Anda di halaman 1dari 4

Sekolah : SMPN 14 Banda Aceh

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : VII/2
Tahun : 2016/2017

BAB 5: Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat

A. Pengertian Puisi Rakyat


Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Puisi
rakyat berupa pantun,syair, dan gurindam. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama warisan
nenek monyang kita yang kaya muatan nilai moral,agama, dan budi pekerti. Melalui pantun
inilah para leluhur kita mewariskan nilai-nilai luhur dngan cara menghibur,segar, dan indah.
B. Ciri- ciri puisi rakyat
1. Pantun merupakan sajak percintaan yang sering dibacakan dalam pesta
pernikahan, pantun terdiri dari empat baris, kedua baris pertama disebut
sampiran didalamnya berisi perumpamaan, ibarat, ataupun ucapan yang
tidak bermakna. Fungsi sampiran adalah sebagai penjelaras (eksesuaian)
rima, adapun kedua baris terakhir berupa isinya, didalamnya berisi nasehat,
kerinduan, sindiran, teka-teki, ataupun lelucon.

 Ciri-ciri pantun
a. Terdiri atas empat baris
b. Tiap baris terdiri dari 9 smapi 10 suku kata atau 5 kata
c. Dua baris pertama disebut sampiran, dan dua baris
berikutnya beupa isi
d. Pantun mementingkan rima akhir bersajak ab-ab

Berdasarkan pembagian pantun dibedakan menjadi,pantun linkungan, pantun


nasehat, pantun teka-teki, pantun muda-mudi, pantun jenaka, pantun agama,dll.

 Contoh pantun lingkungan


Galau hati buatku sesak
Melihat dirimu yang sendiri
Kalau bumi ini rusak
Manusia juga yang merugi

 Contoh pantun nasehat


Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu tidak ada gunanya
 Contoh pantun teka-teki
Kalau puan-puan cerana
Ambil gelas dalam peti
Kalau tuan bijaksana
Binatang apa tanduk dikaki

 Contoh pantun jenaka


Limau purut ditepi rawa
Buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak

 Contoh pantun agama


Asam gadis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

2. Syair merupakan salah satu puisi lama yang masih memiliki keteraturan
sajak dan bait, selain itu ciri utama syair adalah bahasa yang digunakan yaitu
bahasa melayu lama.

 Ciri-ciri syair
a. Tiap bait terdiri dari 4 baris
b. Tiap baris engandung 4 kata minimal 12 suku kata
c. Bersajak a-a-a-a
d. Setiap bait syair merupakan satu kesatuan yang utuh
sebuah cerita.

 Jenis-jenis syair
a. Syair panji, menceritakan tentang keadaan yang
terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang
berada/ berasal dari dalam istana.

b. Syair romantis, menceritakan tentang percintaan yang


biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat,
maupun cerita rakyat.

c. Syair kiasan, menceritakan tentang perumpaan


terhadap kejadian tertentu.

d. Syair sejarah, menceritakan tentang sejarah


kepahlawanan,tokoh istimewa.

e. Syair agama, menceritakan tentang nasehat agama dan


merupakan syair terpenting.

 Contog syair
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah

Mengarangkan syair terlalu indah

Membetuli jalan tempat berpindah

Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu

Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu

Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ

Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir

Niscaya sempurna jalan yang kabir

Karya: Hamzah Fansuri

3. Gurindam merupakan karya sastra lama yang berbentuk puisi yang terdiri
dari dua baris kalimat yang memiliki rima atau sajak yang sama. Gurindam
sendiri memiliki lebih dari satu bait yang terdiri dari dua baris tiap baitnya,
baris pertama pada gurindam merupakan baris syarat, masalah, persoalan
atau perjanjian, dan baris kedua merupakan jawaban atau akibat dari
masalah atau hal yang terjadi pada baris pertama.

Gurindam sangat berbeda dengan pantun, gurindam hanya memiliki dua


larik pada satu bait pantun, sedangkan pantun memiliki 4 baris dalam tiap
bait. Didalam gurindam kalimat antar larik/ baris saling berkaitan,
sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat majemuk utuh yang memiliki
hubungan sebab akibat.

 Ciri-ciri gurindam
a. Gurindam terdiri dari 2 baris tiap baitnya
b. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat
d. Tiap baris memiliki rima atau bersaja a-a,b-b,c-c.
e. Gisih atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua
f. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi
hidup, atau kata-kata bermutiara.

 Macam-macam gurindam
a. Gurindam berkait , merupakan gurindam yang bait
pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga
pada bait seterusnya.

b. Gurindam berangkai, merupakan bentuk gurindam yang


memiliki kata yang sama di setiap baris pertama
baitnya.

 Contoh gurindam

Gurindam
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal

Apabila dengki sudah bertanah,


datanglah darinya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela
nanti hilang akal di kepala.

Anda mungkin juga menyukai