Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PUISI

Guru pengajar:

Ibu Cindy Irnia Sinta D. S.Pd

Disusun Oleh:

Dewi Rahmawati

Intan Nabela

Vivi Dewinta A

Zabrina Rihadatul A

MAN BONDOWOSO

Jln. Khairil Anwar No.278 Bondowoso No:68214 – Jawa Timur

Tahun ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia yang berjudul "Puisi". Makalah ini
dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia semester II. Tidak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.

Akhimya, kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,dan kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dengan segala kerendahan
hati,saran dan kritik sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan
makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ….…………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...

I.1. Latar Belakang……………………………………………………………….

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………...

1.3. Tujuan………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam bentuk gambaran
kehidupan yang dapat membangkitknpesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk
tulisan. Sumardjo dalam bukunya mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuh usaha
merekam isi jiwa sastrawanya, rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sasrta adalah bentuk
rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.sastra adalah seni bahasa.
Yang memiliki makna, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dinikmati diri sendiri atau
juda utuk dapat dinikmati oleh siapa saja yang membacanya atau pembacanya. Untuk dapat
meulis dan menikmati karya sastra secara sungguh-sugguh dan karya yang baik sangat
diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan tentang sastra yang cukup,
penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersipat dangkal, sementara dan sepintas saja
karena kurangnya pemahaman yang tepat. Sangat diperlukan pengatahun akan sastra karena
agar semua orang tahu apa yang dimaksud deng sastra. Karya sastra bukanlah ilmu, karya
sastra adalah seni yang memiliki unsur kemanusiaan di dalamnya, khususnya suatu karya
sastra yang terikat oleh bunyi bahasa (rima, irama, intonasi), bentuk baris (larik) dan bait
serta ditandai oleh penggunaan bahasa yang padat. Ciri utama dalam karya sastra puisi
bersifat konsentrif (konsentrasi, pemusatan) dan intensif (intensifikasi, pemadatan). Kepada
makna misalnya ditandai dengan dipilih salah satu diksi saja.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian puisi
2. Macam macam puisi
3. Ciri-ciri puisi
4. Sejarah puisi di indonesia

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian puisi


2. Mengetahui ciri ciri puisi
3. Mengetahui macam –macam puisi
4. Mengetahui sejarah puisi di Indonesia
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PUISI

Pengertian Puisi merupakan bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan
penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh
makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.Puisi
mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang disampaikan yang mana makna sebagai
bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur
bahasa.

Beberapa pengertian puisi menurut para ahli

1.Herman Waluyo: Pengertian puisi menurut herman waluyo ialah karya sastra tertulis yang
paling awal ditulis oleh manusia.

2.Sumardi: Pengertian puisi menurut sumardi ialah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata
kias (imajinatif).

3.Thomas Carlye: Pengertian puisi menurut thomas carley ialah ungkapan pikiran yang
bersifat musikal.

4.James Reevas: Pengertian puisi menurut James Reevas bahwa arti puisi ialah ekspresi
bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.

5.Pradopo: Pengertian puisi ialah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang
penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan.

6.Herbert Spencer: Pengertian puisi ialah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat
emosional dengan mempertimbangkan keindahan.
2.2 MACAM-MACAM PUISI

1. Puisi Lama
Yaitu puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan, seperti jumlah kata dalam baris puisi,
jumlah baris dalam satu bait puisi, persajakan, jumlah suku kata dalam setiap baris, irama
puisi.

Beberapa yang termasuk dalam puisi lama diantaranya adalah;

 Mantra, merupakan ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan magis.


 Pantun, merupakan bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir
ab-ab.
 Karmina, merupakan pantun kilat dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.
 Seloka, merupakan pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik yang berisi
pepatah.
 Syair, merupakan puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama.
 Talibun, merupakan pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-abc.

2. Puisi Baru
Yaitu jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku
kata, maupun rima. Beberapa yang termasuk dalam puisi baru diantaranya adalah;

 Balada, sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan,
yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
 Himne (gita puja), merupakan sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan
untuk Tuhan atau Dewa.
 Ode, merupakan puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan
nada agung dan tema serius.
 Epigram, merupakan puisi yang berisi tentang tuntunan/ ajaran hidup.
 Romansa, merupakan jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
 Elegi, merupakan syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan
dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
 Satire, merupakan puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau
kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
 Distikon, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi dua
seuntai).
 Terzina, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi tiga
seuntai).
 Kuatren, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi
empat seuntai).
 Kuint, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi lima
seuntai).
 Sekstet, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi enam
seuntai).
 Septima, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh
seuntai).
 Oktaf/Stanza, merupakan puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris (puisi
delapan seuntai).
 Soneta, merupakan puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana 2
bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.

3. Puisi Kontemporer
Yaitu jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional puisi itu sendiri.
Kontemporer selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak lagi
mementingkan tentang irama, gaya bahasa dan hal hal lainnya yang biasanya terdapat pada
puisi lama dan baru.

Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer diantaranya adalah;

 Puisi mantra merupakan puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.


 Puisi mbeling merupakan puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan
umum dalam puisi.
 Puisi konkret, yaitu puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk
lain) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
2.3 CIRI-CIRI PUISI

Ciri-ciri puisi dapat dilihat secara sederhana melalui tiga hal yang menentukan
kelahirannya, yakni dasar ekspresi, teknik ekspresi, dan bahasa ekspresinya. Ketiga hal inilah
yang menandai bahwa suatu teks kreatif tertentu adalah puisi, bukanprosa. Ketiga hal itu juga
yang mampu menandai ciri khas seorang penyair dalam berkarya puisi.

Secara umum, ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut:

-Penulisannya terdiri dari bait yang di dalamnya berisi baris-baris.


-Banyak mengunakan gaya bahasa (majas) yang bermakna kiasan.
-Terikat oleh persajakan rima dan irama.

Ciri-ciri Puisi Lama

-Biasanya nama pengarangnya tidak diketahui (anonim).


-Penyampaiannya bersifat dari mulut ke mulut, sehingga tak heran jika disebut dengan sastra
lisan.
-Sangat terikat dengan aturan, seperti jumlah baris tiap bait, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi (Modern)

-Nama pengarangnya diketahui.


-Mempunyai bentuk yang rapi (simetris) dan persajakan akhir yang teratur.
-Gaya bahasanya dapat berubah-ubah (dinamis).
Perkembanganya melalui lisan maupun tertulis.
-Umumnya, berbentuk 4 seuntai.
-Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis) yang di dalamnya berisi 4-5 suku
kata.
2.4 SEJARAH PUISI INDONESIA

Sejak lahirnya (1920) sampai sekarang (1990), kesusastraan Indonesia modern selalu
berkembang. Dengan demikian, hal ini membuat adanya persambungan sejarah sastra Indonesia, baik
dalam ragam prosa maupun puisi. Sampai sekarang, yang merupakan sajak Indonesia modern yang
pertama adalah sajak "Tanah Air" yang ditulis oleh M. Jamin (Muhammad Yamin), terdapat dalam
Jong Sumatra No.4, Tahun III, April 1920. Sebuah karya sastra itu sesungguhnya merupakan response
terhadap karya sebelumnya, baik berupa tanggapan atau penyambutan yang bersifat penerusan
konvensi maupun penyimpangan konvensi yang telah ada. Seorang penyair menulis puisi berdasarkan
konvensi-konvensi puisi sebelumnya, tetapi sekaligus juga sering menyimpangi konvensi yang telah
ada ataupun norma puisi sebelumnye. Hal ini mengingat bahwa karya sastra (puisi) itu tidak lahir
dalam kekosonganbudaya. Demikian juga, karya sastra itu merupakanregangan antara konvensi dan
inovasi.
DAFTAR PUSTAKA

Lafamane, F. (2020). Karya sastra (puisi, prosa, drama).

fungsi.co.id. 2019 macam-macam puisi

Sayuti, S. A. Hakikat, Ciri, dan Fungsi Puisi.

Pradopo, R. D. 1991 Sejarah Puisi Indonesia Modern: sebuah Ikhtisar

Anda mungkin juga menyukai