Research Methodology
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan angka sebanyak itu maka Youtube sangat berpotensi sebagai media sosial
untuk tempat melakukan pemasaran digital atau marketing digital. Menurut data (statista,
2020) pengguna internet di dunia memiliki akun Youtube . Salah satu alasan utama
YouTube menjadi tempat dominannya di industri adalah karena akses yang mudah untuk
digunakan. YouTube membuatnya sangat mudah untuk memulai dan berbagi konten
pengguna dengan audiens yang besar. Kesederhanaan yang dapat digunakan orang untuk
memulai di YouTube telah berkontribusi besar untuk menarik jutaan pembuat konten di
seluruh dunia(Moshin, 2020).
Fakta lain tentang youtube adalah hampir delapan dari sepuluh (78,8 persen)
pemasar menganggapnya sebagai platform paling efektif untuk pemasaran menggunakan
video dengan perbandingan Facebook yang menjadi raja media sosial hanya 58,5 persen
(“The State of Youtube Advertising – Statistics and Trends [Infographic],” 2019). Video
adalah salah satu alat pemasaran yang kuat. 90 persen orang mengatakan mereka
menemukan merek atau produk baru di YouTube (“How online video empowers people
to take action,” 2020). Dengan demikian maka peneliti disini ingin meneliti bagaimana
audiens terpengaruh terhadap video yang ditonton dapat mempengaruhi keinginan untuk
membeli suatu produk yang dipasarkan.
Konsumen lebih banyak terlibat dengan platform medial sosial utama seperti
Facebook, Google+, Snapchat, YouTube, dan Twitter (Alalwan, 2018). Dengan
menggunakan platform medial sosial, pengiklan lebih mampu menyesuaikan dan
menyesuaikan jenis pesan dan konten yang di posting berdasarkan preferensi
pelanggan mereka (Zhu & Chang, 2016). Saat ini, media sosial merupakan tempat
dimana orang, organisasi, dan bahkan pemerintah dapat beriteraksi secara komersial,
sosial, politik, dan Pendidikan satu sama lain dan bertukar informasi, pemikiran,
produk, dan layanan (Alalwan, 2018).
2.4 Entertainment
Pengaruh yang secara langusng mempengaruhi sikap dan sifat seseorang
melalui iklan, meningkatkan sikap seseorang terhadap brand tersebut. Trust diperoleh
disaat menikmati entertainment dan communication yang tersedia dalam suatu situs
(Kim & Ko, 2010). Trust dipengaruhi oleh entertainment, customization, dan trend.
Sementara purchase intentions dipengaruhi oleh entertainment, interaction, dan word
of mouth (Kim & Ko, 2010). (Urban, Amyx, & Lorenzon, 2009) mengatakan bahwa
entertainment experience mempengaruhi secara langsung trust konsumen. (Sheth,
2013) Mengatakan bahwa gratifikasi seperti ketersediaan informasi, entertainment,
rekomendasi/diskusi, melalui media sosial, dapat mempengaruhi merek pengguna
yang diwakili oleh sikap mereka terhadap suatu merek dan pada nantinya berpengaruh
pada purchase intentions. Oleh karena itu, hipotesis kami:
H1: Entertainment secara positf mempengaruhi trust pada YouTube channel
youtuber
H4: Entertainment secara positif mempengaruhi purchase intentions pada
YouTube channel youtuber
2.5 Informativeness
Asumsi umum tentang bagaimana orang mengevaluasi informasi online adalah
orang yang termotivasi untuk mengevaluasi informasi yang mereka terima untuk
menentukan kepercayaannya (Metzger & Flanagin, 2013). Nilai informasi yang di
presepsikan pelanggan lebih kepada presepsi subyektif dan informasi yang diterima
selama penelusuran secara online (Zhou, Song, Li, Tan, & Zhou, 2016). Informant
memberikan informasi secara user-oriented content tentang produk dan jasa, dimana
sebagai recommender, informasi membantu konsumen dalam keputusan untuk
membeli (Zhou et al., 2016). Terdapat dua aspek; (1) informasi dapat memuaskan
kebutuhan konsumen; dan (2) kapabilitas penerima informasi untuk mengerti dan
evaluasi kualitas dari informasi (Zhou et al., 2016). Oleh karena itu, hipotesis kami:
2.6 Interactivity
Interactivity adalah salah satu aspek yang penting terkait dengan dunia maya
dan social media platform. Interactivity dengan luas mengubah proses komunikasi dan
bagaimana informasi dapat saling bertukar antara semua pihak dalam dunia online
(Alalwan, 2018). Dalam dunia digital sekarang ini, interaksi antara manusia semakin
pesat terjadi, yang mana teknologi menjadi salah satu faktornya. Interactivity
didefinisikan sebagai seorang individu yang dapat mengontrol konteks dan informasi
platform media (Alalwan, 2018). Mempertimbangkan strategi interaktivitas penjual
online sebagai stimulus, dan membahas pengaruhnya terhadap persepsi diagnostic dan
penipuan, membuat niat transaksi konsumen terpengaruh (Mohammad et al., 2020).
Trust adalah sikap yang siap untuk mengambil resiko atas dasar perlakuan/tindakan
penting dari seorang trustee untuk para trustor-nya (Kang, Shin, & Gong, 2016). (Lee,
2005) hasil studi mengatakan bahwa komponen interactivity in mobile commerce
context berpengaruh terhadap kepercayaan dan transaction intentions dari konsumen.
Dengan membangun interaktivitas secara online, menjadi koheren dan secara
bersamaan model parsimonius memprediksi konsumen trust dan transaction
intentions (Lee, 2005). Mobile interactivity mempunyai pengaruh secara langsung atas
transactions intentions (Lee, 2005). Oleh karena itu, hipotesis kami:
H3: Interactivity secara positif mempengaruhi trust pada YouTube channel
youtuber
H6: Interactivity secara positif mempengaruhi purchase intentions pada YouTube
channel youtuber
2.7 Influencer Marketing
Asal usul influencer sosial media lahir dari kurangnya kesempatan untuk
beriklan di platform sosial. Pengiklan akan melihat konten mereka melalui influencer
sehingga konsumen dapat melihat pesan dan kontennya (Woods, 2016). Influencer
adalah “orang yang konsumen lihat” sebagai peserta yang ketika mereka memperkuat
pesan merek melalui kata dari mulut ke mulut virtual, secera efektif dapat
mempengaruhi pembeli potensial untuk mengambil Tindakan (Woods, 2016).
Dengan pengaruh media sosial yang semakin besar dan agensi periklanan yang
mengalokasikan lebih banyak anggaran media mereka untuk sosial, salah satu strategi
mereka pada tahun – tahun terakhir ini adalah influencer marketing, dimana bentuk
pemasaran dimana berfokuskan pada 1 spesifik individual dari pada target market
secara menyeluruh (Woods, 2016). Influencer marketing pada dasarnya adalah kata –
kata dari mulut ke mulut, dan konsumen jauh lebih mungkin untuk menerima dan
bereaksi secara positif terhadap pesan yang datang dari teman atau persona terpecya
melalui pos sponsor yang berasal dari perusahaan (Woods, 2016). Teknik marketing
ini telah berkembang dan menjadi sangat popular di komunitas periklanan disebabkan
oleh hasil menguntungkan yang dilihat pengiklan(Woods, 2016). Influencers yang
dimaksud peneliti dalam studi ini adalah YouTubers atau content creator. Social
media influencers adalah kepribadian yang bersifat online dengan jumlah pengikut
yang besar, disatu atau lebih platform medial sosial (YouTube, Instagram, Snapchat,
atau blog pribadi), yang memiliki pengaruh pada pengikuti mereka (Lou & Yuan,
2019).
2.8 Endorsement
Endorsement sebagai “pesan iklan apa pun yang cenderung dipercaya oleh
konsumen mencerminkan pendapat, keyakinan, temuan, atau pengalaman dari pihak
selain yang mensponsori (Wu, 2016). Endorsement yang berasala dari digital
influencer diharapkan dapat menarik respon sikap dan perilaku yang menguntungkan
terhadap merek yang di-endorse (Torres, Augusto, & Matos, 2019).
2.9 Trust
(Mc Knight, Choudhury, & Kacmar, 2002) melakukan penelitian e-commerce
dan telah mendefenisikan sebagai keyakinan individu mengenai berbagai atribut pihak
lain. Definisi ini secara khusus terkait dengan keyakinan seseorang terkait dengan
informasi khusus atau personal yang disediakan oleh situs web tertentu (Ha & Janda,
2014). Pelanggan yang menyukai kualitas informasi khusus yang tersedia pada situs
web tertentu memiliki kemungkinan besar akan lebih percaya pada situs web tersebut
(Ha & Janda, 2014). Kepercayaan dan hubungannya dengan informasi yang
disesuaikan dan karakteristik layanan online lainnya saling memiliki keterkaitan (Ha
& Janda, 2014).
