Puisi ini merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh jumlah bait, jumlah
larik tiap bait, jumlah silaba tiap larik, dan rima. Mantra dan pantun adalah
bentuk puisi lama asli Indonesia; sedangkan syair berasal dari Arab, dan
gurindam berasal dari Tamil atau India.
1. Mantra
Merupakan salah satu bentuk puisi asli Indonesia terdiri atas beberapa bait
dengan rangkaian kata yang benilai ritmis. Bahasa mantra dianggap
mengandung kekuatan magis, oleh karenanya tidak semua orang dizinkan
membacanya kecuali ahlinya, yaim pawang.
contoh:
Pasu jantan, pasu rencana
Tutup pasu, penolak pasu
Kau menantang pada aku
Terjantang mataku
Jantungku sudah kugantung
Hati kau sudah kurantai
Sipulut namanya usar
Berderailah daun selasih
Aku tutup hati yang besar
Aku gantung lidah yang fasik
Jantungku sudah kugantung
Hatiku sudah kurantai
Rantai Allah, rantai Muhammad
Rantai Baginda Rasulallah
2. Pantun
Bentu puisi asli Indonesia yang biasanya tiap bait terdiri atas empat baris
yang dibagi atas dua baris pertama mempakan sampiran, dan dua baris
berikutnya merupakan isi. Bersajak a b a b.
contoh :
Berburu ke padang datar
mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
bagai bunga kembang tak jadi
6. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Tiap bait terdiri
alas dua baris, berisi nasihat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja
Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas.
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
Jika suami tak berhati lurus
Istripun kelak memadi kurus
7. Syair
Merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Tiap bait terdiri atas empat
baris. Tiap baris biasanya mempunyai delapan sampai dua belas silaba (suku
kata). Isinya cerita den rimanya adalah a a a a.
Bulan purnama cahaya terang
bintang seperti intan di karang
Pungguk merawan seorang-orang
Berahikan bulan di amah seberang
Pungguk becinta pagi dan petang
melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
dari saujana pungguk menentang.
PUISI BARU
Bentuk puisi ini berbait dan berirama tetapi tidak terikat oleh jumlah bait,
jumlah baris, jumlah silaba dan rima. Puisi baru lebih mementingkan isi
daripada irama.
Balada à bentuk puisi baru yang isinya berupa cerita dan kisah perjalanan
hidup seseorang.
Elegi à bentuk puisi baru yang berisi kesedihan, suara sukma yang meratap,
batin yang mengeluh, serta tangisan hati.
Romansa à bentuk puisi baru yang isinya merupakan luapan perasaan kasih
sayang, cinta terhadap sesama.
Ode à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan kepada pahlawan.
Bentuk puisi ini juga dikatakan puisi kepahlawanan.
Himne à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan terhadap Tuhan.
Contoh himne:
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
Contoh Pantun
Jika ada mawar di padang
Kupetik ditengah malam
Wahai putri berwajah terang
Cintamu Membuatku Tenggelam
Buah Kecapi
Buah Rambutan
Jangan Ngaku Cinta Nabi
Kalau ibdahnya masih serabutan
1. Mantra adalah puisi atau syair yang dipercaya memiliki kekuatan ghaib.
Ciri - ciri
o Memiliki rima abc abc, abcde, abcde
o Dipercaya memiliki kekuatan ghaib
o Bersifat misterius
o Adanya metafora
o Adanya perulangan
o Bersifat Esoferik
Contoh :
Manunggaling Kawula Gusti
Ya Murubing Bumi
Sirku Sir Sang Hyang Widi
Kinasih kang asih
2. Karmina
Merupakan puisi lama yang terdiri dari dua baris dan memiliki rima aa
atau bb
Ciri - ciri :
o Terdiri dari dua baris
o Memiliki rima AA, atau BB
o Tema bersifat epik atau kepahlawanan
o Tidak ada sampiran melainkan semuanya adalah isi
o Setiap frasa ditandai dengan koma dan diakhiri dengan titik
Contoh :
Lukamu adalah lukaku, Ditahan di Dalam Kalbu
Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju
4. Seloka
Seloka hampir mirip dengan pantun namun memiliki rima yang berbeda.
Dalam hal ini, jumlah baris seloka seringkali lebih dari 4.
contoh :
Nafas Kambing di Padang Senja
Dibawa gerobak buntung
Sungguh indah pandangan syurga
Wahai engkau wanita berkerudung
5. Gurindam
Gurindam adalah puisi yang lama yang berisikan 2 baris tap bait, bersajak
atau memiliki rima a-a-a-a,sementara isinya nasihat
Ciri-ciri gurindam :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c
6. Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris,
bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita
Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
7. Talibun
Talibun adalah sejenis pantun namun memiliki jumlah baris yang genap
seperti 6, 8, 10 dst.
Ciri-ciri:
Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,
8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan
empat isi.
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Jauh dimata Jangan di Pandang
Jauh Dihati jangan di Sakiti
Jauh DI badan jangan di sentuh
Kalau dosa terus di tambang
Walau mati itu pasti
Tanda hatimu rapuh
Judul: Tuhan
Dalam diam kusebut nama-Mu
Benar sungguh aku takut akan murka-Mu
Ku harap tuhan
Kan selalu sayang padaku
Karena kehendak-Mu aku ada
Ku hanya bisa
Berharap dan berdoa
Pada-Mu tuhan
Kasih sayang-Mu kuharapkan
Judul: Pak de
Asri nian itu taman
Kembang berwarna-warni bertebaran
Kupu-kupu berterbangan
Disela-sela dedaunan
Terdengar dentang cangkul beradu dengan batu
Di bawah pokok palem taman itu
Sesosok pria tua
Penuh peluh bercucuran
Dari pagi hingga petang
Tak kenal lelah merawat tumbuhan
Itu lah pak de
Pria tua yang bersahaja
Karena nya tmanitu kini
Bisa indah asri
Judul: Sia-sia
Semilir angin pada senja
Bawa surat dari seberang sana
Dibaca ole si penerima
Penerima diam tampa kata
Hanya air mata
Mengalir jatuh kepipinya
Apakah gerangan isi suratnya?
Sampai berlinang air matanya
Ternyata sang kekasih diseberang
Duduk bersanding dengan seseorang
Si penerima jatuh ppingsan
Sia-sia dia dalam penantian
Semilir angin pada senja
Bawa duka, luka, derita