Anda di halaman 1dari 13

MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN

Vol. 30 No. 1 Januari 2015

ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM), KEPUASAN KONSUMEN DAN


PENGARUH LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG TERHADAP MINAT BELI
KONSUMEN (STUDI PADA MAHASISWA FEB UNTAG DI SEMARANG)

Honorata Ratnawati Dwi Putranti


FX. Denny Pradana
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas 17Agustus 1945 Semarang
Email: ratna.permai@gmail.com

Abstrak

Kehadiran internet dalam kehidupan kita saat ini, membuat komunikasi lebih mudah
dan terbuka. Komunikasi lewat jejaring sosial yang dapat menghimpun banyak orang,
menjadikan internet sebagai media yang digemari oleh banyak orang. Mahasiswa dan
kalangan bisnis menyukai media ini karena efisien dan efektif. Membagi pengalaman lewat
jejaring sosial akan mempercepat informasi dan promosi.
Penelitian ini menganalisis pengaruh electronic word of mouth (e-WOM), dan
kepuasan konsumen terhadap minat beli konsumen, secara langsung dan tidak langsung
melalui media sosial. Sampel penelitian adalah mahasiswa FEB UNTAG di Semarang,
dengan teknik pengambilan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah
regresi linier berganda dan analisa jalur dengan bantuan program SPSS 13.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif signifikan e-word of
mouth dan kepuasan konsumen terhadap social media, terdapat pengaruh positif kepuasan
konsumen terhadap e-word of mouth, dan terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung e-
word of mouth terhadap minat beli konsumen. Jejaring sosial dapat membuka peluang untuk
media promosi secara cepat efektif dan efesien.

Kata Kunci: e-word of mouth, kepuasan konsumen, social media, minat beli konsumen

Abstract

The present of internet in our lives today make the communication easier and
discloser. Communication through social networks that can gather many people makes the
internet as a medium that is loved by many people. Students and business man like this
medium because its efficiently and effectively. Sharing experiences through social networks
will speed up information and promotion.
This study analyzed the influence of electronic word of mouth (e-WOM) and customer
satisfaction with social media and consumer buying interest. Samples were FEB students of
UNTAG Semarang, with purposive sampling technique. The data analysis techniques used
are multiple linear regression and path analysis with SPSS 13.
The results showed there is a significant positive effect of e-word of mouth and
customer satisfaction with social media, there is a positive influence on customer satisfaction
with e-word of mouth, and there is a direct and indirect effect of the e-word of mouth for
consumers to buy. Social networking can open up opportunities for rapid promotion media
effectively and efficiently.

Keywords: e-word of mouth, customer satisfaction, social media, consumer buying interest

ISSN : 0854-1442 101


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

PENDAHULUAN bidang tertentu disebut dengan word of


Internet adalah penemuan penting mouth (WOM) (Goldsmith, 2008).
dalam era komunikasi, manusia saat ini Menurut (Jalilvand, 2012) WOM
sebagian besar kehidupannya dipengaruhi memiliki peran penting di dalam
oleh kehadiran internet, mulai dari mempengaruhi pembentukan sikap dan
penggunaan media-media social online perilaku konsumen. Disebutkan juga
seperti Twitter, Facebook, Friendster dan bahwa WOM memberikan pengaruh yang
lain-lain. Indonesia dengan jumlah kuat terhadap pembelian dibandingkan
penduduk mencapai 255,2 juta jiwa, terca- media-media komunikasi tradisional
tat 72,7 juta jiwa merupakan pengguna lainnya seperti iklan maupun pembelian
aktif internet dengan 72 juta akun media rekomendasi editorial. Penelitian yang ada
sosial (Kompas, Senin 1 Juni 2015). Dan belum mempertimbangkan jejaring sosial
95 persennya (95%) dari jumlah tersebut sebagai variabel moderating mengingat
menggunakan internet untuk mengakses jumlah pengguna jejaring sosial cukup
jejaring sosial (http://harianti.com/ini-data- besar jumlahnya.
jumlah-pengguna-media-sosial-di- Peneliti dan praktisi telah mengakui
indonesia). fenomena WOM sebagai salah satu yang
Empat puluh persen (40%) dari paling berpengaruh sebagai sumber
pengguna Internet di Indonesia (24,2 juta informasi sejak awal masyarakat manusia
orang) mengakses Internet lebih dari 3 jam (misalnya Katz & Lazarsfeld 1955;
setiap harinya Dan mayoritas pengguna Coleman 1966; Rosenzweig & Foster
Internet di Indonesia berada di rentang usia 1995; Reynolds & Beatty 1999; Kotler
15-35 tahun (http://voila.co.id/indonesia- 2000; Maxham & Netemeyer 2002; Godes
netizen/). & Mayzlin 2004). Perusahaan telah
Masyarakat saat ini, perlahan tapi menyadari bahwa mereka juga dapat
pasti sudah mulai tertarik untuk mengambil keuntungan dari saluran
menggunakan jasa belanja secara online, komunikasi online yang sama yang telah
seperti beli tiket pesawat terbang, beli merubah kebiasaan konsumen dalam
pulsa dan barang-barang lain seperti pencarian informasi dan menggunakan
pakaian dan elektronik. Karena selain untuk mendorong konsumen terlibat dalam
murah juga mudah dan sejauh ini aman. kegiatan WOM untuk keuntungan
Dengan semakin banyaknya penyedia jasa perusahaan. Selain itu, mereka memiliki
berbelanja online membuat persaingan dan menyadari bahwa, dengan membangun
semakin ketat, dan selanjutnya yang hubungan jangka panjang secara dekat
diuntungkan adalah konsumen. antara merek dan konsumen, dan dengan
Konsumen di dalam memenuhi bersedia untuk mendukung merek untuk
kebutuhan sehari-hari akan mencari produk memperoleh klien baru melalui WOM,
yang sesuai dengan kebutuhannya. perusahaan akan mampu mencapai
Meskipun demikian untuk menentukan keuntungan ekonomis (Reichheld1996;
produk dan merek yang akan dibeli Blackston 2000; Winer 2001; Dowling
tidaklah mudah bagi konsumen 2002).
(Riyandika, 2013). Dengan semakin Kemajuan internet dan pertumbu-
banyaknya pelaku bisnis dan pesatnya han world wide web (www) memberikan
perkembangan teknologi, alternatif produk konsumen sebuah dunia baru di mana
dan merek yang tersedia juga semakin mereka dapat berkomunikasi maupun
beragam. Oleh karena itu konsumen mempengaruhi satu sama lain (Goldsmith,
seringkali mencari referensi melalui opini- 2008). Dengan semakin meningkatnya
opini dalam komunitas tentang suatu popularitas internet, WOM berkembang
produk (Riyandika, 2013). Opini–opini dari komunikasi tunggal searah menjadi
dari pengguna lain atau orang yang ahli di komunikasi yang bersifat jaringan dan

102 ISSN : 085-1442


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

tersebar (Yiling dan Xiaofen, 2009). menciptakan suatu sikap positif terhadap
Internet dan teknologi informasi secara produk tersebut dan merekomendasikan
umum tidak hanya menyediakan fasilitas melalui proses word of mouth yang secara
bagi konsumen untuk memberikan langsung maupun tidak langsung.
pendapatnya tentang produk tetapi juga Penelitian ini akan meneliti pada
menjadi alat dan saluran pemasaran bagi mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
perusahaan (Chan dan Ngai, 2011). UNTAG Semarang dalam berbelanja
Efektivitas dari promosi WOM fashion secara on-line. Seperti yang
telah meningkat dan bertumbuh sebesar disebutkan di atas mayoritas pengguna
satu setengah kali secara rata-rata sejak internet di Indonesia berada di rentang usia
tahun 1977 (Mulyadi, 2007). Menurut 15-35 tahun.
Zethaml et al (1996) ketika produk yang Atas dasar itulah, pertanyaan yang
dihasilkan perusahaan buruk maka yang digunakan sebagai rumusan masalah pada
akan terjadi adalah perilaku WOM yang penelitian adalah sebagai berikut:
negatif kepada orang lain yang akan 1. Bagaimanakah pengaruh e-WOM dan
menggunakan produk yang sama. kepuasan konsumen terhadap social
Sebaliknya jika produk yang diberikan media?
perusahaan bagus maka yang akan terjadi 2. Bagaimana pengaruh langsung dan
adalah perilaku WOM yang positif, salah tidak langsung e-WOM terhadap minat
satunya dapat berupa rekomendasi, beli konsumen?
dorongan kepada rekan untuk melakukan
bisnis dengan penyedia produk dimana Tujuan Penelitian
mereka puas. Menurut (Ristiyanti, 2005), Tujuan dilakukannya penelitian ini
word of mouth adalah “Proses di mana adalah sebagai berikut :
informasi yang didapatkan oleh seseorang 1. Untuk mengetahui pengaruh e- WOM
tentang suatu produk baik dari interaksi terhadap social media.
sosial maupun dari pengalaman konsumsi 2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan
yang diteruskan kepada orang lain.” konsumen terhadap social media.
Sehingga dengan menggunakan word of 3. Untuk mengetahui pengaruh langsung
mouth pemasar dapat menekan biaya dan tidak langsung e-WOM dalam
promosi dan juga lebih dipercaya karena mempengaruhi minat beli konsumen?
sumber komunikasinya teman atau
keluarga yang sudah pasti tidak mendapat TELAAH PUSTAKA DAN PENGEM-
imbalan apapun dari perusahaan. Variabel BANGAN MODEL PENELITIAN
yang mempengaruhi terciptanya WOM di Pengaruh e-WOM Terhadap Social
antaranya kepuasan pelanggan (Prihar- Media
moko, 2003). Dan WOM melalui media Social media dideskripsikan seba-
eletronik disebut dengan electronic WOM gai teknologi online dan kebiasaan orang-
(e-WOM). orang yang menggunakannya untuk
Kepuasan konsumen ini akan berbagi pendapat, wawasan, pengalaman
berdampak pada sikap psikologis dan pandangan. Dalam Social media
konsumen untuk membicarakan hal-hal terdapat beberapa bentuk tampilan, seperti
positif tentang produk yang digunakannya teks, gambar, suara, dan video. Social
kepada orang lain baik secara langsung media memiliki tipe yang khas dengan
maupun tidak langsung. Dari electronic menggunakan teknologi seperti blog,
Word of Mouth (e-WOM) positif tersebut message board, podcasts, wikis, and blogs
dapat membantu perusahaan dalam yang memungkinkan penggunanya untuk
menaikkan citra dan dapat memperluas berinteraksi (Malita, 2011).
pemasaran. Dengan ini antara kepuasan Penggunaan social media sering
konsumen akan sebuah produk akan digunakan oleh perusahaan sebagai alat

ISSN : 0854-1442 103


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

pemasaran (social media marketing). Hal Pengaruh Kepuasan Konsumen Terha-


ini berbeda dari traditional marketing dap Social Media
karena social media marketing mem- Konsumen untuk mendapatkan
butuhkan perhatian dan strategi khusus. informasi tentang kualitas produk dan
Social media marketing merupakan kualitas pelayanan membutuhkan sarana
penggunaan social media yang ber- penting melalui pesan e-WOM (Chevalier
hubungan dengan aktivitas pemasaran, di dan Mayzlin, 2006). Selain itu, pesan
mana perusahaan menginginkan perubahan seperti itu efektif dalam mengurangi
dari “trying to sell” menjadi “making con- resiko dan ketidak pastian yang dialami
nection” dengan pelanggan. Social media konsumen saat membeli produk atau jasa,
marketing juga membuat komunikasi sehingga minat pembelian dan keputusan
dengan pelanggan menjadi lebih dekat, pembelian konsumen dapat dipengaruhi
lebih mencoba menunjukkan sebuah brand (Chattereje, 2001).
daripada mencoba untuk mengontrol image Menurut Malita (2011) social
(Gordhamer, 2009). media didiskripsikan sebagai teknologi
Minat beli muncul ketika seseorang online dan kebiasaan orang-orang yang
telah mendapatkan informasi yang cukup menggunakannya untuk berbagi pendapat,
mengenai produk yang diinginkan. Minat wawasan, pengalaman dan pandangan.
beli adalah perilaku yang muncul sebagai Social media terdapat beberapa bentuk,
respon terhadap obyek, atau juga seperti teks, gambar, suara, dan video.
pembelian ulang (Henry Assael, 1998). Social media memiliki tipe yang khas
Sciffman dan Kanuk (2007) dalam menggunakan teknologi seperti blog,
penelitiannya menyebutkan adanya message board, podcasts, wikis, and blogs
pengaruh eksternal, munculnya kebutuhan yang memungkinkan penggunanya untuk
akan suatu produk, pengenalan produk dan berinteraksi.
evaluasi informasi merupakan hal yang Menurut Prihatmoko (2003),
dapat menimbulkan suatu minat beli konsumen bersifat tidak percaya oleh
konsumen. produsen dan masih skeptis terhadap
Pada penelitian Jalilvand dan Samiei informasi yang beredar. Konsumen satu
(2012), menyebutkan bahwa komunikasi e- sama lain memiliki suatu keterkaitan dan
WOM berpengaruh secara positif terhadap berhubungan dalam suatu lingkaran yang
brand image dan komunikasi e-WOM bersifat invisible. Oleh karena itu,e- word
memiliki pengaruh yang positif terhadap of mouth juga dapat memberikan pengaruh
minat pembelian, dan brand image kepada konsumen dalam pengambilan
mempengaruhi minat pembelian konsu- keputusan pembelian.
men. Ulasan mengenai sebuah produk Ishak (2006) membuktikan bahwa
yang dilakukan konsumen di internet secanggih apapun produk dan sehebat
merupakan bentuk yang paling penting apapun promosinya, akan tidak ada artinya
dalam komunikasi e-WOM, konsumen jika konsumen tidak merasa puas. Dengan
cenderung mencari review produk secara terciptanya kepuasan konsumen, hubungan
online dalam rangka untuk mendapatkan antara perusahaan dan konsumen akan
informasi produk tertentu yang akhirnya harmonis dan memungkinan terjadinya
terbentuk suatu minat pembelian. pembelian ulang. Konsumen yang merasa
puas akan membentuk suatu rekomendasi
H1: Ada pengaruh e-WOM terhadap dari mulut ke mulut yang memberikan
social media keuntungann terhadap reputasi perusahaan
dan citra produk ataupun jasa.Tetapi
apabila yang diberikan perusahaan baik
atau cukup maka konsumen akan
cenderung diam dan tidak memberikan

104 ISSN : 085-1442


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

reaksi apapun. Adapun variabel-variabel produk barang atau jasa dengan kepuasan
yang mempengaruhi terciptanya WOM konsumen, yang akhirnya dapat men-
diantaranya adalah kualitas produk dorong WOM baik positif atau negatif
(Tjiptono, 2006), kepuasan pelanggan (Priharmoko, 2003). Dichter dalam
(Priharmoko, 2003). Priharmoko (2003) mengungkapkan bahwa
H2: Terdapat pengaruh positif ada empat hal yang membuat seseorang
kepuasan konsumen terhadap terlibat dalam WOM positif, yakni pertama,
social media. product involvement, yang menyebabkan
ketegangan, sehingga untuk mengurangi
Pengaruh Langsung Dan Tidak ketegangannya, perlu diadakan pem-
Langsung e-WOM Terhadap Minat Beli bicaraan mengenai produk tersebut. Kedua,
Konsumen self enhancement, WOM muncul karena
Pelanggan yang puas adalah seseorang ingin memenuhi kebutuhan
jaminan secara tidak langsung bagi emosional tertentu. Ketiga, adanya
kelangsungan hidup perusahaan, pelanggan message involvement, karena adanya iklan
yang puas juga memberikan peluang bagi atau informasi yang unik sehingga
terciptanya income yang terus menerus konsumen ingin membicarakannya dengan
didapatkan. Kepuasan pelanggan adalah orang lain. Keempat, other involvement,
salah satu tujuan utama perusahaan baik muncul karena ingin membantu orang lain.
jasa maupun barang berproduksi. Mulyana (2002) juga menjelaskan bahwa
Kepuasan pelanggan adalah perbedaan salah satu manfaat dari terciptanya
antara harapan dan kinerja atau hasil yang kepuasan konsumen adalah memicu
dirasakan. adanya word of mouth yang positif.
Harapan biasanya terbentuk dari Sementara, Tjiptono (2006) menegaskan
pengalaman pembelian terdahulu, komen- bahwa WOM dapat dipicu oleh antara lain
tar teman, informasi maupun janji pemasar kepuasan pelanggan. Zeithaml (1990)
dan pesaing (Mulyana, 2002). Kepuasan dalam Dame (2004) mengemukakan
pelanggan memerlukan perhatian yang bahwa harapan pelanggan muncul karena
berlebih dari perusahaan, karena pada beberapa hal, yakni word of mouth,
hakekatnya perusahaan ada untuk memuas- kebutuhan pribadi, dan pengalaman.
kan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang H3: Terdapat pengaruh langsung dan
puas akan menguntungkan perusahaan. tidak langsung e-word of mouth
Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan terhadap minat beli konsumen.
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi Kerangka pemikiran teoritis dalam
ketidaksesuaian (disconfirmation) yang penelitian ini dapat dijelaskan pada
dirasakan antara harapan sebelumnya dan Gambar 1.
kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya (Tjiptono, 2001, e-Word of
dalam Nasution, 2010). Mouth
Tse dan Wilton (dalam Tjiptono,
2006) mendefinisikan kepuasan pelanggan
sebagai respon pelanggan terhadap Social Minat
evaluasi ketidaksesuaian yang dipersepsi- Media Beli
kan antara harapan awal sebelum
pembelian dan kinerja aktual produk yang
dipersepsikan setelah pemakaian atau Kepuasan
konsumsi barang bersangkutan. Banyak
penelitian menyebutkan, bahwa terdapat
hubungan antara pengalaman baik positif Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
ataupun negatif dari pemakaian suatu

ISSN : 0854-1442 105


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

METODE PENELITIAN Berdasarkan dari program studi para


Populasi dalam penelitian ini responden menunjukkan bahwa
adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika keseluruhan responden (100%) berasal dari
dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 mahasiswa program studi Akuntansi.
Semarang konsumen online shop yang Berdasarkan dari tahun angkatan para
berbelanja melalui media sosial. Teknik responden menunjukkan keseluruhan
penarikan sampel yang digunakan adalah responden (100%) berasal dari mahasiswa
purposive sampling. Responden penelitian Fakulitas Ekonomika tahun angkatan 2012.
adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus Hal ini karena mahasiswa angkatan tahun
1945 Semarang yang pernah menjadi 2012 masih cukup aktif menjalani
konsumen dalam transaksi online melalui perkulihan sehingga lebih banyak ditemui
social media sejumlah 50 orang. Sampel untuk dijadikan responden penelitian.
terdiri dari pria (31 orang) dan wanita (19
orang). Uji Regresi Linier
Sumber data yang digunakan ada- Hasil analisis regresi berganda
lah data primer. Data primer didapatkan dapat dijelaskan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
dari hasil penyebaran kuesioner secara Hasil uji F pada Tabel 2 diketahui F hitung
online. Pengumpulan data dan pengolahan sebesar 139,370 dengan sig. 0,000 < 0,05.
data dilaksanakan tahun 2015. Metode Hasil ini menunjukkan bahwa word of
pengumpulan data dengan cara kuesioner mouth, kepuasan konsumen, dan social
atau angket dan studi pustaka dari media berpengaruh terhadap minat beli
beberapa jurnal. Analisis data penelitian secara simultan. Hal ini menunjukkan
menggunakan teknik analisis regresi linier model regresi yang digunakan baik (fit).
berganda (multiple regression analysis)
dengan bantuan program SPSS versi 13. Uji Analisis Jalur
Adapun tahap-tahap pelaksanaan analisis Uji analisis jalur digunakan untuk
meliputi : (1) analisa deskriptif, (2) Uji membuktikan bahwa social media menjadi
validitas dan reliabilitas, (3) uji asumsi variabel intervening antara e-word of
klasik, (4) koefisien determinasi, (5) uji mouth dan kepuasan kerja terhadap minat
hipotesis, (6) analisis regresi linier beli. Uji analisis jalur dapat dijelaskan
berganda, dan (7) analisis jalur (path pada Gambar 2.
analisis).

HASIL PENELITIAN
Hasil perhitungan uji validitas
dinyatakan bahwa semua indikator
dinyatakan valid yang artinya dapat untuk
dilanjutkan sebagai penelitian. Sebagian
besar responden berumur 23 tahun yaitu
sebanyak 20,0%. Hal ini terkait karena
responden pada penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi UNTAG
Semarang sehingga rata-rata masih berusia
muda. Jumlah responden pria sebanyak
62,0%, sementara responden wanita
sebanyak 38,0%. Hasil ini menunjukkan
bahwa para mahasiswi Fakultas Ekonomi
UNTAG Semarang yang menggunakan
social media lebih banyak memberikan
kontribusinya sebagai responden penelitian.

