OLEH :
CHRISTIANTI L. BEDA
2007020025
i
LEMBAR PENGESAHAN
Usulan penelitian ini dengan judul : Pengaruh Kontrol Diri terhadap Perilaku
Belanja Online di Kalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, atas
nama : Christianti Leonisa Beda, NIM : 2007020025 telah di setujui untuk
diajukan dalam seminar Usulan Penelitian Mahasiswa pada Program Studi Psikologi,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana pada tanggal : Februari
2024
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Program Studi Psikologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan penyertaan-Nya peneliti dapat meneyelesaikan usulan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Kontrol diri terhadap Perilaku Belanja di Kalangan Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universita Nusa Cendana . Usulan penelitian ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh gelar
Sarjana Psikologi pada Jurusan Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Nusa Cendana. Selama penyusunan penelitian ini peneliti telah banyak
memperoleh bimbingsn, nasehat dan motovasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:.
1. Bapak Prof. Dr. Apris A. Adu,S.Pt., M.Kes Selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Cendana.
2. Ibu Yeni Damayanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Koordinator Program Studi
Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat .
3. Bapak M.K.P. Abdi Keraf, S.Psi., M,Psi., M.Si., Psikolog selaku Dosen
Penasehat Akademik yang sudah membina dan membimbing penulis selama
perkuliahan.
4. Ibu DR. Marni, S.KM., M. Kes & Ibu Feronika Ratu, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Selaku Pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan disetiap proses
pembuatan proposal.
5. Orang Tua tercinta , Bapak Domi Beda dan Mama Ani senak yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
6. Teruntuk Saudara/I Kaka Remon, Tamy, ade Dio, Excel, Viola, Dan Teman,
Sahabat TheRulers Psikologi A 20 yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu ,
sahabat seperjuangan Citra, Vako, Yani, dan Anjel, Tasya teman – teman KMK
St. Thomas Aquinas 20 yang selalu memberikam dukungan kepada penulis
berupa masukan/ gagasan dalam menyelesaikan penulisan usulan penelitian ini,
dan,
7. Semua pihak yang telah membantu usulan penelitian ini masi jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat menerima masukan dan saran , akhir
kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat
luas khususnya bagi Mahasiswa
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan hadirnya internet, dinamika teknologi di dunia digital saat ini kian
berkembang. Bahkan, hal itu mendorong pengguna gawai untuk melakukan transaksi
online dengan lebih sering. Pandemi telah mengubah cara orang bertransaksi secara
Menurut laporan We Are Social, Pada tahun 2024, Indonesia terdapat 221,5
juta pengguna internet. Toko online didefinisikan sebagai sarana atau toko yang
menjual barang dan jasa melalui internet (Loekamto, 2021). Toko online di Indonesia
termasuk Shoppee, Bukalapak, Lazada, dan Tokopedia, dan Tiktok. Toko online,
seperti pasar tradisional, menjual semua yang dibutuhkan. Proses transaksi atau jual
beli mereka melalui jaringan internet. Berbelanja online sangat mudah, hanya dengan
membuka aplikasi atau media sosial untuk melakukan pembelian. Belanja online
sekarang tersedia di toko online dan di media sosial. Toko online menjual produk
yang sangat beragam, salah satunya adalah produk kecantikan, fhasion, barang
elektronik.
1
Pengaruh yang belum pernah terbayangkan sebelumnya telah ditimbulkan
oleh kemajuan pesat dalam teknologi informasi. Sangat populer di Indonesia, di mana
sekitar 30% penduduknya adalah pengguna internet. Desamita (dalam Fajarini &
Khaerani, 2018) mengatakan bahwa remaja akhir atau usia 18 hingga 21 tahun
cenderung sangat tertarik pada hal-hal baru, sehingga mereka tidak takut untuk
mencoba atau mengikuti tren yang sedang populer. Sholihah & Kuswardani dalam
( Sari, 2019). Selain itu, orang sering terpengaruh oleh iklan di televisi atau media
sosial lainnya, sehingga mereka membelanjakan uang mereka tanpa berpikir panjang.
(Amelia, n.d.-a)
90% pengguna internet Indonesia berusia 16–64 tahun telah membeli barang dan jasa
memilih metode belajar, teman, gaya hidup, hiburan, dan ekspresi kreatif. ( Plt.
meningkat sebesar 8,9% dari tahun 2019 menjadi 25,5 juta, menurut data dari
offline namun mereka lebih memilih berbelanja online. Hal ini dikarenakan Jumlah
2
aplikasi belanja online seperti tiktok, shopee, tokopedia, lazada, dan bukalapak yang
menggunakan teknologi modern, yaitu aplikasi belanja online dari motif dan
Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang sangat dekat dengan masalah
akses informasi dan dunia internet, bukan hanya karena tanggung jawab mereka
untuk menuntut ilmu yang memerlukan mahasiswa untuk tetap terinformasi, tetapi
juga karena tanggung jawab mereka untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia
dasar di era teknologi. Selain itu, penggunaan internet sebagai salah satu cara untuk
akan mendorong mahasiswa untuk membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan
hanya karena mereka menyukai produk yang diiklankan diaplikasi jual beli.
orang membuat rencana belanja online yang lebih baik, terutama bagi mahasiswa.
instan memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi satu sama lain dengan cepat.
3
kedua, bisnis e-Commerce yang melakukan pemasaran melalui internet sebesar
53,41%. Pemesanan bahan baku dari supplier menduduki posisi keempat, sebesar
mencapai 63 juta orang, dan 95 persen dari jumlah tersebut menggunakan internet
Hasil wawancara yang di lakukan pada hari senin, 29 januari 2024, pada
pukul 15.40, yang menunjukkan bahwa 3 mahasiswi tersebut sering berbelanja online
seperti baju, tas, sepatu, produk kosmetik dan terpenting kebutuhan gaya hidup.
Alasan responden sering berbelanja online yaitu karena tidak mampu mengontrol
memodifikasi stimulus yang tidak dikehendaki, responden tersebut juda tidak mampu
yang akan dibuatnya. Salah satu jawaban responden tersebut S mengaku bahwa setiap
melakukan kegiatan berbelanja online 2-3 kali sebulan karena ingin menambah
koleksi brand yang sedang viral, dengan menghabiskan hingga Rp.200.000 hingga
Rp.500.000 perbulan aplikasi online yang digunakan salah satunya adalah shopee.
Pada responden yang berinisial V juga mengaku bahwa melakukan kegiatan belanja
online produk sampai 2 kali atau lebih dalam sebulan. Pada responden C yang telah
4
diwawancarai mengatakan telah mengahabiskan uang dari Rp.150.000 hingga
Rp.500.000 perbulan hanya untuk berbelanja produk yang diinginkan di toko online ,
responden juga mengatakan tidak dapat mengontrol dirinya karena sering melihat
saja faktor-faktor yang dapat memicu perilaku berbelanja, apabila mereka telah
sehingga dampak dari tanda-tanda adanya perilaku belanja online dapat dihindari.
pertimbangan kognitif untuk perilaku yang telah tersusun, untuk meningkatkan hasil
dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan. Seseorang yang memiliki kontrol diri
cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam berbagai macam situasi. (Abdullah &
Suja’i, 2022).
mencegah kecenderungan perilaku yang tidak diinginkan dan menahan diri untuk
melakukan perilaku tersebut. Ketiga tokoh ini membagi lima aspek kontrol diri,
5
antara lain: a) Kedisiplinan diri (self-discipline), b) Tindakan yang tidak impulsif
mahasiswa. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada fakta bahwa belum ada penelitian
Masyarakat dan bahwa menurut data yang ada jumlah pengguna internet di Kota
Kupang telah meningkat dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan latar belakang di
atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti terkait dengan “Pengaruh Kontrol Diri
6
1.2 Rumusan Masalah
yang dapat dikaji pada penelitian ini, yaitu Bagaimana tingkat kontrol diri pada
Apakah ada pengaruh kontrol diri terhadap perilaku belanja online pada mahasiswi
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk Mengetahui tingkat kontrol diri
pada mahasiswi
belanja online.
7
1.4.2 Manfaat secara praktis
2) Bagi Mahasiswa
kehidupan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Definisi Perilaku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI (Tresna. 2013: 5) perilaku
dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
menjadi gaya hidup. Menurut (Khaidarsyah dan Haruna, 2021) perilaku konsumtif
adalah Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan
(Kast dan Rosenweig, 1995). Disebutkan oleh Rakhmat (2001) menyebutkan bahwa
kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan aspek intelektual yang
berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. Komponen afektif merupakan aspek
emosional.
perilaku terdiri atas perilaku yang tidak nampak seperti pengetahuan(cognitive) dan
dan tindakan nyata(action). Pola perilaku setiap orang bisa saja berbeda tetapi proses
terjadinya adalah mendasar bagi semua individu, yakni dapat terjadi karena
disebabkan, digerakkan dan ditunjukkan pada sasaran (Kast dan Rosenweig, 1995).
9
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Berbicara tentang perilaku,
manusia itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam
hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau
beraktivitas karena adanya tujuan tertentu. Adanya need atau kebutuhan diri
baru tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali
memenuhi kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu
dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana peran perilaku itu terhadap 10
10
lingkungan dan terhadap individu atau organisme yang bersangkutan. Formulasi
lingkungan dan individu itu sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini berarti
bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, disamping itu
atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang
Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak
seratus persen sama, namun para ahli tersebut mempunyai dasar pandangan
didasarkan atas teori belajar kognitif yaitu belajar disertai dengan adanya
11
belajar yang 11 dipentingkan dalah pengertian. Kohler adalah salah satu
dijadikan model atau contoh bagi yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan oleh
1. Faktor personal
yaitu:
sebelumnya.
diketahui manusia.
12
2. FaktorSitusional
meliputi.
perilaku manusia
3. Faktor temporal
Suasana emosi dan bentuk perilaku dipengaruhi oleh faktor waktu (temporal).
Misalnya, suasana emosi pagi hari tentu berbeda dengan suasana emosi siang
4. Faktor teknologi
5. Faktor suasana
13
pesertanya.
6. Faktor-faktor sosial
Ada tiga hal yang dibahas pada faktor ini, yaitu : sistem peran, struktur sosial
sejumlah situasi yang memberi keleluasaan untuk bertindak dan sejumlah lain
terdorong melakukannya.
8. Lingkungan psikososial
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat
14
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
pikiran, perasaan, motivasi untuk mengatur diri sendiri dan untuk mengubah
tindakan, kemampuan untuk mengelola prasangka informasi yang tidak terduga dan
Pengendalian diri atau kontrol diri adalah potensi yang dimiliki oleh individu yang
mempunyai tindakan dan ambisi untuk mengontrol perilaku dirinya sendiri yang
keengganan terhadap rangsangan dan penguatan diri. Kontrol diri yaitu sebagai
pikiran tentang tingkah laku yang terstruktur, dan bertujuan untuk meningkatkan nilai
kegunaan tertentu seperti yang apa dicapai. Seseorang yang mempunyai kontrol diri
yang buruk berkali-kali merasa sulit untuk memutuskan akibat yang akan terjadi dari
15
tindakan mereka. Sementara itu, seseorang yang mempunyai tingkat kontrol diri yang
tinggi mereka lebih teliti dalam berperilaku dalam situasi dan mengambil keputusan
Menurut Roberts (1975) dalam penelitian Diani Tiona (2019) kontrol diri
lingkungannya. Individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan menggunakan
cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam kondisi yang berbeda atau bervariasi.
sosial disekitarnya sehingga dapat mengatur kesan yang dibuat oleh perilakunya lebih
Faktor kontrol diri dapat dipengaruhi dari faktor internal dan faktor eksternal,
a. Faktor internal
Faktor internal yang terlibat pada diri individu yaitu umur individu tersebut,
seandainya ketika individu bertambah umur maka individu tersebut akan lebih
b. Faktor eksternal
16
Oleh sebab itu, apabila keluarga yakni orang tua memperintahkan sikap
disiplin kepada anaknya secara terus menerus sejak masih kecil serta orang
tua dapat selalu menjalankan apa yang telah disepakati, sehingga sikap
konsisten ini dapat diterapkan pada diri anak. Sehingga mereka dapat
yaitu:
siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan yaitu dirinya atau orang lain.
cara dan waktu mengahadapi stimulus yang tidak dikehendaki. Stimulus dapat
17
menginterpretasi, menilai atau menghubungkan suatu kejadian dalam
kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis. Kontrol kognitif terdiri dari dua
yaitu:
secara objektif.
tindakan.
dilakukan melalui media atau perantara yaitu berupa situs-situs jual beli online
ataupun jejaring sosial yang menyediakan barang atau jasa yang diperjualbelikan.
Kini belanja online telah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian orang, dikarenakan
18
kemudahan yang diberikan, orang-orang banyak beranggapan bahwa belanja online
adalah salah satu sarana untuk mencari barang-barang yang diperlukan seperti
kebutuhan sehari-hari, hobi, dan sebagainya. Belanja online juga dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan di toko online. Proses tersebut dapat dilakukan dengan cara
memesan barang yang diinginkan melalui vendor atau produsen serta reseller dengan
via bank, e-bank, ataupun COD (Cash on Delivery). (Liong Misi et al., 2023)
Menurut Sari (2015) Online shop atau belanja online melalui internet, adalah
suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet,
atau layanan jual-beli secara online tanpa harus bertatap muka dengan penjual atau
pihak pembeli secara langsung. Online shop bukan hanya sekedar dianggap sebagai
pemilihan dalam berbelanja, melainkan telah menjadi bagian dari adanya perubahan
sosial budaya dalam masyarakat. Pada online shop konsumen bisa melihat barang-
barang berupa gambar atau foto-foto atau bahkan juga video. (Dian Rahayu et al.,
2021)
internet, adalah suatu proses pembelian barang atau jasa melalui internet. Sejak hadir
internet, para pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual produk
kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya (internet) melalui berbagai
macam media sosial. belanja online (online shopping) adalah kegiatan jual beli atau
19
membeli barang atau jasa dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah
web browser. Adapun beberapa manfaa berbelanja di Online Shop menurut Juju &
1) Menghemat biaya, apalagi jika ba rang yang ingin dibeli hanya ada di luar kota.
