Anda di halaman 1dari 5

PUISI RAKYAT

1. Pengertian Puisi Rakyat

Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya. Umumnya puisi rakyat
terdiri dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang
pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama

2. Ciri-ciri Puisi Rakyat

Puisi rakyat memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan puisi lainnya. Ciri-ciri
tersebut antara lain

 Bersifat turun-temurun
 Tidak diketahui siapa pengarangnya
 Diceritakan dari mulut kemulut
 Bersifat kaku
 Terikat oleh aturan-aturan
 Pengulangan kata dan juga jumlah baris dalam setiap bait bisa diawal atau diakhir sajak
atau yang disebut dengan rima

Jenis-jenis puisi rakyat :

1. Pantun

Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran
dan isi. Kata pantun berasal dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi
penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya..

Pantun memiliki unsur-unsur yang begitu kental, seperti berikut ini.

1. Tiap bait terdiri atas empat baris


2. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
3. Baris 1 dan 2 disebut sampiran, baris 3 dan 4 disebut isi
4. Berirama/ rima a-b-a-b

Jenis-jenis pantun

1. Pantun nasehat
2. Pantun teka-teki
3. Pantun jenaka
4. Pantun agama
5. Pantun anak
6. Pantun berkasih-kasihan
Contoh Pantun :

Pantun nasehat

Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi

Ingat manfaat, lantas cepat dibawa

Tiada belajar tiada yang rugi

Kecuali diri sendiri di masa tua

Pantun Jenaka

Duduk manis di bibir pantai

Lihat gadis, aduhai tiada dua

Masa muda kebanyakan santai

Sudah renta sulit tertawa

Pantun teka-teki

Terendak bentan lalu dibeli

Untuk pakaian, saya turun ke sawah

Kalaulah tuan bijak bestari

Apa binatang kepala di bawah?

2. Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat
dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Ciri-ciri gurindam

1. Dua baris satu bait


2. Bersajak a-a
3. Semua baris merupakan isi
4. Berisi nasehat
5. Setiap baris terdiri atas 10-14 suku kata
Contoh gurindam

 Belajar janganlah ditunda-tunda

Agar kelak menjadi manusia berguna

 Dengan ibu jangan durhaka

Supaya Tuhan tidak murka

 Sedikit demi sedikit

Lama-lama menjadi bukit

3. Karmina

Karmina dikenal dengan nama pantun kilat atau pantun dua seuntai adalah pantun yang terdiri
dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi dengan pola sajak
lurus (a-a). Karmina biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara
langsung (eksplisit).

Ciri-ciri karmina

1. Terdiri dari dua baris


2. Baris pertama disebut sampiran baris kedua disebut isi
3. Bersajak a-a
4. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata

Contoh karmina

 Ada banci main mata

Ada benci jadi cinta

 Satu titik dua koma

Kamu cantik siapa yg punya?

 Gendang gendut tali kecapi

Kenyang perut senanglah hati

5. Talibun

Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih
dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
Ciri-ciri talibun

1. Memiliki jumlah larik yang genap yaitu enam, delapan, dan dua belas
2. Setiap baitnya terdiri dari sampiran dan isi
3. Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde dan seterusnya
4. Jumlah kata dalam tiap larik bebas
5. Merupakan sejenis puisi bebas
6. Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
7. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
8. Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
9. Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama
seperti pengulangan dll)
10. Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
11. Merupakan cerita pelipur lara

Contoh Talibun

Kapal berjalan dengan layar berjajar

Akhirnya merapat di pantai y landai

Membawaku ke kampung untuk kembali pulang

Jika kamu rajin belajar

Pasti akan mudah menjadi pandai

Hingga lulus dengan hasil gemilang

6. Seloka

Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepatah maupun perumpamaan yang
mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.

Ciri-ciri seloka

1. Biasanya berisi sindiran, ejekan, sendagurau


2. Biasanya lebih dari satu bait
3. Tiap bait terdiri dari empat larik
4. Setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata
5. Berima a-b-a-b
6. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran sedangkan larik ketiga dan keempat
merupakan isi
7. Baris dua dan empat pada bait pertama dipakai untuk baris pertama dan ketiga pada bait
kedua
Contoh seloka

Makan semangka di siang hari

Minum cendol sambil membawa keranjang

Jika engkau ingin pergi

Ingatlah aku tak kan memintamu pulang

Minum cendol sambil membawa keranjang

Jangan lupa membawa cincaunya

Ingatlah aku tak kan memintamu pulang

Karena rasaku memang telah tiada

Anda mungkin juga menyukai