Kurangnya Trust menjadi salah satu alasan yang paling sering diungkapkan
konsumen untuk tidak membeli dari vendor internet (Grabner-Kräuter & Kaluscha,
2003). Pada penelitian kali ini kami mencoba meneliti bagaimana Trust dapat
memberikan dampak terhadap pembelian produk yang ada pada platform Youtube.
3.3 Measurement
Beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk memasitkan bahwa data yang
dikumpulkan adalah tepat untuk menguji hipotesa (Sekaran & Bougie, 2013). Untuk
itu, peneliti akan meggunakan skala liker yang sudah di jelaskan pada sub berikut.
Reliability dan validity dalam sebuah pengukuran sangat penting.
Dalam membangun reliability dan validity untuk setiap variable yang
digunakan dalam penelitian ini, berikut beberapa measurement yang digunakan.
Peneliti mengikuti (Zhou et al., 2016) untuk pengukuran informativeness variable,
(Chiang & Wang, 2017) pengukuran entertainment variable, (Chiang & Wang, 2017)
pengukuran interactivity varaible, (Maia, Lunardi, Dolci, & D’Avila, 2019) digunakan
dalam pengukuran trust variable, serta (Zhou et al., 2016) dan (Chen, Hsiao, & Wu,
2018) pengukuran purchase intentions variable.
Informativeness
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat informativeness dari
(Zhou et al., 2016):
Entertainment
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat entertainment dari
(Chiang & Wang, 2017):
Interactivity
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat interactivity dari
(Chiang & Wang, 2017):
Trust
Peneliti akan menggunakan questionnaire untuk mengangkat trust dari (Maia et al.,
2019):
Bonsón, E., & Ratkai, M. (2013). A set of metrics to assess stakeholder engagement and
social legitimacy on a corporate Facebook page. Online Information Review, 37(5), 787–
803. https://doi.org/10.1108/OIR-03-2012-0054
Chiang, I. P., & Wang, L. (2017). Customer Engagement Behaviour in Social Media
Advertising : Antecedents and Consequences. 13(3), 193–216.
https://doi.org/10.7903/cmr.17673
Dehghani, M., Niaki, M. K., Ramezani, I., & Sali, R. (2016). Evaluating the influence of
YouTube advertising for attraction of young customers. Computers in Human Behavior,
59, 165–172. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.01.037
How online video empowers people to take action. (2020). Think With Google.
https://www.thinkwithgoogle.com/feature/youtube-strategy-to-drive-action/#/
Moshin, M. (2020). 10 Youtube Stats Every Marketer Should Know in 2020 [Infographic].
Oberlo. https://id.oberlo.com/blog/youtube-statistics
Sallam, M. A. A., & Wahid, N. A. (2012). Endorser Credibility Effects on Yemeni Male
Consumer’s Attitudes towards Advertising, Brand Attitude and Purchase Intention: The
Mediating Role of Attitude toward Brand. International Business Research, 5(4), 55–66.
https://doi.org/10.5539/ibr.v5n4p55
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business. In Wiley.
https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_102084
Sohail, M. S., & Al-Jabri, I. (2017). Evolving Factors Influencing Consumers’ Attitudes
Toward Social Media Marketing and Their Impact on Social Media Usage. International
Journal of Marketing, Communication and New Media, 2, 3–25.
http://u3isjournal.isvouga.pt/index.php/ijmcnm/article/viewFile/237/139
statista. (2020). Most popular social networks worldwide as of April 2020, ranked by number
of active users. J. Clement. https://www.statista.com/statistics/272014/global-social-
networks-ranked-by-number-of-users/
The State of Youtube Advertising – Statistics and Trends [Infographic]. (2019). Go-Globe.
https://www.go-globe.hk/youtube-advertising/
Torres, P., Augusto, M., & Matos, M. (2019). Antecedents and outcomes of digital influencer
endorsement: An exploratory study. Psychology and Marketing, 36(12), 1267–1276.
https://doi.org/10.1002/mar.21274
Viertola, W. (2018). To what extent does YouTube marketing influence the consumer
behaviour of a young target group? https://www.theseus.fi/handle/10024/148638
Woods, S. (2016). The emergence of influencer marketing. University of Tennessee Honors
Tesis Projects, 25. hhttps://trace.tennessee.edu/utk_chanhonoproj/1976
Zhou, X., Song, Q., Li, Y., Tan, H., & Zhou, H. (2016). Article information : Examining the
Influence of Online Retailers ’ Micro-Blogs on Consumers ’ Purchase Intention.
Zhu, Y. Q., & Chang, J. H. (2016). The key role of relevance in personalized advertisement:
Examining its impact on perceptions of privacy invasion, self-awareness, and continuous
use intentions. Computers in Human Behavior, 65, 442–447.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.08.048