(Widya)
ABSTRACT
This study aims to examine the role of social media as a means of electronic word of mouth. The
variables studied in this study are customer satisfaction and customer involvement as antecedents and
repurchase intentions as a consequence variable (Consequences). The sample in this study amounted
to 206 respondents spread in Yogyakarta, Central Java, West Java, East Java, Bali, and Ambon with
surveys conducted in a connected and unrelated. Hypothesis testing is done by multiple regression
analysis and simple regression analysis. The results of this study suggest that in the Indonesian
context, customer satisfaction does not affect the act of social media and customer involvement have a
positive and significant effect on electronic act of speech through social media. Electronic speech act
through social media has a positive effect on repurchase intentions.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran media sosial sebagai sarana getok tular elektronik.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan dan keterlibatan pelanggan
sebagai anteseden dan niat membeli kembali sebagai variabel konsekuensi (Konsekuensi). Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 206 responden yang tersebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa
Barat, Jawa Timur, Bali, dan Ambon dengan survei yang dilakukan secara terhubung dan tidak
terkait. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda dan analisis regresi
sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, kepuasan pelanggan
tidak mempengaruhi tindakan media sosial dan keterlibatan pelanggan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap tindak tutur elektronik melalui media sosial.
Kata Kunci: media social, getok tular elektronik, pembelian ulang, regresi
dilakukan secara dalam jaringan (dalam tombol pada simbol yang sudah disediakan
jaringan). oleh pembuat situs. Seperti contoh tombol
Kegiatan pemasaran dalam jaringan suka atau tidak suka, puas atau tidak puas, dan
yang melalui media sosial sering juga disebut jenis pilihan lainnya (Berger, 2014).
sebagai social media marketing (King, 2012). Dalam penelitian terdahulu, Brown et
Hal ini dilakukan karena jaringan internet dan al. (2005) menemukan bahwa kepuasan
media sosial beroperasi 24 jam per 7 hari atau pelanggan dan komitmen pelanggan membuat
dapat dikatakan media dalam jaringan tidak pelanggan cenderung menularkan pengalaman
pernah tidur. Jumlah pengguna internet di mereka pada calon pelanggan yang lain.
dunia sampai pada 30 November 2015 adalah Karena pelanggan yang puas akan merasa
3.035.749.340 orang dari total penduduk dunia ingin ikut terlibat dalam membangun citra
(internetworldstats, 2015). Hal ini merek atau produk yang telah mereka
membuktikan bahwa internet sangat berperan gunakan. Temuan penelitian Brown
dalam kehidupan manusia tidak hanya menguatkan penelitian sebelumnya oleh
digunakan untuk komunikasi dan pencarian Duhan et al. (1997). Hasil penelitian ini
informasi saja, akan tetapi juga sangat berguna menyatakan bahwa walaupun pelanggan
dalam berbagai kegiatan terutama untuk memiliki banyak pertimbangan dan kesaksian
kegiatan bisnis, sehingga memberikan dampak dari pengguna sebelumnya, masih ada
yang positif terhadap kemajuan aktivitas beberapa hal yang mempengaruhi pelanggan
bisnis, khususnya dalam hal periklanan dan untuk memutuskan keinginan membeli atau
promosi dalam bentuk apapun. menggunakan suatu produk barang atau jasa.
Situs jejaring sosial memungkinkan Penelitian Duhan et al. (1997) juga
individu untuk berinteraksi satu sama lain dan menyebutkan bahwa kekuatan tingkat relasi
membangun hubungan. Peluang inilah yang juga menjadi salah satu faktor yang
dimanfaatkan oleh produsen untuk menjaring berpengaruh signifikan pada keputusan
pelanggan dan calon pelanggan mereka. pembelian pelanggan. Semakin tinggi relasi
Ketika perusahaan bergabung dengan saluran seseorang dengan rekannya, maka ia memiliki
sosial, pelanggan dapat berinteraksi dan banyak opini atau masukan sebagai dasar
berhubungan dengan perusahaan dan pertimbangan sebelum mengambil keputusan
sebaliknya perusahaan. Interaksi yang terasa menentukan pilihan produk. Karena ulasan
lebih personal kepada pengguna daripada dari tiap relasi atau pengalaman dalam
metode pemasaran luar ruangan dan iklan. menggunakan satu produk berbeda-beda. Hasil
Karena akan menciptakan satu relasi yang penelitian ini didukung oleh penelitian lain
lebih mendalam dan mengena di sisi tentang antecedents of wom (Brown et al.,
psikologis calon pelanggan. Karena dapat 2005) yang menyatakan bahwa beberapa
membuat perusahaan produsen berkesempatan variabel yang mempengaruhi pelanggan untuk
mengenal kebutuhan pelanggan secara melakukan getok tular adalah kepuasan
langsung. pelanggan (customer satisfaction) dan
Situs jejaring sosial memungkinkan komitmen pelanggan (consumer commitment)
pengikutnya untuk melakukan pengiriman sebagai mediator.
kembali komentar yang dibuat oleh orang lain Dalam konteks getok tular elektronik,
tentang produk yang dipromosikan. Dengan penelitian getok tular elektronik melalui
mengulangi pesan, semua hubungan pengguna consumer opinion platform (Hennig-Thurau et
dapat melihat pesan, sehingga menjangkau al.,2004 ; Ono et al., 2003). Media tempat
lebih banyak orang. Situs jejaring sosial menuliskan ulasan pelanggan juga harus
bertindak sebagai pesan dari mulut ke mulut. dibangun agar tidak hanya menarik namun
Karena informasi tentang produk tersebut yang juga dapat dipercaya oleh para calon
diletakkan di luar sana dan semakin diulang, pelanggan. Sehingga pelanggan akan
lebih banyak lalu lintas dibawa ke produk atau menjadikan situs tersebut sebagai acuan dalam
perusahaan (Kamtarin, 2012). Dalam menggali informasi pengalaman penggunaan
perkembangannya, getok tular juga dikenal produk barang dan jasa. Penelitian Hennig-
dengan word of mouse. Hal ini dikarenakan Thurau et al. (2010) juga menyatakan getok
para pengulas atau pelanggan yang ingin tular elektronik tidak hanya sebagai media
memberikan umpan balik cukup menekan promosi, namun juga sebagai media customer
24
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)
yang lebih sosial. Hasil penelitian lain, Sun tidak tahan lama (non-durables), pembelian
(2013) menggunakan getok tular elektronik kembali diartikan sebagai tindakan membeli
sebagai variabel pemoderasi dalam pengaruh lagi setelah pembelian pertama atau
atribut website pada kepercayaan pelanggan. percobaan. Sedangkan untuk produk yang
Disini dikatakan bahwa getok tular elektronik tahan lama (durables), niat pembelian ulang
berhasil memperkuat hubungan antara atribut diartikan sebagai kesediaan pelanggan untuk
website. membeli ulang atau memberikan paling tidak
Pengaruh pengalaman (experience) pada satu saran kepada orang lain untuk melakukan
tindakan getok tular elektronik yang di pembelian. Sedangkan, menurut Engel et al.
moderasi oleh pengatahuan kelas produk (2001) niat pembelian khusus adalah niat
diteliti oleh Sohn dan Leckenby (2005). pembelian yang merefleksikan apakah kita
Dimana subjektifitas akan suatu merek produk mengantisipasi pembelian ulang yang sama
juga berpengaruh pada tindakan getok tular atas produk atau merek. Penjelasan tersebut
elektronik. Gauri et al. (2008) juga meneliti mengatakan bahwa bentuk spesifik dari niat
tentang pengaruh getok tular elektronik pada pembelian adalah niat pembelian ulang, yang
loyalitas akan satu toko dalam jaringan. Hasil mencerminkan harapan untuk membeli ulang
yang ditemukan relatif sama dimana getok produk atau merek yang sama.
tular elektronik pada dalam jaringan store akan
cenderung mengikat loyalitas pelanggan Getok Tular (WOM) dan Getok Tular
terutama dalam konteks getok tular elektronik Elektronik (E-WoM)
yang positif. Moore (2012) menemukan bahwa Getok tular adalah komunikasi dari
bahasa yang digunakan dalam pesan positif orang ke orang antara pembawa pesan dan
maupun negative pada suatu situs berpengaruh penerima pesan dimana penerima pesan
signifikan pada keinginan pelanggan yang menerima informasi dengan cara yang tidak
telah berpengalaman untuk meneruskan komersial mengenai suatu produk barang atau
kembali atau merespon pesan tersebut. Dalam jasa (Engel et al., 1969). Harrison-Walker
penelitian Moore, kekuatan pencerita sebagai (2001) menyatakan bahwa getok tular
penyaring dan penerus pesan kesaksian atau merupakan sebuah komunikasi informal
ulasan sangat berpengaruh pada kekuatan diantara seorang pembicara yang tidak bersifat
promosi melalui getok tular elektronik karena komersial dengan orang yang menerima
jika ia menyebarkan kesaksian yang positif, informasi. Informasi tersebut mengenai sebuah
maka citra produk atau website juga akan merek, produk, perusahaan atau jasa. Hawkins
terbangun baik. Dan sebaliknya jika yang et al. (2004) mengemukakan bahwa WOM
disebarkan adalah kesaksian yang kurang baik, merupakan kegiatan penyebaran informasi dari
dapat mengakibatkan citra produk atau situs seseorang kepada orang lainnya dalam bentuk
juga menurun. komunikasi verbal termasuk bertatap muka
langsung, melalui telepon, maupun internet.
TINJAUAN PUSTAKA DAN Getok tular dapat diartikan sebagai
LITERATUR REVIEW aktifitas komunikasi dalam pemasaran yang
mengindikasikan seberapa mungkin pelanggan
Niat Pembelian Ulang akan bercerita kepada orang lain tentang
pengalamannya dalam proses pembelian atau
Hellier et al. (2003) menyatakan bahwa mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
niat pembelian ulang adalah keinginan Pengalaman pelanggan tersebut dapat berupa
terencana seseorang untuk melakukan pengalaman positif atraupun pengalaman
pembelian kembali atas jasa tertentu, dengan negatif. Hal ini seperti yang dinyatakan
mempertimbangkan situasi yang terjadi dan Davidow (2003) bahwa sebenarnya hubungan
tingkat kesukaan. Pernyataan Hellier et al. dari mulut ke mulut berbentuk U. Dimana
tersebut didukung oleh hasil penelitian apabila seseorang puas maka ia akan
Ndubisi dan Moi (2005) yang mengatakan menyebarkan berita positif dari mulut ke
pembelian ulang (repurchase) bersifat mulut, tapi apabila mengeluh tidak puas maka
bervariasi tergantung pada tingkat ketahanan ia akan menyebarkan berita negatif dari mulut
(durability) suatu produk. Untuk produk yang ke mulut. Pengalaman yang kurang
memuaskan pada pelanggan dapat
26
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)
keterlibatan tinggi dan rendah (Blackwell et Getok tular dalam konteks masyarakat Asia
al., 2001), tetapi juga berbeda dalam tipe dengan budaya kolektivitas yang
keterlibatannya. Sehingga akan terbentuk kuatmempengaruhi keputusan pembelian pada
ikatan emosional pelanggan dengan merek pelanggan (Razdan et al., 2013). Hal ini
tertentu atau produk tertentu (Laurent dan dikarenakan karena dalam budaya kolektif
Kapferer,1985). Oleh sebab itu, mereka akan seperti di negara-negara Asia sangat
melakukan getok tular untuk ikut menjunjung tinggi hubungan antarpersonal.
menyebarkan kesaksian positif akibat Sehingga orang lain disekitar kita juga
penggunaan produk barang atau jasa tersebut. menjadi salah satu diantara komponen sosial
Dalam analisis teori pelanggan, disebutkan yang ikut mempengaruhi sikap (Chu dan Choi,
bahwa tinggi dan rendahnya keterlibatan 2011). Dalam getok tular, informasi yang
pelanggan mengacu pada derajat motivasi diterima adalah dari hasil bukti pengalaman
pelanggan untuk mencari pengetahuan dan empiris para pengguna terdahulu pada satu
informasi tentang produk dan jasa. Sehingga produk baik barang maupun jasa (Engel et al.,
dapat dikatakan pelanggan sangat terlibat 1969). Dalam konteks e-commerce, Ono et al.
dalam pencarian informasi untuk menentukan (2003) menjelaskan bahwa kemampuan
produk yang dapat memenuhi harapannya komunikasi fasilitator getok tular elektronik
(Swastha and Handoko, 2008). mempengaruhi niat beli calon pelanggan. Hal
Berdasarkan teori dan kajian empiris ini dikarenakan dalam konteks e-commerce
penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan dan belanja dalam jaringan, pedagang dan
hipotesis sebagai berikut: pembeli tidak saling bertemu secara tatap
H2: Keterlibatan pelanggan berpengaruh muka. Melainkan hanya lewat toko dalam
positif terhadap tindakan getok tular media jaringan, blog, ataupun situs dan portal
sosial belanja. Sehingga kepercayaan menjadi sangat
vital. Berdasarkan uraian diatas, dapat
dirumuskan hipotesis seperti di bawah ini.
