Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah Puisi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Makalah Puisi ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Puisi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.Kami mohon maaf jika di
dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya
milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Semoga Makalah Puisi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Puisi Menurut Zaman

1. Puisi Lama

2. Puisi Baru

D. Jenis-jenis Puisi Menurut Bentuk

1. Distikon

2. Terzina

3. Kuatren

4. Kuint

5. Sekstet

6. Septima

7. Oktaf atau Stanza

8. Soneta

B. Unsur-unsur Puisi

1. Struktur Fisik Puisi

2. Struktur Batin Puisi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan dan seni kreatif yang obyeknya adalah manusia
dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai seni kreatif yang
menggunakan manusia dan segala macam segi kehidupannya maka ia tidak saja merupakan
suatu media untuk menyampaikan ide, teori, atau sistem berpikir, tetapi juga merupakan media
untuk menampung ide, teori, atau sistem berpikir manusia. Sebagai karya kreatif, sastra harus
mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan
manusia. Di samping itu, sastra harus pula mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang
dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia.

Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Beberapa ahli
yang merumuskan pengertian puisi menggunakan berbagai pendekatan. Batasan puisi dengan
menggunakan pendekatan psikolinguistik, karena puisi merupakan karya seni yang tidak saja
berhubungan dengan masalah bahasa tetapi juga berhubungan dengan masalah jiwa. Dengan
pendekatan itu Slamet Mulyana menyimpulkan bahwa puisi adalah sintesis dari pelbagai
peristiwa bahasa yang telah tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa yang mencari
hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu bentuk.

B.Rumusan Masalah
1.Apa saja jenis-jenis puisi menurut zamannya?

2.Apa saja jenis-jenis puisi menurut bentuknya?

3.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Puisi Menurut Zaman

1. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-aturan itu antara lain:

★Jumlah kata dalam 1 baris;

★Jumlah baris dalam 1 bait;

★Persajakan (rima);

★Banyak suku kata tiap baris;Irama.

B. Ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut:

★Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

★Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

★Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

2. Puisi Baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun
rima. Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut:

★Bentuknya rapi, simetris;

★Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

★Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

★Sebagian besar puisi empat seuntai;

★Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

★Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.

D. Jenis-jenis Puisi Menurut Bentuk


1. Distikon

Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

2. Terzina

Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

3. Kuatren

Kuatren, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

4. Kuint

Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

5. Sekstet

Sekstet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

6. Septima

Septima, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

7. Oktaf atau Stanza

Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan
seuntai).

8. Soneta

Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama
masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata
sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang
bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan
Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai “Pelopor/Bapak Soneta
Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris,
tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah
jumlah barisnya (empat belas baris).

B. Unsur-unsur Puisi
1. Struktur Fisik Puisi

a. Perwajahan Puisi (Tipografi)

Perwajahan puisi (tipografi) yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi
kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

b. Diksi

Diksi yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk
karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih
secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi,
dan urutan kata.

c. Imaji

Imaji yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti
penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif),
imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca
seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

d. Kata Konkret

Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-
kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata konkret “salju” melambangkan
kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan
tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

e. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatik, artinya memancarkan banyak
makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapun macam-macam majas antara
lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme,
antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
f. Rima/Irama

Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima
mencakup:

1) Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),

2) Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak
berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.

3) Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.
Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

2. Struktur Batin Puisi

a. Tema/Makna (Sense)

Tema/makna (sense) media puisi adalah tataran bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan
makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

b. Rasa (Feeling)

Rasa (feeling) yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair,
misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat,
usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan
ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-
kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan,
pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.

c. Nada (Tone)

Nada (tone) yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca,
dll.

d. Amanat/Tujuan/Maksud (Intention)

Amanat/tujuan/maksud (intention) yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun,
pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan,
menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi
hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak
dan kadang-kadang kata kiasan.

Menurut zamannya puisi di bagi menjadi 2 (dua), yaitu: puisi lama dan puisi baru. Puisi lama merupakan
puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Puisi baru adalah puisi bentuknya lebih bebas daripada puisi lama,
baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

B. Saran

Pelajarilah karya sastra dengan baik agar kita memperoleh pengetahuan tentang karya sastra terutama
puisi.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Puisi

http://ilhamberkuliah.blogspot.co.id/2015/09/makalah-puisi.html

http://nandarthulo.blogspot.co.id/2011/08/makalah-menganalisis-jenis-karya-sastra.html

Anda mungkin juga menyukai