Dalam era globalisasi serta teknologi yang harus berkembang saat ini
promosi dapat menerapkan strategi baru yang cepat dan mampu menjangkau
konsumen secara global dalam waktu singkat dan biaya yang di keluarkan
tidak terlalu besar. Perusahaan dapat menerapkan suatu metode promosi
dengan media elektronik yang lebih murah yaitu internet karena internet lebih
praktis, mudah dan efisien di tengah padatnya rutinitas sehari-hari, sehingga
perusahaan dapat menekan biaya promosi serta dapat meningkatkan volume
penjualan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
masalahnya yakni bagaimana strategi promosi melalui Sosial Media dalam
meningkatkan penjualan di ombein indonesia di masa pandemi covid-19 periode tahun
2020-2021.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui Bagaiamana Strategi Promosi Yang Diterapkan Ombein indonesia
dimasa pandemi covid-19.
D. Manfaat penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
a. Manfaat Teoritis
• Sebagai pengembangan Ilmu Komunikasi, khususnya bidang Strategi Promosi
dan Digital marketing.
• Menambah wawasan dan pengetahuan kepada pembaca mengenai Strategi
Promosi melalui Sosial Media di Era Pandemi yang dilakukan Ombein Indonesia.
• Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan teman-teman
mahasiswa lainnya yang akan melakukan penelitian yang sama di masa yang akan
datang.
• Sebagai bahan informasi dan referensi atau penelitian yang lebih lanjut.
• Memberikan konstribusi Strategi Marketing Komunikasi dalam kondisi pandemi
Ombein Indonesia.
• Hasil penelitian ini diharapkan bisa melengkapi kepustakaan dalam bidang
Strategi Promosi.
b. Manfaat Praktis
• Bagi mahasiswa, diharapkan hasil penelitian ini berguna sebagai bahan
informasi terutama bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
khususnya Mahasiswa Ilmu Komunikasi.
• Bagi masyarakat, dengan adanya penelitian penulis berharap, bisa menjadi
penyokong inspirasi para pengusaha atau pembisnis Indonesia untuk berinovasi
dan mengeluarkan ide-ide kreatif dalam menciptakan atau menjalankan sebuah
bisnis.
• Dapat memberikan gambaran bagi praktisi Marketing Komunikasi terkait
bagaimana strategi marketing di masa pandemi.
E. Kajian Teori
1. Strategi Promosi
Sebelum melakukan promosi, perusahaan harus memiliki strategi promosi
atau rencana promosi agara tujuan perusahaan tercapai dan nantinya diharapkan
dapat menjamin terpeliharanya keunggulan bersaing dalam perusahaan. Strategi
sendiri merupakan rancangan atau desain kegiatan yang menunjang keberhasilan
darai suatau pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Putra, 2021). Nata (2021)
mengemukakan strategi merupakan sebuah rencana yang dibuat secara terstruktur
untuk di jadikan pegangan agar tujuan dan harapan yang di inginkan tercapai.
Menurut Biasa et al., (2021) strategi pemasaran adalah suatu manajemen yang di
rancang untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat
keputusan dengan bersifat strategis.
Menurut Winardi Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang
ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya. Sedangkan menurut
Effendy adalah: “Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Soemanagara menyatakan Strategi
promosi disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah
produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki
atau mendapatkan produk (interest), sampai mempertahankan loyalitas pelanggan
(loyalty). Dalam kajian komunikasi dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention,
Interest, Desire, Decision, and Action). (Harahap, Volume 5 No. 1, Juni 2019, hal
54-38)
Salah satu cara untuk sukses dalam penjualan adalah promosi, promosi
digunakan perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat luas
agar kesadaran terhadap suatu produk lebih meningkat. Promosi juga digunakan
perusahaan untuk menginformasikan kelebihan dari sebuah produk, menciptakan
kesadaran, memberi tahukan membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk yang di tawarkan sebuah perusahaan.
(Kotler & Lane, 2012) mengungkapkan Promosi dapat diartikan sebagai suatu
komunikasi dan suatu cara untuk melihat keseluruhan proses pemasaran dari
sudut pandang penerima.
Strategi promosi merupakan upaya memahami karakteristik dan perilaku
pelanggan. Penyaluran pesan dan informasi adalah tujuan utama dalam
komunikasi, tetapi interpretasi bagi komunikator dengan komunikan atau orang
yang tertuju dalam komunikasi merupakan permasalahan dasar dalam kegiatan
ini.
1). Promosi produk dari mulut ke mulut (Word Of Mouth)
Kotler & Keller dalam (Ibrahim, 2014: 4 ) mengemukakan bahwa Word of
Mouth Communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan
proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu
maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk
memberikan informasi secara personal. ), saluran komunikasi personal yang
berupa ucapan atau perkataan dari mulut ke mulut (word of mouth) dapat menjadi
metode promosi yang efektif karena pada umumnya disampaikan dari konsumen
oleh konsumen dan untuk konsumen, sehingga konsumen atau pelanggan yang
puas dapat menjadi media iklan bagi perusahaan.
Menurut Siverman dalam jurnal (Rahmi, 2013: 15-27) berpendapat bahwa
komunikasi word of mouth (WOM) merupakan komunikasi interpersonal yang
terjadi antara individu satu dengan individu yang lain berdasarkan pada
pengalaman yang dimiliki oleh masing- masing individu terhadap suatu
perusahaan atau produk baik yang berupa barang maupun jasa.
Berdasarkan kutipan di atas dapat diartikan bahwa komunikasi word of
mouth (WOM) merupakan komunikasi antar interpersonal atau antar individu
mengenai suatu produk atau jasa, dengan status sebagai pihak yang tidak memiliki
ikatan dengan pihak perusahaan yang memproduksi barang atau jasa.
