Dosen Pengampu:
Faridahtul Jannah, S.Pd., M.Pd.
Oleh :
Sri Rahayu (234420002)
Holifatuz Jannah (234420028)
Risqiyatul Hasana (234420057)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Sholawat dan
salam semoga tetap telimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa manusia menuju jalan kebenaran.
Makalah ini membahas tentang Sintaksis. Makalah ini ditulis dengan tujuan
memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia yang membahas
tentang “Genre Sastra Indonesia”. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan kami serta para pembaca.
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Puisi
Puisi merupakan salah satu ragam karya sastra yang terikat dengan
irama, ritma, rima, bait, larik dan ditandai dengan bahasa yang padat.
Puisi juga merupakan seni tertulis yang mana menggunakan bahasa
sebagai kualitas estetiknya atau keindahanya. Puisi dibedakan menjadi
dua yakni puisi lama & puisi baru.
a. Puisi Lama
Puisi Lama ialah puisi yang terikat dengan aturan-aturan
tertentu. Aturan-aturan tersebut antara lain : Jumlah kata dalam
satu baris; jumlah baris dalam satu bait; rima (persajakan );
banyaknya suku kata dalam setiap baris; dan irama.
Ciri-Ciri Puisi Lama
Ada beberapa ciri puisi lama, antara lain sebagai berikut:
1. Berupa puisi rakyat yang tidak diketahui nama
pengarangnya.
2. Terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris dalam
setiap baitnya, sajak dan jumlah suku kata dalam setiap
barisnya.
3. Disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sering disebut
juga dengan sastra lisan / kesusastraan lisan.
4. Menggunakan majas/gaya bahasa tetap (statis) & klise.
5. Berisikan tentang kerajaan, fantastis & istanasentris.
Jenis Puisi Lama
Ada beberapa jenis-jenis puisi lama antara lain:
1. Mantra yakni ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan ghaib.
2. Pantun merupakan puisi yang bersajak a-b-a-b, dimana
pada tiap bait ada 4 baris, dalam tiap baris terdiri dari 8 -
12 suku kata, dan 2 baris pertama sebagai sampiran dan 2
baris setelahnya sebagai isi.
3. Karmina yang merupakan pantun kilat seperti pantun
tetapi lebih pendek
4. Gurindam ialah puisi dimana pada tiap bait terdiri dari 2
baris, bersajakkan a-a-a-a, dan berisikan nasihat.
5. Seloka yakni pantun berkait yang ditulis menggunakan
bentuk syair atau pantun, bisa empat batis atau lebih.
6. Syair yang merupakan puisi dengan ciri-cirinya yakni
pada tiap bait ada 4 baris, bersajakkan a-a-a-a, dan
berisikan nasehat-nasehat atau cerita.
7. Talibun yaitu pantun genap dimana pada tiap bait terdiri
dari 6/8/10 baris.
b. Puisi Baru
Puisi baru ialah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan
sehingga lebih bebas bentuknya daripada puisi lama, baik dalam
segi jumlah suku kata, baris, ataupun sajaknya.
Ciri-Ciri Puisi Baru
Ciri-ciri puisi baru, antara lain:
1. Diketahui nama pengarangnya
2. Perkembangannya secara lisan dan tertulis
3. Tidak terikat oleh aturan seperti jumlah baris, jumlah suku
kata dan rima.
4. Menggunakan majas / gaya bahasa yang berubah-ubah
(dinamis).
5. Pada umumnya berisikan tentang kehidupan
6. Biasanya lebih banyak menggunakan sajak pantun & syair
7. Bentuknya lebih rapi dan simetris
8. Memiliki rima akhir yang lebih teratur
9. Pada tiap-tiap baris berupa kesatuan sintaksis
2. Prosa
Prosa adalah suatu karya sastra yang berbentuk tulisan dan bersifat
bebas, yang dimaksud dengan bersifat bebas adalah karya sastra ini
tidak terikat oleh aturan-aturan penulisan karya sastra lainnya seperti
rima, irama, diksi, dan lain-lain.
Berdasarkan jenisnya, prosa dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok, yaitu prosa lama dan prosa baru. Di bawah ini adalah
macam-macam bentuk dan contoh prosa lama dan prosa baru.
a. Prosa lama
Prosa lama adalah sebuah karya sastra yang belum
mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Pada awalnya prosa
lama berbentuk lisan karena belum ditemukannya alat tulis
menulis. Namun, kini prosa lama juga dapat ditemukan dalam
bentuk tulisan. Adapun bentuk-bentuk prosa lama, diantaranya
adalah:
1. Hikayat
Hikayat merupakan cerita yang berisi tentang
kehidupan para dewi, dewa, pangeran, raja, dan lain-lain.
Cerita-cerita yang ada di dalam hikayat bersifat fiksi dan
tidak masuk akal. Contohnya adalah Hikayat Hang Jebat,
Hikayat Nabi Sulaiman, Hikayat Raja Bijak, dan lain-lain.
2. Sejarah (Tambo)
Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang
bercerita tentang peristiwa-peristiwa tertentu. Sejarah sastra
lama berbeda dengan sejarah yang ditulis pada masa kini.
Kebanyakana sastra lama sejarah disampaikan dengan
menambahkan penyedap atau bumbu-bumbu cerita
sehingga terdengar lebih menarik. Sedangkan sejarah yang
ditulis pada masa kini sama persis dengan kejadian
sebenarnya dan dapat dibuktikan dengan fakta. Contoh
bentuk prosa lama sejarah adalah Sejarah Melayu yang
ditulis oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.
3. Kisah
Kisah adalah prosa lama yang berbentuk cerita-
cerita pendek. Biasanya kisah bercerita tantang sebuah
perjalanan, pengalaman atau petualangan orang-orang
dahulu. Salah satu ontoh prosa lama kisah adalah Kisah
Raja Abdullah menuju Kota Mekkah.
4. Dongeng
Salah satu bentuk prosa lama yang sangat popular
adalah dongeng. Bentuk prosa lama ini bercerita tentang
khayalan-khayalan masyrakat pada zaman dahulu. Ragam
dan bentuk dongeng pun berbeda-beda sesuai dengan
isinya. Bentuk-bentuk dongeng antara lain Myth (Mitos),
Legenda, Fabel, Sage, dan Jenaka atau Pandir.
b. Prosa Baru
Prosa baru adalah bentuk prosa yang muncul setelah
mendapat pengaruh dari budaya-budaya asing atau barat.
Bentuk prosa ini muncul setelah prosa lama dianggap telah
kuno. Bentuk-bentuk prosa baru antara lain:
1. Roman
Roman adalah prosa baru yang menceritakan tentang
kehidupan seseorang, dimulai dari lahir hingga kematiannya.
Prosa ini menyajikan suatu aspek kehidupan masyarakat secara
utuh dan menyeluruh dan memiliki banyak alur yang
bercabang-cabang. Salah satu contoh roman adalah Layar
Terkembang karya Sultan Takdir Ali Syahbana.
2. Novel
Bentuk prosa baru ini menceritakan sebuah cerita atau
kisah yang panjang. Novel menceritakan sebagian kehidupan
seseorang sebagai tokoh utama yang mengandung beberapa
konflik. Konfilk-konflik tersebutlah yang merubah kehidupan
pelaku utamanya. Contohnya adalah Novel Laskar Pelangi,
Sang Pemimpi, Ave Maria, dan lain-lain.
3. Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk prosa baru yang cukup
popular. Prosa baru ini menceritakan sebuah pengalaman atau
sebgaian kecil kisah pelaku utamanya. Yang membedakan
cerpen dengan novel adalah konflik pada cerpen hanya satu dan
tidak meyebabkan perubahan sikap pada tokoh utama,
sedangkan pada novel banyak ditemukan konflik. Contoh
cerpen antara lain Robohnya Surau Kami karya A.A Navis,
Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta, dan lain-lain.
4. Riwayat
Riwayat menceritakan sebuah kisah yang berisi tentang
pengalaman-pengalam hidup seseorang yang diangkat dari
kisah nyata orang tersebut dari lahir hingga meninggal.
Biasanya yang dieritakan adalah tokoh-tokoh terkenal dan
menginspirasi orang banyak. Ada beberapa jenis riwayat yaitu
biografi dan otobiografi. Biografi merupakan kisah tokoh yang
ditulis oleh orang lain. Sedangkan otobiografi kisah yang
ditulis oleh orang yang bersangkutan.
5. Kritik
Kritik berbentuk sebuah uraian-uraian pertimbangan
seseorang terhadap suatu hasil kerja atau karya orang lain.
Kritik berisi alasan-alasan tertentu dan bersifat objektif atau
menghakimi.
6. Resensi
Resensi adalah prosa baru yang isinya membicarakan
atau mengulas suatu karya baik yang berbentuk buku, film,
lagu maupun jenis karya seni lainnya. Resensi bertujuan untuk
memberikan penilaian terhadap suatu karya baik dari segi tema,
tokoh, alur dan unsur-unsur lainnya agar menjadi pertimbangan
bagi pembaca untuk menikmati atau tidak karya tersebut.
7. Esai
Bentuk prosa baru yang terakhir adalah Esai. Prosa ini
berisi tulisan-tulisan yang mengandung pendapat-pendapat
pribadi penulisnya terhadap sesuatu yang sedang menjadi
bahan pembicaraan hangat di masyarakat.
3. Drama