Anda di halaman 1dari 28

MACAM-MACAM PUISI LAMA dan CIRI-CIRINYA

B. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1.MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada
mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan
kepercayaan.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar


Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.


b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui
sebab akibat.

Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )


Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )


Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI – CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris


b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab

Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)


Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)


Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris


2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :

Ada pepaya ada mentimun (a)


Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Sedangkan pantun juga terbagi atas :

a) . DILIHAT DARI BENTUKNYA

1. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :

Kalau ada jarum patah


Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)


Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:

a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
ketiga
c. Dan seterusnya

Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,


Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya
6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan


Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

4. PANTUN KILAT ( KARMINA )


CIRI-CIRINYA :

a. Setiap bait terdiri dari 2 baris


b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh :

Dahulu parang, sekarang besi (a)


Dahulu sayang sekarang benci (a)
5. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :

Elok rupanya si kumbang jati


Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

6. PANTUN ORANG MUDA


Contoh :

Tanam melati di rama-rama


Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua

7. PANTUN ORANG TUA


Contoh :

Asam kandis asam gelugur


Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

8. PANTUN JENAKA
Contoh :

Elok rupanya pohon belimbing


Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga

9. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :

Kalau puan, puan cemara


Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki

b) DILIHAT DARI ISINYA

Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas :

 Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait,
masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait
pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya
Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.
 Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah
lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air,
atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi
berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap
sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ketuhanan.

Contoh:

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu

Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri

Menggeliat derita pada lekuk dan liku

bawah sayatan khianat dan dusta.

Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu

menitikkan darah dari tangan dan kaki

dari mahkota duri dan membulan paku

Yang dikarati oleh dosa manusia.

Tanpa luka-luka yang lebar terbuka

dunia kehilangan sumber kasih

Besarlah mereka yang dalam nestapa

mengenal-Mu tersalib di datam hati.

(Saini S.K)

 Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi
(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat
menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

Contoh:

Generasi Sekarang

Di atas puncak gunung fantasi

Berdiri aku, dan dari sana

Mandang ke bawah, ke tempat berjuang

Generasi sekarang di panjang masa


Menciptakan kemegahan baru

Pantun keindahan Indonesia

Yang jadi kenang-kenangan

Pada zaman dalam dunia

(Asmara Hadi)

 Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa
Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah
kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

Contoh:

Hari ini tak ada tempat berdiri

Sikap lamban berarti mati

Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)

 Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa
Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu
dendam, serta kasih mesra

 Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang
mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena
kematian/kepergian seseorang.

Contoh:

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang


menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

 Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang
berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu
golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

Contoh:

Aku bertanya

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dl kaki dewi kesenian


Macam-macam Puisi Lama Beserta Contoh

Puisi lama terdiri dari: pantun, syair, mantra, gurindam, talibun, karmina dan bidal. Puisi
lama yang paling sering dibaca adalah pantun, gurindam, dan syair. Padahal, jenis puisi lama
dibedakan menjadi 14 sebagai berikut:

1. Pantunadalah puisi lama yang terdiri dari empat larik bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b.
Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua
baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari
4-5 kata, 8-12 suku kata.
Ciri-ciri pantun:
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh Pantun:
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miski ilmu
Bagai rumah tak berdinding

Anak ayam turun sembilan


Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Jika ingin mendulang cadas


Jangan lupa pula baja
Jika murid tambah cerdas
Gurupun ikut bahagia

2. Karmina
adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik. Karmina juga disebut pantun kilat. Baris
pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a).
Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh karmina:

Sudah gaharu cendana pula


Sudah tahu masih bertanya pula

Gendang gendut tali kecapi


Kenyang perut senanglah hati

Lain dulang lain kakinya


Lain orang lain hatinya

3. Pantun Berkilat
adalah pantun yang selalu berkait dari baik yang satu ke bait yang lain.
Contoh pantun berkait:

Terus tersenyum bunga tiada malu


Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana

Harumnya bikin elus beta punya hati


Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Siap kalau ada rasa orang mau berbagi


Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita

Karna memang di dunia itu tugasnya


Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi

Kalau tuan pergi ke Tanjung


Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat

Kalau tuan pergi ke Kelang


Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi

Jikalau tuan mencari buah


Saya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan

4. Talibun
adalah puisi lama yang terdiri atas empat larik atau lebih asalkan genap. Berirama abc-abc,
abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:

 Ia merupakan sejenis puisi bebas


 Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
 Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
 Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
 Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
 Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang
berirama seperti pengulangan dll)
 Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
 Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara

Contoh Talibun:

Tengah malam sudah terlampau


Dini hari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)

5. Seloka
merupakan puisi lama yang berasal dari India. Seloka mi rip dengan pantun karena terdapat
sampiran dan isi. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang
dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Ciri-ciri seloka:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
ketiga
c. Dan seterusnya
a. Contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. Contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui

6. Gurindam
adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik dan bersajak a-a. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari
masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Ciri-ciri gurindam:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui
sebab akibat.
Contoh Gurindam :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat

7. Syair
adalah puisi lama yang terdiri atas empatbbaris yang berupa isi, berirama aaaa, keempat baris
tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang
mengandung maksud). Syair berasal dari Arab. Ciri-ciri syair:
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh syair:

Syair Abdul Muluk


-Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putera Baginda


Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna


Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina

-Pada zaman dahulu kala (a)


Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)


Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)


Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

8. Mantra
adalah puisi lama yang diucapkan orang untuk memohon sesuatu.
Contoh mantra:

Assalammu’alaikum putri satulung besar


Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

9. Bidal
adalah puisi lama berupa kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan.
Bidal termasuk puisi sebab memunyai gerak lagu ,lagu atau irama.Ada beberapa jenis
Bidal,tergantung dari segi tinjauannya.

1.Berdasarkan Asal Kejadiannya

a. Bidal dari lingkungan petani


contoh : Pagar makan tanaman (Orang yang dipercaya menjaga sesuatu justeru merusak yang
dijaganya.
b.Bidal dari lingkungan Rumah Tangga
contoh: Besar pasak daripada tiang ,(besar pengeluaran daripada penghasilan)
c.Bidal dari lingkungan nelayan
contoh : Ombak yang kecil jangan diabaikan (Hal-hal yang kecil jangan disepelekan)
d. Bidal di lingkungan guru dan Ulama
contoh: Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(kalau kita hanya setengah-
setengah dalam melakukan pekerjaan,tentu tidak akan dapat mencapai hasil yang
memuaskan.
e. Bidal dari lingkangan saudagar atau pedagang.
Contoh:murah dimulut mahal di timbangan (mudah berjanji tapi tidak mau menepati janjinya.

2.Berdasarkan Jenisnya

a.Ungkapan
Ungkapan adalah kiasan pendek yang terdiri atas dua patah kata.
contoh: Panjang tangan : suka mengambil barang orang lain
b. Pepatah
Pepatah adalah kiasan yang tepat dan langsung untuk mematahkan cakap orang sehingga
lawan berbicara tidak dapat berkilah lagi.
contoh: Besar pasak daripada tiang (besar pengeluaran daripada penghasilan)
c.Peribahasa
Peribahasa adalah segala bentuk atau cara berbahasa tidak dalam arti sebenarnya.

contoh : masuk tak genap keluar tak ganjil (orang yang tidak dihargai dalam masyarakat).
d.Perumpamaan
Perumpamaan adalah kalimat yang membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan
keadaan lain yang ada di alam.Biasanya dimulai dengan kata; seperti,umpama,laksana,bagai,
sepantun atau bak.
contoh : bagai air di daun talas ( orang yang tidak tetap pendiriannya)
e. Ibarat
Ibarat adalah perumpamaan yang lebih tegas daripada perumpamaan biasa karena diberi
penjelasan lebih lanjut.
contoh :Bagai kerakap tumbuh di batu,hidup segan mati tak mau (orang yang hidupnya
sangat merana.
f.Tamsil
Tamsil adalah kiasan yang bersajak dan berirama.
contoh : Tua –tua keladi makin tua makin jadi (orang yang makin tua usianya,makin berbuat
seperti anak muda.
g.Kata-kata arif
Kata-kata arif adalah ucapan yang berupa kiasan yang mengandung kebijaksanaan.
contoh :sedia payung sebelum hujan (berjaga-jaga dahulu sebelum terjadi sesuatu yang
kurang baik).
h.Pemeo
Pemeo adalah kalimat pendek yang pada mulanya hanya diucapkan oleh seseorang saja.Tapi
pada suatu waktu ditiru oleh orang banyak.
contoh : maju terus pantang mundur
sekali merdeka tetap merdeka

10. Matsuni
adalah puisi lama yang berisi pujaan terhadap orang-orang besar atau perbuatan yang penting.

11. Rubai
adalah puisi lama bernafaskan agama atau kepercayaan yang terdiri atas empat lari berima a-
a-b-b.

12. Gazal
adalah puisi lama yang terdiri dari delapan larik yang berisi masalah kebatinan yang tinggi.

13. Kithah
adalah puisi lama yang mempunyai bentuk tidak teratur yang bersifat keagamaan dan
memberi nasihat.

14. Nazam
adalah puisi lama yang terdiri dari dua belas larik berisi cerita tentang hamba raja yang setia.
Diposkan oleh Iien di 07.18
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Reaksi:

2 komentar:

1.

Murtiana Nainggolan21 September 2014 20.12


Tq

Balas

2.

Naufal widhi25 September 2014 05.37

thx for infonya sangat membantu dalam tugas saya

Balas

Muat yang lain...

Harap Komen Semua...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Tulisan
 ▼ 2012 (8)
o ▼ Oktober (6)
Puisi ku: KENANGAN
40 Keajaiban Dunia Yang Menakjubkan Sepanjang Seja...
Macam-macam Puisi Lama Beserta Contoh
Macam-Macam Teori Atom
Kutipan Motivasi Disetiap Drama Korea
Kata Mutiara
o ► September (2)

Populer
 Macam-macam Puisi Lama Beserta Contoh

Puisi lama terdiri dari: pantun, syair, mantra, gurindam, talibun, karmina dan bidal.
Puisi lama yang paling sering dibaca adalah pantun, ...

 Kutipan Motivasi Disetiap Drama Korea

Mungkin ini hanya sepenggal motivasi yang saya dapat dari setiap drama korea yang
saya tonton atau baca sinopsisnya maupun yang saya dapat d...

 Macam-Macam Teori Atom

Macam-Macam teori atom yaitu: Teori atom Bohr 1) Elektron bergerak dalam orbit-
orbit melingkar di sekitar proton di bawah pengaruh gaya...

 Kata Mutiara

Jangan terus menangisi cinta yang tak terbalas, karena kelak kau akan berterima kasih
pada Tuhan yang tak pernah salah Jangan lari dari...

40 Keajaiban Dunia Yang Menakjubkan Sepanjang Sejarah

1. Easter Island (Chile) Pulau Paskah adalah sebuah pulau Polinesia di Samudra
Pasifik tenggara. Sebuah wilayah khusus Chi...

 Puisi ku: KENANGAN

Puisi ini adalah curahan hati saya kepada seorang yang mengkhianati persahabatan
dan kepercayaan saya... KENANGAN Lelah hati ini meng...

 Mimpi Ku

Mimpi,,, Akan kah mimpi ku akan tercapai Mimpi yang telah ku ingin kan dari masa
kecil ku Semua orang pasti mempunyai mimpi termasuk aku ...

Isi Hati ku

SAHABAT,,, Mengapa kau pergi??? Hanya karena kau telah mendapatkan teman
yang lebih baik dari ku Tau kah kau betapa sakitnya itu,,, Bahk...

Widget
script> // JavaScript Document

Total Tayangan Laman


60816

Pengikut
Mengenai Saya

Iien
Carilah kebahagianmu sendiri jika orang2 tidak perduli tentang kebahagianmu!!
Carilah kebahagiaan itu, dengan cara yg tepat pastinya
Lihat profil lengkapku

Hello

Glitterfy.com - Friend Glitter Graphics

Translate
Select Language ▼
Say

Glitterfy.com - Friend Glitter Graphics

Fish
Cari Blog Ini

Panah
Nama
Template Picture Window. Gambar template oleh chuwy. Diberdayakan oleh Blogger.

l
r
i
G
e
l
Macam-macam puisi lama

PUISI LAMA

1.Pantun adalah jenis puisi lama yang satu baitnya terdiri dari terdiri dari 2 sampiran dan 2
isi.

Ciri-ciri pantun :
Setiap bait terdiri dari 4 baris
Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Baris 3 dan 4 sebagai isi
Bersajak a-b-a-b
Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
Berasal dari melayu

Contoh pantun:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan dalam hati

2.Gurindam adalah sajak dua seuntai. Gurindam termasuk dalam jenis puisi lama.

Ciri-ciri gurindam :
Baris pertama menyatakan isi kejadian
Baris kedua menjelaskan makna dari kalimat pertama
Rima dalam gurindam a-a,b-b

Contoh gurindam:
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah pada kelakuan dia
Jika hendak melihat pada orang yang berilmu
Beratnya dan belajarlah tiada jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal

3.Syair adalah jenis puisi lama dalam pengertian umum yang mengungkapkan hati
penulisnya.

Ciri-ciri syair :
Merupakan puisi terikat
Bait syair merupakan bagian dari sebuah cerita yang panjang
Jumlah kata dalam satu baris tetap, yaitu 4-5 kata
Jumlah suku kata dalam satu baris tetap, yaitu 8-12 suku kata
Rimanya a-a-a-a atau a-b-a-b
Contoh syair :
Diriku hina amatlah malang (a)
Padi ditanam tumbuhlah ilalang (a)
Puyuh di sangkar jadi ilalang (a)
Ayam ditambat disambar elang (a)

4.Seloka adalah puisi yang berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung
gurau, sindiran, bahkan ejekan. Seloka termasuk dalam jenis puisi lama.

Ciri-ciri seloka :
Tiap bait terdiri 2 baris panjang
Tiap baris terdiri dari 18 suku kata
Isi bait saling berkaitan satu sama lain
Isinya petuah
Baris kedua pada bait terdahulu menjadi baris kesatu pada bait berikutnya
Baris keempat pada bait terdahulu menjadi baris ketiga pada bait berikutnya

Contoh seloka :
Seganda gugur di halaman
Daun melayang masuk kulah
Dengan adinda minta berkenalan
Rindunya bukan ulah-ulah
Daun melayang masuk kulah
Batang berangan di tepi paya
Rindunya bukan ulah-ulah
Jangan tuan tidak percaya

5.Mantra adalah jenis puisi lama yang dianggap sakti dan mengandung tenaga gaib.

Ciri-ciri mantra :
Berima akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
Bersifat lisan, sakti, atau magis
Adanya perulangan
Metafora merupakan unsur penting

Contoh mantra :
Hai putri satulung besar
Yang beralun berilir simayan
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

6.Karmina adalah jenis puisi lama yang terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya untuk
ungkapan secara langsung. Biasanya puisi karmina disebut sebagai puisi kilat.

Ciri-ciri karmina :
Terdiri dari 2 baris
Bersajak a-a atau b-b
Bersifat epik, mengisahkan seorang pahlawan
Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi
Semua baris diakhiri koma, kecuali baris keempat diakhiri titik
Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu rayuan dan perintah

Contoh karmina :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang, sekarang benci (a)

7.Talibun adalah pantun yang jumlah baris dalam setiap baitnya lebih dari empat baris.
Talibun termasuk jenis puisi lama.

Ciri-ciri talibun :
Terdiri atas sampiran dan isi
Merupakan jenis puisi bebas
Isinya berdasarkan suatu perkara yaang diceritakan secara terperinci

Contoh talibun :
Pasir bulan dalam perahu
Berlabuh tentang batu bara
Berkiawan lalu ke tepian
Ketika menghadap kemudinya
Kasih tuan hambalah tahu
Bagai orang menggenggam bara
Rasa hangat dilepaskan
Begitu benar malah dikiranya

8.Ghazal adalah jenis puisi lama yang mengandung unsur yang diulang-ulang.

Ciri-ciri ghazal :
Terdiri dari 8 baris
Setiap baris berisi perihal asmara
Tiap baris berakhir dengan kata yang sama

Contoh ghazal :
Maka kusalinlah garis-garis hujan
Ke dalam baris syair, ghazal hujan
Engkau yang riang menyanyikan dingin
mengulang refrain, hingga tinggal hujan
Engkau yang muram mengurung murung
merintih nafas, lalu suara sengal hujan
Diujung setiap gerimis, siulan angin
siapa hati kanak tak mengigal hujan
Buah buah jatuh, lebah kupu meneduh
dalam genang kenang, sepenggal hujan
Jiwaku, ada yang tak pernah basah padamu
sejak berjejal tak terurai dalam sesal hujan

9.Nazam adalah jenis puisi lama yang sudah ada sejak 100 tahun yang lalu.