Pembeli tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk mencari barang tersebut di luar
kota.
3) Pembayaran dilakukan secara transfer, maka transaksi pembayaran akan lebih aman.
bahwa faktor yang mempengaruhinya yang bisa menjadi acuan dan bahan
pelanggannya agar tetap berbelanja di tokonya sehinga tokonya diminati dan disukai
1) Umur konsumen; Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian online
adalah umur konsumen. Saat ini, generasi yang tumbuh bersama teknologi adalah
generasi milenial dan generasi Z. Generasi milenial adalah mereka yang kini berusia
2) Teknologi dan smartphone; Pesatnya aktivitas belanja online tidak lepas dari
teknologi dan smartphone. Sebenarnya, platform belanja online sudah ada sejak
20
tahun 2009, akan tetapi saat itu penggunanya masih sangat sedikit serta sulitnya
dunia, barulah belanja online mulai dikenal dan dilakukan oleh masyarakat luas.
Keuntungan berselancar di platform belanja online adalah kita bisa mencari barang
apa pun yang kita mau tanpa merasa lelah. Bandingkan dengan belanja langsung
ke toko konvensional yang pilihan barangnya tidak lengkap atau tidak sesuai dengan
4) Proses belanja hemat waktu dan tenaga; Hanya bermodalkan ponsel pintar, Anda
hanya perlu menuliskan barang yang ingin dibeli, serta pilihan harga dan paket
pengiriman yang ingin Anda gunakan. Kemajuan teknologi ini membantu siapapun
5) Bisa dilakukan di mana saja; Hal yang menarik dari belanja online adalah kita bisa
melakukannya di manapun kita mau. Tak perlu pergi ke tokonya langsung, Anda bisa
6) Lebih banyak promo menarik; Salah satu cara yang dilakukan marketplace untuk
yang gila-gilaan hingga flash sale setiap bulannya. Aneka promo ini juga menjadi
senang karena dapat banyak promo. Di sisi lain, pihak penjual dapat banyak
pemasukan.
21
7) Pilihan pembayaran yang beragam dan mudah; Salah satu dampak positif dari
kecanggihan teknologi saat ini adalah fitur pembayaran online yang memudahkan
kita melakukan transaksi tanpa harus bertemu sekalipun. Sayangnya, tidak semua
Perilaku belanja online mengacu pada proses pembelian produk dan jasa
melalui internet. Maka pembelian secara online telah menjadi alternatif pembelian
barang ataupun jasa. Penjualan secara online berkembang baik dari segi pelayanan,
efektifitas, keamanan, dan juga popularitas. Pada zaman sekarang berbelanja secara
online bukanlah hal yang asing. Konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga
saat berbelanja online, cukup dengan melihat website bisa langsung melakukan
Menurut Liang & Lai (2002), perilaku pembelian online adalah proses
membeli produk atau jasa melalui media internet. Proses pembelian online memiliki
langkah yang berbeda seperti perilaku pembelian fisik. Kekhasan dari proses membeli
internet dan mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang
pemasaran yang sesuai (Sumarwan, 2014). Oleh karena itu pebisnis online harus
22
memiliki dan melakukan strategi yang tepat agar dapat membuat pengguna internet
yang belum melakukan pembelian online tertarik melakukan pembelian secara online
serta dapat mempertahankan pelanggan yang telah ia miliki. Strategi yang tepat dapat
(Lukitaningsih, n.d.).
Daftar belanja online yang disesuaikan, dengan item yang dibeli sebelumnya,
informasi harga lebih lanjut (misalnya fitur produk) di situs web, mungkin juga
menjelaskan bahwa konsumen kurang sensitif terhadap harga saat berbelanja online.
