PUISI RAKYAT
A. Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah warisan bangsa berbentuk pantun, gurindam, dan syair yang memiliki
nilai-nilai baik, seperti nilai moral, agama, dan budi pekerti. Puisi ini merupakan puisi yang
berasal dari rakyat atau masyarakat biasa, bukan dari kalangan sastrawan atau penulis terkenal.
Berbeda dengan puisi modern, puisi rakyat merupakan puisi lama yang disampaikan secara
lisan dari mulut ke mulut dan diwariskan secara turun-temurun antar generasi, sehingga
seringkali tidak diketahui penulis atau pengarangnya. Selain itu, puisi rakyat juga
cenderung lebih kaku dan tidak sebebas puisi modern karena adanya aturan-aturan yang harus
diikuti, seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, serta adanya rima.
Umumnya, tema yang dibicarakan dalam puisi rakyat adalah mengenai kehidupan sehari-
hari, tradisi dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun, kepercayaan, serta keindahan
alam. Puisi rakyat juga seringkali mencerminkan nilai-nilai, pemikiran, dan perasaan masyarakat
dalam bentuk bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Puisi rakyat biasanya dilantunkan secara lisan atau dinyanyikan dalam acara-acara tertentu,
seperti upacara adat, acara kesenian, dan acara perayaan keagamaan. Puisi rakyat dapat
berupa pantun, gurindam, atau syair. Makna yang terkandung dalam puisi rakyat, biasanya
mengandung nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
B. Ciri-Ciri Puisi Rakyat
Meskipun puisi rakyat terdiri atas beberapa jenis, namun ada beberapa ciri yang sama
antara satu jenis puisi rakyat dengan jenis lainnya. Ciri-ciri puisi rakyat antara lain:
- Memiliki bentuk yang tetap
- Memiliki jumlah baris tertentu per bait
- Memiliki jumlah kata tertentu per baris
- Memiliki rima pada akhir bait
2. Gurindam
Gurindam adalah puisi rakyat dari India yang kemudian juga berkembang menjadi puisi
lama Melayu. Gurindam berisikan moral dan pesan agama yang dipadukan dengan sajak
dan peribahasa.
Ciri-ciri gurindam, yaitu:
Satu bait terdiri atas dua baris
Satu baris memiliki 10-14 suku kata
Bersajak sama, yaitu a-a, b-b, c-c, d-d, dan seterusnya
Baris pertama berisi persoalan, baris kedua berisi jawaban
Contoh:
-Jika hidupmu tidak berilmu
Hidupmu akan sesat selalu
-Ketika hendak mencari ilmu
Haruslah sungguh-sungguh selalu S
- Kalau engkau tidak tahu sesuatu
Maka harus cari ilmu itu
3. Syair
Syair adalah puisi rakyat yang berasal dari Persia (sekarang Iran). Syair masuk ke
Nusantara bersamaan dengan datangnya Islam. Syair memiliki ciri utama yaitu bahasa
yang digunakan merupakan Bahasa Melayu lama. Pada awalnya, syair mengacu pada
tradisi sastra syair di negeri Arab, tapi seiring dengan perkembangannya, syair
mengalami perkembangan dan dimodifikasi sehingga menjadi khas Melayu.
Ciri-ciri syair yaitu:
Setiap bait terdiri atas 4 baris
Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
Semua baris merupakan isi, jadi tidak ada sampiran seperti pada pantun
Bersajak a-a-a-a
Contoh:
a. Ingatlah ini ananda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Karena ilmu tiada habisnya
Sampai kau tutup usia