Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Secara umum perbedaan antara puisi lama dan puisi baru dapat ditinjau dari segi irama,
bentuk, penulis/pengarang, penyebaran, serta isinya. Berikut ini tabel perbedaan antara
puisi lama dan puisi baru.

No. Perbedaan Puisi Lama Puisi Baru


1. Irama Tetap, yaitu dua patah kata Dinamis, mengikuti pikiran dan
dalam sekali ucap. perasaan penulis.
2. Bentuk Terikat oleh aturan Bebas, tidak terikat aturan
3. Penulis Tidak dikenal Dikenal
4. Persebaran Secara lisan Secara lisan dan tulisan
5. Isi Biasanya berupa nasihat Curahan hati penulis

PUISI LAMA

1. Syair
Syair tergolong dalam jenis contoh puisi lama yang berasal dari Arab. Jenis puisi ini memiliki
ciri ciri seperti memiliki empat baris dalam satu bait. Satu bait tersebut memiliki pola a-a-a-a.
Didalam syair ini memiliki kandungan yang bertujuan untuk menasihati . Berikut contoh dari
syair:

"Syair Nasihat"
Dengarkan wahai manusia,
Syair sederhana yang pernah ada,
Dalam dunia yang fana,
Mengenai penderitaan semua manusia,
Hidup ini hanya untuk beribadat,
Tidak hanya untuk melakukan maksiat,
Janganlah mengumbar syahwat,
Lakukanlah ibadah yang taat,
Jangan lupa untuk sholat,
Agar menjadi manusia yang bermanfaat,
Jangan lupa zakat dan sholawat,
Untuk mengaharapkan akhirat,
Tuhan tak pernah tidur,
Agar manusia gampang diatur,
Tuhan membuat hidup manusianya makmur,
Agar kita selalu akur,
Jangan lupa saat kita bahagia,
Apalagi saat mengalami duka,
Karena tuhan selalu ada,
Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Ampunilah segala dosa kami,
Berilah segala pentunjuk untuk kami,
Untuk mendapatkan ridho Illahi,

2. Pantun
Contoh puisi lama selanjutnya ialah pantun. Pantun merupakan jenis puisi yang populer
dikalangan masyarakat. Jenis puisi lama ini banyak sekali digunakan dalam upacara
upacara adat maupun komunikasi sehari hari. Biasanya pantun digunakan dalam acara
pernikahan pernikahan Betawi sebagai awal pembukaan penyambutan pengantin. Pantun
juga memiliki ciri ciri yaitu:
 Dalam satu bait terdapat 4 baris,
 Memiliki sajak a-b-a-b,
 Baris 1 dan 2 adalah sampiran, sedangkan baris 3 dan 4 adalah isi,
Pantun juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu pantun muda mudi, pantun nasihat,
pantun anak, pantun teka teki, maupun pantun jenaka. Dibawah ini terdapat contoh puisi
lama berupa pantun:

"Pantun Nasihat"
Beli gula ke Cikini
Jalan jalan pakai kaki
Jangan lupa bersuka hati
Mengaharapkan ridho ilahi
"Pantun Jenaka"
Inilah rasanya cinta
Hati senang berbunga bunga
Kalau sudah mengingat dia
Senyum senyum seperti orang gila
"Pantun Teka Teki"
Ikan hiu ikan pari
Kerbau metal kerbau bertanduk
Jika tumubuhan ini semakin berisi
Maka kelamaan akan semakin menunduk (jawabannya padi)

3. Seloka
Seloka ialah contoh puisi lama yang barasal dari Melayu. Jenis puisi ini dapat disebut
dengan pantun berkait karena memiliki lebih dari satu bait yang saling berkaitan satu sama
lain. Seloka memiliki sifat untuk menyindir, bersendau gurau maupun mengejek namun
diungkapkan dalam sebuah perumpaan. Seloka memiliki ciri ciri yaitu baris kedua dan baris
keempat termasuk kedalam bait pertama, sedangkan baris pertama dan ketiga termasuk
bait kedua. Contoh puisi lama beupa seloka:

Jalan jalan ke kota Jogja


Naik mobil milik Rian
Jika kamu sedang bahagia
Jangan lupa dengan kawan
Naik mobil milik Rian
Siang malam bersama sama
Supaya selamat ketujuan
Taatilah aturan yang ada
Siang malam bersama sama
Sampai tujuan tidak akan berasa
Taatilah aturan yang ada
Agar berkah untuk semua

4. Gurindam
Contoh puisi lama selanjutnya ialah gurindam. Jenis puisi lama ini memiliki pesan nasihat
yang terkandung didalamnya. Gurindam juga memiliki ciri ciri seperti jenis puisi lama lainnya
yaitu memiliki sajak a-a maupun memiliki bait yang terdiri dari 2 baris. Gurindam merupakan
jenis puisi lama yang berasal dari India tepatnya dikota Tamil. Dibawah ini terdapat contoh
gurindam:

Saat muda tidak sembahyang


Ketika tua akan terguncang
Jika tidak hormat kepada orang tua
Akan dijauhkan dari pintu surga
Sudah pagi masih tidur
Maka rejeki akan terkubur
Jangan suka bersikap kufur
Maka hidupmu tidak akan makmur

5. Karmina
Karmina juga tergolong contoh puisi lama yang termasuk dalam pantun kilat. Jenis puisi ini
memiliki isi yang sangat pendek. Jenis puisi ini berfungsi untuk menyindir. Karmina memiliki
sajak dengan pola yang lurus atau a-a. Berikut contoh karmina:

Beli aki dikota Cikini


Jika anda iri termasuk orang dengki
Minum susu dengan kopi
Susah kalbu dengan hati
Ada nyamuk diatas pusar
Tubuh gemuk bikin gusar
PUISI BARU

Contoh Puisi Baru Menurut Isinya


Jenis jenis puisi baru menurut isinya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti epigram,
ode, hymne, balada, elergi, satire, maupun romansa. Setiap jenis puisi ini memiliki contoh
puisi baru yang berbeda beda karena ciri cirinya juga berbeda.