Ciri-ciri nazam:
Terdiri dari 2 baris dalam 1 bait
Setiap baris terdiri dari 12 suku kata
Bersifat keagamaan, seperti memuji kebesaran tuhan

Contoh nazam :
Aku mula nazam ini dengan nama
Allah yang memberi fahaman agama
Puji ini bagi Allah yang mulia
Lagi kekal ia lagi yang sedia

10.Bidal adalah jenis puisi lama yang menggunakan bahasa kiasan untuk menggambarkan
perasaan secara tidak langsung, sehingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami
dan meresapi arti serta maksudnya. (pepatah, ungkapan, perumpamaan, tamsil, ibarat, pemeo)

Ciri-ciri bidal :
Bahasa berkiasan
Sebagai lambang suatu perbuatan
Kiasan yang berima atau bersajak

Contoh bidal :
1)Buruk muka cermin dibelah
2)Anjing menyalak takkan menggigit
3)Soraknya seperti gunung runtuh
PUISI LAMA
Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris
serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama
dan puisi baru.
A. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama

1. Ciri-ciri Puisi Lama


Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
2. Jenis Puisi Lama
Yang termasuk puisi lama adalah
a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-
12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian
pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek
d) Seloka adalah pantun berkait
e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat
f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a,
berisi nasihat atau cerita
g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris
3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Lama
a) Mantra
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
b) Pantun
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
c) Karmina
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
d) Seloka
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
e) Gurindam
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
f) Syair
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
g) Talibun
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Mantra
Ciri-ciri:
Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Ø Bersifat lisan, sakti atau magis
Ø Adanya perulangan
Ø Metafora merupakan unsur penting
Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
b) Pantun
Ciri – ciri :
Ø Setiap bait terdiri 4 baris
Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø Bersajak a – b – a – b
Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina
Ciri-ciri karmina
Ø Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
Ø Bersajak aa-aa, aa-bb
Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
Ø Semua baris diawali huruf capital.
Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
d) Seloka
Ciri-ciri seloka
Ø Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
e) Gurindam
Ciri-ciri gurindam
Ø Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
Ø baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama
tadi.
f) Syair
Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
g) Talibun
Ciri-ciri:
Ø Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ø Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Ø Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Ø Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
A.PENGERTIAN
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.

Aturan- aturan itu antara lain :

1. Jumlah kata dalam 1 baris


2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama

Ciri puisi lama:

 Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.


 Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
 Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah
suku kata maupun rima.

Contoh Puisi LAMA:

Saat di meja makan pertama:


muncul seribu bayangan duka
banyak yang berlalu, pagi itu
orang masih mabuk dengan impiannya
Dari radio keluar berita-berita basi, naiknya harga-harga
Bukan itu yang disebut perubahan!
“dimanakah sebernarnya keindahan bersemayam?”

Saat di meja makan kedua :


kesepian menekan tiba-tiba
ada jerit dari lorong tak bertepi
maka hidup hanya sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa
bukan pengembaraan, bukan petualangan
:meneruskan yang sudah ada
padahal hidup berjalan ke depan

B. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat
Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih
banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. (ucapan-ucapan yang
dianggap memiliki kekuatan gaib).

CIRI - CIRI MANTRA:

a. Mengandung rima dan irama.


b. Mengandung kekuatan gaib.

Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar


Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

CIRI-CIRI GURINDAM:

a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.


b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau
menampilkan suatui sebab akibat.

Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )


Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )


Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI – CIRI SYAIR :


a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab

Contoh :

Pada zaman dahulu kala (a)


Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)


Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)


Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya
dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

1. Setiap bait terdiri 4 baris


2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Umumnya terdiri dari 4 kata perbaris
7. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)

5.KARMINA
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

CIRI - CIRI KARMINA :

1. Terdiri dari 2 baris 1 bait


2. Bersajak a - a
3. Baris 1 sampiran, baris 2 isi
4. Umumnya berisi sindiran

Contoh:

*)Sudah gaharu cendana pula (a)


Sudah tahu bertanya pula (a)

**) Dahulu parang sekarang besi (a)


Dahulu sayang sekarang benci (a)

Anda mungkin juga menyukai