mereka di marketplace Sociolla

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 33 34%

Netral 41 43%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk meningkatkan volume belanja di marketplace Sociolla.

Sebanyak 34% berpendapat setuju. Sedangkan 3% berpendapat sangat tidak

setuju. Ini berarti ekspektasi konsumen terhadap pelayanan maupun produk yang

didapatkan dari Sociolla telah terpenuhi bahkan kemungkinan melewati

ekpektasinya sehingga mereka dengan senang hati untuk terus berbelanja di online

marketplace Sociolla.

Tabel 4.23
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen tidak tertarik
berbelanja di online marketplace lainnya walaupun harganya lebih murah

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 12 13%

Setuju 31 32%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

Netral 26 27%

Tidak Setuju 22 23%

Sangat Tidak Setuju 5 5%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya atas tidak tertarik berbelanja di online marketplace lainnya

walaupun harganya lebih murah. Sebanyak 32% berpendapat setuju. Sedangkan

5% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti hampir seluruh konsumen telah

memercayakan Sociolla sebagai tempat utama ketika ingin membeli produk

kecantikan secara online. Hal tersebut terjadi karena setiap produk yang dijual di

Sociolla sudah terjamin keasliannya meskipun harga yang ditawarkan mungkin

relatif mahal.

Tabel 4.24
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen akan
berlangganan di Sociolla

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 16 17%

Setuju 28 29%

Netral 41 43%

Tidak Setuju 11 11%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk berlangganan di Sociolla. Sebanyak 29% berpendapat setuju.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

Sedangkan 0% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti konsumen memiliki

keinginan untuk berbelanja kembali setelah melakukan pembelian pertama

kalinya pada online marketplace tersebut. Itu terjadi karena Sociolla sukses

menarik hati pelanggannya dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin dan

produk yang dijual juga cukup lengkap sehingga segala kebutuhan yang mereka

cari semua telah tersedia di Sociolla.

Tabel 4.25
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen akan memberi
komentar positif mengenai Sociolla kepada orang lain

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 17 18%

Setuju 55 57%

Netral 18 19%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk memberi komentar positif mengenai Sociolla kepada orang

lain. Sebanyak 57% berpendapat setuju. Sedangkan hanya 3% berpendapat sangat

tidak setuju. Ini berarti pengalaman konsumen dalam berbelanja di Sociolla cukup

baik. Otomatis komentar positif mengenai Sociolla akan muncul jika ada

pertanyaan-pertanyaan terkait pengalaman berbelanja pada online marketplace

tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

Tabel 4.26
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen akan menulis
ulasan positif yang mendukung Sociolla pada website-nya

Jawaban Responden Jumlah (Orang) Persentase

Sangat Setuju 17 18%

Setuju 50 52%

Netral 23 24%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel di atas ini, terlihat bahwa responden menyatakan

kesetujuannya untuk menulis ulasan positif yang mendukung Sociolla pada

website-nya. Sebanyak 52% berpendapat setuju. Sedangkan 3% berpendapat

sangat tidak setuju. Ini berarti kepuasan yang didapatkan konsumen setelah

berbelanja di online marketplace tersebut akan membentuk citra baik dari

perusahaan itu sendiri. Maka dari itu, konsumen akan dengan senang hati

mendukung dan juga menulis ulasan positif tentang Sociolla di website-nya.

4.8 Hasil Uji Statistik dan Interpretasi Data Kuantitatif Pengaruh

E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap E-Loyalty

4.8.1 Uji Instrument

4.8.1.1 Uji Validitas

Adapun uji validitas pada penelitian ini untuk mengetahui besarnya

hubungan antara item butir pernyataan dengan total item pernyataan untuk

masing-masing variabel. Pada uji ini, peneiti menyebarkan kuesioner kepada

responden sebanyak 96. Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

instrumen penelitian dapat dilihat melalui kolom r hitung dan rtabel. Jika nilai rhitung

lebih besar dari rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Uji Validitas E-Satisfaction (X1)

Uji validitas kuesioner untuk variabel e-satisfaction (X1) dalam penelitian

ini dilakukan kepada 96 responden dengan rtabel sebesar 0,1406. Hasil uji validitas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.27
Uji Validitas E-Satisfaction (X1)

NO PERNYATAAN CORRECTED R TABEL KETERANGAN

ITEM TOTAL

1. Saya merasa senang 0,832 0,1671 VALID

berbelanja di

marketplace Sociolla

atas pelayanan yang

saya dapatkan.

2. Sociolla memberikan 0,849 0,1671 VALID

pelayanan yang sesuai

dengan apa yang saya

harapkan.

3. Saya berminat untuk 0,847 0,1671 VALID

berbelanja kembali di

marketplace Sociolla.

4. Keaslian produk yang 0,850 0,1671 VALID

dijual di Sociolla

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

ketika diterima sesuai

dengan yang saya

harapkan.

5. Harga produk di 0,858 0,1671 VALID

marketplace Sociolla

sesuai dengan kualitas

yang diharapkan.

6. Saya merasa lebih 0,754 0,1671 VALID

nyaman ketika

berbelanja di

marketplace Sociolla.

7. Saya berniat 0,871 0,1671 VALID

merekomendasikan

kepada keluarga dan

teman-teman saya

untuk berbelanja di

marketplace Sociolla.

Sumber: Penulis (2020)

Tabel 4.27 menunjukkan semua butir pernyataan variabel e-satisfaction

(X1) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan 7 (tujuh) butir pernyataan pada variabel e-satisfaction (X1) tersebut

dinyatakan valid dan sudah layak untuk dijadikan pengukuran variabel penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

2. Uji Validitas E-Trust (X2)

Uji validitas kuesioner untuk e-trust (X2) dalam penelitian ini dilakukan

kepada 96 responden dengan rtabel sebesar 0,1406. Hasil uji validitas dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.28
Uji Validitas E-Trust (X2)

NO PERNYATAAN CORRECTED R TABEL KETERANGAN

ITEM TOTAL

1. Saya percaya bahwa 0,784 0.1671 VALID

pihak Sociolla

memiliki perhatian

untuk memberikan

pelayanan terbaik bagi

pelanggannya.

2. Saya percaya bahwa 0,883 0.1671 VALID

Sociolla memberikan

kenyamanan dalam

bertransaksi.

3. Saya percaya pihak 0,882 0.1671 VALID

Sociolla akan menjaga

keamanan informasi

pribadi saya ketika

bertransaksi online.

4. Saya percaya pihak 0,871 0.1671 VALID

Sociolla tidak akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

menyalahgunakan

informasi pribadi saya.

5. Saya percaya bahwa 0,821 0.1671 VALID

pihak Sociolla

memenuhi tanggung

jawabnya terhadap

pelanggan jika terjadi

masalah dalam

transaksi.

6. Saya percaya Sociolla 0,861 0.1671 VALID

akan mengirimkan

produk yang sesuai

dengan deskripsi yang

tertulis di dalam

website.

Sumber: Penulis (2020)

Tabel 4.28 menunjukkan semua butir pernyataan variabel e-trust (X2)

memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan 6 (enam) butir pernyataan pada variabel e-trust (X2) tesebut

dinyatakan valid dan sudah layak untuk dijadikan pengukuran variabel penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

3. Uji Validitas E-Loyalty


Tabel 4.29
Uji Validitas E-Loyalty (Y)

NO PERNYATAAN CORRECTED R TABEL KETERANGAN

ITEM TOTAL

1. Saya akan berbelanja 0,800 0.1671 VALID

lagi ke marketplace

Sociolla di kemudian

hari.

2. Sociolla adalah pilihan 0,827 0.1671 VALID

pertama saya ketika

ingin membeli produk

kecantikan secara

online.

3. Saya akan 0,848 0.1671 VALID

merekomendasikan

Sociolla kepada

keluarga dan teman-

teman saya yang ingin

berbelanja produk

kecantikan secara

online.

4. Saya akan 0,829 0.1671 VALID

meningkatkan volume

belanja saya di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

marketplace Sociolla.

5. Saya tidak tertarik 0,749 0.1671 VALID

berbelanja di online

marketplace lainnya

walaupun harganya

lebih murah.

6. Saya akan 0,831 0.1671 VALID

berlangganan di

Sociolla.

7. Saya akan memberi 0,798 0.1671 VALID

komentar positif

mengenai Sociolla

kepada orang lain.

8. Saya akan menulis 0,760 0.1671 VALID

ulasan positif yang

mendukung Sociolla

pada website-nya.

Sumber: Penulis (2020)

Tabel 4.29 menunjukkan semua butir pernyataan variabel E-Loyalty (Y)

memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan 8 (delapan) butir pernyataan pada variabel E-Loyalty (Y) tersebut

dinyatakan valid dan sudah layak untuk dijadikan pengukuran variabel penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

4.8.1.2 Uji Reliabilitas

1. Uji Reliabilitas E-Satisfaction (X1)

Tabel 4.30
Uji Reliabilitas E-Satisfaction (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.927 7
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Penguji reliabilitas untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan

responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan menggunakan analisis

reliabilitas melalui metode Croanbarch alpha, dimana suatu instrumen dikatakan

reliable bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.

Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen

penelitian reliable atau tidak. Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.30 di atas,

menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas untuk variabel e-satisfaction (X1)

sebesar 0,927. Sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian variabel e-

satisfaction dapat dinyatakan reliable dan layak untuk dijadikan variabel dalam

pengukuran penelitian ini karena koefisien reliable lebih besar dari 0,6.

2. Uji Reliabilitas E-Trust

Tabel 4.31
Uji Reliabilitas E-Trust (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.923 6
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Penguji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban yang

diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan menggunakan

analisis reliabilitas melalui metode Croanbarch alpha, dimana suatu instrumen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau

lebih. Teknik atau rumus dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu

instrumen penelitian reliable atau tidak. Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.31

menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas untuk variabel E-Trust (X2) sebesar

0,923. Hal ini berarti intrumen penelitian variabel E-Trust (X2) dapat dinyatakan

reliable dan layak untuk dijadikan variabel dalam pengukuran penelitian ini

karena koefisien reliable lebih besar dari 0,6.

3. Uji Reliabilitas E-Loyalty (Y)

Tabel 4.32
Uji Reliabilitas E-Loyalty (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.921 8
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Penguji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban yang

diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan menggunakan

analisis reliabilitas melalui metode Croanbarch alpha, dimana suatu instrumen

dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan alpha sebesar 0,6 atau lebih.

Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen

peenelitian reliable atau tidak. Berdasarkan hasil analisis 4.32 menunjukkan

bahwa koefisien reliabilitas untuk variabel e-loyalty (Y) sebesar 0,921. Hal ini

berarti intrumen penelitian variabel e-loyalty (Y) dapat dinyatakan reliable dan

layak untuk dijadikan variabel dalam pengukuran penelitian ini karena koefisien

reliable lebih besar dari 0,6.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

4.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melalui analisis regresi. Suatu model

analisis regresi dikatakan baik atau valid apabila tidak terdapat gejala asumsi

klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan

dengan SPSS. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan pada penelitian

ini yaitu :

4.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada dua cara untuk melihat apakah

residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu menggunakan analisis grafik dan uji

statistik.

a. Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal jika berbentuk

lonceng yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hasil pengujian dapat

dilihat pada gambar grafik berikut :

Gambar 4.2
Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Pada grafik histogram pada Gambar 4.2 terlihat bahwa variabel berdistribusi

normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri

atau ke kanan dan membentuk pola lonceng.

b. Pendekatan Grafik

Apabila plot dari keduanya berbentuk linear, maka berindikasi bahwa residual

menyebar normal. Bila pola titik-titik yang terletak selain di ujung-ujung plot

masih berbentuk linear, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari

garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah normal. Berikut

adalah hasil Normal P–Plot of Regresson Standardized Residual :

Gambar 4.3
Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal Probability Plot

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Gambar 4.3 merupakan pengujian normalitas dengan pendekatan normal

probability plot. Berdasarkan Gambar 4.3, diketahui titik-titik menyebar

cenderung dekat dengan garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi.

c. Pendekatan Kolmogorov Smirnov

Untuk lebih memastikan, dapat dilakukan uji Kolmogorov Smirnov, dengan

melihat data residual apakah berdistribusi normal, dengan keputusan :

a. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan

distribusi normal.

b. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan

distribusi normal.

Tabel 4.33
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.33881958
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .063
Negative -.092
Test Statistic .092
Asymp. Sig. (2-tailed) .042c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

4.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Prinsip pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya

gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk

mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

1. Pendekatan Grafik

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y

dan ZPRED pada sumbu X.(Ghozali, 2013).

Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Ghozali (2013) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar

4.4, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.8.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan memiliki hubungan satu sama lainnya atau tidak antar variabel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Uji multikonlinearitas perlu dilakukan karena jumlah

variabel independen dalam penelitian ini berjumlah lebih dari satu. Mendeteksi

adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF).

Apabila nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka

terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika VIF lebih kecil dari 10 dan nilai

tolerance lebih dari 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.34
Uji Multikolinearitas

Model Unstandardize Standardized Collinearity


d Coefficients Coefficients Statistics
Std.
B Error Beta Tolerance VIF

T Sig.
1 (Constant) 2.665 1.856 1.436 .154
E-Satisfaction .862 .117 .762 7.364 .000 .303 3.297
(X1) .111 .135 .086 .827 .410 .303 3.297
E-Trust (X2)
a. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan hasil output pada tabel 4.34 menunjukkan bahwa nilai

tolerance dari kedua variabel independen lebih kecil dari 10. Sehingga

berdasarkan nilai di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolinearitas serta model regresi dikatakan layak dan dapat digunakan untuk

persamaan regresi.

4.8.3 Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, diketahui bahwa

model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan karena telah terbebas

dari masalah normalitas data, tidak terjadi heterokedastisitas dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

multikolinearitas. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis linear berganda.

Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen dalam hal ini e-

satisfaction (X1) dan e-trust (X2) terhadap variabel dependen yaitu e-loyalty (Y).

Hasil uji analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.35
Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


1 (Constant) 2.665 1.856 1.436 .154
E-Satisfaction .862 .117 .762 7.364 .000
(X1)
E-Trust (X2) .111 .135 .086 .827 .410
a. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan output regresi di atas, model analisis regresi linear berganda

yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = 2,665 + 0,862 X1 + 0,111 X2 + c

Dari persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan :

1. Nilai konstanta sebesar 2,665 artinya apabila nilai variabel independen e-

satisfaction ( X1) dan e-trust (X2) bernilai nol, maka nilai e-loyalty akan

tetap meningkat sebesar 2,665.

2. Koefisien regresi variabel e-satistaction (X1) sebesar 0,862. Artinya nilai

konstan dari koefisien regresi (b1) sebesar 86,2% dengan koefisien bertanda

positif, yang dapat dikatakan bahwa jika variabel e-satisfaction (X1) dan e-

trust (X2) konstan, maka akan meningkatkan e-loyalty sebesar 86,2%. Oleh

karena itu semakin meningkat e-satisfaction maka semakin meningkat pula e-

loyalty.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

3. Koefisien regresi e-trust (X2) sebesar 0,111. Artinya nilai konstan dari

koefisien regresi (b2) sebesar 11,1% dengan koefisien bertanda positif, yang

dapat dikatakan bahwa jika variabel e-trust (X2) meningkat 1 poin dan

variabel independen e-satisfaction (X1) konstan, maka e-loyalty akan

mengalami kenaikan sebesar 11,1%.

4.8.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan pernyataan atau kesimpulan tentang

sesuatu yang bersifat sementara waktu dan dianggap benar. Hipotesis dikatakan

sebagai jawaban sementara karena masih didasarkan pada teori, anggapan dan

pengalaman. Sehingga untuk mengetahui kebenaran hipotesis tersebut maka perlu

dilakukan pengujian terlebih dahulu. Penelitian ini melakukan dengan pengujian

parsial (uji t) dan pengujia simultan (uji f).

4.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menguji apakah e-satisfaction (X1) dan e-trust (X2)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap e-loyalty (Y). Diuji dengan uji t

yang bertujuan untuk menguji signifikan pengaruh satu variabel independen

secara individu terhadap variabel dependen. Uji signifikan parsial (uji t) yang

dilakukan terhadap variabel independen tersebut adalah dengan hipotesis sebagai

berikut :

1. Hipotesis 1

H01 : E-satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty

konsumen.

Ha1 : E-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

2. Hipotesis 2

H02 : E-trust tidak berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

Ha2 : E-trust berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

3. Hipotesis 3

H03 : E-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap e-loyalty konsumen.

Ha3 : E-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap e-loyalty konsumen.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan ttabel. Suatu

variabel independen dikatakan berpengaruh signifikan jika t hitung > ttabel dengan

tingkat signifikan 5%. Maka nilai t tabel (df = 96-2) dalam penelitian ini adalah

0,677. Selain dengan membandingkan nilai t hitung dengan ttabel, dapat juga dilihat

dari besarnya nilai signifikan. Jika nilai sig < 0,05, maka variabel independen

secara individu memengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.36
Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
1 (Constant) 2.665 1.856 1.436 .154
E-Satisfaction .862 .117 .762 7.364 .000 .303 3.297
(X1)
E-Trust (X2) .111 .135 .086 .827 .410 .303 3.297
a. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Hasil uji signifikansi parsial (uji t) pada tabel 4.36 menunjukkan bahwa :

a. Pengujian Hipotesis Pertama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas nilai t hitung yang diperoleh variabel

e-satisfaction (X1) adalah sebesar 7,364 dimana nilai t hitung lebih besar dari

nilai ttabel yaitu 0,677. Pada tabel diatas juga menunjukkan nilai sig 0,000

dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa e-satisfaction memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap e-loyalty. Hal ini berarti dengan dilakukan pengujian

tersebut menyatakan bahwa Ha diterima sedangkan H0 ditolak.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas nilai t hitung yang diperoleh variabel

e-trust (X2) adalah 0,827, dimana nilai ttabel yaitu sebesar 0,677. Pada tabel di

atas juga menunjukkan nilai sig 0,410 dimana nilai signifikansinya lebih

besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-trust memiliki

pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap e-loyalty. Hal ini

berarti dengan dilakukan pengujian tersebut menyatakan bahwa H0 diterima

sedangkan Ha ditolak.

4.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji ini dilakukan mengetahui seberapa jauh semua variabel independen

memengaruhi variabel dependen. Pada penelitian ini dilakukan untuk menguji

apakah e-satisfaction (X1) dan e-trust (X2) secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap e-loyalty (Y). Pengujian ini dilakukan dengan

membanding Fhitung dengan Ftabel. Variabel independen dikatakan berpengaruh

signifikan secara simultan jika Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikansi 5%. Maka

nilai Ftabel (df1 = 3-1; 96-3) dalam penelitian ini adalah 3,09. Selain ini dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, dapat juga dilihat dari besarnya nilai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

signifikan. Jika nilai sig < 0,05, maka variabel independen secara simultan

memengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.37
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Squares F Sig.
1 Regression 2443.592 2 1221.796 107.293 .000b
Residual 1059.033 93 11.387
Total 3502.625 95
d. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)
e. Predictors: (Constant), E-Trust (X2), E-Satisfaction (X1)
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, nilai Fhitung yang diperoleh

adalah sebesar 107,293 dimana nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel yaitu sebesar

3,09. Pada tabel di atas juga menunjukkan nilai sig 0,000 dimana nilai

signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-

satisfaction dan e-trust secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap e-loyalty.

4.9 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji koefisien determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel

dependen. Tujuan pengujian ini digunakan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah diantara nol dan satu. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin besar

kemampuan variabel-variabel independen (e-satisfaction dan e-trust) dalam

menjelaskan variabel dependen (e-loyalty)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

Tabel 4.38
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
a
1 .835 .698 .691 3.37453 1.842
f. Predictors: (Constant), E-Trust (X2), E-Satisfaction (X1)
g. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)
Sumber: Olah Data Penulis (2020)

Berdasarkan tabel 4.38 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai R sebesar 0,835 berarti hubungan antara e-satisfaction (X1) dan e-trust

(X2) terhadap e-loyalty (Y) sebesar 83,5%. Artinya, ada hubungan yang kuat

terhadap antar variabel.

2. Nilai R Square adalah 0,698. Hal ini berarti 69,8% e-loyalty (Y) dapat

dipengaruhi oleh variabel-variabel e-satisfaction (X1) dan e-trust (X2).

Sedangkan sisanya 30,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk

pada penelitian ini.

4.10 Pembahasan

4.10.1 Pengaruh E-Satisfaction Terhadap E-Loyalty Konsumen Wanita Pada

Online Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen Sociolla Medan)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada uji hipotesis dengan

menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai thitung > ttabel yaitu dengan nilai

7,364 > 0,677 dengan sig 0,000 < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa Ha diterima

sedangkan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-satisfaction memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap e-loyalty. Artinya, kinerja

perusahaan Sociolla dalam memuaskan hati pelanggannya disaat maupun setelah

melakukan belanja online sudah berhasil dengan cukup baik. Hal ini sesuai

dengan yang disampaikan oleh Swan, dkk dalam buku Fandy Tjiptono (2014)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

yang berjudul “Pemasaran Jasa” yaitu kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara

sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau

jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan

pemakaiannya. E-satisfaction merupakan satu faktor penting yang mengakibatkan

konsumen akan kembali lagi ke sebuah online marketplace untuk melakukan

pembelian ulang. Perasaan senang yang timbul atas kinerja produk atau kualitas

layanan yang diberikan pasca pembelian atau setelah terjadinya transaksi tentunya

akan membuat konsumen menjadi loyal.

Dengan demikian pengaruh e-satisfaction ini membawa dampak positif

terhadap e-loyalty konsumen. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Richard L. Oliver (2015) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan

merupakan perasaan senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari

membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipersepsikan dan

ekspektasinya. Sehingga kepuasan pelanggan online merupakan evaluasi

pelanggan terhadap produk yang dikonsumsi dengan pengorbanan yang

dikeluarkan oleh pelanggan sesuai dengan apa yang diperoleh pada suatu produk,

maka akan timbul kepuasan pada diri pelanggan dalam melakukan berbelanja

online.

Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar et

al (2016) dengan judul penelitian “Pengaruh E-Service Quality Terhadap E-

Customer Satisfaction dan E-Customer Loyalty Pada Pelanggan Situs Berbelanja

Online Lazada.co.id”. Dimana hasil hipotesis disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang positif antara e-customer satisfaction dengan e-customer loyalty.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

Semakin baik perusahaan dalam memberikan pelayan dan akan menyebabkan

pelanggan menjadi loyal.

4.10.2 Pengaruh E-Trust Terhadap E-Loyalty Konsumen Wanita Pada

Online Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen Sociolla Medan)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada uji hipotesis dengan

menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai thitung > ttabel yaitu dengan nilai

0,827 > 0,677 dengan sig 0,410 > 0,05. Hal ini membuktikan bahwa H0 diterima

sedangkan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-trust memiliki

pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap e-loyalty karena hasil dari

data yang dikumpulkan melalui kuesioner tidak berhasil membuktikan hipotesis.

Hal ini mengindikasikan bahwa e-trust tidak memengaruhi peningkatan e-loyalty

secara signifikan. Nilai positif yang diperoleh dari nilai t sebesar 0,827 ini berarti

bahwa semakin tinggi atau semakin positif nilai yang dihasilkan maka semakin

baik penerapan e-trust dalam hal-hal membangun kepercayaan konsumen saat

melakukan belanja di Sociolla. E-trust merupakan masalah penting dalam konteks

toko elektronik. Semakin konsumen memercayai sebuah bisnis online maka

konsumen akan semakin loyal kepada bisnis online tersebut sehingga tidak akan

beralih. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Gunawan (2013) dalam

jurnalnya yang berjudul "Komunikasi Interpersonal dan Fasilitas Kesehatan:

Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan, Loyalitas dan Wom Rumah Sakit" yaitu

kepercayaan (trust) diartikan sebagai bentuk sikap yang menunjukkan perasaan

suka dan tetap bertahan untuk menggunakan suatu produk atau merek.

Dengan demikian bahwa pengaruh e-trust membawa dampak positif

terhadap e-loyalty konsumen. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

Mohammed et al (2013) yang menyatakan bahwa kepercayaan merupakan atribut

penting yang harus diadopsi ke dalam aplikasi e-commerce. Hal tersebut penting,

mengingat semua proses transaksi online dilakukan tanpa tatap muka dan

mengandalkan sistem layanan yang harus dapat dipercaya agar semua proses

transaksi yang saling menguntungkan dapat terus berjalan dengan baik.

Kepercayaan pelanggan pada suatu produk dapat diciptakan dengan memberikan

atau menyampaikan produk sesuai dengan spesifikasi yang diiklankan dalam

website perusahaan. Saat pelanggan menerima barang atau jasa yang sesuai

dengan iklan perusahaan di website, maka akan menumbuhkan rasa percaya

pelanggan pada perusahaan tersebut.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anindea Revita

(2016) dengan judul penelitian “E-Satisfaction dan E-Trust Memengaruhi E-

Loyalty Konsumen Wanita Dalam Sosial Media”. Dimana hasil hipotesis

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara e-trust dengan e-loyalty.

Penyedia produk harus dapat diandalkan untuk berperilaku sebaik-baiknya agar

konsumen memiliki kepercayaan jangka panjang terhadap suatu website yang

menyebabkan mereka bersedia untuk melakukan pembelian ulang. Maka dari itu,

kepercayaan merupakan hal yang penting membangun dan menjaga sebuah bisnis

yang bersifat jangka panjang (long term).

4.10.3 Pengaruh E-Satisfaction dan E-Trust Terhadap E-Loyalty Konsumen

Wanita Pada Online Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen

Sociolla Medan)

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji F) yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

terhadap variabel dependen. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai

Fhitung 107,293 > Ftabel 3,09 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini

membuktikan Ha3 diterima yaitu variabel bebas (e-satisfaction dan e-trust)

mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama

terhadap variabel terikatnya (e-loyalty). Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-

satisfaction dan e-trust secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap e-loyalty. Ini artinya, kecenderungan peningkatan kombinasi e-

satisfaction dan e-trust akan diikuti peningkatan e-loyalty konsumen. Hal ini

sesuai dengan yang disampaikan oleh Singh dan Sirdeshmukh (2000) dalam

jurnalnya yang berjudul “Agency and Trust Mechanisms in Consumer

Satisfaction and Loyalty Judgments” yang mengatakan kepercayaan adalah

sebuah variabel penting yang menentukan hasil pada berbagai titik dalam proses

dan berfungsi sebagai lem yang memegang hubungan bersama-sama. Dalam

konteks e-commerce pelanggan yang tidak percaya online marketplace tidak akan

setia kepada perusahaan online marketplace meskipun mereka umumnya puas

dengan online marketplace tersebut. Oleh karena itu, tampak jelas bahwa e-

satisfaction cenderung mengakibatkan e-loyalty yang lebih kuat ketika pelanggan

memiliki tingkat e-trust yang lebih tinggi dalam online marketplace.

Berdasarkan hasil penelitian melalui pengujian koefisien determinasi (R2)

menunjukkan bahwa e-satisfaction dan e-trust secara bersama-sama memberikan

kontribusi sebesar 69,8% terhadap e-loyalty dan sisanya 30,2% dipengaruhi oleh

variabel di luar variabel penelitian ini. Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh

yang positif untuk dapat meningkatkan e-loyalty konsumen wanita yang

berbelanja lewat aplikasi Sociolla. Maka dari itu, perusahaan Sociolla perlu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

mempertahankan bahkan meningkatkan lagi kepuasan konsumen dari segi produk,

kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi pada website-nya agar pelanggan

semakin tertarik meningkatkan intensitas belanjanya di marketplace Sociolla. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ting et al (2016) yang berjudul

“E-Service Quality, E-Satisfaction and E-Loyalty of Online Shoppers in Business

to Consumer Market; Evidence form Malaysia”, bahwa alasan utama mengapa

konsumen tetap bertahan melakukan pembelian pada sebuah online marketplace

yaitu karena adanya komitmen untuk bertahan secara mendalam untuk

berlangganan kembali produk secara konsisten, meskipun pengaruh situasi dari

online marketplace lain mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan

terhadap perilaku. Hal tersebut karena segala ekspektasi konsumen sudah

terpenuhi, ditambah lagi perusahaan dengan giat melakukan maintenance terhadap

website-nya agar terus menarik di mata konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa e-satisfaction (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap e-loyalty konsumen wanita pada

online marketplace Sociolla di kota Medan, telah dibuktikan melalui hasil

pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai

thitung > ttabel.

2. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa e-trust (X2)

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap e-loyalty konsumen

wanita pada online marketplace Sociolla di kota Medan, telah dibuktikan

melalui hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang

menunjukkan nilai thitung positif namun tidak signifikan.

3. Hasil pengujian secara simultan (uji f) menunjukkan bahwa e-satisfaction

(X1) dan e-trust (X2) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) secara

positif dan signifikan terhadap e-loyalty konsumen wanita pada online

marketplace Sociolla di kota Medan, telah dibuktikan melalui hasil pada uji

hipotesis dengan menggunakan analisis uji F yang menunjukkan nilai Fhitung >

Ftabel.

95
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
96

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. PT. Social Bella (Sociolla), perlu menjaga dan memperkuat segi keamanan

transaksi keuangan konsumen pada saat melakukan belanja online di website

Sociolla. Seperti, pengenalan sertifikat digital kepada konsumen Sociolla juga

dapat meningkatkan kepercayaan positif terhadap website Sociolla.

2. Sociolla perlu menambah jasa ekspedisi atau pengiriman karena masih

terbatas sekali supaya konsumen nantinya dapat dengan mudah menentukan

pilihan jasa sesuai keinginanya untuk pengiriman barangnya. Hal ini perlu

diperhatikan guna meningkatkan kepuasan pelanggan dalam berbelanja di

online marketplace Sociolla.

3. Penelitian selanjutnya bisa mengambil sudut pandang yang lain untuk diteliti

seperti lokasi penelitian yang berbeda, dan dapat dilihat berdasarkan

demografi ataupun jumlah pengguna internetnya. Hal ini bertujuan untuk

menjadi pembanding antara pengaruh lain yang diperkirakan dapat

meningkatkan loyalitas konsumen Sociolla, sehingga dapat memperkuat

tingkat validitas pada penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, S. (2011). ProsedurPenelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi


VII. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ferdinand (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro.

Gaffar, V. F. (2007). CRM dan MPR Hotel (CRM dan Marketing) Public
Relations. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.


Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

Griffin, J. (2005). Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mepertahankan


Pelanggan. Jakarta: Media Kita.

Gujarati, D. N. (2013). Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi Kelima. Mangunsong,


R. C., penerjemah.. Jakarta: Salemba Empat.

Hidayat, T. (2008). Panduan Membuat Toko Online dengan OSCommerce.


Jakarta: Media Kita.

Irfan, A. J. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis.


Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Kartajaya, H. (2007). Boosting Loyalty Marketing Performance: Menggunakan


Teknik Penjualan, Customer Relationship Management dan Servis untuk
Mendongkrak Laba. Bandung: Prenada Media Grup.

Kartajaya, H. (2010). Brand Operation. Jakarta: Esensi Erlangga Group.

Kotler & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran 1. Edisi Ketiga Belas. Jakarta:
Erlangga.

Laudon & Laudon. (2014). Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan


Digital, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sujarweni & Endrayanto. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

97
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
98

Tjiptono, F & Greforius, C. (2016). Pemasaran Jasa (Prinsip, Penerapan dan


Penelitian). Yogyakarta: Andi.

Windasuri & Hyachinta. (2016). Exellent Service. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Sumber Jurnal dan Skripsi:

Aberg & Shahmehri. (2000). "The Role of Human Web Assistants in E-


Commerce: an Analysis and a Usability Study". Internet Research:
Electronic Networking Applications and Policy Volume 10 Number 2, 114-
125.

Ahmad, et al. (2013). "The Impact of Marketing Mix Strategy on Hospitals


Performance Measured by Patient Satisfaction: An Empirical Investigation
on Jeddah Private Sector Hospital Senior Managers Perspective".
International Journal of Marketing Studies Volume 5 Number 6, 210-27.

Akbar, et al. (2016). "Pengaruh E-Service Quality Terhadap E-Customer


Satisfaction dan E-Customer Loyalty Pada Lazada.co.id". E-Proceeding of
Managemen: Vol 3, No 1, 142.

Anderson & Srinivasan. (2003). "E-Satisfaction and E-Loyalty: a Contingency


Framework". Psychology & Marketing Volume 20 Number 2, 123-138.

Andromeda, K. (2015). "Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan


Keragaman Produk Pakaian Via Online Terhadap Keputusan Pembelian
Secara Online" (Studi Kasus Pada Mahasiswa Belanja Online Pada FEB
Universitas Muhammadiyah Surakarta). Program Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Bulut, Z. A. (2015). "Determinants of Repurchase Intention in Online Shopping: a


Turkish Consumer's Perspective". International Journal of Business and
Social Science Volume 6 Number 10.

Cahyono, H. S. (2014). "Analisis Website Quality, Trust dan Loyalty Pelanggan


Online Shop". Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 8, No.2.

Chang & Wang (2011). "The Moderating Effect of Customer Perseived Value on
Online Shopping Behavior". Online Information Review, 1468-4527.

Chi, S.C., W.C. Jiun dan Y. Lin. (2015). "Female Online Shoppers: Eximining the
Mediating Roles of E-Satisfaction and E-Trust on E-Loyalty". Internet
Research Volume 23 Iss 4 pp.

Gunawan, A. (2013). "Komunikasi Interpersonal dan Fasilitas Kesehatan:


Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan, Loyalitas dan Wom Rumah Sakit".
(Online) Vol 1, No. 3 , ISNN 2302-4119.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

Hapsari, R, Clemes, M.D., & Dean, D. (2017). "The Impact of Service Quality,
Customer Engagement and Selected Marketing Constructs on Airline
Passenger Loyalty". International Journal of Quality and Service Sciences
Vol 9, No. 1, 21-40.

Hur, et al. (2011). "A Structural Model of The Relationship Between Sport
Website Quality, E-satisfaction and E-loyalty". Journal of Sport
Management, 25, 462-465.

Jeon, J. E. (2017). "The Impact of Brand Concept on Brand Equity". Asia Pacific
Journal of Innovation and Enterpreneurship Volume 11 Number 2, 233-
245.

Kassim & Ismail. (2009). Investigating The Complex Drivers of Loyalty in E-


Commerce settings, Business Excellence . Volume 13 Number 1, 56-71.

Kharis, I. F. (2011). Studi Mengenai Impulse Buying dalam Penjualan Online.


Semarang: Universitas Diponegoro.

McKnight, et al. (2002). "Developing and Validating Trust Measures for E-


Commerce: An Integrative Typology". Information Systems Research
Volume 3 Number 3, 334-359.

Pi, S. Liao, H., & Chen, H. (2012). "Factors That Affect Consumers Trust and
Continious Adoption of Online Financial Services". International Journal
of Business and Management Volume 7 Number 9, 108-119.

Pradana, dkk. (2012). "Pengembangan Framework untuk Pembangunan Aplikasi


Mobile Commerce". Vol. 1, No. 2.

Ranjbarian, et al. (2012). "An Analysis of Brand Image, Perceived Quality,


Customer Satisfaction and Re-Purchase Intention in Iranian Department
Stores". Journal of Business and Management Volume 7 Number 6.
Revita, A. (2016). "E-Satisfaction dan E-Trust Memengaruhi E-Loyalty
Konsumen Wanita dalam Sosial Media". Jurnal Manajemen dan Start-Up
Bisnis Vol.1.

Setyaningsih, O. (2014). "Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan E-Commerce


Terhadap Kepuasan Pelanggan, Kepercayaan dan Loyalitas Pada Produk
Fashion". Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol. 14, No. 2.

Siagian & Cahyono. (2014). "Analisis Website Quality, Trust dan Loyalty
Pelanggan Online Shop". Jurnal Manajemen Pemasaran Vol 9, No. 2.

Ting et al. (2016). "E-Service Quality, E-Satisfaction and E-Loyalty of Online


Shoppers in Business to Consumer Market, Evidence Form Malaysia".
Journal Materials Science and Engineering.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN-1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH E-SATISFACTION DAN E-TRUST TERHADAP E-LOYALTY

KONSUMEN WANITA PADA ONLINE MARKETPLACE SOCIOLLA

(Studi Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan)

No. Responden:

Saudari responden yang terhormat,

Bersama ini, saya meminta kesediaan Saudari untuk mengisi daftar

kuesioner yang diberikan. Informasi yang Saudari berikan merupakan bantuan

yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan

dan perhatian Saudari, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Vivi Yunda Sari

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER:

Isilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat Saudari, dengan cara memberikan
tanda (√) pada kolom yang tersedia.

KETERANGAN:
STS : Sangat Tidak Setuju = 1
TS : Tidak Setuju =2
N : Netral =3
S : Setuju =4
SS : Sangat Setuju =5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Usia:

17 – 20 tahun 25 – 28 tahun

21 - 24 tahun > 28 tahun

b. Pekerjaan:

Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta

Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga

PNS Yang lain (sebutkan) : __________

c. Pendapatan:

< Rp. 1.000.000/bulan

Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000/bulan

Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000/bulan

> Rp. 5.000.000/bulan

d. Berapa kali berbelanja:

2 kali > 4 kali

3 – 4 kali

E-Satisfaction (X1)

No. Pernyataan SS S N TS STS


1. Saya merasa senang berbelanja di marketplace
Sociolla atas pelayanan yang saya dapatkan.
2. Sociolla memberikan pelayanan yang sesuai
dengan apa yang saya harapkan.
3. Saya berminat untuk berbelanja kembali di
marketplace Sociolla.
4. Keaslian produk yang dijual Sociolla ketika
diterima sesuai dengan yang saya harapkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Harga produk di marketplace Sociolla sesuai

dengan kualitas yang diharapkan.

6. Saya merasa lebih nyaman ketika berbelanja

di marketplace Sociolla.

7. Saya berniat merekomendasikan kepada

keluarga dan teman-teman saya untuk

berbelanja di marketplace Sociolla.

E-Trust (X2)

No. Pernyataan SS S N TS STS


1. Saya percaya bahwa pihak Sociolla memiliki
perhatian untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi pelanggannya.
2. Saya percaya bahwa Sociolla memberikan
kenyamanan dalam bertransaksi.
3. Saya percaya pihak Sociolla akan menjaga
keamanan informasi pribadi saya ketika
bertransaksi online.
4. Saya percaya pihak Sociolla tidak akan
menyalahgunakan informasi pribadi saya.
5. Saya percaya bahwa pihak Sociolla memenuhi

tanggung jawabnya terhadap pelanggan jika

terjadi masalah dalam transaksi.

6. Saya percaya Sociolla akan mengirimkan

produk yang sesuai dengan deskripsi yang

tertulis di dalam website.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


E-Loyalty (Y)

No. Pernyataan SS S N TS STS


1. Saya akan berbelanja lagi ke marketplace
Sociolla di kemudian hari.
2. Sociolla adalah pilihan pertama saya ketika
ingin membeli produk kecantikan secara
online.
3. Saya akan merekomendasikan Sociolla
kepada keluarga dan teman-teman saya yang
ingin berbelanja produk kecantikan secara
online.
4. Saya akan meningkatkan volume belanja saya
di marketplace Sociolla
5. Saya tidak tertarik berbelanja di online

marketplace lainnya walaupun harganya

lebih murah.

6. Saya akan berlangganan di Sociolla.

7. Saya akan memberi komentar positif

mengenai Sociolla kepada orang lain.

8. Saya akan menulis ulasan positif yang

mendukung Sociolla pada websitenya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN-2

1. Tabulasi Jawaban Responden Variabel E-Satisfaction

No.
Responden X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5 X1-6 X1-7
1 5 4 5 3 5 4 5
2 4 3 4 3 4 3 4
3 4 2 4 2 2 4 2
4 4 2 4 2 2 4 2
5 4 4 3 4 4 3 3
6 5 3 5 3 5 3 5
7 2 1 2 1 2 1 2
8 3 2 3 2 3 2 3
9 4 3 4 3 4 3 4
10 5 4 5 4 5 4 5
11 4 5 4 5 4 5 5
12 2 2 1 1 2 2 1
13 4 4 3 3 4 4 3
14 5 4 5 4 5 4 5
15 4 4 4 4 4 4 4
16 2 2 1 1 2 2 1
17 4 4 4 3 3 3 4
18 3 3 3 3 3 3 3
19 4 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 5 5 3 4
21 5 5 5 5 5 5 5
22 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3
24 4 3 4 5 4 5 3
25 4 4 3 3 3 4 3
26 5 5 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4
28 5 5 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4
30 4 5 5 4 5 4 5
31 4 3 3 4 4 3 3
32 4 4 5 3 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4
34 5 5 5 5 5 5 5
35 5 4 4 4 4 4 3
36 5 5 5 5 5 5 5
37 4 4 3 3 3 3 3
38 4 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 3 4 5 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41 5 5 3 4 5 3 3
42 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 5 3 3 3
44 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 4 3 3 3
46 5 5 5 5 5 4 4
47 4 5 4 4 4 5 4
48 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 5 5 3 4 3
50 4 4 4 5 5 5 5
51 5 5 5 5 4 4 4
52 4 3 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 5 4 3 4
55 5 5 5 5 5 5 5
56 4 5 4 5 4 4 5
57 5 5 4 3 3 2 2
58 3 3 3 3 3 3 3
59 4 3 3 3 4 3 3
60 3 3 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 3 5 4 4 3
63 3 2 3 2 2 3 3
64 4 4 4 4 5 4 4
65 4 3 3 3 4 3 3
66 4 4 4 5 4 3 4
67 4 4 3 3 4 4 4
68 4 3 3 4 3 3 3
69 4 3 3 4 4 3 3
70 3 4 4 5 5 5 4
71 4 4 3 4 5 4 3
72 4 4 5 5 5 5 3
73 4 4 3 4 4 3 3
74 4 4 2 4 4 2 3
75 4 5 2 4 4 2 3
76 5 5 5 5 5 5 5
77 5 5 5 5 5 4 4
78 4 4 4 4 4 3 3
79 4 4 4 4 4 3 3
80 4 4 4 4 5 2 4
81 5 5 5 5 5 5 5
82 5 5 5 5 5 5 5
83 4 4 4 4 4 4 4
84 4 5 4 5 5 1 4
85 5 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87 4 2 4 5 4 5 4
88 2 4 2 2 2 2 2
89 5 5 3 5 4 3 5
90 5 4 5 4 4 4 5
91 3 4 5 3 4 5 3
92 5 4 5 4 5 4 5
93 4 4 4 4 4 4 4
94 5 5 5 5 5 5 5
95 3 3 3 3 3 3 3
96 5 4 4 5 4 4 5

2. Tabulasi Jawaban Responden Variabel E-Trust

No.
Responden X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6
1 3 5 4 5 3 5
2 3 4 3 4 3 4
3 4 2 4 2 4 2
4 4 2 4 2 4 2
5 5 4 4 4 4 4
6 3 5 3 5 3 5
7 1 2 1 2 1 2
8 2 3 2 3 2 3
9 3 4 3 4 3 4
10 4 5 4 5 4 5
11 4 5 4 5 4 2
12 2 2 1 1 2 2
13 4 4 3 3 4 4
14 5 4 5 4 5 4
15 5 5 5 5 5 5
16 2 2 1 1 2 2
17 4 4 5 5 3 3
18 4 4 4 4 4 4
19 5 5 5 5 5 5
20 5 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3
24 5 3 4 3 4 4
25 4 4 4 3 4 4
26 5 4 4 4 4 5
27 4 4 4 4 4 4
28 5 4 4 4 5 4
29 5 5 3 3 4 4
30 4 5 5 5 5 5
31 4 4 4 4 4 4
32 3 4 4 3 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33 4 4 4 4 4 4
34 5 5 5 5 5 5
35 4 4 4 2 3 5
36 5 5 5 5 5 5
37 3 4 4 3 4 4
38 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 5 5 5
40 1 4 4 3 5 4
41 1 4 4 3 5 4
42 4 4 4 4 4 4
43 5 5 5 4 5 5
44 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 2 3
46 5 5 5 5 5 5
47 4 4 4 5 4 4
48 5 5 5 5 5 5
49 5 5 4 4 3 4
50 5 4 4 4 4 4
51 5 5 4 4 5 5
52 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4
54 5 4 4 4 5 5
55 4 5 4 4 4 4
56 4 5 4 4 4 5
57 3 2 2 1 2 2
58 3 3 3 3 3 3
59 4 4 4 4 4 4
60 3 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 3 3
63 4 4 4 3 3 4
64 4 4 4 4 4 4
65 3 3 4 4 3 4
66 4 5 4 4 4 5
67 4 2 3 3 2 4
68 3 3 3 3 4 3
69 3 3 4 3 4 3
70 4 4 4 3 5 5
71 3 3 4 3 3 3
72 5 5 5 5 5 5
73 3 3 3 3 3 4
74 4 3 3 3 3 4
75 4 3 3 3 3 4
76 5 5 4 4 4 4
77 4 4 4 3 4 5
78 4 3 3 3 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79 4 3 3 3 4 4
80 3 4 3 3 5 4
81 5 5 5 5 5 5
82 4 4 4 4 4 4
83 5 5 5 5 5 5
84 3 4 4 4 4 5
85 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5
87 5 4 5 4 5 4
88 2 2 2 2 2 2
89 4 3 5 4 3 5
90 5 5 4 4 4 5
91 4 5 3 4 5 3
92 4 5 4 5 4 5
93 3 4 3 4 3 4
94 4 4 4 4 4 4
95 3 3 3 3 3 3
96 4 4 5 4 4 5

3. Tabulasi Jawaban Responden Variabel E-Loyalty

No.
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
1 4 5 3 5 4 5 3 3
2 3 4 3 4 4 3 4 3
3 4 2 4 2 4 2 4 2
4 4 2 4 2 4 2 4 2
5 3 2 3 2 2 3 4 4
6 3 5 5 3 5 3 5 3
7 1 2 1 3 2 3 1 1
8 2 3 2 3 2 3 2 3
9 3 4 4 3 4 3 4 3
10 4 5 4 5 4 5 4 5
11 4 5 4 5 4 5 4 5
12 2 2 1 1 2 2 1 1
13 4 4 3 3 4 4 3 3
14 5 4 5 4 5 4 5 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4
16 2 2 1 1 2 2 1 1
17 2 2 2 2 2 2 3 3
18 3 2 3 3 2 3 4 4
19 3 2 3 3 2 3 4 4
20 4 4 4 3 3 3 4 4
21 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24 4 3 4 3 2 3 4 3
25 3 4 3 3 2 3 4 4
26 4 3 4 3 4 4 4 4
27 3 3 3 4 3 3 4 4
28 4 5 4 4 4 4 5 4
29 4 3 4 3 3 3 4 3
30 5 4 5 4 4 4 5 5
31 3 3 4 3 3 3 3 3
32 5 3 5 4 2 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 3 4 4 4
35 5 2 4 4 1 4 4 4
36 5 5 5 5 5 5 5 5
37 3 4 3 3 3 3 3 3
38 4 4 4 4 2 4 4 4
39 5 3 5 4 2 4 5 5
40 3 5 5 3 5 5 4 4
41 3 5 5 3 5 5 4 4
42 3 3 4 3 3 3 4 4
43 4 2 2 3 2 3 4 4
44 3 3 4 3 3 3 4 4
45 3 1 2 2 1 2 3 3
46 4 4 4 4 3 4 5 5
47 4 4 4 3 3 4 4 3
48 5 4 4 4 4 4 4 4
49 3 3 3 3 1 3 4 4
50 4 4 4 4 4 5 4 4
51 5 4 5 4 5 4 5 4
52 3 4 4 3 3 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 3 5 3 3 4 4 4
55 5 4 4 4 3 3 4 4
56 5 5 4 4 4 4 5 4
57 4 4 3 5 4 5 2 4
58 3 3 3 3 3 2 3 3
59 3 3 3 3 2 3 3 4
60 3 3 3 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 3 3 4 4
62 3 2 3 3 2 3 3 3
63 3 3 3 2 3 3 3 4
64 5 3 4 3 4 3 4 4
65 3 3 3 3 2 4 4 4
66 4 3 4 3 2 2 5 5
67 3 2 3 3 2 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 3 4
69 3 4 4 4 3 3 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70 3 4 4 4 4 4 4 4
71 5 5 4 3 3 3 3 4
72 5 5 5 4 4 4 5 5
73 3 4 3 3 3 3 3 4
74 3 3 3 2 2 3 4 4
75 3 3 3 2 2 2 3 3
76 4 5 4 4 4 4 4 4
77 5 5 5 4 4 4 4 5
78 4 4 4 3 3 3 4 4
79 4 4 4 3 3 3 4 4
80 3 4 4 3 1 3 4 5
81 5 5 5 5 5 5 5 5
82 4 4 4 4 4 4 4 4
83 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 1 4 1 1 2 4 4
85 5 5 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5 5 5
87 5 4 5 4 5 4 5 4
88 2 2 2 2 2 2 2 2
89 4 3 5 4 3 5 4 3
90 5 5 4 4 4 5 5 5
91 4 5 3 4 5 3 4 5
92 4 5 4 5 4 5 4 5
93 4 3 4 3 4 3 4 3
94 5 5 5 5 5 5 5 5
95 4 4 4 3 4 3 4 3
96 4 4 5 4 4 5 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN-3
HASIL PENGOLAHAN SPSS

Tabel Frekuensi Identitas Konsumen

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Perempuan 96 100,0 100,0 100,0

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 17 Tahun-20 Tahun 20 20,8 20,8 20,8
21 Tahun-24 Tahun 57 59,4 59,4 80,2
25 Tahun-28 Tahun 14 14,6 14,6 94,8
>28 Tahun 5 5,2 5,2 100,0
Total 96 100,0 100,0

Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 63 65,6 65,6 65,6
Pegawai Swasta 11 11,5 11,5 77,1
PNS 9 9,4 9,4 86,5
Wiraswasta 7 7,3 7,3 93,9
Ibu Rumah Tangga 6 6,3 6,3 100,0
Total 96 100,0 100,0

Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid <1 Juta/Bulan 47 49,0 49,0 49,0
1 Juta-3Juta/Bulan 31 32,3 32,3 81,3
>3 Juta-5 Juta/Bulan 12 12,5 12,5 93,8
>5 Juta/Bulan 6 6,3 6,3 100,0
Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Intensitas Belanja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2 kali 62 64,6 64,6 64,6
3 – 4 kali 20 20,8 20,8 85,4
>4 kali 14 14,6 14,6 100,0
Total 96 100,0 100,0

Tabel Frekuensi Karakteristik E-Satisfaction

X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4,2 4,2 4,2
Netral 10 10,4 10,4 14,6
Setuju 53 55,2 55,2 69,8
Sangat Setuju 29 30,2 30,2 100,0
Total 96 100,0 100,0

X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1.0
Tidak Setuju 7 7,3 7,3 8,3
Netral 16 16,7 16,7 25,0
Setuju 43 44,8 44,8 69,8
Sangat Setuju 29 30,2 30,2 100,0
Total 96 100,0 100,0

X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 4 4,2 4,2 6,3
Netral 24 25,0 25,0 31,3
Setuju 40 41,7 41,7 72,9
Sangat Setuju 26 27,1 27,1 100,0
Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


X1.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3.1 3,1
Tidak Setuju 5 5,2 5.2 8,3
Netral 19 19,8 19.8 28,1
Setuju 38 39,6 39.6 67,7
Sangat Setuju 31 32,3 32,3 100,0
Total 96 100,0 100,0

X1.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7,3 7,3
Netral 14 14.6 14,6 21,9
Setuju 45 46.9 46,9 68,8
Sangat Setuju 30 31.3 31,3 100,0
Total 96 100,0 100,0

X1.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 8 8,3 8,3 10,4
Netral 28 29,2 29,2 39,6
Setuju 38 39,6 39,6 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0

X1.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 7,3
Netral 32 33,3 33,3 40,6
Setuju 33 34,4 34,4 75,0
Sangat Setuju 24 25,0 25,0 100,0
Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Frekuensi Karakteristik E-Trust

X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 4 4,2 4,2 7,3
Netral 20 20,8 20,8 28,1
Setuju 42 43,8 43,8 71,9
Sangat Setuju 27 28,1 28,1 100,0
Total 96 100,0 100,0

X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8,3 8,3 8,3
Netral 17 17,7 17,7 26,0
Setuju 43 44,8 44,8 70,8
Sangat Setuju 28 29,2 29,2 100,0
Total 96 100,0 100,0

X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 20 20,8 20,8 27,1
Setuju 51 53,1 53,1 80,2
Sangat Setuju 19 19,8 19,8 100,0
Total 96 100,0 100,0

X2.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 8,3
Netral 27 28,1 28,1 36,5
Setuju 41 42,7 42,7 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


X2.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 7 7,3 73 8,3
Netral 20 20,8 20,8 29,2
Setuju 44 45,8 45,8 75,0
Sangat Setuju 24 25,0 25,0 100,0
Total 96 100,0 100,0

X2.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7,3 7,3 7,3
Netral 12 12,5 12,5 19,8
Setuju 46 47,9 47,9 67,7
Sangat Setuju 31 32,3 32,3 100,0
Total 96 100,0 100,0

Tabel Frekuensi Karakteristik E-Loyalty

Y1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 6,3
Netral 33 34,4 34,4 40,6
Setuju 37 38,5 38,5 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0

Y2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 14 14,6 14,6 16,7
Netral 26 27,1 27,1 43,8
Setuju 34 35,4 35,4 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Y3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 8,3
Netral 25 26,0 26,0 34,4
Setuju 44 45,8 45,8 80,2
Sangat Setuju 19 19,8 19,8 100,0
Total 96 100,0 100,0

Y4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 9 9,4 9,4 12,5
Netral 41 42,7 42,7 55,2
Setuju 33 34,4 34,4 89,6
Sangat Setuju 10 10,4 10,4 100,0
Total 96 100,0 100,0

Y5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5,2 5,2 5,2
Tidak Setuju 22 22,9 22,9 28,1
Netral 26 27,1 27,1 55,2
Setuju 31 32,3 32,3 87,5
Sangat Setuju 12 12,5 12,5 100,0
Total 96 100,0 100,0

Y6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 11 11,5 11,5 11,5
Netral 41 42,7 42,7 54,2
Setuju 28 29,2 29,2 83,3
Sangat Setuju 16 16,7 16,7 100,0
Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Y7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 18 18,8 18,8 25,0
Setuju 55 57,3 57,3 82,3
Sangat Setuju 17 17,7 17,7 100,0
Total 96 100,0 100,0

Y8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 23 24,0 24,0 30,2
Setuju 50 52,1 52,1 82,3
Sangat Setuju 17 17,7 17,7 100,0
Total 96 100,0 100,0

Tabel Hasil Uji Validitas

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 E-Satisfaction
X1.1 Pearson Correlation 1 .731** .696** .636** .704** .499** .680** .832**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

X1.2 Pearson Correlation .731** 1 .590** .773** .731** .514** .648** .849**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

X1.3 Pearson Correlation .696** .590** 1 .595** .639** .693** .751** .847**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

X1.4 Pearson Correlation .636** .773** .595** 1 .722** .560** .665** .850**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

X1.5 Pearson Correlation .704** .731** .639** .722** 1 .509** .748** .858**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

X1.6 Pearson Correlation .499** .514** .693** .560** .509** 1 .606** .754**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


X1.7 Pearson Correlation .680** .648** .751** .665** .748** .606** 1 .871**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

E-Satis Pearson Correlation .832** .849** .847** .850** .858** .754** .871** 1
faction Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 E-Trust
X2.1 Pearson Correlation 1 .563** .676** .572** .591** .574** .784**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

X2.2 Pearson Correlation .563** 1 .660** .816** .671** .804** .883**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

X2.3 Pearson Correlation .676** .660** 1 .737** .749** .683** .882**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

X2.4 Pearson Correlation .572** .816** .737** 1 .572** .744** .871**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

X2.5 Pearson Correlation .591** .671** .749** .572** 1 .610** .821**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

X2.6 Pearson Correlation .574** .804** .683** .744** .610** 1 .861**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

E- Pearson Correlation .784** .883** .882** .871** .821** .861** 1


Trust Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 E-Loyalty
Y1 Pearson Correlation 1 .490** .744** .602** .486** .579** .707** .607** .800**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Y2 Pearson Correlation .490** 1 .573** .718** .729** .695** .481** .562** .827**
Sig. (2-tailed) .000 96 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96

Y3 Pearson Correlation .744** .573** 1 .550** .577** .625** .809** .612** .848**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Y4 Pearson Correlation .602** .718** .550** 1 .575** .760** .511** .630** .829**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
Y5 Pearson Correlation .486** .729** .577** .575** 1 .593** .450** .292** .749**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Y6 Pearson Correlation .579** .695** .625** .760** .593** 1 .539** .561** .831**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Y7 Pearson Correlation .707** .481** .809** .511** .450** .539** 1 .721** .798**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Y8 Pearson Correlation .607** .562** .612** .630** .292** .561** .721** 1 .760**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96

E- Pearson Correlation .800** .827** .848** .829** .749** .831** .798** .760** 1
Lo Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
yal N 96 96 96 96 96 96 96 96 96
ty
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.927 7

Uji Reliabilitas X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.923 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.921 8

Tabel Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 3.33881958
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .063
Negative -.092
Test Statistic .092
Asymp. Sig. (2-tailed) .042c
h. Test distribution is Normal.
i. Calculated from data.
j. Lilliefors Significance Correction.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
B Error Beta Tolerance VIF

T Sig.
1 (Constant) 2.665 1.856 1.436 .154
E-Satisfaction .862 .117 .762 7.364 .000 .303 3.297
(X1) .111 .135 .086 .827 .410 .303 3.297
E-Trust (X2)
a. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)

Tabel Uji Heterokedastisitas

Tabel Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


2 (Constant) 2.665 1.856 1.436 .154
E-Satisfaction .862 .117 .762 7.364 .000
(X1)
E-Trust (X2) .111 .135 .086 .827 .410
a. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Tolerance VIF


Error
1 (Constant) 2.665 1.856 1.436 .154
E-Satisfaction .862 .117 .762 7.364 .000 .303 3.297
(X1)
E-Trust (X2) .111 .135 .086 .827 .410 .303 3.297
a. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)

Tabel Uji Signifikan Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Squares F Sig.
1 Regression 2443.592 2 1221.796 107.293 .000b
Residual 1059.033 93 11.387
Total 3502.625 95
k. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)
l. Predictors: (Constant), E-Trust (X2), E-Satisfaction (X1)

Tabel Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
1 .835a .698 .691 3.37453 1.842
m. Predictors: (Constant), E-Trust (X2), E-Satisfaction (X1)
n. Dependent Variable: E-Loyalty (Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN-4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


E-Satisfaction

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


E-Trust

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


E-Loyalty

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai