BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh
Nama : 1. NUR BAITI
2. DEWI LESTARI
Kelas : VII A
Contoh Puisi
TANAH TUMPAH DARAHKU
Aku tak ingin melihat bangsaku
Kalah tersungungkur oleh waktu
Aktu tak ingin melihat bangsaku
Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran
Dengan tekad setinggi langit
Untuk tanah ini aku rela berkorban
Disaat percaya diriku menyusut
Disaat itulah semangatku semakin berkobar
Selama mentari masih menyinari dunia
Aku takkan berhenti sedetik pun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku
Bersatulah wahai penerus bangsa
Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang
Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu
Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati
Harapanku akan selalu mengiringi
Untuk tanah negeri ini setiap hari
Aku tidak ingin lagi
Melihat ibu pertiwi tersiksa hati
PENGERTIAN PANTUN
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama. Lazimnya pantun terdiri atas empat
larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak ab-ab.
Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, namun sekarang banyak dijumpai pantun yang
tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi.
Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali tentang alam (flora dan fauna), dan biasanya
tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir
merupakan isi, dan tujuan dari pantun tersebut.
Struktur Pantun
Fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar
memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan.
Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi, terkadang bentuk sampiran
membayangkan isi.
Sebagai contoh dalam pantun ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
PENGERTIAN SYAIR
Kata syair berasal dari bahasa arab yakni “syu’ur” yang memiliki makna perasaan. Syair
adalah ekspresi perasaan atau pikiran dari orang yang membuatnya.
Syair adalah salah satu jenis puisi lama yang pada setiap baitnya terdiri atas empat baris
(Larik) yang akhirannya berbunyi sama. Syair ini umumnya digunakan untuk
menggambarkan suatu hal yang panjang, seperti cerita, agama, cinta, nasihat, dan lain
sebagainya. Sehingga hal inilah yang menjadikan bait dalam syair sangat banyak dan
panjang.
Adapun syair jika dilihat dari strukturnya sangat terikat pada aturan-aturan seperti jumlah
baris dalam satu bait, berapa banyak jumlah suku kata dalam setiap baris, berapa jumlah bait
dalam setiap puisi dan terikat pada aturan tentang rima dan irama.
Jenis-Jenis Syair
Adapun jenis-jenis syair diantaranya adalah
1. Syair Agama
Syair agama adalah salah satu jenis syair yang didalamnya mengandung tema agama,
seperti ilmu tasawuf. Syair agama ini adalah salah satu syair yang sangat penting. Adapun
syair agama ini terbagi menjadi 4 jenis, yaitu syair ajaran islam, syair nasihat, syair sufi,
dan syair riwayat nabi.
2. Syair Kiasan
Syair kiasan adalah syair yang didalamnya diceritakan tentang hubungan percintaan
antara bunga, burung, ikan, buah-buahan yang semuanya hanya sebatas simbolik yang
terkandung di dalamnya atau sindirian atau kiasan yang ditujukan kepada peristiwa
tertentu.
3. Syair Panji
Syair panji adalah jenis syair yang di dalamnya berisi atau bercerita tentang keadaan yang
terjadi dalam kerajaan atau istana.
4. Syair Romantis
Syair romantis adalah syair yang didalamnya berisi tentang percintaan pelipur lara, cerita
rakyat dan sebagainya.
5. Syair Sejarah
Syair sejarah adalah syair yang didalamnya bercerita tentang peristiwa-peristiwa sejarah
penting yang pernah terjadi, misalnya seperti peperangan.
Ciri-Ciri Syair
Adapun ciri-ciri syair adalah
1. Syair terdapat empat baris atau larik dalam setiap baitnya.
2. Setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata.
3. Setiap bait syair memberi arti sebagai satu kesatuan.
4. Syair bersajak a-a-a-a
5. Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Dalam syair semua baris mengandung
isi dan makna.
2. Syair Romantis
Kupilih kamu bukan sekedar cinta
Kupilih kamu untuk ke surga
Kujauhi yang lain bukan karena tak suka
Kutinggalkan yang lain karena takut dosa
PENGERTIAN GURINDAM
Gurindam merupakan suatu puisi lama yang berisi dua bait, dalam setiap baitnya ada dua
baris kalimat dengan rima yang sama, yang satu kesatuan secara untuh. Gurindam dibawa
oleh sastra Hindu atau orang Hindu. Gurindam yang berasal dari India atau bahasa “Tamil”
yakni kirindam dalam arti perumpamaan, mula-mula asmal.
Baris yang pertama berisi seperti soal, perjanjian atau masalah dan baris yang kedua berisi
jawabannya atau akibat dari masalah atau peranjian di baris pertama tadi.
Ciri-Ciri Gurindam
1. Gurindam terdiri atas dua baris pada setiap baitnya.
2. Setiap barisnya mempunyai jumlah kata 10-14 kata.
3. Setiap barisnya mempunyai keterkaitan sebab akibat.
4. Setiap barisnya mempunyai bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan selanjutnya.
5. Maksud atau isi pada gurindam ada di baris kedua.
6. Isi gurindam umumnya tentang kata-kata mutiara atau filosofi hidup, nasehat-nasehat.
Gurindam Nasihat
Mimpi jangan hanya dibayangkan
Mimpi harus bisa diwujudkan
Bila kamu malas belajar
Cita-cita tidak akan bisa dikejar
Hargai para guru yang ada
Tanpanya kamu bukan siapa-siapa
Hidup itu jangan dibuat penat
Anak muda harus penuh semangat
Jadi pelajar harus aktif
Supaya masa muda menjadi produktif
Ilmu harus bisa diamalkan
Supaya kamu menjadi teladan
Jika mencotek adalah kebiasaannya
Nilai bagus tiada artinya