Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang

pesat yang ditandai oleh integrasi ekonomi, politik, dan budaya antar negara di

seluruh dunia. Dengan pesatnya di era globalisasi ini membuat proses globalisasi

mempercepat pertukaran informasi, barang, dan jasa antar bangsa. Hal ini

menciptakan lingkungan di mana ide, tren, dan inovasi dapat menyebar dengan cepat

dan luas. Globalisasi memungkinkan terbentuknya jaringan internasional yang

menghubungkan individu, perusahaan, dan komunitas di berbagai penjuru dunia.

Dalam hal ini, perkembangan juga dialami dalam media massa. Media massa (Deddy

Mulyana, 2005) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan

saluran-saluran komunikasi ini. Kemajuan di era globalisasi ini membuat kemajuan

teknologi mejadi berkembang pesat juga.

Kemajuan teknologi pada era globalisasi ini membuat kebutuhan manusia

akan teknologi dan media komunikasi terus mengalami peningkatan. khususnya di

bidang telekomunikasi dan komputasi, menjadi pendorong utama globalisasi. Internet,

komunikasi seluler, dan teknologi informasi telah mengubah cara orang

berkomunikasi, berbisnis, dan berinteraksi. Akses cepat dan mudah terhadap

informasi dari berbagai belahan dunia mempercepat proses globalisasi dan

memperluas jangkauan koneksi antarnegara.

Teknologi juga mempercepat aliran informasi visual di seluruh dunia,

menciptakan lingkungan di mana gambar dan video menjadi bahasa universal yang

dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Fenomena ini bukan hanya menyajikan

pengalaman visual secara instan, tetapi juga membuka pintu untuk dialog lintas

1
budaya, memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan dan

kesamaan di seluruh dunia.

Seiring kemajuan teknologi, aplikasi media sosial dan platform online sedang

menjadi trend saat ini dan memiliki banyak peminat, sehingga membuat tingkat

konsumerisme masyarakat juga ikut meningkat, oleh karena itu media sosial dan

platform lainnya tidak hanya dimanfaatkan untuk sekedar media dalam bidang

fotografi dan videografi saja. Tetapi, media dan paltform online ini juga dimanfaatkan

dalam bidang bisnis, seperti dengan lahirnya e-commerce. Dimana masyarakat bisa

mengakases gambar, video sekaligus berbelanja dalam satu waktu, jadi masyarakat

semakin mudah untuk berbelanja khususnya secara online daripada berbelanja secara

konvensional. Disini tidak hanya masyarakat yang diuntungkan, tetapi dari sisi

pebisnis juga diuntungkan karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya sewa toko

dan mempermudah akses mereka untuk media promosi juga. Dengan perkembangan

ini maka terciptanya live shopping dimana masyarakat bisa melihat secara live barang

yang ditawarkan oleh si penjual, dengan begini memudahkan interaksi antara si

penjual dan si pembeli.

Karena pesatnya trend berbelanja di platform online, diiringi dengan

banyaknya pelaku UMKM atau pebisnis online kekurangan alat atau prasarana yang

profesional untuk mendukung hasil yang baik , dengan kondisi industri saat ini maka

timbulnya kebutuhan masyarakat terhadap adanya studio streaming yang dapat

beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan baru konsumen, sehingga dapat

memanfaatkan perubahan ini untuk pertumbuhan. Kedua industri ini dapat

memanfaatkan teknologi AR dan VR untuk memberikan pengalaman yang lebih

immersif kepada konsumen, meningkatkan daya tarik konten visual. studio streaming

di Indonesia saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang signifikan. Dengan

2
memahami dinamika pasar, mengadopsi teknologi terbaru, dan berinovasi dalam

produksi konten, kedua industri ini dapat terus berkembang dan memberikan

kontribusi positif bagi ekosistem kreatif dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Pesatnya trend berbelanja di platform online ditandai dengan menurut Data

Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, jumlah UMKM tahun 2019 mencapai

lebih dari 65,47 juta unit, dengan rincian 98,67 persen masuk skala usaha mikro dan

1,22 persen usaha kecil. Sementara usaha menengah hanya 0,10 persen dan usaha

besar 0,01 persen. Sedangkan minat berbelanja di paltform online ditandai dengan

adanya data peminat belanja online menurut laporan terbaru dari firma riset We Are

Social, sebanyak 178,9 juta masayarakat Indonesia berbelanja online sepanjang 2022

hingga awal 2023. Angka itu naik 12,8% secara tahun-ke-tahun (YoY). Adapun

estimasi nilai belanja online warga RI sepanjang tahun lalu sebesar US$55,97 miliar

atau Rp 851 triliun,

Dengan memanfaatkan peluang ini, maka PT Sejahtera Bersama membangun

bisnis dibidang multimedia dimana PT Sejahtera Bersama menyediakan layanan

fotografi dan videografi dengan nama Social Buzz yang berupa studio streaming.

Untuk studio streaming dimana menyewakan studio dan alat-alat pendukung seperti

kamera, standing cam, lighting, dan dekorasi lainnya bagi para pebisnis online yang

mau memasarkan produknya di media online berupa live shoping. Studio Social Buzz

ini terletak di Jl. Khatib No 53 yang berada di pusat kota, karena lokasi yang strategis

dapat menjadikan studio kami mudah diakses atau ditemukan oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai