PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedatangan startup atau perusahan rintisan digital tidak muncul begitu saja. Awal
mula startup muncul pada tahun 1998, dimulai dari berbagai bisnis melalui website
pribadi sebagai media pertamanya. Hal ini di dukung oleh perkembangan internet
pada masa itu, dimana masyarakat sudah mulai melek teknologi dan semakin gemar
mencari informasi dan melakukan sesuatu secara daring. Menurut Lopez, dalam
Steiber (2020) mengatakan bahwa kedatangan teknologi digital mengubah setiap
industri sedemikian rupa sehingga ketika kemunculan inovasi sangat dibutuhkan
untuk bersaing di dalam kompetisi perntisan perusahaan digital. Dalam waktu 20
tahun reformasi, startup menjadi model bisnis dengan nilain investasi yang
menjanjikan. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Google bersama A.T. Kearney
pada September 2017, mengatakan bahwa nilai investasi startup digital menyentuh Rp
40 triliun di kuartal I 2017.
Edward Ismawan Chamdani seorang bendahara Asosiasi Modal Ventura dan startup
Indonesia mengatakan bahwa titik mula terbentuknya ekosistem dalam berinvestasi
pada startup digital mulai sejak 2010. Pada tahun tersebut Tokopedia mendapatkan
dana segar dari East Ventures, PT Telekomunikasi Indonesia juga melakukan
pendanaan ke Plasa.com dimana sekarang berubah menjadi Blanja.com. Dilanjutkan
dengan perusahaan Singapura, Northstar Group, menanamkan modal ke Gojek
dimana startup tersebut merupakan salah satu Unicorn di Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa potensi perkembangan startup di Indonesia sangat bagus untuk
di masa depan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknologi Informasi
Teknologi informasi dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi dan informasi.
Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi tersebut akan:
Lebih cepat
Lebih luas sebarannya
Lebih lama penyimpanannya
Manusia adalah mahluk sosial, disamping sandang, pangan, dan papan sebagai
kebutuhan utamanya, maka sebagai mahkluk sosial manusia membutuhkan untuk
berkomunikasi diantara sesamanya sebagai kebutuhan utamanya untuk dapat saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Maka mulailah manusia mencari dan
menciptakan sistem dan alat untuk saling berhubungan tersebut, mulai dari melukis
bentuk (bergambar) di dinding gua, isyarat tangan, isyarat asap, isyarat bunyi, huruf,
kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet. Istilah TI (Teknologi
Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat ini adalah bagian dari
mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI (Sistem Informasi) atau
IS (Information. System). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang
digunakan. dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya
masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. TI memang secara
nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang
berbasis pada teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat.
B. Era Digital
Era digital adalah dimana perkembangan teknologi semakin pesat sesuai dengan
perkembangan zaman. Alat-alat teknologi bukan menjadi alat-alat yang langka untuk
ditemukan. Hampir semua aktifitas yang berhubungan dengan pendidikan, social,
budaya, olahraga, ekonomi maupun politik selalu memanfaatkan kecanggihan
teknologi untuk mencari informasi dan membantu melaksanakan setiap kegiatan-
kegiatannya dalam pemecahan suatu masalah.
Perkembangan era digital saat ini ditandai dengan semakin masifnya penetrasi media
sosial dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi, politik, budaya dan pertahanan
keamanan. Fenomena ini merupakan konsekuensi perubahan ola komunikasi, dari
cara-cara dan media konvesional menuju digitalisasi komunikasi dengan
menggunakan kanal media sosial kekinian.
Era digital yang ditandai dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
terus berlangsung dan berkembang begitu cepat dan semakin canggih. Dimulai dari
ditemukannya Bluetooth (2001), Mozilla (2002), Skype (2003), MySpace (2003),
Facebook (2004), Youtube (2005), Twitter (2006), Apple iPhone (2007), Google
Android (2008), Apple iPad (2010), Instagram (2010), Google Glass (2012), Sophia
the artificial intelligence robot (2015), Tesla Model 3 (2016) dan kedepan diprediksi
akan terus berkembang inovasi teknologi baru lainnya. Pemanfaatan teknologi
terutama media sosial juga berperan dalam mengoptimalkan nilai tambah ekonomi
dan membangun sinergi antar segenap komponen bangsa, dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat, ditengah persaingan antara bangsa yang semakin tajam. Media
sosial juga berdampak positif, ditandai dengan berkembangnya marketplace yang
mempertemukan penjual dan pembeli, e-commerce, start up bisnis dll.
Era digital adalah suatu era atau zaman yang sudah mengalami kondisi perkembangan
kemajuan dalam ranah kehidupan ke arah yang serba digital. Perkembangan zaman
digital pun terus berjalan cepat dan tidak bisa dihentikan oleh manusia. Beberapa
perkembangan era digital adalah sebagai berikut :
1. Cockroach, adalah startup yang biasanya baru dirilis, yang memiliki daya
tahan hidup yang tinggi dan sangat giat mencari investor atau pendanaan.
2. Ponies, adalah ketika pendanaan startup sudah bernilai 10 juta USD dan masih
terus berupaya meningkatkan skalanya.
3. Centaurs, yang dilambangkan sebagai makhluk mitologi Yunani (manusia
separuh kuda), memiliki nilai valuasi sekitar 100 juta USD dan dianggap
memiliki produk yang sustainable atau berkelanjutan.
4. Unicorn, adalah predikat bagi perusahaan startup yang memiliki valuasi di atas
1 miliar USD. Di Indonesia sudah ada beberapa startup yang menyabet gelar
ini, contohnya Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, Xendit, J&T
Express, dan Ajaib.
5. Decacorn, diberikan bagi perusahaan startup dengan level valuasi mencapai 10
miliar USD. Pada level ini, startup ini sangat memungkinkan untuk ekspansi
ke negara lain dan mulai mendominasi pasar. Grab menjadi decacorn pertama
di Asia Tenggara. Sementara itu, di tahun 2020 Gojek berhasil menjadi
decacorn pertama di Indonesia.
6. Hectocorn, adalah startup yang level valuasinya sudah melebihi 100 miliar
USD. Perusahaan ini sudah sukses memonopoli industri di tingkat
internasional, seperti Google, Microsoft, Apple, Facebook, Cisco dan Oracle.
1. E-Commerce
E-commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara
elektronik melalui media internet. Berikut ini adalah contoh perusahaan
startup di Indonesia dalam bidang e-commerce, antara lain: Tokopedia,
Bukalapak, Shopee, Blibli, JD.id dan Lazada.
2. Transportasi
Tidak hanya dalam bidang jual beli online, perusahaan-perusahaan startup
yang ada di Indonesia juga menyediakan layanan untuk penyelesaian
permasalahan transportasi. Dua perusahaan startup terbesar yang kamu dapat
temukan di Indonesia dalam bidang transportasi adalah Gojek dan Grab.
3. Edukasi
Mengingat faktor pendidikan merupakan salah satu bidang yang penting bagi
pembangunan bangsa, karena itulah beberapa perusahaan startup berikut ini
mengembangkan bidang pendidikan seperti: Quipper, Ruang guru, dan
Arkademy.
4. Perjalanan dan Akomodasi
perusahaan startup di Indonesia yang menyediakan layanan terbaiknya, seperti
: Traveloka, Tiket.com, Mamikos.
5. Kesehatan
Berikut adalah beberapa contoh dari perusahaan startup di Indonesia dalam
bidang kesehataan : HaloDoc, KlikDokter, dan Dokter.id.
6. Fintech
Beberapa contoh perusahaan startup di bidang keuangan atau fintech, antara
lain: LinkAja, akulaku, Ovo, Bareksa, dan bibit.
7. Asuransi
Berikut ini beberapa perusahaan startup di Indonesia dari bidang asuransi,
yakni: Lifepal, Qoala, dan Futuready.
8. Pertanian
Bidang pertanian juga ikut menjadi sasaran perusahaan startup di Indonesia.
Berikut contohnya perusahaan startup di bidang pertanian yaitu : Sayurbox,
TaniHub, dan Eragano.
9. SaaS (Software as a Service
SaaS adalah model distribusi software menggunakan penyedia layanan
penyimpanan pihak ketiga, yang memungkinkan sebuah aplikasi bisa diakses
oleh para pengguna di seluruh dunia, selama masih terjangkau jaringan
internet. Aplikasi seperti ini biasa disebut dengan istilah Software-as-a-Service
(SaaS).
Berikut ini perusahaan startup di Indonesia jenis SaaS antara lain : Moka,
Jurnal, majoo, Sirclo dan Jojonomic.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan startup di era digital membawa banyak manfaat bagi masyarakat secara
keseluruhan seperti:
Dengan adanya startup di era digital, kita telah melihat transformasi besar-besaran
dalam cara kita bekerja, berbelanja, berkomunikasi, dan bahkan dalam kehidupan
sehari-hari kita.
B. Saran
Dalam penyusunannya makalah ini penyaji mengakui bahwa makalah ini belum
sempurna, untuk hal itu tim penyaji menerima kritikan dari Ibu/bapak Dosen dan
Pembaca agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul K., Terra C.T. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi