Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….

(Widya)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERILAKU


GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL
Pramatatya Resindra Widya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Yogyakarta
e-mail: tatyajogja@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to examine the role of social media as a means of electronic word of mouth. The
variables studied in this study are customer satisfaction and customer involvement as antecedents and
repurchase intentions as a consequence variable (Consequences). The sample in this study amounted
to 206 respondents spread in Yogyakarta, Central Java, West Java, East Java, Bali, and Ambon with
surveys conducted in a connected and unrelated. Hypothesis testing is done by multiple regression
analysis and simple regression analysis. The results of this study suggest that in the Indonesian
context, customer satisfaction does not affect the act of social media and customer involvement have a
positive and significant effect on electronic act of speech through social media. Electronic speech act
through social media has a positive effect on repurchase intentions.

Keywords: social media, electronic word of mounth, repeat purchase, regression

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran media sosial sebagai sarana getok tular elektronik.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan dan keterlibatan pelanggan
sebagai anteseden dan niat membeli kembali sebagai variabel konsekuensi (Konsekuensi). Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 206 responden yang tersebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa
Barat, Jawa Timur, Bali, dan Ambon dengan survei yang dilakukan secara terhubung dan tidak
terkait. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda dan analisis regresi
sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, kepuasan pelanggan
tidak mempengaruhi tindakan media sosial dan keterlibatan pelanggan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap tindak tutur elektronik melalui media sosial.

Kata Kunci: media social, getok tular elektronik, pembelian ulang, regresi

PENDAHULUAN dianggap penting (Engel et al, 1995). Hal


tersebut diperkuat oleh hasil penelitian
Dalam budaya masyarakat kolektif di Asia, Budiman et al. (2012) bahwa pada masyarakat
getok tular adalah salah satu cara yang terbaik Indonesia dan China, pengaruh rekomendasi
dalam usaha bertukar informasi dan saling dari keluarga, teman, dan orang terdekat
mempengaruhi (Breazeale, 2008; Godes dan menunjukkan angka yang cukup signifikan
Mayzlin, 2004). Budaya kolektif seperti di dalam mempengaruhi keputusan membeli.
negara-negara Asia sangat menjunjung Seiring perkembangan zaman, kegiatan
hubungan antarpersonal. Sehingga orang lain getok tular tidak hanya dilakukan secara
disekitar kita juga menjadi salah satu diantara verbal saja, namun juga sudah merambah
komponen sosial yang ikut mempengaruhi melalui media elektronik. Kegiatan pemasaran
sikap. Kecenderungan ini memotivasi dalam media dalam jaringan dikenal sebagai e-
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan Marketing (Strauss dan Frost, 2009). Dalam e-
untuk menghindari konflik dengan orang yang marketing, kegiatan pemasaran dan promosi
23
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018

dilakukan secara dalam jaringan (dalam tombol pada simbol yang sudah disediakan
jaringan). oleh pembuat situs. Seperti contoh tombol
Kegiatan pemasaran dalam jaringan suka atau tidak suka, puas atau tidak puas, dan
yang melalui media sosial sering juga disebut jenis pilihan lainnya (Berger, 2014).
sebagai social media marketing (King, 2012). Dalam penelitian terdahulu, Brown et
Hal ini dilakukan karena jaringan internet dan al. (2005) menemukan bahwa kepuasan
media sosial beroperasi 24 jam per 7 hari atau pelanggan dan komitmen pelanggan membuat
dapat dikatakan media dalam jaringan tidak pelanggan cenderung menularkan pengalaman
pernah tidur. Jumlah pengguna internet di mereka pada calon pelanggan yang lain.
dunia sampai pada 30 November 2015 adalah Karena pelanggan yang puas akan merasa
3.035.749.340 orang dari total penduduk dunia ingin ikut terlibat dalam membangun citra
(internetworldstats, 2015). Hal ini merek atau produk yang telah mereka
membuktikan bahwa internet sangat berperan gunakan. Temuan penelitian Brown
dalam kehidupan manusia tidak hanya menguatkan penelitian sebelumnya oleh
digunakan untuk komunikasi dan pencarian Duhan et al. (1997). Hasil penelitian ini
informasi saja, akan tetapi juga sangat berguna menyatakan bahwa walaupun pelanggan
dalam berbagai kegiatan terutama untuk memiliki banyak pertimbangan dan kesaksian
kegiatan bisnis, sehingga memberikan dampak dari pengguna sebelumnya, masih ada
yang positif terhadap kemajuan aktivitas beberapa hal yang mempengaruhi pelanggan
bisnis, khususnya dalam hal periklanan dan untuk memutuskan keinginan membeli atau
promosi dalam bentuk apapun. menggunakan suatu produk barang atau jasa.
Situs jejaring sosial memungkinkan Penelitian Duhan et al. (1997) juga
individu untuk berinteraksi satu sama lain dan menyebutkan bahwa kekuatan tingkat relasi
membangun hubungan. Peluang inilah yang juga menjadi salah satu faktor yang
dimanfaatkan oleh produsen untuk menjaring berpengaruh signifikan pada keputusan
pelanggan dan calon pelanggan mereka. pembelian pelanggan. Semakin tinggi relasi
Ketika perusahaan bergabung dengan saluran seseorang dengan rekannya, maka ia memiliki
sosial, pelanggan dapat berinteraksi dan banyak opini atau masukan sebagai dasar
berhubungan dengan perusahaan dan pertimbangan sebelum mengambil keputusan
sebaliknya perusahaan. Interaksi yang terasa menentukan pilihan produk. Karena ulasan
lebih personal kepada pengguna daripada dari tiap relasi atau pengalaman dalam
metode pemasaran luar ruangan dan iklan. menggunakan satu produk berbeda-beda. Hasil
Karena akan menciptakan satu relasi yang penelitian ini didukung oleh penelitian lain
lebih mendalam dan mengena di sisi tentang antecedents of wom (Brown et al.,
psikologis calon pelanggan. Karena dapat 2005) yang menyatakan bahwa beberapa
membuat perusahaan produsen berkesempatan variabel yang mempengaruhi pelanggan untuk
mengenal kebutuhan pelanggan secara melakukan getok tular adalah kepuasan
langsung. pelanggan (customer satisfaction) dan
Situs jejaring sosial memungkinkan komitmen pelanggan (consumer commitment)
pengikutnya untuk melakukan pengiriman sebagai mediator.
kembali komentar yang dibuat oleh orang lain Dalam konteks getok tular elektronik,
tentang produk yang dipromosikan. Dengan penelitian getok tular elektronik melalui
mengulangi pesan, semua hubungan pengguna consumer opinion platform (Hennig-Thurau et
dapat melihat pesan, sehingga menjangkau al.,2004 ; Ono et al., 2003). Media tempat
lebih banyak orang. Situs jejaring sosial menuliskan ulasan pelanggan juga harus
bertindak sebagai pesan dari mulut ke mulut. dibangun agar tidak hanya menarik namun
Karena informasi tentang produk tersebut yang juga dapat dipercaya oleh para calon
diletakkan di luar sana dan semakin diulang, pelanggan. Sehingga pelanggan akan
lebih banyak lalu lintas dibawa ke produk atau menjadikan situs tersebut sebagai acuan dalam
perusahaan (Kamtarin, 2012). Dalam menggali informasi pengalaman penggunaan
perkembangannya, getok tular juga dikenal produk barang dan jasa. Penelitian Hennig-
dengan word of mouse. Hal ini dikarenakan Thurau et al. (2010) juga menyatakan getok
para pengulas atau pelanggan yang ingin tular elektronik tidak hanya sebagai media
memberikan umpan balik cukup menekan promosi, namun juga sebagai media customer
24
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)

relationship management. Sebagai contoh, berpengaruh signifikan pada masyarakat China


layanan purna jual dengan melayani dengan budaya kolektif dibandingkan dengan
pengaduan pelanggan, keluhan, dan media warga Amerika yang lebih individualis. Hasil
mengikat komunikasi hubungan baik dengan ini didukung lagi oleh temuan Budiman et al.
pelanggan demi menjaga loyalitas. (2012) yang juga menyatakan bahwa
Banyak cara dilakukan untuk rekomendasi atau ulasan dari orang terdekat,
mendorong keinginan pelanggan melakukan sangat mempengaruhi orang-orang Indonesia
getok tular elektronik. Penelitian oleh Ahrenz dalam mengambil keputusan konsumsi.
et al. (2012) menguji faktor insentif yang Karena kedekatan hubungan mempengaruhi
diberikan produsen pada pelanggan yang mau kepercayaan pelanggan.
memberi kesaksian setelah menggunakan Hasil senada yang juga melengkapi
produk mereka. Ahrenz et al menyatakan penelitian Budiman et al. diperlihatkan pada
bahwa dengan adanya insentif yang diberikan, penelitian Zhang dan Lee (2012) bahwa nilai-
maka motivasi untuk melakukan getok tular nilai kultural masyarakat mempengaruhi
elektronik menjadi lebih tinggi karena keinginan untuk melakukan getok tular
pelanggan merasa dihargai sebagai bagian dari khususnya dalam konteks getok tular
tim promosi merek atau produk tersebut. elektronik karena masyarakat cenderung
Temuan ini dikonfirmasi oleh hasil penelitian bertindak sesuai dengan apa yang diajarkan
Lim dan Chung (2013) tentang pengaruh atau ditanamkan melalui budaya asal.
brand familiarity pada niat untuk memberikan Penelitian lain dilakukan oleh Sen (2008)
kesaksian atau umpan balik pengalaman untuk menguji kredibilitas pengantar pesan
penggunaan produk tersebut. Hasil penelitian dan pengaruhnya pada respon pelanggan
tersebut mengatakan bahwa jika pelanggan sebagai penerima pesan dan dilengkapi oleh
merasa akrab dengan produk yang digunakan, penelitian Sweeney et al. (2007). Penelitian ini
maka ia tidak akan ragu menuliskan kesaksian menemukan bahwa action yang dilakukan
sebagai evaluasi penggunaan. Floyd et al. pelanggan selaku penerima pesan dipengaruhi
(2014) membuat meta analisis tentang oleh banyak hal antara lain kekuatan pesan dan
pengaruh ulasan produk dalam jaringan dan pemberi pesan, juga kondisi penerima pesan
dampaknya pada penjualan produk tersebut. itu sendiri. Hal ini karena tiap pelanggan
Penelitian Floyd et al ini sebagai ulasan berasal dari latar belakang yang berbeda
terhadap pemahaman dan pemetaan masalah sehingga kecenderungan meningkatkan
terkait getok tular elektronik. Kamtarin (2012) gangguan yang timbul dalam penyampaian
menguji getok tular elektronik sebagai variabel pesan.
independen bersama dengan kepercayaan dan Pada penelitian lainnya, Sweeney et al.
persepsi nilai serta pengaruhnya pada niat (2012) menguji kekuatan isi pesan getok tular
berperilaku. Dan hasilnya menunjukkan bahwa dan pada tahun 2014 melakukan penelitian
getok tular elektronik berpengaruh positif pada lagi dengan topik getok tular positif dan
niat berperilaku karena apa yang diceitakan negatif serta pengaruhnya pada tindakan getok
merupakan pengalaman langsung dari tular elektronik. Isi pesan yang cenderung
pemakainya. Brown dan Reingen (1987) negatif akan menyebar lebih cepat daripada
meneliti pengaruh hubungan sosial pada yang positif karena secara psikologis,
perilaku getok tular. Penelitian ini pelanggan yang puas merasa sudah
mengungkapkan bahwa semakin erat sepantasnya puas. Namun, bila kurang puas,
hubungan yang dijalin, maka tingkat maka akan mengejar kepuasan sesuai apa yang
kepercayaan calon pelanggan akan semakin mereka harapkan.
tinggi. Fan dan Miao (2012) menemukan
Penelitian Chu dan Choi (2011) yang bahwa gender berpengaruh signifikan pada
melihat perilaku getok tular elektronik secara getok tular elektronik. Dalam hasil
lintas budaya. Dengan membandingkan antara penelitiannya, Fan dan Miao menemukan
China dan Amerika, Chu dan Choi ingin bahwa wanita cenderung lebih tertarik berbagi
melihat kembali perbedaan perilaku getok pengalaman setelah menggunakan produk
tular elektronik antara masyarakat Asia dan daripada kaum pria karena kaum pria
Amerika. Hasil penelitian ini mengungkapkan cenderung lebih individual dan tidak peduli
bahwa getok tular elektronik lebih dengan citra diri mereka dibandingkan wanita
25
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018

yang lebih sosial. Hasil penelitian lain, Sun tidak tahan lama (non-durables), pembelian
(2013) menggunakan getok tular elektronik kembali diartikan sebagai tindakan membeli
sebagai variabel pemoderasi dalam pengaruh lagi setelah pembelian pertama atau
atribut website pada kepercayaan pelanggan. percobaan. Sedangkan untuk produk yang
Disini dikatakan bahwa getok tular elektronik tahan lama (durables), niat pembelian ulang
berhasil memperkuat hubungan antara atribut diartikan sebagai kesediaan pelanggan untuk
website. membeli ulang atau memberikan paling tidak
Pengaruh pengalaman (experience) pada satu saran kepada orang lain untuk melakukan
tindakan getok tular elektronik yang di pembelian. Sedangkan, menurut Engel et al.
moderasi oleh pengatahuan kelas produk (2001) niat pembelian khusus adalah niat
diteliti oleh Sohn dan Leckenby (2005). pembelian yang merefleksikan apakah kita
Dimana subjektifitas akan suatu merek produk mengantisipasi pembelian ulang yang sama
juga berpengaruh pada tindakan getok tular atas produk atau merek. Penjelasan tersebut
elektronik. Gauri et al. (2008) juga meneliti mengatakan bahwa bentuk spesifik dari niat
tentang pengaruh getok tular elektronik pada pembelian adalah niat pembelian ulang, yang
loyalitas akan satu toko dalam jaringan. Hasil mencerminkan harapan untuk membeli ulang
yang ditemukan relatif sama dimana getok produk atau merek yang sama.
tular elektronik pada dalam jaringan store akan
cenderung mengikat loyalitas pelanggan Getok Tular (WOM) dan Getok Tular
terutama dalam konteks getok tular elektronik Elektronik (E-WoM)
yang positif. Moore (2012) menemukan bahwa Getok tular adalah komunikasi dari
bahasa yang digunakan dalam pesan positif orang ke orang antara pembawa pesan dan
maupun negative pada suatu situs berpengaruh penerima pesan dimana penerima pesan
signifikan pada keinginan pelanggan yang menerima informasi dengan cara yang tidak
telah berpengalaman untuk meneruskan komersial mengenai suatu produk barang atau
kembali atau merespon pesan tersebut. Dalam jasa (Engel et al., 1969). Harrison-Walker
penelitian Moore, kekuatan pencerita sebagai (2001) menyatakan bahwa getok tular
penyaring dan penerus pesan kesaksian atau merupakan sebuah komunikasi informal
ulasan sangat berpengaruh pada kekuatan diantara seorang pembicara yang tidak bersifat
promosi melalui getok tular elektronik karena komersial dengan orang yang menerima
jika ia menyebarkan kesaksian yang positif, informasi. Informasi tersebut mengenai sebuah
maka citra produk atau website juga akan merek, produk, perusahaan atau jasa. Hawkins
terbangun baik. Dan sebaliknya jika yang et al. (2004) mengemukakan bahwa WOM
disebarkan adalah kesaksian yang kurang baik, merupakan kegiatan penyebaran informasi dari
dapat mengakibatkan citra produk atau situs seseorang kepada orang lainnya dalam bentuk
juga menurun. komunikasi verbal termasuk bertatap muka
langsung, melalui telepon, maupun internet.
TINJAUAN PUSTAKA DAN Getok tular dapat diartikan sebagai
LITERATUR REVIEW aktifitas komunikasi dalam pemasaran yang
mengindikasikan seberapa mungkin pelanggan
Niat Pembelian Ulang akan bercerita kepada orang lain tentang
pengalamannya dalam proses pembelian atau
Hellier et al. (2003) menyatakan bahwa mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
niat pembelian ulang adalah keinginan Pengalaman pelanggan tersebut dapat berupa
terencana seseorang untuk melakukan pengalaman positif atraupun pengalaman
pembelian kembali atas jasa tertentu, dengan negatif. Hal ini seperti yang dinyatakan
mempertimbangkan situasi yang terjadi dan Davidow (2003) bahwa sebenarnya hubungan
tingkat kesukaan. Pernyataan Hellier et al. dari mulut ke mulut berbentuk U. Dimana
tersebut didukung oleh hasil penelitian apabila seseorang puas maka ia akan
Ndubisi dan Moi (2005) yang mengatakan menyebarkan berita positif dari mulut ke
pembelian ulang (repurchase) bersifat mulut, tapi apabila mengeluh tidak puas maka
bervariasi tergantung pada tingkat ketahanan ia akan menyebarkan berita negatif dari mulut
(durability) suatu produk. Untuk produk yang ke mulut. Pengalaman yang kurang
memuaskan pada pelanggan dapat
26
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)

memunculkan beberapa respons terhadap makan pelanggan akan memiliki


perusahaan. Perusahaan dapat menanggapi kecenderungan untuk melakukan getok tular
respon tersebut dengan berbagai cara yang yang positif. Brown et al. (2005), juga
dinamis. Peluang meningkatnya aktivitas menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
getok tular dapat memberikan pengaruh yang antara kepuasan pelanggan dan tindakan getok
hebat. Pengaruh tersebut dikarenakan sumber tular. Berdasarkan kajian literatur di atas,
informasi adalah pelanggan yang dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
berpengalaman menggunakan produk. H1: Kepuasan pelanggan berpengaruh positif
Dalam masyarakat modern ini, peran terhadap tindakan getok tular elektronik
sosial media juga besar dalam menjadi media melalui media sosial
Getok tular elektronik. Hal ini didukung
dengan munculnya berbagai penelitian terkait Keterlibatan Pelanggan (Customer
sosial media dan perilaku pelanggan Involvement)
khususnya terkait getok tular elektronik.
(Hennig-Thurau, 2010; 2014). Penelitian ini Mowen dan Minor (2002) mendefinisikan
akan menguji peranan getok tular media sosial keterlibatan pelanggan adalah perasaan pribadi
dan pengaruhnya pada niat pembelian ulang. pelanggan yang dirasakan penting dan/atau
minat pelanggan terhadap perolehan,
Kepuasan Pelanggan (Customer konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide.
Satisfaction) Dengan semakin meningkatnya keterlibatan,
Menurut Kotler dan Keller (2007), pelanggan memiliki motivasi yang lebih besar
kepuasan pelanggan adalah perasaan senang untuk memperhatikan, memahami, dan
atau kecewa seseorang yang muncul setelah mengelaborasikan informasikan tentang
membandingkan kinerja (hasil) produk yang pembelian. Faktor terpenting yang
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. mempengaruhi tingkat keterlibatan pelanggan
Zeithmal dan Bitner (2003) mengemukakan adalah jenis produk yang menjadi
bahwa kepuasan adalah konsep yang jauh pertimbangan, karakteristik komunikasi yang
lebih luas dari hanya sekedar penilaian diterima pelanggan, karakteristik situasi
kualitas pelayanan, namun juga dipengaruhi dimana pelanggan beroperasi, dan kepribadian
oleh faktor-faktor antara lain Kualitas pelanggan.
pelayanan atau jasa, Kualitas produk, Harga, Keterlibatan pelanggan meningkat
situasi, dan pribadi dari pelanggan. apabila produk atau jasa yang
Pelanggan yang puas adalah pemasar dipertimbangkan lebih mahal, diterima secara
gratis bagi perusahan (Kotler et al., 2009). sosial, dan memiliki resiko pembelian.
Pernyataan senada juga diungkapkan Assael Komunikasi juga dapat meningkatkan
(2010) bahwa pelanggan yang puas akan keterlibatan seiring dengan meningkatnya
cenderung membagikan pengalaman mereka emosi pelanggan. Situasi atau konteks dimana
agar orang lain juga ikut merasakan apa yang pembelian dilakukan juga mempengaruhi
mereka rasakan. Namun pengalaman negatif keterlibatan (Mowen dan Minor, 2002).
akan tersebar lebih cepat daripada pengalaman Wilkie (1990) menyatakan terdapat dua jenis
positif. Tjiptono (2008) menyatakan bahwa keterlibatan pelanggan dalam proses
tujuan dasar dari suatu bisnis adalah untuk pengambilan keputusan, yaitu keterlibatan
menciptakan kepuasan pelanggan. Kepuasan tinggi dan keterlibatan rendah. Perbedaan
pelanggan dapat menciptakan beberapa mendasar keterlibatan tinggi dan keterlibatan
manfaat, diantaranya hubungan antara rendah terletak pada proses keputusan
perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, pembelian. Misalnya, seberapa banyak atribut
memberikan dasar yang baik bagi pembelian yang digunakan untuk membandingkan
ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, beberapa merek, seberapa lama proses
serta membentuk suatu rekomendasi dari pemilihan di dalam memproses informasi.
mulut ke mulut (getok tular) yang Misalnya seberapa luas penelurusan informasi,
menguntungkan bagi perusahaan. kemampuan daya serap pesan iklan, banyak
Brown et al. (2005), menyatakan ketika dan jenis respon kognitif sebagai akibat
seorang pemasar mampu menawarkan tingkat paparan iklan. Pelanggan tidak saja berbeda
kepuasan yang maksimal kepada pelanggan, dalam tingkat keterlibatannya seperti
27
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018

keterlibatan tinggi dan rendah (Blackwell et Getok tular dalam konteks masyarakat Asia
al., 2001), tetapi juga berbeda dalam tipe dengan budaya kolektivitas yang
keterlibatannya. Sehingga akan terbentuk kuatmempengaruhi keputusan pembelian pada
ikatan emosional pelanggan dengan merek pelanggan (Razdan et al., 2013). Hal ini
tertentu atau produk tertentu (Laurent dan dikarenakan karena dalam budaya kolektif
Kapferer,1985). Oleh sebab itu, mereka akan seperti di negara-negara Asia sangat
melakukan getok tular untuk ikut menjunjung tinggi hubungan antarpersonal.
menyebarkan kesaksian positif akibat Sehingga orang lain disekitar kita juga
penggunaan produk barang atau jasa tersebut. menjadi salah satu diantara komponen sosial
Dalam analisis teori pelanggan, disebutkan yang ikut mempengaruhi sikap (Chu dan Choi,
bahwa tinggi dan rendahnya keterlibatan 2011). Dalam getok tular, informasi yang
pelanggan mengacu pada derajat motivasi diterima adalah dari hasil bukti pengalaman
pelanggan untuk mencari pengetahuan dan empiris para pengguna terdahulu pada satu
informasi tentang produk dan jasa. Sehingga produk baik barang maupun jasa (Engel et al.,
dapat dikatakan pelanggan sangat terlibat 1969). Dalam konteks e-commerce, Ono et al.
dalam pencarian informasi untuk menentukan (2003) menjelaskan bahwa kemampuan
produk yang dapat memenuhi harapannya komunikasi fasilitator getok tular elektronik
(Swastha and Handoko, 2008). mempengaruhi niat beli calon pelanggan. Hal
Berdasarkan teori dan kajian empiris ini dikarenakan dalam konteks e-commerce
penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan dan belanja dalam jaringan, pedagang dan
hipotesis sebagai berikut: pembeli tidak saling bertemu secara tatap
H2: Keterlibatan pelanggan berpengaruh muka. Melainkan hanya lewat toko dalam
positif terhadap tindakan getok tular media jaringan, blog, ataupun situs dan portal
sosial belanja. Sehingga kepercayaan menjadi sangat
vital. Berdasarkan uraian diatas, dapat
dirumuskan hipotesis seperti di bawah ini.
Pengaruh Tindakan Getok Tular Media H3: Tindakan getok tular media sosial
Sosial Pada Niat Pembelian Ulang berpengaruh positif pada niat pembelian
ulang

Model Penelitian

Kepuasan H1 H3
Getok Tular Niat Pembelian
Pelanggan
Media Sosial Ulang

Keterlibatan H2
Pelanggan

Gambar 1. Model Penelitian

Berdasarkan hasil kajian literatur dan


pembentukan hipotesis, maka dapat disusun METODA PENELITIAN
model penelitian sebagai mana pada gambar 1.
Model didasarkan pada Duhan et al. (1997), Metode yang digunakan dalam
Hennig-Thurau et al. (2004), Hellier et al. penelitian ini adalah kuantitatif dengan
(2003), Brown et al. (2005), Kamtarin, (2012), menggunakan metode survey dengan tekhnik
Fan dan Miao (2012), Jalilvand dan Samiei purposive sampling (Cooper dan Schindler,
(2012) 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah
28
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)

seluruh individu atau pelanggan yang pernah Barat, Jawa Timur, Bali, dan Ambon karena
melakukan pembelian produk barang atau jasa penelitian ini melakukan survei dengan
secara online baik pria ataupun wanita berusia distribusi kuesioner langsung dan tidak
minimal 16 tahun, pernah melakukan belanja langsung dengan menggunakan email
terhubung, atau sudah mempunyai pengalaman sehingga pendistribusian kuesioner bisa
dalam melakukan belanja terhubung dalam dilakukan lebih luas. Objek penelitian dalam
rentang waktu 1 tahun terakhir. Pembatasan penelitian ini adalah pelanggan belanja online
rentang waktu dilakukan untuk mencegah lupa yang dalam melibatkan media sosial baik lokal
atau efek memori dari responden. Dalam seperti kaskus maupun international seperti
penelitian ini jumlah sampel yang digunakan facebook, path, instagram, dan twitter sebagai
adalah 180 sampel dengan dasar perhitungan media getok tular elektronik untuk memberi
dari Hair et al. (2010). Namun untuk informasi evaluasi pemakaian atau ulasan
menambah validitas, peneliti menambahkan setelah menggunakan produk fashion dengan
sebesar 25 persen dari jumlah sampel yaitu merek tertentu yang dibeli melalui media
sebesar 45 sampel. Sehingga total menjadi 225 dalam jaringan. Produk yang akan diteliti
sampel. Dan sampel ini dianggap telah dibatasi pada produk fashion yang merupakan
memenuhi asumsi kecukupan sampel peringkat pertama dalam transaksi online
berdasarkan batasan sampel yang dengan prosentase 79 persen
dikemukakan sebelumnya. (Depkominfo,2013). Pengukuran variabel riset
Penelitian ini dilakukan di beberapa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
daerah yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa

Tabel 1
Pengukuran Variabel Riset

Variabel Definisi Operasional Sumber Ukuran


Kepuasan Dampak afektif dan Oliver 1. tidak ada negative WoM
Pelanggan kognitif pelanggan (1993) 2.tidak ada complain
hasil dari seluruh 3.ingin membeli lagi merek tersebut
proses evaluasi
pengalaman
penggunaan satu
merek
Keterlibatan Pengaruh dan ikatan Laurent & 1.Tingkat kepentingan merek yang dibeli
Pelanggan emosional yang Kapferer 2.Kebanggaan dengan merek
dirasakan pelanggan (1985) 3. Toleransi rasa bersalah ketika tidak
pada suatu merek membeli merek tertentu.
barang 4. Merek menjadi salah satu identitas
personal.
Tindakan Komunikasi hasil Godes dan 1. Keinginan menulis kesaksian positif di
Getok tular evaluasi pemakaian Mayzlin media sosial
media merek tertentu oleh (2004) 2. Keinginan menceritakan pengalaman
sosial pelanggan melalui positif menggunakan merek tertentu di
media sosial dalam media sosial
jaringan. 3. Keinginan merekomendasi merek pada
relasi di media sosial.
Niat Keinginan pelanggan Hellier et 1. Ingin membeli merek yang sama jika
Pembelian untuk membeli al. (2003) membutuhkan
Ulang kembali produk. 2. Ingin membeli merek yang sama jika
menginginkan
3. Ingin membeli merek yang sama secara
berkala

29
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
validitas dengan factor loading, dan uji
Pengujian Kualitas Data. Pengujian Reliabilitas dengan melihat nilai cronbach’s
kualitas data dilakukan dengan uji KMO-MSA alpha. Adapun hasil uji kualitas data dapat
untuk menguji kecukupan varian data, uji dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2
Hasil Uji Kualitas Data

Variabel Butir Faktor Rerata Deviasi Cronbach’s Kolmogorov


loading Standar Alpha -Smirnov
Kepuasan KP 1 .879 3,3689 0,76071 0,824 2.237
pelanggan KP 2 .878
KP 3 .781
Keterlibatan KBP 2 .824 3,4379 0,66694 0,661 1.905
Pelanggan KBP 3 .762
KBP 4 .739
Tindakan GTE 1 .630 3,4304 0,74664 0,706 2.655
Getok Tular GTE 2 .762
Media Sosial GTE 3 .806
Niat NPU 3 .938 3,3172 0,72937 - 1.615
Pembelian
ulang
Sumber: data primer

Hipotesis dalam penelitian ini diuji 2, sedangkan regresi linier sederhana untuk
menggunakan tiga langkah regresi. Regresi menguji hipotesis 3.
linier berganda untuk menguji hipotesis 1 dan

Tabel 3
Uji Ketepatan Model Regresi Pertama

Variabel R2 Adjusted F Variabel Dependen :


Independen R2 Getok Tular Media Sosial
β T Sig.
Kepuasan 0,274 0,267 38,392 0,066 1,088 0,278
Pelanggan (0,000)
Keterlibatan 0,281 4,556 0,000
Pelanggan
S
umber: Data Primer 2015

Nilai signifikansi pada Tabel 4.5 yang diatas berpengaruh signifikan pada tindakan getok
0,05 menunjukkan tidak terdapat pengaruh tular elektronik melalui media sosial. Sehingga
yang signifikan (β = 0,066, Sig. = 0,278), yang dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 dalam
artinya variabel kepuasan pelanggan tidak penelitian ini tidak terdukung.