2). Promosi Melalui Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media Online dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Media sosial digunakan sebagai alat
promosi karena memiliki respon secara langsung dengan penggunanya. (Umami,
2015:198).
Media sosial adalah sebuah sarana media Online. Dimana pun para
penggunanya berada, mereka dapat dengan mudah berpartisipasi. Berpartisipasi
dalam arti seseorang dapat dengan mudah berbagi informasi, menciptakan konten
atau isi yang ingin disampaikan kepada orang lain, memberi komentar terhadap
masukan yang diterimanya dan seterusnya. Semua dapat dilakukan dengan cepat
dan tak terbatas (Nurhalima, 2019:35).
Media sosial menurut Kotler adalah media yang digunakan oleh konsumen
untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video informasi baik dengan orang lain
maupun perusahaan dan sebaliknya. Dengan kharakteristik uniknya tersebut,
media sosial bisa dimanfaatkan sebagai alat promosi bisnis yang efektif. Blog,
Facebook, Twitter, Instagram dan Youtoube merupakan alat promosi bisnis yang
dirasa cukup efektif untuk promosi yang lebih luas dan lebih efektif dibanding
media konvensional seperti media cetak, brosur, dan papan baliho (Puspawati &
Ristanto, 2018:3)
2. New Media
Sosial Media merupakan jenis gawai dalam new media. Menurut (Denis,
2011:42) ada empat jenis media baru, yaitu Media komunikasi interpersonal
seperti email, Media permainan interaktif seperti game, Media pencarian
informasi seperti mesin pencarian di Net dan Media partisipatoris, seperti ruang
chat di Net.
Sosial Media masuk dalam kategori media baru, Istilah ‘media baru’ (new
media) telah digunakan sejak tahun 1960-an mencakup seperangkat teknologi
komunikasi yang semakin berkembang dan beragam. Dalam bukunya Teori
Komunikasi Massa, McQuail menjelaskan bahwa “Media Baru atau New Media
adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama
yang mana selain baru dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediaannya
yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi”. Menurut
(McQuail, 2011) ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan,
aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka,
dansifatnya yang ada di mana-mana.
Menurut (Romli, 2012:30), per definisi, Online media (media Online)
disebut juga cybermedia (media siber), internet media (media internet), dan new
media (media baru) dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara Online di
situs web (website) internet. Secara teknis atau fisik, media Online adalah media
berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk
kategori media Online adalah portal, website (situs web, termasuk blog dan media
sosial seperti facebook dan twitter), radio Online, TV Online, dan email.
3. Digital marketing
F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif. Menurut
metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci dan
dapat menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan metode yang ada.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih mengenai bagaimana
informan membuat dan memahami Strategi Promosi melalui Sosial Media Ombein
Indonesia di Era pandemo Covid-19.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Strategi Promosi melalui Sosial Media yang
digunakan Ombein Indonesia di Era pandemi Covid-19.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Jalan Bakri No. 111, Sanggrahan, Condongcatur,
Sleman, Yogyakarta. Lokasi ini dipilih menjadi tempat penelitian, karena lokasi ini
adalah kantor pusat Ombein Indonesia.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer dikumpulkan oleh peneliti yang diperoleh langsung dari sumber
pertama atau objek penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti meraih data dengan
melakukan wawancara dengan Alvin arafat selaku Head Marketing Ombein Indonesia
dan dokumentasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal
serta situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
5. Informan
Kriteria Informan
Adapun kriteria untuk menjadi informan adalah orang yang terlibat
langsung dalam pembuatan, perencanaan, dan eksekusi strategi promosi
melalui Sosial Media.
Informan Terpilih
1. Tim Marketing
Marketing adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui
oleh masyarakat. Marketing juga berarti proses pemasaran produk atau
jasa, mulai dari pembuatan strategi hingga apa yang dirasakan oleh
konsumen. (Firdiansyah, 2019). Alvin arafat selaku Head Marketing
Ombein Indonesia terpilih sebagai salah satu informan dari Ombein
Indonesia.
2. Owner
Owner adalah sebuah kata dari bahasa Inggris yang berarti pemilik.
Pemilik Bisnis memainkan peran strategis dan tidak terlibat dalam
aktivitas sehari-hari dalam mengelola layanan. Sesuai dengan arti harfiah
yang dimilikinya, mereka yang memegang peran sebagai pemilik suatu
bisnis dapat disebut sebagai owner. Hamid Muhammad Rosyid selaku
pemilik Ombein Indonesia terpilih sebagai salah satu informan dari
Ombein Indonesia.
6. Validasi Penelitian
a. Teknik Analisis Data
Analisis data di penyusunan penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif dengan metode kualitatif, yakni analisis dengan memaparkan
data yang diperoleh berupa dokumen gambar dan teks dalam media sosial
yang disertai interpretasi berdasarkan fakta-fakta yang ada. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan, perhatian, pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis
di lapangan. Data-data tentang Strategi Promosi melalui Sosial
Media Ombein Indonesia yang telah terkumpul dikelompokkan
secara sistematis untuk mempermudah proses penelitian. Dengan
demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan memungkinkan peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Penyajian Data
Data-data yang telah dikelompokkan kemudian diolah dan
disajikan. Penyajian tersebut diartikan sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-
penyajian maka akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan
apa yang diperoleh dari penyajian-penyajian tersebut.
Verifikasi
Data-data yang disajikan kemudian dibuat suatu
kesimpulan yang menyatukan semua data (Miles & Huberman,
1992). Kesimpulan awal yang masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya.
Daftar Pustaka