Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 1

BAHAN AJAR
TEKS PUISI RAKYAT

Satuan Pendidikan : SMP/MTs


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Memahami Teks Puisi Rakyat
Waktu : 15 x 40 menit
Kelas : VII
Semester : II (Dua)
Nama : Elmawati S.Pd.

ORIENTASI

Ananda tentu pernah membaca atau mendengarkan pembacaan puisi rakyat pada
pembelajaran Sekolah Dasar dulu. Siapa yang menulis atau membacakan puisinya?
Bagaimana isi puisi rakyat tersebut? Tentu indah dan menarik bukan? Puisi rakyat sering
diartikan sebagai sastra lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut dan terikat oleh aturan
baris, bait, rima, dan irama.
Teks puisi rakyat adalah jenis puisi yang masih terikat rima, baris, dan persajakan.
Berbeda dengan puisi baru yang dapat ditulis bebas dan kebebasan tersebut dilindungi oleh
istilah licentia poetica, yang diartikan sebagai kebebasan penyair. Puisi rakyat ada yang
bertema cinta, keagamaan, persahabatan, keluarga, dan kehidupan sosial.
Mudah-mudahan setelah membaca teks puisi rakyat ini, ananda dapat lebih
memahami, (1) pengertian puisi rakyat, (2) fungsi puisi rakyat, (3) jenis-jenis puisi rakyat,
dan (4) informasi dalam puisi rakyat.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 2

B. Materi

1. Pengertian Teks Puisi Rakyat

Kata puisi rakyat bukan lagi sebuah kata yang asing dalam kehidupan kita
sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline puisi rakyat
diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra, serta
penyusunan larik dan bait. Puisi rakyat juga ditandai dengan bahasa yang padat.
Secara etimologis, puisi dalam bahasa Yunani berasal dari kata poesis yang
berarti penciptaan. Pencipta puisi adalah orang yang dianggap hampir menyerupai
dewa atau orang yang amat suka kepada dewa-dewa.
Menurut Pradopo (dalam Gani, 2014 : 14), puisi merupakan jenis karya sastra
yang mampu mengekspresikan pemikiran, membangkitkan perasaan, dan merangsang
imajinasi panca indra dalam susunan berirama.
Nah jadi dapat disimpulkan bahwa puisi rakyat dapat diartikan sebagai sastra
lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut tanpa diketahui siapa pengarangnya dan
terikat oleh aturan-aturan tertentu.

2. Fungsi Teks Puisi Rakyat

Puisi rakyat memiliki empat fungsi, yaitu 1) hiburan, 2) pendidikan, 3)


kecermatan, dan 4) pewarisan nilai. Berikut penjabaran keempat fungsi tersebut:
a) Hiburan
Puisi diciptakan untuk dinikmati. Kenikmatan yang diperoleh tersebut tidak
hanya dirasakan oleh penyair di dalam proses penciptaannya, tetapi juga oleh penikmat
puisi tersebut.
b) Pendidikan
Puisi juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Fungsi kependidikan
dimungkinkan karena begitu banyak nilai-nilai pendidikan agaman, moral, tanggung
jawab, dan lain-lain.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 3

c) Kecermatan
Puisi diciptakan dengan menggunakan kata, rangkaian kata, dan bait dengan
sedemikian rupa. Di dalam memformulasikan kata, rangkaian kata, dan bait tersebut
dibutuhkan kecermatan yang optimal.
d) Pewarisan nilai
Puisi juga berfungsi sebagai sarana pewarisan nilai karena di dalam puisi terdapat
banyak nilai-nilai yang dapat diambil manfaat dan pelajaran oleh orang yang membacanya.

3. Jenis-jenis Teks Puisi Rakyat

Puisi rakyat terdiri dari tujuh jenis, yaitu (1) mantra, (2) pantun, (3) karmina, (4)
talibun, (5) seloka, (6) syair, dan (7) gurindam. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pantun,
syair, dan gurindam.
a) Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa
Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama,
yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar
hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau
daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita
menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu
kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak
tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya
tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun
untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak
merasa malu atau dipojokkan.

Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.
Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 4

Ciri-ciri pantun
• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Pantun 4 baris ciri-cirinya:


 Satu bait terdiri dari 4 baris
 Baris 1 dan 2 merupakan sampiran atau pembayang
 Baris 3 dan 4 merupakan isi
 Satu baris terangkai dari 4-6 kata
 Satu bait terdiri dari 8-12 suku kata
 Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b

Pantun 2 baris ciri-cirinya:


 Baris : Satu bait terdiri dari dua baris
 Jumlah kata : Satu baris terdiri dari 4-6 kata
 Jumlah suku kata: Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
 Pola Sajak: Polanya a-a
 Sampiran: Baris pertama adalah sampiran
 Isi: Baris kedua adalah isi.

Struktur Teks Pantun

Teks pantun hanya tersusun oleh 2 elemen sehingga menjadi suatu teks yang utuh,
yaitu:

1. Sampiran: terletak di 2 baris pertama dan umumnya tidak ada hubungan


dengan bagian kedua (isi).
2. Isi: terletak di 2 baris terakhir dimana merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Tetapi terkadang bentuk sampiran membayangkan isi dari pantun, dan posisi
sampiran tidak bisa ditukar dengan isi.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 5

Macam-Macam Pantun
Adapun jenis-jenis pantun berdasarkan siklus kehidupan:
1. Pantun Anak-Anak: jenis pantun yang berhubungan dengan masa kanak-
kanak. 
2. Pantun Orang Muda: jenis pantun yang berhubungan dengan kehidupan di
masa muda. 
3. Pantun Orang Tua: jenis pantun yang berhubungan dengan Orang Tua.

Menurut isi, Effendy melakukan sedikit penyesuaian, sehingga pantun dibedakan


menjadi:
1. Pantun anak-anak, terdiri dari: 
 Pantun suka cita
 Pantun duka cita
 Pantun jenaka / teka-teki

2. Pantun orang muda, terdiri dari:


 Pantun dagang/nasib
 Pantun berkenalan
 Pantun ber kasih-kasih
 Pantun perceraian

3. Pantun orang tua, terdiri dari:


 Pantun nasib
 Pantun adat
 Pantun agama

Kaidah Kebahasaan Teks Pantun


Kaidah kebahasaan yang dipakai dalam teks pantun sangat berbeda dengan teks
anekdot, berikut ciri kebahasaannya:
1. Diksi: pilihan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna
menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang
diharapkan.
2. Bahasa kiasan: bahasa yang digunakan pelantun untuk menunjukkan makna
secara tidak langsung. Umumnya berupa peribahasa/ungkapan.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 6

3. Imaji: penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak langsung.


Sehingga seolah-olah digambarkan dalam teks pantun dapat dilihat (imaji
visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
4. Bunyi: umumnya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan
ketika menuturkan pantun. Biasnya ada unsur rhyme (rima) dan rhytm
(ritme). Guna memperindah pantun dan lebih mudah mengingat.

Contoh pantun adat


Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berubah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah 

b) Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi rakyat. Kata “syair” berasal dari bahasa arab
syu’ur yang berarti “perasaan”. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syir’u yang berarti
“puisi” dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan melayu merujuk pada
pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut
mengalami perubahan dan memodifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan
dan situasi yang terjadi.
Dalam perkembangannya di Asia Tenggara, syair tersebut mengalami perubahan
dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra
syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu
adalah Hamzah Fansuri dengan karya, antara lain : Syair Perahu, Syair Burung Pingai,
Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Syair dibagi menjadi lima jenis, yaitu syair agama, syair kiasan, syair panji, syair
sejarah, dan syair romantis. Berikut penjelasan kelima syair tersebut.
1) Syair Agama
Syair agama mulai dikenal di Indonesia ketika bersamaan masuknya agama Islam.
Terdapat beberapa jenis syair agama, yaitu syair sufi, syair ajaran islam, syair cerita nabi,
dan syair nasihat.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 7

2) Syair Kiasan
Kunci utama syair kiasan adalah digunakannya kiasan. Kiasan pada syair ini
digunakan sebagai sindiran atas peristiwa atau kejadian tertentu. Kiasan yang
digunakan biasanya memakai perandaian objek tertentu seperti hewan, bunga, atau
buah.
3) Syair Panji
Syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa, dan orang-orang yang ada
dalam istana.
4) Syair Sejarah
Sesuai dengan namanya, syair sejarah dibuat berdasarkan suatu peristiwa,
tokoh, atau tempat-tempat bersejarah.
5) Syair Romantis
Syair ini berisi kisah-kisah percintaan dan kasih sayang, dapat juga
merupakan kisah cerita rakyat atau hikayat.

Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuat cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Ciri-ciri Syair
a) Terdiri atas beberapa bait
b) Tiap bait terdiri atas 4 baris
c) Tiap baris umumnya terdiri atas 4 kata
d) Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
e) Bersajak a,a,a,a
f) Semua baris meruapakan isi
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 8

c) Gurindam
Gurindam termasuk jenis puisi lama yang isinya berupa nasihat, tentang
agama dan sifatnya mendidik. Setiap baitnya terdiri atas dua baris dengan rima yang
sama di akhir baris.
Gurindam terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang
merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisi semacam soal, masalah,
atau perjanjian dan baris kedua berisi jawabannya atau akibat dari masalah atau
perjanjian dari baris pertama tadi.
Contohnya :
Barang siapa tiada mengenal shalat
Sekali-kali bolehlah dikata tidak berma’rifat

Barang siapa tidak menghormati teman


Sekali-kali bolehlah dibilang keterlaluan

Jika dilihat dari barisnya, ada dua macam bentuk gurindam, yaitu gurindam
berkait dan gurindam berangkai. Berikut akan dijelaskan mengenai kedua jenis
gurindam tersebut.
1) Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan
bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
2) Gurindam Berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama
di setiap baris pertama baitnya.

Ciri-ciri gurindam
a) Tiap bait terdiri atas 2 baris
b) Baris pertama menyatakan permasalahan
c) Baris kedua menceritakan jawaban
d) Bersajak a,a b,b
e) Terdiri atas 8-12 suku kata tiap baris
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 9

4. Informasi dalam Teks Puisi Rakyat

A. Pesan
Pesan dalam puisi biasanya berupa amanat atau nasihat yang ingin
disampaikan pembacanya kepada pendengar.

B. Rima
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir
baris puisi. Rima berdasarkan bunyinya dapat dirinci sebagai berikut.
a. Rima Sempurna
Sebuah Rima dinamakan Rima sempurna apabila seluruh suku akhirnya
berirama sama.
Misalnya:
pe-ti
ha-ti
ra-kit
sa-kit

b. Rima Tidak Sempurna


Sebuah Rima dinamakan rima tidak sempurna apabila yang berrima hanya
sebagian suku akhirnya.
Misalnya:
ma-lang
ter-bang
pe-ri-gi
ha-ti

c. Rima Mutlak
Sebuah Rima dinamakan Rima Mutlak apabila seluruh kata berrima.
Misalnya:
Mendatang-datang jua
kenangan lama lampau
Menghilang muncul jua
yang dulu sinau-silau

Perhatikan: Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berrima
mutlak.

d. Rima Terbuka
Sebuah Rima dinamakan Rima terbuka apabila suku akhir suku terbuka dengan
vokal yang sama.
Misalnya:
ku-da
la-da
ke-mu-mu
il-mu
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 10

e. Rima Tertutup
Sebuah Rima dinamakan Rima tertutup bila yang berrima itu suku akhir tertutup
dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
Misalnya:
la-mun
da-un
cem-pe-dak
beng-kak

f. Rima Asonansi
Sebuah Rima dinamakan rima asonansi bila yang berrima ialah vokal-vokal
yang menjadi kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris yang
berlainan.
Misalnya:
mum-bang
tum-bang
kum-bang
se-ku-pang
se-du-lang
se-gu-dang
Yang disebut asonasi ialah vokal-vokal u, a pada kata-kata pertama dan e, u, a
pada kata-kata kedua

g. Rima Aliterasi
Sebuah rima dinamakan rima aliterasi bila berrima itu bunyi-bunyi awal pada
kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Misalnya:
Bukan beta bijak bestari
pandai mengubah madahan syair

h. Rima Disonansi
Sebuah Rima dinamakan Rima disonasi apabila vokal-vokal yang menjadi
rangka kata-kata seperti pada asonasi diatas tadi memberikan kesan bunyi-bunyi
yang berlawanan
Misalnya:
bu-dak
ti-das
tan-ding (u-a/a-i)
man-dur (i-a/a-u
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 11

C. Pilihan Kata/diksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, pengertian diksi adalah pilihan
kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti apa yang diharapkan). Karena puisi adalah
bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka
kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat
kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

a. Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
o Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih
faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
o Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
o Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun
terucap).
o Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.

b. Jenis-jenis Diksi
o Sinonim
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan
kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan/dituliskan
menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya : mati
(ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih
halus)
o Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun
berbeda. Contoh kata antonim adalah besar dan kecil.
o Polisemi
Poisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata
kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat
juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atas atau pun depan.
o Homograf
Homograf merupakan kata – kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki
arti dan bunyi yang berbeda.
o Homofon
Homofon merupakan kata – kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi
makna dan ejaannya berbeda.
o Homonim
Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna
dan bunyinya berbeda. Contoh Asep (nama orang) dan asep (asap).
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 12

o Hiponim
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya.
Contohnya kata Salmon yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.
o Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada
kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.

C. RANGKUMAN

 Puisi rakyat dapat diartikan sebagai sastra lisan yang disampaikan dari mulut ke
mulut tanpa diketahui siapa pengarangnya dan terikat oleh aturan-aturan tertentu
seperti rima, baris, dan persajakan. Puisi rakyat ada yang bertema cinta,
keagamaan, persahabatan, keluarga, dan kehidupan sosial.
 Puisi rakyat memiliki empat fungsi, yaitu 1) hiburan, 2) pendidikan, 3)
kecermatan, dan 4) pewarisan nilai.
 Puisi rakyat terdiri dari pantun, syair, dan gurindam. Pantun adalah puisi Melayu
yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Syair adalah satu jenis puisi
rakyat yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan
bunyi yang sama. Gurindam termasuk jenis puisi lama yang isinya berupa nasihat,
tentang agama dan sifatnya mendidik. Setiap baitnya terdiri atas dua baris dengan
rima yang sama di akhir baris.
 Informasi dalam teks puisi rakyat terdiri dari pesan, rima, dan pilihan kata/diksi.
Pesan dalam puisi biasanya berupa amanat atau nasihat yang ingin disampaikan
pembacanya kepada pendengar. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di
awal, tengah, dan akhir baris puisi. Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras
(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu (seperti apa yang diharapkan). Pemilihan kata-kata dalam puisi erat
kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
BAHAN AJAR TEKS PUISI RAKYAT 13

D. EVALUASI

Untuk mengikat pemahaman Ananda tentang materi teks puisi rakyat jawablah
dengan singkat, padat, jelas, dan menggunakan kalimat Ananda sendiri. Jangan meniru
kalimat atau penggunaan bahasa yang ada dalam uraian materi ajar.
Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan teks puisi rakyat?
2. Jelaskanlah fungsi dari puisi rakyat!
3. Jelaskanlah pengertian dari pantun, syair, dan gurindam!
4. Jelaskanlah pengertian dari pesan, rima, dan pilihan kata!

E. REFERENSI

Gani, E. (2014). Kiat pembacaan puisi teori dan terapan. Bandung : Rineka Cipta.
KBBI (Offline). Dilihat (18 April 2018).

Harsiati, Titik, dkk. 2016. Bahasa Indonesia (Buku Guru Kelas VII SMP/MTs. Kurikulum
2013) Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Harsiati, Titik, dkk. 2016. Bahasa Indonesia (Buku Peserta Didik Kelas VII SMP/MTs.
Kurikulum 2013) Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sadikin, M. (2010). Kumpulan sastra indonesia. Jakarta : Gudang Ilmu.


(2010). Puisi Rakyat. https://id.m.wikipedia.org/wiki/pantun. Diunduh 20 Mei 2017.
Wikipedia. Org. Id. Diunduh (20 April 2018).

Anda mungkin juga menyukai