106 ISSN : 085-1442


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Word Of Mouth dan Kepuasan Konsumen Terhadap
Social Media
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .370 .678 .546 .588
Word Of Mouth .390 .090 .412 4.397 .000
Kepuasan Konsumen .564 .095 .556 5.938 .000
a Dependent Variable: Social Media
R Square = .828

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda e-Word Of Mouth, Kepuasan Konsumen, dan Social
Media Terhadap Minat Beli
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .047 .653 .072 .943
Word Of Mouth .259 .103 .215 2.518 .015
Kepuasan Konsumen .321 .121 .254 2.665 .011
Social Media .663 .140 .531 4.734 .000
a Dependent Variable: Minat Beli
R Square = .901 F = 139.370 Sig. = .000a

r0,315
r0,215
e-Word Of Mouth r0,41 e2
5
r0,531
r0,415 e1 Social Media Minat Beli

r0,556
Kepuasan
r0,254
Konsumen

Gambar 2. Hasil Analisis Jalur

ISSN : 0854-1442 107


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

Pengaruh Word Of Mouth Terhadap memanfaatkan media tersebut untuk


Social Media melakukan penjualan produk maka produk
Hasil uji hipotesis membuktikan akan lebih cepat tersebar dan diketahui
bahwa e-word of mouth (e-WOM) oleh masyarakat, khususnya para pengguna
berpengaruh signifikan terhadap social media sosial. Hanya saja bagi penjual
media, dengan didapat hasil uji – t sebesar maka harus lebih memperhatikan produk
4,397 dengan sig. 0,000 < 0,05. Burgee yang mereka jual yaitu produknya lebih
dan Steffes, (2008) berpendapat bahwa unggul dan berbeda dengan produk pada
WOM merupakan bentuk komunikasi umumnya, serta proses transaksi yang
informal yang diarahkan pada konsumen- lebih mudah sehingga konsumen atau
konsumen lain mengenai karakteristik masyarakat lebih tertarik untuk mencari
barang-barang tertentu dan juga produk yang dibutuhkan melalui media
penjualannya. WOM mengambil peranan sosial.
penting dalam studi pemasaran Hasil penelitian yang didapat
dikarenakan aktifitas komunikasi dalam mendukung penelitian Saputra, dan Angga
WOM mampu mempengaruhi keputusan (2010) yang menyatakan bahwa word of
pembelian konsumen (Harsasi, 2006). mouth berpengaruh terhadap social media.
Hasil penelitian yang dilakukan
terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Pengaruh Kepuasan Konsumen
UNTAG Semarang menunjukkan bahwa Terhadap Social Media
mereka cukup terkesan mengenai produk Hasil uji hipotesis membuktikan
yang ditawarkan di media sosial, yaitu bahwa kepuasan konsumen berpengaruh
karena ada penjual yang mampu signifikan terhadap social media, dengan
melakukan pengemasan yang baik didapat hasil uji – t sebesar 5,938 dengan
terhadap produk yang mereka tawarkan, sig. 0,000 < 0,05. Menurut Kotler dalam
tetapi ada juga yang melakukan Tjiptono, 2006, kepuasan konsumen
pengemasan yang biasa saja sehingga merupakan tingkat perasaan seseorang
kurang memiliki daya tarik untuk dilihat setelah membandingkan kinerja atau hasil
apalagi dibeli. Para mahasiswa juga yang ia rasakan dengan harapannya.
bertukar informasi kepada sesama Kepuasan konsumen sangat penting,
pengguna media sosial, karena rata – rata karena secanggih apapun produknya,
mereka menggunakan jejaring sosial untuk sehebat apapun promosinya, jika
berkomunikasi dengan orang lain sehingga konsumen tidak puas, maka produk
berbagai informasi akan disampaikan tersebut tidak ada artinya (Ishak, 2006).
seperti berbagai produk yang dijual di Hasil penelitian yang dilakukan
media sosial. Para mahasiswa juga terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi
merekomendasikan kepada orang lain UNTAG Semarang menunjukkan bahwa
mengenai keuntungan berbelanja di media mereka cukup memiliki kesan yang positif
sosial, yaitu cara pembelian produknya terhadap produk yang ditawarkan di social
lebih mudah dan praktis karena tinggal media. Kesan yang positif diberikan
melakukan pemesanan dan membayar kepada produk yang dinilai lebih menarik
ongkos kirim maka produk yang dibeli dari segi penampilan seperti desain dan
akan segera dikirim ke tempat para variasi produk yang ditawarkan, serta
konsumen yang melakukan pembelian. harga harga lebih terjangkau. Sementara
Berdasarkan dari hasil penelitian untuk produk yang kurang memenuhi
yang didapat menunjukkan bahwa perilaku unsur tersebut mendapatkan persepsi yang
e-word of mouth menjadi lebih tinggi kurang baik. Para mahasiswa juga hanya
dengan adanya media sosial sebagai media memiliki cukup niat membeli lagi produk
untuk berkomunikasi dan berinteraksi yang ditawarkan di media sosial, yaitu
dengan masyarakat luas, apalagi ada yang mereka akan membeli produk yang dinilai

108 ISSN : 085-1442


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

mampu memenuhi kebutuhan mereka dan merupakan sebuah web berbasis jasa yang
sesuai dengan keinginan mereka dari segi memungkinkan penggunanya membuat
penampilan dan harga, sementara untuk profile, melihat list pengguna yang tersedia
produk yang tidak sesuai kebutuhan dan dan terkoneksi, serta mengundang dan
keinginan maka mereka tidak akan menerima teman untuk bergabung dalam
melakukan pembelian lagi. Sementara situs tersebut (Boyd dan Ellison, 2007).
disisi lain para mahasiswa mengajak orang Konsumen telah menemukan cara-cara
lain untuk berbelanja di media social, baru yang mudah dan dapat diakses untuk
karena merupakan cara pembelian secara memperoleh dan membandingkan
lebih modern dan menjadi trend saat ini, informasi produk dan jasa dengan orang
selain memang lebih praktis ketika lain. Akibatnya, konsumen tidak lagi
melakukan proses pembelian. terbatas pada jaringan pribadi mereka
Hasil penelitian yang didapat dalam rangka untuk mendapatkan
menunjukkan bahwa kepuasan yang rekomendasi, karena mereka juga dapat
dirasakan oleh para konsumen akan lebih mengakses informasi dari orang tak
dirasakan apabila mereka mendapatkan dikenal (misalnya, melalui blog atau
produk- produk yang sesuai kebutuhan dan forum) melalui web.
dari segi penampilan lebih menarik, serta Hasil penelitian yang dilakukan
harga terjangkau, sehingga hal inilah yang terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi
membuat konsumen akan merekomen- UNTAG Semarang menunjukkan bahwa
dasikan kepada pengguna social media lain mereka menyatakan cukup mengenai
untuk melakukan pembelian melalui sarana banyak penjual yang menginformasikan
social media tersebut. Sementara untuk produk mereka melalui media sosial. Hal
produk-produk yang masih kurang ini didasari karena saat ini banyak penjual
memenuhi harapan dan keinginan maka yang memanfaatkan social media untuk
akan membuat para konsumen tidak puas menawarkan produk mereka dan produk
dan keinginan untuk melakukan pembelian yang dijual juga beragam seperti
menjadi menurun. Hal ini perlu disikapi kebutuhan rumah tangga, produk fashion,
oleh para penjual yang menggunakan aksesoris dan sebagainya, tetapi masih
social media sebagai sarana untuk menjual banyak juga para penjual yang melakukan
produknya agar mengemas produk mereka penjualan dengan membuka toko. Menurut
secara lebih baik dari segi desain dan para mahasiwa di media sosial transaksi
variasi serta menawarkan harga lebih dapat dilakukan dengan cara interaksi dua
terjangkau agar para konsumen khususnya arah, yaitu para penjual dan pembeli bisa
dari kalangan mahasiswa lebih saling berinteraksi melalui jejaring sosial
berkeinginan mencari produk yang mereka untuk melakukan transaksi. Para
butuhkan melalui social media. mahasiswa juga berpendapat di media
Hasil penelitian yang didapat sosial, dapat melakukan pembentukan
mendukung penelitian Saputra, dan Angga komunitas untuk melakukan belanja atau
(2010) yang menyatakan bahwa kepuasan pembelian barang, yaitu para pengguna
konsumen berpengaruh terhadap social bisa membentuk suatu grup ketika mereka
media. memiliki perilaku yang sama seperti
membutuhkan produk yang sama, sehingga
Pengaruh Social Media Terhadap Minat bisa saling memberi informasi mengenai
Beli jenis produk terbaru, dan harganya.
Hasil uji hipotesis membuktikan Para konsumen khususnya dari
bahwa social media berpengaruh kalangan mahasiswa terlihat memberi
signifikan terhadap minat beli, dengan persepsi yang baik terhadap kehadiran
didapat hasil uji – t sebesar 4,734 dengan social media karena selain dapat
sig. 0,000 < 0,05. Situs jejaring social digunakan untuk menjalin interaksi sosial

ISSN : 0854-1442 109


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

dengan orang lain, juga dapat mencari sebagai intervening. Hal ini menunjukkan
berbagai produk yang dibutuhkan karena bahwa dengan adanya peningkatan
banyak penjual yang menggunakan media kepuasan konsumen maka akan lebih
tersebut untuk menawarkan berbagai meningkatkan penggunaan social media
produk. Hanya saja untuk keinginan dari para konsumen untuk mencari produk
melakukan pembelian dari para konsumen yang dibutuhkan. Dengan ketersediaan
untuk melakukan pembelian masih produk di social media sesuai kebutuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dan keinginan maka akan menumbuhkan
ketersediaan produk yang dibutuhkan keinginan konsumen untuk melakukan
karena masih banyak penjual yang pembelian.
menawarkan produk secara fisik yaitu
dengan membuka toko, sehingga PENUTUP
konsumen akan lebih memilih melakukan Simpulan
pembelian di tempat tersebut apabila di 1. Hasil uji hipotesis membuktikan
media sosial tidak tersedia produk yang bahwa e-WOM mempengaruhi social
dibutuhkan. Hal ini berarti para pengguna media. Para mahasiswa juga bertukar
social media harus lebih banyak mengajak informasi kepada sesama pengguna
para penjual yang belum menggunakan media sosial, karena rata-rata mereka
media social media untuk menggunakan menggunakan jejaring sosial untuk
media tersebut untuk menjual produknya berkomunikasi dengan orang lain
sehingga kebutuhan konsumen lebih sehingga berbagai informasi akan
terpenuhi. Hal ini akan meningkatkan disampaikan seperti berbagai produk
minat beli para konsumen terhadap yang dijual di media sosial. Para
berbagai produk yang dijual melalui social mahasiswa juga merekomendasikan
media. kepada orang lain mengenai
keuntungan berbelanja di media sosial,
Pengaruh e-Word Of Mouth Terhadap yaitu cara pembelian produknya lebih
Minat Beli Melalui Social Media mudah dan praktis karena tinggal
Hasil uji intervening membuktikan melakukan pemesanan dan membayar
bahwa word of mouth berpengaruh ongkos kirim maka produk yang dibeli
terhadap minat beli melalui social media akan segera dikirim ke tempat para
sebagai intervening. Hal ini menunjukkan konsumen yang melakukan pembelian.
bahwa dengan adanya jalinan informasi 2. Hasil uji hipotesis membuktikan
dan komunikasi yang lebih tinggi diantara bahwa kepuasan konsumen berpe-
para konsumen, yang dilakukan melalui ngaruh terhadap social media. Kesan
word of mouth maka akan lebih mening- yang positif diberikan kepada produk
katkan penggunaan social media untuk yang dinilai lebih menarik dari segi
mencari produk yang diinformasikan atau penampilan seperti desain dan variasi
direkomendasikan melalui word of mouth. produk yang ditawarkan, serta harga
Dengan ketersediaan produk di social harga lebih terjangkau. Sementara
media yang sesuai kebutuhan maka akan untuk produk yang kurang memenuhi
menumbuhkan keinginan konsumen untuk unsur tersebut mendapatkan persepsi
melakukan pembelian. yang kurang baik. Uji hipotesis
membuktikan bahwa social media
Pengaruh Kepuasan Konsumen berpengaruh terhadap minat beli.
Terhadap Minat Beli Melalui Social Dengan hasil ini maka dapat
Media disimpulkan bahwa adanya pening-
Hasil uji intervening membuktikan katan penggunaan social media maka
bahwa kepuasan konsumen berpengaruh akan meningkatkan minat beli.
terhadap minat beli melalui social media

110 ISSN : 085-1442


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

3. Uji path membuktikan bahwa e-WOM media, yaitu produk yang ditawarkan
berpengaruh terhadap minat beli harus lebih up to date mengikuti
dengan social media sebagai perkembangan jaman khususnya dari
intervening. Media sosial transaksi segi desain dan manfaat, serta
dapat dilakukan dengan cara interaksi menawarkan harga yang lebih
dua arah, yaitu para penjual dan bervariasi sehingga lebih terjangkau
pembeli bisa saling berinteraksi dari berbagai kalangan khususnya dari
melalui jejaring sosial untuk kalangan mahasiswa sehingga dapat
melakukan transaksi. Para mahasiswa menumbuhkan minat beli mereka
juga berpendapat di media sosial, untuk melakukan pembelian berbagai
dapat melakukan pembentukan produk melalui social media.
komunitas untuk melakukan belanja 3. Agar konsumen lebih meningkatkan
atau pembelian barang, yaitu para keinginan untuk menggunakan social
pengguna bisa membentuk suatu grup media untuk melakukan pembelian
ketika mereka memiliki perilaku yang produk maka para pengguna social
sama seperti membutuhkan produk media harus mengajak lebih banyak
yang sama, sehingga bisa saling para penjual yang belum menggunakan
memberi informasi mengenai jenis social media untuk menggunakan
produk terbaru, dan harganya. media tersebut didalam menjual
4. Uji path membuktikan bahwa produk mereka, sehingga dengan lebih
kepuasan konsumen berpengaruh banyak penjual yang melakukan
terhadap minat beli dengan social penawaran melalui media social maka
media sebagai intervening. Dengan akan lebih memberi banyak pilihan
ketersediaan produk di social media kepada konsumen terhadap produk
sesuai kebutuhan dan keinginan maka yang ingin dibeli, sehingga akan lebih
akan menumbuhkan keinginan kon- menumbuhkan minat mereka untuk
sumen untuk melakukan pembelian. melakukan pembelian produk melalui
social media.
Saran
1. Agar dapat lebih meningkatkan e- DAFTAR PUSTAKA
WOM dari para konsumen maka para
penjual yang menggunakan social
media untuk menjual produk mereka,
perlu membuat produk yang lebih Assael, H. 1998, Consumer Behavior and
berkesan seperti membuat penampilan Marketing Action, 6 th Edition,
produk yang lebih menarik, yaitu unik New York University.
dari segi model, sehingga produknya
berbeda dengan yang dijual di toko. Blackston, M. (2000) Building brand
Hal ini yang akan menumbuhkan equity by managing the brand’s
penilaian lebih baik dari para relationship. Journal of Adver-
konsumen sehingga mereka akan tising Research, 40, Novem-
merekomendasikan kepada orang lain ber/December, pp. 101–105.
agar melakukan pembelian melalui
Capital And Technical Change In
media sosial karena produknya
Agriculture. Journal of Poli-
berbeda dengan yang ditawarkan di
tical Economy, 103, 6,
toko.
pp. 1176–1209.
2. Kepuasan konsumen dapat lebih
ditingkatkan dengan menumbuhkan
kesan positif para konsumen terhadap
produk yang ditawarkan melalui social

ISSN : 0854-1442 111


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

Chan, Y dan Ngai, 2011, Conceptualizing Ishak Ramli, 2014, Manajemen Sumber
electronic word of mouth Daya Pelayanan, STT Eklesia,
activity An input-process- Jakarta Present.
output perspective, Marketing
Intelligence and Planning, Jalilvand, R, 2012, The effect of electronic
Vol29/No 5, Mei, hal 488 - 516. word of mouth on brand image
and purchase intention,
Dowling, G. (2002) Customer relationship Marketing Intelligence and
management: in B2C markets, Planning, Vol30/No 4, Januari,
often less is more. California hal 460 - 476.Goldsmith, R,
Management Review, 44, 3, 2008, Electronic Word-of-
pp. 87–104. Mouth, E-commerce, Idea
Group Reference Global,
Godes, D. & Mayzlin, D. (2004) Using Florida.
online conversations to study
word of mouth communication. Jalivand, M R. and Samiei,n. 2011, The
Marketing Science, 23, 4 (Fall), effect of electronic word of
pp. 545–560. mouth on brand image and
purchase intention, Procedia
Goldsmith, R, 2008, Electronic Word-of- Computer Science 3, 42-46,
Mouth, E-commerce, Idea Iran.
Group Reference Global,
Florida. Katz, E. & Lazarsfeld, P.F. (1955)
Personal Influence. Glencoe,
Gordhamer. 2009, 4 way social media is IL: Free Press.Coleman, J.S.
changing Business, (http: (1966) Medical Innovation: A
//Mashable.Com/ 2009/09/22/- Diffusion Study. Indianapolis,
Social-Media-Business/, IN: Bobbs-Merrill.Rosenzweig,
diakses tanggal 22 Oktober M.R. & Foster, A.D. (1995)
2013). Learning by doing and learning
from others: human
http://harianti.com/ini-data-jumlah-
pengguna-media-sosial-di- Kompas, 2015, Langgam Teknologi
indonesia/. Harian TI.Com, informasi, Melirik Peluang “E-
Media Pewarta Teknologi commerce” di Indonesia,1 Juni
Informasi Indonesia diakses tgl 2015
6 Juni 2015 pukul 12.35WIB.
Kotler, P. (2000) Marketing Management:
http://voila.co.id/indonesia-netizen/, Millennium Edition, 10th edn.
diakses 6 Juni 2015, pukul Englewood Cliffs, NJ: Prentice
12.35WIB Hall. Maxham, J.G. Jr &
Netemeyer, R.G. (2002)
http://www.kompasiana.com/faizal_aminh Modeling customer perceptions
aderi/belanja-online-gaya- of complaint handling over
hidup-baru-masyarakat- time: the effects of perceived
kota_551812c1a333117d07b66 justice on satisfaction and
2aa, Belanja online, gaya hidup intent. Journal of Retailing, 78,
baru masyarakat kota,3 4, pp. 239–252.
Oktober 2012 diunduh Jumat 5
Juni 2015

112 ISSN : 085-1442


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 30 No. 1 Januari 2015

Malita, L., 2011, Social Media Time Riyandika, M, 2013, Analisa Pengaruh
Management Tolls dan Tips, Electronic Word of-Mouth,
Procedia Computer Science 3, Argument Quality, Message
747-753 Source Credibility Terhadap,
Brand Image dan Dampaknya
Mulyadi, 2007, Efektivitas Word of Mouth, pada Purchase Intention,
Marketing 03/VII/Maret,53-54 Progam studi manajemen,
Universitas Bina Nusantara,
Mulyana, D. 2002, Pengantar Ilmu Jakarta.
Komunikasi, Remaja
Rosadakarya, Bandung, 2002 Schiffman, L. dan Kanuk, L. 2007,
Perilaku Konsumen, Edisi
Nasution, M.N. 2010, Manajemen Mutu Ketuju, PT. Indeks, Jakarta.
Terpadu Jakarta, Ghalia
Indonesia Tjiptono, F. 2006, Manajemen Pelayanan
Jasa, penerbit Andi, Yogya-
Priharmoko, P. 2004, Faktor-faktor yang karta.
mempengaruhi perilaku Word-
of-Mouth pada konsumen. Winer, R.S. (2001) A framework for
Studi kasus: pelanggan kartu customer relationship
hallo di DKI Jakarta, Tesis management. California
tidak diterbitkan, program Management Review, 43, 4,
pasca sarjana ilmu komunikasi, pp. 89–105.
Universitas Indonesia Depok
Yiling, Z dan Xiaofen, 2009, The Impacts
Priharmoko, P. 2004. Faktor-faktor yang of Online Word-of-mouth on
mempengaruhi Perilaku Word- Consumer’s Buying Intention
of-Mouth pada konsumen. on Apparel: An Empirical
Studi kasus : Pelanggan Kartu Study, International
Halo di DKI Jakarta, Tesis Symposium on Web
tidak diterbitkan, Program information System and
Pasca sarjana Ilmu komunikasi, Application, Vol 09, Mei, hal
Universitas Indonesia, Depok 24 - 28.

Reichheld, F. (1996) The Loyalty Effect.


Boston: Harvard Business
School Press.

Reynolds, K.E. & Beatty, S.E. (1999)


Customer Benefits And
Company Consequences Of
Customer Salesperson
Relationships In Retailing.
Journal of Retailing, 75, 1,
pp.11–32.

Ristiyanti, P. dan Ihalauw, J. J.O.I. 2005.


Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

ISSN : 0854-1442 113

Anda mungkin juga menyukai