Akhirnya, saluran online paling cocok untuk orang sibuk dan untuk hari sibuk. Pada
hari kerja selama seminggu, konsumen memiliki lebih sedikit waktu, jadi bagi
kebanyakan orang, Internet adalah peluang bagus karena ini adalah cara belanja yang
adalah persepsi manfaat. Menurut Kim, Ferrin, & Rao (2008) persepsi manfaat
merupakan keyakinan konsumen tentang sejauh mana ia akan menjadi lebih baik dari
transaksi online dengan situs web tertentu. Konsep dari kata manfaat mengacu pada
sejauh mana suatu inovasi dianggap lebih baik untuk menggantikan gagasan yang
23
bahwa metode belanja baru ini memberikan manfaat tertentu sebagai format belanja
alternatif. Forsythe, Liu, Shannon, & Gardner (2006) menemukan adanya hubungan
positif dan signifikan antara persepsi manfaat pembelian melalui internet dengan
risiko. Menurut Bauer, Derwall, & Hann (2009) risiko merupakan ketidakpastian dan
Kaitannya dengan pembelian, menurut Oglethorpe & Monroe (1994) persepsi risiko
konsekuensi negatif yang mungkin diterima atas pembelian suatu produk atau jasa.
Persepsi risiko konsumen akan meningkat melalui ketidakpastian dan atau besarnya
Perilaku pembelian online saat ini menurut Forsythe et al., (2006) terdiri
dibeli. Namun, ada pula yang hanya sekedar ingin meluangkan waktunya
menemukan produk atau jasa yang cocok baginya, ia kemudian akan melakukan
24
membutuhkan barang atau jasa tersebut. Kedua, seseorang melakukan pembelian
dalam bentuk penyediaan berbagai macam jalur atau cara pembelian bagi
Konsumen yang akan membeli bisa membeli produk dengan cara yang
Salestock bisa melakukan pembelian tidak hanya melalui website, tapi bisa juga
25
2.3.5 Theory Of Planned Behavior (TPB)
dalam memprediksi perilaku pada umumnya (Watson et al, 2014.) dan juga
mewah dalam perspektif konsumen India. Niat tidak selalu memiliki pengaruh
positif pada penggunaan aktual dari merek-merek barang mewah. (Meitiana, 2017)
termasuk variabel yang dapat diamati secara langsung, seperti campuran pemasaran,
fitur produk dan demografi, dan variabel yang tidak dapat diamati secara langsung,
seperti variabel psikologis, sosial dan budaya. Penelitian tembus yang mampu
Acceptance Model.
26
Membahas perilaku investasi secara online dan dengan demikian, secara
signifikan terlibat dalam produk. Karena risiko yang dirasakan konsumen memiliki
pengaruh besar pada perilaku pembelian mereka, studi ini mencoba untuk
hubungan dan keterlibatan produk untuk mendirikan sebuah model penelitian yang
lengkap.
Kontrol
perilaku persepsian
(Petceived behavior)
masyarakat, oleh karena itu kehadirannya sangat berperan penting bagi kemajuan
bangsa di masa yang akan datang. Namun adanya perubahan zaman dari masa ke
masa yang saling beriringan dengan majunya teknologi informasi dan komunikasi
27
telah membawa perubahan perilaku konsumsi mahasiswa menjadi konsumtif.
pembeliannya tanpa pertimbangan dan alasan yang logis, sehingga mengarah pada
(Syaiful, 2023)
Perilaku konsumtif merupakan sifat alamiah yang dimiliki setiap orang dalam
dan Erdiansyah, 2020) bahwa perilaku konsumtif terjadi karena individu tidak dapat
berpikir secara rasional dalam memenuhi perilaku yang terjadi karena manusia ingin
Haruna, 2021) perilaku konsumtif seseorang dan kini tidak lagi berdasarkan
jaringan sosial atau hubungan sosial dengan orang lain yang memiliki kesamaan
minat pribadi, karir, aktivitas, latar belakang atau koneksi kehidupan nyata.
banyak orang, diutamakan oleh individu atau konsumen dengan tampilan mencolok
saat membeli produk. Indikator media sosial yang mendukung ke arah perilaku
28
2.4.2 Kerangka Konseptual
Kontrol Diri
Perilaku
Belanja Online
Kontrol Pembelian
Perilaku Implunsif
Kontrol Pembelian
Kognitif Tidak Rasional
Mengontrol
Pemborosan
Keputusan
2.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ialah dugaan jawaban yang bersifat sementara dan perlu
H0 : tidak adanya pengaruh kontrol diri terhadap perilaku belanja online dikalangan
mahasiswi.
kalanagan mahasiswi.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini yang
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
3.2 Partisipan
3.2.1 Populasi
Populasi adalah seluruh karakteristik dan jumlah yang dimiliki suatu objek
dengan kualitas tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah subyek
30
Mahasiswi yang pernah atau sedang melakukan kegiatan belanja secara online (online
perilaku belanja online lebih cocok dikaitkan dengan wanita yang masih
pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini disesuaikan dengan fenomena
yang akan diteliti yaitu mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa
Cendana.
3.2.2 Sampel
Sampel ini merupakan sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi. Ketika seorang peneliti tidak mampu mempelajari segala sesuatu
dalam suatu populasi karena populasinya besar dan sumber daya, tenaga, dan waktu
terbatas, peneliti dapat mengambil sampel dari populasi yang mewakili.yang menjadi
sampel yang akan diteliti Sampel yang diambil harus representatif. Jika sampel tidak
31
3.3 Desain Penelitian
penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan
teknik statistik (Sangadji & Sopiah, 2010). Teknik uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier satu prediktor yang mempunyai tujuan
untuk melihat apakah terdapat pengaruh kontrol diri terhadap perilaku belanja online
dikalangan mahasiswa.
menentukan jarak alat ukur yang dapat menghasilkan data kuantitatif. Skala
menentukan nilai variabel yang diukur ini lebih akurat, efisien, dan mudah
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode jenis skala tertutup secara
langsung, yang berarti skala akan di sampaikan secara langsung pada responden tanpa
melalui perantara atau orang lain serta memberi kesempatan pada responden agar
32
memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala ini disebarkan menggunakan
Google Formulir. Data yang diperoleh melalui penyebaran skala tersebut meliputi
data tentang skala pengaruh kontrol diri terhadap perilaku belanja online.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua skala psikologi, yakni Self
Control Scale untuk mengukur tingkat kontrol diri dan Skala Sikap Konsumtif untuk
mengukur tingkat perilaku belanja. Format penskalaan yang dipilih ialah model Skala
Likert disusun dengan menggunakan 4 jenjang nilai, yaitu STS (sangat tidak setuju),
2016).
Untuk mengukur variabel konsumtif alat ukur yang digunakan diadaptasi dari
instrumen alat ukur reisyi dhia aini dari Fakultas Psikologi Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta tahun 2015. Menggunakan alat ukur yang sumartono dengan
33
Skala ini mengukur delapan aspek perilaku konsumtif, yaitu:
berbeda
34
Tabel 3.2 Blue Print Instrumen Konsumtif
3. Memberi barang
dengan harga mahal 22,23,24 3
akan menambah
kepercayaan diri
4. Membeli barang
dengan dua jenis yang
25,26,27,28 4
sama dengan merk
berbeda
Total 28
35
2. Skala Kontrol Diri
Skala ini bertujuan untuk mengukur tingkat kontrol diri pada mahasiswi yang
memiliki 3 aspek yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif, kontrol keputusan. Peneliti
mengadaptasi alat ukur skala kontrol diri untuk mengukur tingkat kontrol diri dari
aspek yang dikemukakan oleh Averill, 1973 (dalam Diani Tiona, 2019).
Total 23
36
3.4.3 Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian memiliki dua kriteria lulus uji yaitu validitas dan
dapat dipercaya. Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat apakah
suatu alat ukur tersebut valid atau tidak valid. Sedangkan reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.
Sehingga uji reliabilitas dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat ukur tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Alat ukur
pengukuran berkali-kali.
Kuesioner Self Control Scale (SCS) telah diuji validitas dan reliabilitas
sebelumnya. Validitas kuesioner kontrol diri telah diuji pada penelitian, mengenai
kontrol diri dan perilaku belanja online pada Mahasiswa. Alat ukur ini diuji pada
sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran
harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.jika
nilai koefisien reliabilitas Cronbsch alpha >0,8. Maka instrumen memiliki reliabilitas
yang tinggi, sementara koefisien reliabilitas pada kategori sedang adalah 0.6 – 0.7.
37
dikembangkan oleh Gottfredson dan Hirschi (dalam McMullen, 1999), teori ini
memiliki enam dimensi self-control rendah yang terdiri dari 1 23 aitem pertanyaan.
Hasil menunjukan bahwa aitem – aitem yang dimuat didalam skala mampu
mengukur tingkat kontrol diri pada perilaku belanja online di peroleh alpha Cronbach
Alat ukur Self Control Scale telah digunakan sebagai alat ukur pada
penelitian yang dilakukan (Diani, 2019) untuk mengukur tingkat kontrol diri pasa 50
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana. Alat ukur ini
telah diuji validitasnya dengan hasil menunjukan bahwa terdapat 20 butir soal yang
dapat digunakan untuk mengukur variabel kontrol diri pada uji final.
3.5.1 Statistik
Proses analisis data pada penelitian ini menggunakan pemodelan spss untuk
mendapatkan skor murni (true score) dengan aplikasi spss dan pada pengujian
dikumpulkan. Data yang digambarkan berupa tabel ataupun grafik untuk mengetahui
modus, median, mean dan persebaran data melalui standar deviasi atau presentasi dari
38
3.5.3 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah
berdistribusi normal atau tidak. Dalam melakukan uji normalitas digunakan sistem
SPSS, apabila hasil signifikansi lebih besar dari 0,05 artinya normalitas data
Uji statistik dengan teknik analisis regresi dapat dilakukan apabila data yang
diolah memenuhi uji asumsi linieritas. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan
sistem SPSS dengan melihat apakah hasil signifikannya lebih kecil dari 0,05 atau
lebih besar, jika lebih kecil hal tersebut menandakan bahwa kedua variabel bersifat
(Rangkuti, 2017). Jenis teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah satu analisis regresi karena hanya berisi satu variabel prediksi. Di
bawah ini adalah persamaan regresi garis tunggal dengan satu variabel
Y = a + bx
39
Keterangan :
Y : Variabel dependen
a : Konstanta
b : Koefisien prediktor
x : Variabel prediktor
Interpretasi uji regresi adalah sebagai berikut (Rangkuti dan Wahyuni, 2017)
2. Hipotesis Penelitian
Ho : r = 0
Ha : r ≠ 0
Keterangan :
Ho = Hipotesis nol
Ha = Hipotesis alternative
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku belanja
online
40
3.7 Organisasi dan Personalia Penelitian
1. Pembimbing
2. Peneliti
NIM : 2007020025
41
3.8 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Uraian Waktu
Kegiatan November desember januari februari Maret april Mei
1. Penyusunan
dan seminar
Usulan
Penelitian
2. Persiapan
Penelitian
a. Perijinan
Persiapan
bahan dan
instrumen
3. Pengumpulan
Data
4. Analisis Data
5. Penulisan
laporan dan
Seminar
Hasil
Penelitian
6. Revisi Hasil
Penelitian
7 Ujian Skripsi
Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Penelitian
42
3.9 Rencana Anggaran
43
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. N. F., & Suja’i, I. S. (2022). pengaruh gaya hidup dan media sosial
terhadap perilaku konsumtif. Jurnal
Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi Dan Inovasi Ilmiah
Pendidikan, 8(2), 72–84. https://doi.org/10.55933/jpd.v8i2.402
Aini, E. N., & Andjarwati, A. L. (2020). Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian. BISNIS : Jurnal Bisnis Dan
Manajemen Islam, 8(1), 17. https://doi.org/10.21043/bisnis.v8i1.6712
Amelia, D. (n.d.-a). hubungan antara self control dengan perilaku konsumtif belanja
online padamahasiswa unp.
amelia, d. (n.d.-b). hubungan antara self control dengan perilaku konsumtif belanja
online padamahasiswa unp.
Andika, M., Masithoh, S., Kholiq, Y. N., Nisa, D. A., & Rohmah, N. (n.d.).
Efektivitas Marketplace Shopee sebagai Marketplace Belanja Online yang Paling
Disukai Mahasiswa. In Journal of Education and Technology.
http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/jet
Candra, Y., Nastasia, K., & Fenia, S. Z. (2021). Hubungan Antara Kontrol Diri
dengan Perilaku Konsumtif pada Siswa Kelas XI SMAN 10 Padang. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas, 23(1),
Dian Rahayu, C., Bararah, H. M., Nabila Zuhdi, K., Iqbal Perdana, M., Fina Aprilia,
N., Herjati Putra Dionchi, P., & Dwita Yuniar, A. (2021). Perilaku konsumtif
sebagai dampak online shop di kalangan mahasiswa Sosiologi 2019 Universitas
Negeri Malang. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 195,
542–546.https://doi.org/10.17977/um063v1i52021p542-546
Ekonomi, J., Teknologi, M., Septiansari, D., & Handayani, T. (2021). Pengaruh
Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa di Masa Pandemi
Covid-19. Teknologi, 5(1), 53–65.https://doi.org/10.35870/emt.v5i1.372
44
Hanada, K. (n.d.). pengaruh social media marketing bloomka dalam pandemi covid-
19 terhadap intention to buy.
https://www.researchgate.net/publication/351139684
harahap, d. a. (2018). perilaku belanja online di indonesia: studi kasus. jrmsi
-Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 9(2), 193–213.
https://doi.org/10.21009/jrmsi.009.2.02 Jurnal A. Nooriah Mujahidah -
1644040021 - bab 2 paragraf 1.pdf. (n.d.).
Husein, U. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Thesis Bisnis. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Indrajit, R. E. (2001) E-Commerce: Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya, Jakarta:
PT. Elek Media Komputindo.
Liong Misi, H., Asia Putri Darwis, M., Marhaeni Sabil, dan, & Amkop Makassar,
S. (2023). pengaruh aplikasi belanja online dan gaya hidup terhadap perilaku
konsumtif. mars Journal, 3(2). https://jurnal.ilrscentre.or.id/index.php/mars
Lukitaningsih, A. (n.d.). peranan segmentasi dalam perilaku konsumen guna
menciptakan iklan yang efektif.
Lina dkk. (2008). Perilaku Konsumtif Berdasar Locus Of Control Pada Remaja Putri.
Jakarta: Grafindo
Meitiana, M. (2017). Perilaku Pembelian Konsumen: Sebuah Tinjauan Literatur
Theory of Planned Behavior. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 13(1), 16.
https://doi.org/10.21067/jem.v13i1.1762
Nugroho, A. P. (n.d.). Metode Pengumpulan Data.
https://www.researchgate.net/publication/364383690
Nurazijah, M., Lailla, S., Fitriani, N., Rustini, T., Studi, P., Guru, P., & Dasar, S.
(2023). Pengaruh Gaya Hidup Hedonis terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan
Mahasiswa. Journal on Education, 05(02).
nurdiani, n. (2014). teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan (vol. 5, issue
2).
Nurdiana, I. (2020). Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitati
45
purwati, r., pristiyono, p., & halim, abd. (2023). analisis perilaku konsumtif terhadap
belanja online sebagai kebutuhan ataukah gaya hidup. Jesya, 6(2), 2152–2166.
https://doi.org/10.36778/jesya.v6i2.1175
Rahayu, L. P., & Susanti, A. (2022). Pengaruh Faktor Harga, Keamanan, Kemudahan,
dan Kepercayaan Terhadap Perilaku Belanja Online Dimasa Pandemi Covid-19.
Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 3(3), 538–544.
https://doi.org/10.47065/ekuitas.v3i3.1279
Rahmat, P. S. (2019). Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
fenomena cara belanja online shop di kalangan MAHASISWA (Studi
Kasus:Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UNIKU). 16(1).
https://doi.org/10.25134/equi.v16i01
Reynaldi, F., Latif, D., & Ishak, A. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Belanja Online Berbasis Smartphone: Sebuah Studi Empiris dari Pembelanja
Wanita Muda di Indonesia (Vol. 01, Issue 03).
https://journal.uii.ac.id/selma/index
Shiratina, A., Indika, D. R., Komariyah, I., Kania, D., Solihin, E. H., Kunci, K.,
Online, I., Online, P., Minat, D., & Konsumen, B. (2020). Pemasaran Online
Melalui Penerapan Iklan Secara Digital. In Jurnal Sain Manajemen (Vol. 2, Issue
1). http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsm/index
Syaiful, A. (2023). Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan di Masyarakat. Journal
of Instructional and Development Researches, 3(1), 29–34.
https://doi.org/10.53621/jider.v3i1.102 Widada, C. K. (2018). mengambil
manfaat media sosial dalam
pengembangan layanan. Journal of Documentation and Information Science,
2(1), 23–30. https://doi.org/10.33505/jodis.v2i1.130
Sugiono.( 2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Working in SPSS. (2018). Intermediate Statistics Using SPSS, 20–42
Widyaningrum, S., & Puspitadewi, N. (2016). Perbedaan Perilaku Konsumtif
46
Ditinjau dari Tipe Kepribadian Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Sandra
Widyaningrum, Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi Program Studi Psikologi
Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 6(2), 102–
106. Retrieved from https://docplayer.info/67563592-Perbedaan perilaku-
konsumtif-ditinjau-dari-tipe-kepribadian-pada-siswa-sekolah menengah-
atas.htm
Yeni Widiyawati1, Christina Dwi Sakti Ningsih2, Fera Lestari2 dan Galuh
Pramita2,July 2022. (n.d.). Yeni Widiyawati1,dkk.,July 2022. (n.d.).
Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan
Kualitatif. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, hal.123 - 136.
Renaldy, M., Dewi, R. S., & Hidayatullah, M. S. (2018). Hubungan Kontrol Diri
Dengan Perilaku Konsumtif Konsumen Online Shop Melalui Sosial Media Pada
Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Lambung Mangkurat (Vol. 1).
Jurnal Kognisia.
Syarastany, M. Y. (2021). Pengaruh Kontrol Diri dan Konformitas Terhadap Perilaku
Konsumtif pada Mahasiswa Pengguna Shopee.
Tiona , D. (n.d.). Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Belanja Online
Mahasiswa
Maryam, D. (2016). Pengaruh Konformitas dan Kontrol Diri Terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswi UIN Maliki Malang Angkatan 2013
47
LAMPIRAN
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN )
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun.
48
Lampiran 2
Peneliti:
Nama : Christianti Leonisa Beda
NIM : 2007020025
Jurusan : Psikologi
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Semua keterangan dan jawaban yang saya peroleh hanya untuk kepentingan
penelitian. Keterangan dan jawaban yang akan di berikan subjek sangat membantu
dalam kelancaran penelitian peneliti.
Atas perhatian dan bantuan yang di berikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
49
50
51