Disusun Oleh :
1. Kimberly Benedicta Lo
2. Anastasya Ribka Tamyn
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah jenis dari karya sastra puisi yang
diciptakan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu.
Dalam puisi lama biasanya terikat pada baris, bait,
rima, irama, dan belum terpengaruh oleh budaya asing.
Ciri-ciri puisi lama
Anonim ( tidak diketahui siapa pengarangnya )
Contoh Pantun :
Contoh Talibun :
c. Seloka
Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang hampir
sama dengan pantun dan disebut juga dengan pantun
berkait. Pada baitnya akan terdapat keterkaitan. Misalnya
pada baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait
kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris
ketiga bait kedua. Meskipun begitu, akhiran bunyi atau
rima haruslah sama.
Contoh seloka:
d. Karmina
Karmina dapat disebut juga sebagai pantun kilat karena
kurang lebih sama dengan pantun, tetapi lebih pendek.
Karmina hanya mempunyai dua baris saja dan bersajak
a-a. Baris pertama disebut dengan sampiran, dan baris
kedua disebut dengan isi.
Contoh Karmina:
e. Gurindam
Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, yang
mana tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan
rima yang sama. Biasanya terkandung nasihat dan
amanat.
Contoh Gurindam :
Apabila orang banyak berkata
f. Syair
Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris
dengan bunyi akhiran yang serupa. Syair biasanya
menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya terkandung
amanat yang ingin disampaikan penyairnya.
Contoh Syair :
g. Mantra
Mantra adalah salah satu karya sastra Melayu yang
isinya dianggap memiliki kekuatan gaib. Mantra dapat
juga disebut sebagai doa sakral yang mengandung
kekuatan gaib dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk
mempermudah dalam meraih sesuatu dengan jalan
pintas. Meskipun begitu, mantra sejatinya adalah karya
sastra lisan yang diciptakan oleh nenek moyang dan
telah menjadi budaya Nusantara.
Sebuah mantra umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
Contoh Mantra :
h. Bidal
Bidal adalah salah satu jenis puisi lama dalam bentuk
peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan
berisi sindiran, peringatan, nasihat, dan sejenisnya. Bidal
merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas,
irama dan rima, sehingga bidal dapat digolongkan ke
dalam jenis puisi.
Adapun ciri-ciri bidal diantaranya yaitu:
Biasanya berupa kalimat singkat yang memiliki makna
kiasan atau figuratif yang bertujuan menangkis,
menyanggah, dan menyindir.
Merupakan pengungkapan pikiran dan perasaan demikian
tidak secara langsung, tetapi dengan sindiran, ibarat, dan
perbandingan.
Contoh Bidal :
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau.
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus.
2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang bebas dan tidak terikat
dengan aturan-aturan. Puisi baru mempunyai banyak
jenis. Ciri-ciri puisi baru, yakni :
o Terdapat nama pengarang.
o Bentuk rapi dan simetris.
o Menggunakan gaya bahasa yang dinamis.
o Berkembang untuk tulisan dan lisan.
o Setiap baris terdiri dari sebuah gatra ( kesatuan
sintaksis ).
o Setiap gatra terdiri dari dua kata atau lebih ( misal 4-
5 suku kata ).
o Menggunakan pola sajak pantun dan syair, namun ada
juga pola yang
lain.
Jenis puisi baru diantaranya ode, epigram, romance,
elegi, satire, himne, dan balada.
a. Ode
Ode adalah jenis puisi baru yang menggunakan bahasa
resmi tetapi tetap anggun. Ode hampir sama dengan
hymne, karena isinya mengandung pujian atau
sanjungan. Berikut merupakan ciri-ciri puisi ode :
Menggunakan gaya bahasa resmi
Memiliki nada yang anggun
Berisi tentang sesuatu yang mulia
Bersifat sanjungan, baik terhadap pribadi tertentu atau
peristiwa umum
“ Generasi Sekarang “
Generasi sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan bangsa
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
b. Epigram
Epigram adalah jenis puisi baru yang berisi tuntutan
kehidupan. Diantara ciri-ciri puisi epigram antara lain :
Pagi
Jangan biarkan sekuntum bunga itu
Layu sebelum matahari membelainya
Dengan menggemakan semburat jingga
Ultra dalam irama nuansa cinta semesta
Lihatlah bagaimana alam begitu perkasa
Memainkan peran-Nya
Dalam rindu dendam yang terbungkus
Kasih sayang memberi semburat
Makna seribu pesona
c. Romance
Romansa atau romance adalah jenis puisi baru yang
berisi tentang ungkapan rasa kasih sayang dan
keindahan. Ciri-ciri puisi romansa adalah:
d. Elegi
Elegi adalah jenis puisi yang berisi kesedihan. Namun bisa
juga berisi ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, atau
kepergian seseorang yang tidak diinginkan. Berikut
merupakan ciri-ciri puisi elegi:
Berisi ungkapan rasa duka atau keluh kesah
Diungkapkan dengan sajak atau lagu
Mengandung kesedihan, rindu, atau kehilangan seseorang
e. Satire
Satire adalah jenis puisi baru yang berisi sindiran dan
ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kedudukan
atau jabatan tinggi. Berikut merupakan ciri-ciri puisi
satire :
Berisi tentang sindiran atau kecaman tajam terhadap sesuatu
Mengungkapkan sindiran terhadap rasa tidak puas hati, pura-
pura, dan kezaliman
f. Himne
Himne adalah jenis puisi baru yang isinya mengandung
pujian yang diberikan kepada Tuhan, dewa, tanah air,
pahlawan, maupun almamater (pemandu dunia sastra).
Ciri-ciri puisi hymne antara lain:
Berisi pujian atau penghormatan
Mengandung unsur keTuhanan
Penyampaiannya dilakukan dengan cara dinyanyikan
g. Balada
Balada adalah jenis puisi baru yang menceritakan sebuah
kisah atau cerita tentang sesuatu atau seseorang. Berikut
merupakan ciri-ciri puisi balada:
Umumnya terdiri dari tiga bait
Setiap bait terdiri dari 8 baris
Memiliki skema rima a-b-a-b-b-c-c-b, kemudian berubah
menjadi a-b-a-b-b-c-b-c
Baris terakhir dari bait pertama digunakan sebagai referensi
bait-bait berikutnya