B. Ciri-ciri Puisi
Puisi memiliki ciri yang membedakannya dengan karya sastra lain, yaitu:
1. Berisikan ungkapan pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair yang bersifat imajinatif.
2. Menggunakan bahasa konotatif.
3. Menggunakan diksi yang tepat dengan memperhatikan irama atau bunyi.
4. Dapat dibentuk oleh tipografi.
5. Biasanya menggunakan majas atau peribahasa.
C. Tujuan Puisi
Puisi memiliki berbagai tujuan yang dapat bervariasi tergantung pada niat penulis dan
konteksnya. Berikut beberapa tujuan umum dari puisi:
1. Ekspresi Emosi dan Pengalaman Pribadi
Puisi sering digunakan sebagai medium untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan
pengalaman pribadi penulis. Melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati, penulis puisi
dapat menyampaikan nuansa dan makna yang mendalam.
2. Pemikiran Filosofis dan Refleksi
Beberapa puisi bertujuan untuk menyelidiki pertanyaan filosofis atau mengeksplorasi
pemikiran mendalam. Dalam hal ini, puisi dapat menjadi wadah untuk refleksi dan
pemikiran yang lebih mendalam tentang kehidupan, cinta, kehidupan manusia, dan topik
filosofis lainnya.
3. Pemberian Makna Simbolik
Puisi sering kali memanfaatkan simbolisme untuk menyampaikan makna yang lebih
dalam dan kompleks. Puisi dapat menjadi cara untuk menggambarkan kehidupan dan
konsep-konsep abstrak melalui gambaran-gambaran simbolik. Bahkan, Afrizal Malna
membuat puisi digtal.
4. Estetika dan Keindahan
Puisi sering kali mengejar keindahan estetika dalam pemilihan kata, ritme, dan pengaturan
struktural. Tujuan ini adalah untuk menciptakan pengalaman membaca yang estetis dan
memikat. Apalagi, kalau kamu suka membaca puisi karya Sapardi Djoko Damono dan M.
Aan Mansyur.
D. Fungsi Puisi
Puisi sering digunakan sebagai medium untuk mengekspresikan emosi, pemikiran, dan
pengalaman pribadi. Penyair menggunakan kata-kata dengan cermat untuk menyampaikan
nuansa perasaan yang mungkin sulit diungkapkan melalui bahasa sehari-hari.
Menyadur buku Strategi Memahami Makna Puisi karya Kodrat Eko Putro Setiawan, puisi
bahkan dianggap sebagai karya sastra yang istimewa di beberapa daerah, seperti India. Puisi
dinilai seperti kitab suci yang disebut dengan parajanana atau penjaga kehidupan.
Puisi juga dapat berfungsi untuk membawa keindahan yang menggunakan elemen alam
dengan menempatkan manusia sebagai subjek utama. Penting untuk dipahami bahwa puisi
yang baik selalu mencerminkan kebenaran dan memperluas wawasan pembacanya.
E. Jenis-jenis Puisi
Berikut adalah puisi yang berkembang di Indonesia.
1. Secara Umum
https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/04/jenis-puisi-lama-baru-
kontemporer-contoh-dan-perbedaannya.html selengkapnya ada disini
a. Puisi Lama (Klasik)
Puisi lama disebut juga dengan puisi klasik. Puisi lama adalah sebuah puisi yang
memiliki aturan. Puisi ini masih terikat dengan berbagai aturan dan juga sebuah
ketentuan-ketentuan tertentu. Contohnya seperti jumlah baris yang harus sama pada
setiap baik. Selain itu, rima yang ada di dalam puisi juga harus sama.
Ciri Puisi Lama
1. Puisi lama biasanya anonim. Maksudnya adalah tidak diketahui secara jelas nama
dari penulis puisi tersebut.
2. Puisi lama terikat dengan aturan tertentu (Jumlah kata tertentu dalam 1 baris,
Jumlah baris tertentu dalam 1 bait, Persajakan (rima) dalam puisi, Irama dalam
puisi).
3. Puisi lama juga termasuk sastra lisan. Hal itu dikarenakan puisi ini diajarkan atau
disampaikan melalui mulut ke mulut.
Contoh Puisi Lama:
a. Pantun, Pantun adalah jenis puisi lama peninggalan sastra Melayu lama. Pantun
merupakan salah satu puisi lama asli masyarakat Melayu yang sangat populer.
Sekarang penggunaan pantun dapat diselaraskan sesuai dengan jenis pantun.
Mantra, ucapan yang dianggap memiliki kekuatan magis atau gaib
b. Syair, Syair merupakan salah satu puisi lama, syair berasal dari bahasa Arab
yaitu syi’ir atau Syu’ur yang artinya perasaan yang mendalam. Awal mula syair
berasal dari Persia dan masuk ke Indonesia bersama dengan penyebaran Agama
Islam.
c. Karmina, Karmina disebut juga pantun kilat yaitu pantun yang terdiri atas dua
baris dan biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan
secara langsung. Pantun kilat banyak digunakan oleh kalangan remaja yang
bertujuan sebagai pencair suasana.
d. Gurindam, puisi yang terdiri dari 2 baris setiap bait, bersajak a-a-a-a dan berisi
nasihat, isi baris pertama seperti soal, masalah, atau perjanjian. Sedangkan isi baris
kedua berupa jawaban atau akibat masalah atau perjanjian pada baris pertama.
e. Seloka, Pantun berkait, dimana ditulis empat baris (bentuk seperti pantun atau
syair), seloka ditulis dari empat baris.
f. Mantra, Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat
atau keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga
dapat menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan.
b. Puisi Baru (Bebas)
Puisi baru adalah sebuah puisi yang memiliki bentuk baru. Dikatakan baru karena puisi
ini bersifat modern. Artinya, puisi baru adalah puisi yang tidak terikat pada berbagai
ketentuan atau aturan. Hasil karya dari puisi baru ini terbilang lebih bebas. Menjadi
lebih dinamis serta beragam dari bentuk lamanya.
Contoh dari puisi baru sangat bermacam-macam. Sebetulnya, puisi baru ini lebih
merujuk -pada suatu genre. Selain itu, puisi baru memiliki gaya-gaya tertentu.
Ciri Puisi Baru
1. Bentuknya rapi dan simetris.
2. Memiliki persajakan akhir yang teratur.
3. Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair (dominan tidak semua).
4. Dominan puisi mempunyai empat seuntai.
Contoh Puisi Baru:
a. Balada, Adalah jenis puisi baru yang berisi kisah atau cerita tentang sesuatu atau
seseorang.
b. Romansa, Adalah jenis puisi baru yang berisi tentang sebuah luapan perasaan
cinta, kasih dan sayang.
c. Himne, Adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai sebuah pujaan untuk Tuhan,
tanah air atau pahlawan. Puisi himne ditujukan sebagai lagu pujian untuk
menghormati Dewa, Tuhan, Tanah air, ataupun almamater.
d. Epigram, Adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai tuntutan atau ajaran hidup.
Puisi epigram ditujukan sebagai nasehat untuk membawa hidup yang lebih baik.
e. Ode, Adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai sanjungan untuk orang yang
telah berjasa.
f. Elegi, Adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai ratapan tangis atau kesedihan.
Puisi elegi ditujukan untuk mengungkapkan rasa duka, sedih atau rindu terutama
ketika terjadi musibah kematian.
g. Satire, Adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai sebuah sindiran atau sebuah
kritikan.
c. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah sebuah puisi yang ingin ditulis sebeas-bebasnya. Puisi jenis
ini ingin lebih bebas dari berbagai ikatan konvensional dari puisi itu sendiri. Seperti
nada-nada minor yang menjemukan, tata ungkap yang klise, serta kecarut marutan
antara bercampurnya budaya populer dengan sebuah puisi. Dapat diartikan bahwa
puisi kontemporer bersifat lebih radikal. Jika puisi modern besifat bebas, puisi ini ingin
lebih terbebas lagi. Terbebas dari beragam limitasi-limitasi yang sudah terbentuk oleh
sebuah pandangan. Pandangan tersebut umumnya diciptakan oleh masyarakat
terhadap puisi.
Ciri Puisi Kontemporer
1. Puisi kontemporer juga biasanya menggunakan kata-kata yang tidak terlalu
memperhatikan kesantunan berbahasa, seperti menggunakan kata-kata yang
kasar, ejekan, atau lainnya.
2. Dalam puisi kontemporer juga pemakaian kata-kata simbolik atau lambang intuisi,
irama, gaya bahasa, dan lain sebagainya dianggap tidak terlalu penting lagi.
3. Puisi kontemporer juga bisa berarti puisi yang ditulis dalam kurun waktu terakhir.
Contoh Puisi Kontemporer:
a. Puisi Mini Kata, Puisi mini kata adalah jenis puisi kontemporer yang
menggunakan jumlah kata sangat terbatas atau sedikit.
b. Puisi Konkret, Puisi konkret adalah puisi kontemporer yang membuat bunyi dan
kata menjadi berwujud. Puisi jenis ini mencoba menghadirkan gagasan senyata
mungkin sehingga mencoba menemukan lafal atau bunyi yang tepat untuk
menunjukkan bunyi dan kata.
c. Puisi Tanpa Kata, Sesuai dengan namanya, puisi tanpa kata adalah puisi
kontemporer yang tidak menggunakan kata. Puisi jenis ini lebih mengutamakan
penggunaan titik, garis, atau simbol tertentu untuk mengespresikan suatu gagasan
atau ungkapan.
d. Puisi, Mbeling, Puisi mbeling adalah puisi kontemporer yang cenderung
menghadirkan humor dan corak kelakar melalui lagu sederhana. Puisi mbeling
biasanya digunakan untuk mengekspresikan sebuah kritikan sosial dan cenderung
bebas dalam pemilihan atau penggunaa kata.
e. Puisi Tipografi, Puisi tipografi adalah puisi kontemporer yang mengutamakan
wujud atau bentuk fisik puisi untuk memperkuat ekspresi puisi tersebut. Dalam
puisi ini, wujud fisik puisi yang biasanya dihasilkan dari cara penulisan yang
diatur sedemikian rupa termasuk salah satu unsur puisi.