Kelas : X Mipa 8
No Absen : 22
K.D. 3.16 Mengidentifikasikan suasana,tema,dan makna beberapa puisi yang
terkandung dalam antologi puisi ysng didengarkan atau dibaca
Pengertian
Puisi lama atau puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh
persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap
larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di
dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, gurindam, bidal,
talibun, dan banyak lagi yang lainnya.
Puisi baru atau puisi modern atau puisi inkonvensional adalah bentuk puisi yang
sudah tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat puisi lama sehingga
cenderung lebih bebas. Puisi baru berkembang dari puisi lama yang telah
mendapat pengaruh dari luar, puisinya tidak terikat oleh aturan rima, jumlah
baris, atau jumlah kata. Meskipun demikian, baik puisi lama maupun puisi baru di
dalamnya masih terkandung ritme, rima dan musikalitas.
2. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau
keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga
dapat menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan.
Beberapa ciri-ciri mantra antara lain sebagai berikut.
● Bersifat sakti
● Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
● Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik
● Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris atau sajak
● Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan
Contoh mantra adalah sebagai berikut.
Hai dewa berotot besi
Bangunlah dengan kekuatan besimu itu
Wahai raja basa basi
Yang duduk dikerajaan paling tinggi
Bersandar ditiang besi
Memintamu untuk memberikan insan
Kuminta insan sedikitmu
Agar mendapatkan kekuatan otot besimu
3. Syair
Syair adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris isi dan memiliki sajak
aaaa. Syair berasal dari Arab dan umunya berisi tentang kisah inspiratif atau
nasihat. Adapun ciri-ciri syair antara lain sebagai berikut.
● Terdiri dari empat baris
● Bersajak aaaa
● Semua baris merupakan isi
● Umumnya berisi nasihat
Contoh syair adalah sebagai berikut.
Dengarkan wahai manusia,
Syair sederhana yang pernah ada,
Dalam dunia yang fana,
Mengenai penderitaan semua manusia,
Hidup ini hanya untuk beribadat,
Tidak hanya untuk melakukan maksiat,
Janganlah mengumbar syahwat,
Lakukanlah ibadah yang taat,
Jangan lupa untuk sholat,
Agar menjadi manusia yang bermanfaat,
Jangan lupa zakat dan sholawat,
Untuk mengaharapkan akhirat,
Tuhan tak pernah tidur,
Agar manusia gampang diatur,
Tuhan membuat hidup manusianya makmur,
Agar kita selalu akur,
Jangan lupa saat kita bahagia,
Apalagi saat mengalami duka,
Karena tuhan selalu ada,
Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Ampunilah segala dosa kami,
Berilah segala pentunjuk untuk kami,
Untuk mendapatkan ridho Illahi,
4. Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris tiap bait dan
bersajak aa. Sama seperti syair, gurindam juga berisi nasihat atau petuah. Adapun
ciri-ciri gurindam antara lan sebagai berikut.
● Terdiri dari dua baris
● Bersajak aa
● Biasanya berisi nasihat atau petuah
● Baris pertama merupakan persoalan atau masalah
● Baris kedua berisi jawaban atau akibat
Contoh gurindam adalah sebagai berikut.
Saat muda tidak sembahyang
Ketika tua akan terguncang
5. Seloka
Seloka adalah contoh puisi lama yang berasal dari Melayu. Seloka disebut
juga pantun berkait karena pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung-
menyambung. Hubungannya sebagai berikut: Baris kedua dan baris keempat
pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait
kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan
keempat, dan seterusnya.
6. Karmina
Karina disebut juga pantun kilat. Jenis puisi lama ini memiliki isi yang sangat
pendek dan digunakan untuk keperluan menyindir. Sajak karmina memiliki pola
yang lurus atau aa. Beriku ini adalah contoh karmina.
Gendang gendut, tali kecapi
Kenyang perut, senanglah hati
7. Talibun
Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh
baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri atas sampiran
dan isi. Jika talibun itu terdiri atas enam baris, tiga baris pertama merupakan
sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.
Contoh talibun enam baris:
Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang Pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami
8. Bidal
Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, memiliki rima dan
irama, sehingga sering digolongkan ke dalam bentuk puisi. Dalam kesusastraan
Melayu, bidal yang mengandung kiasan, sindirin atau pengertian tertentu. Bidal
termasuk salah satu jenis sastra yang tertua. Secara teoritis, makna bidal
seringkali disamakan dengan pepatah atau ungkapan. Dalam kehidupan sehari-
hari, bidal mempunyai fungsi sebagai berikut.
● Sebagai media komunikasi. „
● Sebagai media pengajaran dan pendidikan. „
● Sebagai media untuk mengkritik. „
● Sebagai media untuk mengontrol dalam masyarakat. „
● Sebagai media untuk menunjukkan kebijaksanaan. „
● Sebagai media untuk melihat dan mengukur status seseorang
Contoh bidal adalah sebagai berikut.
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau.
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Tulus tangan dilakukan, lulus kata dilangkahkan.
2. Hymne
Hyme merupakan bentuk puisi berupa pujian-pujian yang diberikan kepada dewa,
Tuhan, tanah air, pahlawan, maupun almamater. Biasanya hymne dinyanyikan
dengan irama yang sesuai. Contoh hymne adalah sebagai berikut.
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
3. Orde
Orde sama seperti hymne karena di dalamnya terdapat pujian ataupun
sanjungan. Puisi ini menggunakan bahasa yang resmi namun tetap anggung.
Contoh orde adalah sebagai berikut.
Sahabatku...
Temanku dalam susah maupun senang
Penghibur ketika ku sedih
Kau sirnakan segala dukaku ini
Kau temani setiap langkahku
Kau temani pula dikala sedang suka
Sungguh baik hatimu
Sungguh besar segala pertolonganmu
Sungguh ikhlas hatimu
Jasamu akan kuingat selalu
Takkan hilang sampai terkekang waktu
Takkan hilang dari habisnya jaman
Sahabatku...
Terima kasih kuucapkan untukmu
4. Epigram
Epigram merupakan jenis puisi yang berisi tuntutan hidup. Contoh epigram adalah
sebagai berikut.
Hari ini tak ada tempat lagi untuk bersembunyi
Tak ada lagi untuk berlari
meminta bantuan kesana kemari
Semua sudah terlambat
Jasa jasa penolongku
Jasa jasa yang menyinariku
Pergi tiada henti
Penyesalanku tiada henti
Barulah sadar dunia yang tak nyata ini
(mengingatkan kita untuk selalu beramal kepada orang lain selama kita masih
hidup)
5. Romansa
Kata romansa berasal dari bahasa Prancis yaitu romantique yang berarti sifat
indah dalam perasaan. Sesuai namanya, jenis puisi ini mengungkapkan rasa kasih
sayang dan rasa indah sebagai lambang keindahan. Contoh romansa adalah
sebagai berikut.
Hidup ini antara kau dan aku
Tiada orang lain diantara kita
Aku ialah kamu
Kamu ialah aku
Hidupku adalah bersamamu
Senyummu ialah kebahagiaanku
Sedihmu ialah sakitku
Cintamu adalah anugerahku
Karena kau...
Adalah kisah hidupku
6. Elergi
Berbeda dengan romansa, elergi merupakan jenis puisi yang berisi kesedihan.
Jenis puisi ini merupakan wujud ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, maupun
kepergian seseorang yang tidak pernah kita inginkan. Contoh elergi adalah
sebagai berikut.
Dalam perjalanan hidupku
Aku bersedih karenamu
Dalam lubuk hatiku
Aku selalu mengingatmu
Dalam ratapan tangisanku
Aku menyesal karenamu
Merenung atas segala perbuatanku kepadamu
Sesalku dan sedihku
Tiada lagi yang bisa kulakukan
Kumohon...
Kembalilah...
Kembali kepelukanku
7. Satire
Satire adalah jenis puisi yang berisi sindiran khusus ditujukan kepada orang-orang
tertentu yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi. Contoh satire adalah
sebagai berikut.
Lihatlah kami yang dibawahmu
Lelah dan letih adalah sahabat kami
Kerja keras adalah kesetiaan kami
Kurang ialah lebih kami
Kesusahan adalah kami setiap hari
Dirimulah
Yang bahagia diatas penderitaan kami
Bersenang senang diatas kerja keras kami
Berlebih lebihan diatas kurangnya kami
Kau tak pernah melihat kearah kami
Tak pernah peduli kepada kami
Kau bergembira diatas kesengsaraan kami
Kau tak berpihak kepada kami
Diatas bumi ini
Kezhaliman terjadi
2. Terzina
Terzina hampir serupa dengan distikon yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 3
baris atau dengan istilah lain puisi 3 seuntai. Contoh terzina adalah sebagai
berikut.
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
3. Kuatrain
Kuatrain juga hampir sama dengan distikon dan terzina yaitu pada baitnya terdiri
atas 4 baris atau disebut puisi 4 seuntai. Contoh kuatrain adalah sebagai berikut.
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
4. Kuint
Kuint adalah jenis puisi baru yang terdiri atas 5 baris atau disebut juga puisi 5
seuntai. Contoh kuint adalah sebagai berikut.
Setiap detik langkahku
Ku selalu melihatmu
Perjalanan ini
Karena hanya wajahmu yang terlihat
Suami terbaikku
5. Sektet
Sektet adalah puisi baru yang terdiri atas 6 baris atau puisi enam seuntai. Contoh
sektet adalah sebagai berikut.
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
6. Septime
Septime adalah puisi yang terdiri atas 7 baris atau puisi tujuh seuntai. Contoh
septime adalah sebagai berikut.
Ku mencarimu
Mencari setiap langkahmu
Kau ada dimana
Kenapa sulit sekali untuk bertemu denganmu
Ku mengharapkanmu
Tuk selalu berjalan bersama
Mengaharapkan cintamu
8. Soneta
Soneta merupakan jenis puisi baru yang terdiri dari 14 baris, terbagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian pertama terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri
dari 4 baris. Lalu bagian kedua terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri
dari 3 baris. Contoh soneta adalah sebagai berikut.
Perasaan siapa ta ‘kan nyala
Melihat anak berelagu dendang
Seorang saja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala