PANTUN
GOTAT, S.IP
PUISI
PENGERTIAN PUISI
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan
Belanda, sehingga belum tampak adanya pengaruh dari
kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang statis dan
objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat
terikat pada aturan tertentu.. Aturan- aturan itu antara lain :
a) Jumlah kata dalam 1 baris,
b) Jumlah baris dalam 1 bait,
c) Persajakan (rima),
d) Banyak suku kata tiap baris, dan (e) Irama.
RAGAM PUISI BERDASARKAN ZAMAN
2. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Jenis-jenis
Puisi baru menurut isinya, dibedakan atas:
a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau
pahlawan.
c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
TEKNIK PEMBACAAN PUISI
3. Artikulasi
Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap
hurufnya.
4. Diksi
Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang
bervariasi dan rasa.
5. Tempo
Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai
mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di
mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau
mencuri nafas.
TEKNIK PEMBACAAN PUISI
6. Dinamika
Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada
penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita
ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima
dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi,
dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya
nada suara.
7. Modulasi
Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
8. Intonasi
Tekanan dan laju kalimat pada kata di tiap baris puisi,
sehingga menimbulkan suatu pengungkapan isi kalimat
yang tepat.
TEKNIK PEMBACAAN PUISI
9. Pernafasan.
Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah
pernafasan perut.
10. Penampilan
Kerapian pakaian, keserasian warna, atribut akan
menambah angka bagi si pembaca puisi. Tentu saja
penilaiannya bukan terletak pada segi mewah atau
tidaknya pakaian yang ia kenakan, akan tetapi pada
kepantasan dan keerasiannya dengan tema puisi yang akan
dia bacakan.
11. Jeda
Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
TEKNIK PEMBACAAN PUISI
12. Gerak
Gerakan seseorang membaca puisi harus dapat mendukung
isi dari puisi yang dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan
sampai klise.
12. Komunikasi
Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan
sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa
penonton.
13. Ekspresi
Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala
aspek di atas dengan ekspresi yang pas dan wajar.
14. Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
PANTUN
PENGERTIAN PANTUN
2. Menetukan Tema
3. Menulis Isi
4. Menulis Sampiran
Point Penting