Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERALIHAN PUISI LAMA KE PUISI BARU

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Kajian Puisi

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

Dani Kesuma (190701022)

Louwis Firdaus Vascalis Sirait (190701082)

Siti Chairunnisa Abadi (190701006)

Dewi Sartika Siregar (190701026)

Sindia Rada Harahap (190701098)

Selfilia Annastasia Benaria Telaumbanua (190701080)

Fadilah Hasbi Nst (190701096)

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya makalah
sederhana ini dapat kami selesaikan. makalah ini ditulis guna memenuhi tugas kuliah
Pengantar Kajian Puisi yang dibina oleh Ibu Emma Marsella,S.S.,M.Si. pada Jurusan Sastra
Indonesia, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa kendala yang kami hadapi. Namun,
dengan kesabaran dan dukungan dari rekan yang bersedia meluangkan waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tulisa-tulisan
berikutnya. Dan kepada yang telah rela memberikan kritik dan sarannya, saya ucapkan
terima kasih.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………..………………....2

Daftar isi ……………………………………………………………………..……..…..3

Bab I

Pendahuluan
……………………………………………………………………………….4

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….....................4


B. Rumusan Masalah …………………………………………………….................4
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………….................5
D. Metode Penulisan ………………………………………………………….........5
E. Manfaat Penulisan ……………………………………………………….............5

Bab II

Pembahasan …………………………………………………………………………….…5

1. Pengertian Puisi lama dan Puisi baru………………………………………………..6


2. Peralihan Puisi lama ke Puisi baru………………………………………………….7
3. Jenis-Jenis Puisi Baru……………………………………………………………….10

Bab III

Penutup ………………………………………………………………………………17

A. kesimpulan ………………………………………………………………………17
B. Saran ………………………………………………………………………17

Daftar Rujukan ………………………………………………………………………18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan suatu karya yang luas dan banyak sekali jenisnya.Salah satunya
adalah puisi,puisi merupakan seni tulis yang fungsi kualitas estetiknya digunakan sebagai
tambahan. Puisi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu puisi baru dan puisi lama.Dalam
sebuah karya sastra juga terdapat prosa penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan
penggunaan pengulangan,rima merupakan sesuatu yang membedakan puisi dengan prosa.

Baris dalam puisi juga bisa dibentuk secara bebas.Hal ini merupakan cara bagaimana kita
menunjukan pola pemikiran kita sendiri terhadap suatu karya satra.Terkadang ada puisi yang
hanya di ulang-ulang suku katanya namun hal ini menjadi sesuatu yang wajar karena hal ini
dianggap suatu kebebasan bagi penulis untuk menciptakan sebuah karya sastra.Dalam puisi
juga terdapat majas yang disisipkan agar bahasa puisi menjadi lebih indah.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat kami ringkas
adalah sebagai berikut :

1.Apa yang dimaksud dengan puisi lama dan puisi baru ?


2.Jelaskan peralihan puisi lama ke puisi baru ?
3.Apa saja jenis-jenis puisi baru ?

4
C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya ilmiah :

1.Memahami pengertian puisi lama dan puisi baru.


2.Menyimpulkan peralihan puisi lama ke puisi baru.
3.Mengetahui apa saja jenis puisi baru.

D. Metode Penulisan

Makalah ini dikerjakan berdasarkan kekreatifan dan potensi pengembangan suatu pokok
pembahasan dan metode pustaka.

E. Manfaat Penulisan

Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat dan membantu khalayak
untuk memahami jenis-jenis puisi baik puisi lama dan puisi baru yang ada dalam dunia
sastra.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Puisi Lama dan Puisi Baru

1. PUISI LAMA

Puisi lama atau puisi konvensional merupakan tipe puisi yang masih terikat oleh
persajakan, pengaturan larik dalam tiap-tiap bait, dan kuantitas kata dalam tiap-tiap larik, dan
juga musikalitas puisi terlalu diperhatikan. Dalam perihal ini, yang tergolong di dalam jenis-
jenis puisi lama ialah pantun, syair, gurindam, bidal, talibun, dan lain sebagainya.

Adapun beberapa ciri atau karateristik dari puisi lama adalah sebagai berikut.

 Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.


 Peninggalan sastra Melayu lama.
 Disampaikan melalui mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
 Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti kuantitas baris tiap bait dan kuantitas suku
kata.

Puisi lama sudah menjadi salah satu kebudayaan yang turun-temurun di Indonesia dan tak
jarang sudah menjadi bagian dalam ritual adat. Karenanya puisi lama memiliki aturan
tersendiri yang tidak boleh dilanggar. Adapun aturannya adalah sebagai berikut:

 Jumlah suku kata dalam puisi,


 Jumlah kata dalam setiap baris,
 Jumlah baris dalam setiap bait puisi, misalnya harus berjumlah 2 baris atau 4 baris
atau lebih, dan
 Adanya rima serta irama.

2. PUISI BARU

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku tertentu dalam
pembuatan atau pembacaannya. Artinya puisi baru merupakan jenis puisi yang bebas, tidak
terikat dengan aturan terkait jumlah suku kata, jumlah kata, jumlah baris, rima (sajak)
ataupun jumlah bait dalam pembuatannya. Tidak ada aturan terhadap jumlah suku kata, kata,
baris, rima (sajak) atau jumlah bait dalam pembuatannya.

Berikut ciri-ciri puisi baru:

6
 Bentuk tertulis rapi dan simetris.
 Mempunyai sajak yang teratur ( a-a-a-a atau a-b-a-b atau a-b-c-d a-b-c-d atau lainnya)
tetapi tidak ada aturan baku terhadap sajak ini.
 Biasanya penulisnya diketahui namanya.
 Sebagian puisi baru memiliki 4 baris dalam satu bait atau biasa disebut puisi 4 seuntai.
 Bentuk antar bait dapat berbeda antara yang satu dengan yang lain, tetapi isinya tetap
berhubungan.

B.Peralihan Puisi lama ke Puisi baru

1.                  Periode 1920-1933 


Periode ini disebut juga periode Angkatan Balai Pustaka (angkatan 20-an). Puisi-puisi
pada periode ini mewarisi corak puisi lama yang mirip pantun dan syair. Hanya saja
sampiran ditiadakan untuk menjadikan puisinya lebih intens. Corak puisi seperti syair tidak
digunakan sebagai cerita, namun digunakan sebagai pengungkap makna yang lebih
padat.Adapun ciri-ciri puisi pada periode ini antara lain:
a.Tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, dan kawin paksa
b.  Bahan ceritanya dari minangkabau
c.  Bahasa dipakai bahasa melayu
Sastrawan-sastrawan  yang termasuk ke dalam Angkatan ini di antaranya:
a.       Muhammad Yamin
Karya puisinya berjudul “ Bangsa-Bangsa “
b.      Rustam Effendi
Karya puisinya  berjudul “ Bunda dan Anak “
c.       Sanusi Pane. Contoh
Karya puisinya  berjudul  “Pancaran Cinta “

2.                  Periode 1933-1945


Periode ini disebut juga angkatan Pujangga Baru (angkatan ’30 an). Dalam periode ini
terjadi perkembangan yang cukup pesat bagi dunia kepenyairan. Puisi-puisi dalam periode
ini berbentuk baru dengn ciri-ciri sebagai berikut :
1).  Bahasa yang dipakai bahasa Indonesia

7
2).  Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa tetapi mencakup masalah yang
kompleks seperti: emansipasi wanita, kehidupan, kaum intelek dan sebagainya.
3).  Bentuk puisinya puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk
baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari italia yang terdiri dari 14 baris.
4).  Pilihan kata-katanya diwarnai dengan kata-kata indah-indah seperti dewangga, nan, kelam,
mentari, nian, kandil, nirmala, beta, pualam, manikam, juwita, dan sebagainya.
5).  Kiasan yang banyak dipergunakan adalah gaya bahasa perbandingan.

Sastrawan-satrawan  yang termasuk ke dalam periode ini di antaranya:


a.    Amir Hamzah : Nyanyi Sunyi (kumpulan puisi), Buah Rindu (kumpulan puisi),
Setanggi Timur (kumpulan puisi)
b.    Y.E. Tantengkeng :  Rindu Dendam (kumpulan puisi)
c.    Sanusi Pane : Dengan  karya puisinya berjudul “Betapa Kami Tidak Akan Suka,
Madah Kelana (sajak), Buah Rindu, Setanggi Timur, Puspa Mega “

3.                  Periode1945-1953.
Periode ini disebut juga angkatan ’45. Ciri-ciri puisi pada periode ini antara lain:
1).   Puisinya adalah puisi bebas yang tidak terikat oleh pembagian bait, baris, dan persajakan.
2).  Gaya atau aliran yang banyak dianut oleh aliran ekpresionisme.
3).  Diksinya mengemukakan pengalaman batin yang mendalam dan mengungkapkan intensitas
arti.
4).  Kosa katanya adalah bahasa sehari-hari.
5).  Gaya bahasa yang metafora dan simbolik banyak mempergunakan kata-kata, frasa, dan
kalimat bermakna ganda yang menyebabkan tafsiran ganda bagi pembaca.
6).  Gaya sajaknya prismatis, hubungan baeris dan kalimat-kalimatnya bersifat implisit.
7).  Gaya pernyataan pikiran berkembang dan hal ini terus berkembang dan menjadi sloganis.
8).  Gaya ironi dan sinisme banyak kita jumpai dalam puisi-puisi periode ini.
Sastrawan-satrawan  yang termasuk ke dalam periode ini di antaranya :
a.       Chairil Anwar
Karya puisinya antara lain : kumpulan puisi Deru Campur Debu (Kerikil Tajam dan Yang
Terempa dan Yang Luput, Kerawang Bekasi, Aku, Diponegoro, Siap Sedia, Perjanjian
8
dengan Bungkarno, Senja di Pelabuhan Kecil, Derai-derai Cemara, Kawanku dan Aku,
Cintaku Jauh di Pulau, Dalam Kereta, dll).
b.      Asrul Sang
Karya puisinya antara lain : Surat dari Ibu, Anak Laut.
c.       Sitor Situmorang
Karya puisinya antara lain : Bunga, Lagu Gadis Itali, Bunga Batu,       Sanur.
d.      Muhammad Ali
Karyanya adalah umpulan Puisi Bintang Dini.

4.                  Periode1966-1970
Periode ini disebut juga periode Angkatan ’66. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia
pada masa ini ditandai dengan adanya berbagai demonstrasi mahasiswa menentang
kepemimpinan Orde Lama. Adapun ciri-ciri puisi periode ini adalah sebagai berikut :
a.       Isi dianggap lebih penting daripada bentuk dan bahasanya bebas.
b.      Kebanyakan bertema perlawanan melawan tirani dan kekejaman (Orde Lama).
c.       Dipengaruhi pujangga dunia, tetapi tetap berusaha mempertahankan jati diri bangsa.
d.      Beraliran idealisme.
Sastrawan-sastrawan  pada angkatan ini antara lain:
a.       Farid Maulana
Karya:puisi Surat Cinta.
b.      W.S. Rendra
Karya : kumpulan puisi Blues untuk Bnie, kumpulan puisi Balada orang-orang tercinta.
c.       Taufik Ismail
Karya : kumpulan puisi Sajak Tirani, Benteng
    
5.                  Periode 1970 – sekarang
Pada periode ini muncul puisi-puisi yang disebut puisi kontemporer. Istilah kontemporer
ini menunjukan pada waktu bukan pada model puisi tertentu, karena pada masa kontemporer
ini banyak model puisi yang konvensional.
Ada pun ciri-ciri periode ini adalah:

9
1).  Protes yang dikemukakan tidak seperti dalam periode ’66 yang ditunjukan kepada orde lama
dan kemunafikan, tetapi tentang kepincang-pincangan masyarakat pada awal industrialisasi.
2). Kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subjek dan bukan objek dalam pembangunan
3).  Banyak mengungkapkan kehidupan batin religius dan cenderung mistik.
4).  Cerita dan pelukisan bersifat alogoris dan fable.
5).  Hak – hak asasi manusia di perjuangkan, kebebasan, persamaan, pemerataan dan terhindar
dari pencemaran teknologi modern.
6).  Kritik juga dikemukakan bagi para penyeleweng.
Sastrawan-sastrawan  pada periode ini antara lain:
a.       Sutarji Calzoum Bachri
Karya: Pot, Aku Datang Padamu, Pecah, Kosong
b.      Emha Ainun Nadjib
Karya: Kubakar Cintaku, Tidak Bisa Kaubiarkan Matahari,.
c.       Soedjarwo
Karya: Bunga-bunga Puisi, Taman Sastra Kita.
d.      Remy Sylado
Karya: yaitu Puisi Mbeling 2005 yang merupakan kumpulan sajak yang memuat puisi
humor.
e.       Taufik Ismail

C. Jenis-jenis puisi baru

JENIS PUISI BARU

1. Balada

Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, terdiri dari 3 bait, dengan masing-masing 8 larik,
berima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih rima a-b-a-b-b-c-b-c.

Contoh balada :

W.S Rendra

Ballada Lelaki-lelaki Tanah Kapur

oleh W.S Rendra

10
Para lelaki telah keluar di jalanan
dengan kilatan-kilatan ujung baja
dan kuda-kuda para penyamun
telah tampak di perbukitan kuning
bahasa kini adalah darah.

Di belakang pintu berpalang


tangis kanak-kanak, doa perempuan.

Tanpa menang tiada kata pulang


pelari akan terbujur di halaman
ditolaki bini dan pintu berkunci.

Mendatang derap kuda


dan angin bernyanyi :
-'Kan kusadap darah lelaki
terbuka guci-guci dada baja
bagai pedagang anggur dermawan
lelaki-lelaki rebah di jalanan
lambung terbuka dengan geram serigala!

O, bulu dada yang riap!


Kebun anggur yang sedap!

Setengah keliling memagar


mendekat derap kuda
lalu terdengar teriak peperangan
dan lelaki hidup dari belati
berlelehan air amis
mulut berbusa dan debu pada luka.

Pada kokok ayam ketiga


dan jingga langit pertama
para lelaki melangkah ke desa
menegak dan berbunga luka-luka
percik-percik merah, dada-dada terbuka.

Berlumur keringat diketuk pintu.


- Siapa itu?
- Lelakimu pulang, perempuan budiman!

Perempuan-perempuan menghambur dari pintu


menjilati luka-luka mereka
dara-dara menembang dan berjengukan
dari jendela.

Lurah Kudo Seto


bagai trembesi bergetah
dengan tenang menapak
seluruh tubuhnya merah.

Sampai di teratak
istri rebah bergantung pada kaki
dan pada anak lelakinya ia berkata:
11
- Anak lanang yang tunggal!
kubawakan belati kepala penyamun bagimu
ini, tersimpan di daging dada kanan.

2. Himne

Himne adalah puisi baru yang digunakan untuk memuji Tuhan, pahlawan atau tanah air.

Contoh himne :

Pahlawan Tanpa Lencana

 Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah


Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau  langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.

3. Ode

Ode merupakan bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang yang berjasa. Gaya bahasa yang
dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe gaya bahasa yang anggun dan santun karena ditujukan untuk
memuji.

Contoh puisi Ode :

 Guruku…
Engkau pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau menemaniku
Saatku di sekolah
Saatku belum mengenalmu
Engkau mengajariku
Mulai dari Taman Kanak- kanak
Hingga ku sampai kuliahGuruku…
Takkan kulupakan semua jasamu
Yang telah bersusah payah mengajariku
Hingga aku bisa
Terima kasih guruku

4. Epigram
12
Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat ajaran hidup.

Contoh puisi epigram :

LAGU KEMATIAN

 Mati bagiku hanyalah istilah sementara esensinya sama saja karna hidup dan mati tiada beda
yang beda mampu tidak kita memaknai hidup dalam mati dan mati dalam hidup
Sebab : manusia terlalu sibuk memperebutkan simbol ketuhanan tanpa merengkuh sejatinya
makna tuhan

5. Romansa

Romansa adalah jenis puisi baru yang dikarang oleh penyair dan berisikan kisah cinta atau perasaan penyair
tentang cinta.

Contoh puisi romansa :

Dimana Aku Kau Sembunyikan ?

Ketika malam aku terjaga

Mencari bayangmu di setiap dinding dinding malam


Mencari seulas senyummu di setiap sudut mataku

Dan berakhir menuai ladang kepedihan


Ketika malam terus berlalu

Masih aku merasakan begitu dekat dengan  mimpi


Hingga bintang bintang bertanya dimana aku kau sembunyikan ?
Karya :Roman Rantingbulan

6. Elegi

Elegi adalah jenis puisi baru yang berisi kesedihan.

Contoh puisi elegi :

Senja di Pelabuhan Kecil

Karya: Chairil Anwar

 Buat Sri Ayati


Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta
temali.
Kapal, perahu tiada berlaut,menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk
pangkal akanan.
Tidak bergerak dan kini tanah, air tidur, hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di
ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

13
7. Satire

Satire adalah puisi baru yang berisi kritikan.

Contoh puisi satire :

Aku bertanya

Oleh : WS Rendra

 Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

8. Distikon

Distikon adalah sajak yang didalamnya berisi dua baris kalimat, dalam tiap baitnya berima a-a.

Contoh puisi distikon :

Ilmu

Wahai ananda carilah ilmu Lewat guru dan juga buku


Jangan lantas berputus asa untuk tatap hidup sentosa
(Mohammad Ridwan)

9. Terzina

Terzina adalah jenis jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris

Contoh puisi terzina :

 Dalam ribaan bahagia datang


Tersenyum bagai kencana Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
 Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

10. Kuatrain

Kuatrain adalah puisi yang terdiri dari 4 baris dalam tiap baitnya.

Contoh puisi kuatrain :

 Mendatang-datang jua, kenangan masa lampau


Menghilang muncul jua, yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua, adi kanda lama lalu
Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)

14
11. Kuint

Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berisi lima baris.

Contoh puisi kuint :

 Hanya Kepada Tuan


Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakanSatu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

12. Sektet

Sektet adalah puisi baru yang berisi enam baris pada satu bait.

Contoh puisi sektet :

 Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

13. Septima

Septima adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari tujuh baris.

Contoh puisi septima :

Indonesia Tumpah Darahku


Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)

14. Oktaf

Oktaf adalah jenis puisi baru yang pada tiap baitnya berisi 8 baris.
15
Contoh puisi oktaf :

 Awan Awan datang melayang perlahan


Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)

15. Soneta

Sonata adalah puisi baru yang terdiri dari 14 baris.

Contoh puisi sonata :

 Gembala Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )


Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
 Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

16
BAB III

PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat, atas partisipasinya kami ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya. apabila ada kesalahan dalam penulisan atau pembahasan kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

3.1. Simpulan

Dari makalah yang telah kami buat ini dapat di simpulkan dalam beberapa inti pokok
dari pembahasan makalah.

1. Puisi merupakan suatu karya sastra yang memiliki banyak karakteristik yang
membedakan dengan karya sastra lain,dan dapat juga membedakan puisi lama dan
puisi baru.
2. Puisi juga mempunyai fungsi yang beragam,
3. Puisi memiliki begitu banyak jenis untuk dipelajari.
4. Puisi juga memiliki masing-masing kesamaa ciri-ciri.antara puisi lama dan puisi baru

3.2. Saran

Untuk pembaca agar dapat menjadikan ini sebagai ilmu baru yang berguna dan bisa
menyadarkan masyarakat tentang arti sebuah puisi yang merupakan suatu karya sastra.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aguslezz. 2012. Contoh seloka, (online), (http://aguslezz.wordpress.com/2012/12/07/contoh


-selok-a2/), diakses 3 desember 2012-12-13

Aguslezz. 2012. Contoh talibun, (online), (http://aguslezz.wordpress/2012/12/05/contoh-


talibun/), diakses 3desember 2012

Blogbintang. Contoh syair, (online), (http://blogbintang.com/contoh-syair/), diakses 3


desember 2012

Karodalnet. 2012. Contoh gurindam, (online),


(http://karodalnet.blogspot.com/2012/06/contoh-gurindam.html), diakses 3 desember 2012

Utuv. 2012. Contoh karmina, (online), (http://utuv.blogspot.com/2012/02/contoh-karmina-


pantun-karmina.html), diakses 3 desember 2012

Wikipedia.puisi, (online), (http://id.m.wikipedia.org/wiki/puisi), diakses 3 desember 2012

Zhi3pisces. 2009. Puisi lama dan puisi baru, (online),


(http://zhi3pisces.wordpress.com/2009/02/12/puisi-lama-dan-puisi-baru/), diakses 3
desember 2012.

18

Anda mungkin juga menyukai