Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pengertian puisi, unsur-unsur, ciri-ciri, jenis-jenis, struktur dan kaidah kebahasaan puisi.
Pernahkah kalian melihat orang membaca puisi? Pasti jawabannya pernah, siapa yang
tidak tahu Puisi Kidung Ibu Indonesia yang dibawakan oleh Sukmawati membawa
kontroversi. Karena didalamnya membandingkan Azan dengan kidung Ibu.
Lalu, apa yang dimaksud dengan puisi? Menurut Wikipedia, puisi diambil dari
bahasa Yunani Kuno yang artinya sebuah seni tertulis.
Secara singkat kita telah mengetahui apa itu puisi. Selanjutnya unsur-unsur puisi terbagi
menjadi dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin.
Sedangkan, ciri-ciri dan jenis-jenis puisi bisa dibedakan menjadi puisi lama dan puisi
baru. Hal-hal yang disebutkan sebelumnya, akan kita bahas secara rinci.
Hal pertama yang harus kita ketahui yaitu pengertian puisi secara umum dan menurut
para ahli.
Pengertian Puisi
Pengertian Puisi Secara Umum
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun
baris dan bait yang bahasanya nampak indah dan penuh dengan makna.
Puisi lama adalah suatu karya sastra yang masih terikat oleh aturan-aturan tertentu
dalam pembuatannya. Aturan yang dimaksud antara lain: jumlah kata dalam satu baris;
jumlah baris dalam satu bait; rima (persajakan); banyaknya suku kata dalam setiap
baris; dan irama.
Puisi baru adalah salah satu karya sastra yang tidak terikat dengan aturan-aturan
tertentu dalam pembuatannya sehingga lebih bebas bentuknya dibandingkan puisi
lama, baik dalam segi jumlah suku kata, baris maupun sajaknya.
Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang bentuknya sudah ditentukan, biasanya
terdiri dari beberapa deret kalimat, ada juga yang berdasarkan mantra, dan ada yang
berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau juga hanya
berdasarkan irama.
Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra, serta
penyusunan larik dan bait.
Puisi adalah ekspresi yang kongkret atau nyata dan bersifat artistik dari dalam pikiran
manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
3. Carlyle
Puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya disusun sedemikian rupa,
sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti halnya musik.
4. Samuel Taylor Coleridg
Puisi merupakan ungkapan secara samar dan implisit, dengan makna yang tersirat, di
mana kata-katanya condong pada makna konotatif.
7. Herman J. Waluyo
Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan pikiran
sang penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua
kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Unsur-Unsur Puisi
Secara sederhana, unsur-unsur puisi terdiri dari lima unsur, yakni kata, larik, bait, bunyi,
dan makna. Kelima unsur ini saling memengaruhi puisi menjadi utuh. Secara singkat
uraiannya sebagai berikut.
1. Kata: unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat
menentukan keutuhan dan kesatuan unsur-unsur yang lain.
2. Larik/Baris: larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa juga seperti sebuah
kalimat. Dalam puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat bait,
sebaliknya pada puisi baru tidak ada batasan.
3. Bait: kumpulan larik yang tersusun harmonis.
4. Bunyi: dibentuk oleh irama dan rima. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang
ditimbulkan oleh kata-kata atau huruf dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme)
adalah panjang pendek, tinggi rendah, dan keras lembut ucapan bunyi.
5. Makna adalah unsur tujuan dari diksi, pembentukan bait dan larik. Makna juga bisa
menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut.
Secara lebih detail, unsur-unsur puisi terbagi menjadi dua struktur, yaitu struktur
fisik dan struktur batin.
Struktur fisik puisi atau disebut juga metode dalam puisi yang terdiri dari hal-hal berikut:
Perwajahan puisi (tipografi): bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi oleh
kata-kata, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Diksi: pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam puisinya.
Imaji: susunan kata-kata atau kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi,
seperti penghilatan, perasaan, dan pendengaran. Imaji dapat dibagi tiga, yakni imaji
suara, imaji penglihatan, dan imaji raba atau sentuh.
Kata kongkret: kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan
munculnya imaji.
Bahasa figuratif: bahasa berkias yang dapat menghidupkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu.
Versifikasi: menyangkut ritme, rima dan metrum.
Ciri-ciri Puisi
Adapun ciri-ciri dalam puisi meliputi ciri-ciri puisi lama dan ciri-ciri puisi baru yang akan
kami jelaskan sebagai berikut.
Jenis-jenis Puisi
Selain itu kita juga harus memahami apa saja kaidah kebahasaan puisi ataupun ciri
kebahasaannya.
Pemadatan bahasa: membuat kata-kata dalam puisi seakan bernyawa sehingga
mampu untuk menyihir pembaca.
Pemilihan kata khas: agar puisinya lebih bermakna. Faktor yang harus
dipertimbangkan adalah makna kias, persamaaan bunyi (rima), lambang.
Kata konkret: keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih berwujud
atau konkret.
Pengimajian: dapat berupa kata ataupun rangkaian kata-kata yang bisa memperjelas
sesuatu yang ingin disampaikan penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca.
Irama (ritme): dalam puisi sering kita jumpai pengulangan kata, frasa, bunyi maupun
kalimat.
Tata wajah (tipografi): sebagai penyair menganggap tata wajah sebagai unsur puisi
yang paling penting.