Anda di halaman 1dari 4

1.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Secara umum perbedaan antara puisi lama dan puisi baru dapat ditinjau dari segi irama, bentuk,
penulis/pengarang, penyebaran, serta isinya. Berikut ini tabel perbedaan antara puisi lama dan puisi
baru.

No. Perbedaan Puisi Lama Puisi Baru


1. Irama Tetap, yaitu dua patah kata Dinamis, mengikuti pikiran dan
dalam sekali ucap. perasaan penulis.
2. Bentuk Terikat oleh aturan Bebas, tidak terikat aturan
3. Penulis Tidak dikenal Dikenal
4. Persebaran Secara lisan Secara lisan dan tulisan
5. Isi Biasanya berupa nasihat Curahan hati penulis

2. Contoh puisi lama dan puisi baru


a. Contoh puisi lama

Berikut contoh dari syair:

"Syair Nasihat"
Dengarkan wahai manusia,
Syair sederhana yang pernah ada,
Dalam dunia yang fana,
Mengenai penderitaan semua manusia,
Hidup ini hanya untuk beribadat,
Tidak hanya untuk melakukan maksiat,
Janganlah mengumbar syahwat,
Lakukanlah ibadah yang taat,
Jangan lupa untuk sholat,
Agar menjadi manusia yang bermanfaat,
Jangan lupa zakat dan sholawat,
Untuk mengaharapkan akhirat,
Tuhan tak pernah tidur,
Agar manusia gampang diatur,
Tuhan membuat hidup manusianya makmur,
Agar kita selalu akur,
Jangan lupa saat kita bahagia,
Apalagi saat mengalami duka,
Karena tuhan selalu ada,
Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Ampunilah segala dosa kami,
Berilah segala pentunjuk untuk kami,
Untuk mendapatkan ridho Illahi,

Contoh pantun:

"Pantun Nasihat"
Beli gula ke Cikini
Jalan jalan pakai kaki
Jangan lupa bersuka hati
Mengaharapkan ridho ilahi
"Pantun Jenaka"
Inilah rasanya cinta
Hati senang berbunga bunga
Kalau sudah mengingat dia
Senyum senyum seperti orang gila
"Pantun Teka Teki"
Ikan hiu ikan pari
Kerbau metal kerbau bertanduk
Jika tumubuhan ini semakin berisi
Maka kelamaan akan semakin menunduk (jawabannya padi)
Contoh puisi lama beupa seloka:

Jalan jalan ke kota Jogja


Naik mobil milik Rian
Jika kamu sedang bahagia
Jangan lupa dengan kawan
Naik mobil milik Rian
Siang malam bersama sama
Supaya selamat ketujuan
Taatilah aturan yang ada
Siang malam bersama sama
Sampai tujuan tidak akan berasa
Taatilah aturan yang ada
Agar berkah untuk semua

Contoh gurindam:

Saat muda tidak sembahyang


Ketika tua akan terguncang
Jika tidak hormat kepada orang tua
Akan dijauhkan dari pintu surga
Sudah pagi masih tidur
Maka rejeki akan terkubur
Jangan suka bersikap kufur
Maka hidupmu tidak akan makmur

Berikut contoh karmina:

Beli aki dikota Cikini


Jika anda iri termasuk orang dengki
Minum susu dengan kopi
Susah kalbu dengan hati
Ada nyamuk diatas pusar
Tubuh gemuk bikin gusar

b. Puisi baru
contoh puisi baru balada:

"Balada Ibu yang Dibunuh"


Ibu burung dalam sebuah cemara
Dua anaknya saling menemani
Malampun datang untuk menemaninya
Saat itulah mereka diam dalam sunyi
Matanya berbinar meminta bantuan kami
Pergilah ia menelusuri setiap desa desa
Mempertaruhkan nyawanya
Untuk mempertaruhkan sesuap nasi
Sesuap nasi untuk anak anaknya
Demi tumbuh kembang burung burung mungil ini
Nyawanya menjadi taruhannya
Anak anaknya menerima makanan dengan senang hati
Tanpa ada perasaan iri
Itulah perjuangan ibu didesa
Hanya untuk mengambil makanan ini
Demi mereka dan anak anaknya

Hymne Guru Karya Eyang Sartono

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru


Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

3. Arti puisi lama dan puisi baru


Puisi lama
1. Mantra
Mantra adalah ucapan-ucapan atau kata-kata yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
2. Pantun
Pantun adalah puisi yang bersajak a-b-a-b, dengan tiap bait memiliki 4 baris, tiap baris terdiri
atas 8 sampai 12 suku kata, 2 baris pertama disebut sampiran dan 2 baris berikutnya disebut
isi. Dilihat dari segi isinya pantun terdiri dari pantun muda-mudi, anak, teka-teki,
agama/nasihat, dan pantun jenaka.
3. Karmina
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun di atas namun pendek. Terdiri dari dua baris,
baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi.
4. Seloka
Seloka adalah pantun berkait.
5. Gurindam
Gurindam adalah puisi yang terdiri dari bait-bait dengan jumlah baris hanya dua per baitnya
dan bersajak a-a-a-a. Biasanya isinya tentang nasihat.
Puisi baru

1. Balada
Balada adalah puisi baru yang berisi tentang cerita.
2. Himne
Himne adalah puisi yang digunakan sebagai bentuk pujaan untuk Tuhan, pahlawan, atau
tanah air.
3. Ode
Ode adalah puisi yang dimaksudka untuk menyanjung orang yang telah berjasa dengan nada
serta gaya yang anggun. Ode membahas hal-hal yang mulia.
4. Epigram
Epigram adalah puisi dengan isi berupa ajaran atau tuntunan hidup.
5. Romansa
Romansa adalah puisi yang isinya tentang luapan perasaan seorang penyair tentang cinta
kasih.

Fungsi puisi lama

 Fungsi Mantra
Masing-masing mantra lain-lain kegunaanya dn khasiatnya. Misalnya mantra untuk mengobati orang
sakit, mantra untuk mengguna-guna orang, mantra untuk berburu, mantra untuk mengusir hantu
dan setan dari suatu tempat. mantra untuk mengambil air nira (air aren) dan lain-lain. Mantra untuk
mengusir hantu atau setan berisikan ancaman atau sumpah serapah. Mantra agar panen melimpah
ruah, mantra agar air nira atau air aren untuk membuat gula aren. Mantra berupa pujian-pujian yang
disampaikan dengan kalimat yang halus.

 Fungsi pantun
pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan
berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan
bermain-main dengan kata.

Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang
berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.

5. Pantun berasal dari melayu


gurindam berasal dari Tamil (India)
syair berasal dari arab

Anda mungkin juga menyukai