Anda di halaman 1dari 6

Teknologi komunikasi ini semakin berkembang ditandai dengan semakin banyaknya sosial

media yang ada. Semakin banyaknya sosial media ini, orang-orang juga tertarik memiliki akun
disetiap sosial media tersebut. Sosial media dapat digunakan sebagai sarana untuk kita
menyalurkan ekspresi, kritik,perasaan kita. Maka, teknologi komunikasi seperti ini sangat
dianggap penting bagi kebanyakan orang yang tentu saja selalu membutuhkan informasi tentang
perkembangan dunia.

‘Dalam teorinya yaitu Teori Ekologi Media, McLuhan menyatakan bahwa ‘kita memiliki
hubungan yang simbiosis dengan teknologi yang menggunakan media, yaitu dimana kita
menciptakan teknologi tersebut dan teknologi menciptakan kembali kita.’

Menurutnya, manusia sangat bergantung pada teknologi yang menggunakan media dan
ketertiban sosial dalam masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri bagaimana
menanggapi teknologi tersebut.

Dengan adanya teknologi dengan menggunakan media, seperti halnya sosial media, orang-orang
yang biasanya tidak bisa mengungkapkan ekspresinya secara langsung menjadi percaya diri
ketika ia bermain di sosial media. Ia akan merasa memiliki prestasi karena apa yang telah
diungkapkan melalui sosial media tersebut dihargai oleh orang lain. Misalnya di
instagram,semakin banyak like-ers semakin dianggap keren orang tersebut, di twitter, semakin
banyak berkicau tentang politik semakin dianggap semakin cerdas, dan masih banyak contoh
lainnya. Dengan hal ini, orang biasanya menjadi senang dan berusaha menjadi yang lebih baik.
Kecanduan terhadap sosial media lah yang biasanya terjadi. Sekarang, banyak orang terutama
kaum remaja yang banyak bermain sosial media yang sedang naik daun yakni instagram. Dengan
menariknya isi instagram miliknya, itu mempunyai rasa senang tersendiri. Bahkan setiap hari
orang dapat mem-post foto di instagram tidak hanya sekali saja. Dengan foto yang apik ditambah
caption yang menarik, maka semakin banyak likers. Setiap jam orang membuka akun
instagramnya melihat berapa banyak followers dan likersnya. Semakin banyak likers maka
semakin merasa bangga. Seakan sosial media seperti instagram ini menjadi makanan pokok bagi
kaum remaja yang eksis di instagram. Tiada hari tanpa membuka akun instagram, lewat
instagram dia mereka bisa dikenal dan mengenal orang lain lewat foto dan caption-caption yang
ia cantumkan pada bagian tulisan. Lewat instagram, mereka juga bisa mengunggah video-video
lucu hasil dari kreativitasnya. Bisa dikatakan, sosial media seperti instagram ini merupakan
teman sekaligus sarana untuk mengungkapkan kreativitas mereka para pengguna instagram yang
biasanya dalam realita kehidupannya mereka tidak mampu mengungkapkan ekspresi dan
kreativitasnya dipublik.

Bagi para pengguna sosial media yang cerdas, tentu saja hal ini member dampak positif. Namun,
berbeda dengan pengguna media sosial yang tidak cerdas, sosial media bisa menjadi lawan bagi
mereka. Bagaimana bisa? Para pengguna sosial yang kurang memahami sarana sosial media
tersebut akan menggunakannya secara sembarangan. Misalnya saja, yang sekarang sedang marak
terjadi adalah komen-komen yang tidak enak di sosial media seperti twitter dan instagram. Atau
pelecehan tokoh dengan dibuatkan meme. Sekarang, ruang public sudah banyak, semua kalangan
dari muda sampai dewasa bisa menyalurkan kreativitas, kritik dan pendapatnya melalui ruang
publik seperti media sosial. Namun, bila pengguna ini tidak cerdas, maka akan mudah tersulut
api dan menyebabkan pertengkaran, pergunjingan di sosial media. Bisa saja, hal ini membawa
para pengguna sosial media tersebut ke ranah hukum.

Pengetahuan IT Menambah Cakrawala


Kehidupan
19 April 2019   07:10 Diperbarui: 19 April 2019   07:35  23  1
Dunia semakin kecil sehingga perlu kacamata untuk bisa melihatnya, dan sekarang kacamata itu
adalah Teknologi Informasi, Dengan Teknologi Informasi kita bisa melihat perkembangan
kehidupan yang semakin sulit ditebak dan berubah, mulai dari kehidupan ekonomi sampai
dengan kehidupan sosial budaya.
Strategi dakwah di zaman Nabi saw dan zaman kontemporer, sekarang ini
memang berbeda, terutama bila dilihat sarana dakwah yang digunakan. Untuk
sekarang ini, Namun esensi dakwah di zaman Nabi saw dan sekarang tetap
sama, yakni menyeru kepada al-ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Information
Technology (IT) di samping dapat digunakan sebagai media dakwah melalui
facebook dan twitter, juga dapat digunakan sebagai sarana internet yang
dengannya seseorang dapat bertukar informasi dan berkomunikasi dalam
menyampaikan dakwah. Kaitannya dengan inilah, maka sangat penting untuk
dijadikan wacana pemikiran terhadap penggunaan Information Technology (IT)
sebagai media dakwah di era kontemporer. Media dianggap sebagai sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan agama, dan bila dilihat dari bentuk
penyampaiannya media di sini dapat pula disebut metode dakwah. Era
kontemporer adalah masa kemajuan dunia dalam berbagai aspek kehidupan
yang memukau, tetapi juga mengkhawatirkan. Aktualisasi dakwah melalui
Information Technology (IT) di era kontemporer, haruslah sejalan dengan esensi
dakwah itu sendiri. Pemanfaatan Information Technology (IT) melalui internet
sebagai media berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet
yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bias
disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah.
Informasi yang disebarkan lewat internet dapat menjangkau siapapun dan
dimanapun asalkan yang bersangkutan mengakses internet.
Revolusi Industri 4.0
Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri
Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga
sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal
dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Nah, lo mungkin bisa nebak,
setelah 2 revolusi itu, revolusi macam apa lagi sih yang bisa terjadi?
Perhatikan deh, semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai
dasar. Industri 2.0 takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air
untuk produksi. Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan
robot. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai
dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini?
Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung
ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi
sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita
tersambung ke jaringan raksasa, kita jadinya SELALU tersambung ke jaringan raksasa
tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things” saat
komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap
masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui SAAT ITU JUGA oleh pemilik
pabrik, di manapun si pemilik berada!

Keunggulan dan kelemahan revolusi industri 4.0

Revolusi industri 4.0 digadang-gadang mampu memberikan manfaat pada peningkatan produktivitas
di berbagai industri seperti petrokimia, otomotif, semen, makanan dan minuman, serta yang lainnya.
Tak heran jika gelombang revolusi industri 4.0 ini dinilai lebih unggul dibanding sebelumnya.
Beberapa keunggulannya antara lain sebagai berikut:

 Mampu meningkatkan kualitas hidup

Seiring dengan peningkatan produktivitas, revolusi industri 4.0 mampu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dunia. Peningkatan produktivitas dapat menaikkan rata-rata pendapatan per kapita di
dunia. Artinya, tingkat kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami kenaikan sehingga
kemampuan masyarakat untuk mengakses kesehatan akan semakin baik. Secara lebih lanjut, hal ini
akan berpengaruh pada meningkatnya usia harapan hidup.

 Teknologi dalam genggaman

Revolusi industri 4.0 yang mencakup internet untuk segala saat ini telah terwujud dalam sebuah
ponsel pintar (smartphone). Sebuah smartphone dapat dipasangi dengan berbagai aplikasi yang
memungkinkan pengguna untuk mengelola investasi, mengatur keuangan, mengakses multimedia,
memesan taksi, ojek, bahkan makanan, membeli tiket pesawat, mengatur perjalanan, main game,
dan lain sebagainya. Semua itu bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui satu perangkat
teknologi saja, sebab seluruh data untuk mengakses berbagai hal tersebut telah tersimpan di
awan (cloud computing). Kini ponsel tak hanya sekadar berfungsi sebagai perangkat komunikasi
dan mengirim pesan singkat saja, tetapi sudah mencakup berbagai kebutuhan. Tak heran jika
kecanggihan dan kemudahan teknologi seolah berada dalam genggaman.
Meski dianggap mampu memberikan manfaat besar bagi peradaban manusia, namun revolusi
industri 4.0 tetap saja memiliki celah yang menjadi kelemahannya. Berikut beberapa kelemahan
atau sisi negatif dari revolusi industri gelombang keempat ini:

 Mempersempit lapangan kerja

Revolusi industri 4.0 mengintegrasikan teknik otomasi, komputer, dan jaringan internet untuk
meningkatkan produktivitas di bidang industri. Artinya, proses produksi dalam industri lebih banyak
dijalankan oleh mesin-mesin atau robot yang dinilai lebih produktif dan murah. Contohnya saja
dalam industri makanan di Jepang, banyak pengusaha yang menggunakan robot untuk
memproduksi sushi dengan berbagai topping. Tak hanya itu, bahkan banyak restoran yang
menggunakan robot untuk melayani para pelanggannya. Dengan demikian, tenaga kerja manusia
harus bersaing dengan robot, sehingga lapangan kerja untuk tenaga kerja manusia semakin sempit.

 Hilangnya privasi

Penyebaran data pribadi dalam bentuk digital yang semakin mudah menyebabkan hilangnya privasi.
Pengguna aplikasi smartphone tak lagi memiliki tempat yang aman untuk menyimpan data
pribadinya.

Terlepas dari sisi positif maupun negatifnya, gelombang revolusi industri 4.0 telah terjadi di tengah-
tengah masyarakat dunia, sehingga tak mungkin untuk menunda, menolak, atau bahkan
menghindarinya. Sebab itu, meningkatkan kualitas diri menjadi penting agar tidak gagap dalam
menghadapi revolusi industri 4.0.

Pendidikan karakter merupakan upaya awal murid untuk menciptakan karakter pribadinya agar
menjadi pribadi yang berguna untuk dirinya dan sekitarnya. Pendidikan karakter juga harus
dibangun sejak dini guna menyempurnakan kehidupan selanjutnya yang lebih maju. 

Sebenarnya tujuan pendidikan karakter sendiri adalah membentuk bangsa di mana


masyarakatnya sangat erat dan berakhlak. Pentingnya pendidikan karakter memang harus di
tanamkan sejak dini karena jika pendidikan karakter itu kurang maka akan terjadi perilaku
menyimpang di masyarakat seperti pergaulan bebas, dll.

Era revolusi industri 4.0 ini sangat berbeda dengan era sebelumnya, karena di era 4.0 ini sangat
bergantung dengan internet. Semua proses kehidupan berkaitan dengan internet. Bahkan dunia
pendidikan pun bergantung dengan internet. 

Era revolusi industri 4.0 ini diharapkan dapat menyejahterakan manusia bukan merobotkan
manusia. Posisi pendidikan karakter di era revolusi industri 4.0 ini sangat penting karena
manusia diharapkan untuk mempunyai karakter yang bijak dalam menggunakan teknologi
dengan baik.

Seperti di Amerika yang awalnya hanya menjadi negara yang paling maju secara teknologi dan
kemudian menjadi zona yang teracuni teknologi. Teknologi memang selalu menawarkan janji
yang tidak ada habisnya. 
Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa dampak baik dari teknologi adalah mendukung dan
meningkatkan kehidupan manusia, kemudian ilmuwan juga memperingatkan dampak buruk dari
teknologi adalah ia mengasingkan dan menghilangkan. Di era revolusi industri 4.0 ini kita telah
membongkar tradisi dan meninggalkan defisiensi. Masyarakat mudah tergoda dengan janji
teknologi.

Republik Indonesia memang belum memasuki era revolusi industri 4.0, tetapi RI terus mengejar
agar bisa masuk ke era revolusi industri 4.0. Jepang sudah mulai mempersiapkan masuk ke era
revolusi industri 5.0 disaat RI masih jauh dari era revolusi industri 4.0. Sebenarnya sumber daya
manusia di Indonesia sangat banyak, tetapi tidak merata. Banyak orang pintar di Indonesia tetapi
mereka lebih memilih untuk kerja di luar negeri. 

Sebenarnya teknologi seperti artificial intelligence masih membutuhkan manusia sebagai


pengendalinya. Sekarang ini Indonesia masih bertahan pada revolusi industri 1.0 yaitu keahlian
yang rendah.

Maka daripada itu, posisi pendidikan karakter di era revolusi industri 4.0 ini sangat dibutuhkan
dan penting agar manusia dapat menggunakan sebijak-bijaknya teknologi yang akan berkembang
nantinya. 

Pendidikan karakter juga harus ditumbuhkan sedari kecil agar semua umat manusia bisa
menyejahterakan bangsa sejak kecil dengan cara mempunyai akhlak yang baik, bijak
menggunakan teknologi, dll.

Sumber terkait: 

Anda mungkin juga menyukai