Anda di halaman 1dari 18

Perilaku Niat Pembelian Dari Konsumer Atas Produk F&B Akibat Sikap YouTuber

Research Methodology

Nama Anggota Kelompok :

1. Jesse Jasson Kirikanang 2140048886


2. Randi Kosim Siregar 2140051464

BINUS BUSINESS SCHOOL

YOUNG PROFESSIONAL BUSINESS MANAGEMENT

2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media sosial menyediakan platform yang lebih luas bagi konsumen untuk mencari
informasi sebelum membuat keputusan pembelian (Sohail & Al-Jabri, 2017). Penggunaan
media sosial pada perusahaan semakin meningkat untuk memperkenalkan produk mereka
di berbagai platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube (Sohail & Al-
Jabri, 2017).
Saat ini Youtube merupakan salah satu platform yang sangat besar dengan 2 miliar
pengguna aktif diseluruh dunia (statista, 2020).

Dengan angka sebanyak itu maka Youtube sangat berpotensi sebagai media sosial
untuk tempat melakukan pemasaran digital atau marketing digital. Menurut data (statista,
2020) pengguna internet di dunia memiliki akun Youtube . Salah satu alasan utama
YouTube menjadi tempat dominannya di industri adalah karena akses yang mudah untuk
digunakan. YouTube membuatnya sangat mudah untuk memulai dan berbagi konten
pengguna dengan audiens yang besar. Kesederhanaan yang dapat digunakan orang untuk
memulai di YouTube telah berkontribusi besar untuk menarik jutaan pembuat konten di
seluruh dunia(Moshin, 2020).
Fakta lain tentang youtube adalah hampir delapan dari sepuluh (78,8 persen)
pemasar menganggapnya sebagai platform paling efektif untuk pemasaran menggunakan
video dengan perbandingan Facebook yang menjadi raja media sosial hanya 58,5 persen
(“The State of Youtube Advertising – Statistics and Trends [Infographic],” 2019). Video
adalah salah satu alat pemasaran yang kuat. 90 persen orang mengatakan mereka
menemukan merek atau produk baru di YouTube (“How online video empowers people
to take action,” 2020). Dengan demikian maka peneliti disini ingin meneliti bagaimana
audiens terpengaruh terhadap video yang ditonton dapat mempengaruhi keinginan untuk
membeli suatu produk yang dipasarkan.

1.2 Pertanyaan Penelitian


Apakan faktor informativeness, endorsement, usefulness, entertainment,
informative, influencer marketing, subscriber, dan interactivity yang di sampaikan pada
video review di youtube dapat mempengaruhi keinginan untuk membeli konsumen ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
keinginan konsumen unuk membeli suatu produk di youtube dengan menyelidiki efek dari
endorsement dan online review dari influencer marketing dimana pengusaha makanan
secara langsung menghubungi pembuat konten untuk menampilkan produk produk
makanan yang ada. Studi ini diharapkan bermanfaat bagi universitas dan pengusaha
khususnya di bidang makanan dan minuman untuk mengetahui seberapa efektif
penggunaan endorser / influencer terhadap keputusan pembelian dari calon konsumen
mereka setelah menonton video di youtube.

1.4 Ruang Lingkup


Pada Penelitian ini kami menggunakan 2 kanal youtube untuk makanan dan
minuman yaitu Tanboy Kun dan Nex Carlos. Tanboy Kun adalah Vlogger makanan dan
minuman dengan subscriber 8,8 juta (Youtube,2020). Tanboy Kun menjadi Vlogger
makanan dan minuman dengan keunikan yaitu makan dengan jumlah yang besar
dibandingkan porsi orang normal pada umumnya. Nex Carlos adalah Vlogger makanan
dan minuman dengan subscriber 3,1 juta (Youtube,2020) . Nex Carlos menjadi vlogger
makanan dan minuman dengan keunikan yaitu mencari tempat - tempat makanan untuk
direview, baik itu karena enak, unik ataupun masukan dari para subscriber Nex Carlos
sendiri.
BAB 2
TINJAUAN LITERATUR

2.1 Social Media Marketing


Social media saat sekarang ini menjadi salah satu platform konsumen untuk
berinteraksi. Khususnya dalam dunia marketing, social media menjadi channel yang
penting dalam pemasaran setiap perusahaan. Tujuan utama dari social media
marketing adalah untuk membangun keberadaan perusahaan secara online di beberapa
channel media sosial yang berbeda dan juga membuat konsumen untuk berkomunikasi
dalam channel ini (Viertola, 2018).

Konsumen lebih banyak terlibat dengan platform medial sosial utama seperti
Facebook, Google+, Snapchat, YouTube, dan Twitter (Alalwan, 2018). Dengan
menggunakan platform medial sosial, pengiklan lebih mampu menyesuaikan dan
menyesuaikan jenis pesan dan konten yang di posting berdasarkan preferensi
pelanggan mereka (Zhu & Chang, 2016). Saat ini, media sosial merupakan tempat
dimana orang, organisasi, dan bahkan pemerintah dapat beriteraksi secara komersial,
sosial, politik, dan Pendidikan satu sama lain dan bertukar informasi, pemikiran,
produk, dan layanan (Alalwan, 2018).

Dengan pertumbuhan dan perkembangan layanan jejaringan sosial yang pesat,


Sebagian besar perusahaan telah meningkatkan iklan mereka untuk iklan media sosial
iklan media sosial telah menarik banyak perhatian di kalangan pemasar dan peneliti
(Chiang & Wang, 2017). Advertisers yang menerapkan pemasaran konsumen melalui
iklan media sosial menciptakan hubungan yang lebih menguntungkan antara merek
dan pelanggan (Chiang & Wang, 2017).

YouTube sebagai marketing channel dan marketing channel untuk para


influencer telah yang mendapatkan popularitas dimana merupakan topik pembicaraan
saat ini di dunia media sosial (Viertola, 2018). Pada studi ini peneliti akan membahas
lebih dalam tentang perilaku konsumen dalam YouTube

2.2 Online Engagement


Online engagement dapat didefinisikan sebagai kondisi psikologis dari user
yang dikategorikan menjadi keinteraktifan, pengalaman kokreatif user dengan seorang
agen dan objek (Bonsón & Ratkai, 2013). Online engagement merupakan unsur
penting dalam melakukan pemasaran karena apabila online engagement dari
konsumen semakin banyak, maka semakin besar kemungkinan merk tersebut dikenal
dimasyarakat. Online engagement menunjukkan hubungan yang dijalin baik dengan
konsumen dan berdampak pada loyalitas konsumen (Carter, 2018).

2.3 Online Customer Review


Online Customer Review merupakan bagian dari Electronic Word of Mouth
(eWOM), yaitu hasil ulasan dari konsumen untuk dapat di lihat konsumen lainnya.
Online customer review bisa dipahami menjadi salah satu media bagaimana konsumen
melihat review dari konsumen lain terhadap suatu produk, layanan perusahaan dan
bagaimana tentang sebuah produsen perusahaan (Khammash, 2009). Online customer
review bisa dijadikan alat promosi yang sangat baik untuk komunikasi pemasaran.
Online customer review tidak membutuhkan dana alokasi pemasaran yang tinggi
karena mengandalkan dari ulasan pembeli yang telah melakukan pembelian dari
penjual. Dari hasil ulasan tersebut akan berdampak untuk mempengaruhi minat calon
pembeli untuk memutuskan untuk melakukan pembelian.

2.4 Entertainment
Pengaruh yang secara langusng mempengaruhi sikap dan sifat seseorang
melalui iklan, meningkatkan sikap seseorang terhadap brand tersebut. Trust diperoleh
disaat menikmati entertainment dan communication yang tersedia dalam suatu situs
(Kim & Ko, 2010). Trust dipengaruhi oleh entertainment, customization, dan trend.
Sementara purchase intentions dipengaruhi oleh entertainment, interaction, dan word
of mouth (Kim & Ko, 2010). (Urban, Amyx, & Lorenzon, 2009) mengatakan bahwa
entertainment experience mempengaruhi secara langsung trust konsumen. (Sheth,
2013) Mengatakan bahwa gratifikasi seperti ketersediaan informasi, entertainment,
rekomendasi/diskusi, melalui media sosial, dapat mempengaruhi merek pengguna
yang diwakili oleh sikap mereka terhadap suatu merek dan pada nantinya berpengaruh
pada purchase intentions. Oleh karena itu, hipotesis kami:
H1: Entertainment secara positf mempengaruhi trust pada YouTube channel
youtuber
H4: Entertainment secara positif mempengaruhi purchase intentions pada
YouTube channel youtuber

2.5 Informativeness
Asumsi umum tentang bagaimana orang mengevaluasi informasi online adalah
orang yang termotivasi untuk mengevaluasi informasi yang mereka terima untuk
menentukan kepercayaannya (Metzger & Flanagin, 2013). Nilai informasi yang di
presepsikan pelanggan lebih kepada presepsi subyektif dan informasi yang diterima
selama penelusuran secara online (Zhou, Song, Li, Tan, & Zhou, 2016). Informant
memberikan informasi secara user-oriented content tentang produk dan jasa, dimana
sebagai recommender, informasi membantu konsumen dalam keputusan untuk
membeli (Zhou et al., 2016). Terdapat dua aspek; (1) informasi dapat memuaskan
kebutuhan konsumen; dan (2) kapabilitas penerima informasi untuk mengerti dan
evaluasi kualitas dari informasi (Zhou et al., 2016). Oleh karena itu, hipotesis kami:

H2: Informativeness secara positif mempengaruhi trust pada YouTube channel


youtuber
H5: Informativeness secara positif mempengaruhi purchase intentions pada
YouTube channel youtuber

2.6 Interactivity
Interactivity adalah salah satu aspek yang penting terkait dengan dunia maya
dan social media platform. Interactivity dengan luas mengubah proses komunikasi dan
bagaimana informasi dapat saling bertukar antara semua pihak dalam dunia online
(Alalwan, 2018). Dalam dunia digital sekarang ini, interaksi antara manusia semakin
pesat terjadi, yang mana teknologi menjadi salah satu faktornya. Interactivity
didefinisikan sebagai seorang individu yang dapat mengontrol konteks dan informasi
platform media (Alalwan, 2018). Mempertimbangkan strategi interaktivitas penjual
online sebagai stimulus, dan membahas pengaruhnya terhadap persepsi diagnostic dan
penipuan, membuat niat transaksi konsumen terpengaruh (Mohammad et al., 2020).
Trust adalah sikap yang siap untuk mengambil resiko atas dasar perlakuan/tindakan
penting dari seorang trustee untuk para trustor-nya (Kang, Shin, & Gong, 2016). (Lee,
2005) hasil studi mengatakan bahwa komponen interactivity in mobile commerce
context berpengaruh terhadap kepercayaan dan transaction intentions dari konsumen.
Dengan membangun interaktivitas secara online, menjadi koheren dan secara
bersamaan model parsimonius memprediksi konsumen trust dan transaction
intentions (Lee, 2005). Mobile interactivity mempunyai pengaruh secara langsung atas
transactions intentions (Lee, 2005). Oleh karena itu, hipotesis kami:
H3: Interactivity secara positif mempengaruhi trust pada YouTube channel
youtuber
H6: Interactivity secara positif mempengaruhi purchase intentions pada YouTube
channel youtuber
2.7 Influencer Marketing
Asal usul influencer sosial media lahir dari kurangnya kesempatan untuk
beriklan di platform sosial. Pengiklan akan melihat konten mereka melalui influencer
sehingga konsumen dapat melihat pesan dan kontennya (Woods, 2016). Influencer
adalah “orang yang konsumen lihat” sebagai peserta yang ketika mereka memperkuat
pesan merek melalui kata dari mulut ke mulut virtual, secera efektif dapat
mempengaruhi pembeli potensial untuk mengambil Tindakan (Woods, 2016).
Dengan pengaruh media sosial yang semakin besar dan agensi periklanan yang
mengalokasikan lebih banyak anggaran media mereka untuk sosial, salah satu strategi
mereka pada tahun – tahun terakhir ini adalah influencer marketing, dimana bentuk
pemasaran dimana berfokuskan pada 1 spesifik individual dari pada target market
secara menyeluruh (Woods, 2016). Influencer marketing pada dasarnya adalah kata –
kata dari mulut ke mulut, dan konsumen jauh lebih mungkin untuk menerima dan
bereaksi secara positif terhadap pesan yang datang dari teman atau persona terpecya
melalui pos sponsor yang berasal dari perusahaan (Woods, 2016). Teknik marketing
ini telah berkembang dan menjadi sangat popular di komunitas periklanan disebabkan
oleh hasil menguntungkan yang dilihat pengiklan(Woods, 2016). Influencers yang
dimaksud peneliti dalam studi ini adalah YouTubers atau content creator. Social
media influencers adalah kepribadian yang bersifat online dengan jumlah pengikut
yang besar, disatu atau lebih platform medial sosial (YouTube, Instagram, Snapchat,
atau blog pribadi), yang memiliki pengaruh pada pengikuti mereka (Lou & Yuan,
2019).

2.8 Endorsement

Endorsement merupakan pemasaran yang menggunakan orang terkenal atau


public figure pada kampanye pemasaran untuk mengiklankan produk atau layanan
dengan menggunakan ketenaran dan tempat pada masyarakat (Kansha, 2017).
Penggunaan Endorsement menggunakan public figure ataupun selebritis memiliki
tarif yang cukup mahal dan bervariasi tergantung dari penentuan tarif endorser.
Endorser dipilih berdasarkan pada daya tarik baik fisik, memiliki kredibilitas,
kepribadian yang sesuai dengan produk yang didukung dan faktor pendukung lainnya
(Sallam & Wahid, 2012). Pada penelitian kali ini kami akan menggunakan Endorser
produk makanan untuk mengetahui prilaku konsumen terhadap hasil review dari
Endorser terhadap produk yang dipasarkan.
YouTube endorsement marketing, terkadang disebut sebagai native
advertising, adalah bentuk pemasaran dimana iklan secara mulus dimasukan ke
dalam konten video tidak seperti iklan tradisional (Wu, 2016). YouTube
endorsement dapat bermacam – macam variasi channel, termasuk kecantikan,
fashion, comedy, food, dan gaming channels.

Endorsement sebagai “pesan iklan apa pun yang cenderung dipercaya oleh
konsumen mencerminkan pendapat, keyakinan, temuan, atau pengalaman dari pihak
selain yang mensponsori (Wu, 2016). Endorsement yang berasala dari digital
influencer diharapkan dapat menarik respon sikap dan perilaku yang menguntungkan
terhadap merek yang di-endorse (Torres, Augusto, & Matos, 2019).

2.9 Trust
(Mc Knight, Choudhury, & Kacmar, 2002) melakukan penelitian e-commerce
dan telah mendefenisikan sebagai keyakinan individu mengenai berbagai atribut pihak
lain. Definisi ini secara khusus terkait dengan keyakinan seseorang terkait dengan
informasi khusus atau personal yang disediakan oleh situs web tertentu (Ha & Janda,
2014). Pelanggan yang menyukai kualitas informasi khusus yang tersedia pada situs
web tertentu memiliki kemungkinan besar akan lebih percaya pada situs web tersebut
(Ha & Janda, 2014). Kepercayaan dan hubungannya dengan informasi yang
disesuaikan dan karakteristik layanan online lainnya saling memiliki keterkaitan (Ha
& Janda, 2014).

Kurangnya Trust menjadi salah satu alasan yang paling sering diungkapkan
konsumen untuk tidak membeli dari vendor internet (Grabner-Kräuter & Kaluscha,
2003). Pada penelitian kali ini kami mencoba meneliti bagaimana Trust dapat
memberikan dampak terhadap pembelian produk yang ada pada platform Youtube.

H8: Trust secara positif mempengaruhi purchase intentions pada YouTube


channel youtuber

2.10 Purchase Intentions


Purchase intentions adalah sebuah individu yang memiliki rencana secara
sadar dengan usaha untuk membeli suatu barang, yang cenderung sukarela untuk
membeli (Lou & Yuan, 2019). Intention dapat dipengaruhi dari beberapa hal yang
dilihat atau dirasakan oleh konsumen. Sikap konsumen terhadap iklan, brand ,
electronic word of mouth (eWOM), dan brand awareness mempengaruhi niat beli
konsumen (Lou & Yuan, 2019). Intensitasi seseorang untuk membeli berdasarkan nilai
iklan dan lingkungan social media (Dehghani, Niaki, Ramezani, & Sali, 2016).
Berdasarkan teori dari penelitian sebelumnya berikut model yang diangkat penulis:

Gambar 2.1 Conceptual Framework


BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan dari penelitian ini bersifat kuantitatif. Penulis menggunakan
pendekatan ini, karena data yang diperoleh dari penelitian berupa angka yang akan di
inpretasikan menggunakan perhitungan statistik. Selanjutnya, dari hasil analisa ini
diharapkan dapat menjawab research questions dari penulis. Terkumpulnya data yang
berasal dari representatif sebuah sample populasi, akan masuk dalam tahap selanjutnya
untuk dianalisa. Namun, sebelum melakukan analisa terhadap data, beberapa tahap
harus dijalankan yang dapat membantu keakuratan, kelengkapan, dan kecocokan data
dalam menganalisa (Sekaran & Bougie, 2016).

3.2 Populasi dan Sampel


Penulis menentukan sasaran populasi kepada konsumen yang menggunakan
platform YouTube dengan unit analysis adalah individual. Unit analysis dimaksud
disini adalah subscriber. Dalam studi ini, penulis akan menggunakan 2 channel
YouTube diantaranya adalah YouTuber tanboy kun dengan 8.82 juta subscriber dan
YouTuber Nex Carlos dengan 3.13 juta subscriber. Kedua channel ini akan menjadi
batas – batas penentuan sample dalam penelitian. Sampling diawali dengan penentuan
target populasi yang mana, penentuan populasi dalam bentuk elements, geographical
boundaries, dan time (Sekaran & Bougie, 2016). Untuk sample sendiri peneliti akan
menggunakan 200 sample size dari kedua Youtuber diatas.
Mengumpulkan informasi dari mereka yang mudah dan tersedia, kadang –
kadang mungkin menjadi hal yang perlu untuk mendapatkan informasi spesifik dari
suatu kelompok, sampling ini adalah Purposive Sampling (Sekaran & Bougie, 2016).
Sample pada penulisan ini tidak dapat digeneralisasikan dengan sample population
lainnya, karena subscriber yang mengikuti channel ini merupakan keahlian mereka
dalam subjek yang diidentifikasi (Sekaran & Bougie, 2016).

3.3 Measurement
Beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk memasitkan bahwa data yang
dikumpulkan adalah tepat untuk menguji hipotesa (Sekaran & Bougie, 2013). Untuk
itu, peneliti akan meggunakan skala liker yang sudah di jelaskan pada sub berikut.
Reliability dan validity dalam sebuah pengukuran sangat penting.
Dalam membangun reliability dan validity untuk setiap variable yang
digunakan dalam penelitian ini, berikut beberapa measurement yang digunakan.
Peneliti mengikuti (Zhou et al., 2016) untuk pengukuran informativeness variable,
(Chiang & Wang, 2017) pengukuran entertainment variable, (Chiang & Wang, 2017)
pengukuran interactivity varaible, (Maia, Lunardi, Dolci, & D’Avila, 2019) digunakan
dalam pengukuran trust variable, serta (Zhou et al., 2016) dan (Chen, Hsiao, & Wu,
2018) pengukuran purchase intentions variable.

3.4 Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan
questionnaire secara online dengan menggunakan Google Form untuk menjangkau
responden dari bagian peneliti ini. Sebelum melakukan ini, peneliti akan menghubungi
YouTuber untuk meminta izin atau meminta bantuan dalam menjangkau para
subscriber-nya. Setelah itu peneliti akan post link questionnaire pada kolom komentar
untuk menjangkau para subscriber. Cara ini bertujuan agar responden yang di
harapkan dapat aware dengan keberadaan dari penelitian ini. Penyebaran link
questionnaire nantinya akan di post dalam channel YouTube tanboy kun dan channel
YouTube Nex Carlos. Sering mem-posting undangan untuk berpatisipasi dalam survei
di jejaring sosial, atau grup diskusi, dan ruang obrolan dianggap tidak sopan atau
menyinggung, ini adalah kelemahan lain dari questionnaire online (Sekaran & Bougie,
2016). Penggunaan kuesioner seperti ini biasanya memiliki tingkat respons yang
rendah dan orang tidak dapat memastikan apakah data yang diperoleh tidak bias
karena non responden berbeda dari mereka yang merespons (Sekaran & Bougie,
2016). Oleh sebab itu, peneliti akan melakukan izin sebelumnya kepada youtuber
untuk pin atau like posting yang di lakukan peneliti.

Dalam pembuatan kuesioner yang menggunakan Google Form, peneliti akan


menggunakan skala liker. Skala likert digunakan untuk menguji tingkat setuju dan
tidak setuju seseorang dari statement yang dilontarkan beserta skala, (Sekaran &
Bougie, 2016). Sebagai berikut:

 1 untuk Sangat Tidak Setuju


 2 untuk Tidak Setuju
 3 untuk Ragu-Ragu
 4 untuk Setuju
 5 untuk Sangat Setuju
Responden yang akan diperoleh dalam penelitain ini memiliki variasi dalam
tingkat Pendidikan. Untuk itu tingkat pemahaman dalam pembuatan pertanyaan sangat
berpengaruh dalam pengumpulan data yang valid. Hal ini sangat penting untuk
Menyusun kata dalam pertanyaan dengan cara yang dapat dipahami oleh responden
(Sekaran & Bougie, 2016).

Peneliti akan menggunakan Structural Equation Modelling Partial Least


Square (SEM-PLS) untuk menguji hipotesa dan 200 responden yang ada, apakah
hipotesa bisa diterima atau tidak. Pengujian menggunakan aplikasi SmartPLS 3, yang
mana akan menguji keterhubungan antara variable berdasarkan model yang dibangun
peneliti.
APPENDIX

Purchase intention (Chen 2018


Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat purchase intentions
dari kedua peneliti ini, (Chen et al., 2018) dan (Zhou et al., 2016):

1. When I need to shop, I prefer to shop on social commerce websites.


2. I would recommend that others shop on social commerce websites.
3. I would like to continue shopping on social commerce websites in the future.
4. Overall, I am very willing to shop on social commerce websites.
5. I would consider this online retailer the next time I need to do online shopping.
6. I would recommend this online retailer if a friend calls me to get my advice in
his/her search for online shopping.
7. It is likely that I will visit this online retailer when doing online shopping

Informativeness
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat informativeness dari
(Zhou et al., 2016):

1. This Online retailer micro-blog provided relevant information about the


products/services
2. This online retailer micro-blog provided complete information about the
products/services.
3. This online retailer micro-blog provided timely information about the
products/services.

Entertainment
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat entertainment dari
(Chiang & Wang, 2017):

1. The Content of social media advertising is attractive to me.


2. The content of social media advertising is interesting.
3. Social Media advertising is fun.

Interactivity
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat interactivity dari
(Chiang & Wang, 2017):

1. Social media advertising is effective in gathering customers’ feedback.


2. Social media advertising makes me feel like it wants to listen to its customers.
3. Social media advertising encourages customers to offer feedback.
4. Social media advertising gives customers the opportunity to talk back.
5. Social media advertising facilitates two-way communication between the
customers and the firms

Trust
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat trust dari (Maia et al.,
2019):

1. This s-commerce firm is trustworthy


2. This s-commerce firm, despite having its own interests, takes into consideration
what is best for me too*
3. I believe in this s-commerce firm
4. This s-commerce firm wants to be known as a company that keeps its promises
and commitments.
REFERENSI

Alalwan, A. A. (2018). International Journal of Information Management Investigating the


impact of social media advertising features on customer purchase intention.
International Journal of Information Management, 42(April), 65–77.
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2018.06.001

Bonsón, E., & Ratkai, M. (2013). A set of metrics to assess stakeholder engagement and
social legitimacy on a corporate Facebook page. Online Information Review, 37(5), 787–
803. https://doi.org/10.1108/OIR-03-2012-0054

Carlos, N. (2020). Youtube Channel Nex Carlos. Youtube.


https://www.youtube.com/channel/UC3yFi2eTanFWEE3_ln3XoaQ

Carter, B. (2018). What is the Definition of Customer Engagement? Access Development.


https://blog.accessdevelopment.com/what-is-the-definition-of-customer-
engagement#:~:text=By Brandon Carter %7C Updated on,result of frequent positive
engagement.

Chiang, I. P., & Wang, L. (2017). Customer Engagement Behaviour in Social Media
Advertising : Antecedents and Consequences. 13(3), 193–216.
https://doi.org/10.7903/cmr.17673

Dehghani, M., Niaki, M. K., Ramezani, I., & Sali, R. (2016). Evaluating the influence of
YouTube advertising for attraction of young customers. Computers in Human Behavior,
59, 165–172. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.01.037

How online video empowers people to take action. (2020). Think With Google.
https://www.thinkwithgoogle.com/feature/youtube-strategy-to-drive-action/#/

Kansha, D. R. (2017). Efektivitas Penggunaan Endorsement Oleh Online Shop Giyomi Di


Media Sosial Instagram. “Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik > Komunikasi,”
071311533012, hal : 35. http://repository.unair.ac.id/67927/

Khammash, M. (2009). Electronic Word-of-Mouth : Why do consumers read product reviews


in online opinion platforms ? A quantitative study from the UK market. Proceedings of
IADIS International Conference on Www/Internet, 77–84.

Kun, T. (2020). Youtube Channel tanboy kun. Youtube.


https://www.youtube.com/channel/UC8rHUssNDJ9YEjfduAqJBmw
Lou, C., & Yuan, S. (2019). Influencer Marketing: How Message Value and Credibility
Affect Consumer Trust of Branded Content on Social Media. Journal of Interactive
Advertising, 19(1), 58–73. https://doi.org/10.1080/15252019.2018.1533501

Moshin, M. (2020). 10 Youtube Stats Every Marketer Should Know in 2020 [Infographic].
Oberlo. https://id.oberlo.com/blog/youtube-statistics

Sallam, M. A. A., & Wahid, N. A. (2012). Endorser Credibility Effects on Yemeni Male
Consumer’s Attitudes towards Advertising, Brand Attitude and Purchase Intention: The
Mediating Role of Attitude toward Brand. International Business Research, 5(4), 55–66.
https://doi.org/10.5539/ibr.v5n4p55

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business. In Wiley.
https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_102084

Simon, K. (2020). DIGITAL 2019: GLOBAL DIGITAL OVERVIEW. Datareportal.


https://datareportal.com/reports/digital-2019-global-digital-overview?rq=Digital 2019
Global Digital Overview

Sohail, M. S., & Al-Jabri, I. (2017). Evolving Factors Influencing Consumers’ Attitudes
Toward Social Media Marketing and Their Impact on Social Media Usage. International
Journal of Marketing, Communication and New Media, 2, 3–25.
http://u3isjournal.isvouga.pt/index.php/ijmcnm/article/viewFile/237/139

statista. (2020). Most popular social networks worldwide as of April 2020, ranked by number
of active users. J. Clement. https://www.statista.com/statistics/272014/global-social-
networks-ranked-by-number-of-users/

The State of Youtube Advertising – Statistics and Trends [Infographic]. (2019). Go-Globe.
https://www.go-globe.hk/youtube-advertising/

Torres, P., Augusto, M., & Matos, M. (2019). Antecedents and outcomes of digital influencer
endorsement: An exploratory study. Psychology and Marketing, 36(12), 1267–1276.
https://doi.org/10.1002/mar.21274

Tur-Viñes, V., Núñez-Gómez, P., & González-Río, M. J. (2018). Kid influencers on


YouTube. A space for responsibility. Revista Latina de Comunicacion Social, 73, 1211–
1230. https://doi.org/10.4185/RLCS-2018-1303

Viertola, W. (2018). To what extent does YouTube marketing influence the consumer
behaviour of a young target group? https://www.theseus.fi/handle/10024/148638
Woods, S. (2016). The emergence of influencer marketing. University of Tennessee Honors
Tesis Projects, 25. hhttps://trace.tennessee.edu/utk_chanhonoproj/1976

Wu, K. (2016). YouTube Marketing: Legality of Sponsorship and Endorsements in


Advertising. In J. L. Bus. & Ethics (Vol. 22). https://doi.org/10.3366/ajicl.2011.0005

Zhou, X., Song, Q., Li, Y., Tan, H., & Zhou, H. (2016). Article information : Examining the
Influence of Online Retailers ’ Micro-Blogs on Consumers ’ Purchase Intention.

Zhu, Y. Q., & Chang, J. H. (2016). The key role of relevance in personalized advertisement:
Examining its impact on perceptions of privacy invasion, self-awareness, and continuous
use intentions. Computers in Human Behavior, 65, 442–447.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.08.048

Anda mungkin juga menyukai