30
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)

Tabel 4
Hasil Ketepatan Model Regresi Kedua

Variabel Dependen :
2 Adjusted
Variabel Independen R F Niat Pembelian Ulang
R2
β T Sig.
Getok Tular Media
0,178 0,174 44,178 0,422 6,647 0
Sosial
Sumber: Data Primer

Pengujian hipotesis 2 menunjukkan Sehingga, fungsi media sosial sebagai media


terdapat pengaruh yang positif namun tidak getok tular elektronik masih belum optimal.
signifikan (β = 0,281, Sig. = 0,000), yang Hasil uji hipotesis 2 mengkonfirmasi
artinya variabel keterlibatan pelanggan temuan riset empiris sebelumnya oleh
berpengaruh positif dan signifikan pada Glovinsky (2012) yang menyatakan bahwa
tindakan getok tular elektronik melalui media pelanggan akan mengundang orang-orang
sosial. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdekatnya untuk merasakan keyamanan yang
hipotesis 2 dalam penelitian ini terdukung. sudah dirasakan dengan memakai produk
Dalam penelitian ini, pengujian merek tertentu. Hal ini bisa jadi merupakan
hipotesis 3 dilakukan dengan mengguna-kan konsekuensi dari sifat narsis masyarakat
analisis regresi sederhana. Koefisien β dan Indonesia pada umumnya. Menurut Buffardi
signifikansi pada Tabel 4.6 menunjukkan dan Campbell (2008) tidak semua narsis itu
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan negatif. Sebab ada juga yang tergolong narsis
(β = 0,422, Sig. = 0,000), yang artinya getok positif, yaitu “berusaha menunjukkan dirinya
tular media sosial berpengaruh positif pada memiliki kelebihan dari orang lainnya dengan
niat pembelian ulang sehingga dapat tujuan demi kepentingan promosi, persaingan
disimpulkan bahwa hipotesis 3 dalam sehat ataupun memotivasi orang lain”.
penelitian ini terdukung. Barangkali, hasil penelitian ini adalah salah
satu bukti dari salah satu fungsi narsis yaitu
Pembahasan dan Diskusi narsis untuk memotivasi orang lain.
Hasil uji hipotesis 3 mengartikan bahwa
Secara umum, temuan hipotesis 1 tidak pelanggan yang menuliskan testimoni
sesuai dengan hasil penelitian dari Brown et pengalaman mereka dalam menggunakan
al. (2005), yang mengemukakan bahwa produk dengan merek tertentu di media sosial
kepuasan pelanggan adalah salah satu faktor akan cenderung untuk membeli kembali
pendahulu yang memberikan pengaruh pada produk dengan merek yang sama. Hasil
getok tular. Dalam penelitian ini ditemukan tersebut mengkonfirmasi penelitan terdahulu
bahwa kepuasan pelanggan tidak secara oleh Chiu et al. (2009) yang menerangkan
signifikan mempengaruhi tindakan getok tular bahwa pelanggan yang sudah percaya akan
elektronik melalui media sosial. Hal ini karena suatu merek produk, ia akan cederung untuk
masyarakat Indonesia memandang media membeli kembali produk dengan merek yang
sosial lebih sebagai sarana aktualisasi diri atau sama. Hasil ini juga mengkonfirmasi temuan
ajang eksistensi diri, referensi tempat, dan Szymansky dan Henard (2001) yang
acuan bahan diskusi (Giovani & menyatakan bahwa pelanggan yang puas dapat
Wijayamurti,2014). Dalam dunia bisnis, media diukur dengan 3 indikator yaitu negative
sosial di Indonesia lebih berperan sebagai WOM, repurchase intention, dan complaining.
media promosi dari pedagang atau produsen
ke pelanggan. Namun, hanya sedikit yang
memanfaatkan media sosial sebagai media KESIMPULAN DAN SARAN
umpan balik positif pelanggan ke produsen
atau pedagang (Rahmanita et al., 2014).
31
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Penelitian ini mengkonfirmasi pengaruh


faktor-faktor pendorong pelanggan dalam kepuasan pelanggan dan keterlibatan
tindakan getok tular melalui media sosial dan pelanggan pada tindakan getok tular elektronik
pengaruhnya pada niat pembelian ulang. melalui media sosial sesuai dengan penelitian
Model penelitian yang diajukan dimodifikasi Glovinsky (2012). Sedangkan untuk pengaruh
dari penelitian yang dikembangkan oleh kepuaasan pelanggan pada tindakan getok
Duhan et al. (1997), Hennig-Thurau et al. tular elektronik melalui media sosial, terdapat
(2004), Hellier et al. (2003), Brown et al. perbedaan perihal fungsi media sosial. Dalam
(2005), Kamtarin, (2012), Fan dan Miao penelitian ini ditemukan bahwa media sosial
(2012) dan dilakukan di beberapa kota besar di sejauh ini digunakan sebagai sarana aktualisasi
indonesia. Hasil penelitian dapat disimpulkan diri. Penelitian ini membuktikan juga bahwa
sebagai berikut: pertama, Kepuasan tindakan getok tular elektronik melalui media
pelanggan tidak memiliki pengaruh signifikan sosial berpengaruh positif dan signifikan pada
pada tindakan getok tular elektronik melalui niat pembelian ulang oleh pelanggan.
media sosial. Hal ini terjadi karena masyarakat
Indonesia mengguankan media sosial sebagai Kesenjangan Metodologis
tempat untuk aktualisasi diri. Media sosial
belum sepenuhnya digunakan sebagai media Secara metodologi, model analisis
memberi ulasan pengalaman belanja atau dengan tiga langkah sesuai dengan kebutuhan
penggunaan merek tertentu. Penggunaan sosial model juga terbukti dapat digunakan sebagai
media dalam konteks bisnis baru sebatas satu alternatif selain pengujian secara agregat. Hal
arah, yaitu media promosi produsen ke ini bisa dilakukan karena penelitian ini
pelanggan. menekankan pada uji pengaruh. Bukan
Kedua, keterlibatan pelanggan penelitian yang menekankan pada pengujian
berpengaruh positif pada tindakan getok tular model.
elektronik melalui media sosial. Namun,
motivasinya kembali pada aktualisasi diri dan Implikasi Praktis
cenderung sebagai ajang narsisme.
Ketiga, tindakan getok tular elektronik Hasil penelitian ini memberikan
melalui media sosial terbukti berpengaruh beberapa implikasi praktis terutama bagi para
positif pada niat pembelian kembali. praktisi bisnis terhubung seperti manager dan
Pelanggan yang memberikan umpan balik penjual produk fashion.
positif di media sosial cenderung akan Pertama, peranan media sosial sebagai
membeli kembali produk dengan merek yang media tindakan getok tular elektronik belum
sama dilandasi akan rasa puas dan pengalaman berjalan optimal. Barangkali, para praktisi,
yang dirasakan secara langsung (Hellier et al., manajer, dan penjual produk fashion bisa
2003). memberikan edukasi ke masyarakat terkait
fungsi media sosial sebagai media getok tular
Impikasi Penelitian elektronik.
Kedua, praktisi harus membuat produk
Implikasi Teoritis dengan kualitas yang baik agar pelanggan
merasa ingin membeli kembali merek tersebut.
Kesenjangan Empiris Hal ini karena merek tidak terlalu berperan
dalam tahap evaluasi pemakaian.

DAFTAR REFERENSI
Assael, H. 2001. Consumer Behaviour and
Ahrenz, J., J.R. Coyle, dan M. A. Strahilevitz Marketing Action, 2nd Edition, Boston:
2011. “Electronic word of mouth: The Thomson dan Learning
effects of incentives on e-referrals by Assael, H. 2004. Consumer Behavior: A
senders and receivers”. European Strategic Approach. Pensylvania State
Journal of Marketing, Vol. 47 No. 7, pp. University. Houghton Mifflin.
1034-1051

32
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)

Breazeale, M. 2008. “Word of mouse: an Engel, J.F., R.D. Blackwell, dan P.F. Minard
assessment of electronic word-of-mouth 1995. Consumer Behaviour. 8th Edition.
research”. International Journal of New York: The Dryden Press
Market Research, Vol. 51 No. 3, pp. Fan, Y.W. dan Y.F. Miao 2012. “Effect of
297-318. electronic word-of-mouth on consumer
Brown, J.J., dan P.H. Reingen 1987. “Social purchase intention: the perspective of
ties and word-of-mouth referral gender differences”. International
behavior”, Journal of Consumer Journal of Electronic Business
Research, 14 (3): 350-62. Management, 10 (3): 175-181
Brown, T.J., T.E. Barry, P. A. Dacin, dan R. F. Floyd, K., R. Freling, S. Alhoqail, H. Y.
Gunst, 2005. “Spreading the word: Cho,dan T. Freling 2014.”Freling. How
Investigating antecedents of consumers' Online Product Reviews Affect Retail
positive word-of-mouth intentions and Sales: A Meta-analysis”, Journal of
behaviors in a retailing context”, Retailing, 90 (2):217–232
Academy of Marketing Science. Spring, Gauri, D. K., A. Bhatnagar, dan R. Rao 2008.
33 (2):123 “Role of Word of Mouth in Online
Budiman, A., H. Chhor, R. Razdan, dan A. Store Loyalty: Comparing online store
Sohoni, 2012.“The new Indonesian ratings with other e-store loyalty
consumer”, Mckinsey Quarterly. factors”. Communi-cations of the acm.
December. Vol. 51, No. 3
Chu, S. dan S. M. Choi 2011. “Electronic Godes, D., dan D. Mayzlin, 2004. “Using
Word-of-Mouth in Social Networking Online Conversations to Study Word of
Sites: A Cross-Cultural Study of the Mouth Communication”. Marketing
United States and China”, Journal of Science 23 (4): 545-560
Global Marketing, 24: 263–281 Hair Jr, J. F., W. C. Black , B. J. Babin, R. E.
Cooper, D., dan P. Schindler 2008. Business Anderson, 2010. Multivariate Data
Research Method. Ninth edition. New Analysis. 7th Edition. New Jersey:
York: McGraw-Hill Education Prentice hall
Davidow, M 2003. “Have you heard the word? Harrison-Walker, L. J. 2001. “The
The effect of word of mouth on Measurement of Word-of-Mouth
perceived justice, satisfaction and Communication and an Investigation of
repurchase intentions following Service Quality and Customer
complaint handling”. Journal of Commitment as Potential
Consumer Satisfaction Dissatisfa-ction Antecedents”, Journal of Service
and Complaining Behavior, 16: 67-80 Research, 4 (1): 60-75
Depkominfo 2013. “Potret Belanja Online di Hawkins, D.I, R. Best, dan K.A. Coney 2004.
Indonesia (Kasus Jabodetabek, Consumer behavior: Building
Bandung dan Jogya)”. Jakarta: Pusat marketing strategy, ninth edition.
Data dan Sarana Informatika Boston: McGraw-Hill
Departemen Komunikasi dan Informasi Hennig-Thurau, T., C. Wiertz, dan F. Feldhaus
Duhan, D. F., S. D. Johnson, J. B. Wilcox,dan 2014. “Does Twitter matter? The
G. D. Harrell 1997. Influences on impact of microblogging word of
consumer use of word-of-mouth mouth on consumers’ adoption of new
recommendation sources”, Academy of movies”. Academy of Marketing
Marketing Science, Fall, 25: 4 Science.
Duncan, T. 2005. Principles of Advertising Hennig-Thurau, T., E. C. Malthouse, C.
dan IMC, 2nd Edition. McGraw-Hill, Friege, S. Gensler, L. Lobschat, A.
Inc. Rangaswamy, dan B. Skiera 2010.
Engel, J. F., R. J. Kegerreis, dan R. D. “The Impact of New Media on
Blackwell 1969. Word-of-Mouth Customer Relationships”, Journal of
Communication by the Innovator. Service Research, 13: 311
Journal of Marketing, Vol. 33, No. 3 Hennig-Thurau, T., K.P. Gwinner., G. Walsh,
pg. 15-19 dan D.D. Gremler 2004. “Electronic
word-of-mouth via consumer-opinion
33
JRMB, Volume 13, No. 1, Juni 2018

platforms: what motivates consumers to Influences the Storyteller”. Journal of


articulate themselves on the internet?”. consumer research, Inc. 38
Journal of Interactive Marketing, 18 Mowen, dan M. Minor 2002. Perilaku
(1): 38-52. Konsumen, cetakan kedua, Jakarta:
Jeong, E.H., C.J. Soo, 2011. “Restaurant Penerbit Erlangga
experiences triggering positive Neumann, W. L. 2006. Social Research
electronic word-of-mouth (eWOM) Methods: Qualitative and Quantitative
motivations”, International Journal of Approaches. New Jersey:
Hospitality Management, 30: 356–366 Pearson/Allyn and Bacon
Kamtarin, M 2012. “The Effect of Electronic Oliver, R.L. 1993. “A Conceptual Model of
Word of Mouth: Trust and Perceived Service Satisfaction: Compatible Goals,
Value on Behavioral Intention from the Different Concept”, Advanced Service
Perspective of Consumers”, Marketing Management. 2: 65-85
International Journal of Academic Ono, C., S. Nishiyama, K. Kim, B. C.
Research in Economics and Paulson, M. Cutkosky, dan C J. Petrie
Management Sciences. Vol. 1, No. 4 2003. “Trust-Based Facilita-tor:
ISSN: 2226-3624 Handling Word-of-Mouth Trust for
Keller, E., dan B. Libai 2009. “A Holistic Agent-Based E-Commerce”, Electronic
Approach to the Measurement of Commerce Research, 3: 201
WOM: It’s Impact on Consumer’s Rahmanita, U., S. Lestari, A. Fitriani, 2014.
Decisions”. Worldwide Multi-Media “Perbedaan Kecenderungan Narsistik
Measurement, ESOMAR: Stockholm Antara Laki-Laki & Perempuan
King, D. L. 2012. “Running the Digital Pengguna Jejaring Sosial Instagram”,
Branch: Guidelines for Operating the Jurnal Psikologi, 5: 4
Library Website”, Library technology Razdan.R., M. Dias, and A. Sohoni., 2013.
reports vol. 48 no. 6 “The Evolving Indonesian Consumer”.
Kotler, P. 2003. Marketing Management: McKinsey Quarterly: Asia Consumer
International Edition. 11th Edition. Insights Center
New Jersey: Prentice Hall Inc. Sen, S. 2011. “Determinants of Consumer
Kotler, P.; K.L. Keller, dan S.H. Ang 2009. Trust of Virtual Word-of-Mouth: An
Marketing Management: An Asian Observation Study from a Retail
Perspective, 4th Edition, Singapore: Website”. The Journal of American
Pearson Prentice Hall Inc. Academy of Business, Cambridge , 14:
Kotler, P., J. Bowen, dan J. Makens, 1999. 1
Marketing for Hospitality and Shao, C.Y., J. Baker, J. A. Wagner 2004. “The
Tourism. 2nd Edition. New Jersey: effects of appropriateness of service
Prentice Hall Inc. contact personnel dress on customer
Laurent, G. dan J.N. Kapferer, 1985. expectations of service quality and
“Measuring Consumer Involvement purchase intention: The moderating
Profiles”, Journal of Marketing influences of involvement and
Research, Vol. 22, No. 1, pp. 41-53 gender”. Journal of Business
Lim, B. C. dan C.M.Y. Chung, 2014. “Word- Research, 57: 1164– 1176
of-mouth: The use of source expertise in Sohn, D., dan J D. Leckenby, 2005. “Product
the evaluation of familiar and unfamiliar class knowledge as a moderator of
brands”. Asia Pacific Journal of consumer's electronic word-of-mouth
Marketing and Logistics. 26 (1): 39 – 53 behavior”. American Academy of
Mazzarol, T., J. C. Sweeney, G. N. Soutar Advertising. Conference. Proceedings,
2007. “Conceptualizing word‐of‐ 20
mouth activity, triggers and Strauss, J. dan R. Frost (2009). E-Marketing.
conditions: an exploratory study”. 5th Edition. New Jersey: Pearson
European Journal of Marketing, 41 : Education.
11/12 Swastha, B. dan H. Handoko (2008),
Moore, S. G. 2013.”Some Things Are Better Manajemen Pemasaran: Analisa
Left Unsaid: How Word of Mouth
34
PERILAKU GETOK TULAR DI MEDIA SOSIAL….……………….................………………………………….(Widya)

Perilaku Konsumen, Edisi pertama. Journal of Marketing. Vol. 48 no. 1/2,


Yogyakarta: BPFE pp. 336 – 359
Sweeney, J.C., G.N. Soutar, dan T. Mazzarol Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran.
(2012), “Word of mouth: measuring Cetakan kedua. Yogyakarta: Penerbit
the power of individual messages”, Andi
European Journal of Marketing, Vol. Zhang, J. dan W.N. lee 2012. “Exploring the
46 No. 1/2, pg. 237-257 Influence of Cultural Value
Sweeney, J.C., G.N. Soutar, dan T. Mazzarol Orientations on Motivations of
(2014), “Factors enhancing word-of- Electronic Word-of-Mouth Com-
mouth influence: positive and negative munication”, Journal of Internet
service-related messages”.,European Commerce, 11: 117–138

35

Anda mungkin juga menyukai