Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 4, April 2019, hlm. 3301-3310 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengaruh Customer Engagement Melalui Media Sosial terhadap


Kepercayaan Merek (Studi Kasus : Instagram Shopee)
Odytri Caesar Mahayani1, Ismiarta Aknuranda2, Ari Kusyanti3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1odytricaesar@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3ari.kusyanti@ub.ac.id

Abstrak
Kepercayaan terhadap merek dapat ditumbuhkan dari adanya hubungan timbal balik dalam
suatu interaksi engagement. Customer engagement melalui media sosial adalah upaya dari sebuah
perusahaan untuk tetap berhubungan baik dengan pelanggannya melalui sarana media sosial. Menurut
sebuah survei Instagram merupakan media sosial dengan nilai keterlibatan tertinggi. Shopee merupakan
salah satu marketplace yang terpopuler di Indonesia. Dibandingkan dengan marketplace lainnya, pada
bulan Maret hingga Mei 2018 jumlah pengikut Shopee pada Instagram sangat tinggi, dan dari segi
engagement Shopee juga memiliki tingkat engagement tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
apakah customer engagement yang dilakukan Shopee melalui media sosial Instagram berpengaruh
terhadap kepercayaan merek Shopee. Terdapat 4 variabel yang digunakan pada penelitian ini dalam
usaha pembentukan customer engagement. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan
menyebarkan kuesioner kepada pengikut (followers) akun Instagram Shopee Indonesia yang pernah
berinteraksi dengan memberikan like, berkomentar, dan melakukan repost pada akun Instagram Shopee
Indonesia minimal sebanyak 3 kali kepada 100 responden. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan
dari adanya customer engagement terhadap kepercayaan merek secara parsial dan simultan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan secara
parsial, dari keempat variabel tersebut 3 diantaranya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepercayaan merek Shopee. Sedangkan hasil analisis secara simultan diketahui seluruh variabel secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kepercayaan merek.
Kata kunci: customer engagement, kepercayaan merek, media sosial
Abstract
Trust in brands can be grown from the reciprocal relationship in an engagement interaction.
Customer engagement through social media is an attempt by a company to keep in touch with its
customers through social media facilities. According to a survey Instagram is a social media with the
highest involvement value. Shopee is one of the most popular marketplaces in Indonesia. Compared to
other marketplaces, from March to May 2018 the number of Shopee followers on Instagram is very
high, and in terms of Shopee engagement also has the highest level of engagement. Therefore this study
aims to see whether customer engagement by Shopee through Instagram social media has been able to
create trust in the Shopee brand. There are 4 variables used in this study in the effort to establish
customer engagement. Data collection is done online by distributing questionnaires to followers of
Shopee Indonesia Instagram accounts who have interacted with giving, commenting, and reposting
Shopee Indonesia Instagram accounts at least 3 times to 100 respondents. This study aims to find a
relationship from the existence of customer engagement to brand trust partially and simultaneously using
multiple linear regression analysis. Based on the results of the analysis that has been done partially, of
the four variables 3 of them have a significant influence on the trust of the Shopee brand. While the
results of the analysis are simultaneously known all variables together influence the brand trust.
Keywords: customer engagement, brand trust, social media.

pebisnis memanfaatkan media online sebagai


1. PENDAHULUAN sarana dalam berkomunikasi dengan konsumen,
Berkembangnya kemajuan teknologi dengan mempromosikan produknya dan membangun
membawa banyak kemudahan membuat para merek. Persaingan antar bisnis online pun

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3301
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3302

menjadi semakin ketat dan setiap perusahaan pengikut pada akun Instagram Shopee memiliki
pasti memiliki cara masing-masing dalam upaya jumlah paling banyak, selain itu dari segi
untuk mempertahankan pelanggan. Salah engagement Shopee juga memiliki tingkat
satunya yaitu membangun kepercayaan engagement tertinggi. Maka darioitu penelitian
pelanggan terhadap merek. Berdasarkan apa ini bertujuan untuk melihat apakah customer
yang dikemukakan oleh Menurut Morgan & engagement yang dilakukan Shopee melalui
Hunt (1994), faktor utama untuk media sosial Instagram berpengaruh terhadap
mempertahankan hubungan jangka panjang dan kepercayaan merek Shopee dengan
tahan lama adalah kepercayaan. menggunakan variabel contingency interactivity,
Rasa saling percaya antara perusahaan dan self-brand connection, company attitude dan
pelanggangdapat ditumbuhkan dari terjalinnya word of mouth yang mengacu pada penelitian
interaski engagement yang tidak terkait kegiatan yang dilakukan oleh Yang dan Kang (2009)
jual beli antra keduanya sehingga menimbulkan dalam mengukur customer engagement dari
hubungan timbal balik yang menguntungkan (So sebuah situs online.
et al., 2014). Pelanggan percaya karenahmereka
yakin terhadap kemampuan pelayanan serta janji 2. KAJIAN PUSTAKA
yang dimiliki perusahaan dalam memberikan Mengacu pada penelitian Brodie et al
tanggapan yang baik saat berinteraksi (Morgan (2011), yang mana peneliti melakukan obsevasi
dan Hunt, 1994; Intan, 2012) kemudian dan interview dengan anggota komunitas online
engagement yang positif dapat tercipta. sebuah merek untuk menggambarkan proses
Pelanggan akan lebih percaya jika mereasa customer engagement berfokus kepada
mereka memiliki hubungan dengan perusahaan pengalaman interaktif dari customer. Kemudian
yang memiliki kualitas yang tinggi (So et al., penelitian lain yang dilakukan oleh Yang dan
2014). Yang menunjukkan bahwa semakin Kang (2008) dengan mengukur skala dari
tinggi engagement, kepercayaan pelanggan adanya engagement didalam sebuah blog
dalam hubungan interaksi pada perusahaan juga sebagai kemungkinan dan hasil dari komunikasi
semakin tinggi (So et al., 2014). Untuk yang interaktif menggunakan dimensi
menumbuhkan kepercayaan yang baik terhadap contingency interactivity, self-brand connection
suatu merek pendekatan customer engagement yang masuk ke dalam dimensi cognitive
sangatlah cocok, mengingat pengalaman yang attachment, company attitude yang masuk ke
baik akan menciptakan kepercayaan yang positif dalam dimensi attitudinal attachment dan word
Customer engagement merupakan upaya of mouth yang masuk ke dalam dimensi
untuk menciptakan, membangun, dan behavioural attachment. Selain mengacu pada
meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang penelitian di atas, penelitian ini juga melakukan
merupakan strategi penting dalam studi kepustakaan pada penelitian yang
mempertahankan performa bisnis di masa depan dilakukan oleh Chrissy (2014) untuk mengetahui
(Brodie, 2011). Menurut Cook (2011) strategi pengaruh variabel customer engagement
untuk menciptakan hubungan yang kuat antara terhadap kepercayaan merek produk Blueband
customer dengan merek dapat dilakukan dengan survei kepada konsumen produk Blueband yang
meng-engage mereka kedalam komunikasi dua telah melakukan interaksi pada akun Facebook
arah serta interaksi yang kooperatif. Blueband Indonesia. Variabel customer
Pemanfaatan media sosial dapat digunakan engagement yang digunakan dalam penelitian ini
untuk menciptakan komunikasi 2 arah yang baik. adalah cognitive attachment (contingency
Melalui media sosial, customer dapat interactivity dan self-brand connection),
memberikan feedback dan berpartisipasi aktif attitudinal attachment (extravertion dan opennes
dalam kegiatan maupun informasi yang the experience), dan behavioural attachment
disosialisasikan perusahaan. Jenis media sosial (company behaviour dan customer behavioral).
yang saat ini banyak digunakan guna melakukan Customer engagement merupakan upaya untuk
pendekatan customer engagement adalah menciptakan, membangun, dan meningkatkan
Instagram (Jayson, 2017). hubungan dengan pelanggan yang merupakan
Menurut survei oleh iPrice Group (2017), strategi penting dalam mempertahankan
Shopee termasuk kedalam 5 marketplace yang performa bisnis di masa depan Brodie et al
terpopuler di Indonesia. Jika dibandingkan (2011). Customer engagement berfokus pada
dengan akun Instagram marketplace lainnya pelanggan dan kebutuhan mereka sesuai dengan
pada bulan Maret hingga Mei tahun 2018 jumlah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3303

konsep pemasaran. Dengan adanya customer hubungan jangka panjang dengan customer.
engagement, suatu perusahaan fokus kepada Kepercayaan terhadap sebuah merek menurut
kepuasan pelanggan dengan memberikan Zahra et al (2015) yaitu kepercayaan dari
mereka nilai lebih dari pesaing untuk pelanggan untuk mengandalkan sebuah merek.
membangun kepercayaan dan komitmen pada Rasa percaya terhadap merek dapat mendorong
hubungan jangka panjang (Sashi, 2012). terciptanya hubungan timbal balik yang
Pada variabel contingency interactivity menguntungkan kedua pihak yang berinteraksi
mengacu pada studi yang dilakukan oleh (So et al, 2014). Rasa percaya pelanggan tercipta
Burgoon, Bonito, Dunbar, Kam, dan Fischer dari keyakinan mereka pada kemampuan atau
(2002) yaitu ketertarikan pengguna dalam tanggapan yang baik saat berinterasi yang
membaca post pada media online. Aktivitas atau diberikan perusahaan (Morgan dan Hunt, 1994;
konten yang dibagikan oleh perusahaan menjadi Intan, 2012). Pelanggan merasa kebutuhannya
alat bagi customer untuk melakukan interaksi diperhatikan oleh perusahaan (Vivek et al,
interaktif di dalam Instagram. Keterlibatan atau 2012). Pelanggan yang terikat akan lebih
interaksi pelanggan dapat di awali dari kegiatan ppercaya, karena punya mutu hubungan yang
membaca, melihat konten pada Instagram sangat tinggi dengan perusahaana (So et al.,
kemudian dilanjutkan dengan pelanggan bisa 2014).
me-repost, membagikan kepada pengguna lain,
memberikan comment, dan like di dalam 3. METODOLOGI
Instagram. Variabel self brand connection Penelitian ini bersifat eksplanatif (causal
menurut Escalas (2004) mengacu kepada research) merupakan penelitian yang tujuan
kemampuan dari sebuah brand (merek) untuk mencari hubungan dari adanya sebab dan akibat
merefleksikan pelanggannya, bagaimana (Rangkuti, 1997). Metodologi atau tahapan pada
customer mengidentifikasi merek dengan baik, penelitian ini meliputi menyusun model
adanya koneksi personal antara customer dengan penelitian, pengembangan instrumen dan
merek. Pada variabel company attitude yang metode pengukuran, pengumpulan dan
diadaptasi dari penelitian oleh Boulding dan pengolahan data, analisis data, pembahasan dan
Kirmani (1993) melingkupi bagaimana kemudian pengambilan kesimpulan dan saran.
perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka Model penelitian ini mengadaptasi dari
memiliki reputasi yang baik, bagaimana penelitian yang dilakukan oleh Chrissy (2014)
perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka akan tetapi menggunakan konstruk pada
dalam keadaan finansial yang stabil, mampu penelitian yang dilakukan oleh Yang dan Kang
bersaing dengan kompetitor sehingga dapat (2009) yaitu contingency interactivity, self-
bertahan dalam jangka panjang. Variabel word brand connection, company attitude, dan word-
of mouth mengacu pada penelitian oleh Brown, of-mouth. Model penelitian ini dapat di lihat
Barry, Dacin, dan Gunst (2005) yaitu pada Gambar 1.
menjelaskan sebuah komunikasi word-of-mouth
yang dilakukan oleh customer dari adanya
interaksi dengan sebuah perusahaan, di mana
interaksi tersebut membuat customer tertarik
untuk merekomendasikan atau membagikan
pengalaman positifnya kepada customer lain,
mengajak customer lain untuk menggunakan
produk dari perusahaan tersebut, serta
mengatakan hal positif terhadap sebuah merek.
Media sosial merupakan suatu media untuk
bersosialisasi dimana pengguna dapat ikut serta,
berbagi, berpartisipasi dan mengisi jejaring
sosial pada dunia virtual (Afriani, 2011). Media
sosial merupakan media yang diciptakan Model pada Gambar 1 akan menjadi dasar
mempermudahkan penggunana untuk teori pada penelitian ini untuk mengetahui
berinteraksi 2 arah dengan memanfaatkan pengaruh antara contingency interactivity, self-
teknologi. brand connection, company attitude, dan word-
Kepercayaan pada sebuah merek of-mouth terhadap kepercayaan merek Shopee.
memegang peranan penting dalam mengelola Hipotesis penelitian dari kerangka model

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3304

tersebut adalah sebagai berikut : untuk menguji valid tidaknya kuesioner. Uji
1. Variabel contingency interactivity terhadap validitas yang pertama yaitu validitas isi (content
variabel kepercayaan merek validity) pada uji validitas tampang (face
Tolak H0 : Terdapat pengaruh secara parsial validity) oleh ahli berjumlah dua orang yaitu
antara variabel contingency interactivity dengan cara menilai kesesuaian indikator dengan
terhadap kepercayaan merek variabel penelitian menggunakan skala
Terima H0 : Variabel contingency pengukuran skala likert. Hasil penilaian dari ahli
kemudian dilakukan uji validitas logis (logical
interactivity tidak berpengaruh secara
validity) yaitu di analisa dengan menggunakan
parsial antara terhadap kepercayaan merek
metode Aiken’s V. Uji selanjutnya yaitu uji
2. Variabel self-brand connection terhadap validitas konstruk (construct validity) dengan
variabel kepercayaan merek cara pilot study kepada 30 responden kemudian
Tolak H0 : Terdapat pengaruh secara parsial dilakukan analisa menggunakan metode
antara variabel self-brand connection pearson’s product moment. Setelah ke seluruhan
terhadap kepercayaan merek aitem di nyatakan valid kemudian dilakukan uji
Terima H0 : Variabel self-brand connection reliabilitas. Untuk melihat hasil uji reliabilitas
tidak berpengaruh secara parsial terhadap dilakukan dengan mengamati nilai koefisien
kepercayaan merek Cronbach’s alpha.
3. Variabel company attitude terhadap Teknik pengumpulan data pada penelitian
variabel kepercayaan merek ini merupakan teknik pengumpulan Non-
Tolak H0 : Terdapat pengaruh secara parsial probability sampling dengan metode purposive
terhadap variabel company attitude sampling. Populasi penelitian adalah individu
terhadap kepercayaan merek yang menjadi anggota dari pengikut Instagram
Terima H0 : Variabel company attitude Shopee. Penyebaran kuesioner dilakukan secara
tidak berpengaruh secara parsial terhadap online dengan memberikan link kuesioner yang
kepercayaan merek telah dibuat dengan Google Form kepada
4. Variabel word of mouth terhadap variabel pengikut (followers) akun Instagram Shopee
kepercayaan merek Indonesia. Menurut Hair et al (2010) minimum
Tolak H0 : Terdapat pengaruh secara parsial total sampel untuk jenis penelitian kuantitatif
antara variabel word of mouth terhadap sejumlah 15-20 dikali total variabel independen
kepercayaan merek serta dependen. Saat ini jumlah variabel
Terima H0 : Variabel word of mouth tidak independen dan dependen yang digunakan
berpengaruh secara parsial antara vterhadap adalah 5. Variabel independen yaitu sebanyak 4
kepercayaan merek variabel di mana variabel tersebut adalah,
5. Variabel contingency interactivity, self- contingency interactivity, self-brand connection,
brand connection, company attitude, dan company attitude dan word of mouth dan
word of mouth terhadap variabel variabel dependen sebanyak 1 variabel yaitu
kepercayaan merek kepercayaan merek. Maka didapatkan jumlah
Tolak H0 : Terdapat pengaruh secara sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang
simultan antara variabel contingency dari perhitungan 20 x 5 (jumlah variabel) = 100.
interactivity, self-brand connection, Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah
company attitude, dan word of mouth seluruh populasi yang melakukan interaksi
terhadap kepercayaan merek dengan membaca, melihat, memberikan like,
Terima H0 : Variabel contingency berkomentar, dan melakukan repost pada akun
interactivity, self-brand connection, Instagram Shopee Indonesia minimal sebanyak
company attitude, dan word of mouth tidak 3 kali. Kriteria ini dipilih berdasarkan konsep
berrpengaruh secara simultan terhadaap engagement itu sendiri yang merupakan sebuah
kepercayaan merek proses yang berkesimbungan dan bukanlah
proses yang hanya sekali. Sehingga dengan
Instrumen pada penelitian ini yaitu adanya interaksi sebanyak 3 kali sudah
kuisioner. Kuisioner dikembangkan dengan menggambarkan customer engagement terhadap
menentukan indikator dari masing-masing sebuah merek.
variabel disesuaikan dengan studi pustaka yang Hasil seleksi kuisioner yang sesuai
telah di susun. Pernyataan pada kuesioner yang kemudian dipisahkan. Setelah di pisahkan
telah di susun kemudian dilakukan uji validitas

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3305

kemudian data yang di nyatakan valid akan di uji


menggunakan uji asumsi dasar dan uji asumsi
klasik lalu di lanjutkan dengan uji regresi linier
berganda dengan menggunakan software
pengolah data. Pengujian asumsi dasar di
antaranya adalah uji normalitas dan uji linieritas.
Sebelum dilaksakana uji asumsi klasik terlebih Pengujian asumsi dasar pada uji normalitas
dahulu dilakukan uji asumsi dasar. Uji asumsi pengaruh contingency interactivity, self brand
klasik diantaranya adalah uji multikolinearitas, connection, company attitude, dan word of
uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji mouth terhadap kepercayaan merek
run test. Jika dalam uji asumsi dasar dan uji menunjukkan nilai signifikansi (Asymp. Sig 2-
asumsi klasik memberikan hasil yang baik dapat tailed) di atas 0,05 yaitu 0,261 sehingga dapat di
di lanjutkan ke uji regresi linier berganda. katakan bahwa data tersebut terditribusi normal
Uji analisis regresi linier berganda dan telah memenuhi uji asumsi dasar.
dilakukan guna menunjukkan hubungan dari Pengujian linearitas digunakan untuk
variabel dependen dengan variabel independen. mengetahui hubungan antara variabel dependen
Uji coba pertama adalah pengujian T(parsial) dan independen bersifat linear atau tidak. Untuk
berfungsi guna melihat setiap variabel menentukan kelinieran garis regresi yaitu
independen yang mempunyai dampak pada dengan menggunakan nilai signifikansi > 0,05
variabel dependen dengan menggunakan nilai (Sudarmanto, 2005).
signifikansi. Kemudian dilakukan uji F
(pengujian simultan) berguna untuk melihat
ppengaruh seluruh variabl independen terhadap
variabel dependen menggunakan nilai
signifikansi, dan jika berpengaruh dari uji F
dapat di lihat seberapa besar pengaruh tersebut.

4. ANALISIS DATA
Pada tabel 4 menunjukkan hasil uji
Pengumpulan data di mulai dari tanggal 2 linearitas masing-masing variabel dependen
Juli 2018 – 14 Juli 2018 menggunakan Google (kepercayaan merek) terhadap variabel
form. Hasil dari pengumpulan data di dapatkan independen (contingency interactivity, self
sebanyak 132 jumlah data yang terkumpul. brand connection, company attitude, dan word
Kemudian sebanyak 132 data tersebut di seleksi of mouth) nilai signifikansi di atas 0,05, maka
sesuai dengan kriteria responden pada sampel dapat di simpulkan bahwa variabel dependen
penelitian yang telah di tentukan sebelumnya memiliki hubungan linear (lurus).
dan mendapatkan hasil 100 responden. Pengujian multikolinearitas pengujian
Analisis regresi dilakukan setelah uji cba multikolinearitas berguna untuk melihat
asumsi klasik guna memastika bahwa hasilnya hubungan dari setiap variabel
adalah valid dan tidak mempunyai data yang independen(bebas). Uji ini penting untuk
bias. Sebaiknya sebelum dilakukan pengujian dilakukan karena analisis regresi yang baik
asumsi klasik dilakukan pengujian asumsi dasar seharusnya jika antar variabel independen tidak
terlebih dahulu yang terdiri dari pengujian memiliki korelasi dengan dasar penilaian
normalitas dan pengujian linearitas selanjutnya berdasarkan nilai VIF < 10 juga nilai Tolerance
uji asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas, uji > 0,10, dapat di artikan antar variabel
heterokedastisitas, uji autokorelasi dan uji run independen dalam model regresi tidak memiliki
test. korelasi dan model regresi sudah baik.
Data dapat dikattakan sesuai uji normalitas
ketika populasi atau data sampel terdistribusi
normal menggunakan pengujian Kolmogorov-
Smirnov. Data tersebut dapat dikatakan
terdistribussi normal ketika memiliki nilai
signifikansi > 0,05.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3306

0,05yang berarti dapat di simpulkan bahwa tidak


terjadi masalah autokorelasi pada model
penelitian. Dengan demikian masalah
autokorelasi yang tidak dapat terselesaikan
dengan metode Durbin-Watson dapat teratasi
melalui uji Run Test sehingga analisis regresi
dapat di lanjutkan.
Pengujian ini berguna untuk mengetahui
terjadi atau tidak, ketidaksamaan golongan pada
residual satuwpengamatan dengan yang lain.
Pada tabel 5 dapat di lihat masing-masing Model regresi yang baik dan memenuhi
nilai VIF pada variabel independen (variabel persyaratan adalah yang tidak memiliki masalah
bebas) yaitu < 10 dan nilai tolerance > 0,10 heterokedastisitas atau yang homoskedastisitas,
dapat di artikan jika tidak ada korelasi antar di mana golongan satu pengamatan dengan yang
variabel independen atau tidak terdapat lain adalah tetapk(Ghozali, 2013). Pengujian
multikolinearitas dan model regresi sudah baik. heterokedastisitas menggunakan teknik uji
Pengujian autokorelasi memiliki fungsi Glejser dan grafik Scatterplot. Hasil dari puji
untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di Glejser disarankan nilai signifikansi pada
antara pengamatan satu dengan yan lain. variabel independen > 0,05 maka dapat di
Sehingga dapat di katakan jika model regresi katakan bahwa tidak terjadi masalah
yang baik yaitu ketika tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
autokorelasi atau korelasi antara pengamatan
satu dengan lainnya. Menurut Priyatno (2016)
syarat untuk medeteksi ada tidaknya
autokorelasi yaitu ketika hasil Durbin-Watson
hitung terletak antara nilai batas bawah Durbin-
Watson tabel dan batas atas Durbin-Watson
tabel, yaitu: dU < dW < (4-dU)
Didapat hasil Durbin-Watson hitung
sebesar 1,733. Nilai batas bawah Durbin-Watson
tabel sebesar 1,7582 dan nilai batas atas Durbin- Hasil perhitungan uji heterokedastisitas pada
Watson tabel sebesar 2,2418. Nilai tersebut tabel 6 menghasilkan tiap variabel independen
diperoleh dari tabel Durbin-Watson dengan memiliki nilai signifikansi diatas 0,05. Makad
acuan banyak responden (N) sebesar 100, dapat di katakan bahwa sudah baik dan tidak
banyak variabel independen (K) sebanyak 4, terdapat..masalah hetrokedastisitas pada model
serta tingkat kesalahan sebesar 5%. Dari hasil regresi. Selain itu juga dilakukan uji
perhitungan didapat.hasil Durbin-Watson hitung menggunakan grafik scatterplot.
tidak diantara batas bawah Durbin-Watson tabel
dan batas atas Durbin-Watson tabel yang mana
berarti bahwa pengujian tidak dapat memberikan
hasil yang meyakinkan atau tidak dapat di
simpulkanGalternatif yang baik untuk mengatasi
masalah autokorelasi tersebut yaitu uji dengan
metode uji Run Test.
Uji Run Test berfungsi untuk melihat
data pada penelitian terjadi secara random atau
tidak dengan dasar pengambilan keputusan yaitu
nilai Signifikansi < 0,05 maka terdapat masalah
autokorelasi.

Gambar 2 merupakan output grafik


Scatterplotggmenunjukkan titik-titik tersebar
Hasil dari output uji Run Test memiliki
secara random. Dapat dikatakan bahwa tidak
nilai nilai signifikansi > 0,05 yaitu 0,688 >
terdapat gangguan heterokedastisitas pada setiap

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3307

variabel independen dalam model regresi. kesimpulan jika H0 di tolak atau variabel self
Analisis regresi linear berganda merupakan brand connection berpengaruh secara signifikan
metode untuk memeriksa hubungan variabel terhadap variabel kepercayaan merek.
independen (X) dan dependen (Y) yang Company attitude pada variabel ketiga
digambarkan dalam bentuk model dengan didapatkan nilai signifikansi 0,000. Kemudian
menghubungkan variabel tersebut dengan dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05,
menggunakan secara parsial (t) dan secara didapatkan hasil yaitu signifikansi variabel
simultan (f). Uji T untuk melihat apakah setiap company attitude kurang dari 0,05 (0,000<0,05).
variabelqindependen memiliki pengaruh secara Selanjutnya nilai thitung sebesar 4,201 dan nilai
parsial terhadap variabelgdependen. dari ttabel yaitu 1,988. Kemudian membandingkan
Kriteria dari uji t yaitu dengan nilai thitung yaitu 4,201 dengan ttabel yaitu 1,988,
memperbanding kan nilai thitung pada ttabel. H0 di hasilnya yaitu memenuhi kriteria thitung > ttabel
terima atau variabelhhhindependen tidak (4,201 > 1,988). Dari perbandingan tersebut di
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tarik kesimpulan jika H0 di tolak ataufvariabel
dependen jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi company attitude berpengaruh secara signifikan
> α (α=0,05), sedangkan H0 ditolak atau variabel terhadap variabel kepercayaan merek.
independen berpengaruh secara signifikan Selanjutnya pada variabel word of mouth
terhadap variabelgdependen jika thitung > ttabel atau pada variabel keempat didapatkan nilai
nilai signifikansio< α (α=0,05). Penelitianpini signifikansi 0,000. Kemudian dibandingkan
memakai tingkat signifikansi 95% (α=0,05) dan dengan tingkat signifikansi 0,05, didapatkan
nilai ttabel sebesar 1,988 dengan perhitungan df = hasil yaitu signifikansi variabel company
n-k-1 yaitu df = (100-4-1) = 95 (Priyatno, 2016). attitude kurang dari 0,05 (0,000<0,05).
Selanjutnya thitung sebesar 3,784 dan nilai dari
ttabel yaitu 1,988. Kemudian membandingkan
nilai thitung yaitu 4,201 dengan ttabel yaitu 1,988,
hasilnya yaitu memenuhi kriteria thitung > ttabel
(3,784 > 1,988). Pada perbandingan tersebut
dapat di tarik kesimpulan apabila H0 di tolak atau
Variabel contingency interactivity berarti variabel word of mouth berpengaruh
didapatkan nilai signifikansi 0,211. Kemudian secara signifikan terhadap variabel kepercayaan
dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05, merek
didapatkan hasil yaitu signifikansi variabel Pengujian ini dilakukan guna melihat
contingency interactivity lebih...dari 0,05 perngaruh dari seluruh variabel independen pada
(0,211>0,05). Selanjutnya nilai thitung sebesar variabel dependen (Nursiyono, 2016). Kriteria
1,259 dan nilai dari ttabel yaitu 1,988. Kemudian keputusan dari uji f yaitu membaandingkan nilai
membandingkanonilai thitung yaitu 1,259 dengan fhitung dengan ftabel. Kriteria pengambilan
ttabel yaitu 1,988, hasilnya yaitu memenuhi keputusan yang digunakan adalah H0 ditolak
kriteria thitung < ttabel (1,259<1,988). Acuan hasil yaitu seluruh variabel independen (contingency
banding tersebut di tarikkkesimpulan apabila H0 interactivity, self brand connection, company
dinterima atau yang berarti bahwa variabel attitude, dan word of mouth) berpengaruhlsecara
contingency interactivity tidak berpengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen
secara signifikan terhadap variabel kepercayaan (kepercayaan merek) jika fhitung > ftabel, atau
merek. signifikansi < α (α=0,05) dan H0 diterima yaitu
Pada variabel kedua yaitu self brand seluruh variabel independen (contingency
connection di dapatkan nilai signifikansi 0,012. interactivity, self brand connection, company
Kemudian dibandingkan dengan...tingkat attitude, dan word of mouth) tidak berpengaruh
signifikansi 0,05, didapatkan hasilqyaitu nilai secara bersama-sama pada variabel dependen
signifikansi variabel self brand connection (kepercayaan merek) jika fhitung < ftabel, atau
kurang dari 0,05 (0,012<0,05). Selanjutnya nilai signifikansi > α (α=0,05). Acuan penelitian saat
thitung sebesar 2,560 dan nilai dari ttabel yaitu 1,988. ini menggunakan signifikansi 95% (α=0,05) dan
Kemudian membandingkan nilai thitung yaitu nilairftabel sebesar 2,473 dengan perhitungan df1
2,560 dengan ttabel yaitu 1,988, hasilnya yaitu = variabel independen (k) yaitu 4 dan df2 = n –
memenuhi kriteria thitung > ttabel (2,560 >1,988). k - 1 yaitu (100-4-1) = 95 (Priyatno, 2016).
Hasil perbandingakn tersebut di tarik Pperhitungan signifikansi simultan pada
tingkat 95% (α=0,05), di dapatkan.nilai sig f

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3308

sebesar 0,000. Kemudian lakukan banding b. Koefisien regresi variabel self brand
tingkat signifikansi 0,05, didapatkan hasil yaitu connection (SBC) sebesar 0,142 yaitu
nilai signifikansi variabel independen bernilai positif, berarti variabel self brand
(contingency interactivity, self brand connection (SBC) berpengaruh secara
connection, company attitude, dan word of positif terhadap kepercayaan merek,
mouth) < 0,05 (0,000<0,05). Selanjutnya semakin naik nilai self brand connection
membandingkan nilai fhitung dengan ftabel di mana maka semakin meningkat pula kepercayaan
hasil dari perhitungan uji signifikansi simultan di pelanggan terhadap merek Shopee.
dapatkan nilai fhitung sebesar 63,908 dan nilai dari c. Koefisien regresi variabel company attitude
ftabel sebesar 2,473 hasilnya yaitu memenuhi (COM) sebesar 0,288 yaitu bernilai positif,
kriteria fhitung > ftabel (63,908>2,473). Atas hasil berarti variabel company attitude (COM)
perbandingan di tarik kesimpulan jika H0 di berpengaruh secara positif terhadap
tolak atau seluruh variabel independen kepercayaan merek, semakin naik nilai
(contingency interactivity, self brand company attitude maka semakin meningkat
connection, company attitude, dan word of pula kepercayaan pelanggan terhadap
mouth) berpengaruhh secara bersama-sama merek Shopee.
terhadap variabel dependen (kepercayaan d. Koefisien regresi variabel word of mouth
merek). (WOM) sebesar 0,259 yaitu bernilai positif,
berarti variabel word of mouth (WOM)
berpengaruh secara positif terhadap
kepercayaan merek, semakin naik nilai
word of mouth maka semakin meningkat
pula kepercayaan pelanggan terhadap
mmerek Shopee.
e. Sedangkan pada variabel contingency
interactivity (CON) bukan sama sekali tidak
memiliki pengaruh terhadap kepercayaan
merek, variabel contingency interactivity
(CON) memiliki pengaruh terhadap
kepercayaan merek namun hanya sedikit

5. PEMBAHASAN
Berdasarkan pada tabel..9 menunjukkan
bahw nilai R Square sebesar 0,854 atau 85,4% Berdasarkan hasil pengujian secara parsial
berarti pengaruh variabel independen pada (uji t) didapatkan hasil pada variabel
model.penelitian ini (contingency interactivity, contingency interactivity aktivitas konsumen
self brand connection, company attitude, dan dalam berinteraksi seperti me-repost,
word of mouth) terhadap variabel dependen memberikan comment, share, dan like dalam
(kepercayaan merek) memiliki nilai sebesar Instagram Shopee cenderung tidak memiliki
85,4%. Sedangkan sisanya 14,6 dipengaruhi pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan
oleh faktor-faktor lainnya diluar model regresi merek Shopee. Pada variabel self brand
yang tidak.dibahas dalam penelitian ini. connection yaitu koneksi personal antara
Mengacu pada.hasil persamaan regresi customer dengan merek Shopee memiliki
analisis linier berganda didapatkan persamaan pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan
sebagai berikut: merek Shopee. Pada variabel company attitude
Y’ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + .... +bnXn (2) yaitu sikap baik dari perusahaan seperti
Y’ = -1,420 + 0,080 CON + 0,142 SBC + 0,288 kemampuan sebuah perusahaan untuk
COM + 0,259 WOM (3) menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan
Dari persamaan di atasdapat di jelaskan finansial yang stabil dan mampu bersaing
sebagai berikut : dengan kompetitor cenderung memiliki
a. Nilai konstanta (a=-1,420) dapat di artikan pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan
jika semua variabel independen (X) tidak merek Shopee. Pada variabel word of mouth
mengalami kenaikan atau bernilai 0, maka yaitu komunikasi word of mouth yang dilakukan
skala kepercayaan pelanggan pada merek oleh customer kepada customer lain seperti
Shopee memiliki nilai sebesar -1.420. merekomendasikan atau membagikan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3309

pengalaman positifnya cenderung memiliki journal]. Tersedia di :


pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan <https://www.jstor.org/stable/2489204?
merek Shopee. seq=1#page_scan_tab_contents>
Dapat disimpulkan bahwa terdapat tigga [Diakses 11 April 2018]
variabel yang berpengaruh secara parsial
Brodie, R.J., Ilic, A., Juric, B. & Hollebeek, L.,
(individu) terhadap kepercayaan merek Shopee
2011. Consumer Engagement in A
dan satu variabel yang tidak berpengaruh secara
Virtual Brand Community : An
parsial (individu) terhadap kepercayaan merek
Explaratory Analysis, [e-journal].
Shopee. Pada variabel independen (X)
Tersedia di:
contingency interactivity tidak berpengaruh
<https://www.sciencedirect.com/scienc
secara parsial (individu) terhadap variabel
e/article/abs/pii/S0148296311002657>
dependen (Y) kepercayaan merek Shopee,
[Diakses 11 Maret 2018]
namun tidak berarti variabel contingency
interactivity tidak memiliki pengaruh terhadap Brown, T.J., Barry, T.E., Dacin, P.A., & Gunst,
kepercayaan merek Shopee, variabel ini R.F., 2005. Spreading the Word:
memiliki pengaruh secara positif namun hanya Investigating Antecedents of
sedikit, pada variabel independen (X) self brand Consumers' Positive Word-of-Mouth
connection memiliki pengaruh secara parsial Intentions and Behaviors in a Retailing
(individu) terhadap variabel dependen (Y) Context, [e-journal]. Tersedia di:
kepercayaan merek Shopee, pada variabel <http://zlibcdn.com/cdn/11323459/d46f
independen (X) company attitude memiliki 49?domain=http://booksc.org&articles
pengaruh secara parsial (individu) terhadap Mode=1> [Diakses 11 April 2018]
variabel dependen (Y) kepercayaan merek Burgoon, J.K., Bonito, J.A., Ramirez, A.,
Shopee, pada variabel independen (X) word of Dunbar, N.E., Kam, K., & Fischer, J.,
mouth memiliki pengaruh secara parsial 2002. Testing the Interactivity
(individu) terhadap variabel dependen (Y) Principle: Effect of Mediation,
kepercayaan merek Shopee, dan hasil pengujian Propinquity, and Verbal and Nonverbal
secara simultan (uji f) terdapat pengaruh secara Modalities in Interpersonal Interaction,
bersama-sama atau simultan antara variabel [e-journal]. Tersedia di:
independen (X) yaitu contingency interactivity, <http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/do
self brand connection, company attitude, dan wnload?doi=10.1.1.577.579&rep=rep1
word of mouth terhadap variabel dependen (Y) &type=pdf> [Diakses 10 April 2018]
yaitu kepercayaan merek Shopee. Jika diurutkan
variabel independen yang paling berpengaruh Chrissy, C., 2014. Pengaruh Customer
signifikan terhadap kepercayaan merek adalah Engagement Melalui Sosial Media
variabel company attitude dengan nilai uji t Terhadap Kepercayaan Merek (Studi
sebesar 4,201 kemudian di ikuti oleh word of Kasus Pada Akun Facebook Blueband
mouth dengan nilai uji t sebesar 3,784, kemudian Indonesia), [e-journal]. Tersedia di:
self brand connection dengan nilai uji t sebesar <http://eprints.mdp.ac.id/1491/>
2,560. [Diakses 8 Maret 2018]
Saran bagi pihak shopee agar meninjau Escalas, J.E., 2004. Narrative processing:
ulang konten-konten pada Instagram Shopee building consumer connections to
Indonesia agar bisa lebih menggugah brands, [e-journal]. Tersedia di:
ketertarikan pelanggan untuk berinteraksi lebih <http://zlibcdn.com/cdn/11329456/aaad
interaktif, dan tetap mempertahankan variabel e5?domain=http://booksc.org&articles
yang dinilai sudah memiliki pengaruh yang Mode=1> [Diakses 10 April 2018]
signifikan terhadap kepercayaan merek yaitu
variabel self brand connection, company Forbes.com. 2017. Why Instagram Is The Top
attitude, dan word of mouth. Social Platform For Engagement (And
How To Use It). Tersedia di: <
6. DAFTAR PUSTAKA https://www.forbes.com/sites/jaysonde
mers/2017/03/28/why-instagram-is-the-
Boulding, W. dan Kirmani, A., 1993. A top-social-platform-for-engagement-
Consumer-Side Experimental and-how-to-use-it/#83129fd36bdc>
Examination of Signaling Theory, [e- [Diakses pada 11 Maret]

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3310

Hair, J.F., Black,W. C., Babin, B. J., dan


Anderson,R. E. 2010. Multivariate Data
Analysis, &thEd, [e-book]. Tersedia di:
<http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md
5=FCDB08391BCEC7C365BB1D252D4
BA523> [diakses 3 Februari]
IPrice. 2018. Peta E-commerce Indonesia,
[Online]. Tersedia di
:<https://iprice.co.id/insights/mapofecom
merce/> [Diakses 12 Maret 2018]
Morgan, R.M. dan Hunt, S.D., 1994. The
Commitment-Trust Theory of
Relationship Marketing, [e-journal].
Tersedia di:
<http://psycnet.apa.org/doi/10.2307/1252
308> [Diakses 6 Maret 2018]
Sashi, C.M., 2012. Customer Engagement,
Buyer-Seller Relationships, and Social
Media, [e-journal]. Tersedia di:
<https://www.emeraldinsight.com/doi/ab
s/10.1108/00251741211203551?journalC
ode=md > [Diakses 10 Maret 2018]
So, K., King C., Sparks B., & Wang Y., 2014.
The Role Of Customer Engagement in
Bulding Consumer Loyalty to Tourism
Brands, [e-journal]. Tersedia di:
<http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.
1177/0047287514541008> [Diakses 8
Maret 2018]
Yang, S. dan Kang, M., 2009. Measuring Blog
Engagement : Testing a Four-
Dimensional Scale, [e-journal]. Tersedia
di:
<https://www.sciencedirect.com/science/
article/abs/pii/S0363811109000721>
[Diakses 1 Maret 2018]
Zahra, I., Xia, X., Khuram, S., Liu, H., & Amna,
N., 2015. Consumer’s brand trust and its
link to brand loyalty, [e-journal]. Tersedia
di:
<http://www.openscienceonline.com/auth
or/download?paperId=1446&stateId=800
0&fileType=3> [Diakses 12 April 2018]

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai