MARI BELAJAR BERSAMA BERAKIT RAKIT KE HULU BERENANG RENANG KE TEPIAN BERSAKIT SAKIT DAHULU BERSENANG SENANG KEMUDIAN SELAMAT BERGABUNG INGIN CERDAS, KRITIS, DAN KREATIF BERPIKIR??? AYO BELAJAR!!! PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TEMA MATERI KELAS VII SEMESTER 1 KOMPETENSI DASAR 3.14 Menelaah struktur dan 4.14 Menulis puisi rakyat kebahasaan puisi rakyat (pantun,syair, dan (pantun,syair,dan bentuk bentuk puisi rakyat puisi puisi rakyat setempat) yang dibaca setempat) yang dibaca dan didengar. dan di rengar. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.14.1 Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun. 3.14.2 Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/kalimat pada pantu. 3.14.3 Melengkapi puisi rakyat ( pantun) sesuai struktur dan kaidah bahasa serta menelaahnya. 3.14.4 Memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun 3.14.5 Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa. 3.14.6 Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat ejaan, dan tanda baca. Indikator Pencapaian Kompetensi 3. 4.14.1 Menulis puisi rakyat dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah puisi rakyat (pantun). 4.14.2 Menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi. 4.14.3 Menyajikan pantun dalam bentuk berbalas pantun. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah membaca puisi rakyat, peserta didik dapat : • Memahami isi puisi rakyat • Memahami prinsip penggunaan kata/ kalimat pada puisi rakyat. • Memahami struktur dan kaidah bahasa TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah membaca puisi rakyat, peserta didik dapat : • Memahami kesalahan unsur kebahasaan puisi rakyat. MATERI PEMBELAJARAN
• Puisi Rakyat adalah
kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. • Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu. Pantun Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpama. Masyarakat Toraja menyebutnya dengan londe. Orang Aceh dan Ambon juga mengenal pantun dan menyebutnya dengan panton, sedangkan orang Bengkulu menyebutnya dengan rejong. Ciri Umum Pantun Pantun terdiri atas empat larik atau empat baris, Pantu setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, n bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a
(tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a).
Ada sampiran dan isi STRUKTUR PANTUN JENIS PANTUN UNSUR KEBAHASAAN Contoh Pantun