VII-D
BAB VII
Pengertian Puisi Rakyat
– Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya. Umumnya puisi rakyat terdiri dari
beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata,
lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.
– Jenis puisi rakyat berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional, kategori : paparikan dan
wawangsalan. Kemudian paparikan dibedakan menjadi dua yakni rarakitan cerita rakyat, dan kepercayaan
rakyat yang berupa mantra.
– Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah
puisi lama yang berisi pesan-pesan dan nilai- nilai warisan leluhur bangsa Indonesia.
Jenis-jenis Puisi Rakyat
– Jenis-jenis puisi rakyat diantaranya adalah pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang
berkembang di daerah tertentu. Pada acara-acara di televisi, kepiawaian membuat pantun
masih menjadi andalan untuk melucu. Pada lagu-lagu juga masih ditemukan pantun.
Sementara untuk gurindam, syair, dan sastra lama yang lain agak kurang lagi didengar.
– Dalam dunia kesastraan kita memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau
puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Karena merupakan hasil turun-
temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, puisi lama biasanya disampaikan dari
mulut-kemulut. Puisi lama terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah
kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di
awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
Gurindam
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia
dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya
Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari
bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan
yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi
syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu,
tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas
Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan
Syair Sidang Fakir
Ciri-ciri Syair