1. Balada
Balada ialah contoh puisi baru menurut isinya. Puisi ini menceritakan sebuah cerita ataupun
kisah tertentu. Balada memiliki ciri ciri yaitu memiliki 3 bait dalam satu puisi, setiap bait
terdapat 8 baris, memiliki pola rima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian berubah menjadi a-b-a-b-b-c-
b-c. Berikut contoh puisi baru balada:

"Balada Ibu yang Dibunuh"


Ibu burung dalam sebuah cemara
Dua anaknya saling menemani
Malampun datang untuk menemaninya
Saat itulah mereka diam dalam sunyi
Matanya berbinar meminta bantuan kami
Pergilah ia menelusuri setiap desa desa
Mempertaruhkan nyawanya
Untuk mempertaruhkan sesuap nasi
Sesuap nasi untuk anak anaknya
Demi tumbuh kembang burung burung mungil ini
Nyawanya menjadi taruhannya
Anak anaknya menerima makanan dengan senang hati
Tanpa ada perasaan iri
Itulah perjuangan ibu didesa
Hanya untuk mengambil makanan ini
Demi mereka dan anak anaknya

2. Hymne
Contoh puisi baru selanjutnya ialah puisi hymne. Jenis puisi baru ini berupa sebuah pujian
yang diberikan kepada dewa, Tuhan, tanah air, pahlawan, maupun almamater. Biasanya
jenis puisi ini dinyanyikan dengan irama yang sesuai. Dibawah ini terdapat contoh puisi
hymne:

Hymne Guru Karya Eyang Sartono

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru


Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
3. Ode
Ode merupakan contoh puisi baru yang didalamnya terdapat pujian maupun sanjungan.
Puisi ini menggunakan bahasa yang resmi namun tetap anggun. Dibawah ini contoh puisi
ode:

Sahabatku...
Temanku dalam susah maupun senang
Penghibur ketika ku sedih
Kau sirnakan segala dukaku ini
Kau temani setiap langkahku
Kau temani pula dikala sedang suka
Sungguh baik hatimu
Sungguh besar segala pertolonganmu
Sungguh ikhlas hatimu
Jasamu akan kuingat selalu
Takkan hilang sampai terkekang waktu
Takkan hilang dari habisnya jaman
Sahabatku...
Terima kasih kuucapkan untukmu

4. Epigram
Selanjutnya terdapat contoh puisi baru epigram yang merupakan jenis puisi berupa tuntutan
dalam hidup. Berikut contoh epigram:

Hari ini tak ada tempat lagi untuk bersembunyi


Tak ada lagi untuk berlari
meminta bantuan kesana kemari
Semua sudah terlambat
Jasa jasa penolongku
Jasa jasa yang menyinariku
Pergi tiada henti
Penyesalanku tiada henti
Barulah sadar dunia yang tak nyata ini
(mengingatkan kita untuk selalu beramal kepada orang lain selama kita masih hidup)

5. Romansa
Menurut bahasa Perancis romansa berarti "romantique" yang memiliki arti yaitu contoh puisi
baru yang memiliki sifat indah dalam perasaan. Jenis puisi ini mengungkapkan rasa kasih
sayang dan rasa cinta. Contoh romansa:

Hidup ini antara kau dan aku


Tiada orang lain diantara kita
Aku ialah kamu
Kamu ialah aku
Hidupku adalah bersamamu
Senyummu ialah kebahagiaanku
Sedihmu ialah sakitku
Cintamu adalah anugerahku
Karena kau...
Adalah kisah hidupku

Ciri-ciri pantun antara lain sebagai berikut.


 tiap bait terdiri dari 4 baris
 tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
 rima akhir tiap baris adalah a b a b
 baris pertama dan kedua merupakan sampiran
 baris ketiga dan keempat adalah isi
Ciri-ciri syair antara lain sebagai berikut.

 setiap bait terdiri dari 4 baris


 setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
 bersajak a a a a
 semua baris adalah isi
 bahasa yang digunakan biasa nya merupakan kiasan

Ciri-ciri gurindam antara lain sebagai berikut.

 setiap bait terdiri dari 2 baris


 tiap baris terdiri dari 10-14 suku kata
 tiap baris memiliki rima sama atau bersajak a a, b b, c c , dan seterus nya
 merupakan satu kesatuan yang utuh
 baris pertama berisi persoalan,masalah,atau perjanjian
 baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah,akibat dari masalah atau
perjanjian dari baris pertama
 isi gurindam terdapat pada baris kedua dan biasanya berupa nasihat , filosofi hidup ,
atau kata kata mutiara

Jenis-jenis Pantun
Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis
pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis
pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat
Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang
ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis
pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral
dan didikan.

Contoh:
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua

2. Pantun Jenaka
Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan
menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun
membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran
akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

3. Pantun Agama
Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia
dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan
moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama
lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Contoh:
Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak perang
Kalau sunah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang

4. Pantun Teka-teki
Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri
dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan
mengakrabkan kebersamaan.

Contoh:
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian, saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?

5. Pantun Berkasih-kasihan
Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan
kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu
untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

Contoh:

Jelas sudah muram si duda


Karena kasihnya tiada lagi asa
Tiada detik bias wajah dinda
Hingga lapar tak lagi terasa

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu
saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil.
Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan
pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.

Contoh:

Kita menari ke luar bilik


Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi bersama adik
Sembarang lagi kita nyanyikan

Anda mungkin juga menyukai