Anda di halaman 1dari 8

BAB 4.

INDAHNYA BERPUISI
A. Pengertian Puisi dan Unsur Pembentuk Puisi
1. Pengertian Puisi
Siapa di antara kalian yang pernah membaca puisi? Atau justru kalian sangat gemar menulis
puisi? Puisi memang termasuk ke dalam suatu karya tulis yang indah dan menarik untuk kita
baca. Seperti puisi Rangga di sebuah film yang berhasil menarik perhatian banyak remaja
Indonesia. Namun, sudah tahukah kamu apa itu pengertian puisi sebenarnya? Apa pula unsur-
unsur pembentuk puisi? Buat yang penasaran, yuk baca terus.
Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan
mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal,
seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah.
Hanya saja kamu jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

2. Unsur Pembentuk Puisi


a. Majas dan Irama.
Teks puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan irama.
 Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan
kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut,
bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan
perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas
paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.
 Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat
membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.
b. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami
penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan
perasaan penyair. Kata-kata dalam puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna
konotatif. Kata-kata itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.
C. Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan
maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa
sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami
umum.
Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan,
bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang
melambangkan kekuatan atau ketangguhan.
d. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi.
Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu
yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah
mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan
menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).
3. Struktur Batin Puisi
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam
keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga
berupa respon penyair terhadap kenyataan sosial budaya.
2. Nada dan suasana
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa
pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca.
Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap
pembacanya.
3. Perasaan dalam puisi
Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan
alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang
mewakili makna tentang keindahan alam.
4. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut
dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi
tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa puisi adalah jenis karya sastra
berbentuk karangan terikat yang menggambarkan perasaan dari penyairnya. Maksudnya adalah
puisi biasanya dibatasi aturan-aturan seperti yang sudah dijelaskan di atas.

4. JENIS-JENIS PUSI :
a. Puisi Lama
Puisi menjadi tulisan sastra yang begitu akrab di telinga banyak orang. Apalagi sekarang, teman-
teman bisa membuat puisi tanpa beragam syarat ataupun ketentuan. Inilah yang disebut sebagai
puisi modern. Namun, tahukah kalian bahwa puisi sudah berkembang dari zaman lampau dan
memiliki banyak jenis? Tidak seperti puisi modern yang cenderung bebas, puisi lama memiliki
berbagai ketentuan dalam pembuatannya. Berikut ini pembahasan lengkapnya.
1. Pengertian Puisi Lama
Apa perbedaan puisi lama dan puisi baru? Secara mudahnya, puisi lama adalah jenis puisi yang
terikat beragam aturan dari segi rima, bait, hingga suku katanya. Tiap jenisnya memiliki
ketentuan yang berbeda dengan jenis lainnya. Berikut ini adalah beragam jenisnya beserta aturan
yang mengikatnya.
2. Jenis-jenis Puisi Lama
jenis jenis puisi lama
Pantun
Jenis puisi lama yang satu ini pastinya sudah akrab di telinga kalian. Berasal dari kata panutun
asal Minangkabau, jenis yang satu ini awalnya dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat.
Mengenai ciri-ciri dari pantun pun cukup banyak, seperti di bawah ini.
Tiap bait terdiri atas empat baris.
Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
Memiliki rima a-b-a-b
Baris pertama dan kedua berisi sampiran, yakni kata-kata pembuka yang tidak atau kurang
berkaitan dengan maksud pantun.
Baris ketiga dan keempat berisi isi dari puisi ini.
Contoh:
Berjalan di terik hingga lena
Haruslah beristirahat agar tiada mati
Gerutu itu tiada berguna
Rasa syukurlah yang buat hidup berarti
Karmina
Memiliki syarat yang tidak berbeda jauh dengan pantun, karmina bisa dibilang adalah jenis
pantun singkat. Ciri-cirinya sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan pantun, seperti di
bawah ini.
Tiap bait terdiri atas dua baris.
Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata
Rima ada di tiap frasa dengan pola a-b-a-b
Frasa pertama di baris pertama berima sama dengan frasa pertama di baris kedua, begitu pula
dengan frasa selanjutnya di tiap baris.
Baris pertama adalah sampiran, sedangkan isi ada di baris kedua.
Contoh:
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci
Talibun
Jika karmina dapat dikatakan sebagai puisi singkat, talibun adalah sebaliknya. Jenis puisi lama
yang satu ini seperti pantun, namun memiliki baris yang lebih panjang. Berikut ini adalah
aturannya:
Tiap baitnya memiliki baris berjumlah genap, namun lebih dari empat.
Jumlah suku kata tiap baris berkisar 8—12.
Memiliki rima a-b-c-a-b-c.
Setengah dari jumlah baris per bait di bagian awal adalah sampiran, selanjutnya isi.
Contoh:
Mencari batu sepanjang lima senti
Batu diambil lalu letakkan sejajar
Jangan lupa diatur mengelilingi gelas
Jika setiap hari bermain tiada henti
Tak pernah ada waktu untuk belajar
Jangan kaget nantinya tinggal kelas
Seloka
Jika dilihat dari strukturnya, jenis puisi lama yang satu ini sangat mirip dengan pantun. Yang
paling membedakan keduanya adalah letak isi. Berikut ini adalah ciri lain dain seloka.
Tiap bait minimal terdiri atas empat baris, dapat lebih asal genap.
Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
Tiap baris adalah isi puisi.
Memiliki rima a-b-a-b
Contoh:
Warna merah menghias kuku
Cantik nia kala dipandang
Sang istri menjadi sendu
Karena mertua tak kunjung bertandang
Mantra
Tidak ada ciri khusus untuk mantra. Puisi lama yang dianggap memiliki kekuatan gaib ini dapat
dikatakan sebagai jenis puisi lama yang pertama kali berkembang. Satu-satunya ciri khas dari
mantra adalah ada sebagian kata-kata yang diulang untuk memberi rasa sugesti bagi yang
mendengar.
Syair
Jenis yang satu ini lebih ke arah bercerita. Mengenai aturannya sendiri, antara lain sebagai
berikut.
Tiap bait terdiri atas empat baris.
Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
Setiap baris adalah isi dan saling berkait.
Memiliki rima a-a-a-a.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Tentang negeri yang aman sentosa
Dipimpin raja nan bijaksana
Gurindam
Jika karmina dapat dikatakan sebagai pantun singkat, gurindam adalah syair yang singkat. Ciri-
cirinya adalah sebagai berikut.
Tiap bait terdiri atas dua baris.
Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
Memiliki rima a-a.
Tiap baris adalah isi.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
b. Pengertian Puisi Baru
