Negara Indonesia adalah sebuah negara yang besar dan luas, sebagai bangsa besar
tentu saja Indonesia memiliki khazanah budaya yang beragam. Salah satunya dalam dunia
sastra nusantara yang di dalamnya terdapat puisi rakyat. Puisi rakyat merupakan warisan
budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Melalui kesusastraan lama, Ananda dapat
memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan para leluhur. Puisi rakyat yang akan Ananda
pelajari kali ini adalah pantun, syair, dan gurindam. Pada acara-acara di televisi kepiawaian
membuat pantun masih menjadi andalan untuk melucu. Pada lagu-lagu juga masih
ditemukan pantun. Sementara untuk gurindam dan syair agak kurang lagi didengar.
Puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui
penulis atau pengarangnya. Puisi lama terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata
dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal
atau di akhir sajak atau yang kita kenal dengan sebutan rima. Agar lebih jelas dalam
mempelajari puisi lama silakan Ananda baca dengan seksama indikator pencapaian
kompetensi Kegiatan Belajar1 di bawah ini!
1. Puisi Rakyat
Ananda diharapkan dapat mengidentifikasi ciri umum puisi rakyat (puisi, syair, dan
gurindam) dari segi isi dan tujuan serta dapat membandingkan ciri pantun, syair, dan
gurindam. Untuk lebih jelas coba Ananda perhatikan bagan di bawah ini!
Gambar. 7.1
Puisi rakyat adalah warisan bangsa yang berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang
memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Sudah menjadi tugas kita sebagai generasi
muda untuk terus melestarikan dan mempelajarinya. Dengan mengenal dan memahami
kandungan suatu puisi rakyat akan membuat kita menjadi generasi penerus dengan nilai dan
karakter yang baik, karena banyak pesan moral yang dapat diambil dari tiap puisi rakyat.
a. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat
Indonesia.
Ciri-ciri pantun
b. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah Gurindam
sendiri diambil dari bahasa India, yaitu Kirindam artinya
mula-mula/perumpamaan. Gurindam digunakan sebagai syarat nilai agama dan
moral, sehingga dulu sangat penting dan dijadikan sebagai warisan budaya
kehidupan. Tetapi setelah berkembang mulai digantikan dengan jenis gurindam
(puisi lama Melayu) yang penting sebagai warisan budaya.
Ciri-ciri gurindam
c. Syair
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Syair berasal dari Persia yang dibawa bersamaan dengan masuknya Islam. Syair berasal dari
bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang artinya perasaan yang menyadari, kemudian
berkembang menjadi syi’ru yang artinya puisi dalam pengetahuan umum. Tapi setelah
mengalami perubahan syair menjadi puisi lama khas Melayu, dan tidak lagi mengacu pada
tradisi sastra syair Arab.
Ciri Syair
Contoh:
S y a i r p er ahu
Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan
syair terlalu indah Membetuli jalan tempat
berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama:
1.1. Siswa mengikuti penjelasan guru melalui pembelajaran jarak jauh secara daring via zoom
meeting/video tutorial atau secara luring dalam Modul atau Lembar Kerja Siswa (LKS).
1.2. Menentukan kelompok kerja maximal 6 orang siswa yang berdekatan dengan alamat rumah
1.3. Diskusi untuk menelaah unsur-unsur puisi rakyat
1.4. Tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mengenai puisi rakyat
2. Pertemuan Kedua:
2.1. Siswa distimulus untuk mampu menentukan persamaan dan perbedaan puisi rakyat
2.2. Membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan dan rangkaian gagasan pokok secara berkelompok
maximal 6 orang dengan mematuhi protokol kesehatan
2.3. Guru membagikan Puisi dari Sapardi dikirim melalui WAG supaya siswa dapat memilih puisi
yang akan ditampilkan
2.4. Nama anggota kelompok: …………..
……………………………………….
……………………………………….
2.5. Lembar kerja yang harus dikumpulkan adalah berupa rangkuman buku fiksi
3. Pertemuan Ketiga:
3.1. Guru menjelaskan kepada peserta didik untuk mengomentari kelebihan dan kekurangan baca
puisi
3.2. Siswa membuat komentar puisi rakyat yang telah dibaca secara individu dengan mematuhi
protokol kesehatan yang berlaku.
4. Pertemuan keempat:
4.1. Kegiatan penilaian pengetahuan: Mengerjakan soal penilaian harian menggunakan google form
atau dicetak dalam modul atau LKS
4.2. Kegiatan publikasi atau networking untuk membuat rangkuman atau yang dapat diapresiasi oleh
orang lain secara daring atau internet ( WA group) dengan saling menghargai pendapat orang
lain
4.3. Kegiatan keterampilan berupa video penampilan peserta didik
4.4. Lembar kerja yang harus dikumpulkan atau dikirimkan adalah:
Lembar jawaban Penilaian Harian
Buku Catatan hasil merangkum dalam bentuk soft-file atau hard-file
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan
Aman Bencana.
Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tanggal 18 Mei 2020 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19
Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 Tanggal 10 Desember 2019
Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tim. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud Derjen Dikdasmen
Direktorat Pembinaan SMP.
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian
yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumlah Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o Skor Sikap Nilai
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Penilaian Pengetahuan
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 Jumlah 10
3. Penilaian Keterampilan
FORMAT PENILAIAN PROYEK