Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

GENRE SASTRA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teori dan Sastra Indonesia”

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Nurpaeji
2. Yanti Wulandari
3. Chairunnisa Sayidina
4. Firda Agustin
5. Evi
6. Ranis Anisa

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


RAKEYAN SANTANG
KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Genre Sastra” ini. Terima kasih juga
kepada rekan-rekan yang ikut serta dalam pembuatan tugas makalah ini, sehingga dapat
dikumpulkan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu
kami mengucapkan mohon maaf yang sebasar-besarnya. Kami berharap ada kritik serta saran
yang membangun dari pembaca dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami yang menulis
serta bagi para pembaca.

Karawang, 16 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Genre Sastra .......................................................................................................... 5
B. Genre Sastra .............................................................................................................................. 5
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang dapat dituangkan melalui
ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Selain itu
sastra juga merupakan hasil karya seseorang yang diekspresikan melalui tulisan yang
indah, sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan dapat menarik para
pembaca untuk menikmatinya.
Dalam sastra terdapat genre sastra, antara lain seperti puisi, drama, roman,
prosa, dan lain-lain. Prosa ada beberapa jenis salah satunya novel. Novel adalah suatu
cerita prosa fiktif Panjang yang melukiskan para tokoh, gerak, serta adegan kehidupan
nyata yang representative dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau
kusut. Karya novel biasanya mengangkat berbagai fenomena yang terjadi di
masyarakat. Karya-karya yang menarik itu dapat mempengaruhi jiwa para pembaca
sehingga dapat menyelami dan seolah-olah hadir dalam cerita tersebut. (Tarigan, 1984:
164)
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu genre sastra?
2. Apa saja genre sastra?

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Genre Sastra
Istilah genre berasal dari Bahasa Prancis yang berarti “jenis”. Jadi, genre sastra
berarti jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar teori genre adalah
Aristoteles dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica. Teori Aristoteles tentang jenis
karya sastra didasarkan pada karya sastra Yunani klasik, tetapi yang menarik dari teori
tersebut adalah teori tersebut dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh dunia.
Menurut Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas
3 macam, yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw,1984: 109). Epik adalah teks yang
sebagian berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh
(cakapan). Epik ini biasa disebut prosa. Lirik adalah ungkapan ide atau perasaan
pengarang. Dalam hal ini yang berbicara adalah 'aku' lirik, yang biasa disebut penyair.
Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya sastra yang
berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara
mengekpresikannya. Drama adalah karya sastra yang didominasi oleh cakapan para
tokoh. Kriteria drama yang membedakan dengan 2 jenis karya sastra lainnya adalah
hubungan manusia dengan dunia ruang dan waktu.
Penelitian tentang genre sastra terus berkembang dari waktu ke waktu, dan
seringkali tidak memuaskan karena pengertian-pengertian yang dirumuskan selalu saja
bergeser dan mengalami perubahan. Hal itu disebabkan oleh selalu adanya perubahan-
perubahan konsep tentang karya sastra. Namun demikian, meskipun konsep-konsep
tentang karya sastra selalu berubah, tetapi objek studi sastra dapat dikatakan tetap sama,
yaitu prosa, drama, dan puisi.
B. Genre Sastra
1. Puisi
Menurut arti bahasa “puisi” berasal dari bahasa Yunani, “poietes” (Latin
“poeta”). Mula-mula artinya adalah pembangun, pembentuk. Asal katanya poieo
atau poeo yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun Poerwadarminta
mengatakan bahwa pada dasarnya puisi adalah karangan kesusastraan yang
berbentuk sajak (Syair, pantun dsb.).
Puisi menurut devinisinya Puisi adalah karya sastra yang khas penggunaan
bahasanya dan memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. Pengalaman
batin yang terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi makna
dan ditafsirkan secara estetik.
Adapaun puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan
yaitu sebagai berikut:
1) Jumlah kata dalam satu baris

5
2) Jumlah baris dalam satu bait
3) Persajakan (rima)
4) Banyak suku kata di tiap baris
5) Irama
Ciri-ciri puisi lama:
1) Tidak diketahui nama pengarangnya
2) Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan
sastra lisan
3) Sangat terikat akan aturan-aturan, misalnya mengenai
jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis puisi lama, yakni: mantra, pantun, syair, dan lain-lain.
b. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan
yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru, yaitu:
1) Memiliki bentuk yang rapi, simetris
2) Persajakan akhir yang teratur
3) Pola yang dominan, yaitu pola sajak pantun dan syair
4) Hampir semua merupakan puisi empat seuntai
5) Setiap baris terdiri atas sebuah gatra atau kesatuan
sintaksis
6) Setiap gatra terdiri dari dua kata atau 4-5 suku kata
7) Diketahui nama pengarangnya
8) Dalam perkembangannya secara lisan dan juga
tertulis
9) Menggunakan majas atau gaya Bahasa yang dinamis
(berubah-ubah)
Jenis-jenis puisi baru, yakni: balada, himne, romansa,
dan lain-lain.
2. Drama
Drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, bertindak,
bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau
tindakan. Secara umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam
bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama
dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang
diperagakan para pemain di panggung. Selanjutnya, dalam pengertian kita
sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan di panggung
berdasarkan naskah.
Drama, adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang
mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.

6
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, drama adalah komposisi syair
atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui
tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Cerita atau kisah, terutama yg
melibatkan konflik atau emosi, yg khusus disusun untuk pertunjukan teater. Drama
juga dapat di beri pengertian ceritra atau karangan yang berbentuk skenario
lengkap, dimana semuanya telah diuraikan secara rinci oleh penulis drama,
misalnya kalimat-kalimat yang harus diucapkan oleh pemain, sikap dan gerak-gerik
yang harus dimainkan oleh pemain juga tempat adegan dalam cerita drama
diuraikan secara rinci oleh penulisnya.
Pengertian dan definisi drama menurut para ahli:
Menurut Wiyanto (2002:1-2) drama adalah hidup yang dilukiskan dengan
gerak. Konflik dari sidat manusia merupakan sumber pokok drama.
Menurut Kintako (2008:104, Ardiyansyah) drama adalah proses
pemeranan diri kita menjadi seseorang yang harus diperankan di dalam pementasan.
Drama adalah kehidupan sehari hari yang di pentaskan dengan sistematis dan
menarik.
Menurut Zaidan (1994: 60) drama adalah ragam sastra dalam bentuk
dialog yang dimaksudkan untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film,
dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian,
sebagaimana sebuah opera (Wiyanto, 2002:1-2).
Menurut Aeschylus (2008: 26, Karsito) drama berasal dari bahasa Yunani
“draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah
hidup yang dilukiskan dengan gerak. Drama juga berarti risalah, kejadian, atau
karangan.

3. Prosa
Prosa merupakan jenis karya sastra dengan ciri-ciri antara lain:
a. Bentuknya yang bersifat penguraian
b. Adanya satuan-satuan makna dalam wujud Alinea-alinea
c. Penggunaan Bahasa yang cenderung longgar
Bentuk ini merupakan rangkaian peristiwa imajinatif yang diperankan
oleh pelaku-pelaku cerita, dengan latar dan tahapan tertentu yang sering
disebut dengan cerita rekaan. Bentuk ini terbagi atas kategori cerita pendek,
novelet, dan novel.
Sebagai cerita rekaan, ia juga harus memiliki unsur-unsur, seperti
pengarang, isi cerita, bahasa dan unsur-unsur fiksi. Unsur-unsur cerita
rekaan antara lain sebagai berikut (a) tokoh dan penokohan, (b) alur, (c)
latar, (d) tema, (e) amanat, (f) sudut pandang, (g) dan gaya bahasa, yang
semuanya saling berhubungan sehingga membentuk satu cerita yang utuh.
Pembagian bentuk prosa seperti yang dikemukakan oleh H.B.Yassin
adalah cerpen, novel, dan roman. Menurutnya, cerpen adalah cerita fiksi
yang habis dibaca dalam sekali duduk. Novel adalah cerita fiksi yang
mengisahkan perjalanan hidup para tokohnya dengan segala liku-liku
perjalanan dan perubahan nasibnya. sedangkan roman adalah cerita fiksi

7
yang mengisahkan tokoh-tokohnya sejak kanak-kanak sampai tutup usia.
Jadi, panjang pendeknya cerita tidak dapat dijadikan patokan. Namun,
sekarang ini istilah roman sudah jarang digunakan karena dianggap sama
dengan novel.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran sastra sangatlah penting terlebih pada jenjang Pendidikan Sekolah
Dasar, karena di dalam pembelajaran sastra tersebut terdapat beberapa aspek humaniora
yang dapat mengasah kepekaan sosial, ketajaman watak, serta dengan mempelajari
sastra, seseorang dapat belajar bagaimana caranya mengharagai karya-karya orang lain,
karena pada dasarnya sastra dapat membantu seseorang lebih memahami kehidupan
dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

pengetahuan, S. (2018, November 16). Ciri-Ciri Puisi Baru. Retrieved from Seputar
pengetahuan.co.id: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/ciri-ciri-puisi-
baru.html
Rudy, R. (2016, November 12). Jenis-Jenis Sastra. Retrieved from rudijunti20.blogspot.com:
https://rudijunti20.blogspot.com/2016/11/contoh-makalah-jenis-jenis-genre-
sastra.html
Sihaloholistick. (2013, Desember 15). Aliran dan Genre Sastra. Retrieved from Jendela
Sastra: https://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/aliran-dan-genre-
sastra#:~:text=Karya%20sastra%20menurut%20genre%20atau%20jenisnya%20terba
gi%20atas,ke%20manusia%20an%20dalam%20segala%20wujud%20dan%20dimensi
nya.

10

Anda mungkin juga menyukai