Pengertian puisi baru adalah salah satu jenis puisi yang memiliki bentuk yang lebih bebas dalam
hal aturan mulai dari jumlah baris, suku kata, rima dan irama.
Definisi puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku tertentu dalam
pembuatan atau pembacaannya, artinya puisi baru merupakan jenis puisi yang bebas, tidak
terikat dengan aturan terkait jumlah suku kata, jumlah kata, jumlah baris, rima (sajak) ataupun
jumlah bait dalam pembuatannya.
Puisi baru juga diartikan sebagai suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh
aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini ada atau lahir setelah
puisi lama.
Bentuk puisi baru lebih bebas dibanding puisi lama, bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah
baris, maupun sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang puisi baru sudah diketahui dan sudah
dicantumkan.
1. Ciri-Ciri Puisi Baru
Berikut ini ciri atau karakteristik puisi baru, diantaranya yaitu:
 Bentuknya simetris dan rapi
 Memiliki persajakan akhir yang teratur
 Pola yang dominan yaitu pola sajak pantun dan syair
 Hampir semua merupakan puisi empat seuntai
 Setiap baris terdiri atas sebuah gatra atau kesatuan sintaksis
 Setiap gatra terdiri dari 2 kata atau 4-5 suku kata
 Diketahui nama pengarangnya
 Dalam perkembangannya secara lisan dan juga tertulis
 Menggunakan majas atau gaya bahasa yang dinamis (berubah-ubah)
2. Jenis-Jenis Puisi Baru
Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isi
Balada
Pengertian balada adalah jenis puisi baru yang berisi kisah dan cerita tertentu. Balada terdiri atas
3 bait dengan tiap bait terdiri atas 8 baris dan berima a-b-a-b-c-c-b kemudian beralih jadi berima
a-b-a-b-b-c-c-b-c. Berikut ini contoh Balada:
Contoh Balada
Balada Ibu yang dibunuh
Karya WS Rendra
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
Hymne
Pengertian hymne adalah jenis puisi baru yang berisi pujian untuk tuhan, dewa, pahlawan, tanah
air atau almamater dalam dunia sastra. Namun kini, hymne menjadi puisi yang dinyanyikan.
Berikut ini adalah contoh hymne:
Contoh Hymne
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pikiran yang mendua
Hati yang beku
Ampunilah kami
Ya Tuhan kami
Ya Tuhan
Telah kotor setiap inci daging ini
Telah hina diri ini
Menyalahgunakan karunia-Mu
Mengkufurkan nikmat-Mu
Semoga Kau tuntun kami kembali
Ke jalan kebenaran-Mu
Ke jalan lurus-Mu
Sebelum Kau panggil kami kembali
Ke alam kekal-Mu
Amin
Ode
Pengertian ode adalah jenis puisi yang berisi tentang sanjungan atau pujian. Kata-kata yang
digunakan anggun namun resmi. Berikut ini contoh ode:
Contoh Ode
Guruku…
Cahaya dalam kegelapanku
Pengisi semua kekosonganku
Penyejuk kelayuan hatiku
Kau sirnakan segala kebodohan
Kau terangi setiap sisi jiwa
Kau terjang segala pandang negatif
Sungguh mulia hatimu
Sungguh besar pengorbananmu
Sungguh tak ternilai keikhlasanmu
Jasamu bagai emas mulia
Tak kan terganti sampai maut menjemput
Tak kan tertutup oleh keburukan dunia
Guruku…
Terima kasihku dari dalam lubuk hatiku
Epigram
Pengertian epigram adalah puisi yang berisi tentang tuntunan dalam hidup. Berikut ini contoh
epigram:
Contoh Epigram
Hari itu tak ada tempat berlari
Tak ada tempat bersembunyi
Tak ada memohon belas kasih
Semua sudah menyatu
Amal satu-satunya penolong
Amal satu-satunya cahaya
Merintih tiada berarti
Menyesal tiada berguna
Barulah sadar dunia yang fana
Epigram diatas berisi tentang pengingat untuk beramal selagi masih hidup.
Romansa
Pengertian romansa adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang luapan rasa cinta dan
kasih. Berikut ini adalah contoh romansa:
Contoh Romansa
Kisah ini hanya kau dan aku
Tak ada ketiga, keempat, kelima
Aku adalah kau
Kau adalah aku
Senyummu adalah bahagiaku
Tangismu adalah laraku
Citamu adalah wajibku
Karena kau…
Adalah tulang rusukku
Elegi
Pengertian elegi adalah jenis puisi baru yang berisi tentang luapan perasaan kesedihan. Puisi ini
bertujuan untuk mengungkapkan perasaan duka cita, sedih, rindu terutama karena kepergian
seseorang atau penyesalan dimasa lalu. Berikut ini contoh elegi:
Contoh Elegi
Dalam erangan jiwa
Aku menangis mengingat-Mu
Dalam pilunya hati
Aku bersujud kepada-Mu
Dalam ratap tangisku
Aku berserah kepada-Mu
Renungi semua dosa dan khilaf
Takutku dan sesalku
Merangkai doa selalu kupanjatkan
Ya Tuhan…
Ampunilah dosaku
Ampunilah khilafku

Anda mungkin juga menyukai