Anda di halaman 1dari 3

Bab 5 Teks Puisi Rakyat

Kelas 7 SMP Semester 2 Tahun Pelajaran 2021-2022

RINGKASAN MATERI
TEKS PUISI RAKYAT

A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi adalah karya sastra dengan Bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu
dan pemilihan kata kias.
Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang
dalam kehidupan masyarakat. Puisi ini merupakan jenis puisi lama, sehingga terikat dengan struktur dan ciri baik
dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta isi.
Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.
Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris
dalam tiap bait. Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan
sebutan rima.
Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.

1) Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu
kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral.
Ciri gurindam adalah:
a) terdiri atas dua baris dalam sebait.
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
g) isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.
h) gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh Gurindam :
1) belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan),
karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban),
2) jika kamu terus menunda (sebab),
hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat).

2) Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, dimana dalam Bahasa Tagalog pantun disebut tonton,
dalam Bahasa Jawa disebut tuntun, dalam bahasa Toba disebut pantun yang memiliki arti kurang lebih sama,
yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur. Ciri-ciri pantun :
a) Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
b) Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
c) Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
d) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
e) Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Contoh Pantun :
1) pisang emas dibawa berlayar (a)
masak sebiji di atas peti (b)
hutang emas boleh dibayar (a)
hutang budi dibawa mati (b)
2) Asam kandis asam gelugur (a)
Ketiga asam si riang-riang (b)
Menangis mayat di pintu kubur (a)
Teringat badan tidak sembahyang (b)

Contoh Karmina :
1) Lukamu adalah lukaku, Ditahan di Dalam Kalbu
Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju
2) Burung perkutut terbang melayang
Abang kentut tidak bilang-bilang

Contoh Mantra :
1) Manunggaling Kawula Gusti 2) Sihir lontar pinang lontar
Ya Murubing Bumi Terletak di ujung bumi
Sirku Sir Sang Hyang Widi Setan buta jembalang tua
Kinasih kang asih Aku sapa tidak berbunyi

Bab 5 Teks Puisi Rakyat Kelas 7 SMP – SMP Negeri 1 Taman – halaman 1
3) Syair
Kata syair berasal dari Bahasa Arab “syu’ur” yang berarti perasaan. Syair umumnya ditulis untuk menceritakan
sesuatu sehingga, syair memiliki bait yang sangat banyak. Adapun jenis syair yaitu syair agama, syair panji, syair
kiasan, syair romantik, dan syair sejarah.
Syair agama dibagi menjadi empat jenis yaitu syair ajaran islam, syair sufi, syair nasihat dan syair riwayat nabi.
Syair panji merupakan jenis syair yang didalamnya berisi atau bercerita tentang keadaan yang terjadi di dalam
kerajaan atau istana.
Syair kiasan merupakan syair yang didalamnya menceritakan tentang hubungan percintaan antara bunga,
burung, ikan, buah-buahan yang semua itu hanya sebatas simbolik yang terkandung di dalamnya. Atau
merupakan sindiran/kiasan yang ditujukan kepada peristiwa tertentu.
Syair romantis merupakan syair yang didalamnya berisi tentang percintaan pelipur lara, cerita rakyat dan
sebagainya.
Syair sejarah merupakan syair yang didalamnya bercerita tentang peristiwa-peristiwa sejarah penting yang
pernah terjadi, contohnya seperti peperangan.
Syair adalah salah satu puisi lama dengan ciri-ciri:
a) Setiap bait terdiri dari empat baris.
b) Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
c) Bersajak a-a-a-a.
d) Semua baris adalah isi.
e) Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh syair agama :


semua manusia kan pasti mati (a),
baik petani ataupun menteri (a),
mari kita bercermin diri (a),
agar kita tak sampai merugi (a).
Contoh Syair Panji :
Adapun akan mangkunegara
Gundah tiada lagi terkira
Belas memandang Raja Putra
Semuanya sudah dalam penjara
Sungguh ia bersuka-suka
Hatinya gundah tiada berketika
Sangat pandai menyamarkan duka
Tiada rupa memandang muka
Jikalau memandang saudaranya
Di dalam penjara yang ketiganya
Berlinang-linang air matanya
Seboleh-bolehnya disamarkannya

Contoh Syair Kiasan :


Bismillah itu permulaan kalam
Dengan nama Alllah khalik al-alam
Melimpahkan rahmat siang dan malam
kepada segala mukmin dan islam
mula dikarang ikan terubuk
lalai memandang ikan di lubuk
hatidan jantung bagai serbuk
laksana kayu dimakan bubuk
asal terubuk ikan puaka
tempatnya konon dilaut melaka
siang dan malam berhati duka
sedikit tidak menaruh suka

Contoh Syair Romantis :


Kupilih kamu bukan sekedar cinta
Kupilih kamu untuk ke surga
Kujauhi yang lain bukan karena tak suka
Kutinggalkan yang lain karena takut dosa

Contoh Syair Sejarah :


Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputra seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya
Empu Jatmika terus bertambah usianya
Hingga dewasa menjadi cendikia
Dikawinkan dengan Sira Manguntur namanya
Putri cantik pandai bertutur kata
Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat
Kakak beradik tampan gagah muda belia
Itulah namanya putra Empu Jatmika
Sama elok sama tampan sama pandainya

Bab 5 Teks Puisi Rakyat Kelas 7 SMP – SMP Negeri 1 Taman – halaman 2
B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.
Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.

C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah :
1) ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
2) struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.

D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini :
1) Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).
2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).
3) Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
4) Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
5) Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
6) Menata pantun secara logis.

Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu
disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

Bab 5 Teks Puisi Rakyat Kelas 7 SMP – SMP Negeri 1 Taman – halaman 3

Anda mungkin juga menyukai