Kompetensi Dasar
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi
yang diperdengarkan atau dibaca
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau
kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji,
struktur, perwajahan)
Puisi
Merupakan karya sastra yang berisi ungkapan
perasaan penulis atau penyair melalui
rangkaian kata-kata indah.
PENYAIR
Jenis Puisi
Ciri-ciri Puisi Lama Ciri-ciri Puisi Baru
2. Karmina
Ciri-ciri karmina sebagai berikut:
1. Karmina terdiri dari 2 baris
2. Karmina bersajak a-a atau b-b
3. Baris pertama disebut sampiran
4. Baris kedua disebut isi
5. Setiap baris pada karmina terdiri dari 8-12 suku kata atau 4 suku kata
6. Pada setiap baris harus selalu diakhiri dengan tanda koma, kecuali pada baris keempat
yakni selalu diakhiri dengan tanda titik
PANTUN KARMINA
Mantra merupakan satu-satunya puisi lama yang setiap ucapannya dianggap memiliki kekuatan
gaib/magis untuk keperluan ritual ataupun pengobatan.
4. Syair
Aturan tersebut bisa menjadi ciri-ciri sebuah syair, diantaranya:
1. Terdiri dari empat baris untuk setiap baitnya
2. Terdiri dari bait-bait yang bermakna isi
3. Jumlah kata setiap baris tetap biasanya ada 4-5 kata
4. Jumlah suku kata dalam setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
5. Mempunyai rima yang tetap a-a-a-a atau a-b-a-b
6. Menggunakan bahasa kiasan
SYAIR
MANTRA
Syair Bertaubat
Manunggaling Kawula Gusti
Ya Murubing Bumi Janganlah engkau berbuat maksiat
Sirku Sir Sang Hyang Widi Janganlah engkau berbuat jahat
Kinasih kang asih Segeralah engkau bertaubat
Agar selamat dunia akhirat
Sihir lontar pinang lontar Apabila engkau kesulitan
Terletak di ujung bumi Dan menerima segala cobaan
Setan buta jembalang tua Memohonlah kepada Tuhan
Aku sapa tidak berbunyi Pasti Tuhan mengabulkan
Jangan lupa kepadanya
Patuhilah perintahnya
Bertaubatlah kepadanya
Jenis Puisi lama
5. Gurindam
Ciri-ciri gurindam dibandingkan dengan jenis puisi lama lainnya, yaitu:
1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.
2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.
4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
6. Seloka
Ciri seloka secara umum antara lain adalah:
1. Dalam 1 bait terdiri dari 4 baris atau lebih.
2. Mempunyai sajak a-b-a-b.
3. Pada baris ke-1 dan baris ke-2 adalah sampiran, sedangkan pada baris ke-3 dan ke-4
merupakan isi.
4. Setiap baris terdiri atas 4 suku kata.
5. Memiliki rangkaian pantun yang saling sambung menyambung.
6. Disusun secara berangkap. Akan tetapi setiap rangkap tidak tetap, jadi rima akhir adalah bebas.
GURINDAM SELOKA
7. Talibun
Ciri talibun secara umum antara lain adalah:
1. Talibun memiliki jumlah baris yang genap yang terdiri dari isi dan sampiran.
2. Antara kalimat sampiran pertama dengan kalimat sampiran kedua, ketiga dan kalimat
sampiran seterusnya harus saling berhubungan dan jangan sampai bertolak belakang atau
tidak ada hubungan sama sekali.
3. Bersajak abc-abc, abcd-abcd, dan abcde-abcde, dan seterusnya.
4. Tiap baris terdiri dari 8 hingga 12 kata.
5. Gaya bahasa yang digunakan luas dan menekankan pada bahas pengulangan yang berima.
6. Isinya menjelaskan tentang suatu perkara.Contoh talibun
Talibun
Berlayar menuju pulau di sana
Menerjang ombak di bulan purnama
Bersama nahkoda melempar jala
Agar memiliki gelar sarjana
Belajarlah dengan giat dan seksama
Jangan lupa selalu berdoa
1. Balada
merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu kisah atau cerita. Balada terdiri
dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik. Balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c
2. Elegi
merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang kesedihan atau tangis.
3. Epigram
merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang ajaran atau tuntunan mengenai
kehidupan.
4. Himne
Salah satu jenis puisi baru yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah air ataupun
pahlawan. Ciri dari himne ini ialah lagu pujian untuk menghormati Tuhan, seorang dewa,
pahlawan, tanah air ataupun almamater.
Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
6. Romansa
merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisikan luapan perasaan cinta dan kasih sayang.
7. Satire
merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisikan sindiran atau kritikan
BALADA
Sahabatku yang Tertindas
(Kahlil Gibran)
ELEGI
(Kahlil Gibran)
ROMAN
Ingin Kulupakan Cinta
Setelah hampa
tinggallah ruang kosong di hati,
kembali kau hadir ketika lelap menyelimuti
Harusnya kau sadar!
Kaupun tak patut kembali
walau hanya dalam mimpi!
Jalan setapak yang kita lalui dulu
hanyalah kepingan sampah kenangan
yang seharusnya kubuang jauh
dan pasti kubuang jauh.
Dan akupun harusnya sadar,
melupakanmu hanyalah memberikan sedikit goresan tipis di hati.
(Tito)
Perbedaan puisi lama dengan puisi baru
1 IRAMA Tetap, yaitu dua patah kata dalam Dinamis, mengikuti pikiran dan
sekali ucap. perasaan penulis.
2 BENTUK Terkait oleh aturan. Bebas, tidak terikat oleh aturan.
3 PENULIS Tidak dikenal atau tidak diketahui Dikenal atau diketahui nama
nama penulisnya. penulisnya.
4 PERSEBARAN Secara lisan Secara lisan dan tulis
01 02 03
Simbol/ Makna
Lambang Puan, cobalah menyamui cakapan ini!
Dasar Tambahan Suara topeng-topeng yang tak mampu ini
Menyuarakan nyata yang berujung duka
Topeng- benda yang Para masyarakat Andai hati petinggi sekokoh baja
topeng dipakai di Binar kilauan tahta tak lagi berharga
atas wajah
Simbol/Lambang
REDUP
Karya: HARISNA NAILAL AISYAL MUVIDA
Simbol/ Makna
Lambang Satu dasa, aku menabung air mata
Dasar Tambahan Kini ia tumpah ruah, membasahi dada
Di bawah kibaran nyiur kain hijau
Aku Mengumpulkan Sedih Engkau berangkat dengan senyuman
menabung suatu benda Sedangkan aku, terlalu getir mengucapkan
air mata namamu
Simbol/Lambang
Simbol/Lambang Makna Gadis Peminta-Minta
oleh Tono Sudarto Bachtiar
Gadis kecil Seorang perempuan yang
berkaleng kecil masih anak-anak yang Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng
mengalami kesensaraan kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal
Kotaku jadi Keadaan di suatu tempat duka
hilang, tanpa jiwa yang sudah hilang rasa
Tengadah padaku, pada bulan merah
kemanusiaanya, warga
jambu
yang tidak lagi peduli pada
kehidupan orang lain Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Maju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
DIPONEGORO sekali berarti
sudah itu mati
2. Tema: Perjuangan
Tema tersebut ditentukan berdasarkan isi puisi yang menggambarkan semangat perjuangan di
masa perang dan masa pembangunan.
4. Amanat
• Semangat perjuangan Diponegoro hendaknya diwujudkan dalam mengisi pembangunan saat ini.
• Membangun dengan semangat juang yang pantang menyerah. Semangat juang seperti Pangeran
Diponegoro ketika melawan penjajah Belanda.
1. Makna
Puisi tersebut berisi introspeksi diri penyair atas
segala kesalahan atau dosanya.
Selamat Tinggal Larik: Aku berkaca melambangkan introspeksi
diri, muka penuh luka melambangkan diri atau
Aku berkaca
kehidupan yang penuh salah dan dosa.
Ini muka penuh luka
Siapa punya? 2. Tema: Melupakan masa lalu
Kudengar seru menderu . . . dalam Tema tersebut tertuang dalam judul dan isi
hatiku ? . . . keseluruhan yang menyatakan bahwa penyair
Apa hanya angin lalu? ingin melupakan masa lalunya yang kelam.
Lagu lain pula
Menggelepar di tengah malam buta 3. Suasana: Putus asa
Ah . . . ?? Suasana tersebut tergambar pada kata tanya,
Segala menebal, segala mengental kata Ah??, dan Selamat tinggal...!!
Segala tak kukenal . . . !!
Selamat tinggal . . . !! 4. Amanat
Setiap kita hendaknya selalu introspeksi diri, apa
kelebihan dan kekurangan kita. Masa lalu yang
kelam hendaknya dijadikan pelajaran ke depan.
Tragedi Winka dan
sihka
Sihka sihka
oleh Sutardji Calzoum Bachri sihka
sih
kawin ka
kawin sih
kawin ka
kawin sih
kawin ka
ka sih
win ka
ka sih
win ka
ka sih
win sih
ka sih
win sih
ka sih
winka sih
winka ka
winka Ku
Mengidentifikasi Puisi
“Tragedi Winka dan Sihka”
1. Makna
Puisi di atas merupakan tragedi. Pembalikan kata /kawin/ menjadi /winka/ dan /kasih/ menjadi
/sihka/ mengandung makna bahwa perkawinan antara suami istri itu akan berantakan dan kasih
antara suami dan isteri sudah berbalik menjadi kebencian.
2. Tema:
Perjalanan hidup yang sengsara, penuh lika-liku, dan marabahaya.
4. Amanat
bahwa kehidupan ini tidak akan pernah sama. Roda akan selalu berputar, terkadang berada di atas
terkadang di bawah. Kehidupan ini tidak akan selalu senang tapi juga susah, dan bergantung
bagaimana cara kita menyikapinya.
AKU
oleh Chairil Anwar
Aku ini binatang jalang Dan aku akan lebih tidak peduli
Dari kumpulannya terbuang
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Mengidentifikasi Puisi
“Aku”
1. Makna
• Keberanian dalam berjuang meskipun banyak risiko yang akan dihadapi. Termasuk risiko
untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh
Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
• Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau
hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar
untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu
2. Tema: kegigihan dan Perjuangan
menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu
penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa
merugikan orang lain
3. Suasana: suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup
tinggi
4. Amanat
• Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
• Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya
itu dapat hidup selama-lamanya.
TUGAS
AKU INGIN
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ini/ binatang jalang/ Dan aku/ akan lebih tidak perduli/
Dari kumpulannya terbuang//
Aku mau/ hidup/ seribu tahun lagi//
Pembagian Teks Puisi Di Bawah Selimut
Kedamaian Palsu
Hari Pun Tiba apa guna punya ilmu
kalau hanya untuk mengibuli
apa gunanya banyak baca buku
Hari pun tiba. Kita berkemas senantiasa kalau mulut kau bungkam melulu
kita berkemas sementara jarum melewati angka-angka di mana-mana moncong senjata
kau pun menyapa ke mana kita berdiri gagah
tiba-tiba terasa musim mulai menanggalkan daun-daunnya Kongkalikong
dengan kaum cukong
tiba-tiba terasa kita tak sanggup menyelesaikan kata di desa-desa
tiba-tiba terasa bahwa hanya tersisa gema rakyat dipaksa
sewaktu hari pun merapat menjual tanah
jarum jam sibuk membilang saat-saat terlambat. tapi, tapi, tapi, tapi
dengan harga murah
(Sapardi Djoko Damono) apa guna banyak baca buku
kalau mulut kau bungkam melulu
(Wiji Thukul)
AKU
oleh Chairil Anwar
Aku ini binatang jalang Dan aku akan lebih tidak peduli
Dari kumpulannya terbuang
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Penilaian Pembacaan Puisi
No Aspek yang Poin
dinilai
3 4 5
1 Vokal Vokal pembaca bergumam Vokal kurang jelas terdapat Vokal jelas dan pemenggalan
sehingga isi puisi tidak pemenggalan kata, frasa, kalimat kata, frasa, kalimat yang
sampai kepada pendengar yang diucapkan tidak tepat diucapkan tepat
2 Intonasi Intonasi pembaca datar Intonasi pembaca tidak sesuai Intonasi yang ditampilkan
sepanjang pembacaan dengan isi puisi pembaca mendukung
penyampaian isi puisi
3 Penghayatan Mimik pembaca puisi terlihat Mimik pembaca yang ditampilkan Mimik yang ditampilkan pembaca
/Ekspresi datar sepanjang pembacaan tidak sesuai dengan isi puisi mendukung penyampaian isi
puisi
4 Interaksi Pandangan pembaca terlalu Pembaca tidak secara intens Pembaca secara intens
dengan fokus pada menunjukkan interaksi dengan berinteraksi dengan penonton
penonton naskah/menunduk sehingga penonton sehingga isi puisi dapat
tidak menunjukkan interaksi tersampaikan dengan baik
dengan penonton
Total nilai= Total Sub Aspek yang dinilai X 5
Unsur
Pembentuk
THU
Puisi
FRI
WKND
Unsur
Pembentuk Puisi Pengimajian dalam
Penggunaan kata-kata puisi
konotasi
2 3
1 4
Majas Rima
WKND
Majas
Perbandingan Contoh:
03
AMANAT 03 Gaya penulisan (bentuk)
Pesan yang hendak disampaikan
penyair DIKSI atau KATA
04 KONKRET
Pemilihan kata-kata sehingga mempu
memberikan kesan wujud yang
disampaikan oleh penyair
Unsur Ekstrinsik
Unsur Biografi
01 latar belakang pengarang
Unsur Sosial
02 Lingkungan yang mempengaruhi
perasaan penulis pada saat
membuat puisi
Unsur Nilai
03 Unsur nilai dalam puisi ini meliputi
unsur yang berkaitan dengan pendidikan,
seni, ekonomi, politik, sosial, budaya,
W.S Rendra adat-istiadat, hukum, dan lain-lain.
PERINGATAN Di Bawah Selimut
Jika rakyat pergi
Kedamaian Palsu
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati apa guna punya ilmu
Barangkali mereka putus asa kalau hanya untuk mengibuli
apa gunanya banyak baca buku
Kalau rakyat bersembunyi kalau mulut kau bungkam melulu
Dan berbisik-bisik di mana-mana moncong senjata
Ketika membicarakan masalahnya sendiri berdiri gagah
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar Kongkalikong
dengan kaum cukong
Bila rakyat berani mengeluh di desa-desa
Itu artinya sudah gawat rakyat dipaksa
Dan bila omongan penguasa menjual tanah
Tidak boleh dibantah Kebenaran pasti terancam tapi, tapi, tapi, tapi
dengan harga murah
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang apa guna banyak baca buku
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan kalau mulut kau bungkam melulu
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan (Wiji Thukul)
Maka hanya ada satu kata: lawan!.
(Wiji Thukul)