Pengaruh Tindakan Getok Tular Media H3: Tindakan getok tular media sosial
Sosial Pada Niat Pembelian Ulang berpengaruh positif pada niat pembelian
ulang
Model Penelitian
Kepuasan H1 H3
Getok Tular Niat Pembelian
Pelanggan
Media Sosial Ulang
Keterlibatan H2
Pelanggan
seluruh individu atau pelanggan yang pernah Barat, Jawa Timur, Bali, dan Ambon karena
melakukan pembelian produk barang atau jasa penelitian ini melakukan survei dengan
secara online baik pria ataupun wanita berusia distribusi kuesioner langsung dan tidak
minimal 16 tahun, pernah melakukan belanja langsung dengan menggunakan email
terhubung, atau sudah mempunyai pengalaman sehingga pendistribusian kuesioner bisa
dalam melakukan belanja terhubung dalam dilakukan lebih luas. Objek penelitian dalam
rentang waktu 1 tahun terakhir. Pembatasan penelitian ini adalah pelanggan belanja online
rentang waktu dilakukan untuk mencegah lupa yang dalam melibatkan media sosial baik lokal
atau efek memori dari responden. Dalam seperti kaskus maupun international seperti
penelitian ini jumlah sampel yang digunakan facebook, path, instagram, dan twitter sebagai
adalah 180 sampel dengan dasar perhitungan media getok tular elektronik untuk memberi
dari Hair et al. (2010). Namun untuk informasi evaluasi pemakaian atau ulasan
menambah validitas, peneliti menambahkan setelah menggunakan produk fashion dengan
sebesar 25 persen dari jumlah sampel yaitu merek tertentu yang dibeli melalui media
sebesar 45 sampel. Sehingga total menjadi 225 dalam jaringan. Produk yang akan diteliti
sampel. Dan sampel ini dianggap telah dibatasi pada produk fashion yang merupakan
memenuhi asumsi kecukupan sampel peringkat pertama dalam transaksi online
berdasarkan batasan sampel yang dengan prosentase 79 persen
dikemukakan sebelumnya. (Depkominfo,2013). Pengukuran variabel riset
Penelitian ini dilakukan di beberapa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
daerah yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa
Tabel 1
Pengukuran Variabel Riset
29
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018
Tabel 2
Hasil Uji Kualitas Data
Hipotesis dalam penelitian ini diuji 2, sedangkan regresi linier sederhana untuk
menggunakan tiga langkah regresi. Regresi menguji hipotesis 3.
linier berganda untuk menguji hipotesis 1 dan
Tabel 3
Uji Ketepatan Model Regresi Pertama
Nilai signifikansi pada Tabel 4.5 yang diatas berpengaruh signifikan pada tindakan getok
0,05 menunjukkan tidak terdapat pengaruh tular elektronik melalui media sosial. Sehingga
yang signifikan (β = 0,066, Sig. = 0,278), yang dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 dalam
artinya variabel kepuasan pelanggan tidak penelitian ini tidak terdukung.
30
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)
Tabel 4
Hasil Ketepatan Model Regresi Kedua
Variabel Dependen :
2 Adjusted
Variabel Independen R F Niat Pembelian Ulang
R2
β T Sig.
Getok Tular Media
0,178 0,174 44,178 0,422 6,647 0
Sosial
Sumber: Data Primer
DAFTAR REFERENSI
Assael, H. 2001. Consumer Behaviour and
Ahrenz, J., J.R. Coyle, dan M. A. Strahilevitz Marketing Action, 2nd Edition, Boston:
2011. “Electronic word of mouth: The Thomson dan Learning
effects of incentives on e-referrals by Assael, H. 2004. Consumer Behavior: A
senders and receivers”. European Strategic Approach. Pensylvania State
Journal of Marketing, Vol. 47 No. 7, pp. University. Houghton Mifflin.
1034-1051
32
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)
Breazeale, M. 2008. “Word of mouse: an Engel, J.F., R.D. Blackwell, dan P.F. Minard
assessment of electronic word-of-mouth 1995. Consumer Behaviour. 8th Edition.
research”. International Journal of New York: The Dryden Press
Market Research, Vol. 51 No. 3, pp. Fan, Y.W. dan Y.F. Miao 2012. “Effect of
297-318. electronic word-of-mouth on consumer
Brown, J.J., dan P.H. Reingen 1987. “Social purchase intention: the perspective of
ties and word-of-mouth referral gender differences”. International
behavior”, Journal of Consumer Journal of Electronic Business
Research, 14 (3): 350-62. Management, 10 (3): 175-181
Brown, T.J., T.E. Barry, P. A. Dacin, dan R. F. Floyd, K., R. Freling, S. Alhoqail, H. Y.
Gunst, 2005. “Spreading the word: Cho,dan T. Freling 2014.”Freling. How
Investigating antecedents of consumers' Online Product Reviews Affect Retail
positive word-of-mouth intentions and Sales: A Meta-analysis”, Journal of
behaviors in a retailing context”, Retailing, 90 (2):217–232
Academy of Marketing Science. Spring, Gauri, D. K., A. Bhatnagar, dan R. Rao 2008.
33 (2):123 “Role of Word of Mouth in Online
Budiman, A., H. Chhor, R. Razdan, dan A. Store Loyalty: Comparing online store
Sohoni, 2012.“The new Indonesian ratings with other e-store loyalty
consumer”, Mckinsey Quarterly. factors”. Communi-cations of the acm.
December. Vol. 51, No. 3
Chu, S. dan S. M. Choi 2011. “Electronic Godes, D., dan D. Mayzlin, 2004. “Using
Word-of-Mouth in Social Networking Online Conversations to Study Word of
Sites: A Cross-Cultural Study of the Mouth Communication”. Marketing
United States and China”, Journal of Science 23 (4): 545-560
Global Marketing, 24: 263–281 Hair Jr, J. F., W. C. Black , B. J. Babin, R. E.
Cooper, D., dan P. Schindler 2008. Business Anderson, 2010. Multivariate Data
Research Method. Ninth edition. New Analysis. 7th Edition. New Jersey:
York: McGraw-Hill Education Prentice hall
Davidow, M 2003. “Have you heard the word? Harrison-Walker, L. J. 2001. “The
The effect of word of mouth on Measurement of Word-of-Mouth
perceived justice, satisfaction and Communication and an Investigation of
repurchase intentions following Service Quality and Customer
complaint handling”. Journal of Commitment as Potential
Consumer Satisfaction Dissatisfa-ction Antecedents”, Journal of Service
and Complaining Behavior, 16: 67-80 Research, 4 (1): 60-75
Depkominfo 2013. “Potret Belanja Online di Hawkins, D.I, R. Best, dan K.A. Coney 2004.
Indonesia (Kasus Jabodetabek, Consumer behavior: Building
Bandung dan Jogya)”. Jakarta: Pusat marketing strategy, ninth edition.
Data dan Sarana Informatika Boston: McGraw-Hill
Departemen Komunikasi dan Informasi Hennig-Thurau, T., C. Wiertz, dan F. Feldhaus
Duhan, D. F., S. D. Johnson, J. B. Wilcox,dan 2014. “Does Twitter matter? The
G. D. Harrell 1997. Influences on impact of microblogging word of
consumer use of word-of-mouth mouth on consumers’ adoption of new
recommendation sources”, Academy of movies”. Academy of Marketing
Marketing Science, Fall, 25: 4 Science.
Duncan, T. 2005. Principles of Advertising Hennig-Thurau, T., E. C. Malthouse, C.
dan IMC, 2nd Edition. McGraw-Hill, Friege, S. Gensler, L. Lobschat, A.
Inc. Rangaswamy, dan B. Skiera 2010.
Engel, J. F., R. J. Kegerreis, dan R. D. “The Impact of New Media on
Blackwell 1969. Word-of-Mouth Customer Relationships”, Journal of
Communication by the Innovator. Service Research, 13: 311
Journal of Marketing, Vol. 33, No. 3 Hennig-Thurau, T., K.P. Gwinner., G. Walsh,
pg. 15-19 dan D.D. Gremler 2004. “Electronic
word-of-mouth via consumer-opinion
33
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018
35