Anda di halaman 1dari 18

PUISI RAKYAT

Oleh: Umu Rosida


Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat merupakan sastra lisan berupa puisi terikat
yang berkembang di masyarakat tradisional. Dikatakan
sebagai puisi terikat karena diatur oleh ketentuan
tertentu, seperti : Jumlah suku kata, jumlah bait,
jumlah baris, dan rima.

Karakteristik puisi rakyat:


1. Bersifat anonym (nama pengarang tidak diketahui)
2. Diwariskan secara turun temurun secara lisan
3. Terikat beberapa aturan (bait, baris, rima)
Jenis-Jenis Puisi Rakyat
1.Gurindam
2.Syair
3.Seloka
4.Talibun
5.Pantun
Gurindam
Ciri-Ciri Gurindam
1. Terdiri dari 2 bait
2. 1 bait terdiri dari 2 baris
3. 2 baris dalam gurindam membentuk kalimat majemuk
4. Baris pertama dan kedua memiliki hubungan sebab
akibat
5. Berisi sebuah nasihat
Gurindam
Contoh:

Apabila engkau sering ingkar janji


Kepercayaan orang akan pergi

Jika kamu ingin masuk surga


Perbaiki akhlakmu di dunia
Syair
Ciri-Ciri Syair
1. Tiap baris terdiri dari 8-14 suku kata
2. Bersajak a-a-a-a
3. Semua baris berupa isi
4. Menggunaan Bahasa kiasan
Syair
Contoh:

Dengarkan wahai anak muda


Manfaatkanlah waktu luang yang kau punya
Belajarlah sebanyak yang kamu bisa
Agar tidak menyesal di masa senja
Seloka
Ciri-Ciri Seloka
1. Terdiri dari lebih dari 1 bait
2. Satu bait terdiri dari 4 baris
3. Baris pertama dan ketiga bait kedua sama dengan baris
kedua dan keempat bait pertama
Seloka
Contoh:
Hari libur ke Kota Kendari
Makanan lezat di atas piring saji
Jangan pernah kau mengingkari
Jika kau telah membuat janji

Makanan lezat di atas piring saji


Dilahap habis sama Mak Wati
Jika kau telah membuat janji
Itu hutang kan kau bawa mati
Talibun
Ciri-Ciri Talibun
1. Satu bait terdiri dari minimal 6 baris atau lebih dengan
jumlah genap
2. Terdiri dari sampiran dan isi dengan pembagian yang
seimbang
3. Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dst.
Talibun
Contoh:
Buah mangga jatuh ke sumur (a)
Sumur dalam ada buaya (b)
Buaya besar juga garang (c)
Jadilah anak yang jujur (a)
Maka akan dipercaya (b)
Semua teman menjadi senang (c)
Pantun
Pantun merupakan suatu tulisan yang teratur dan berisi
arahan yang mendidik.

Ciri-Ciri Pantun
1. Terdiri dari 1 bait
2. Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik
3. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
4. Memiliki rima (persamaan bunyi) a-b-a-b / a-a-a-a
5. Baris ke 1 dan 2 disebut sampiran
Baris ke 3 dan 4 disebut isi
Jenis-Jenis Pantun

1. Pantun Nasihat
2. Pantun Agama
3. Pantun Teka Teki
4. Pantun Jenaka
Pantun Nasihat
Pantun yang berisi pesan moral dan pendidikan

Contoh:
Jalan-jalan ke kota Cianjur (a)
Jangan lupa membeli sayur (a)
Jadilah anak yang jujur (a)
Supaya hidupmu menjadi makmur (a)
Pantun Agama
Pantun yang berisi nilai-nilai agama atau tuntunan
agama

Contoh:
Anak kecil melempar batu
Ayah berlari membawa galah
Tegakkan sholat lima waktu
Kunci hidup penuh berkah
Pantun Jenaka
Pantun yang berisi suatu hal yang lucu atau berupa
humor

Contoh:
Berlari ke pantai bermain ombak
Makan rujak enak rasanya
Semua tetangga tertawa terbahak
Melihat nenek lepas giginya
Pantun Teka Teki
Pantun yang berisi suatu teka-teki. Memberikan
kesempatan kepada pembaca untuk menjawab

Contoh:
Hari Minggu keliling kota
Tak sengaja menabrak meja
Buah apa yang bermahkota
Namun dia bukan raja?
Pantun Teka Teki

Pantun Jawaban
Sambal terasi enak rasanya
Dimakannya sama nasi panas
Aku tahu apa jawabnya
Pastilah si buah nanas

Anda mungkin juga menyukai